Anda di halaman 1dari 7

Nama : Karunia Maylin

NIM : 210502080
Tugas Akuntansi Manajerial

Pertemuan 9 : Biaya Standar


 Definisi Biaya Standar
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang
seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan
tertentu, di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan fakt or-faktor lain tertentu.

 Manfaat Biaya Standar


Sistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya. Sistem biaya standar
memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang seharusnya untuk melaksanakan
kegiatan tertentu. Sistem biaya standar menyajikan analisis penyimpangan biaya sesungguhnya
dan biaya standar.

 Menghitung biaya standar memerlukan standar fisik.


 Standar dasar, yaitu tolak ukur yang digunakan untuk membandingkan kinerja yang
diperkirakan dengan kinerja aktual (serupa dengan angka indeks yang digunakan untuk
mengukur hasil-hasil berikutnya).
 Standar sekarang, terdiri atas tiga jenis:
1. Standar aktual yang diperkirakan : mencerminkan tingkat aktivitas dan efisiensi yang
diperkirakan. Standar ini merupakan estimasi yang paling dekat dengan hasil aktual.
2. Standar normal: mencerminkan tingkat aktivitas dan efisiensi normal. Standar ini
mencerminkan hasil yang menantang namun dapat dicapai.
3. Standar teoritis: mencerminkan tingkat aktivitas dan efisiensi maksimum. Standar ini
merupakan cita-cita yang dituju dan bukannya kinerja yang dapat dicapai sekarang.

 ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI LANGSUNG


Terdapat tiga model analisis varians biaya produksi langsung :
 MODEL SATU SELISIH (THE ONE WAY MODEL)
 MODEL DUA SELISIH (THE TWO WAY MODEL)
 MODEL TIGA SELISIH (THE THREE WAY MODEL)

MODEL SATU SELISIH (THE ONE WAY MODEL)


Rumus untuk biaya bahan baku :

St = (HSt x KSt) – (HS x KS)


Rumus untuk biaya tenaga kerja :

TS = (TUSt x JKSt) – (TUS x JKS)


Keterangan :
TS = Total Selisih
HSt = Harga Standar
TUSt = Tarif upah standar
KSt = Kuantitas Standar
JKSt = Jam Kerja Standar
HS = Harga Sesungguhnya
TUS = Tarif upah sesungguhnya
KS = Kuantitas Sesungguhnya
JKS = Jam Kerja Sesungguhnya

- Hasil perhitungan selisih diberi tanda L untuk selisih laba atau selisih yang
menguntungkan dan tanda R untuk selisih rugi.

MODEL DUA SELISIH (THE TWO WAY MODEL)


- Dipecah menjadi dua macam selisih, yaitu selisih harga dan selisih kuantitas atau
efisiensi.
- Rumus perhitungan selisih harga :
SH = (HSt – HS) x KS ( Untuk Biaya bahan baku )
STU = (TUSt – TUS) x JKS (Untuk Biaya tenaga kerja langsung )
Keterangan :
SH : Selisih Harga
STU : Selisih Tarif Upah
- Dalam pembelian bahan baku selisih harga yang timbul menjadi tanggung jawab
manajer fungsi pembelian. Sedangkan selisih kuantitas menjadi tanggung jawab
manajer fungsi produksi

MODEL TIGA SELISIH (THE THREE WAY MODEL)


- Dipecah menjadi tiga macam selisih, yaitu: selisih harga, selisih kuantitas dan selisih
harga/kuantitas.
- Tiga kemungkinan dari hubungan harga dan kuantitas standar dengan harga dan
kuantitas sesungguhnya :
1. Harga dan kuantitas standar lebih tinggi atau rendah dari harga dan kuantitas
sesungguhnya.
SH = (HSt – HS) x KSt
SK = (KSt – KS) x HSt
SHK = (HSt – HS) x (KSt – KS)
2. Harga standar lebih rendah dari harga sesungguhnya, namun kuantitas standar
lebih tinggi kuantitas sesungguhnya.
SH = (HSt – HS) x KS
SK = (KSt – KS) x HSt
3. Harga standar lebih tinggi dari harga sesungguhnya, namun kuantitas standar
lebih rendah kuantitas sesungguhnya.
SH = (HSt – HS) x KSt
SK = (KSt – KS) x HS

 Selisih Biaya Overhead Pabrik


Terdapat lima model analisis selisih biaya overhead pabrik, yaitu:
- Model satu selisih: mengurangi biaya overhead pabrik dengan tarif standar pada
kapasitas standar dengan BOP sesungguhnya.
TS = BOP sesungguhnya – BOP dibebankan
- Model dua selisih, terdiri dari:
1. Selisih terkendalikan : perbedaan BOP sesungguhnya dengan BOP dianggarkan
pada kapasitas standar.
TS = (BOP sesungguhnya – BOP tetap kapasitas normal) – BOP variabel pada
jam tenaga kerja standar
2. Selisih volume : perbedaan BOP dianggarkan pada jam standar dengan BOP
dibebankan kepada produk ( kapasitas standar dengan tarif standar).
TS = (Jam tenaga kerja kapasitas normal – jam tenaga kerja standar) x tarif BOP
tetap.
3. Model tiga selisih, terdiri atas:
a. Selisih pengeluaran: perbedaan BOP sesungguhnya dengan BOP
dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya.
TS = (BOP sesungguhnya – BOP tetap kapasitas normal ) – BOP
variabel dianggarkan pd jam sesungguhnya dicapai.
b. Selisih kapasitas: perbedaan BOP dianggarkan pada kapasitas
sesungguhnya dengan BOP yang dibebankan pada kapasitas
sesungguhnya(kapasitas sesungguhnya dengan tarif standar).
TS = (Kapasitas normal-kapasitas sesungguhnya) x tarif BOP tetap
c. Selisih efisiensi: tarif BOP dikalikan dengan selisih antara kapasitas standar
dengan kapasitas sesungguhnya.
TS = (Jam standar –Jam sesungguhnya) x tarif BOP
4. Model empat selisih, dalam model ini selisih efisensi dalam model tiga selisih
dipecah lagi menjadi:
1. Selisih efisiensi variabel
2. Selisih efisiensi tetap
Pertemuan 10 : Anggaran Fleksibel dan Analisis Overhead

 Karakteristik Anggaran Fleksibel


 Anggaran fleksibel memperhitungkan perubahan- perubahan biaya yang terjadi sebagai
konsekuensi dari perubahan aktivitas. Anggaran fleksibel (flexible budget)
memberikan estimasi mengenai berapakah biaya yang seharusnya terjadi untuk setiap
tingkat aktivitas dalam rentang waktu tertentu.
 Pada saat anggaran fleksibel digunakan dalam evaluasi kinerja, biaya aktual di
bandingkan dengan biaya yang seharusnya terjadi pada tingkat efektivitas aktual
selama periode tertentu dan bukan dengan biaya yang dianggarkan dari anggaran awal
(original budget).

 Bagaimana Anggaran Fleksibel Bekerja?


Pendekatan anggaran fleksibel mengakui bahwa suatu anggaran tidak harus
statis. Berdasarkan tingkat efektivitas aktual, anggaran dapat disesuaikan untuk
menunjukkan berapa besar biaya yang seharusnya terjadi untuk aktivitas tertentu.

 Laporan kinerja (performance report) membandingkan antara biaya aktual dan biaya
yang dianggarkan. Terdapat 2 cara untuk melakukan perbandingan laporan kinerja:
1. Membandingkan antara biaya actual dan biaya yang dianggarkan untuk
tingkat aktivitas yang dianggarkan (laporan berdasarkan anggaran statis)
2. Membandingkan antara biaya actual dan tingkat aktivitas actual (laporan
berdasarkan anggaran fleksibel)

 Anggaran Statis dan Laporan Kinerja


1. Anggaran statis adalah anggaran yang disusun diawal periode berdasarkan tingkat
aktivitas tertentu.
2. Cara Menyusun laporan kinerja adalah dengan membandingkan antara biaya aktual
dan biaya yang dianggarkan dari anggaran induk.

 Keputusan Beretika
1. Perusahaan yang menggunakan anggaran statis sebagai tolak ukur evaluasi kinerja,
mengundang potensi penyalahgunaan oleh para manajer. Seorang manajer dapat
dengan sengaja melakukan produksi lebih rendah dari output yang direncanakan.
2. Penggunaan anggaran fleksibel memberikan keleluasaan penyesuaian suatu tolok
ukur agar mencerminkan biaya yang diharapkan dari tingkat output aktual.

 Anggaran Fleksibel
Anggaran Fleksibel (flexible budget) adalah alat pengendali yang sangat ampuh karena
memudahkan perusahaan dalam menghitung biaya yang diharapkan untuk sejumlah
tingkat aktivitas atau mempermudah untuk menghitung biaya semestinya pada tingkat
output actual yang terjadi. Selisih antara jumlah actual dan jumlah dalam anggaran
fleksibel disebut dengan varian anggaran fleksibel (flexible budget variance)
Terdapat 2 Jenis anggaran fleksibel :
1. Sebelum kejadian, anggaran fleksibel menyajikan hasil-hasil yang diperkirakan untuk
sejumlah tingkat aktivitas. Hal ini Memudahkan para manajer dalam memperoleh hasil
keuangan untuk sejumlah skenario yang memungkinkan.
2. Setelah kejadian, anggaran fleksibel berdasarkan tingkat aktivitas aktual. Digunakan
dalam menghitung besarnya biaya yang seharusnya untuk tingkat aktivitas aktual.

Penganggaran fleksibel adalah poin penting dalam memberikan umpan balik yang
dibutuhkan oleh para manajer untuk melaksanakan pengendalian dan rencana perusahaan
secara efektif.

 Analisis Overhead Variabel


 Total varian overhead variabel adalah selisih antara overhead variabel aktual dan
overhead variabel yang diterapkan. Total varian overhead variabel dapat dibagi menjadi
varian pengeluaran dan varian efisien.
 Terdapat beberapa metode analisis varian overhead; Pertama, overhead dibagi ke dalam
kategori overhead tetap dan overhead variable. Kemudian, dua varian dihitung untuk
menghitung masing-masing kateori tersebut.
1. Varian Overhead Variabel
- Varian Pengeluaran Overhead Variabel
- Varian Efisiensi Overhead Variabel
2. Varian Overhead Tetap
- Varian Pengeluaran Overhead Variabel
- Varian Efisiensi Overhead Variabel

 Varian Pengeluaran Overhead Variabel


Mengukur pengaruh gabungan dari selisih antara Tarif Overhead Variabel
Aktual (AVOR) dan Tarif Overhead Variabel Standar (SVOR). Tarif ovehead
variabel actual dihitung sebagai berikut :
AVOR = Overhead Variabel Aktual
Jam Aktual
Sedangkan untuk menghitung varian pengeluaran overhead variabelnya adalah :
Varian Pengeluaran Overhead variable = (AH x AVOR)- (AH x SVOR)
= (AVOR – SVOR) x AH

 Varian Evesiensi Overhead Variabel


- Overhead variable diasumsikan berubah secara proporsional mengikuti
perubahan jam tenaga kerja lagsung yang digunakan.
- Varian Evesiensi Overhead Variabel (variable overhad efficiency variance)
- Mengukur perubahan biaya overhead variable actual (VOH) yang terjadi
karena penggunaan yang evisien (atau tidk evisien) dari tenaga kerja langsung.
Varian efisiensi overhead variabel dihitung dengan menggunakan formula
berikut.
Varian Efesiensi Overhead Variabel = (AH – SH) x SVOR
 Tanggung Jawab atas Varian Pengeluaran Overhead Variabel

 Komponen overhad variable dapat dipengaruhi oleh beberapa pusat


pertanggungjawaban. Misalnya, utilitas adalah biaya Bersama. Sejauh
konsumen overhead variable dapat ditelusuri ke sebuah pusat
pertanggungjawaban, tanggung jawab dapat dibebankan. Konsumsi bahan
baku tidak langsung adalah contoh dari biaya overhead variable yang dapat di
telusuri.
 Kemampuan untuk mengendalikan (controllability) adalah persyaratan untuk
membenbankan tanggung jawab. Pada dasarnya, perubahan harga komponen
overhead sulit untuk di kendalikan oleh penyelia. Jika perubahan harga kecil
(seperti yang biasa terjadi) maka varian pengeluaran terutama berkaitan
dengan permasalahan efeiensi pengguna overhead dalam produksi.
Permasalahan tersebut dapat di kendalikan oleh penyelia produksi.

 Tanggung Jawab atas Varian Efisiensi Overhead Variabel


 Varian efisiensi variable berkaitan secara langsung dengan efisiensi tenaga kerja
langsung atau varian penggunaan. Jika overhead variable benar-benar berbandinglurus
terhadap konsumsi tenaga kerja langsung maka seperti halnya varian penggunaan
qtenafa kerja, varian efisiensi overhead variable disebabkan oleh penggunaan tenaga
kerja langsung yang efisien atau tidak efisien.
 Jika lebih banyak jam tenaga kerja langsung yang digunakan daripada jam tenaga
kerja langsung standar maka biaya overhead variable akan meningkat. Validitas
pengukuran tergantung pada validitas hubungan antara biaya overhead variable dan
jam tenaga kerja langsung.

 Analisis Oberhead Tetap


 Biaya overhead tetap adalah biaya kapasitas yang diperoleh pada awal
sebelum penggunaan. Kapasitas praktis yang diukur dalam jam standar (SHp). Tarif
overhead tetap standar (SFOR) dihitung sebagai berikut :
FOR = Biaya Overhead Tetap yang Dianggarkan
Kapasitas Praktis
 Tarif overhead tetap berubah saat tingkat produksi berubah. Untuk
mempertahankan agar tarif overhead tetap selalu stabil sepanjang tahun, perusahaan
biaasanya menggunakan kapasitas praktis untuk menentukan Jumlah jam tenaga kerja
langsung sebagai penyebut dari tarif overhead tetap.
 Total varian overhead tetap adalah selisih antara overhead tetap aktual dan overhead
tetap yang diterapkan. Overhead tetap yang diterapkan dapat diperoleh dengan cara
mengalikan antara tarif overhead tetap standar dan jam standar yang diperkenankan
atau output aktual
- Total Varian Overhead Tetap = Overhead Tetap Aktual – Overhead Tetap yang
Diterapkan
- Overhead tetap yang diterapkan = SH x SFOR
- Overhead Tetap = AFOH – BFOH
- Varian Volume = Overhead Tetap yang Dianggarkan – Overhead Tetap yang
Diterapkan
= BFOH – (SH X SFOR)
 Penganggaran Berbasis Aktivitas
 Activity-Based Budgeting (ABB) adalah metode penganggaran di mana
aktivitas dianalisis secara menyeluruh untuk memprediksi biaya. ABB tidak
memperhitungkan biaya historis saat membuat anggaran.
 Setiap biaya yang dikeluarkan oleh bisnis akan dilihat dengan cermat
untuk menentukan apakah efisiensi dapat diciptakan dan biaya dikurangi. Ini bisa
dalam bentuk pengurangan tingkat aktivitas atau penghapusan total aktivitas yang
tidak perlu. Pada akhirnya, ABB bertujuan untuk menganalisis pendorong biaya
bisnis dan memungkinkan bisnis menjadi lebih menguntungkan.
 Pendekatan ABB mendukung manajemen proses dan perbaikan yang
berkelanjutan. Karena aktivitas mengonsumsi sumber daya, ABB dapat digunakan
untuk memperkecil biaya melalui penghapusan aktivitas yang tidak efisien dan
memperbaiki efisiensi dari aktivitas yang diperlukan.

 Kelebihan Penganggaran Berbasis Aktivitas


 ABB memungkinkan manajer untuk melihat dengan tepat berapa biaya terkait
untuk setiap aktivitas operasional. Ini juga membantu untuk memecah biaya ini
lebih lanjut untuk menentukan apa yang dapat merusak profitabilitas
perusahaan.
 Sementara metode penganggaran lain melihat biaya input untuk melakukan
aktivitas, ABB melihat output yang mendorong biaya. Dengan
demikian, manajemen dapat mengevaluasi dengan lebih baik unit bisnis yang
berbeda relatif satu sama lain dan mengalokasikan modal di tempat yang
dianggap paling menguntungkan.

 Kekurangan Penganggaran Berbasis Aktivitas


 Lebih mahal dan memakan waktu untuk mengimplementasikannya daripada
metode penganggaran lainnya. Karena semua biaya yang terkait dengan
aktivitas bisnis dilacak, semua detail teknis harus dicatat saat terjadi.

 KESIMPULAN
Penganggaran fleksibel mempertimbangkan perubahan biaya karena perubahan
aktivitas dan memberikan perkiraan biaya pada tingkat aktivitas yang berbeda. Biaya
aktual dibandingkan dengan biaya yang diharapkan pada tingkat efektivitas aktual,
bukan anggaran awal. Pendekatan ini membantu mengevaluasi biaya overhead, tetapi
mungkin tidak cocok untuk perusahaan dengan banyak produk atau layanan.

Anda mungkin juga menyukai