Rumus NPV ini cukup rumit karena menambahkan semua arus kas masa depan dari investasi,
mendiskon arus kas tersebut dengan tingkat diskonto dan menguranginya dengan Investasi
awal. Persamaan dan Rumus Net Present Value (NPV) ini dapat dilihat dibawah ini :
atau
Dimana :
Rumus IRR juga dapat dipakai untuk membuat suatu peringkat usulan dari investasi yaitu
dengan menggunakan tingkat pengembalian atas investasi yang dapat dihitung yaitu dengan
mencari tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang masuk proyek
yang diharapkandengan suatu yang nilai sekarang biaya proyek atau sama dengan tingkat
diskonto yang telah membuat NPV sama dengan nol.
IRR dapat menjadi sebuah indikator dari tingkat efisiensi dari suatu investasi. Sebuah
proyek atau investasi dapat dilakukan apabila sebuah laju pengembaliannya (rate of return)
yaitu lebih besar dari laju pengembaliannya apabila melakukan suatu investasi lain (bunga
deposito bank, reksadana dan lainlainnya).
Fungsi dari IRR juga dapat dipakai dalam menentukan apakah bnr bahwa investasi tersebut
dapat dilaksanakan ataukah tidak. Karena itu,biasanya dipakai dengan acuan bahwa
investasi yang telah dilakukan harus lebih tinggi dari Minimum Acceptable Rate of Return
(MARR). MARR ialah suatu laju dari pengembalian minimum dari suatu investasi yang
berani dilakukan oleh sebuah investor.
Sebuah suku bunga IRR akan didapat apabila NPV = 0 maksutnya suku bunga yang dapat
diberikan investasi yang memberikan NPV = 0. Syarat paling utama yaitu ialah IRR > dari
suku bunga MARR nya.
Untuk memperoleh suatu hasil akhir dari sebuah perhitungan IRR, maka kita harus mencari
terlebih dahulu nilai dari discount rate yang akan menghasilkan NPV positif. kemudian kita
cari discount rate yang akan menghasilkan NPV negatif. Berikut ini adalah Rumus IRR:
Sebuah suku bunga IRR akan didapat apabila NPV = 0 maksutnya suku bunga yang dapat
diberikan investasi yang memberikan NPV = 0. Syarat paling utama yaitu ialah IRR > dari
suku bunga MARR nya.
Untuk memperoleh suatu hasil akhir dari sebuah perhitungan IRR, maka kita harus mencari
terlebih dahulu nilai dari discount rate yang akan menghasilkan NPV positif. kemudian kita
cari discount rate yang akan menghasilkan NPV negatif. Berikut ini adalah Rumus IRR:
Keterangannya :
IRR memiliki tiga buah nilai dimana pada masing-masing nilai tersebut memiliki makna
tersendiri terhadap suatu kriteria investasi. Berikut ini untuk lebih jelasnya:
IRR < SOCC, maksutnya bahwa usaha atau proyek tersebut tidak layak secara finansial.
IRR = SOCC, maksutnya suatu usaha atau proyek tersebut berada dalam keadaan break even
point.
IRR > SOCC, maksutnya yaitu suatu usaha atau proyek tersebut layak secara finansial.
3. Payback Period
Catatan : Rumus ini mengasumsikan bahwa besarnya kas masuk bersih adalah sama pada
setiap periode atau sama pada setiap tahunnya.
Break Even Point memerlukan komponen penghitungan dasar seperti berikut ini:
1. Fixed Cost. Komponen ini merupakan biaya yang tetap atau konstan jika adanya
tindakan produksi atau meskipun perusahaan tidak berproduksi. Contoh biaya ini yaitu
biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin, dll.
2. Variabel Cost. Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis
tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang direncanakan
meningkat, berarti variabel cost pasti akan meningkat. Contoh biaya ini yaitu biaya bahan
baku, biaya listrik, dll.
3. Selling Price. Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah
diproduksi.
Rumus yang digunakan untuk analisis Break Even Point ini terdiri dari dua macam sebagai
berikut:
1. Dasar Unit
Berapa unit jumlah barang/jasa yang harus dihasilkan untuk mendapat titik impas: BEP =
FC /(P-VC)
2. Dasar Penjualan
Berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk mendapat titik impas: FC/ (1 –
(VC/P))* Penghitungan (1 – (VC/P)) biasa juga disebut dengan istilah Margin
Kontribusi Per Unit.