Anda di halaman 1dari 5

Perancangan Dibantu Komputer

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada zaman sekarang ini, Komputer sangat bermanfaat untuk
perhitungan-perhitungan yang sulit dan membutuhkan presisi tinggi yang
tidak mungkin dilakukan oleh tangan manusia. Misalnya, mempelajari
keadaan struktur tanah, keadaan angin, cuaca, gempa, dan sebagainya. Pada
bidang teknik sipil komputer digunakan untuk menghitung presisi dan
kekuatan konstruksi bangunan (Lana, 2014).
Manfaat aplikasi pada bidang teknik yaitu dapat menciptakan aplikasi
yang bisa digunakan untuk menghitung, menggambar, merancang pola dll.
Contoh dari aplikasi ini yaitu, seperti Auto Cad, Corel Draw, SAP 2000, dan
sebagainya (Eky Veronica, 2013).
Salah satu aplikasi yang sering digunakan pada bidang teknik sipil
adalah SAP 2000 yang merupakan program untuk perhitungan kekuatan
struktur khususnya bangunan-bangunan bertingkat tinggi dan jembatan.
Program ini digunakan karena sangat mudah dipelajari dan simpel
digunakan. Bayangkan sebelum adanya program SAP 2000 ini, para civil
engineer sering menggunakan rumus analisis struktur yang membutuhkan
waktu lama. Setelah adanya program ini dapat mempercepat hasil dari
analisis. Kinerja dari SAP 2000 ini adalah membuat model-model struktur
atau portal bangunan. kemudian diberi beban-beban kerja seperti beban
hidup, beban mati, beban gempa, beban angin dan sebagainya. Output dari
program ini adalah Momen, gaya geser, dan gaya normal yang diperlukan
untuk kerperluan mendesain kebutuhan tulangan pada elemen struktur (Jasa
Sipil, 2015).

Kelompok 7 1
Perancangan Dibantu Komputer

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana langkah-langkah mendesain bangunan bertingkat dengan
menggunakan SAP 2000 ?
2. Bagaimana perbandingan hasil analisis dengan menggunakan program
komputer dan perhitungan manual?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Mendesain dan merencanakan bangunan bertingkat dengan
menggunakan program komputer.
2. Menganalisis hasil desain dengan menggunakan SAP 2000 sesuai
dengan peraturan SNI 03-2847-2013 untuk perhitungan beton dan SNI
2847-2013 untuk pembebanan.

1.4 Batasan Masalah


Dari permasalahan yang ada, analisis yang dilakukan hanya mencakup
bagian balok dan kolom dari struktur tersebut dengan cara membandingkan
perhitungan hasil komputer dengan manual. Pembebanan yang
diaplikasikan hanya beban mati dan hidup.

1.5. Manfaat
Memberi informasi mengenai penggunaan SAP 2000 untuk
mendesain sebuah struktur dan membandingkannya dengan perhitungan
secara manual.

Kelompok 7 2
Perancangan Dibantu Komputer

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perancangan Dibantu Komputer


Di tengah arus globalisasi dan teknologi informasi yang pesat, kita
harus menggali manfaat komputer bagi masyarakat secara optimal. Karena
di era yang serba digital seperti sekarang ini, segala sesuatunya pastilah
memiliki keterkaitan dengan dunia komputer (Sudrajat Hendra, 2012).
Perkembangan teknologi komputer semakin maju, temasuk juga di
bidang rekayasa teknik sipil, program komputer rekayasa yang canggih
semakin banyak yang tersedia. Meskipun demikian, pemakaian pemakaian
program seperti itu mempunyai karakter yang berbeda dengan program
bisnis pada umumnya. Insinyur pemakai dituntut harus memahami apa saja
yang dikerjakan komputer, batasan-batasan yang harus dipenuhi dan
betanggung jawab penuh terhadap setiap keputusan yang diambil dari
keluaran komputer.
Dalam perencanaan struktur beton bertulang, adapaun prosedurnya
dimulai dari permodelan struktur, kemudian dilanjutkan dengan
memasukkan beban ke dalam model struktur tersebut. Setelah seluruh beban
dimasukkan dalam permodelan maka langkah selanjutnya adalah melakukan
analisa struktur untuk mendapatkan gaya dalam. Setelah didapat gaya dalam
lalu dilanjutkan dengan mendesain penampang suatu elemen struktur untuk
mengetahui jumlah tulangan yang diperlukan. Secara keseluruhan langkah-
langkah tersebut dilakukan secara manual sehingga jika jumlah elemen
struktur banyak, maka hal tersebut akan membutuhkan waktu yang lama
untuk mendapatkan desain bangunan beton bertulang (Iswandi Imran,
2005).

Kelompok 7 3
Perancangan Dibantu Komputer

2.2 Program SAP 2000 (Structural Analysis Program)


SAP 2000 punya banyak kelebihan khususnya untuk analisis dan
perancangan bangunan baja atau beton bertulang. Kelebihan-kelebihan ini
akan dapat dimanfaatkan secara lebih luas jika ditunjang buku-buku bermutu
yang dapat membantu pengguna lebih memahami dan menggunakan
perintah-perintahnya secara benar sesuai problem yang dihadapi. Dengan
pemahaman yang baik, kesalahan dapat di kurangi sehingga didapatkan hasil
rancangan yang lebih akurat (Wiryanto, 2004).
Program SAP2000 dapat melakukan perhitungan analisis struktur
statis/dinamis, saat melakukan desain penampang beton bertulang maupun
struktur baja, SAP2000 juga menyediakan metode antarmuka yang secara
grafis mudah digunakan dalam proses penyelesaian analisis struktur.
Berikut adalah Urutan proses analisis dan desain struktur dalam
SAP2000 adalah sebagai berikut :
1. Penentuan Model Struktur
2. Penetapan Penampang Struktur
3. Penetapan Penampang Elemen Struktur
4. Penetapan Kondisi Pembebanan
5. Penentuan Beban pada Struktur
6. Pelaksanaan Analisis Model
7. Penampilan Deformasi Struktur
8. Penampilan gaya-gaya dalam
9. Pemeriksaan Tegangan Elemen
Pada umumnya SAP2000 digunakan untuk menganalisis struktur
bangunan atas, sehingga jarang orang menggunakan untuk analisis pondasi
bangunan (Darmadi, 2013).
Ternyata dalam SAP 2000, elemen balok tidak dirancang untuk
menerima gaya pada sumbu lemahnya. Gaya yang dikenakan pada sumbu
lemahnya (yang mengakibatkan momen M2) tidak memiliki efek apapun
pada hasil output penulangan. Sehingga tentu saja kita tidak bisa
mendapatkan hasil penulangan kolom yang benar dengan menentukan type
elemen sebagai balok.

Kelompok 7 4
Perancangan Dibantu Komputer

Balok pun jika ingin dikondisikan sebagai kolom (dianalisis ulang


kekuatannya terhadap kombinasi beban P dan M) tentu saja memiliki
kekuatan sebagai kolom, asalkan perlu dipahami bahwa beban
rencananya- pun tidak sama dengan beban rencana balok murni. Ini
berkaitan dengan reduksi kekuatan aksial kolom akibat beban momen.
Reduksi kekuatan tekan kolom akibat momen ini dapat jelas terlihat
pada grafik Interaksi P-M Kolom.

Perhatikan diagram interaksi P-M kolom di bawah:

Gambar

2.1. Diagram interaksi kekuatan gaya


aksial-momen (P-M) tipikal pada
kolom

Terlihat bahwa kekuatan aksial kolom akan berkurang seiring


bertambahnya beban momen, hingga pada batas tertentu, kekuatan tekan
kolom akan sama dengan 0 kN ketika kolom menerima beban berupa
beban momen rencana balok murni. Padahal sudah kita ketahui bahwa
penulangan utama balok (secara umum) hanya didesain berdasarkan
beban momen rencana (momen ultimate / momen runtuh) saja tanpa
memperhitungkan gaya aksial. Sehingga jika beban momen rencana ini
tetap terjadi ketika balok berubah fungsi menjadi kolom (dengan
konfigurasi penulangan yang sama seperti balok), maka “secara
perhitungan”, kolom ini dianggap tidak memiliki tahanan aksial sama
sekali (Made Pande, 2013).

Kelompok 7 5

Anda mungkin juga menyukai