Anda di halaman 1dari 2

Nama : Tri Wulandari

Npm : C1C022020

Kreteria Pemilihan Investasi di Organisasi Nirlaba

macam-macam kriteria investasi di organisasi nirlaba, yaitu:

1. Net Present Value (NPV)


Pada kriteria penilaian investasi yang pertama ini digunakan untuk mengetahui nilai aset saat ini lalu
disamakan dengan proyeksi nilai aset di masa mendatang. Melakukan analisis kriteria investasi NPV
dapat mengetahui apakah instrumen investasi menguntungkan atau malah merugikan karena tidak bisa
mengimbangi perubahan di masa mendatang.
Untuk mengetahui NPV Anda dapat melakukannya dengan mengikuti rumus:
NPV= FV / (1+I)n
Keterangan:
NPV = Net Present Value
FV = Future Value
i = Faktor diskon
n = Lamanya berinvestasi
Hasil analisis kriteria investasi NPV menunjukan positif atau layak dijalankan apabila nilai NPV lebih
dari 0, sedangkan NPV menunjukkan negatif atau tidak layak dipilih jika nilai NPV kurang dari 0.
Kriteria investasi NPV biasanya digunakan untuk menghitung modal dalam melakukan analisis potensi
keuntungan suatu proyek atau investasi yang akan dilakukan. Jadi NPV ini digunakan untuk melihat
perkiraan laba yang bisa didapatkan dari proyek, usaha, atau penanaman modal.

2. IRR ( Internal Rate Return)


Kriteria investasi RII digunakan untuk mengetahui keuntungan yang didapatkan dari investasi setiap
tahunnya. RRI juga digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan atau proyek dalam
mengembalikan bunga pinjaman.
IRR selalu melibatkan NPV. jadi untuk menghitung NPV juga ketika nilai NPV 0. Rumus dari IRR, yaitu:
IRR= i1 + NPV1/NPV1+NPV2 (i1-i2)
Keterangan:
i1 = Tingkat bunga yang hasilnya NPV positif
i2 = Tingkat bunga yang hasilnya NPV negatif
NPV1 = NPV positif
NPV 2 = NPV negatif
Kriteria Investasi yang baik dan layak untuk dipilih jika nilai IRR lebih tinggi dibandingkan dengan
tingkat discount rate. Namun jika nilai IRR lebih rendah dibandingkan dengan discount rate, maka
kriteria investasi sebaiknya ditolak.

3. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)


Kriteria penilaian investasi Net B/C digunakan untuk menunjukkan gambaran besaran keuntungan
yang akan diperoleh dari total biaya yang dikeluarkan.
Pada Net B/C, kata B diartikan sebagai benefit sedangkan kata C diartikan sebagai cost. Dalam kriteria
investasi Net B/C jika menghasilkan nilai B/C sama dengan 1 maka B=C. jadi besaran penghasilan sama
dengan besaran biaya yang dikeluarkan.
Jika menghasilkan nilai B/C<1 maka B< C, artinya prospek keuntungan yang didapat lebih kecil dari
biaya yang dikeluarkan dalam investasi. Berarti instrumen investasi ini tidak layak untuk dipilih. Namun
jika nilai B/C>1, maka prospek keuntungan yang akan didapat nilainya lebih besar dari besaran biaya
yang dikeluarkan dan instrumen investasi layak untuk dipilih.
4. Payback Period
Kriteria investasi payback period digunakan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk
pengembalian investasi atau untuk mengetahui lamanya waktu sampai mencapai titik impas.
Pada payback ratio, jika waktu yang diperlukan semakin pendek maka waktu pengembaliannya juga akan
semakin cepat. Dalam payback ratio waktu dan uang sangat diperhitungkan.
Untuk dapat menghitung payback ratio dapat digunakan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Payback Period= (Nilai investasi/Kas masuk bersih) x 1 tahun.

5. Accounting Rate of Return (ARR)


Pada kriteria investasi yang satu ini digunakan untuk perhitungan kinerja investasi. Tujuan dari kriteria
investasi ARR dilakukan untuk mengetahui prospek rasio rata-rata laba bersih suatu perusahaan pada
rata-rata investasi.
Untuk mengetahui besaran ARR dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Accounting Rate of Return= (Rata-rata laba bersih/Rata-rata investasi) x 100%
Kriteria penilaian investasi ARR jika menunjukkan lebih dari 0% maka instrumen investasi layak untuk
dipilih. Namun bila nilai ARR menunjukkan kurang dari 0%, maka instrumen investasi tidak layak
dipilih.

6. Profitability Index
Kriteria penilaian investasi profitability index atau yang dikenal dengan PI digunakan untuk
membandingkan besaran nilai arus kas dengan nilai investasi yang dilakukan.
Kriteria investasi yang baik dan layak dipilih yaitu jika PI lebih dari 1. Namun jika nilai PI kurang dari 1
maka instrumen investasi tidak layak dipilih untuk diinvestasikan.
Untuk menghitung nilai PI dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
PI= Nilai arus kas bersih/Nilai investasi

Anda mungkin juga menyukai