Anda di halaman 1dari 3

Nama : Eugenius Jerry

Npm : 1940401038
Local : A7 Manajemen
Tugas : Teori Pengambilan Keputusan

Net Present Value atau NPV


Net present value atau NPV adalah metode yang populer digunakan untuk analisis keuangan
dalam menentukan kelayakan investasi dalam suatu proyek atau bisnis. Ini merupakan
metode yang cukup akurat untuk mengetahui nilai investasi saat ini dari arus kas masa depan
dibandingkan dengan investasi awal.
NPV juga bisa diartikan sebagai perbedaan antara nilai investasi Anda sekarang dari arus kas
masuk dengan nilai dari arus kas keluar selama periode tertentu.
Teknik ini digunakan dalam perencanaan investasi dan penganggaran modal untuk mengukur
profitabilitas proyek atau investasi, mirip tingkat pengembalian akuntansi. Dengan NPV, kita
bisa tahu hasil yang kita harapkan dari suatu investasi dan menerjemahkan pengembalian
tersebut ke dalam nilai dolar saat ini. Jadi, kita dapat menentukan apakah suatu investasi
tersebut menguntungkan atau tidak.

Rumus dan Cara Menghitung NPV


Jika proyek hanya memiliki satu arus kas, Anda dapat menggunakan rumus NPV berikut ini:
Net present value = Arus kas / (1 + i)^t – investasi awal
Keterangan:
I = tingkat pengembalian atau diskonto yang diminta
t = jumlah periode waktu.
Jika Anda berurusan dengan proyek yang lebih panjang serta melibatkan banyak arus kas, ada
rumus NPV khusus yang harus Anda gunakan. Namun, itu semua relatif abstrak, jadi jika
Anda ingin yang sederhana, gunakan rumus di atas sebagai cara menghitung NPV. Akan
tetapi, ada baiknya jika Anda pertimbangkan untuk menggunakan rumus berikut jika Anda
ingin menghitung NPV dari proyek yang berjangka waktu panjang:
Net present value = Jumlah nilai saat dari pendapatan yang diharapkan – investasi awal Jadi
NPV ini berbeda dengan menghitung BEP.
Jika hasil penghitungan NPV Anda positif, maka ini menunjukkan bahwa pendapatan yang
diproyeksikan melebihi biaya yang Anda antisipasi. Dengan demikian, investasi yang Anda
lakukan kemungkinan besar akan menguntungkan. Sebaliknya, apabila investasi
menghasilkan NPV yang negatif, maka kemungkinan besar investasi atau proyek tersebut
akan mengakibatkan kerugian.
Jadi, sebelum Anda memutuskan apakah akan melanjutkan suatu proyek atau investasi, ada
baiknya bila Anda berfokus pada proyek yang menghasilkan nilai NPV yang positif.
Agar yakin dalam membuat keputusan, perusahaan harus menggunakan aplikasi keuangan
perusahaan sehingga tidak salah menghitung dan tidak salah memilih proyek mana yang
harus lebih diberi perhatian serta diinvestasikan sumber daya. Seperti yang terlihat dalam
rumus, untuk mendapatkan nilai arus kas saat ini, Anda perlu mendiskontokannya pada
tingkat tertentu. Tingkat ini diperoleh dengan mempertimbangkan pengembalian investasi
dengan risiko atau biaya pinjaman yang sama, untuk investasi tersebut.

Komponen Harus Dimasukkan dalam Rumus Perhitungan NPV


1. Arus Kas Bersih Tahunan
Untuk menghitung arus kas bersih setiap tahun, tambahkan arus kas masuk dari pendapatan
ke potensi penghematan tenaga kerja, bahan dan komponen lain dari biaya investasi awal.
Kemudian, kurangi biaya yang dikeluarkan untuk investasi atau proyek baru, yaitu, arus kas
keluar selama satu periode.
Untuk menghitung arus kas bersih setiap tahun, tambahkan arus kas masuk dari pendapatan
ke potensi penghematan tenaga kerja, bahan dan komponen lain dari biaya investasi awal.
Kemudian, kurangi biaya yang dikeluarkan untuk investasi atau proyek baru, yaitu, arus kas
keluar selama satu periode. Anda juga akan menambahkan penghematan pajak atas depresiasi
aset investasi ke arus kas masuk yang diharapkan. Arus kas yang diperoleh harus bernilai
positif, sedangkan arus kas yang dikeluarkan haruslah negatif. Jika arus kas masuk yang
diharapkan melebihi arus keluar, artinya Anda akan memiliki arus kas masuk bersih. Agar
pencatatan arus kas tidak salah, ada baiknya perusahaan menggunakan dalam mencatatnya.
2. Suku Bunga
Tingkat suku bunga juga penting untuk dimasukkan dalam cara menghitung NPV. Sebagian
besar manajer menggunakan tingkat diskonto untuk mewakili tingkat bunga, tetapi juga dapat
disebut biaya modal atau tingkat pengembalian yang disyaratkan. Tingkat suku bunga atau
tingkat diskonto adalah biaya modal atau pengembalian yang dapat diperoleh dalam investasi
alternatif.
Suku bunga dapat diturunkan dengan membandingkan tingkat pengembalian investasi atau
proyek alternatif dengan biaya awal yang serupa.
NPV proyek dengan jumlah pembayaran konstan serta suku bunga tetap biasanya akan lebih
mudah untuk dihitung.
3. Jangka Waktu
Komponen ini merupakan interval di mana arus kas baru diinvestasikan ke dalam proyek
baru. Jangka waktu yang dimaksud di sini adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk
kembalinya semua modal, baik itu modal investasi awal maupun modal variabel tahunan.
Contoh Penghitungan NPV

Dalam menggunakan rumus NPV, intinya adalah terima proyek jika hasil NPV nol atau
positif. Apabila hasil NPV negatif, berarti proyek tersebut tidak akan menguntungkan dan
harus ditolak.

Di bawah ini adalah contoh bagaimana menggunakan rumus NPV untuk menghitung nilai
sekarang bersih dari proyek modal:

Contoh Ilustrasi Pertama

Suatu perusahaan sedang merencanakan sebuah proyek dengan investasi awal sebesar Rp.
80.000.000. Investasi ini diproyeksikan menghasilkan arus kas Rp. 100.000.000 di tahun
selanjutnya. Nah, berapa NPV dari proyek tersebut dengan asumsi bahwa tingkat
pengembalian yang diminta adalah 10% atau 0,1 dan tidak ada nilai sisa pada akhir proyek?

NPV = [Rp.100.000.000/(1+0,1)^1] – Rp.80.000.000


NPV = Rp. 10.909.090

NPV ini menunjukkan bahwa hasil NPV positif dan kemungkinan besar menguntungkan,
sehingga manajer perusahaan tersebut dapat menerima proyek ini.

Anda mungkin juga menyukai