Anda di halaman 1dari 15

Modul 1

BIAYA STANDAR
( Standard Costing )

I. Pengantar Biaya Standard

1. Pengertian Biaya Standar


Biaya standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang
seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan
tertentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor lain tertentu.
Biaya standar mendasarkan pada pengeluaran biaya waktu yang lalu diambil rata-
ratanya dengan ini dibuat penyesuaian-penyesuaian dengan mempertimbangkan taksiran
unsur biaya diwaktu yang akan datang. Standar normal ini menitik beratkan pada pengukuran-
pengukuran dan pengambilan keputusan untuk waktu relatif panjang, sehingga dengan dasar
ini dapat dibuat suatu rencana yang bisa merangsang kerja dari para pegawai.
Biaya standar merupakan suatu sistem akuntansi biaya yang mengolah informasi biaya
sedemikian rupa sehingga manajemen dapat mendeteksi kegiatan-kegiatan perusahaan yang
biayanya menyimpang dari biaya standar yang ditentukan. Sistem akuntansi biaya ini mencatat
biaya yang seharusnya dikeluarkan dan biaya yang sesungguhnya terjadi dan menyajikan
perbandingan antara biaya standar dan biaya sesungguhnya serta menyajikan analisis
penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar.

2. Manfaat Biaya Standar


a. Biaya standar ditentukan lebih realitis, sehingga dapat merangsang pelaksana dalam
melaksanakan pekerjaannya dengan efektif.
b. Dengan menganalisa penyimpangan yang terjadi memungkinkan manajer bertindak
sesuai dengan petunjuk alat yang efektif untuk mengontrol aktifitas perusahaan.
c. Dimungkinkan adanya perbaikan atas bagian yang terjadi penyimpangan, sehingga
menekan biaya.
d. Dalam penentuan standar diperlukan perencanaan yang matang, sehingga sekaligus
dapat disusun perencanaan yang sebaik-baiknya atas kegiatan perusahaan.
e. Sebagai alat untuk membantu mengambil keputusan yang lebih tepat karena biaya
harus dapat diperinci dalam bagiannya yang variabel dan fixed.
f. Karena dapat diperinci cara standar lebih mudah kepengurusan administrasinya
sehingga biaya administrasi dapat ditekan.

3. Kelemahan Biaya Standar


a. Tingkat ketepatan atau kelonggaran standar tidak dapat dihitung dengan tepat.
b. Seringkali standar cenderung untuk menjadi kaku atau tidak fleksibel, meskipun dalam
jangka waktu pendek.
c. Keadaan produksi selalu mengalami perubahan, sedangkan perbaikan standar jarang
sekali dilakukan.
d. Perubahan standar menimbulkan masalah persediaan.

4. Prosedur Penetapan Biaya Standar


Berikut akan dibahas prosedur penentuan biaya standar yang dibagi dalam tiga bagian
antara lain:

a. Biaya Bahan Baku Standar


Berdasarkan catatan yang lampau atau memang diadakan penyelidikan secara tehnis,
untuk produk yang menggunakan material dengan satuan ukuran tertentu. Jumlah material
yang digunakan tergantung dari berapa besar unit barang jadi yang diproduksi dikalikan
dengan kesatuan ukuran material yang digunakan. Kesatuan ukuran material yang
digunakan persatuan barang jadi disebut kuantitas standar.
Pada saat standar dibuat, harga material yang berlaku pada waktu tersebut atau harga
yang merupakan harga normal waktu yang akan datang dapat dipakai sebagai harga standard
untuk material yang digunakan dalam produksi.
Harga standar tersebut dikalikan dengan kwantitas standard, akan dicatat sebagai
biaya daripada barang dalam proses. Jumlah ini ditransfer ke persediaan barang jadi dan
menjadi harga pokok dari penjualannya.

b. Biaya Tenaga Kerja Standar


Biaya tenaga kerja standar terdiri dari dua unsur yaitu jam tenaga kerja standar dan tarif
upah standar.
Jam tenaga kerja standar ditentukan dengan memperhitungkan kelonggaran waktu
untuk istirahat, penundaan kerja yang tak bisa dihindari (menunggu bahan baku , reparasi dan
pemeliharaan mesin) dan faktor-faktor kelelahan kerja. Tidaklah mungkin seorang pekerja
memiliki tingkat kecepatan yang sama dalam setiap menit selama 7 jam kerja.
Penentuan tarif upah standar memerlukan pengetahuan mengenai kegiatan yang
dijalankan , tingkat kecepatan tenaga kerja yang diperlukan dan rata-rata tarif upah per jam
yang diperkirakan akan dibayar.

c. Biaya Overhead Pabrik Standard


Biaya overhead pabrik ada berbagai macam kapasitas yang perlu diketahui antara lain:
 . Kapasitas normal yaitu kapasitas yang sering digunakan dalam keadaan normal,
biasanya diambil dari fleksibel budget yang dibuat untuk beberapa range kapasitas.
 Kapasitas standar yaitu tingkat kegiatan produksi yang dipakai sesuai dengan standar
yang telah ditentukan untuk membuat satu kesatuan barang yang dihasilkan. Terdiri
dari biaya tetap dan biaya variabel.
 Kapasitas sesungguhnya yaitu kapasitas yang benar-benar terpakai dalam
mengerjakan pesanan tertentu.

Tarif biaya overhead pabrik standar dihitung dengan membagi jumlah biaya
overhead pabrik yang dianggarkan pada kapasitas normal dengan kapasitas normal.
Manfaat utama tarif biaya overhead pabrik standar ini, meliputi unsur biaya overhead pabrik
tetap dan variabel adalah untuk penentuan harga pokok produk dan perencanaan. Biaya
overhead pabrik standar bermanfaat untuk pengendalian biaya, maka tarif dipisahkan kedalam
unsur tetap dan variabel.

Ada beberapa macam biaya overhead pabrik antara lain:


 Biaya overhead standar yaitu merupakan hasil kali dari standar overhead rate dengan
jam kerja standar.
 Biaya overhead sesungguhnya yaitu merupakan macam- mengerjakan pesanan
tertentu.
 Biaya overhead applied yaitu biaya yang diperhitungkan dari jam sesungguhnya yang
digunakan dikalikan standar rate yang berlaku.
 Biaya overhead yang dibudgetkan adalah biaya yang ditetapkan (diperhitungkan)
terhadap produk yang berdasarkan pada kapasitas tertentu

Contoh perhitungan Biaya Standar

PT. Andalas Berkas pada tahun 2020 memproduksi produk jadi sebanyak 5.000 unit. Harga
jual/unit 50 % diatas biaya produksi. Bahan baku yang dibeli dari pemasok sebanyak 11.000
kg,

Dalam menghasilkan produk, ditetapkan standar kuantitas bahan baku sebanyak 2 kg / unit
dengan standar harga Rp. 7.500,- / kg, lalu ditentukan pula standar efisiensi tenaga kerja
langsung 5 jam / unit dengan standar tarif upah Rp. 4.000,- / jam .BOP standar Rp 5.000,- per
jam Tenaga kerja langsung ( Variabel = Rp 3.000,- Fix = Rp 2.000,- ) dengan standar Tenaga
kerja langsung 5 jam/unit.

Kapasitas normal produksi perbulan 26.000 jam kerja langsung. Transaksi yang terjadi dalam
bulan Januari 2016 adalah sebagai berikut:

1. Jumlah bahan baku yang dibeli adalah 11.200 kg @ Rp. 7.200.

2. Jumlah produk yang diproduksi dan selesai diproses dalam bulan Januari 2016 sesuai
dengan target produksi diatas. Rincian biaya sesungguhnya dari biaya produksi adalah
sebagai berikut :

a. Biaya bahan baku 10.500 kg @ Rp. 7.200

b. Biaya tenaga kerja 24.600 jam kerja @ Rp 3.800

c. BOP sesungguhnya Rp. 126.500.000

3. Produk Jadi dijual dengan harga 50 % diatas harga pokok produksi standar

4. Biaya Peasaran Rp 18.000.000,- dan biaya umum Rp 15.500.000,-

Diminta:

a. Buatlah perhitungan Harga Pokok Standar dari produk ini


b. Tentukan Harga Jual dari produk
c. Analisa Selisih Biaya
d. Buatlah rugi laba sebagian

a. Laporan Harga Pokok Standar

 Biaya Bahan Baku Standar adalah : Unit Produksi x Standar kuantitas Bahan x Standar
harga Bahan
 Upah Langsung standar adalah : unit Produksi x Standar jam pengerjaan x Tarif
standar
 BOP Satandar dapat dihitung : unit Produksi x standar jam BOP Variabel x tariff
standar BOP Variabel
Biaya Bahan Standar :
Upah Langsung Standar :
BOP Standar Variabel :
BOP Tetap :
Total Biaya Produksi Standar
Biaya Produksi Per unit =

b. Harga Pokok Penjualan dengan catatan tidak ada Barang jadi awal dapat dihitung :
Harga Pokok Standar
Laba 50 % x 60.000
Harga Jual

c. Perhitungan Selisih Biaya Produksi


- Selisih Biaya Biaya Bahan Baku
 Biaya Bahan Baku Standar
 Biaya Aktual
 Selisih Pemakaian Bahan Baku

- Selisih Upah Langsung


 Upah Langsung Standar
 Upah Langsung Aktual
Selisih Upah Langsung

- Selisih BOP
 BOP Standar
 BOP Sesungguhnya
 Selisih BOP

d. Laporan Rugi Laba Sebagian

Harga Jual
Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor

Penyesuaian Biaya Produksi


- Selisih Biaya Bahan Baku
- Selisih Upah Langsung
- Selisih BOP
- Total Selisih Biaya Produksi
- Total Laba Kotor
Biaya Pemasaran
Biaya Administrasi
Total Biaya Operasional
Laba Sebelum Pajak
II. Analisis Biaya Produksi

Tujuan Instruksionanal Khusus (TIK):


Pada akhir kuliah ini mahasiswa dapat mendiskusikan perbedaan selisih pada biaya
bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

1.2.1. Analisa Selisih Biaya Bahan Baku langsung


Ada tiga model selisih pada biaya bahan baku langsung antara lain:

1. Model Satu selisih (The One-Way Model)


Selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar tidak dipecah kedalam
selisih harga dan selisih kuantitas, tetapi hanya ada satu macam selisih yang
merupakan gabungan antara selisih harga dan selisih kuantitas.
St = (Hst × Kst) – (Hs × Ks)
Dimana :
St = Selisih total
Hst = Harga standar Kst = Kuantitas standar
Hs = Harga sesungguhnya Ks = Kuantitas sesungguhnya
2. Model Dua Selisih (The Two-Way Model)
Selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar dipecah menjadi dua
macam selisih yaitu selisih harga dan selisih kuantitas.
a. Selisih Harga, SH = (Hst – Hs) x Ks
b. Selisih Kuantitas, SK = (Kst - Ks) x Hst
3. Model Tiga Selisih (The Three-Way Model)
Selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar dipecah menjadi tiga
macam selisih antara lain:
a. Selisih Harga, SH = (Hst – Hs) x Kst
b. Selisih Kuantitas, SK = (Kst – Ks) x Hst
c. Selisih Harga/Kuantitas, SHK = (Hst – Hs) x (Kst – Ks).

1.2.2. Analisa selisih Biaya Tenaga kerja Langsung


Ada tiga 3 model analisa selisih biaya tenaga kerja langsung antara lain :
1. Model satu selisih (The One-Way Model)
Selisih antara biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya dengan biaya tenaga
kerja langsung standar tidak dipecah kedalam selisih tarif upah dan selisih jam
kerja.
Selisih BTKL = (JK std x Tarip std) – (JK ss x Tarip ss)
Dimana:
JK std = Jam kerja standar
JK ss = Jam kerja sesungguhnya
Tarip std = Tarip upah standar
Tarip ss = Tarip upah sesungguhnya
2. Metode Dua Selisih (The Two-Way Model)
Selisih biaya tenaga kerja dipecah antara lain :
a. Selisih Tarip Upah = (Tarip std – Tarip ss) x JK ss
b. Selisih Efisiensi Upah = (JK std - JK ss) x Tarip std
3. Metode Tiga Selisih (The Three-Way Model)
Selisih biaya tenaga kerja dipecah antara lain :
a. Selisih tarip upah = (Tarip std – Tarip ss) x JK std
b. Selisih efisiensi upah= (JK std –JK ss) x Tarip std
c. Selisih tarip/efisiensi upah
= (JK std – JK ss) x (Tarip std – Tarip ss)

1.2.3. Selisih Biaya Overhead Pabrik


Perhitungan selisih biaya overhead pabrik berbeda dengan perhitungan selisih biaya
bahan baku lang dan biaya tenaga kerja langsung. Perhitungan tarip biaya overhead
pabrik adalah menggunakan kapasitas normal, sedangkan pembebanan biaya
overhead ke pabrik kepada produk menggunakan kapasitas sesungguhnya.
Perusahaan yang menggunakan sistem biaya standar, analisis selisih biaya overhead
pabrik dipengaruhi oleh kapasitas standar.

Ada 4 model analisis selisih biaya overhead pabrik antara lain:


1. Model Satu Selisih
Selisih total BOP :
BOP sesungguhnya xx
BOP yang dibebankan ke produk xx
Selisih total BOP xx
2. Model Dua Selisih
Selisih BOP yang dihitung dengan model satu selisih dapat dipecah menjadi 2
macam yaitu:
a. Selisih terkendalikan (Controllable Variance):
BOP sesungguhnya xx
BOP tetap pada kapasitas normal xx
BOP variabel sesungguhnya xx
BOP variabel pada jam standar xx
Selisih terkendali xx
b. Selisih Volume (volume variance)
Jam tenaga kerja pada kapasitas normal xx
Jam tenaga kerja standar xx
Selisih volume xx
Tarip BOP tetap xx x
Selisih Volume xx

3. Model Tiga Selisih


Selisih BOP yang dihitung dengan model satu selisih dapat dipecah menjadi 3
macam selisih yaitu
a. Selisih Pengeluaran (Spending Variance).
BOP Sesungguhnya xx
BOP tetap pada kapasitas normal xx
BOP variabel sesungguhnya xx
BOP variabel yang dianggarkan pada
Jam sesungguhnya dicapai xx
Selisih pengeluaran xx

b. Selisih Kapasitas (idle capacity)


Kapasitas normal xx
Kapasitas sesungguhnya xx
Kapasitas tidak terpakai xx
Tarip BOP tetap xx
Selisih kapasitas xx

c. Selisih Efisiensi (Efficiency Variance)


Jam standar xx
Jam sesungguhnya xx
Selisih efisiensi xx
Tarif BOP total xx
Selisih efisiensi xx

4. Model Empat Selisih


Model empat selisih merupakan perluasan model tiga selisih. Dalam model ini
selisih efisiensi dalam model tiga selisih dipecah menjadi dua selisih yaitu selisih
efisiensi variabel dan selisih efisiensi tetap.
a. Selisih pengeluaran
b. Selisih kapasitas
c. Selisih efisiensi variabel = selisih efisiensi x tarif BOP variabel
d. Selisih efisiensi tetap = selisih efisiensi x tarif BOP tetap

Contoh 1:
Untuk memproduksi 1 satuan produk diperlukan biaya produksi menurut standar
sbb:
Biaya bahan baku 5 kg @ Rp. 1.000 Rp. 5.000
Biaya tenaga kerja 20 jam @ Rp. 500 Rp.10.000
Biaya overhead pabrik:
Variabel 20 jam @ Rp. 400 Rp. 8.000
Tetap 20 jam @ Rp. 300 Rp. 6.000+
Jumlah Rp. 29.000

Kapasitas normal produksi perbulan 5.200 jam kerja langsung. Transaksi yang
terjadi dalam bulan Januari 2016 adalah sebagai berikut:
1. Jumlah bahan baku yang dibeli adalah 1.500 kg @ Rp. 1.100.
2. Jumlah produk yang diproduksi dan selesai diproses dalam bulan Januari 2020
adalah 250 satuan dengan biaya produksi sesungguhnya sbb:
a. Biaya bahan baku 1.050 kg @ Rp. 1.100
b. Biaya tenaga kerja 5.100 jam kerja @ Rp 475
c. BOP sesungguhnya Rp. 3.650.000

Atas dasar data diatas diminta:


1. Analisis selisih biaya bahan baku
2. Analisis selisih biaya tenaga kerja
3. Analisis selisih biaya overhead pabrik

Penyelesaian :
1. Analisis selisih biaya bahan baku
a. Model satu selisih
= (HSt x KSt) – (HS x KS)

b. Model dua selisih


- Selisih harga biaya bahan baku =
(HSt – HS) x KS =
- Selisih kuantitas biaya bahan baku =
- (Kst – KS) x Hst =

c. Model tiga selisih


- Selisih harga biaya bahan baku =
(HSt – HS) x KSt =

- Selisih kuantitas biaya bahan baku =


(Kst – KS) x Hst =
- Selisih harga/kuantitas biaya bahan baku =
(Hst – HS) x (Kst – Ks) =

2. Analisis biaya tenaga kerja


a. Model satu selisih
SBTK= ( Jst x Tst) – (JS x TS)

b. Model dua selisih


- Selisih tarip upah = (Ts – Tst) x Js =
Selisih efisiensi upah =(Jst –Js) x Tst

c. Model tiga selisih


- Selisih tarif upah= (TS- TSt) x JSt =
- Selisih efisiensi upah=(Jst –Js) x Tst =

- Selisih tarif/efisiensi upah = (Tst – TS) x (Jst – Js)


=

3. Analisis biaya overhead pabrik


a. Model satu selisih
Selisih total biaya overhead pabrik:
BOP sesungguhnya
BOP yang dibebankan:
250x20jamx 700
Selisih total BOP

b. Model dua selisih


- Selisih Terkendali (Controllable):
BOP sesungguhnya
BOP tetap pada kapasitas normal:
5.200 x Rp. 300
BOP variabel sesungguhnya
BOP variabel pada jam standar:
5.000 jam x Rp.400
Selisih terkendali

- Selisih Volume (Volume Variance):


Jam tenaga kerja pada kapasitas normal
Jam tenaga kerja standar
Selisih volume
Tarif BOP tetap
Selisih volume

c. Model tiga selisih


- Selisih Pengeluaran (Spending Variance):
BOP sesungguhnya
BOP tetap pada kapasitas normal:
5.200 x Rp.300
BOP variabel sesungguhn
BOP variabel yang dianggarkan pada
Jam yang sesungguhnya dicapai:
5100 jam x Rp.400
Selisih pengeluaran

- Selisih Kapasitas (Idle Capacity Variance)


Kapasitas normal
Kapasitas sesungguhnya
Kapasitas yang tidak terpakai
Tarif BOP tetap
Selisih kapasitas

- Selisih Efisiensi
Jam standar
Jam sesungguhnya
Selisih efisiensi100 jam
Tarif BOP
Selisih efisiensi

d. Model Empat Selisih


- Selisih pengeluaran R
- Selisih kapasitas
- Selisih efisiensi variabel 100jamxRp400
- Selish efisiensi tetap 100 jam x Rp.300
Total selisih BOP

III. Pencatatan Akuntansi Biaya Standar

Tujuan Instruksional Khusus (TIK):


Pada akhir kuliah mahasiswa diharapkan dapat mendiskusikan perbedaan sistem
akutansi biaya standar dengan metode ganda (partial plan) dan metode tunggal
(single plan).
Secara garis besar sistem akuntansi biaya standar dapat dibagi dua metode yaitu:

1.3.1. Metode Ganda (Partial Plan)


Karakteristik metode ganda adalah:
1. Rekening Barang Dalam Proses dengan biaya sesungguhnya dan dikredit dengan biaya
standar. Metode ini persediaan bahan baku dicatat pada biaya sesungguhnya dan
persediaan produk jadi dicatat pada harga harga pokok standar. Harga pokok penjualan
dicatat pada harga pokok standar.
2. Selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar dihitung pada akhir periode akuntansi,
setelah harga pokok persediaan produk dalam proses ditentukan dan harga pokok
produk jadinyang ditransfer ke gudang dicatat dalam rekening Barang dalam proses.
3. Selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar merupakan jumlah total perbedaan antara
biaya standar dengan biaya sesungguhnya. Analisis terhadap selisih tersebut
merupakan bantuan informasi yang tidak tersedia dalam rekening-rekening buku besar.

Aliran Biaya Standar Dalam Metode Ganda:


Berdasarkan data dalam contoh 1, berikut ini disajikan jurnal-jurnal yang dibuat untuk
mencatat biaya produksi sesungguhnya, biata produksi standar dan selisih
1. Pencatatan biaya bahan baku
BDP biaya bahan baku
Persediaan bahan baku
(Pemakaian bahan baku sesungguhnya 1.050kg @ Rp1.000 = Rp1.155.000)

2. Pencatatan biaya tenaga kerja langsung


BDP biaya tenaga kerja langsung
Gaji dan upah
(Pembebanan biaya tenaga kerja sesungguhnya 5.100jam @ Rp 475 = Rp.
2.422.500)

3. Pencatatan Biaya overhead pabrik


Dalam metode ganda, BOP dicatat dengan menggunakan salah satu metode berikut
ini:

Metode 1.
a. Pencatatan BOP sesungguhnya terjadi
BOP sesungguhnya
Berbagai Rek. Yang dikredit

b. Pembebanab BOP sesungguhya ke rekening BDP


BDP BOP
BOP sesungguhnya

Metode 2.
a. Pencatatan BOP sesungguhnya
BOP sesungguhnya
Berbagai rek. Dikredit
b. Pembebanan BOP kepada produk atas dasar tarif standar (5.100 jam x Rp700 =
Rp.3.570.000)

BDP BOP
BOP yang dibebankan

c. Penutupan rekening BOP yang dibebankan


BOP yang dibebankan
BOP yang sesungguhnya
4. Pencatatan harga pokok produk jadi
Persediaan produk jadi
BDP BBB
BDP BTK
BDP BOP
- Biaya bahan baku =
Biaya tenagakerja=
- BOP

5. Pencatatan selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar.


a. Selisih bahan baku
Selisih harga bahan baku
BDP biaya bahan baku
Selisih kuantitas bahan baku

b. Selisih biaya tenaga kerja langsung


Selisih efisiensi upah
BDP biaya tenaga kerja
Selisih tarip upah

c. Selisih biaya overhead pabrik


1. Jika pencatatan BOP menggunakan metode I
Selisih pengeluaran
Selisih kapasitas
Selisih efisiensi
BDP BOP
2. Jika pencatatan BOP menggunakan metode 2
Dengan model tiga selisih dicatat sebagai berikut:
- Selisih efisiensi 0
BDP BOP
- Selisih pengeluaran
Selisih kapasitas
BOP sesungguhnya

1.3.2. Metode Tunggal (SINGLE PLAN)


Berdasarkan data dalam contoh 1, berikut ini disajikan jurnal-jurnal yang dibuat untuk
mencatat biaya bahan baku, mencatat biaya tenaga kerja langsung dan mencatat
biaya overhead pabrik
.1. Mencatat Biaya bahan baku
a. Mencatat pembelian bahan baku
Persediaan bahan baku
Hutang dagang

b. Mencatat pemakaian bahan baku


BDP bahan baku
Selisih Harga bahan baku
Persediaan bahan baku
Selisih Kuantitas

2. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja


BDP Biaya Tenaga Kerja
Selisih efisiensi
Gaji dan upah
Selisih tarif

3. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik


a.Metode dua selisih
Jika metode dua selisih digunakan untuk analisis selisih biaya overhead pabrik
maka prosedur pencatatan sbb:
1. Mencatat pembebanan BOP
BDP BOP
BOP yang dibebankan
*250 unit x 20 jam x Rp.700=Rp.3.500.000

2. Mencatat BOP sesungguhnya


BOP Sesungguhnya
Berbagai rek.dikredit

3. Mencatat penutupan rekening BOP yang dibebankan kerekening BOP


sesungguhnya:
BOP yang dibebankan
BOP sesungguhnya
4. Mencatat selisih BOP yaitu:
Selisih terkendali
Selisih volume
BOP sesungguhnya
b. Metode tiga selisih
1. Pencatatan pembebanan BOP kepada produk:
BDP BOP ( 5.000JamxRp.700)
Selisih efisiensi
BOP yang dibebankan *

2. Mencatat BOP sesungguhnya :


BOP sesungguhnya
Berbagai rek. dkredit
3. Mencatat penutupan rekening BOP yang dibebankan kerekening BOP
sesungguhnya:
BOP yang dibebankan
BOP sesungguhnya
4. Mencatat selisih BOP:
Selisih pengeluaran
Selisih kapasitas
BOP sesungguhnya

c. Metode Empat Selisih:


Perbedaan metode empat selisih denhan metode tiga selisih terletak pada selisih
efisiensi, maka pencatatan BOP dalam metode 4 selisih dilakukan bengan
membentuk rekening selisih efisiensi variabel dan selisih efisiensi tetap.
BDP BOP 0
Selisih efisiensi variabel
Selisih efisiensi tetap 0
BOP yang dibebankan

4. Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi


Pencatatan harga pokok produk jadi yang ditransfer kegudang dilakukan dengan
mengkredit rekening BDP dan mendebet rekening persediaan produk jadi. Jadi sebesar =
produk jadi yang di transfer x harga pokok standar per satuan.
Persedian produkjadi
BDP BBB 0
BDP TKL
BDP BOP
*250 unit x Rp. 29.000 = Rp. 7.250.000

IV LATIHAN SOAL
Soal 1.
Latihan Soal

PT. Mandala pada tahun 2020 memproduksi produk jadi sebanyak 4.000 unit. Harga
jual/unit 40 % diatas biaya produksi. Bahan baku yang dibeli dari pemasok sebanyak 7.000 kg,

Dalam menghasilkan produk, ditetapkan standar kuantitas bahan baku sebanyak 1.5 kg / unit
dengan standar harga Rp. 15.500,- / kg, lalu ditentukan pula standar efisiensi tenaga kerja
langsung 8 jam / unit dengan standar tarif upah Rp. 5.000,- / jam .BOP standar Rp 7.000,- per
jam Tenaga kerja langsung ( Variabel = Rp 4.000,- Fix = Rp 3.000,- ) dengan standar Tenaga
kerja langsung 8 jam/unit.

Transaksi yang terjadi dalam bulan Januari 2020 adalah sebagai berikut:

1. Jumlah bahan baku yang dibeli adalah 6.200 kg @ Rp. 15.600.

2. Jumlah produk yang diproduksi dan selesai diproses dalam bulan Januari 2016 sesuai
dengan target produksi diatas. Rincian biaya sesungguhnya dari biaya produksi adalah
sebagai berikut :

a. Biaya bahan baku 5.800 kg @ Rp. 15.600

b. Biaya tenaga kerja 32.500 jam kerja @ Rp 4.800

c. BOP sesungguhnya Rp. 27.500.000

3. Produk Jadi dijual dengan harga 40 % diatas harga pokok produksi standar

4. Biaya Peasaran Rp 12.000.000,- dan biaya umum Rp 8.500.000,-


Diminta:

a. Buatlah perhitungan Harga Pokok Standar dari produk ini


b. Harga JUal Produk per unit
c. Analisa selisih biaya Produksi
d. Buatlah rugi laba sebagian

Soal 2
PT GUNUNG TINGGI telah menerapkan sistem harga pokok standar. Harga pokok perunitnya adalah
sebagai berikut:
Bahan baku langsung 5 kg @ Rp. 1000 = Rp.5000
Upah langsung 3 kg @ Rp 1000 =Rp.3000
Biaya tidak langsung 3 jam @ Rp.500 =Rp.1500
Rp.9500
Biaya tidak langsung didasarkan atas kapasitas normal 12.000 jam dan pada kapasitas ini biaya tidak
langsung variabel adalah sebesar Rp. 3.600.000 Data yang sesungguhnya pada tahun 2020 adalah
sebagai berikut:
a. Pembelian bahan baku langsung 20.000kg @ Rp1.100
b. Pemakaian bahan baku langsung 19.250 kg
c. Jam kerja langsung 11.000 jam dengan upah perjam rata-rata Rp.950
d. Biaya tidak langsung (BOP) Rp. 4.950.000
e. Jumlah produksi 3.500 unit

Dari data diatas saudara diminta untuk menghitung antara lain :


1. Analisa selisih biaya bahan baku
2. Analisa selisih biaya tenaga kerja
3. Analisa selisih BOP
4. Buatlah jurnal dengan metode parsial plan
5. Buatlah jurnal dengan metode single plan

Soal 3
Perusahaan AMELA menghasilkan produk meja kayu unik, berikut ini adalah standar untuk
menghasilkan satu unit produk tersebut.
 Kayu 0,25 m3 dengan harga Rp.750.000/m3
 Aktual kayu yang digunakan adalah 260 m3 untuk 1.000 unit
 Tenaga kerja 2 jam tenaga kerja langsung dengan biaya upah Rp. 50.000/jam, untuk 1.000
unit dibutuhkan 1.900 jam kerja dengan biaya upah Rp.50.000/jam
 Biaya overhead yang dibebankan Rp.330.000.000 /bulan dengan tarif overhead pabrik
Rp.16.500/jam tenaga kerja langsung
 Biaya overhead yang dikeluarkan : biaya penyusutan mesin Rp.150.000.000/bulan, biaya
listrik Rp.75.000.000, biaya tenaga kerja tidak langsung Rp.100.000.000, bahan baku tidak
langsung Rp.30.000.000
 Perusahaan berencana membuat 1.000 unit meja dan membeli 300 m3 kayu dengan harga
Rp.800.000/m3
Diminta :
a. Hitung Analisa Selisih Biaya Bahan Baku
b. Hitung Analisa Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung
c. Hitung Analisih Selisih Biaya Overhead pabrik

Soal 4
Perusahaan Boneka Angry Duck menggunakan biaya standar untuk menghitung biaya
produksinya. Sesuai standar, produk tipe Angry Merah membutuhkan 0,5 m2 kain flanel dengan
harga Rp.25.000/m2. Selama bulan Januari diproduksi 9.500 unit boneka merah, sedangkan
pembelian bulan Januari 6.000 m2 bahan dengan harga Rp.144.000.000. data penggunaan
bahan baku adalah 4.800 m2 untuk bulan Januari
Diminta :
a. Hitunglah biaya pemakaian bahan aktual
b. Hitunglah biaya pemakaian bahan standar
c. Hitunglah selisih / varian bahan baku
d. Buatlah jurnal dengan metode standar

1. Perusahaan Boneka Angry Duck menggunakan biaya standar untuk menghitung biaya
produksinya. Sesuai standar, produk tipe Angry Kuning membutuhkan ¾ jam tenaga kerja
dengan biaya standar Rp.10.000/jam. Selama bulan Januari diproduksi 9.500 unit boneka kuning,
sedangkan produksi aktual membutuhkan 7.200 jam kerja dengan total biaya Rp.74.812.500
Diminta :
a. Hitunglah biaya upah tenaga kerja aktual
b. Hitunglah biaya upah tenaga kerja standar
c. Hitunglah selisih /varian tenaga kerja
d. Buatlah jurnal terkait dengan transaksi tersebut

Anda mungkin juga menyukai