PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sistem sosial dan menciptakan interaksi yang baik antar sesama serta menjaga
yang baik dan mencapai kesuksesan. Dalam kajian budaya menyatakan, budaya
yang diciptakan dalam sebuah organisasi sebagai agen perubahan2 menuju arah
yang positif untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang siap, dalam
perubahan yang diharapkan atau keadaan yang terjadi diluar dugaan organisasi.
Budaya organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan
atau instansi, untuk membentuk sikap, nilai-nilai dan pola perilaku individu,
sehingga seluruh anggota dapat bekerjasama dengan baik untuk mencapai tujuan
bersama, dimana nilai-nilai atau pola perilaku, beserta keyakinan yang telah
mudah untuk dikenali oleh berbagai kalangan, baik bagi para pekerja itu
1
Annisa Citra, Materi Perkuliahan Budaya Organisasi, (Malang:Powerpoint, 05 Mei 2017).
2
Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge, Perilaku Organisasi, (Jakarta: Salemba Empat, 2016),
hal 355.
1
2
sama. Kumpulan individu yang datang dari berbagai latar belakang berbeda
Kerja tim yang dilandasi dengan budaya yang positif akan menghasilkan kerja
sama dan menciptakan interaksi positif. Penciptaan Iklim atau suasana ditempat
diatur oleh lingkungan dimana ia hidup dan berkembang, lingkungan yang baik
akan menciptakan iklim atau suasana yang baik dan harmonis. Keharmonisan
3
Pabundu Tika, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), 17.
4
Ida Ayu Brahmasari dan Pentel Siregar, Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan Situsional dan Pola
Komunikasi terhadap Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan pada PT. Central Proteinaprima, Tbk. Jurnal
Aplikasi Manajemen, Vol. 7 No. 1, 2009.
3
kajian secara umum, pembeda antara keduanya, bahwa didalam Islam segala
Sunnah. Budaya Organisasi yang Islami tentu akan berbeda dengan budaya-
seorang hamba kepada Rabb-nya. Seperti yang dijelaskan oleh Allah dalam Al-
Qur’an, yaitu:
5
Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh (Jakarta: Kencana, 2008).
6
Pabundu Tika, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, (Jakarta: Bumi Aksara,
2014), 17.
7
Muhammad, Ekonomi Mikro dalam Persepektif Islam, (Yohyakarta: BPFE Yogyakarta, 2004),
9-15.
8
Abdul Manan, Hukum Ekonomi Syariah: Dalam Persepektif Kewenangan Peradilan Agama,
(Jakarta: KENCANA, 2012), 9-15.
4
khalifah Allah yang bertugas untuk mengelola bumi dengan sebaik-baiknya dan
makhluk bumi lainnya. Ketiga. Al-Adl (Keadilan), dalam bekerja manusia harus
hak dan kewajibannya serta mampu membedakan mana yang haq dan bathil.10
dengan adanya penyatuan yang kuat antara penerapan nilai-nilai dan keyakinan,
peraturan dan praktik.11 Maka misi bukanlah hanya mengenai apa yang tertulis,
diharapkan bersama. Perilaku dan tindakan akan dipimpin oleh pikiran dan jiwa
manusia, untuk terciptanya perilaku dan tindakan yang baik, maka seseorang
harus mengisi jiwa dan pikirannya dengan nilai-nilai yang ditanamkan dengan
kuat.12 Misi merupakan hal penting yang dapat menetukan arah perkembangan
9
QS, Az-Zariyat [51]: 56.
10
Lukman Hakim, “Membangun Budaya Organisasi Unggul Sebagai Upaya Meningkatkan
Kinerja Karyawan di Era Kompetitif”, Jurnal Iqtishadia Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Vol. VIII, No. 1, 2016.
11
Pabundu Tika, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2014), 135-139.
12
Ibid, 15
5
langkah tersebut sangat akan didorong oleh sikap, tindakan dan perilaku anggota
kearah yang positif. Robbins menyatakan terkait suatu permasalahan yang timbul
pada ChildNet yaitu sebuah perusahaan nirlaba mengenai kesejahteraan anak, yang
terletak didaerah Florida pada tahun 2000, Agensi tersebut mengalami masa
keterpurukan setelah salah satu dari anak asuhnya tersebut menghilang, bahkan pada
tahun 2007 CEO dari agensi tersebut dipecat akibat isu yang beredar dan tuduhan
FBI, atas pemalsuan dan penipuan. Setelah perubahan pimpinan digantikan pada
tahun 2008, agensi tersebut mulai mengalami perubahan positif, dimana CEO baru
13
Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge, Perilaku Organisasi, (Jakarta: Salemba Empat,
2016), hal 358.
6
penerbangan yang ada di AS, dimana budaya organisasi merupakan salah satu
strategi yang sangat diandalkan oleh CEO pada perusahaan SWA dalam
individu dan kerja tim serta berorientasi pada pelanggan. Budaya yang ia
kepribadian unik yang diwariskan oleh CEO pada SWA, maka budaya kuat
14
Janpie Siahaan, Managing Competition, (Jakarta: Salemba Empat, 2009), 178-187.
15
Roulita Firda Azmi, “Pengaruh Spiritualitas dan Religiusitas terhadap Pencapaian Misi pada
Perusahaan Rabbani Professor Kerudung Indonesia Reshare Cabang Blimbing Malang”, Hasil
Laporan Observasi Tugas Mata Kuliah Budaya Organisasi di Reshare Rabbani Cabang Blimbing,
Malang 16 Mei 2017. Diakses pada 25 Desember 2017 Pukul 12.00.
7
yang terkenal dengan penerapan nilai-nilai dan memiliki core values yang
core values (fokus konsumen, fokus kualitas dan fokus karyawan) yang ada.
unggulannya.16
berbagai kalangan, menarik suatu pembahasan inti, bahwa budaya organisasi dapat
pelanggan, perkembangan trend dan lain sebagianya, yang harus dihadapi oleh
setiap pelaku bisnis, bahwa dunia terus menunjukkan perkembangannya dari masa
16
BiografiKu, diakses pada tanggal 17 Januari 2018 dari
http://www.biografiku.com/2018/01/biografi/-dan-profil-amry-gunawan-kisah-sukses-pendiri
rabbani.html?m=1. Diakses pada 27 Februari 2018 Pukul 05.30 WIB.
17
Lukman Hakim dan Kusdityanti, Analisis pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja
Karyawan: Studi Kasus PDAM Kota Surakarta, Benefit Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 15,
No, 1 2010.
8
Kasus pada Reshare Rabbani Cabang Malang Raya)”. Observasi yang dilakukan
membahas apakah Budaya dan Core Values yang diterapkan tersebut relevan
B. Rumusan Masalah
Raya?
C. Tujuan Masalah
Malang Raya.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
3. Secara Akademis
kesuksesan.
E. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
pembahasan.
Bab yang kedua ini akan menguraikan landasan teori atau kajian
peneliti.
11
BAB V : PENUTUP