Anda di halaman 1dari 4

Break Even Point

Break even point merupakan suatu keadaan dalam sebuah perusahaan


dimana perusahaan tersebut tidak mengalami kerugian maupun keuntungan.
Definisi lain dari break even point ini yaitu pendapatan dan total biaya yang
dikeluarkan oleh suatu perusahaan adalah sama. Analisa BEP sendiri merupakan
teknik dalam mempelajari hubungan antara volume penjualan dan profitabilitas,
dimana sebuah perusahaan akan memperoleh laba bersih apabila volume
penjualan melebihi biaya yang dikeluarkan dan berlaku sebaliknya apabila suatu
perusahaan mendapatkan volume penjualan sejumlah sebagian biaya yang telah
dikeluarkannya maka akan mengalami rugi. Analisis BEP membantu manajemen
untuk perencanaan serta pengambilan keputusan.

Tujuan dari analisis titik impas yaitu untuk mengetahui tingkat


aktivitas dimana pendapatan hasil penjualan sama dengan jumlah semua
biaya variabel dan biaya tetapnya. Jika sebuah perusahaan hanya memiliki
biaya variabel saja, maka tidak akan muncul masalah titik impas pada
perusahaan tersebut. Masalah titik impasa akan muncul jika sebuah perusahaan
mempunyai biaya variabel danbiaya tetap. Besarnya biaya variabel akan
berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume produksi, sedangkan besarnya
biaya tetap tidak mengalami perubahan meskipun ada perubahan volume
produksi. Adapun biaya yang termasuk ke dalam golongan biaya variabel pada
umumnya yaitu bahan mentah, upah buruh langsung (direct labor), dan
komisi penjualan, sedangkan yang termasuk ke dalam golongan biaya tetap
pada umumnya adalah depresiasi aktiva tetap, sewa, bunga utang, gaji
pegawai, gaji pimpinan, gaji staf riset, dan biaya kantor.

Kelemahan dari analisa BEP yaitu ada satu macam barang yang
diproduksi atau dijual. Apabila lebih dari satu macam maka kombinasi atau
komposisi penjualannya (sales mix) akan tetap konstan. Jika dilihat kondisi
saat ini,kebanyakan perusahaan menciptakan banyak produk untuk meningkatkan
daya saingnya mereka sehingga penerapan analisa BEP menjadi sulit. Asumsi
lainnya adalah harga jual persatuan barang, jumlah satuan barang yang dijual,
atau harga secara umum tidak mengalami perubahan. Analisa BEP mempunyai
jangka waktu penerapan terbatas, biasanya hanya digunakan di dalam pembuatan
proyeksi operasi selama setahun. Jika perusahaan mengeluarkan biaya-biaya
untuk advertensi ataupun biaya lainnya yang cukup besar dimana hasil dari
pengeluaran tersebut (tambahan investasi) tidak akan terlihat dalam
waktu yang dekat sedangkan operating cost sudah meningkat, maka
sebagai akibatnya jumlah pendapatan yang harus dicapai menurut analisa
BEPagar dapat menutup semua biaya-biaya operasi yang bertambah besar juga.
Untuk mencari BEP dapat menggunakan rumus berikut ini:

Biaya Tetap
BEP ( unit )=
Harga jual per unit−Biaya variabel per unit

Biaya Tetap
BEP ( mata uang ) =
1−(Biaya variabel per unit /Harga jual per unit )

Net present value

Net Present Value merupakan sebuah metode yang biasa digunakan dalam
bisnis maupun investasi untuk mengetahui nilai kas atau aset saat ini dan di
sertakan dari nilai kas di masa depan. NPV juga definisikan sebagai selisih suatu
pengeluaran dan pemasukan yang telah di perkirakan di masa depan, tetapi di
diskon pada saat ini menggunakan opportunity cost of capital sebagai faktor
diskonnya, sehingga NPV bisa digunakan sebagai alat pertimbangan dalam
menentukan keputusan bisnis atau investasi tersebut. Arus kas dalam analisis nilai
sekarang bersih didiskontokan karena dua alasan utama yaitu untuk menyesuaikan
risiko peluang investasi dan untuk memperhitungkan nilai waktu uang / Time
Value of Money (TVM).

Menentukan nilai dalam sebuah investasi itu sangatlah sulit, disamping


resiko yang sangat besar karena semua yang dilakukan adalah asumsi juga karena
nilai uang pun dapat turun dari waktu kewaktu, dengan kata lain uang yang
didapat sekarang sangat berharga kalau dibandingkan dengan masa depan, dengan
jumlah yang sama uang tersebut akan berkurang nilainya walaupun jumlahnya
sama, oleh karena itu harus dilakukan diskon nilai uang sekarang untuk estimasi
nilai uang masa yang akan datang, diskonto sangatlah penting dalam metode NPV
ini

NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + ... + (Ct/(1+r)t) – C0

Atau

N
Rt
NPV =∑
t=1 ( 1+ i ) t

Keterangan:

N = Jumlah Periode

t = Waktu arus kas yang ditaksir

R = Arus kas pada waktu t

i = Diskonto nilai uang atau discount rate (dalam %)

Semua arus kas yang masuk setiap tahunnya dihitung secara tahun per
tahun lalu setelahnya totalnya untuk mendapatkan nilai NPV. Setelah itu
dikurangkan dengan biaya investasi, jika hasilnya positif (>0) maka proyek itu
pantas dijalankan dan jika negative (<0) berarti proyek itu tidak dianggap gagal.

Internal Rate of Return (IRR)

Metode Internal Rate of Return (IRR) merupakan metode laju


pengembalian modal dimana cara tersebut dianggap sebagai tingkat keuntungan
atau investasi bersih pada sebuah proyek. Apabila besarnyaa laju pengembalian
modal ini melebihi nilai discount rate maka dapat dikatakan proyek tersebut layak
dikerjakan, namun apabila nilainya lebih kecil dari discount rate sekalipun nilai
BCR >1 maka kelayakan proyek perlu dilakukan peninjauan kembali. Melalui
metode ini dapat berguna untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan niali
sekarang dari aeus kas yang diharapkan di masa datang, atau penerimaan kas,
dengan pengeluaran investasi awal. Adapun rumus yang digunakan sebagai
berikut:
n
CFt
I0 = ∑
t =1 ( 1+ IRR ) t

Keterangan:

t = tahun ke

n = jumlah tahun

I0 = nilai investasi awal

CF = arus kas bersih

IRR = tingkat bunga yang dicari harganya

Nilai IRR bisa dicari misalnya dengan coba-coba (trial and error).
Caranya yaitu dihitung nilai sekarang dari arus kas dari suatu investasi dengan
menggunakan suku bunga yang wajar, misalnya 10%, lalu bandingkan dengan
biaya investasi, apabila nilai investasi lebih kecil, maka dicoba lagi dengan suku
bunga yang lebih tinggi demikian seterusnya sampai biaya investasi menjadi sama
besar.

Anda mungkin juga menyukai