Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Budaya organsasi merupakan hal yang sangat penting, untuk membangun

sistem sosial dan menciptakan interaksi yang baik antar sesama serta menjaga

keharmonisan didalam bekerja, yang akan membawa organisasi kepada kinerja

yang baik dan mencapai kesuksesan. Dalam kajian budaya menyatakan, budaya

organisasi dapat menentukan kinerja perusahaan, penampilan organisasi dan

kemajuan organisasi.1 Budaya organisasi merupakan suatu keadaan atau kondisi

yang diciptakan dalam sebuah organisasi sebagai agen perubahan2 menuju arah

yang positif untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang siap, dalam

menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi, baik untuk menyesuaikan

perubahan yang diharapkan atau keadaan yang terjadi diluar dugaan organisasi.

Budaya organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan

atau instansi, untuk membentuk sikap, nilai-nilai dan pola perilaku individu,

sehingga seluruh anggota dapat bekerjasama dengan baik untuk mencapai tujuan

bersama, dimana nilai-nilai atau pola perilaku, beserta keyakinan yang telah

tertanam tersebut, dapat diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya.

Menurut Robbins dalam Sutrisno, budaya organisasi berfungsi sebagai

suatu pembeda bagi satu perusahaan dengan perusahan lainnya, sehingga

mudah untuk dikenali oleh berbagai kalangan, baik bagi para pekerja itu

sendiri sebagai identitas diri, konsumen atau pemangku kepentingan lainnya,

1
Annisa Citra, Materi Perkuliahan Budaya Organisasi, (Malang:Powerpoint, 05 Mei 2017).
2
Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge, Perilaku Organisasi, (Jakarta: Salemba Empat, 2016),
hal 355.

1
2

kemudian dapat memberikan simbol kepada organisasi tersebut, serta

menciptakan berbagai komitmen kerja antar karyawan yang dapat membantu

pengembangan Sumber Daya Manusia yang unggul dan memenuhi segala

kewajiabannya dalam bekerja tanpa diperintah secara paksa, sehingga akan

memberikan kontribusi yang baik dalam mencapai kesuksesan dan

menunjang terciptanya efektivitas dalam perusahaan.3 Kinerja perusahaan dan

individu yang berada pada lingkup organisasi sangat dipengaruhi oleh

penerapan budaya yang kuat dalam lingkungan yang bersaing. 4

Manusia merupakan makhluk sosial yang saling berinteraksi dan bekerja

sama. Kumpulan individu yang datang dari berbagai latar belakang berbeda

dapat disatukan dengan hadirnya budaya yang disepakati secara bersama-sama.

Kerja tim yang dilandasi dengan budaya yang positif akan menghasilkan kerja

sama dan menciptakan interaksi positif. Penciptaan Iklim atau suasana ditempat

kerja merupakan suatu faktor yang mampu mendorong kenyamanan anggota

organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya. Secara implisit manusia

diatur oleh lingkungan dimana ia hidup dan berkembang, lingkungan yang baik

akan menciptakan iklim atau suasana yang baik dan harmonis. Keharmonisan

dalam sebuah organisasi, didorong oleh budaya organisasi yang mampu

menggerakkan sikap dan tindakan yang positif pada masing-masing individu,

dalam melakukan mu’amalah ma’an naas dan mu’amalah ma’al bi’ah.

Tercapainya keharmonisan mampu diciptakan, sehingga urgensi budaya

organisasi sangatlah mendorong terciptanya hal tersebut.

3
Pabundu Tika, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), 17.
4
Ida Ayu Brahmasari dan Pentel Siregar, Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan Situsional dan Pola
Komunikasi terhadap Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan pada PT. Central Proteinaprima, Tbk. Jurnal
Aplikasi Manajemen, Vol. 7 No. 1, 2009.
3

Dalam kajian Ekonomi Islam Budaya Organisasi, sama halnya dengan

kajian secara umum, pembeda antara keduanya, bahwa didalam Islam segala

tindakan dan pelaksanaan praktik organisasi memiliki batasan hukum

berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma yang sesuai Al-Qur’an dan As-

Sunnah. Budaya Organisasi yang Islami tentu akan berbeda dengan budaya-

budaya Organisasi pada umumnya, karena Budaya Organisasi secara Islami,

lebih menekankan kepada kemaslahatan dan terhindar dari perbuatan-

perbuatan yang melanggar hukum syara’ serta terlaksananya Maqashid As-

Syari’ah, yaitu memelihara Agama, memelihara Jiwa, memelihara akal,

memelihara keturunan dan memelihara harta serta mampu berorientasi pada

kesuksesan dunia dan akhirat.5

Schein dalam Tika mengemukakan dan membagi tiga teori Budaya

Organisasi, yaitu: Artefak, Nilai-nilai dan Asumsi Dasar.6 Menurut

Muhammad7, faktor-faktor yang dapat membangun budaya Islami memiliki

landasan pada tiga konsep fundemental8, yaitu pertama, tauhid (keimanan

kepada Allah), segala aktivitas manusia merupakan wujud dari keimanan

seorang hamba kepada Rabb-nya. Seperti yang dijelaskan oleh Allah dalam Al-

Qur’an, yaitu:

َ ‫َو َما َخلَ ْقتُ ْال ِج َّن َو اْ ِإل ْن‬


)65( ‫سس ِإالَّ ِليَ ْعبُد ُْو ِن‬

5
Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh (Jakarta: Kencana, 2008).
6
Pabundu Tika, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, (Jakarta: Bumi Aksara,
2014), 17.
7
Muhammad, Ekonomi Mikro dalam Persepektif Islam, (Yohyakarta: BPFE Yogyakarta, 2004),
9-15.
8
Abdul Manan, Hukum Ekonomi Syariah: Dalam Persepektif Kewenangan Peradilan Agama,
(Jakarta: KENCANA, 2012), 9-15.
4

Artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar

mereka beribadah kepada-Ku”. (QS.Az-Zariyat[51]: 56).9 Kedua. Khilafah

(kepemimpinan), hakikatnya manusia diciptakan dimuka bumi ini, sebagai

khalifah Allah yang bertugas untuk mengelola bumi dengan sebaik-baiknya dan

bertanggung jawab atas tugasnya untuk memberikan mashlahah terhadap

makhluk bumi lainnya. Ketiga. Al-Adl (Keadilan), dalam bekerja manusia harus

mampu menempatkan segala sesuatu pada tempatnya, menyeimbangkan antara

hak dan kewajibannya serta mampu membedakan mana yang haq dan bathil.10

Keberhasilan seorang pelaku bisnis dapat dilihat dari keberhasilannya

mencapai tujuan bersama, kesadaran akan Misi yang dijalankan sangat

diperlukan oleh setiap anggota organisasi. Menurut Denison dalam Tika,

mengemukakan bahwa, gagasan yang terkandung didalam kaitan budaya

organisasi dengan efektivitas, yaitu bahwa kesukesan organisasi akan tercapai

dengan adanya penyatuan yang kuat antara penerapan nilai-nilai dan keyakinan,

peraturan dan praktik.11 Maka misi bukanlah hanya mengenai apa yang tertulis,

namun mengenai bagaimana ia harus bertindak mencapai apa yang telah

diharapkan bersama. Perilaku dan tindakan akan dipimpin oleh pikiran dan jiwa

manusia, untuk terciptanya perilaku dan tindakan yang baik, maka seseorang

harus mengisi jiwa dan pikirannya dengan nilai-nilai yang ditanamkan dengan

kuat.12 Misi merupakan hal penting yang dapat menetukan arah perkembangan

usaha organisasi dalam mencapai tujuannya. Misi adalah langkah-langkah yang

9
QS, Az-Zariyat [51]: 56.
10
Lukman Hakim, “Membangun Budaya Organisasi Unggul Sebagai Upaya Meningkatkan
Kinerja Karyawan di Era Kompetitif”, Jurnal Iqtishadia Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Vol. VIII, No. 1, 2016.
11
Pabundu Tika, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2014), 135-139.
12
Ibid, 15
5

akan dilakukan perusahaan atau organisasi dalam mewujudkan visi. Langkah-

langkah tersebut sangat akan didorong oleh sikap, tindakan dan perilaku anggota

organisasi atau perusahaan dengan menciptakan lingkungan dan suasan yang

mampu memberikan keamanan dan kenyamanan.

Berdasarkan kajian-kajian yang dilakukan oleh para ahli, budaya organisasi

memberikan kontribusi yang positif dan relevan dalam mengembangkan organisasi

kearah yang positif. Robbins menyatakan terkait suatu permasalahan yang timbul

pada ChildNet yaitu sebuah perusahaan nirlaba mengenai kesejahteraan anak, yang

terletak didaerah Florida pada tahun 2000, Agensi tersebut mengalami masa

keterpurukan setelah salah satu dari anak asuhnya tersebut menghilang, bahkan pada

tahun 2007 CEO dari agensi tersebut dipecat akibat isu yang beredar dan tuduhan

FBI, atas pemalsuan dan penipuan. Setelah perubahan pimpinan digantikan pada

tahun 2008, agensi tersebut mulai mengalami perubahan positif, dimana CEO baru

tersebut mampu menciptakan dan mewariskan budaya positif, yaitu mampu

mempengaruhi anggota organisasi dengan nilai-nilai dan inovasi dengan upaya

perubahan iklim organisasi, menciptakan diskusi departemen silang dalam

memecahkan segala permasalahan yang ada, sehingga mampu merubah

keterpurukan tersebut menjadi sebuah keberhasilan yang ditunjukkan dengan

pencapaian prestasi dalam kurun waktu 4 tahun dengan penerimaan penghargaan

Optima dari Workforce Management’s pada tahun 2012.13

Keberhasilan atau tercapainya efektivitas suatu perusahaan, dapat

diraih dengan penggunaan strategi yang relevan dengan menciptakan

keunggulan kompetitif, hal ini dibuktikan oleh suatu perusahaan penerbangan

13
Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge, Perilaku Organisasi, (Jakarta: Salemba Empat,
2016), hal 358.
6

South West Airlines (SWA) di Amerika Serikat, perusahaan tersebut mampu

menunjukkan kesuksesan yang cemerlang dari berbagai perusahaan

penerbangan yang ada di AS, dimana budaya organisasi merupakan salah satu

strategi yang sangat diandalkan oleh CEO pada perusahaan SWA dalam

menciptakan keunggulan yang kompetitif, menurutnya budaya organisasi

merupakan suatu faktor yang sangat mendukung tercapainya efektivitas

perusahaan, CEO dari perushaan penerbangan tersebut berorientasi pada

individu dan kerja tim serta berorientasi pada pelanggan. Budaya yang ia

tanamkan secara kuat mampu memberikan perasaan nyaman terhadap semua

staffnya, mereka merasa perusahaan tersebut adalah perusahaan milik semua

orang yang bekerja, sehingga secara otomatis, individu-individu pada

perusahaan tersebut merasa wajib untuk mengembangkan perusahaanya. Dari

kepribadian unik yang diwariskan oleh CEO pada SWA, maka budaya kuat

yang tertanam berlandaskan pada cinta, keceriaan dan efisiensi.14

Reshare Rabbani merupakan sebuah store Rabbani yang tingkatannya

berada dibawah Bunker, Bunker merupakan salah satu jenis pembagian

tingkatan lokasi (segmentasi pasar) pada Rabbani, yang berada di daerah

propinsi. Reshare Rabbani memiliki segmentasi lebih kecil, yaitu didaerah-

daerah yang tersebar diwilayah Bunker, perusahaan Rabbani merupakan

perusahaan garment ternama yang memiliki banyak cabang di berbagai kota,

bahkan di luar Negeri, yaitu di Malaysia. 15 Background yang ada

dimasyarakat, bahwa Rabbani merupakan salah satu perusahaan kerudung

14
Janpie Siahaan, Managing Competition, (Jakarta: Salemba Empat, 2009), 178-187.
15
Roulita Firda Azmi, “Pengaruh Spiritualitas dan Religiusitas terhadap Pencapaian Misi pada
Perusahaan Rabbani Professor Kerudung Indonesia Reshare Cabang Blimbing Malang”, Hasil
Laporan Observasi Tugas Mata Kuliah Budaya Organisasi di Reshare Rabbani Cabang Blimbing,
Malang 16 Mei 2017. Diakses pada 25 Desember 2017 Pukul 12.00.
7

yang terkenal dengan penerapan nilai-nilai dan memiliki core values yang

kuat, maka penulis sangat tertarik untuk mengamati relevansi budaya

organisasi dengan terciptanya iklim organisasi yang kuat dengan penerapan

core values (fokus konsumen, fokus kualitas dan fokus karyawan) yang ada.

Dari tahun ke tahun Rabbani terus menunjukkan angka kenaikan omset

penjualan dan kesuksesannya dalam menciptakan berbagai produk-produk

unggulannya.16

Penelitian terkait dengan budaya organisasi yang telah dilakukan oleh

berbagai kalangan, menarik suatu pembahasan inti, bahwa budaya organisasi dapat

mempengaruhi dan sangat memiliki peran dalam memajukan organisasi atau

meningkatkan efektivitas organisasi, namun tidak luput dari sebuah persolaan

mengenai terjadinya perubahan-perubahan menuju fase berikutnya, baik dari sisi

teknologi, persaingan yang semakin ketat dalam hal memenuhi kebutuhan

pelanggan, perkembangan trend dan lain sebagianya, yang harus dihadapi oleh

setiap pelaku bisnis, bahwa dunia terus menunjukkan perkembangannya dari masa

ke masa. Perubahan dan perkembangan yang terjadi mengaharuskan sebuah

organisasi bisnis untuk mengerahkan semua semua anggotanya untuk

menyertakan dan melibatkan dirinya dalam menyusun dan memutuskan langkah-

langkah yang lebig strategik untuk keberhasilan organisasinya.17

Berdasarkan pembahasan di atas, penulis tertarik untuk meneliti tentang

“Budaya Organisasi dan Relevansinya dengan Efektivitas Perusahaan (Studi

16
BiografiKu, diakses pada tanggal 17 Januari 2018 dari
http://www.biografiku.com/2018/01/biografi/-dan-profil-amry-gunawan-kisah-sukses-pendiri
rabbani.html?m=1. Diakses pada 27 Februari 2018 Pukul 05.30 WIB.
17
Lukman Hakim dan Kusdityanti, Analisis pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja
Karyawan: Studi Kasus PDAM Kota Surakarta, Benefit Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 15,
No, 1 2010.
8

Kasus pada Reshare Rabbani Cabang Malang Raya)”. Observasi yang dilakukan

oleh penulis, bertujuan untuk mengetahui bagaiamana relevansi budaya organisasi

dengan Efektivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya, khusunya penulis akan

membahas apakah Budaya dan Core Values yang diterapkan tersebut relevan

dengan pencapaian kesuksesan perusahaan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

Bagaiamana penerapan Budaya Organisasi mampu mendorong

terciptanya efektivitas perusahaan pada Reshare Rabbani Cabang Malang

Raya?

C. Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun oleh peneliti, maka

tujuan penelitian yang akan dicapai, yaitu sebagai berikut:

Untuk menggambarkan dan menjelaskan penerapan Budaya Organisasi

dalam menciptakan efektivitas perusahaan pada Reshare Rabbani Cabang

Malang Raya.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujaun yang telah dipaparkan diatas, maka manfaat yang

diperoleh adalah sebagai berikut:


9

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran terkait budaya organisasi dan relevansinya dengan

kesuksesan atau Efektivitas Organisasi.

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak praktis,

yaitu sebagai bahan evaluasi bagi perusahaan Rabbani dalam pewarisan

budaya organisasi yang kuat, sebagai sebuah agen perubahan untuk

menciptakan kinerja yang efektif, mendorong para karyawannya untuk

dapat menyadari sepenuhnya akan pelaksanaan Misi perusahaan,

sehingga mampu mencapai kesuksesan dan efektivitas yang tinggi.

Penelitian ini diharapakan dapat memberikan pertimbangan bagi setiap

manajer untuk dapat mewariskan budaya yang kuat, sehingga mampu

mendorong dan mengembangkan perusahaan serta dapat mengkomunikasikan

Misi perusahaan dengan baik, untuk tercapainya efektivitas.

Kemudian, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan

dampak positif bagi konsumen serta seluruh lapisan masyarakat, sehingga

dapat memberikan pelayanan yang baik, mampu menciptakan suasana

jualbeli yang islami dan dapat memberikan kemudahan untuk mendapatkan

barang yang dibutuhkan dengan tampil modern namun tetap syar’i.

3. Secara Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber acuan

bagi peneliti selanjutnya dalam mengembangkan penerapan budaya

organisasi sebagai suatu penunjang dalam mencapai kesuksesan.


10

Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan

pembaca seputar relevansi budaya organisasi dengan pencapaian

kesuksesan.

E. Sistematika Penulisan

Penelitian ini akan dibahas secara metodis dan sistematis berdasarkan

enam Bab, sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini, peneliti akan membahas/menguraikan semua aspek, yaitu

mengenai pendahuluan, yang memuat latar belakang, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika

pembahasan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab yang kedua ini akan menguraikan landasan teori atau kajian

pustaka yang relevan dengan topik penelitian, yaitu mengenai

Budaya Organisasi dan Relevansinya dengan Efektivitas

Perusahaan serta mengidentifikasi penelitian terdahulu atau studi

empiris yang telah dilakukan sebelumnya terkait topik yang sama

dengan penelitian serta memberikan kerangka konseptual dan

kerangka proses berfikir untuk memudahkan peneliti maupun

pembaca dalam memahami dengan mudah secara ringkas

penggunaan teori dan alur proses penelitian yang diinginkan

peneliti.
11

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ketiga berisi tentang metode penelitian yang meliputi

pendekatan, jenis penelitian, fokus penelitian, metode

pengumpulan data, dan analisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Bab keempat merupakan inti dari penelitian, dimana peneliti akan

menguraikan paparan data melalui proses pengumpulan data,

temuan penelitian yang merupakan jawaban atas fokus penelitian

serta menguraikan hasil penelitian.

BAB V : ANALISIS DATA

Bab lima, peneliti akan menguraikan dan menjelaskan hasil

penelitian secara detai berdasarkan data yang telah terkumpul

dengan menganlisis hasil temuan terkait penerapan budaya

organisasi dan relevansinya dengan efektvitas.

BAB V : PENUTUP

Bab kelima yaitu bab terakhir, peneliti akan menguraikan

kesimpulan secara keseluruhan serta akan didiskusikan juga

mengenai relevansi Budaya Organisasi dalam menyumbangkan

tingkat keberhasilan perusahaan, serta menggambarkan

bagaimana penerapan budaya organisasi sebagai penggerak

efektivitas pada perusahaan, khususnya Reshare Rabbani. Hasil-

hasil pada studi ini akan merekomendasikan beberapa implikasi

kebijakan, yang bisa menjadi acuan bagi kalangan pebisnis dan

praktisi dibidang bisnis maupun usaha.

Anda mungkin juga menyukai