Anda di halaman 1dari 12

Konsep Nilai Waktu Dari Uang dan Ekuivalen

Rudini Mulya Daulay Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana email: rudinimenteri@gmail.com

1. Nilai waktu dari uang Pengambilan keputusan pada analisis ekonomi teknik banyak melibatkan dan menentukan apa yang ekonomis dalam jangka panjang. Dalam hal ini, dikenal istilah nilai waktu dari uang ( time value of money ); Rp 1.000,- saat ini lebih berharga bila dibandingkan dengan Rp 1.000,- pada satu atau dua tahun yang akan dating. Hal itu disebabkan adanya bunga.

Bunga didefinisikan sebagai uang yang dibayarkan untuk penggunaan uang yang dipinjam. Bunga dapat juga diartikan sebagai pengembalian yang bisa diperoleh dari investasi modal yang produktif.

Tingkat suku bunga adalah rasio antara total bunga yang dibebankan atau dibayarkan di akhir periode tertentu, dengan uang yang dipinjam pada awal periode tersebut. Jadi, jika bunga sebesar Rp 100,- dibayarkan di akhir tahun pertama untuk pinjaman di awal tahun tersebut sebesar Rp 1000,- tingkat suku bunganya 10% per tahun.

Pengembalian modal dalam bentuk bunga dan laba merupakan bahan esensial dalam analisis ekonomi teknik karena : 1. Bunga dan laba terus menerus memberikan penghasilan kepada para pemberi modal selam modal digunakan. 2. Bunga dan laba merupakan penghasilan yang diberikan sebagai ganti dan resiko yang diambil oelh para pemberi modal saat mengizinkan orang lain atau suatu organisasi menggunakan modalnya.

13

Ekonomi Teknik Rudini Mulya Daulay

Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2010

Bunga Sederhana Apabila total bunga yang diperoleh berbanding linear dengan besarnya pinjaman awal/pokok pijaman, tingklat suku buanga dan lama periode pinjaman yang disepakati, maka tingkat suku bunga tersebut dinamakan tingkat suku bunga sederhana ( simple interest rate ). Bunga sederhana jarang digunakan dalam praktik komersial modern.

Total bunga yang diperoleh dapat dihitung dengan rumus :

I = P.i.n Di mana : I P i n = Total bunga tunggal = Pinjaman awal = Tingkat suku bunga = Periode pinjaman.

Jika pinjaman awal P, dan tingkat suku bunga, I, adalah suatu nilai yang tetap, maka besarnya bunga tahunan yang diperoleh adalah konstan. Oleh karena itu, total pembayaran pinjaman yang harus dilakukan pada akhir periode pinjaman F, sebesar :

F=P+I Bunga Majemuk (compound interest)

Apabila bunga yang diperoleh setiap periode yang didasarkan pada pinjamanpokok ditambah dengan setiap beban bunga yang terakumulasi sampai dengan awal periode tersebut, maka bunga itu disebut bunga majemuk. Bunga majemuk lebih sering digunakan dalam praktik komersial modern.

Perbandingan grafis bunga tunggal dengan bunga majemuk ditunjukkan pada gambar berikut :

13

Ekonomi Teknik Rudini Mulya Daulay

Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2010

Bunga majemuk

1.331

1.300 1.300 1.210 1.200 1.200 1.100 1.100 Bunga tunggal

1.000

Perbedaan yang terjadi disebabkan oleh pengaruh pemajemukkan (compounding). Perhitungan bunganya dilakukan berdasarkan pinjaman pokok dan bunga yang dihasilkan pada periode sebelumnya. Perbedaan tersebut akan semakin besar bila jumlah uang semakin sebesar,atau periode lebih lama. Hukum 72 Untuk mengetahui perkiraan waktu yang diperlukan agar nilai investasi tunggal berjumlah dua kali lipat pada tingkat suku bunga majemuk tertentu, digunakan hokum 72. cara perhitungannya adalah membagi angka 72 dengan tingkat suku bunga yang digunakan. nperkiraan = Contoh : Berapa perkiraan waktu yang diperlukan untuk menggandakan uang sebesar Rp 1.000.000,- menjadi Rp 2.000.000,- pada tingkat suku bunga 15 % per tahun ? Penyelesaian : nperkiraan =

72 i

72 = 4,8 i

Diperlukan waktu sekitar 4,8 tahun untuk menggandakan uang pada tingkat suku bunga 15 % per tahun.

13

Ekonomi Teknik Rudini Mulya Daulay

Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2010

Perbandingan beberapa perkiraan waktu untuk menggandakan investasi berdasarkan hokum 72 dan waktu actual dari berbagai pilihan tingkat suku bunga ditunjukkan pada table berikut :

Tabel : M-02.1 Tingkat Suku Bunga (% per tahun) Waktu untuk Menggandakan Investasi (tahun) Berdasarkan Hukum 72 10 11 12 15 18 20 7,2 6,5 6,0 4,8 4,0 3,6 7,27 6,64 6,12 4,96 4,19 3,80 Waktu Aktual

2. Konsep Ekuivalensi Untuk menjelaskan konsep ekuivalensi, misal seseorang meminjam uang sebesar Rp 1.000,- dan sepakat untuk mengembalikan dalam waktu 4 tahun dengan tingkat suku bunga 10% per tahun. Terdapat banyak cara untuk membayarkan kembali pokok pinjaman dan bunga untuk menunjukkan konsep ekuivalensi , seperti pada table berikut. Ekuivalensi disini berarti semua cara pembayaran yang memiliki daya tarik yang sama bagi peminjam. Table Berbagai Cara Pembayaran Pinjaman Tabel : M-02.2 Tahun Jumlah Pinjaman pada awal tahun Bunga pinjaman untuk tahun tersebut Total pinjaman pada akhir tahun Pinjaman pokok yang dibayarkan Total pembayaran pada akhir tahun

Cara 1 : Pada setiap akhir tahun dibayar satu per empat pinjaman pokok ditambah bunga yang jatuh tempo. Tabel : M-02.3 1 2
13

1.000,00 750,00
Ekonomi Teknik Rudini Mulya Daulay

100,00 75,00

1.100,00 825,00
Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2010

250,00 250,00

350,00 325,00

3 4

500,00 250,00 2.500,00

50,00 25,00 250,00

550,00 275,00

250,00 250,00 1.000,00

300,00 275,00 1.250,00

Cara 2 : Pada setiap akhir tahun dibayar bunga yang jatuh tempo, pinjaman pokok dibayarkan kembali pada akhir tahun ke-4. Tabel. M-02.4 1 2 3 4 1.000,00 1.000,00 1.000,00 1.000,00 4.000,00 100,00 100,00 100,00 100,00 400,00 1.100,00 1.100,00 1.100,00 1.100,00 0,00 0,00 0,00 1.000,00 1.000,00 100,00 100,00 100,00 1.100,00 1.400,00

Cara 3 : Pada setiap akhir tahun dilakukan pembayaran yang sama besar, yang terdiri dari sejumlah pinjaman pokok dan bunga yang jatuh tempo. Tabel. M-02.5 1 2 3 4 1.000,00 784,53 547,51 286,79 2.168,79 100,00 78,45 54,75 28,68 261,88 1.100,00 862,98 602,26 315,47 215,47 237,02 260,72 286,79 1.000,00 315,47 315,47 315,47 315,47 1.261,88

Cara 4 : Pokok pinjaman dan bunga dibayarkan dalam satu kali pembayaran di akhir tahun ke-4. Tabel. M-02.6 1 2 3 4 1.000,00 1.100,00 1.210,00 1.331,00 4.641,00 100,00 110,00 121,00 133,10 464,10 1.100,00 1.210,00 1.331,00 1.464,10 0,00 0,00 0,00 1.000,00 1.000,00 0,00 0,00 0,00 1.464,10 1.464,10

Meskipun total pembayaran kembali uang pinjaman berbeda menurut caranya, tetapi bisa ekuivalensi satu sama lain merupakan konsep yang penting dalam ekonomi teknik.

13

Ekonomi Teknik Rudini Mulya Daulay

Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2010

Ekuivalensi tergantung pada : 1. Tingkat suku bunga 2. Jumlah uang yang terlibat 3. Waktu menerima dan / atau pengeluaran uang. 4. Sifat yang berkaitan dengan pembayaran bunga terhadap modal yang ditanamkan dan modal awal yang diperoleh kembali.

Jika tingkat suku bunga konstan pada 10% untuk cara pembayaran apapun, maka semua cara pembayaran tersebut ekuivalen. Seseorang bisa secara bebas meminjam dan meminjamkan pada tingkat suku bunga 10%. Tidak ada bedanya pada pokok pinjaman dibayarkan dalam umur pinjaman atau baru dibayar kembali pada akhir athun ke-4. Untuk melihat mengapa semua cara pembayaran tersebut dikatakan ekuivalen pada tingkat suku bunga 10%, berikut diagram keseimbangan investasi ( investment balance diagram) :

Cara pembayaran 1

Pada tingkat suku bunga 10% per tahun, pinjaman pokok sebesar Rp 1.000,- diawal tahun pertama akan menghasilkan bunga sebesar Rp 100,- diakhir tahun pertama sehingga total pinjaman diakhir tahun tersebut menjadi Rp 1.100,-

Diakhir tahun pertama dilakukan pembayaran sebesar Rp 250,- (satu per empat pinjaman pokok) ditambah bunga tahun pertam sebesar Rp100,- maka jumlah pinjaman diawal tahun ke-2 menjadi Rp 750,-. Nilai pinjaman itu akan menghasilkan bunga diakhir tahun ke-2 sebesar Rp 75,-. Sehingga total pinjaman diakhir tahun ke-2 menjadi Rp 825,-.

13

Ekonomi Teknik Rudini Mulya Daulay

Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2010

Diakhir tahun ke-2 dilakukan pembayaran sebesar Rp 250,- ditambah bunga tahun ke-2 Rp 75,- sehingga jumlah pinjaman diawal tahun ke-3 menjadi Rp 500,-. Nilai pinjaman itu akan menghasilkan bunga diakhir tahun ke-3 sebesar Rp 50,- sehingga total pinjaman diakhir tahun ke-3 menjadi Rp 550,-.

Diakhir tahun ke-3 dilakukan pembayaran sebesar Rp 250,- ditambah bunga tahun ke-2 Rp 50,- sehingga jumlah pinjaman diawal tahun ke-4 menjadi Rp 250,-. Nilai pinjaman itu akan menghasilkan bunga diakhir tahun ke-4 sebesar Rp 25,- sehingga total pinjaman diakhir tahun ke-4 menjadi Rp 275,-.

Diakhir tahun ke-4 dilakukan pembayaran sebesar Rp 250,- ditambah bunga tahun ke-4 Rp 25,- sehingga pinjaman orang tersebut akan terlunasi. Cara pembayaran 2 :

Pada tingkat suku bunga 10% per tahun, pinjaman pokok sebesar Rp 1.000,- diawal tahun pertama akan menghasilkan bunga sebesar Rp 100,- diakhir tahun pertama sehingga total pinjaman tersebut menjadi Rp 1.100,-

Jika diakhir tahun pertama hanya dilakukan pembayaran bunga saja sebesar Rp 100,maka jumlah pinjaman diawal tahun ke -2 tetap Rp 1000,-. Nilai pinjaman itu akan menghasilkan bunga diakhir tahun ke-2 sebesar Rp 100,- sehingga total pinjaman diakhir tahun ke-2 menjadi Rp 1.100,-.

Diakhir tahun ke-2 hanya dilakukan pembayaran bunga saja sebesar Rp 100,-, maka jumlah pinjaman diawal tahun ke-3 tetap Rp 1.000,-. Nilai pinjaman itu akan menghasilkan bunga di akhir tahun ke-3 sebesar Rp 100,- sehingga total pinjaman diakhir tahun ke-3 menjadi Rp 1.100,-.
13

Ekonomi Teknik Rudini Mulya Daulay

Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2010

Diakhir tahun ke-3 kembali dilakukan pembayaran bunga saja sebesar Rp 100,-, sehingga jumlah pinjaman diawal tahun ke-4 tetap Rp 1.000,-. Nilai pinjaman itu akan menghasilkan bunga di akhir tahun ke-4 sebesar Rp 100,- sehingga total pinjaman diakhir tahun ke-4 menjadi Rp 1.100,-.

Diakhir tahun ke-4 dilakukan pembayaran pinjaman pokok sebesar Rp1.000,-, ditambah bunga tahun ke-4 Rp 100,-. sehingga pinjaman orang tersebut akan terlunasi.

Cara pembayaran 3 :

Pada tingkat suku bunga 10% per tahun, pinjaman pokok sebesar Rp 1.000,- diawal tahun pertama akan menghasilkan bunga sebesar Rp 100,- diakhir tahun pertama sehingga total pinjaman diakhir tahun tersebut menjadi Rp 1.100,-.

Jika diakhir tahun pertama dilakukan pembayaran sebesar Rp 315,47 yang terdiri dari pinjaman pokok sebesar Rp 215,47 dan bunga tahun pertama sebesar Rp 100,-, maka jumlah pinjaman diawal tahun ke-2 menjadi Rp 784,53. Nilai pinjaman itu akan menghasilkan bunga diakhir tahun ke-2 sebesar Rp 78,45 sehingga total pinjaman diakhir tahun ke-2 menjadi Rp 862,98.

Diakhir tahun ke-2 kembali dilakuakan pembayaran sebesar Rp 315,47 yang terdiri dari pinjaman pokok sebesar Rp 237,02 dan bunga sebesar Rp 78,45. dengan begitu, jumlah pinjaman diawal tahun ke-3 menjadi Rp 547,51. Nilai pinjaman itu akan menghasilkan bunga diakhir tahun ke-3 sebesar Rp54,75 sehingga total pinjaman diakhir tahun ke-3 menjadi Rp 602,26.

13

Ekonomi Teknik Rudini Mulya Daulay

Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2010

Diakhir tahun ke-3 kembali dilakukan pembayaran sebesar Rp 315,47 yang terdiri dari pinjaman pokok sebesar Rp 260,72 dan bunga sebesar Rp 54,75. dengan demikian, jumlah pinjaman diawal tahun ke-4 menjadi Rp 286,79. Nilai pinjaman itu akan menghasilkan bunga di akhir tahun ke-4 sebesar Rp 28,68 sehingga total pinjaman diakhir tahun ke-4 menjadi Rp 286,79.

Diakhir tahun ke-4 kembali dilakukan pembayaran sebesar Rp 315,47 yang terdiri dari pinjaman pokok sebesar Rp 286,79 dan bunga sebesar Rp 28,68 sehingga pinjaman orang tersebut akan terlunasi. Cara pembayaran 4 :

Pada tingkat suku bunga 10% per tahun, pinjaman pokok sebesar Rp 1.000,- diawal tahun pertama akan menghasilkan bunga sebesar Rp 100,- diakhir tahun pertama sehingga total pinjaman diakhir tahun tersebut menjadi Rp 1.100,-.

Jika diakhir tahun pertama tidak dilakukan pembayaran apapun, maka jumlah pinjaman diawal tahun ke -2 menjadi sebesar Rp 1.100,-. Nilai pinjaman akan menghasilkan bunga diakhir tahun ke-2 sebesar Rp 110,- sehingga total pinjaman diakhir tahun ke-2 menjadi Rp 1.210,-.

Diakhir tahun ke-2 kembali tidak dilakukan pembayaran sebesar apapun. Dengan demikian, jumlah pinjaman diawal tahun ke-3 menjadi Rp 1.210,-. Nilai pinjaman itu akan menghasilkan bunga di akhir tahun ke-3 sebesar Rp 121,- sehingga total pinjaman diakhir tahun ke-3 menjadi Rp 1.331,-.

13

Ekonomi Teknik Rudini Mulya Daulay

Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2010

Diakhir tahun ke-3 kembali tidak dilakukan pembayaran apapun. Dengan demikian, jumlah pinjaman diawal tahun ke-4 menjadi Rp 1.331.-. Nilai pinjaman itu akan menghasilkan bunga di akhir tahun ke-4 sebesar Rp 133,10 sehingga total pinjaman diakhir tahun ke-4 menjadi Rp 1.464,10,-.

Diakhir tahun ke-4 dilakukan pembayaran sebesar Rp 1.464,10 yang terdiri dari pinjaman pokok sebesar Rp 1.000,- dan total bunga selama 4 tahun sebesar Rp 464,10 sehingga pinjaman orang tersebut akan terlunasi.

Cara lain untuk melihat mengapa semua cara pembayaran itu dikatakan ekuivalen pada tingkat suku bunga 10% adalah membandingkan total bunga pinjaman yang dibayarkan dengan total pinjaman selama 4 tahun, seperti ditunjukkan pada table berikut : Tabel. M-02.7 Total Bunga Pinjaman yang Dibayarkan Cara I Cara II Cara III Cara IV 250,00 400,00 261,88 464,10 Total Pinjaman Selama Empat Tahun 2.500,00 4.000,00 2.618,84 4.641,00 Perbandinga Total Bunga terhadap Total Pinjaman 0,10 0,10 0,10 0,10

Dengan suatu tingkat suku bunga yang sama, dapat dikatakan bahwa setiap cara pembayaran di masa yang akan datang yang akan melunasi sejumlah uang yang dipinjam saat ini adalah ekuivalen satu sama lain. Ekuivalensi terjadi bila total bunga pinjaman yang dibayarkan dibagi total pinjaman menghasilkan jumlah yang sama pada cara pembayaran mana saja. Penerapan Ekuivalensi Dalam Analisis Ekonomi Teknik Analis ekonomi teknik digunakan untuk menentukan pilihan terbaik dari sejumlah alternative yang ada. Agar dapat menentukan pilihan terbaik, harus dibandingkan nilai (dalam hal ini uang) dari masing-masing alternative. Nilai uang itu baru dapat dibandingkan bila berada pada waktu yang sama.

13

10

Ekonomi Teknik Rudini Mulya Daulay

Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2010

Apabila nilai uang yang akan dibandingkan berada pada waktu yang berbeda-beda, harus dibawa terlebih dahulu ke waktu yang sama. Waktu yang sama tersebut bisa waktu sekarang, waktu yang akan datang, atau kapan saja.

Penerapan ekuivalensi dalam analsis ekonomi teknik adalah menjadikan nilai uang dari masing-masing alternative yang akan dibandingkan menjadi nilai-nilai yang dapat dibandingkan, dengan mengonversi nilai-nilai dari waktu yang berbeda-beda ke suatu waktu yang sama. Contoh 1: pinjaman bank Anda pergi ke bank dan mencari informasi tentang peminjaman $10,000 selama 10 tahun. Petugasnya mengatakan: tentu bisa, tinggalkan saja jam Rolex dan cincin bermata intan anda di sini sebagai jaminan, dan kami akan mengurus pinjaman untuk anda dengan tingkat bunga 6% per tahun, dibungakan tahunan. Dia kemudian memencet kalkulatornya dan mengatakan, di akhir masa 10 tahun, anda akan melakukan satu pembayaran sekaligus sebesar F dolar untuk membayar pinjaman anda. Berapakah F?

i = 6% = 0.06 N = 10 F = P(1+I)N = 10,000 * (1+0.06)10 = $17,908 Kebalikan proses: Mencari Nilai Sekarang, diberikan Nilai Masa Depan Karena F = P (1+i)N (2.3) Maka P = F / (1+i)N (2.3a) Contoh 2 : pinjaman bank Berapa nilai sekarang dari $17,908 sepuluh tahun dari sekarang, jika nilai waktu dari uang adalah 6% dibungakan tahunan? i = 6% = 0.06 N = 10 P = F / (1+I)N = 17,908 / (1+0.06)10 = $10,000

13

11

Ekonomi Teknik Rudini Mulya Daulay

Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2010

Contoh 2.3: sudut pandang yang berbeda Misalkan suatu pinjaman bank 10-tahun, bunga tahunan 6% Arus kas peminjam

Arus kas pemberi

Contoh 3 : ekivalensi

Berapa nilai sekarang dari pembayaran $3,000 yang akan anda terima 5 tahun dari sekarang, jika anda dapat menginvestasikan uang anda pada tingkat 8% dibungakan tahunan? P = F / (1+I)N = 3,000 / (1.08)5 = $2,042 Jadi, arus kas $2,042 saat ini ekivalen dengan arus kas $3,000 pada akhir tahun kelima, pada tingkat bunga 8%.

Jika kita ingin mencari ekivalensinya pada tahun ke-3, kita bisa mulai pada waktu ke-0 dan menggandakan bunganya, atau mulai pada tahun ke-5 dan menarik arus kas ke belakang: F3 = P0(1+0.08)3 = 2,042(1.08)3 = $2,572 Atau P3 =F5 / (1+0.08)3 = 3,000 / (1.08)3 = $2,572

13

12

Ekonomi Teknik Rudini Mulya Daulay

Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2010

Anda mungkin juga menyukai