Anda di halaman 1dari 6

PERTEMUAN 13

STANDARD COSTING (ANALISIS VARIAN)

PENDAHULUAN
Pada Bab ini dibahas perbandingan antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya, serta
dianalisis sebab-sebab penyimpangannya.

ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI


Untuk membuat analisis selisih, perlu diketahui hal-hal sebagai berikut :
a. Penetapan biaya produksi standar
b. Penetapan biaya produksi sesungguhnya
c. Membandingkan biaya standar dengan biaya sesungguhnya

Bila saat membandingkan biaya produksi standar dengan biaya produksi sesungguhnya terjadi
sebagai berikut :
Biaya produksi standar > Biaya produksi actual disebut selisih menguntungkan (Favorable)
Biaya produksi standar < Biaya produksi actual disebut selisih tidak menguntungkan
(Unfavorable)

Selisih biaya produksi standar harus dianalisis lebih lanjut berdasarkan unsur-unsur biaya
produksi yaitu :
1. Analisis selisih biaya bahan baku
2. Analisis selisih biaya Tenaga kerja langsung
3. Analisis selisih biaya overhead pabrik

ANALISIS SELISIH BIAYA BAHAN BAKU


Selisih biaya bahan baku adalah selisih yang diakibatkan terjadinya perbedaan antara biaya
bahan baku standar dan biaya bahan baku sesungguhnya.
Ada 2 faktor yang menyebabkan terjadinya selisih tsb :
a. Selisih harga bahan baku
b. Selisih kuantitas bahan baku

Selisih harga bahan baku


Terjadi selisih harga bahan baku karena ada perbedaan antara harga bahan baku standar dan
harga bahan baku sesungguhnya.

Rumus selisih harga bahan baku : (Harga standar - Harga actual) X Kuantitas actual

Jika harga standar > harga actual ------ > Favorable


Jika harga standar < harga actual ------ > Un Favorable

Selisih kuantitas bahan baku


Terjadi selisih kuantitas bahan baku karena ada perbedaan antara kuantitas bahan baku standar
dan kuantitas bahan baku sesungguhnya.

Rumus selisih kuantitas bahan baku : (Quantity standar - Quantity actual) X Harga Standar
1
Jika Quantity standard > Quantity actual ----- > Favorable
Jika Quantity standard < Quantity actual ----- > Un Favorable

Contoh 1 :
PT Murni memproduksi barang Y dengan menggunakan biaya standar
Biaya bahan baku standar untuk memproduksi 1 unit = 2 Kg x Rp1.250 = Rp 2.500
Biaya bahan baku sesungguhnya untuk membuat 400 unit = 900 Kg x Rp 1.200 = Rp
1.080.000
Diminta :
a. Standar Biaya bahan baku bila diproduksi 400 unit
b. Selisih biaya bahan baku
c. Selisih harga bahan baku
d. Selisih kuantitas bahan baku

Jawab :
a. Biaya Bahan baku standar 400 unit = 400 X 2 Kg x Rp 1.250 = Rp 1.000.000

b. Selisih biaya Bahan baku


Biaya bahan baku standar = Rp 1.000.000
Biaya bahan baku actual = Rp 1.080.000
----------------------
Rp 80.000 (Rugi)

c. Selisih harga Bahan baku


(Rp 1.250 - Rp 1.200) X 900 Kg = Rp 45.000 (Laba)

d. Selisih kuantitas Bahan baku


(800 Kg - 900 Kg) X Rp 1.250 = Rp 125.000 (Rugi)

ANALISIS SELISIH BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG


Selisih biaya tenaga kerja langsung adalah selisih yang diakibatkan terjadinya perbedaan antara
biaya tenaga kerja langsung standar dan biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya.
Ada 2 faktor yang menyebabkan terjadinya selisih tsb :
a. Selisih tarif Upah langsung
b. Selisih jam kerja langsung/efisiensi upah langsung

a. Selisih tarif upah langsung


Terjadi selisih upah langsung karena ada perbedaan antara tarif upah langsung standar dan upah
langsung sesungguhnya.

Rumus : Selisih tarif upah langsung = (Tarif standar - Tarif actual) X Jam kerja actual

Jika tarif standar > Tarif actual ---- > Favorable


Jika tarif standar < Tarif actual ---- > Un Favorable

2
b. Selisih jam kerja langsung/efisiensi upah langsung
Terjadi selisih karena perbedaan antara jam kerja standar dengan jam kerja actual.

Rumus Selisih efisiensi upah langsung =(Jam kerja standar - jam kerja actual) X Tarif standar

Jika Jam kerja standar > jam kerja actual ---- > Favorable
Jika Jam kerja standar < jam kerja actual ---- > Un Favorable

Contoh 2 :
PT Murni memproduksi barang Y dengan menggunakan biaya standar.
Biaya upah langsung standar untuk memproduksi 1unit = 6 jam x Rp 2.000 = Rp 12.000
Biaya upah langsung sesungguhnya untuk membuat 400 unit = 2.200 jam x Rp 2.200 =
Rp 4.840.000
Diminta :
a. Standar Biaya tenaga kerja langsung bila diproduksi 400 unit
b. Selisih biaya tenaga kerja langsung
c. Selisih tarif upah langsung
d. Selisih efisiensi upah langsung

Jawab :
a. Biaya upah langsung standar 400 unit = 400 x 6 jam X Rp 2.000 = Rp 4.800.000
b. Selisih biaya Tenaga kerja langsung
Biaya upah langsung standar = Rp 4.800.000
Biaya upah langsung actual = Rp 4.840.000
Rp 40.000 (Rugi)
c. Selisih tarif upah langsung
(Rp 2.000 - Rp 2.200) X 2.200 jam = Rp 440.000 (Rugi)

d. Selisih efisiensi upah langsung


(2.400 jam - 2.200 jam) X Rp 2.000 = Rp 400.000 (Laba)

ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK


Selisih biaya overhead pabrik adalah perbedaan jumlah biaya overhead pabrik menurut standar
dengan biaya overhead sesungguhnya.
Didalam menganalisis selisih biaya overhead dapat digunakan metode sebagai berikut :
a. Metode analisis 2 selisih terdiri dari
1. Selisih terkendali (Controllable Variance)
2. Selisih volume (Volume Variance)

b. Metode analisis 3 selisih terdari dari :


1. Selisih anggaran (Budget/spending Variance)
2. Selisih kapasitas (capacity variance)
3. Selisih efisiensi (eficiency variance)

c. Metode analisis 4 selisih terdiri dari :


1. Selsisih anggaran (budget/spending variance)
3
2. Selisih kapasitas (capacity variance)
3. Selisih efisiensi variabel
4. Selisih efisiensi tetap
Metode analisis 2 selisih terdiri dari :
Selisih terkendali (Controllable Variance)
Rumusnya :

Biaya overhead pabrik sesungguhnya (Actual)………… xx

Biaya OHP yang dianggarkan pada kapasitas standar :


-Variabel = kapasitas standar X tarif OHP variabel xx
- Tetap = kapasitas normal X tarif OHP tetap xx
------ xx
-----
Selisih terkendali (Fav/Unfav) xx

Catatan :
Biaya OHP yang dianggarkan > Biaya OHP actual ---- > Favorable
Biaya OHP yang dianggarkan < Biaya OHP actual ---- > Un Favorable

Selisih volume (Volume Variance)


Rumus :

( kapasitas Normal - kapasitas standar) x Tarip OHP Tetap

catatan :
Kapasitas normal < kapasitas standar ----- > Favorable
Kapasitas normal > kapasitas standar ----- > Un Favorable

Metode analisis 3 selisih terdiri dari :


Selisih anggaran (Budget Variance)
Rumus :

Biaya overhead pabrik sesungguhnya ( actual ) xx


Biaya OHP yang dianggarkan pada kapasitas actual :
Variable = kapasitas actual x tarip OHP variable xx
Tetap = kapasitas normal x tarip OHP tetap xx
----- xx
-----
Selisih anggaran ( fav/ Unfav ) xx

catatan :
Biaya OHP yang dianggarkan > Biaya OHP actual ----- > Favorable
Biaya OHP yang dianggarkan < Biaya OHP actual ----- > Un Favorable

Selisih kapasitas (Capacity Variance)

Rumus : ( kapasitas Normal - kapasitas actual ) x Tarip OHP Tetap


4
catatan :
Kapasitas Normal < kapasitas actual ---- > Favorable
Kapasitas Normal < kapasitas actual ---- > Un Favorable

Selisih efisiensi (Efficiency Variance)

Rumus : ( kapasitas standar - kapasitas actual ) x Tarip OHP

catatan :
Kapasitas standar < kapasitas actual ---- > Favorable
Kapasitas standar < kapasitas actual ---- > Un Favorable

Metode analisis 4 selisih terdiri dari


Selisih anggaran, Selisih kapasitas sama dengan metode 3 selisih, hanya selisih efisiensi dibagi
mejadi Selisih efisiensi Variabel dan selisih efisiensi tetap.

Selisih efisiensi Variabel

Rumus : ( kapasitas standar - kapasitas actual ) x Tarip OHP variabel

Selisih efisiensi tetap

Rumus : ( kapasitas standar - kapasitas actual ) x Tarip OHP tetap

catatan :
Kapasitas standar < kapasitas actual ---- > Favorable
Kapasitas standar < kapasitas actual ---- > Un Favorable

Contoh 3
PT Murni memproduksi barang Y dengan menggunakan biaya standar.
Biaya standar untuk memproduksi satu unit barang Y sbb :
◼ Biaya bahan baku 2 Kg x Rp 1.250 = Rp 2.500
◼ Biaya tenaga kerja langsung 6 jam x Rp 2.000 = Rp 12.000
◼ Biaya overhead pabrik variabel 6 jam x Rp 600 = Rp 3.600
◼ Biaya overhead pabrik tetap 6 jam x Rp 400 = Rp 2.400
Biaya overhead pabrik dibebankan berdasarkan jam kerja langsung pada kapasitas normal
2.000 jam terdiri dari :
Anggaran biaya overhead pabrik variabel = Rp 1.200.000
Anggaran biaya overhead pabrik tetap = Rp 800.000
Biaya sesungguhnya untuk memproduksi 400 unit barang Y sbb :
Biaya bahan baku 900 Kg x Rp 1.200 = Rp 1.080.000
Biaya upah langsung 2.200 jam x Rp 2.200 = Rp 4.840.000
Biaya overhead pabrik sesungguhnya = Rp 2.500.000
Diminta :
1. Biaya Overhead pabrik standar
2. Selisih biaya Overhead pabrik
3. Analisis selisih biaya overhead pabrik (Dua selisih, Tiga selisih, dan Empat selisih)
5
Jawab :
1. Biaya overhead pabrik standar = 400 x 6 jam X Rp 1.000 = Rp 2.400.000
2. Selisih biaya overhead pabrik
FOH standar = Rp 2.400.000
FOH actual = Rp 2.500.000
Rp 100.000 (rugi)
3. Metode 2 Selisih
Biaya overhead pabrik actual Rp 2.500.000
Biaya FOH applied pada jam standar
Variabel = 2.400 X Rp 600 = Rp 1.440.000
Tetap = 2.000 X Rp 400 = Rp 800.000 Rp 2.240.000
------------------- -----------------
Selisih terkendali Rp 260.000 (Rugi)

Selisih volume = (2.000 jam - 2.400 jam ) X Rp 400 = Rp 160.000 (Laba)

4. Metode 3 Selisih
Biaya overhead pabrik actual Rp 2.500.000
Biaya overhead pabrik dianggarkan pada jam actual
Variabel = 2.200 X Rp 600 = Rp 1.320.000
Tetap = 2.000 X Rp 400 = Rp 800.000 Rp 2.120.000
-------------------- -------------------
Selisih anggaran Rp 380.000 (Rugi)

Selisih kapasitas : (2.000 jam - 2.200 jam ) X Rp 400 = Rp 80.000 (Laba)

Selisih efisiensi overhead pabrik (2.400 jam - 2.200 jam ) X Rp 1.000 = Rp 200.000 (laba)

5. Metode 4 Selisih
Selisih efisiensi variabel : (2.400 jam - 2.200 jam ) X Rp 600 = Rp 120.000 (laba)
Selisih efisiensi tetap :(2.400 jam - 2.200 jam ) X Rp 400 = Rp 80.000 (laba)

RANGKUMAN
Perbedaan antara biaya produksi standar dengan biaya produksi sesungguhnya dapat terjadi tidak
menguntungkan bila biaya standar lebih kecil sebaliknya bila standar lebih besar menguntungkan
Selisih tersebut harus dianalisis per unsur biaya yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik baik yang tetap maupun yang variable.

Anda mungkin juga menyukai