a. Standar harga bahan baku yaitu harga bahan baku per unit yang seharusnya terjadi di dalam
pembelian bahan baku.
b. Standar kuantitas bahan baku yaitu kuantitas bahan baku yang seharusnya dipakai dalam
pengolahan satu satuan produk.
Rumus :
= Rp 30.000,-
Biaya tenaga kerja langsung standar adalah biaya tenaga kerja langsung yang seharusnya
terjadi dalam pengolahan satu unit produk. Dalam menentukan biaya standar bahan baku
untuk mengolah satu unit produk tertentu terdapat dua faktor :
a. Standar tarif upah langsung yaitu tarif upah yang seharusnya terjadi di dalam pengolahan
per unit produk tertentu
b. Standar jam kerja yaitu jam kerja yang seharusnya dipakai dalam pengolahan satu satuan
produk
Biaya tenaga kerja langsung = Rp 4 / unit x 2.000 unit
= Rp 8.000
a. Standar tarif overhead pabrik yaitu tarif overhead pabrik yang dibebankan per unit produk
tertentu. Tarif overhead pabrik standar terdiri atas
- tarif overhead pabrik tetap
- tarif overhead pabrik variabel
Tarif overhead pabrik tetap standar = biaya overhead pabrik tetap standar yang dianggarkan :
kapasitas normal (atas jam kerja tenaga kerja langsung)
Tarif overhead pabrik variabel standar = biaya overhead pabrik variabel standar yang
dianggarkan : kapasitas normal (atas jam kerja tenaga kerja langsung)
b. Standar jam kerja yaitu jam kerja yang dibutuhkan untuk mengolah satu satuan produk.
Jam kerja standar berbeda dengan jam kerja normal. Kalau jam kerja normal merupakan
norma yang menjadi acuan produksi dalam satu periode tertentu. Kalau
jam kerja standar adalah jam kerja yang seharusnya dialami untuk tiap output yang
diproduksi.
BOP untuk 2.000 unit barang jadi = Rp 5 / unit x 2.000 = Rp 10.000
Dalam Analisis selisih atau varian biaya standar dengan biaya sesungguhnya (metode full
costing) Terdapat beberapa hal yang harus diperhitungkan dalam penganalisisan selisih biaya
sesungguhnya dari biaya standar yaitu :
Oleh karena itu perlu dibuatkan tahapan analisis yaitu satu tahap dan dua tahap sebagai
berikut :
1. Analisis Pembelian Bahan Baku (BB)
2 Analisis Biaya Pemakaian Bahan Baku
Contoh penerapannya:
Jika diketahui beberapa data sebagai berikut :
Harga standar (Hst) per unit = Rp 7,5/unit
Kuantitas standar (Kst) yang diperkenankan = 9.336 unit
Harga sesungguhnya (Hs) per unit = Rp 7,44/unit
Kuantitas sesungguhnya (Ks) yang digunakan = 9500 unit
Kuantitas sesungguhnya (Ks) yang dibeli = 10.000 unit
Pertanyaan :
a. Selisih biaya pembelian bahan baku
b. selisih persediaan BB
c. Selisih harga pembelian BB
d. Selisih biaya pemakaian bahan baku
e. Selisih harga pemakaian bahan baku
f. Selisih kuantitas pemakaian bahan baku
Jawab:
a. Selisih biaya pembelian BB = (Ks yg digunakan x Hst /unit ) – (Ks yg dibeli x Hs /unit)
= (9500 x 7,5) - (10.000 x 7,44)
= -3150 (tidak menguntungkan)
d. Selisih biaya pemakaian BB = (Kst yang diperkenankan x Hst) – (Ks yang digunakan x
Hs)
= (9336 x 7,5) - (9500 x 7,44)
= -660 (tidak menguntungkan)