Anda di halaman 1dari 9

Nama : Lela Anggraeni

Kelas : AKM 2F
No. Absen : 15
NIM : 2142520012

Capital Budgeting

Metode Penilaian Investasi Payback Period Method (Payout Period)


Jika ditranslasi ke dalam Bahasa Indonesia, arti payback period adalah periode
pengembalian. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), periode berarti kurun waktu;
lingkaran waktu (masa). Sedangkan pengembalian berarti proses, cara, perbuatan
mengembalikan; pemulangan; pemulihan.
Jadi, arti payback period adalah periode yang dibutuhkan untuk menutup kembali
pengeluaran investasi  atau initial cash investment. Artinya, kurun waktu yang dibutuhkan
agar bisa menutup kembali pengeluaran saat investasi dengan memakai proceeds atau aliran
kas netto alias net cash flows.
Secara singkat dan sederhana, payback period adalah jangka waktu yang dibutuhkan supaya
dana investasi yang masuk ke dalam kegiatan investasi bisa didapatkan kembali secara utuh.
Ini berhubungan dengan investor yang biasanya tak ingin memiliki investasi yang punya
periode pengembalian terlalu lama. Dengan kata lain, menghitung periode
pengembalian digunakan para investor untuk menentukan sejumlah keputusan.
Hitung-hitungan ini digunakan sebagai kriteria dalam pengambilan keputusan investasi, apa
secara finansial layak untuk investasi modal ke suatu proyek atau tidak.
Penggunaan Analisis dan Metode Payback Period
Seperti diungkapkan sebelumnya, metode payback period digunakan investor untuk
menghitung langkah-langkah yang diperlukan untuk melakukan investasi. Analisis ini
kemudian akan jadi penentu apakah investor akan jadi melakukan investasi atau tidak,
berdasarkan beberapa faktor seperti lama tidaknya periode pengembalian.
Tujuannya jelas, untuk mengetahui periode investasi dan kapan akan terjadi kondisi
breakeven-point alias titik impas. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hal tersebut
adalah berapa lama investor harus membiayai proyek, dan kapan manfaat akan diperoleh oleh
investor.
Selain itu, ada pula beberapa indikator yang bisa dilihat di dalam periode pengembalian. Jika
periode pengembalian lebih cepat dari waktu yang ditentukan, maka berarti layak diterima
untuk investasi. Jika periode pengembalian melebihi waktu yang telah ditentukan, maka
berarti tidak layak untuk investasi.
Rumus Payback Period
Formula payback period memiliki rumus tersendiri yang memiliki konsep membagi nilai
investasi dengan aliran kas bersih yang masuk per tahun. Artinya, rumus tersebut bisa
dituliskan sebagai berikut:
PP = Investasi / Proceeds
dengan,
PP = payback periods
Proceeds = aliran kas netto
dalam rumus ini juga diasumsikan besarnya kas masuk bersih berjumlah sama setiap periode
alias arus kas tetap setiap tahunnya. Jika arus kas yang dimiliki perusahaan tiap tahun
berbeda, maka rumus payback period berubah menjadi:
PP = n + a : b x 1 tahun
dengan,
PP = payback period
n = syarat periode pengembalian modal investasi
a = jumlah kumulatif arus kas pada tahun terakhir (n)
b = arus kas pada tahun setelah tahun kumulatif arus kas berjalan (n + 1)
Berikut ini adalah beberapa contoh perhitungannya:
1. Perusahaan XYZ sedang mempertimbangkan membeli alat produksi pada
komponen elektronika. Jika membeli mesin produksi tersebut seharga Rp250
juta, maka keuntungan bersih yang bisa diperoleh perusahaan bisa bertambah
Rp70 juta per tahun. Berapa payback period time untuk mesin produksi
tersebut?
Jawaban:
Investasi = Rp250 juta 
Aliran kas bersih = Rp70 juta
PP = Investasi / Proceeds
PP = 250 juta / 70 juta
PP = 3,57 tahun
Jadi, dari perhitungan di atas bisa diketahui bahwa payback period untuk mesin produksi
tersebut adalah 3,57 tahun alias sekitar 3 tahun 6 bulan.
Discounted Payback Periode Method
Discounted payback period hampir sama dengan payback period. Namun tak seperti payback
period yang tak memperhitungkan cost of capital, dalam perhitungan discounted payback
period akan mempertimbangkan cost of capital sebagai discounted. Namun metode payback
period cenderung menjadi lebih lama jika menggunakan discounted payback period, karena
nilai uangnya akan berkurang seiring berjalannya waktu.

Discounted payback period sebenarnya masih tergolong kurang baik jika digunakan sebagai
faktor penentu, karena discounted payback period cenderung mengabaikan semua arus kas
setelah periode pengembalian. Selain itu, discounted payback period juga dianggap belum
cukup memberikan informasi mengenai tambahan value bagi perusahaan dan juga informasi
mengenai return suatu project dalam percentage. Discounted payback period juga ternyata
tidak mempertimbangkan cash flow keluar masuk setelah payback period, sehingga dianggap
kurang optimal dan kurang efektif. Namun dibalik kelemahan discounted payback period,
metode ini memiliki kelebihan dapat mempertimbangkan risiko dari arus masuk di masa
mendatang yang selanjutnya digunakan untuk pengembalian modal investasi.
Memahami Periode Pengembalian Diskonto
Periode pengembalian yang didiskontokan digunakan untuk mengevaluasi profitabilitas dan
waktu arus kas masuk dari suatu proyek atau investasi. Dalam metrik ini, arus kas masa
depan diperkirakan dan disesuaikan dengan nilai waktu uang. Ini adalah periode waktu yang
dibutuhkan proyek untuk menghasilkan arus kas ketika nilai sekarang kumulatif dari arus kas
sama dengan biaya investasi awal.
Semakin pendek periode pengembalian yang didiskontokan, semakin cepat proyek
menghasilkan arus kas masuk dan impas. Saat membandingkan dua proyek yang saling
eksklusif, proyek dengan periode pengembalian diskon yang lebih pendek harus diterima.
Rumus Periode Pembayaran Kembali yang Didiskon
Ada dua langkah yang terlibat dalam menghitung periode pengembalian yang
didiskontokan. Pertama, kita harus mendiskon (yaitu membawa ke nilai sekarang) arus kas
bersih yang akan terjadi selama setiap tahun proyek.
Kedua, kita harus mengurangkan arus kas yang didiskontokan dari angka biaya awal untuk
mendapatkan periode pengembalian yang didiskontokan. Setelah kami menghitung arus kas
yang didiskontokan untuk setiap periode proyek, kami dapat menguranginya dari angka biaya
awal hingga kami mencapai nol.
Contoh Praktis
Asumsikan bisnis yang sedang mempertimbangkan proyek tertentu. Di bawah ini adalah
beberapa data pilihan dari model arus kas terdiskonto yang dibuat oleh analis keuangan
perusahaan:

Seperti yang dapat kita lihat di sini, proyek mengembalikan arus kas terdiskonto positif di
tahun pertama dan melihat arus kas terdiskonto tahunan tumbuh menjadi $3.000 di tahun-
tahun berikutnya. Kami juga mengetahui bahwa biaya proyek adalah $7.500. Dengan
menggunakan informasi yang diberikan, kita dapat menghitung periode pengembalian yang
didiskontokan sebagai berikut:

Dalam hal ini, kami melihat bahwa periode pengembalian proyek adalah 4 tahun. Karena
umur proyek dihitung selama 5 tahun, kita dapat menyimpulkan bahwa proyek
mengembalikan NPV positif. Dengan demikian, proyek tersebut kemungkinan akan
menambah nilai bisnis jika dikejar.

Average Rate of Return on Invesment


Tingkat pengembalian rata-rata adalah jumlah rata-rata arus kas tahunan yang
dihasilkan selama masa investasi. Tingkat ini dihitung dengan menjumlahkan semua arus kas
yang diharapkan dan membaginya dengan jumlah tahun investasi diharapkan berlangsung. Ini
biasanya digunakan oleh investor untuk memutuskan apakah akan berinvestasi dalam suatu
aset.
Rumus ARR
Dalam rumus average rate of return, kita mengambil rata-rata laba bersih tahunan dan
membaginya dengan total biaya investasi. Kita, kemudian, melipatgandakannya dengan 100
untuk mendapatkan persentase.
ARR  =  Average annual profit / Initial investment cost x 100%
Di mana rata -rata laba bersih tahunan dihitung melalui total laba selama periode investasi
dibagi dengan jumlah tahun.
Average annual profit = Total profit / Jumlah tahun
Keterangan:
 Total keuntungan investasi atau total pendapatan investasi adalah jumlah semua
pendapatan atau keuntungan yang dihasilkan oleh investasi selama periode proyek
investasi.
 Jumlah tahun investasi adalah jumlah tahun proyek investasi yang dilakukan.
 Biaya investasi awal adalah biaya atau modal yang diinvestasikan pada awal periode
investasi.
Cara Menghitung Average Rate of Return
Untuk menghitung average rate of return, kita perlu mengetahui rata-rata laba bersih tahunan
dari investasi, dan biaya investasi. Nilai ARR dihitung dengan rata-rata laba tahunan
dibandingkan dengan biaya investasi dan dikalikan dengan 100.
Namun, seringkali rata-rata laba bersih tahunan tidak diberikan. Itu perlu dihitung terlebih
dahulu. Jadi, untuk menghitung average rate of return kita perlu melakukan dua perhitungan.
Langkah 1: Hitung rata-rata laba tahunan
Untuk menghitung rata-rata laba tahunan, kita perlu mengetahui laba total dan jumlah tahun
laba dihasilkan. Rumus untuk menghitung rata-rata laba tahunan adalah sebagai berikut:
Average annual profit = Total profit / Jumlah tahun
Langkah 2: Hitung average rate of return
Rumus untuk menghitung average rate of return adalah sebagai berikut.
Average rate of return (ARR) = Average annual profit / Cost of investment x 100%
Untuk menghitung rata-rata tingkat pengembalian (average rate of return), ikuti langkah-
langkah berikut:
1. Tentukan jumlah keuntungan total yang diperoleh dari investasi selama periode
tersebut.
2. Hitung jumlah investasi awal yang dikeluarkan.
3. Kurangi investasi awal dengan keuntungan total untuk mendapatkan laba bersih dari
investasi.
4. Hitung rata-rata laba bersih dengan membagi laba bersih dengan jumlah tahun
investasi.
5. Kalikan rata-rata laba bersih dengan 100% untuk mendapatkan persentase rata-rata
laba investasi.
Rumus untuk menghitung ARR adalah sebagai berikut:
ARR = (Laba Bersih / Jumlah Investasi) x 100%
Contoh: Kamu menginvestasikan sebesar Rp 10.000.000 pada awal tahun dan mendapatkan
keuntungan sebesar Rp 2.500.000 pada akhir tahun. Setelah dikurangi dengan modal awal,
maka laba bersihnya adalah Rp. 2.500.000 – Rp. 10.000.000 = -Rp 7.500.000. Meskipun
negatif, hal ini masih bisa dihitung.
Maka, nilai ARR-nya adalah:
ARR = (-Rp. 7.500.000 / Rp. 10.000.000) x 100% ARR = -75%
Dalam contoh ini, hasil ARR bernilai negatif menunjukkan bahwa investasi tersebut
menghasilkan kerugian sebesar 75%.

Net Present Value


Net Present Value atau disingkat NPV adalah selisih antara nilai saat ini dari arus kas masuk
dengan nilai saat ini dari arus kas keluar pada masa waktu tertentu. Para pebisnis perlu
mengetahui cara menghitung NPV sebab seringkali digunakan dalam penganggaran modal
dan juga menganalisis profitabilitas dari suatu proyek. Secara umum, definisi dari cara
menghitung NPV adalah prediksi keuntungan yang diperoleh oleh sebuah bisnis di masa akan
datang apabila Anda menanamkan modal investasi dengan nilai uang sekarang.
 
Dalam menjalankan bisnis, modal dan proyeksi keuntungan memang harus dipersiapkan.
Selain itu juga, terdapat banyak faktor lain yang perlu dipertimbangkan, contohnya asuransi.
Asuransi bisnis merupakan salah satu jenis produk asuransi yang dibuat khusus untuk
memberikan proteksi terhadap segala risiko bisnis. Bagi para pengusaha, asuransi cukup
penting dimiliki bila ingin terhindar dari kerugian besar. Maka dari itu, cara menghitung NPV
sangat berguna dalam memprediksi nilai sekarang pada sebuah proyek, aset ataupun
investasi, didasari atas arus kas masuk yang diharapkan terjadi di masa depan dan arus kas
keluar yang disesuaikan dengan harga pembelian awal serta suku bunga.
Manfaat menghitung NPV
Dalam dunia bisnis, dengan mengetahui cara menghitung NPV, Anda akan mendapatkan
manfaat untuk menilai kemampuan dan potensi suatu perusahaan dalam mengelola
investasinya sampai beberapa tahun ke depan. Khususnya saat nilai mata uang berubah yang
akan berdampak langsung kepada cash flow perusahaan.
Lalu, manfaat lain dari NPV adalah perusahaan bisa memproyeksikan investasi yang mereka
kelola di masa mendatang, menentukan apakah investasi tersebut akan menguntungkan atau
merugikan. Bila menguntungkan, berapa besar profit margin yang akan didapat? Apakah
sebanding dengan usaha yang dilakukan?
Maka, dengan melakukan proyeksi tersebut, perusahaan akan lebih mudah dalam
memutuskan untuk tetap melanjutkan investasi tersebut atau tidak. Selain itu, metode NPV
juga bisa menjadi pertimbangan dalam menentukan investasi mana yang lebih besar
menghasilkan keuntungan sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan
perusahaan.
Rumus NPV
Terdapat cara menghitung NPV dengan tabel PVIFA (Present Value Interest Factor for an
Annuity) dan rumus biasa. Perhitungan ini merupakan metode untuk menentukan
profitabilitas investasi dengan mendiskontokan arus kas periode yang akan datang dari
investasi kepada nilai sekarang. Berbeda dengan Internal Rate of Return (IRR), rumus cara
menghitung NPV memerlukan tingkat diskonto.
Rumus cara menghitung NPV investasi tergantung pada interval serta jumlah arus kas masa
depan. Artinya, rumus cara menghitung NPV untuk proyek investasi jangka pendek dan
jangka panjang berbeda dikarenakan segi arus kasnya.
1. Rumus NPV untuk investasi arus kas tunggal
Cara menghitung NPV untuk proyek investasi jangka pendek dengan arus kas tunggal, satu-
satunya variabel yang dibutuhkan guna mendapatkan nilai saat ini adalah arus kas, masa
waktu arus kas, dan tingkat diskonto.
 
Berikut ini adalah rumus NPV investasi untuk proyek 12 bulan dengan arus kas tunggal:
NPV = [Arus kas/ (1+i)^t] – Investasi awal
Diketahui:
i = tingkat diskon
t = jumlah masa waktu
2. Rumus NPV untuk proyek berdurasi lama dan banyak arus kas
Lalu untuk cara menghitung NPV investasi jangka panjang dengan banyak arus kas,
rumusnya hampir sama, kecuali Anda mendiskontokan masing-masing arus kas satu per satu
lalu menambahkannya bersamaan. Berikut ini adalah rumus NPV untuk proyek investasi
jangka panjang dengan banyak arus kas:
NPV = Jumlah nilai saat ini dari arus kas yang diharapkan – Investasi awal
Contoh dan cara menghitung NPV
Untuk menggunakan rumus NPV dalam memprediksi net present value dari investasi yang
dilakukan, Anda harus menentukan nilai bersih saat ini yang diharapkan dari arus kas masa
mendatang lalu menguranginya investasi awal proyek.
Anda bisa menerima proyek apabila hasil NPV nol atau positif. Jika hasil NPV negatif,
berarti proyek tidak akan menghasilkan keuntungan dan harus ditolak. Berikut ini adalah
contoh kasus menggunakan rumus NPV.
 
A Corporation tengah merencanakan sebuah proyek dengan investasi awal sebesar
Rp500.000.000. Investasi ini diprediksi akan menghasilkan arus kas sebanyak Rp600.000 di
tahun depan. Maka, perhitungan NPV dengan asumsi tingkat pengembalian yang diminta
adalah 10% dan tidak terdapat nilai sisa di akhir proyek adalah sebagai berikut.
NPV = [600.000.000/ (1+0.1) ^1] – 500.000.000
NPV = Rp45.454.545
Hasil NPV tersebut menunjukkan bahwa proyek investasi ini akan menguntungkan, sehingga
manajer bisa menerimanya.
DAFTAR PUSTAKA

Accountingcpecourses&Books. (2022, Juni 02). Average Rate of Return. Diambil kembali


dari accountingtools: https://www.accountingtools.com/articles/average-rate-of-return
Bandi. (2021, Juli). Capital Budgeting Decision Criteria. Diambil kembali dari feb uns:
http://bandi.feb.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/11-cap-budgeting-1.pdf
CFITeam. (2023, Mei 01). Discounted Payback Period. Diambil kembali dari
corporatefinanceinstitute:
https://corporatefinanceinstitute.com/resources/valuation/discounted-payback-period/
Muzaki. (2020, Februari 04). Payback Period dan Discounted Payback Period, Apa
Perbedaannya. Diambil kembali dari obligasi:
https://www.obligasi.co.id/2020/02/discounted-payback-period.html
ocbcnispteam. (2022, April 03). Cara Menghitung NPV (Net Present Value), Rumus, dan
Contohnya. Diambil kembali dari ocbcnisp:
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/04/01/cara-menghitung-npv
Riki. (2021). Komponen Pembentuk Tingkat Pengembalian Yang Diharapkan (Required Rate
Of Return). Diambil kembali dari Riki Asp: https://rikiasp.id/keuangan/komponen-
pembentuk-tingkat-pengembalian-yang-diharapkan-required-rate-of-return/
Santosa, U. A. (2022, Agustus 23). 5 Metode Penilaian Investasi yang Wajib Diketahui
Investor. Diambil kembali dari bmoney: https://bmoney.id/blog/metode-penilaian-
investasi-116593
University, S. (2022, September 17). Payback Period: Arti, Rumus, Contoh, Kelebihan, dan
Kekurangannya. Diambil kembali dari sampoernauniversity:
https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/payback-period-arti-rumus-contoh-
kelebihan-dan-kekurangannya/
.

Anda mungkin juga menyukai