Anda di halaman 1dari 4

Analisis Varian Harga dan Efisiensi

Menurut Hansen (2006), dalam Analisis Varians Biaya Tenaga Kerja Langsung perhitungan
biaya standar, terdapat:

a) Varians harga (tarif) adalah perbedaan antara tarif aktual dan tarif standar
dikalikan dengan jam kerja yang digunakan atau antara harga sebenarnya yang
dibayarkan untuk sesuatu dan harga yang diharapkan, dikalikan dengan jumlah
aktual yang dibeli.
b) Varians penggunaan (efisiensi) adalah perbedaan antara jam kerja aktual dengan
jam standar dikalikan dengan standar tarif.

Varians Harga = (Tarif/Harga Sebenarnya – Tarif/Harga yang Dianggarkan) x


                    Volume yang Sebenarnya)

Analisis Penjualan dan Laba


Varians penjualan (volume) adalah selisih antara jumlah aktual yang terjual dan jumlah
yang dianggarkan, dikalikan dengan biaya per unit.

Varians Volume = Tarif/Harga yang Dianggarkan x (Volume sebenarnya –


Volume yang Dianggarkan)
Varians Harga & Volume = (Tarif/Harga sebenarnya – Tarif/Harga yang
                                               Dianggarkan) x (Volume Sebenarnya – Volume yang
                                              Dianggarkan)                                                                      

Dampak varians terhadap anggaran dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

a) Favorable yang merupakan varians yang menguntungkan dalam meningkatkan laba


operasi.
b) Unfavorable yang merupakan varians yang tidak menguntungkan dalam
meningkatkan laba.

Varians dibagi menjadi dua kategori utama (J. K Shim dan J. G. Siegel 2001:46), yaitu:
a) Varians kuantitas penjualan.
Selisih antara jumlah unit penjualan yang direncanakan sebelumnya dengan jumlah
unit penjualan yang terealisasi.
b) Varians harga jual.
Selisih antara harga jual per unit yang direncanakan sebelumnya dengan harga jual
per unit yang terealisasi.

Analisis Varian Biaya Produksi


Menurut Halim (2010), analisa varians biaya produksi adalah proses menganalisa selisih
biaya yang timbul karena perbedaan biaya produksi yang sesungguhnya terjadi
dibandingkan dengan biaya produksi standar, dan menentukan penyebab selisih biaya
produksi tersebut.

Dalam Biaya Produksi ada analisis varian biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan
overhead pabrik.

a) Analisa Selisih Biaya Bahan Baku


Selisih harga sesungguhnya dengan harga standar, perbedaan antara kuantitas
sesungguhnya dengan kuantitas standar. (Abdul Halim, 2010:278)
b) Analisa Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung
Selisih antara biaya tenaga kerja langsung yang sesungguhnya dengan biaya tenaga
kerja langsung standar, yang disebabkan oleh:
 Perbedaan antara tarif upah sesungguhnya dengan tarif upah standar.
 Perbedaan antara jam kerja sesungguhnya dengan jam kerja standar.
c) Analisa Selisih Biaya Overhead Pabrik
Selisih antara biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dengan biaya
overhead pabrik standar.
Perhitungan tarif biaya overhead pabrik menggunakan kapasitas normal, sedangkan
pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk menggunakan kapasitas
sesungguhnya yang dicapai.
Model Analisis Selisih Biaya Produksi Langsung
Menurut Mulyadi (2014) ada tiga model analisis selisih biaya produksi langsung:
St = Total Selisih
HSt = Harga Standar
KSt = Kuantitas Standar
HS = Harga Sesungguhnya
KS = Kuantitas Sesungguhnya

a) Model Satu Selisih membandingkan biaya standart dengan biaya yang


sesungguhnya.
St = (HSt x KSt) - (HS x KS)

b) Model Dua Selisih (Bahan Baku) membedakan selisih biaya menjadi


selisih harga dan selisih kuantitas.
c) Model Dua Selisih (Tenaga Kerja Langsung) membedakan selisih biaya menjadi
selisih tarif upah langsung dan selisih efisiensi upah langsung.
d) Model Dua Selisih (Overhead Pabrik) membedakan selisih biaya menjadi selisih
terkendalikan dan selisih volume.
SH = (HSt - HS) x KS
SK = (KSt - KS) x HSt

e) Model Tiga Selisih membedakan selisih biaya menjadi selisih harga, selisih


kuantitas dan selisih gabungan.
SH = (HSt - HS) x KSt
SK = (KSt - KS) x HSt
SHK = (HSt - HS) x (KSt - KS)
f) Model Empat Selisih (Overhead Pabrik) membedakan selisih biaya menjadi
selisih anggaran, selisih kapasitas, selisih efisiensi variabel dan selisih efisiensi
tetap.

Hasil perhitungan selisih diberi tanda L (selisih laba) dan tanda R (selisih rugi).

Anda mungkin juga menyukai