Anda di halaman 1dari 9

KALKULASI BIAYA STANDAR : ALAT PENGENDALIAN

MANAJERIAL

Alasan diberlakukannya biaya standar yaitu memperbaiki perencanaan dan pengendalian


serta memudahkan kalkulasi biaya produk.
Sistem biaya standar memperbaiki perencanaan dan pengendalian serta memperbaiki
pengukuran kinerja. Standar unit merupakan kebutuhan dasar bagi sistem anggaran fleksibel
yang merupakan kunci utama dari sistem perencanaan dan pengendalian. Sistem pengendalian
berdasarkan anggaran memperbandingkan biqya aktual dan yang direncanakan pada tingkat
aktivitas aktual. Dengan mengembangkan harga per unit dan standar kuantitas, varians
keseluruhan dapat diuraikan menjadi varians harga dan varians penggunaan atau varians
efisiensi.
Dengan sistem biaya standar, pembebanan biaya pada produk dilakukan dengan
menggunakan standar kuantitas dan standar harga untuk ketiga biaya produksi : biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Overhead dibebankan dengan
menggunakan tarif yang dianggarkan dak aktivitas aktual.

Biaya Produksi
Bahan Langsung Tenaga Kerja Overhead
Langsung
Sistem biaya Aktual Aktual Aktual
actual
Sistem biaya Aktual Aktual Dianggarkan
normal
Sistem biaya Standar Standar Standar
standar

Keunggulan Biaya Standar :


 Perusahaan tidak perlu mambuat buku besar pembantu bahan baku dan barang jadi.
 Perhitungan harga pokok persediaan bahab baku dan barang jadi akan lebih mudah.
 Biaya standar dapat digunakan sebagai alat pengendalian biaya.
 Biaya standar bisa digunakan untuk menilai kinerja manajer.
 Biaya standar dapat digunakan sebagai dasar menyusun anggaran.

Cara-cara untuk menetapkan standar :


1. Historical experience / pengalaman masa lalu
2. Input from personal / saran para ahli
3. Engineering studies / riset

Analisis Varians : Gambaran Umum


Varians anggaran total (total budget variance) merupakan selisih antara biaya aktual
masukan dengan biaya yang direncanakan.
Total varians = (AP x AQ) – (SP x SQ)

Varians harga (tarif) merupakan perbedaan antara harga aktual dengan harga per unit
standar dari masukan dikalikan dengan jumlah masukan yang digunakan.
(AP – SP) x AQ

Varians penggunaan (efisiensi) merupakan perbedaan antara kuantitas masukan aktual


dengan standar dikalikan dengan harga standar per unit masukan
(AQ – SQ) x SP
Metode Analisa Varian untuk Material
1. One Way Method
Selisih Total = (SQ x SP) – (AQ x AP)

2. Two Ways Method


Material Price Variance = (SP – AP) x AQ
Material Quantity Variance = (SQ – AQ) x SP
3. Three Ways Method
Material Price Variance = (SP – AP) x AQ
Material Quantity Variance = (SQ – AQ) x SP
Material price / quantity variance = (SP – AP) x (SQ – AQ)

1. Ap x AQ 2. SP x AQ 3. SP x SQ (Kuantitas
(Kuantitas Input input standar pada
(Kuantitas input aktual
aktual pada harga harga standar)
pada harga standar)
aktual)

Varians Harga Varians Penggunaan

(1 – 2) (2 – 3)

Peraga Analisis
Varians : Gambaran Umum Varians Anggaran
Varians Harga = (AP – SP) x AQ
(1 – 3)
Varians Penggunaan = (AQ – SQ) x SP
Varians Anggaran = (AP x AQ) – (SP x SQ)

Selisih Biaya Overhead Pabrik


A. Analisi Satu Selisih
Selisih BOP = BOP sesungguhnya – BOP Standar

B. Analisis Dua selisih


1. Selisih Terkendali

BOP sesungguhnya xx
Anggaran fleksibel pada kapasitas standar
Anggaran BOP Tetap :
Kapasitas Normal x Tarif BOP tetap xx
Anggaran BOP Variabel pada kapasitas standar :
Kapasitas standar x Tarif BOP variabel xx
Total Anggaran (xx)
Selisih Pengendalian xx

 Selisih Laba : BOP sesungguhnya < Anggaran fleksibel pada kapasitas standar
 Selisih Rugi : BOP sesungguhnya > Anggaran fleksibel pada kapasitas standar

2. Selisih Volume
( Kapasitas normal – kapasitas standar ) x Tarif BOP tetap
(10.000-10.000) x Rp 0,5 = 0

 Selisih Laba : Kapasitas normal < Kapasitas standar


 Selisih Rugi : Kapasitas normal > Kapasitas standar

C. Analisis Tiga selisih


1. Selisih Pengeluaran / Selisih Anggaran (Spending / Budget Variance)

BOP sesungguhnya xx
Anggaran fleksibel pada kapasitas sesungguhnya
Anggaran BOP Tetap pada kapasitas sesungguhnya
Kapasitas normal x tarif BOP tetap xx
Anggaran BOP Variabel pada kapasitas sesungguhnya
Kapasitas sesungguhnya x Tarif BOP variabel xx
Total Anggaran (xx)
Selisih Pengeluaran xx

 Selisih Laba : BOP sesungguhnya < Anggaran


 Selisih Rugi : BOP sesungguhnya > Anggaran

2. Selisih Kapasitas
(Kapasitas normal – kapasitas sesungguhnya) x Tarif BOP tetap
 Selisih Laba : Kapasitas normal < kapasitas sesungguhnya
 Selisih Rugi : Kapasitas normal > kapasitas sesungguhnya

3. Selisih Efisiensi Overhead


(kapasitas sesungguhnya – kapasitas standar ) x total tarif BOP
 Selisih Laba : Kapasitas sesungguhnya < Kapasitas standar
 Selisih Rugi : Kapasitas sesungguhnya > Kapasitas standar
Akuntansi untuk Varians
 Varians Harga Bahan (MPV). Ayat jurnal untuk mencatat pembelian bahan (dengan
asumsi MPV tidak menguntungkan dan AQ merupakan bahan yang dibeli) :
Bahan/ upah SP x AQ
Varians Harga Bahan/ varian tarif upah (AP-SP)AQ
Utang Usaha AP x AQ
 Varians Penggunaan Bahan Baku (MUV). Dengan asumsi MUV menguntungkan :
Barang dalam proses/ jam tenaga kerja SQ x SP
Varians penggunaan bahan/ penggunaan jtk (AQ-SQ)SP
Bahan AQ x SP
 Varians Tenaga Kerja Langsung. Dengan asumsi varians tarif tenaga kerja
menguntungkan dan varians efisiensi tenaga kerja tidak menguntungkan) :
Barang dalam proses SH x SR
Varians efisiensi tenaga kerja (AH-SH)SR
Varians tarif tenaga kerja (AR-SR)AH
Gaji akrual AH x AR

Contoh Soal :
PT Nusa Jaya menggunakan sistem harga pokok standar. Perusahaan tersebut memiliki kapasitas
normal 10.000 jam kerja langsung per bulan. Biaya standar untuk pengolahan satu unit produk
adalah sebagai berikut :
Bahan baku 2kg @ Rp 2 Rp 4
Tenaga kerja langsung 4 jam @ Rp 1,25 5
Biaya overhead berdasarkan jam kerja langsung :
BOP tetap 4 jam @ Rp 0,5 Rp 2
BOP variabel 4 jam @ Rp 1 4 6
Jumlah Rp 15

Dalam bulan Januari 2011 dibeli bahan baku 5.000 kg @ Rp 1,9 dan bahan baku yang dipakai
4.900 kg. total upah Rp 11.460 dengan tarif upah sesungguhnya Rp 1,2/jam. Biaya overhead
pabrik sesungguhnya Rp 14.500. jumlah produk yang diselesaikan periode tersebut 2.000 unit
dan produk dalam proses akhir bulan 500 unit dengan tingkat penyelesaian 80% bahan baku dan
konversi. Produk terjual sebanyak 1.800 unit dengan harga @Rp 25.
Hitunglah :
a. Selisih harga bahan baku yang dipakai
b. Selisih kuantitas bahan baku
c. Selisih tarif upah langsung
d. Selisih efisiensi upah langsung
e. Selisih terkendalikan
f. Selisih volume
g. Buatlah jurnal yang diperlukan

Sumber Referensi :
Hansen Don R & Marryane M. Mowen. 2005. Management Accounting. Eight Edition. South
Western of Thomson Learning. Singapore
Biaya standar untuk 1 unit produk :
Bahan Baku 5kg @ Rp 1.000
BTKL 2 jkl @ Rp 5.000
BOP variabel 2 jkl @ Rp 2.000
BOP tetap 2 jkl @ 4.000
Jika pada akhir bulan dihasilkan 100 unit produk dengan pemakaian bahan baku 510kg. Telah
dibayarkan upah buruh @Rp 4.500. Total jam kerja langsung 250 jam
Perusahaan punya kapasitas normal 100.000 jam kerja. Biaya standar untuk 1 unit produk :
Bahan baku 5 unit @Rp 100
BTKL 4 jam @Rp 80
BOP variabel 4 jam @Rp 50
BOP tetap 4 jam @Rp 30
Unit yang dihasilkan adalah sebanyak 23.000 unit
Pembelian bahan baku 120.000 unit senilai Rp 13.200.000
Upah yang dibayarkan ke pekerja Rp 7.650.000 dengan tarif Rp 85/jam
BOP variabel sesungguhnya Rp 4.500.000 dan BOP tetap sesungguhnya Rp 3.100.000
 ^Jika dihasilkan 22.000 unit. Terdapat 1.000 unit barang dalam proses dengan tingkat
penyelesaian bahan baku 80% dan biaya konversi 60%.
 Kapasitas standar 2 jam/ produk

Anda mungkin juga menyukai