Anda di halaman 1dari 37

SISTEM BIAYA STANDAR

oleh:

Dr. Venny Oktaviany

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


SISTEM
BIAYA STANDAR

2
Biaya standar adalah biaya yang
ditentukan di muka, yang merupakan
jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan
untuk membuat satu satuan produk atau
untuk membiayai kegiatan tertentu, di
bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi,
dan faktor-faktor lain tertentu.
Manfaat
✔ Sistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya.
✔ Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada manajemen berapa
biaya yang seharusnya untuk melaksanakan kegiatan tertentu.
✔ Sistem biaya standar menyajikan analisis penyimpangan biaya
sesungguhnya dan biaya standar.
✔ Sistem biaya standar akan memberikan pedoman kepada manajemen
berapa biaya yang seharusnya untuk melaksanakan kegiatan tertentu
sehingga memungkinkan mereka untuk melakukan pengurangan biaya
dengan cara perbaikan metode produksi, pemilihan tenaga kerja, dan
kegiatan lain.
Kelemahan Biaya Standar

Keadaan produksi selalu mengalami perubahan,


sedangkan perbaikan standar jarang sekali dilakukan.
Perubahan standar menimbulkan masalah persediaan.
Namun, jika standar sering diperbaiki, hal ini menyebabkan
kurang efektifnya standar tersebut sebagai alat pengukur
pelaksananaan kegiatan
Prosedur penentuan biaya standar

Biaya produksi standar dibagi atas


tiga bagian, yaitu:
✔ Biaya Bahan Baku Standar
✔ Biaya Tenaga Kerja Standar
✔ Biaya Overhead Pabrik Standar
1. Biaya Bahan Baku Standar
Biaya bahan baku standar terdiri dari kuantitas standar dan harga standar:
a. Kuantitas standar
Penentuan kuantitas standar bahan baku dimulai dari penetapan spesifikasi
produk, baik mengenai ukuran, bentuk, warna, karakteristik pengolahan
produk, maupun mutunya. Dari spesifikasi ini kemudian dibuat kartu bahan
baku yang berisi spesifikasi dan jumlah tiap-tiap jenis bahan baku yang
akan diolah menjadi produk selesai.
b. Harga Standar
Penentuan harga standar umumnya dari daftar harga pemasok, katalog,
atau informasi yang sejenis dan informasi lain yang tersedia berhubungan
dengan kemungkinan perubahan harga-harga tersebut di masa depan.
2. Biaya Tenaga Kerja Standar
Biaya tenaga kerja standar terdiri dari dua unsur yaitu jam tenaga kerja standar dan tarif
upah standar.
1. Jam tenaga kerja standar dapat ditentukan dengan cara:
a. Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari kartu
harga pokok periode yang lalu.
b. Membuat test-run operasi produksi di bawah keadaan normal yang diharapkan.
c. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan di bawah
keadaan nyata yang diharapkan.
d. Mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada pengalaman dan
pengetahuan operasi produksi dan produk.

Jam kerja standar ditentukan dengan memperhitungkan kelonggaran waktu untuk


istirahat, penundaan kerja yang tak bisa dihindari seperti menunggu bahan baku,
reparasi, dan pemeliharaan mesin.
2. Tarif Upah standar dapat ditentukan atas dasar:
a. Perjanjian dengan organisasi
b. Data upah masa lalu
c. Penghitungan tarif upah dalam keadaan operasi yang normal

Penentuan tarif upah standar memerlukan pengetahuan mengenai kegiatan yang


dijalankan, tingkat kecepatan tenaga kerja yang diperlukan, dan rata-rata tarif
upah per jam yang diperkirakan akan dibayar.
3. Biaya Overhead Pabrik Standar
Tarif overhead standar dihitung dengan membagi jumlah biaya overhead yang
dianggarkan pada kapasitas normal dengan kapasitas normal. Agar supaya tarif
overhead standar ini bermanfaat untuk pengendalian biaya, maka tarif ini
harus dipisahkan ke dalam tetap dan variabel. Untuk pengendalian biaya
overhead pabrik dalam sistem biaya standar, perlu dibuat anggaran fleksibel,
yaitu anggaran biaya untuk beberapa kisaran kapasitas.
Analisis Selisih Biaya Sesungguhnya dari Biaya Standar
1). Selisih Bahan Baku Langsung
Selisih bahan baku dibagi menjadi selisih kuantitas dan selisih harga.
a. Selisih kuantitas
Selisih kuantitas bahan baku langsung =
[kuantitas sesungguhnya - kuantitas standar] x harga per unit standar

Kuantitas standar yang disyaratkan adalah kuantitas bahan baku langsung yang
Telah ditentukan di muka yang seharusnya dikeluarkan untuk satu unit barang
jadi dikalikan dengan jumlah unit yang diproduksi.
b. Selisih harga
Selisih harga bahan baku =
[harga per unit sesungguhnya - harga per unit standar] x kuantitas
sesungguhnya yang dibeli
2). Selisih Biaya Tenaga Kerja
Selisih biaya tenaga kerja meliputi selisih efisiensi dan tarif upah.
a. Selisih efisiensi
Selisih efisiensi TKL= [ jumlah jam sesungguhnya- jumlah jam standar yang
disyaratkan] x tarif upah standar

Jam standar yang disyaratkan adalah merupakan jumlah jam tenaga kerja
langsung yang seharusnya diperlukan dalam produksi satu unit barang
jadi dikalikan dengan jumlah unit yang diproduksi.
b. Selisih Tarif
Selisih tarif TKL= [ tarif upah sesungguhnya- tarif upah standar] x jumlah
jam kerja sesungguhnya.
3). Selisih Biaya Overhead Pabrik
Selisih biaya overhead pabrik merupakan selisih antara overhead pabrik
sebenarnya dengan biaya overhead pabrik standar yang terjadi pada tingkat
produksi yang ingin dicapai.
ANALISIS VARIANS

◻ Penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar disebut dengan


selisih (Variance).
◻ Dalam analisis varians biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung hanya dikenal dua macam kapasitas, yaitu: kapasitas
sesungguhnya dan kapasitas standar.
◻ Dalam analisis varians biaya overhead pabrik dikenal tiga macam
kapasitas, yaitu: kapasitas sesungguhnya, kapasitas standar dan
kapasitas normal.
Prosedur Penentuan Biaya Overhead Pabrik Standar

A. Standar teoritis
B. Rata-rata biaya waktu yang lalu
C. Standar normal
D. Pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai
ANALISIS PENYIMPANGAN BIAYA SESUNGGUHNYA
DARI BIAYA STANDAR

Analisis Selisih Biaya Produksi Langsung

Model satu selisih (the one-way model)

Model dua selisih (the two-way model)

Model tiga selisih (the three-way model)


Model satu selisih (the one-way model)

St = (HSt x KSt) – (HS x KS)

Dimana;
St = selisih total
HSt = harga standar
KSt = kuantitas standar
HS= harga sesungguhnya
KS = kuantitas sesungguhnya
Model dua selisih (the two-way model)

Terdapat dua selisih;Selisih harga dan Selisih kuantitas atau efisiensi.

Selisih Harga (SH) = (HSt – HS) x KS

Selisih Kuantitas (SK) = (KSt – KS) x HSt


Model tiga selisih (the three-way model)
Terdiri dari 3 selisih; selisih harga, selisih kuantitas, dan
selisih harga/kuantitas.

Terdiri 3 jenis hubungan antara biaya standar dengan biaya


sesungguhnya.

1. Harga dan kuantitas standar lebih tinggi atau rendah dari harga dan
kuantitas sesungguhnya.
SH = (HSt – HS) x KSt
SK = (KSt – KS) x HSt
SHK = (HSt – HS) x (KSt – KS)
2. Harga standar lebih rendah dari harga sesungguhnya, namun
kuantitas standar lebih tinggi kuantitas sesungguhnya.

SH = (HSt – HS) x KS

SK = (KSt – KS) x HSt


3. Harga standar lebih tinggi dari harga sesungguhnya,
namun kuantitas standar lebih rendah kuantitas sesungguhnya.

SH = (HSt – HS) x KSt

SK = (KSt – KS) x HS
Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik

Model satu selisih (the one-way model)


Model dua selisih (the two-way model)
Model tiga selisih (the three-way model)
Model empat selisih (the four-way model)
Model satu selisih (the one-way model)

Biaya overhead sesungguhnya xxx


Biaya overhead pabrik yang dibebankan xxx
Selisih total BOP xxx
Model dua selisih (the two-way model)
❑ Selisih Terkendalikan (controllable variance);
BOP Sesungguhnya xxx
BOP tetap pada kapasitas normal xxx
BOP variabel sesungguhnya xxx
BOP variabel pada jam standar xxx
Selisih terkendalikan xxx

❑ Selisih Volume (volume variance)


Jam tenaga kerja pada kapasitas normal xxx
Jam tenaga standar xxx
Selisih volume xxx
Tarif BOP tetap xxx
Selisih Volume xxx
Model tiga selisih (the three-way model)
Selisih Pengeluaran (Spending Variance)
BOP Sesungguhnya xxx
BOP Tetap pada kapasitas normal xxx
BOP variabel sesungguhnya xxx
BOP Variabel yang digunakan pada jam sesungguhnya xxx
Selisih Pengeluaran xxx

Selisih Kapasitas (Idle Capacity Variance)


Kapasitas normal xxx
Kapasitas sesungguhnya xxx
Kapasitas tidak terpakai xxx
Tarif BOP Tetap xxx
Selisih Kapasitas xxx
Model tiga selisih (the three-way model)
Selisih Pengeluaran (Spending Variance)
Selisih Kapasitas (Idle Capacity Variance)

Selisih Efisiensi
Jam standar xxx
Jam sesungguhnya xxx
Selisih efisiensi xxx
Tarif BOP xxx
Selisih Efisiensi xxx
Model empat selisih (the four-way model)

Selisih Pengeluaran (Spending Variance)


Selisih Kapasitas (Idle Capacity Variance)

Selisih Efisiensi Variabel


Selisih efisiensi x Tarif BOP variabel

Selisih Efisiensi Tetap


Selisih efisiensi x Tarif BOP tetap
CONTOH
Untuk memproduksi satu unit produk diperlukan biaya produksi menurut standar sebagai
berikut :
- Biaya bahan baku 5 kg @Rp. 1.000,- = Rp. 5.000,-
- Biaya tenaga kerja 20 jam @Rp. 500,- = Rp. 10.000,-
- Biaya onerhead pabrik :
- BOP variabel 20 jam @Rp. 400,- = Rp. 8.000,-
- BOP Tetap 20 jam @Rp.300,- = Rp. 6.000,-
- Jumlah Rp. 29.000,-
Kapasitas normal produksi perbulan 5.200 jam kerja langsung.

Selama satu bulan perusahaan melakukan kegiatan transaksi sbb:


- Membeli bahan baku sejumlah 1.500 kg @Rp. 1.100,-
-Produk yang dihasilkan selama sebulan 250 unit
-Biaya untuk memproduksi sejumlah 250 unit, sbb :
- Biaya bahan baku 1.050 kg @Rp. 1.100,-
- Biaya tenaga kerja 5.100 jam kerja @Rp. 475,-
- BOP sesungguhnya Rp. 3.650.000,-

Diminta : 1. Analisis biaya bahan baku


2. Analisis selisih biaya tenaga kerja
3. Analisis selisih BOP
1. Analisis selisih biaya bahan baku : ada tiga model
a. Model satu selisih
Selisih harga biaya bahan baku =
= (HSt x KSt) – (HS x KS)
(Rp.1.000x (5 x250 kg) – (Rp.1.100x1.050 kg)
= Rp.1.250.000 – Rp. 1.155.000 = Rp.95.000 L
b. Model dua selisih
Selisih harga biaya bahan baku =
= (HSt – HS) x KS
= (Rp. 1.000 – Rp. 1.100) x 1.050 kg = Rp. 105.000 R

Selisih kuantitas biaya bahan baku =


= (Kst – KS) x Hst
= (1.250 kg – 1.050 kg) x Rp. 1.000 = Rp. 200.000
L
c. Model tiga selisih
a. Selisih harga biaya bahan baku
= (HSt – HS) x KSt
= (Rp 1.000 – Rp. 1.100) x 1.250 kg = Rp.125.000 R

Selisih kuantitas biaya bahan baku


b.

= (Kst – KS) x Hst


= (1.250 kg – 1.050 kg) x Rp. 1.000 = Rp. 200.000 L

c. Selisih harga/kuantitas biaya bahan baku


= (Hst – HS) x (Kst – Ks)
=(Rp.1.000-Rp.1.100)x(1250 -1050)=Rp.20.000 L
2. Analisis biaya tenaga kerja : ada 3 model
a. Model satu selisih
SBTK= ( Jst x Tst) – (JS x TS)
= (5.000xRp.500)–(5.100xRp.475)
= Rp.2.500.000 – Rp. 2.422.500
= Rp.77.500 L
b. Model dua selisih
Selisih tarip upah
= (Ts – Tst) x Js
= (Rp.500 – Rp. 475) x 5.100 JTKL=Rp.127.500 L
Selisih efisiensi upah
=(Jst –Js) x Tst
= (5.000 JTKL -5.100KL)xRp.500
=Rp.50.000 R
c. Model tiga selisih
Selisih tarif upah
= (TS- TSt) x JSt
= (Rp.500–Rp.475)x5.000 JTKL
= Rp.125.000 L

Selisih efisiensi upah


= (Jst –Js) x Tst
= (5.000JTKL–5.100JTKL )xRp.500
=Rp.50.000 R

Selisih tarif/efisiensi upah


= (Tst – TS) x (Jst – Js)
=(Rp.500 – Rp.475) x (5000 – 5100)
= Rp. 2.500 R
3. Analisis biaya overhead pabrik
Ada 4 model

a. Model satu selisih


Selisih total biaya overhead pabrik :
BOP sesungguhnya Rp.3.650.000,-
BOP yang dibebankan:
250x20jam x Rp.700 (Rp. 3.500.000,-)
Selisih total BOP Rp. 150.000 R
b. Model dua selisih

Selisih Terkendali (Controllable):


BOP sesungguhnya Rp. 3.650.000,-
BOP tetap pada kapasitas normal: 5.200 x Rp. 300 (Rp. 1.560.000,-)
BOP variabel sesungguhnya Rp. 2.090.000
BOP variabel pada jam standar:
5.000 jam x Rp.400 (Rp. 2.000.000,-)
Selisih terkendali Rp. 90.000 R

Selisih Volume (Volume Variance):


Jam tenaga kerja pada kapasitas normal 5.200 jam
Jam tenaga kerja standar (5.000 jam)
Selisih volume 200 jam

Tarif BOP tetap Rp.300/jam


Selisih volume 200 jam X Rp. 300/jam Rp.60.000 R
c. Model tiga selisih

Selisih Pengeluaran (Spending Variance ):


BOP sesungguhnya Rp. 3.650.000,-
BOP tetap pada kapasitas normal:
5.200 x Rp.300 (Rp 1.560.000,-)
BOP variabel sesungguhn Rp. 2.090.000

BOP variabel yang dianggarkan pada Jam yang sesungguhnya dicapai:


5100 jam x Rp.400 (Rp. 2.040.000,-)
Selisih pengeluaran Rp. 50.000 R

Selisih Kapasitas (Idle Capacity Variance )


Kapasitas normal 5.200 jam
Kapasitas sesungguhnya (5.100 jam)
Kapasitas yang tidak terpakai 100 jam
Tarif BOP tetap Rp. 300/jam x
Selisih kapasitas Rp. 30.000 R

Selisih Efisiensi
Jam standar 5.000 jam
Jam sesungguhnya (5.100 jam)
Selisih efisiensi 100 jam
Tarif BOP Rp.700/jam
Selisih efisiensi 100 jam X Rp. 700/jam Rp.70.000/jam R
d. Model Empat Selisih

- Selisih pengeluaran Rp. 50.000 R


Selisih kapasitas Rp. 30.000 R
- Selisih efisiensi variabel
100jam x Rp400 Rp40.000 R
- Selish efisiensi tetap
100 jam x Rp.300 Rp.30.000 R
Total selisih BOP Rp.150.000 R
Thank you for your attention

FINISH

37

Anda mungkin juga menyukai