Anda di halaman 1dari 7

ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Oleh:
Cherry Indahsyawal
0802521232
PR21B
BAB I
PENDAHULUAN

ETIKA

Sebagai suatu subyek, etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki individu ataupun
kelompok untuk menilai apakah tindakan yang telah dikerjakan salah atau benar, buruk atau
baik. Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan self control, karena segala sesuatunya
dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan orang atau kelompok profesi itu sendiri.

Etika dalam perkembangannya sangat mendoktrin kehidupan manusia. Etika memberi


manusia orientasi bagaimana kita menjalani hidup melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu
berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam
menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang
tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang pelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat
diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi
menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.

Membahas etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau etis,
yaitu sama halnya dengan berbicara moral. Manusia disebut etis, ialah manusia secara utuh dan
menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara
kepentingan pribadi dengan pihak lainnya, antara rohani degan jasmaninya, termasuk di
dalamnya membahas nilai-nilai atau norma-norma yang dikaitkan dengan etika.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1988)
merumuskan pengertian etika dalam tiga arti, yaitu sebagai berikut :

1. Ilmu tentang baik dan buruk, tentang hak dan kewajiban moral dalam kehidupan sehari-hari
maupun dalam bermasyarakat bahkan dalam berprofesi sekalipun.
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, atau pribadi seseorang.
3. Nilai yang mengenal benar dan salah yang dianut masyarakat.
Tanggung Jawab Sosial

Tanggung jawab sosial perusahaan yang dalam bahasa Inggris disebut Corporate Sosial
Responsibility, merupakan sebuah konsep dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian
sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis mereka dengan para pemangku kepentingan secara
sukarela. Corporate sosial responsibility adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk
berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan
tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian
terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan.

CSR umumnya dipahami sebagai cara di mana perusahaan mencapai keseimbangan


antara kepentingan ekonomi, lingkungan dan sosial, sementara pada saat yang sama memenuhi
harapan pemegang saham dan pemangku kepentingan . Pengertian CSR dapat dilihat dalam
Undang-Undang nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) pasal 1 ayat 3 yang
menyatakan sebagai berikut.

“Tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah komitmen perseroan untuk berperan serta
dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan
lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun
masyarakat pada umumnya.” Artinya pihak perusahaan harus melihat jika CSR bukan program
pemaksaan tapi bentuk rasa kesetiakawanan terhadap sesama umat manusia, yaitu membantu
melepaskan pihak-pihak dari berbagai kesulitan yang menerpa mereka.

Konsep CSR yang diimplementasikan dengan benar dapat membawa berbagai


keunggulan kompetitif, seperti peningkatan akses ke modal dan pasar, peningkatan penjualan
dan keuntungan, penghematan biaya operasional, peningkatan produktivitas dan kualitas, basis
sumber daya manusia yang efisien, peningkatan citra merek dan reputasi, peningkatan pelanggan
loyalitas, pengambilan keputusan yang lebih baik dan proses manajemen risiko.
BAB II

ISI

Etika tentunya harus dimiliki oleh setiap individu dan sangat dibutuhkan dalam
bersosialisasi yang mana hal itu menjadi jembatan agar terciptanya suatu kondisi yang baik di
dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan begitu, Etika adalah ilmu yang mempelajari baik dan
buruknya serta kewajiban, hak, dan tanggung jawab, baik itu secara sosial maupun moral, pada
setiap individu di dalam kehidupan bermasyarakatnya. Atau bisa dikatakan juga bahwa etika
mencakup nilai yang berhubungan dengan akhlak individu terkait benar dan salahnya.

Sebagai contoh, etika yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dan sekitar,
yakni mengucap salam saat bertamu ke rumah orang, baik itu saudara, kerabat, maupun teman.
Kemudian, meminta maaf setelah kita berbuat kesalahan, dan mengucapkan terima kasih saat
seseorang telah menolong atau membantu kita.

Manfaat Etika

1. Etika Bermanfaat sebagai Penghubung Antarnilai


Etika bisa dikatakan sebagai jembatan antarnilai satu dengan nilai yang lainnya. Sebagai contoh,
arti budaya dan nilai agama, dengan adanya etika maka dua hal ini akan bisa jadi suatu kesatuan
kebiasaan yang melekat di dalam masyarakat, tanpa ada pihak yang merasa dirugikan sekalipun.
2. Etika Bermanfaat sebagai Pembeda Antara yang Baik dan Buruk
Etika yang telah melekat pada diri individu lambat laun akan membuat individu tersebut
mengetahui dan memahami secara penuh terhadap hal atau sesuatu yang ada di sekitarnya.
Pemahaman yang dimaksud di atas adalah sesuatu yang dianggap baik dan buruk.
3. Etika Bermanfaat sebagai Suatu Pendirian dalam Diri
Etika bisa dijadikan sebagai pedoman dalam bertindak atau dalam menjalani suatu hal. Individu
yang paham betul akan etika tentu akan berperilaku sesuai tata aturan yang berlaku, tanpa dirinya
merasa terpaksa. Hal ini bisa dikatakan akan memengaruhi pendirian individu atas pemahaman
etika yang ada di dalam masyarakat.
Pendapat Moir (2001) bahwa Tanggung Jawab Sosial Perusahaan memiliki manfaat
dalam bentuk peningkatan loyalitas konsumen,peningkatan kualitas dan produktivitas serta
loyalitas pekerja sebagai internal konsumen lebih tinggi dan tetap bertahan sebagai pekerja loyal
seumur hidup dalam jangka panjang.

Manfaat Corporate Social Responsibility bagi perusahaan:

1. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra perusahaan


2. Mendapakan lisensi untuk beroperasi secara sosial
3. Mereduksi risiko bisnis perusahaan
4. Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha
5. Membuka peluang pasar yang lebih luas

Empat Jenis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


1. Upaya Filantropis
Perusahaan terbesar di dunia sejalan dengan upaya filantropi. Perusahaan
memahami bahwa kesuksesannya tidak hanya membutuhkan inovasi yang
berkelanjutan, tetapi juga membangun generasi berikutnya yang mampu
memahami, menggunakan, dan meningkatkan teknologi.
2. Konservasi Lingkungan
Perusahaan yang menyelaraskan diri dalam upaya ini membantu meminimalkan
masalah lingkungan dengan mengambil langkah-langkah seperti mengurangi jejak
karbon mereka secara keseluruhan.
3. Keragaman Perusahaan dan Praktik Ketenagakerjaan
Para pemimpin bisnis menyadari bahwa keragaman di tempat kerja bermanfaat
ketika semua orang bergaul dan bekerja sebagai tim. Hal ini tidak hanya baik
untuk citra perusahaan, tetapi juga membantu membangun budaya perusahaan
yang positif dengan semangat kerja yang baik dan produktivitas yang tinggi.
4. Mendukung Upaya Relawan dan Kegiatan Amal
Komunitas dan badan amal lokal selalu membutuhkan bantuan. Para pemimpin
bisnis yang cerdas tahu bahwa terlibat dalam komunitas secara produktif juga
baik untuk perusahaan.
BAB III
KESIMPULAN

Kaitan etika dan tanggung jawab sosial menurut Sonny Keraf (1998) menjelaskan bahwa
prinsip etika berbisnis salah satunya, prinsip Kejujuran; terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis
yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau
tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan
kontrak. Karena dengan kita jujur sebagai pekerja, berarti kita sudah memenuhi tanggung jawab
sosial kita.

Adapula Prinsip Keadilan; menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai
dengan aturan yang adil dan sesuai criteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung
jawabkan. Sejatinya tiap orang mempunyai hak asasinya sendiri baik secara individu dan sosial,
maka dari itu kita sudah memenuhi etika tiap individu untuk berlaku adil satu sama lain.
Daftar Pustaka

Etika K. Bertens. (2019). Google Books. Retrieved November 30, 2022, from

https://books.google.co.id/books?

id=wSTf79ehWuAC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false

Google Books. (2021). Google.co.id. Retrieved November 30, 2022, from

https://www.google.co.id/books/edition/Etika_Praktis/JII5EAAAQBAJ?

hl=id&gbpv=1&dq=etika+praktis&pg=PR1&printsec=frontcover

Etika & etiket komunikasi : rahasia sadap-menyadap, ujaran kebencian, hoax / Dr. William

Chang, O.F. M. Cap.; editor, Lianto, S.Ag., M.M, Widiantoro | OPAC Perpustakaan

Nasional RI. (2018). Perpusnas.go.id. Retrieved November 30, 2022, from

https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1135900

Moch. Endang Djunaeni, Manajemen Bisnis Sebuah Pengantar. (Sleman: Deepublish, 2012)

Hendrik Budi Untung, Corporate Social Responsibility, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008)

Fatmawatie, H. (n.d.). TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN. Retrieved December 18,

2022, from http://repository.iainkediri.ac.id/195/2/Tanggung%20Jawab

%20Perusahaan.pdf

Tanggung jawab sosial perusahaan : perspektif pemasaran / Dr. Mahrinasari M.S., S.E., M.Sc. ;

editor, Yahnu Wiguno, S.Sip, M.I.P | OPAC Perpustakaan Nasional RI.

(2017). Perpusnas.go.id. Retrieved December 18, 2022, from

https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1144379

Anda mungkin juga menyukai