Anda di halaman 1dari 4

Analisis Agama, Etika dan Ekonomi

Wacana Ini Disusun Untuk Memenuhi UTS Mata Kuliah Etika Bisnis

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. H. MUHAMMAD DJAKFAR, SH., M.Ag

Disusun Oleh:

Brelliana Zain Tahira Sujana (18510175)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2019/2020
1.1 Agama
Agama merupakan suatu kepercayaan yang dianut oleh seseorang terhadap
suatu zat baik secara fisik maupun non-fisik yang memiliki peran dalam
mendukung kehidupan manusia secara jasmani dan rohani. Menurut Daradjat
(2005), agama ialah sebuah proses hubungan manusia yang dirasakan terhadap
sesuatu yang diyakininya, bahwa ada sesuatu yang lebih tinggi derajatnya dari
manusia1. Sedangkan menurut Cliffort Geertz (1992), agama adalah sebuah sistem
yang berupa simbol-simbol untuk menetapkan suasana hati dan motivasi yang
kuat dalam diri manusia dan diresapi oleh hati dan pikirannya dalam waktu yang
lama dengan merumuskan tatanan konsep eksistensi dan membungkus konsep ini
dengan faktualitas, sehingga suasana hati dan motivasi itu tampak nyata.2
Istilah lain dari agama yaitu religion dari bahasa Inggris, religie dari bahasa
Belanda, religio dari bahasa Latin dan dien dari bahasa Arab. Menurut Lactancius
dalam buku Ismail yang berjudul Paradigma Kebudayaan Islam: Studi Kritis dan
Refleksi Historis (1997), religio dari kata relegare ini memiliki arti mengikat yang
dapat didefinisikan sebagai hubungan yang mengikat antara manusia dengan
pencipta-Nya atau yang umum disebut Tuhan.3
Dalam agama ini, terdapat komitmen yang dilakukan manusia sebagai
persembahan kepada Tuhannya. Komitmen ini dapat disebut sebagai religiusitas
dan dapat dibuktikan melalui aktivitas, pengetahuan dan penghayatan.
Dalam kitab-kitab agama manusia diajarkan untuk berbuat kebaikan, tetapi hal
itu tidak sejalan dengan kenyataan sehari-hari. Masih banyak sekelompok yang
menyalahkan sekolompok lainnya hanya karena berbeda ajaran dari kitab yang
dianutnya. Kemudian, tidak semua orang yang beragama bersikap religius ataupun
berkomitmen menganut agamanya. Hanya memiliki status agama tersebut agar
tergolong dalam sekelompok tertentu dan merasa dimiliki. Oleh karena itu, ajaran-
ajaran di kitabnya tidak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-harinya,
sehingga manusia masih memiliki perilaku dan sikap yang buruk.

1.2 Etika
Dalam buku Bagus (2002) yang berjudul Kamus Filsafat, etika berasal dari
bahasa Yunani dari kata ethikos atau ethos yang berarti adat dan kebiasaan, yaitu
sebuah pranata perilaku seseorang atau sekelompok orang yang tersusun dari
sebuah sistem nilai atau norma yang diambil dari gejala-gejala alamiah
masyarakat atau kelompok tersebut.4 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(1985), etika dirumuskan dalam tiga arti, yaitu: pertama, ilmu tentang apa yang
baik dan buruk dan tentang hak dan kewajiban moral. Kedua, kumpulan asas atau
nilai yang berkenaan dengan akhlak. Ketiga, Nilai mengenai benar dan salah yang
dianut suatu golongan atau masyarakat.5
Etika ini merupakan ilmu yang mengajarkan perilaku yang baik dan yang
buruk. Etika ini digunakan agar manusia dapat saling menjalin keharmonisan
dengan satu sama lain. Konflik dapat terhindarkan, jika seluruh umat manusia
menerapkan etika dan perilaku yang baik menurut hati dan pikiran manusia.

1
Daradjat, Zakiyah, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 2005, h. 10.
2
Geertz, Cliffort, Kebudayaan dan Agama, Yogyakarta: Kanisius, 1992, h. 5.
3
Ismail, Faisal, Paradigma Kebudayaan Islam: Studi Kritis dan Refleksi Historis, Yogyakarta: Titian Ilahi Press,
1997, h. 28.
4
Lorens Bagus, Kamus Filsafat (Cet. III; Jakarta: Gramedia, 2002), h. 217.
5
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Cet. VIII; Jakarta: Balai Pustaka, 1985), h. 25.

2
Dalam bisnis terdapat etika dan moral yang harus diterapkan dan dijunjung
agar dapat dijalankan dengan baik. Etika bisnis disini adalah suatu usaha untuk
menjalankan bisnisnya dengan memperhatikan kewajiban berkontribusinya
kepada masyarakat dengan baik. Bisnis memiliki tujuan utama untuk
menghasilkan keuntungan setinggi mungkin, namun alangkah baiknya untuk tetap
mempertimbangkan moral kemanusiaan agar dapat menjalin hubungan yang baik
dengan masyarakat sekitarnya.

1.3 Ekonomi
Menurut P.A Samuelson (2013), ekonomi adalah studi mengenai masyarakat
membuat pilihan sumber daya, dengan atau tanpa penggunaan uang, agar dapat
menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk
keperluan konsumsi. Sedangkan menurut Mankiw (2013), ekonomi adalah studi
tentang bagaimana masyarakat mengelola sumber daya-sumber daya yang selalu
terbatas atau langka. 6
Ekonomi adalah sebuah bidang yang mengkaji mengenai pengurusan sumber
daya material untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Namun,
penggunaan sumber daya disini dapat bersifat langka dan tidak mudah untuk
diperbaharui, sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari manusia berebut
untuk mendapatkan barang atau jasa tersebut. Selain itu, harga yang dimonopoli
oleh perusahaan membuat konsumen semakin kesulitan untuk mendapatkan
barang atau jasa tersebut. Hal inilah yang dapat memicu adanya konflik dan
kesengsaraan di negara.

1.4 Analisis antara Agama, Etika dan Ekonomi


Sangat penting bagi manusia, khususnya para pengusaha dan pebisnis, untuk
senantiasa menetapkan kode etik yang baik dan benar serta menjunjung moral
yang tinggi dengan membawa tanggungjawab untuk membantu negara
mensejahterakan perekonomian negaranya.
Di Indonesia, mayoritas masyarakatnya beragama Islam, sehingga beberapa
pengusaha berusaha untuk menetapkan perekonomian berbasis syariah, dimana
seluruh transaksi ekonomi dilandaskan Al-Qur’an dan Hadist serta sunnah-sunnah
Rasul.
Dalam usaha yang berbasis syariah ini, etika bisnis yang digunakan menganut
beberapa bagian dari Al-Qur’an dan Hadist. Dimana bisnis tersebut harus
memberikan manfaat bagi konsumennya, selain manfaat yang dari barang atau
jasa yang dikonsumsinya. Perusahaan dituntut untuk membuka lowongan kerja
bagi masyarakat lokal, memelihara karyawannya dengan baik, serta tetap menjaga
ekosistem di lingkungan sekitar perusahaan. Gerakan-gerakan ini juga merupakan
bagian dari etika bisnis, dimana perusahaan bergerak dalam memberikan kebaikan
kepada masyarakatnya.
Etika bisnis merupakan seperangkat nilai tentang baik, buruk, benar, dan salah
dalam dunia bisnis. Beberapa tujuan etika bisnis, yaitu:7
1) Menanamkan kesadaran akan adanya dimensi etis dalam bisnis.
2) Memperkenalkan argumentasi-argumentasi moral di bidang ekonomi dan
bisnis serta cara penyusunannya.
3) Membantu untuk menentukan sikap moral yang tepat dalam menjalankan
profesi.
6
Iskandar Putong, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2010, h.3-4.
7
Erni R. Ernawan, Business Ethics, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 113

3
Dengan ketiga tujuan ini, para stakeholders dapat saling memahami hak,
kewajiban, dan keadilannya sehingga dapat bekerja secara profesional demi
mencapai produktivitas dan efisiensi kerja yang optimal. Allah berfirman dalam
surat An-Nisa’ ayat 85:
“Barang siapa memberikan hasil yang baik, niscaya ia akan memperoleh bagian
pahala. Dan barang siapa menimbulkan akibat yang buruk, niscaya ia akan
memikul konsekuensinya.”
Ayat diatas menegaskan bahwa manusia yang menebarkan kebaikan kepada
manusia lainya akan mendapat kebaikan, begitu juga sebaliknya apabila manusia
menebar benih keburukan kepada manusia lainya maka suatu hari ia akan
mendapat keburukan. Di ibaratkan perusahaan yang mempunyai citra baik dimata
masyarakat, maka keberadaan perusahaan akan lebih didukung oleh masyarakat.
Begitu juga dengan perusahaan yang mempunyai citra buruk maka keberadaan
perusahaan dihindari atau dikucilkan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Daradjat, Zakiyah. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang, 2005.


Ernawan, Erni R., Business Ethics. Bandung: Alfabeta, 2011.
Geertz, Cliffort. Kebudayaan dan Agama. Yogyakarta: Kanisius, 1992.
Ismail, Faisal. Paradigma Kebudayaan Islam: Studi Kritis dan Refleksi Historis,
Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1997
Lorens, Bagus. Kamus Filsafat. Cet. III; Jakarta: Gramedia. 2002.
Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Cet. VIII; Jakarta: Balai
Pustaka, 1985.
Putong, Iskandar. Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro. Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2010.

Anda mungkin juga menyukai