Manajemen
Pemasaran
Pokok Bahasan :
Pengertian Marketing Mix
Konsep Pemasaran dan Penjualan
Strategi Pemasaran
10
Teknik Teknik Industri 190571909 Yani Iriani. Dra., M.T
Abstract Kompetensi
Materi yang disajikan Setelah menyelesaikan modul ini diharapkan
dalam modul 10 ini, mahasiswa mampu menjelaskan dan
secara garis besar mendefinisikan perangkat-perangkat dari
membahas tentang Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Pengertian Marketing
Mix, Konsep Pemasaran
dan Penjualan dan
Strategi Pemasaran
Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Pengertian Marketing Mix
Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran dibutuhkan perusahaan untuk mengetahui seberapa besar
kesesuaian kemampuan perusahaan terhadap iklim pasar yang kompetitif, tidak hanya
dalam jangka pendek namun juga dalam jangka panjang (Hooley et al. 2004, 33). Selain
itu, strategi pemasaran juga memudahkan suatu perusahaan untuk melihat dan
mengambil peluang di pasar agar dapat memenangkan persaingan dengan perusahaan
kopetitor yang lainnya. Dalam proses pertimbangan pengambilan strategi oleh sebuah
perusahaan, terdapat tiga pertanyaan kunci yang dapat dijadikan dasar untuk
pengambilan strategi. Ketiga pertanyaan kunci tersebut di antaranya adalah 1) bisnis apa
yang tengah berlangsung saat ini?; 2) apa yang sedang terjadi dalam pasar?; dan 3) apa
yang seharusnya dilakukan oleh bisnis? (Hooley et al. 2004, 33).
Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan oleh para
marketers dalam memasarkan produknya. Laura Portelese Dias dan Amit J. Shah dalam
artikelnya yang berjudul Demonstrating Ethical Behavior and Social Responsibility,
menjelaskan bahwa strategi bauran pemasaran merupakan strategi yang menuntut
perusahaan untuk mengawasi semua aspek pemasaran suatu produk dan jasa tertentu
sehingga perusahaan dapat mempertahankan loyalitas pelanggan (Dias & Shah 2009,
294). Pada dasarnya strategi bauran pemasaran mengalami perkembangan. Hal ini
terlihat dari jumlah cakupan aspek-aspek yang ada di dalamnya. Jika sebelumnya dalam
bauran pemasaran tradisional terdapat empat aspek (4Ps) yang di antaranya product,
price, place and promotion. Sedangkan saat ini terdapat tiga aspek tambahan, sehingga
lebih dikenal sebagai 7Ps, yang di antaranya adalah product, price, place, promotion,
people, process dan physical evidence.
Product
Product merupakan salah satu kunci penting yang harus diperhatikan oleh sebuah
perusahaan. banyak perusahaan yang gagal dalam pasar ketika perusahaan tersebut
memulai memasuki pasar dengan memberikan penaawaran, selanjutnya baru berharap
bahwa barangnya akan mendapatkan posisi yang bagus di pasar. Cara yang seperti ini
tidak menjanjikan kesuksesan sebuah produk dalam pasar. Dalam memasarkan
produknya, sebuah perusahaan harus benar-benar mengetahui apa yang diinginkan oleh
pelanggan, bukan dugaan perusahaan terkait barang apa yang dibutuhkan oleh pembeli
Price
Price merupakan faktor kedua yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Untuk
memenangkan persaingan dalam pasar, sebuah perusahaan dapat memberikan harga
yang kompetitif, namun bukan berarti menjadi yang termurah. Salah satu pola pikir yang
harus ditanamkan adalah bahwa konsumen akan berani membayar dengan harga tinggi
ketika produk yang ditawarkan merupakan produk yang bernilai tinggi. Layanan ekstra
juga dapat diberikan kepada konsumen sehingga konsumen akan tetap memilih produk
tersebut meskipun harus mengeluarkan banyak uang untuk membelinya. Harga suatu
produk sangat menentukan bagaimana perusahaan mendapatkan posisi dalam pasar.
Hal ini dikarenakan semakin tinggi harga suatu barang, maka semakin tinggi pula
ekspektasi pembeli terhadap uang yang telah dikeluarkan terhadap barang (CIM 2009, 5).
Konsumen lama merupakan aktor yang paling sensitif terhadap perubahan harga.
Sehingga ketika terdapat kenaikan harga pada suatu produk, konsumen lama akan cepat
tanggap dan menilai apakah kualitas dan jasa yang diberikan setara dengan kenaikan
harga yang diberlakukan, jika tidak, maka konsumen lama cenderung akan lebih mudah
berpindah ke produk dari perusahaan yang memberikan penawaran lebih baik (CIM 2009,
5).
Place
Place atau tempat merujuk pada kemana sebuah produk akan didistribusikan. Untuk
memasarkan suatu produk maka sebuah perusahaan harus mampu memperhitungkan
tempat, waktu dan jumlah yang tepat. Hal ini untuk menghindari adanya penumpukan
barang di gudang. Semakin lama barang disimpan di gudang, maka kualitas barang
tersebut akan semakin rendah. Selain itu, perusahaan akan cenderung mengeluarkan
banyak biaya untuk penyimpanan barang (CIM 2009, 5). Seorang costumer juga akan
memperhatikan bagaimana proses pengiriman barang, ketika akan memilih seorang
suplier.
People
People adalah orang-orang dari perusahaan yang berhadapan dengan konsumen. Dari
sinilah konsumen dapat memberikan penilaian baik negatif atau positif. Reputasi dari
sebuah brand sangat bergantung pada karyawan yang berhubungan langsung dengan
konsumen. Oleh karena itu perusahaan harus dapat memilih karyawan yang tepat dan
sesuai dengan pekerjaan tersebut. Selain itu, seorang konsumen cenderung memberikan
penilaian terhadap seseorang yang melayaninya dengan baik, ketika konsumen tidak
mendapatkan pelayanan yang baik maka konsumen dapat beralih memilih produk dari
perusahaan pesaing. Hal ini berarti pelayanan yang diberikan oleh karyawan kepada
konsumen secara langsung merupakan nilai tambah bagi perusahaan (CIM 2009, 6).
Process
Process adalah adalah aspek keenam yang harus diperhatikan oleh perusahaan ketika
ingin memasarkan produknya. Proses ini merujuk pada pemberian pelayanan kepada
konsumen, pengantaran barang, distribusi, penyampaian informasi kepada konsumen
dan lain sebagainya merupakan poin penting yang dapat berpengaruh pada tingkat
kepuasan konsumen. Namun yang perlu diperhatikan adalah sebuah perusahaan tidak
perlu menunjukkan kepada konsumen, bagaimana sistem manajemennya bekerja untuk
memproduksi barang. Fokus konsumen adalah bagaimana sistem perusahaan dapat
Physical evidence
Aspek yang terakhir adalah physical evidence. Physical evidence adalah segala bentuk
bukti yang diperlukan oleh konsumen sebagai akibat kerena service sebuah produk baru
dapat diterima oleh konsumen ketika barang telah dikirim. Physical evidence juga
diperuntukkan bagi konsumen yang menggunakan jasa atau membeli produk yang tidak
terlihat, misalnya jasa ulang tahun anak, layanan pesta dan lain sebagainya yang mana
layanan baru dapat dirasakan ketika konsumen telah membayar (CIM 2009, 8). Untuk itu,
ketikadaktentuan atau uncertainty dapat diminimalisir jika perusahaan memberikan
kemudahan bagi konsumen untuk melihat dan mengontrol barang atau jasa yang akan
dipilih. Perusahaan dapat menyediakan testimonial untuk meningkatkan kepercayaan
konsumen.
Kesimpulan
Dari berbagai penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya konsep
penjualan dan pemasaran memiliki pengertian yang berbeda. Konsep penjualan identik
dengan persuasi, sedangkan konsep pemasaran lebih mengutamakan apa yang
dibutuhkan oleh konsumen. Untuk itu, ketika sebuah perusahaan memutuskan ingin
Daftar Pustaka
1). Kotler & Keller (2012),Marketing Management. New Jersey: Prentice Hall
2). Sunyoto, Danang (2014),Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: CAPS.
3). Kotler & Armstrong (2012), Principles Of Marketing. Essex: Pearson Education