Menurut Halim (2010:286): “Selisih biaya overhead pabrik adalah selisih biaya yang
disebabkan adanya perbedaan antara biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi
dengan biaya overhead pabrik standar.” Jadi overhead tetap yang dibebankan adalah :
Overhead tetap yang dibebankan = Tarif standar overhead tetap x Jam standar
= (AVOR – SVOR) AH
Metode 1 selisih (The One-Way Methodl) adalah selisih antara biaya sesungguhnya
dengan biaya standar tidak dipecah ke dalam selisih harga dan selisih kuantitas, tetapi
hanya ada satu macam selisih yang merupakan gabungan antara selisih harga dengan
selisih kuantitas. Jadi dalam analisis selisih biaya produksi akan dijumpai tiga selisih,
yaitu selisih biaya bahan baku, selisih biaya tenaga kerja langsung dan selisih biaya
overhead pabrik. Hasil perhitungan selisih diberi tanda L (selisih laba atau selisih yang
menguntungkan) dan tanda R (selisih rugi). Analisis selisih dalam model ini dapat
digambarkan dengan rumus berikut :
SH = (HSt - HS) x KS
SK = (KSt – KS) x HS
Metode 3 selisih(The Three-Way Method) adalah selisih antara biaya standar dengan
biaya sesungguhnya dipecah menjadi tiga macam selisih, yaitu selisih harga, selisih
kuantitas, dan selisih harga/kuantitas. Dalam model tiga selisih, rumus perhitungan
selisih harga dan selisih kuantitas tergantung dari jenis hubungan harga dan kuantitas
standar dengan harga dan kuantitas sesungguhnya. Apabila selisih harga dan selisih
kuantitas dalam kondisi harga standar dan kuantitas standar masing-masing lebih rendah
dari harga sesungguhnya dan kuantitas sesungguhnya dapat dinyatakan dalam rumus
berikut ini:
Wulandari, F., & Atmoko, A. D. (2020). Analisis Varians Biaya Produksi Dengan
Perhitungan Biaya Standar Sebagai Pengendalian Biaya Produksi. Karya Ilmiah
Akuntansi, 19.