Anggota Kelompok 5
Era Olivia Risda Noryani
1 4
(203020205020) (203020205025)
Rikha Amilia
Sri Agustina
Widdiarsih 3 6
(203010205002) (203030205047)
Pokok Bahasan
1. Model Analisis Pada 2. Analisa Impas Atau Break 3. Marjin Keamanan
Analisa Biaya, Volume Even Point (BEP) (Margin Of Safety)
& Laba
Berdasarkan rumus margin of safety, kita bisa membeli saham tersebut ketika
harga saham tersebut berada di level beli kita, atau seharga Rp 1.019 per lembar.
Artinya, jika saham perusahaan A dijual di bawah nilai Rp 1.019, itu adalah
kesempatan bagus untuk kita membeli saham perusahaan A karena harganya
sedang murah.
Anggapan Yang Mendasari Analisa BEP
Break Even Point (BEP) merupakan suatu kondisi perusahaan
yang mana dalam operasionalnya tidak mendapat keuntungan
dan juga tidak menderita kerugian. Dengan kata lain, antara
pendapatan dan biaya pada kondisi yang sama, sehingga
labanya adalah nol. Analisa Break Even Point (BEP) adalah
teknik Analisa untuk mempelajari hubungan antara volume
penjualan dan profitabilitas.
Dalam analisis break even point memerlukan informasi mengenai
penjualan dan biaya yang dikeluarkan. Laba bersih akan diperoleh
bila volume penjualan melebihi biaya yang harus dikeluarkan,
sedangkan perusahaan akan menderita kerugian bila penjualan hanya
cukup untuk menutup sebagian biaya yang dikeluarkan, dapat
dikatakan dibawah titik impas. Analisis break even point tidak hanya
memberikan informasi mengenai posisi perusahaan dalam keadaaan
impas atau tidak, namun analisis break even point sangat membantu
manajemen dalam perencanaan dan pengambilan keputusan
Analisis Hubungan Biaya, Volume dan Laba
Analisis Biaya Volume Laba (Analisis Titik Impas)
Analisis biaya-volume-laba merupakan suatu teknik / cara untuk mengitung
dampak yang terjadi akibat perubahan harga jual, jumlah volume produk
terjual dan juga biaya produksi terhadap besarnya laba yang diperoleh
perusahaan guna membantu manajemen dalam menyusun perencanaan laba
(profit planning) jangka pendek. Dengan demikian, analisis ini dapat dipakai
untuk menguji bagaimana perilaku dari total biaya, total pendapatan serta
besar laba operasi saat terjadi perubahan dalam jumlah output.
Persamaan Biaya-Volume-Laba (Cost-Volume-
Profit-Equation)
Dengan Analisis Biaya-Volume Laba perusahaan dapat mengambil kebijakan
atau langkah- langkah yang harus diambil dalam rangka untuk mencapai
perolehan laba yang diharapkan.
Ada 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi Laba:
1 2 3
Tarif tunggal dalam PPN memiliki arti hanya terdapat satu tarif yang bersifat
seragam atau uniform rates berlaku dalam sistem Pajak Pertambahan Nilai. Baik itu
wajib pajak yang memiliki penghasilan rendah, menengah, maupun tinggi
dibebankan dengan tarif pajak yang sama tanpa memandang dari jumlah
penghasilan ataupun aset kekayaan yang dimiliki. Tarif ini adalah pajak yang
menggunakan satu tarif, terdiri atas:
(a) Tarif tetap adalah tarif pajak yang besarnya tetap dan tidak bergantung pada
nilai objek yang dikenakan pajak. Contohnya aturan bea materai untuk cek dan
ilyet giro dengan nominal berapapun adalah Rp. 3.000.-; dan
(b) Tarif proporsional (sebanding) adalah dengan menggunakan persentase tetap.
Perhitungan Laba dengan Menggunakan Tarif
Pajak Progresif
Pajak progresif adalah tarif pajak yang akan semakin naik sebanding dengan
naiknya dasar pengenaan pajak. Contoh pajak progresif, yaitu pajak
penghasilan (PPh). Dalam tarif pajak progresif ini, tarif pajak akan sebanding
dengan kewajiban pajak. Apabila Wajib Pajak memiliki kekayaan yang
semakin besar, maka tarif pajak yang dikenakan juga akan meningkat. Tujuan
dari tarif pajak progresif ini adalah untuk mempengaruhi orang-orang atau
Wajib Pajak yang memiliki penghasilan tinggi atau menengah, agar
menyadari bahwa mereka disanggupkan untuk membayar pungutan kepada
negara dengan jumlah yang lebih besar.
Contoh dari tarif pajak progresif ini, yaitu salah satunya adalah Pajak Penghasilan
(PPh). Berikut ini merupakan tarif Pajak Penghasilan (PPh) orang pribadi:
Contoh pajak progresif pph 21, yaitu memiliki Penghasilan Kena Pajak (PKP)
setahun lebih dari Rp60 juta, berlaku tarif pajak progresif PPh. Bukan hanya
dipotong dengan tarif PPh di lapisan PPh terendah, tetapi juga kena lapisan lainnya
Thanks!
Do you have any questions?