Anda di halaman 1dari 17

Analisis Cost – Profit – Volume (CPV)

5
OBJEKTIF :
1. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Mengenai Konsep Hubungan Perubahan Harga
Jual, Biaya, Volume Penjualan Terhadap Perubahan Laba
2. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Mengenai Manfaat Analisis Cost – Profit –
Volume
3. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Mengenai Perhitungan Break Event Point (BEP)
4. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Mengenai Perhitungan Margin Of Safety (MoS)
5. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Mengenai Perhitungan Shut Down Point
6. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Mengenai Perhitungan Degree of Operating
Leverage
7. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Mengenai Dampak Perubahan Harga Jual,
Volume Penjualan dan Biaya pada BEP

5.1. Konsep Hubungan Perubahan Harga Jual, Biaya, Volume


Penjualan Terhadap Perubahan Laba
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam
satuan uang, yang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk
mencapai tujuan tertentu. Dalam arti sempit, biaya diartikan sebagai
pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva.
Volume penjualan adalah penjualan bersih dari laporan laba
perusahaan. Penjualan bersih diperoleh melalui hasil penjualan seluruh
produk (produk lini) selama jangka waktu tertentu dan hasil penjualan yang
dicapai dari market share (pangsa pasar) yang merupakan penjualan
TOPIK 5. Analisis Cost – Profit – Volume (CPV)

potensial yang dapat terdiri dari kelompok pembeli selama jangka waktu
tertentu.
Analisis biaya – laba - volume (Cost – Profit - Volume) memperkirakan
bagaimana biaya (baik biaya variabel maupun tetap), volume penjualan dan
harga mempengaruhi laba perusahaan. CPV (Cost – Profit - Volume) adalah
alat yang sangat baik untuk perencanaan dan pengambilan keputusan.
Analisis biaya – laba - volume adalah pemeriksaan bagaimana jumlah
pendapatan dan jumlah biaya berubah seiring dengan perubahan volume
penjualan. Pemahaman mengenai konsep biaya, laba dan volume dapat
digunakan oleh manajemen sebagai dasar untuk merencanakan komposisi
tingkat biaya, volume dan laba yang menguntungkan.
Analisis CPV dapat mengarahkan banyak permasalahan lainnya,
termasuk:
1. Jumlah unit yang harus terjual untuk memperoleh titik impas
2. Pengaruh dari pengurangan biaya tetap pada titik impas
3. Pengaruh dari peningkatan laba
Analisis CPV juga mempermudah para manajer dalam melakukan
analisis sensitivitas dengan meneliti dampak dari beberapa tingkatan harga
atau biaya terhadap laba. Karena analisis CPV memperlihatkan bagaimana
pendapatan, beban dan laba berperilaku saat volume berubah.
Asumsi-asumsi analisis CPV, antara lain adalah:
1. Semua biaya diklasifikasikan sebagai biaya variebel ataupun biaya tetap.
Lebih lanjut dianggap bahwa biaya-biaya lainnya seperti biaya campuran,
dapat dipilih menjadi unsur biaya variable dan tetap. Jumlah biaya tetap
sifatnya konstan pada saat aktivitas berubah dan biaya variable perunit
tidak berganti ketika aktivitas berubah. Efesisensi dan produktivitas
proses produksi serta tenaga kerja dianggap konstan pula.
2. Harga jual konstan sepanjang kisaran relevan tertentu, artinya hasil
perhitungan menggunakan model hubungan biaya, laba dan volume

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Akuntansi Manajemen & Praktikum – D3 2


TOPIK 5. Analisis Cost – Profit – Volume (CPV)

hanya akan valid pada satu tingkat harga tertentu. Apabila harga
berubah, maka hasil perhitungan yang dihasilkan sebelumnya tidak dapat
digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan fungsi manajemen yang
relevan.
3. Pada perusahaan yang menghasilkan dan menjual banyak produk, bauran
penjualannya konstan. Misalnya perusahaan menjual 2 jenis produk
printer dengan jumlah penjualan 20 unit type dotmatirik dan 35 unit type
inject pada saat bersamaan. Apabila dalam kesempatan lain, penjualan
berubah menjadi 15 unit untuk produk printer dotmatrik dan 30 unit
untuk printer inject, maka perhitungan impas untuk penjualan pertama
tidak berlaku lagi bagi periode dengan penjualan baru tersebut. Pada
dasarnya analisis ini valid digunakan untuk volume penjualan produk yang
bergeser dalam kisaran proporsi yang konstan.
4. Dalam perusahaan pabrikasi, tingkat persediaan awal dan akhir periode
adalah sama. Hal ini menyiratkan bahwa jumlah unit yang diproduksi
selama periode berjalan sama dengan unit yang dijual.

5.2. Manfaat Analisis Cost – Profit – Volume


Manfaat dari penggunaan analisis Cost – Profit – Volume, adalah
sebagai berikut:
1. Membantu perusahaan untuk perencanaan laba
2. Menentukan tingkat penjualan minimum yang harus dicapai untuk
memperoleh target laba tertentu
3. Mengetahui keadaan perusahaan apakah dalam keadaan baik atau tidak
4. Mengetahui dampak perubahaan penjualan, biaya dan harga jual
terhadap perusahaan
5. Menentukan harga jual untuk memperoleh laba tertentu
6. Menganalisis produk mana yang mengutungkan dalam arti produk mana
yang perlu ditingkatkan dan mana yang perlu dihapuskan (product lines)

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Akuntansi Manajemen & Praktikum – D3 3


TOPIK 5. Analisis Cost – Profit – Volume (CPV)

7. Membantu menetapkan kombinasi produk yang dihasilkan karena


adanya keterbatasan produk untuk memperoleh laba tertentu
8. Membantu dalam pengambilan keputusan untuk melakukan perluasan
usaha atau tidak (marketing strategy)
9. Membantu dalam pengambilan keputusan untuk melanjutkan usaha atau
tidak

5.3. Perhitungan Break Event Point (BEP)


Break event point dapat diartikan sebagai keadaan yang menunjukan
bahwa jumlah pendapatan yang diterima perusahaan (pendapatan total)
sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan (biaya total).
Suatu perusahaan dapat dikatakan impas (break even) yaitu apabila
dalam laporan laba rugi, hasil laba sama dengan nol.
Tujuan untuk mencari break event point adalah:
1. Mencari tingkat aktivitas dimana pendapatan = biaya
2. Menunjukkan suatu sasaran volume penjualan minimal yang harus diraih
oleh perusahaan
3. Mengawasi kebijakan penentuan harga
4. Memungkinkan perusahaan mengetahui apakah mereka beroperasi
dekat atau jauh dari titik impas.

Ada beberapa metode untuk menghitung break event point, yaitu:


a. Metode titik impas dalam unit
Titik impas dalam unit menjelaskan kepada para manajer mengenai
besarnya unit yang harus terjual untuk menutupi semua biaya. Setiap unit
yang terjual di atas titik impas akan menghasilkan laba. Untuk rumus
mencari titik impas dalam unit yaitu:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
𝑇𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑖𝑚𝑝𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑢𝑛𝑖𝑡 =
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 − 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑃𝑒𝑟 𝑈𝑛𝑖𝑡

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Akuntansi Manajemen & Praktikum – D3 4


TOPIK 5. Analisis Cost – Profit – Volume (CPV)

b. Metode titik impas nilai penjualan dalam Rupiah


Titik impas nilai penjualan dalam Rupiah mempermudah para manajer
untuk melihat secara langsung seberapa dekat perusahaan sampai ke titik
impas bahkan hanya dengan menggunakan data pendapatan penjualan.
Karena penjualan biasanya dicatat dengan segera, manajer tidak perlu
menunggu sampai memiliki laporan keuangan agar dapat melihat
seberapa dekat perusahaan ke titik impasnya. Untuk rumus mencari titik
impas nilai penjualan dalam Rupiah yaitu:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
𝑇𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑖𝑚𝑝𝑎𝑠 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 =
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖

Rasio margin kontribusi yaitu persentase dari penjualan dalam rupiah


yang tersisa setelah biaya variabel terpenuhi. Untuk rumus mencari rasio
margin kontribusi, yaitu:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

Atau

𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑟 𝑈𝑛𝑖𝑡


𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 =
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐽𝑢𝑎𝑙
5.4 Perhitungan Margin of Safety (MoS)
Analisis margin of safety menunjukkan berapa banyak penjualan yang
boleh turun dari jumlah penjualan tertentu dimana perusahaan belum
menderita rugi atau dalam keadaan Break Even. Dengan kata lain angka
margin of safety memberikan petunjuk jumlah maksimum penurunan angka
volume penjualan yang direncanakan yang tidak mengakibatkan kerugian.
Batas keamanan atau margin of safety adalah kelebihan dari nilai
penjualan dalam rupiah yang dianggarkan atau actual di atas titik impas nilai

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Akuntansi Manajemen & Praktikum – D3 5


TOPIK 5. Analisis Cost – Profit – Volume (CPV)

penjualan dalam rupiah. Batas keamanan merupakan jumlah penjualan


yang dapat menurun sebelum kerugian mulai terjadi. Makin tinggi batas
keamanan, makin rendah risiko untuk tidak mencapai titik impas. Margin of
safety dihitung sebagai berikut:
𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑜𝑓 𝑠𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 − 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑇𝑖𝑡𝑖𝑘 𝐼𝑚𝑝𝑎𝑠

5.5 Perhitungan Shut Down Point


Shut Down Point merupakan suatu usaha harus dihentikan apabila
pendapatan yang diperoleh tidak dapat menutup biaya tetap tunainya (Cash
cost atau out of pocket costs). Shut Down Point merupakan titik pada tingkat
penjualan berapa, usaha perusahaan secara ekonomis tidak pantas untuk
dilanjutkan. Contoh biaya tunai yaitu gaji pengawas pabrik dan biaya
pemeliharaan. Contoh biaya terbenam yaitu biaya depresiasi, amortisasi
dan deplesi. Rumus untuk mencari shut down point seperi berikut ini:
a. Shut down point dalam unit
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑡𝑢𝑛𝑎𝑖
𝑆ℎ𝑢𝑡 𝑑𝑜𝑤𝑛 𝑝𝑜𝑖𝑛𝑡 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑢𝑛𝑖𝑡 =
𝑚𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖

b. Shut down point dalam rupiah


𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑡𝑢𝑛𝑎𝑖
𝑆ℎ𝑢𝑡 𝑑𝑜𝑤𝑛 𝑝𝑜𝑖𝑛𝑡 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑟𝑢𝑝𝑖𝑎ℎ =
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑚𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖

5.6 Perhitungan Degree of Operating Leverage


Operating leverage terjadi saat perusahaan menggunakan aktiva yang
akan mengakibatkan biaya atau beban tetap. Operating leverage
berdampak pada dua arah, yaitu dapat memperbesar keuntungan
perusahaan ataupun memperbesar kerugian perusahaan. Operating
leverage memperhatikan bauran relatif dari biaya tetap dan biaya variabel
di suatu perusahaan.

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Akuntansi Manajemen & Praktikum – D3 6


TOPIK 5. Analisis Cost – Profit – Volume (CPV)

Operating leverage merupakan penggunaan aktiva dengan


menggunakan beban tetap adalah dengan harapan bahwa revenue yang
didapat oleh pemakaian aktiva itu akan mencukupi untuk menutup beban
tetap dan beban variabel. Operating leverage dapat diukur dengan
menggunakan Degree of Operating Leverage.
Degree of Operating Leverage (DOL) adalah persentase perubahan
dalam laba operasi yang disebabkan perubahan satu persen dalam output
(penjualan). Degree of Operating Leverage (DOL) dapat diukur untuk tingkat
penjualan yang ada dengan menggunakan rasio margin kontribusi terhadap
laba operasi seperti berikut ini:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖
𝐷𝑒𝑔𝑟𝑒𝑒 𝑜𝑓 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐿𝑒𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 =
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖

Jika biaya tetap digunakan untuk menurunkan biaya variabel sehingga


margin kontribusi meningkat dan laba operasi turun maka degree of
operating leverage meningkat yang menandakan peningkatan dalam risiko.
Semakin besar degree of operating leverage, semakin besar
perubahan dalam penjualan akan mempengaruhi laba operasi. Karena
fenomena tersebut, bauran biaya yang dipilih oleh perusahaan akan
mempengaruhi risiko operasi dan tingkatan laba dari perusahaan tersebut.
Bauran biaya tetap perusahaan relative terhadap biaya variabel disebut
dengan struktur biaya.

5.7 Dampak Perubahan Harga Jual, Volume Penjualan dan Biaya


pada BEP
Kita perlu memahami hubungan di antara variable-variabel dalam
analisis CPV yang terdiri atas harga jual, biaya variabel per unit dan total
biaya tetap.

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Akuntansi Manajemen & Praktikum – D3 7


TOPIK 5. Analisis Cost – Profit – Volume (CPV)

Contoh Kasus:
PT RST memproduksi dan menjual suku cadang khusus untuk telepon
genggam pintar. Berikut ini adalah laporan laba rugi perusahaan dengan
format margin kontribusi untuk tahun yang baru saja berakhir:
Keterangan Total Per Unit
Penjualan (20.000 unit) Rp 1.200.000.000 Rp 60.000
Beban variabel Rp 900.000.000 Rp 45.000
Margin kontribusi Rp 300.000.000 Rp 15.000
Beban tetap Rp 240.000.000
Laba operasi Rp 60.000.000

Diminta:
1. Titik impas dalam unit
2. Titik impas dalam Rp.
3. Jika perusahaan menargetkan laba sebelum pajak sebesar Rp.
180.000.000, berapakah jumlah unit yang harus dijual?
4. Jika perusahaan ingin memperoleh laba setelah pajak sebesar Rp.
150.000.000, maka berapakah jumlah unit yang harus terjual jika tarif
pajak adalah 25%?
5. Tentukan margin of safety dalam unit dan dalam rupiah
6. Tentukan shut down point dalam unit dan dalam rupiah, jika diasumsikan
persentase biaya tetap tunai 60%
7. Tentukan degree of operating leverage saat ini
8. Asumsikan bahwa penjualan perusahaan naik 10% di tahun depan,
berapakah kenaikan laba dalam persentase yang diharapkan
perusahaan?
9. Asumsikan harga jual mengalami kenaikan menjadi Rp70.000, tetapi
beban variabel per unit dan total beban tetap masih sama. Hitunglah
margin kontribusi dan titik impas dalam unit

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Akuntansi Manajemen & Praktikum – D3 8


TOPIK 5. Analisis Cost – Profit – Volume (CPV)

10. Asumsikan beban variabel mengalami kenaikan menjadi Rp50.000,


tetapi harga jual per unit dan total beban tetap masih sama. Hitunglah
margin kontribusi dan titik impas dalam unit
11. Asumsikan total beban tetap mengalami kenaikan menjadi
Rp270.000.000, tetapi harga jual per unit dan beban variabel per unit
masih sama. Hitunglah margin kontribusi dan titik impas dalam unit

Penyelesaian Kasus:
1. Titik impas dalam unit
Total Biaya Tetap
Titik impas dalam unit =
Harga − Biaya Variabel Per Unit

Rp. 240.000.000
Titik impas dalam unit =
Rp. 60.000 − Rp. 45.000

𝐓𝐢𝐭𝐢𝐤 𝐢𝐦𝐩𝐚𝐬 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐮𝐧𝐢𝐭 = 𝟏𝟔. 𝟎𝟎𝟎 𝐮𝐧𝐢𝐭

2. Titik impas dalam rupiah


Margin Kontribusi Per Unit
Rasio Margin Kontribusi =
Harga Jual

Rp. 15.000
Rasio Margin Kontribusi =
Rp. 60.000

Rasio Margin Kontribusi = 0,25

Total Biaya Tetap


Titik impas nilai penjualan =
Rasio Margin Kontribusi

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Akuntansi Manajemen & Praktikum – D3 9


TOPIK 5. Analisis Cost – Profit – Volume (CPV)

Rp. 240.000.000
Titik impas nilai penjualan =
0,25

𝐓𝐢𝐭𝐢𝐤 𝐢𝐦𝐩𝐚𝐬 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐫𝐮𝐩𝐢𝐚𝐡 = 𝐑𝐩. 𝟗𝟔𝟎. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎

3. Jumlah yang harus terjual dalam unit untuk mencapai target laba
sebelum pajak

Jumlah yg harus terjual dalam unit untuk mencapai target laba sebelum
pajak =Total Biaya Tetap−Laba Sebelum PajakHarga−Biaya Variabel per
Unit

Jumlah yg harus terjual dalam unit untuk mencapai target laba sebelum
pajak =Rp. 240.000.000 −Rp. 180.000.000Rp. 60.000−Rp. 45.000

Jumlah yg harus terjual dalam unit untuk mencapai target laba sebelum
pajak =28.000

4. Jumlah yang harus terjual dalam unit untuk mencapai target laba setelah
pajak

Jumlah yg harus terjual dalam unit untuk mencapai target laba setelah
pajak =Total Biaya Tetap− Laba Setelah Pajak(1−Tarif Pajak)Harga−Biaya
Variabel per Unit

Jumlah yg harus terjual dalam unit untuk mencapai target laba sebelum
pajak =Rp. 240.000.000 −Rp. 150.000.0001−0,25Rp. 60.000−Rp. 45.000

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Akuntansi Manajemen & Praktikum – D3 10


TOPIK 5. Analisis Cost – Profit – Volume (CPV)

Jumlah yg harus terjual dalam unit untuk mencapai target laba sebelum
pajak =29.333

5. Margin of safety dalam unit dan rupiah


Margin of safety dalam unit = Penjualan − Penjualan Titik Impas
Margin of safety dalam unit = 20.000 − 16.000
𝐌𝐚𝐫𝐠𝐢𝐧 𝐨𝐟 𝐬𝐚𝐟𝐞𝐭𝐲 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐮𝐧𝐢𝐭 = 𝟒. 𝟎𝟎𝟎

Margin of safety dalam rupiah = Penjualan − Penjualan Titik Impas


Margin of safety dalam rupiah = Rp. 1.200.000.000 − Rp. 960.000.000
𝐌𝐚𝐫𝐠𝐢𝐧 𝐨𝐟 𝐬𝐚𝐟𝐞𝐭𝐲 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐫𝐮𝐩𝐢𝐚𝐡 = 𝐑𝐩. 𝟐𝟒𝟎. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎

6. Shut down point dalam unit dan rupiah


Persentase biaya tetap tunai x Total biaya tetap
Shut down point dalam unit =
margin kontribusi

60% x Rp. 240.000.000


Shut down point dalam unit =
Rp. 15.000

𝐒𝐡𝐮𝐭 𝐝𝐨𝐰𝐧 𝐩𝐨𝐢𝐧𝐭 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐮𝐧𝐢𝐭 = 𝟗. 𝟔𝟎𝟎

Persentase biaya tetap tunai x Total biaya tetap


Shut down point dalam rupiah =
Rasio margin kontribusi

60% x Rp. 240.000.000


Shut down point dalam rupiah =
0,25

𝐒𝐡𝐮𝐭 𝐝𝐨𝐰𝐧 𝐩𝐨𝐢𝐧𝐭 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐫𝐮𝐩𝐢𝐚𝐡 = 𝐑𝐩. 𝟓𝟕𝟔. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎

7. Degree of operating leverage


Total Margin Kontribusi
Degree of Operating Leverage =
Laba Operasi

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Akuntansi Manajemen & Praktikum – D3 11


TOPIK 5. Analisis Cost – Profit – Volume (CPV)

Rp. 300.000.000
Degree of Operating Leverage =
Rp. 60.000.000

𝐃𝐞𝐠𝐫𝐞𝐞 𝐨𝐟 𝐎𝐩𝐞𝐫𝐚𝐭𝐢𝐧𝐠 𝐋𝐞𝐯𝐞𝐫𝐚𝐠𝐞 = 𝟓

8. Dampak kenaikan penjualan pada laba


Dampak kenaikan penjualan pada laba = DoL x Persentase Penjualan
Dampak kenaikan penjualan pada laba = 5 x 10%
𝐃𝐚𝐦𝐩𝐚𝐤 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐥𝐚𝐛𝐚 = 𝟓𝟎%

9. Dampak kenaikan harga jual pada BEP


Total Biaya Tetap
Dampak kenaikan harga jual pada BEP =
Kenaikan harga jual − Biaya Variabel per unit

Rp. 240.000.000
Dampak kenaikan harga jual pada BEP =
Rp. 70.000 − Rp. 45.000

𝐃𝐚𝐦𝐩𝐚𝐤 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐣𝐮𝐚𝐥 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐁𝐄𝐏 = 𝟗. 𝟔𝟎𝟎 𝐮𝐧𝐢𝐭

Jadi, setiap kenaikan harga jual akan berdampak pada margin


kontribusi yang lebih tinggi sehingga titik impas menjadi lebih rendah.

10. Dampak kenaikan beban variabel pada BEP


Total Biaya Tetap
Dampak kenaikan beban variabel pada BEP =
Harga jual − Kenaikan biaya variabel per unit

Rp. 240.000.000
Dampak kenaikan beban variabel pada BEP =
Rp. 60.000 − Rp. 50.000

𝐃𝐚𝐦𝐩𝐚𝐤 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐛𝐚𝐧 𝐯𝐚𝐫𝐢𝐚𝐛𝐞𝐥 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐁𝐄𝐏 = 𝟐𝟒. 𝟎𝟎𝟎 𝐮𝐧𝐢𝐭

Jadi, setiap kenaikan dalam biaya variabel per unit akan berdampak pada
margin kontribusi yang lebih rendah dan titik impas yang lebih tinggi.

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Akuntansi Manajemen & Praktikum – D3 12


TOPIK 5. Analisis Cost – Profit – Volume (CPV)

11. Dampak kenaikan total biaya tetap pada BEP


Kenaikan Total Biaya Tetap
Dampak kenaikan total biaya tetap pada BEP =
Harga − Biaya Variabel Per Unit

Rp. 270.000.000
Dampak kenaikan total biaya tetap pada BEP =
Rp. 60.000 − Rp. 45.000

𝐃𝐚𝐦𝐩𝐚𝐤 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐛𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐁𝐄𝐏 = 𝟏𝟖. 𝟎𝟎𝟎 𝐮𝐧𝐢𝐭

Jadi, setiap kenaikan dalam total biaya tetap akan berdampak pada
titik impas yang menjadi lebih tinggi.

Perhitungan dengan Menggunakan Microsoft Excel


Buatlah 2 Sheet, yang pertama sheet DATA berisi soal dan yang kedua
sheet PENYELESAIAN berisi penyelesaian soal.
Salinlah soal pada sheet DATA seperti pada contoh di bawah ini:

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Akuntansi Manajemen & Praktikum – D3 13


TOPIK 5. Analisis Cost – Profit – Volume (CPV)

Kemudian pada sheet PENYELESAIAN, buatlah perhitungan


penyelesaian untuk setiap soal seperti di bawah ini:

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Akuntansi Manajemen & Praktikum – D3 14


TOPIK 5. Analisis Cost – Profit – Volume (CPV)

Rumus untuk setiap Cell pada sheet PENYELESAIAN:


B1 : =(DATA!B9/(DATA!C6-DATA!C7))
B3 : =DATA!C8
B4 : =B3/DATA!C6
B5 : =DATA!B9/PENYELESAIAN!B4
B7 : 180000000 (isi sesuai soal)
B8 : =((DATA!B9+PENYELESAIAN!B7)/(DATA!C6-DATA!C7))
B11 : 150000000 (isi sesuai soal)
B12 : 0,25 (isi sesuai soal – ubah dalam belum desimal)
B13 : =B11/(1-B12)

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Akuntansi Manajemen & Praktikum – D3 15


TOPIK 5. Analisis Cost – Profit – Volume (CPV)

B14 : =(DATA!B9+PENYELESAIAN!B13)/(DATA!C6-DATA!C7)
B17 : 20000 (isi sesuai soal)
B18 : =B17-B1
B19 : =DATA!B6-PENYELESAIAN!B5
B21 : 60% (isi sesuai soal)
B22 : =(B21*DATA!B9)/DATA!C8
B23 : =(B21*DATA!B9)/PENYELESAIAN!B4
B25 : =DATA!B8/DATA!B10
B27 : 10% (isi sesuai soal)
B28 : =B25*B27
B30 : 70000 (isi sesuai soal)
B31 : =B30-DATA!C7
B32 : =DATA!B9/PENYELESAIAN!B31
B34 : 50000 (isi sesuai soal)
B35 : =DATA!C6-PENYELESAIAN!B34
B36 : =DATA!B9/PENYELESAIAN!B35
B38 : 270000000 (isi sesuai soal)
B39 : =B38/B3

RANGKUMAN
1. Analisis biaya – laba - volume adalah pemeriksaan bagaimana jumlah
pendapatan dan jumlah biaya berubah seiring dengan perubahan volume
penjualan.
2. Break event point dapat diartikan sebagai keadaan yang menunjukan bahwa
jumlah pendapatan yang diterima perusahaan (pendapatan total) sama dengan
jumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan (biaya total).
3. Batas keamanan atau margin of safety adalah kelebihan dari nilai penjualan
dalam rupiah yang dianggarkan atau actual di atas titik impas nilai penjualan

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Akuntansi Manajemen & Praktikum – D3 16


TOPIK 5. Analisis Cost – Profit – Volume (CPV)

dalam rupiah. Batas keamanan merupakan jumlah penjualan yang dapat


menurun sebelum kerugian mulai terjadi.
4. Shut Down Point merupakan titik pada tingkat penjualan berapa, usaha
perusahaan secara ekonomis tidak pantas untuk dilanjutkan.
5. Degree of Operating Leverage (DOL) adalah persentase perubahan dalam laba
operasi yang disebabkan perubahan satu persen dalam output (penjualan).

REFERENSI
[1] Mowen. M. M., Hansen. D. R dan Heitger. L. 2019. Dasar – Dasar Akuntansi
Manajerial: Edisi 5, Cetakan Kedua. Jakarta: Salemba Empat.
[2] Surjaweni. W. V. 2016. Akuntansi Manajemen: Teori dan Implikasi. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.
[3] Samryn. L. M. 2012. Akuntansi Manajemen: Informasi Untuk Mengendalikan
Aktivitas Operasi & Investasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
[4] Ahmad. Kamaruddin. 2017. Akuntansi Manajemen: Dasar - Dasar Konsep Biaya
& Pengambilan Keputusan, Edisi Revisi, Cetakkan 11. Jakarta: Rajawali Pers.

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Akuntansi Manajemen & Praktikum – D3 17

Anda mungkin juga menyukai