10
Ekonomi & Bisnis Akuntansi Elok Kurniawati,S.E.,M.Ak
Pembahasan
Standard Cost, Menetapkan Biaya Standar, Model Analisis
Varians,Varians Bb,Tkl,Bop Variabel
PENGERTIAN DESENTRALISASI.
Pengertian Sistem Harga Pokok Standar
Sistem Harga Pokok Standar ialah salah satu sistem harga pokok yang ditentukan di
muka untuk mengolah produk atau jasa tertentu dengan cara menentukan besarnya
biaya produksi standar untuk mengolah satu satuan produk atau jasa tertentu. Biaya
standar harus ditentukan dengan teliti dan ilmiah melalui :
A. penelitian teknis, penilaian prestasi,
B. penelitian laboratorium,
C. penelitian gerak & waktu,
D. penentuan standar kuantitas dan kualitas,
E. penelitian tingkat harga sehingga biaya standar dapat ditentukan dengan teliti,
terpercaya dan disepakati sebagai norma untuk mengukur pelaksanaan.
Biaya Standard merupakan sistem pembebanan harga pokok kepada produk atau j
asa tertentu yang ditentukan dimuka dengan cara menentukan besarnya
biaya standar dari Material, Direct Labor & FOH untuk mengolah satu satuan
produk/jasa tertentu
Biaya standar berkaitan dengan biaya per unit dan pada hakekatnya sama tujuannya
dengan suatu anggaran, namun pada skala yang lebih kecil, karena suatu anggaran
dikaitkan dengan jumlah biaya secara keseluruhan dan bukannya jumlah biaya per
unit.
1. Penentuan standar
2. Pengumpulan biaya sesungguhnya terjadi
3. Analisa varian biaya standar dengan biaya sesungguhnya.
Hubungan Anggaran Dengan Harga Pokok Standar
Anggaran dan harga pokok standar keduanya merupakan penentuan biaya yang
dilakukan di muka sebelum suatu kegiatan dilaksanakan.
Beberapa perbedaan antara anggaran dengan HP. Standar antara lain sebagai
berikut :
Memberikan sistem harga pokok standar memberikan manfaat kepada perusahaan untuk :
a. Perencanaan
b. Koordinasi
c. Pengambilan keputusan
d. Pengendalian biaya
e. Memungkinkan diterapkannya prinsip pengecualian (Exception Principle)
f. Penentuan insentif kepada personal
g. Mengurangi biaya administrasi.
Jenis-jenis Standar.
a. Standar kapasitas teoritis (theoritical capacity standard)
Standar ini mendasarkan kepada kemampuan produksi suatu departemen atau pabrik pada
kecepatan penuh tanpa berhenti. Tidak diperhitungkan adanya hambatan atau penghentian
proses produksi yang tidak dapat dihindari baik karena faktor internal maupun eksternal.
Seringkali disebut sebagai standar pada kapasitas penuh atau 100%. Standar ini jarang
dipakai karena tidak mungkin dicapai.
1. Standar teoritis (std ideal), standar yang ditetapkan untuk tingkat operasi yang paling
efisien
2. Rata-rata biaya waktu yang lalu, standar ini ditetapkan berdasarkan rata-rata periode
yang lalu, baik itu efisien atau tidak.
3. Standar normal, std ini didasarkan atas biaya taksiran biaya dimasa yad, dengan
asumsi kondisi ekonomi normal
4. Pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai, std ini didasarkan pada tingkat
pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai
2. Standar BTKL
Tarif upah per jam x jam yang dibutuhkan untuk membuat 1 unit produk jadi
Contoh : untuk membuat 1 unit dibutuhkan waktu 3 jam dengan tarif std per jam
Rp300, maka standar upah per unit : Rp 3 x Rp300 = Rp900
3. Standar FOH
Jam mesin/jam kerja x tarif std FOH
Contoh : untuk menghasilkan 1 unit produk dibutuhkan jam kerja 3 jam dengan tariff
Rp 250, maka FOH standar adalah : 3 x Rp250 = Rp 750
Maka standard HP produksi/unit adalah Rp 2.150
Varian BB
- Varian harga, merupakan selisih antara biaya standar dan biaya aktual yang
dikeluarkan. Hal ini disebabkan olrh kekuatan luar. Manajemen tidak dapat
mengendalikan penyimpangan semacam ini, karena diakibatkan oleh
perubahan harga barang-barang yang dibeli. Varian harga dihitung dengan
persamaan sebagai berikut :
Varian Kuantitas :
Varian BTKL
- Varian efisiensi upah, adalah selisih antara jam kerja standar yang
dibenarkan dengan input jam kerja aktual. Penyimpangan ini dapat
dikendalikan oleh manajemen. Persamaannya sbb :
- Varian Tarif upah, yaitu selisih antara tarif standar dengan tarif upah aktual
yang dibayar. Penyimpangan ini disebabkan oleh pengaruh ekstern (misalnya
serikat buruh) yang tidak dapat dikendalikan oleh manajemen, persamaannya
sbb :
Contoh : Tersedia data sebagai berikut, jam aktual 5.000 jam dengan tari upah aktual
Rp 4.100 dan tarif upah standar Rp 4.200, jam kerja standar 5.200 jam. Tentukan
varian tarif dan efisiensi upah !
Varian FOH
Penyimpangan overhead dapat ditimbulkan oleh tiga hal :
- Output melebihi atau kurang dari kapasitas normal
- Biaya overhead aktual melebihi atau kurang dari biaya overhead yang
dianggarkan
- Jam kerja aktual berbeda dengan jumlah jam kerja standar yang dibenarkan
untuk jumlah produksi yang dicapai
Tarif yang telah ditentukan digunakan untuk mengalokasikan biaya overhead pabrik,
umumnya didasarkan pada jam kerja standar (jam kerja yang dianggarkan
berdasarkan pada jumlah unit yang diproduksi). Penyimpangan akan timbul bilamana
jam kerja aktual (jumlah jam kerja yang dipakai selama periode tertentu) berbeda dari
jumlah jam kerja standar, atau apabila biaya yang dikeluarkan lebih besar atau kurang
dari yang dianggarkan.
Contoh :
Jam Kerja Langsung (JKL) aktual 5.000 jam
JKL Standar 5.200 jam
Kapasitas Normal 6.000 jam
Tarif tetap FOH pada Kapasitas Normal Rp 3.000
Tarif Variabel FOH Rp 2.000
FOH aktual Rp 29.500.000
Maka :
1. Varian overhead bersih :
Rp 29.500.000 – (5.200 jam x Rp 5000) = Rp 3.500.000 (UF)
2. Varian overhead dua selisih
- Varian terkendali :
Rp29.500.000 – [(6.000x3.000)+(5.200x2.000)] = Rp1.100.000 (UF)
- Varian Kapasitas :
(6.000 – 5.200) Rp3.000 = Rp 2.400.000 (UF)
Contoh perhitungan harga pokok standar
Standard cost per unit untuk produk X pada Kapasitas Normal 10.000 JamKerja
Langsung sbb :
DM : 3kg @ Rp400 Rp 1.200
DL : 0,5 jam @ Rp 1.100 550
FOH : V 0,5 jam @ Rp600 300
F 0,5 jam @ Rp800 400
Jumlah 2.450
Selisih BOP timbul karena perbedaan antara BOP sesungguhnya dengan BOP standar.
TV = Tarif Variabel
TT = Tarif tetap
= ( KN – KSt ) TT
SE = ( KS – KSt ) T
Akun BDP di debit sebesar HP. Sesungguhnya dan di kredit sebesar HP. Standarnya.
Selisih biaya baru dapat dianalisa pada akhir periode secara extra comtable ( di luar
pembukuan )
Contoh :
Data biaya standar untuk 1 unit produk (KN = 5.000 unit) untuk bulan Mei 2003
BOP :
Variabel : 2 jam @ Rp 15 30
Tetap : 2 jam @ Rp 20 40
-------------
Rp 380
========
1. BDP awal Mei 500 unit, tk. Penyelesaian 100% BB, 40% BK. Produk selesai =
4.000 unit. BDP akhir = 1.000 unit, tk. Penyelesaian 60% BB, 20% BK.
2. Pembelian bahan baku sebanyak 15.000 kg @ Rp 49. Bahan baku yang
dipakai = 12.500 kg.
3. Tenaga Kerja Langsung (TKL) yang dipakai sebanyak 7.800 jam, tarif upah Rp
84/jam.
4. BOP sesungguhnya = Rp 321.000
5. Penjualan bulan Mei 3.000 unit dengan total penjualan Rp 1.500.000
Prosedur Akuntansi Metode Single Plan :
Perhitungan :
b. Akuntansi BBB
Selisih harga BB dicatat saat dibeli
Jurnal saat pembelian
Perhitungan :
Unit ekuivalen BB (metode FIFO) = 4000 + 1000 (60%) – 500 (100%) = 4.100 u
SKwBB 10.000
Sediaan BB Rp 750.000
SHBB Rp 15.000
SKwBB 10.000
Persediaan BB Rp 625.000
Perhitungan :
d. Akuntansi BOP
Mencatat BOP sesungguhnya
Perhitungan :
o Selisih Volume =
(10.000 – 8.000) x Rp 20 = Rp 40.000 (UF)
Penjualan Rp 1.500.000
Selisih komposisi bahan baku adalah selisih biaya yang timbul karena perbedaan antara
komposisi yang sesungguhnya (dihitung sebesar kuantitas setiap jenis bahan baku yang
dipakai dikali harga standar setiap jenis BB yang dipakai) dibandingkan dengan komposisi
standar
2. Standar Hasil Bahan Baku ( material yield standard ) dan Selisih Hasil Bahan
Baku ( material yield variance )
Standar hasil bahan baku adalah hasil yang seharusnya diperoleh dari pengolahan bahan
baku-bahan baku tertentu.
Selisih hasil bahan baku adalah selisih yang timbul karena perbedaan antara biaya bahan
baku pada komposisi standar dibandingkan dengan hasil yang sesungguhnya diperoleh dari
bahan baku yang diolah.
Contoh :
A 8m Rp 100 Rp 800
C 7m 50 350
25 m Rp 4.150
1. Pembelian BB :
Bahan A : 2.500 m @ Rp 125
Bahan C : 3.500 m @ Rp 60
2. Pemakaian BB :
Bahan A : 2.000 m, bahan B : 2.800 m, bahan C : 3.200 m.
Jawab :
Selisih BBB :
----------------------
=============
---------------------
============
c. Selisih Komposisi BB
Jenis Standar Komposisi Komposisi Harga Selisih
baha komposis sesungguhnya standar standar Komposisi
n i
(3) (2) X 8.000 = (5) (3-$) X (5) =
(1) (2)
(4) (6)
d. Selisih Hasil BB
Selisih hasil BB = standar hasil – hasil sesungguhnya
Hasil sesungguhnya :
--------------------
Menentukan standar kuantitas dan harga lebih berupa seni dari pada sebuah
science.
Hal ini membutuhkan sebuah kombinasi keahlian dari semua personal yang punya tanggung
jawab terhadap harga harga input secara efektif.
A. Standar ideal
adalah standar yang dapat dicapai pada situasi terbaik harus tidak ada kerusakan
mesin atau gangguan kerja yang lain,dan juga diperlukan suatu tingkat usaha yang
hanya dapat diperoleh dengan tenaga kerja yang paling terampil dan efisiensi kerja
karyawan yang bekerja dengan waktu 100%.
B. Standar praktis
Standar kuantitas bahan langsung per unit harus menggambarkan jumlah bahan yang
dimasukan untuk pembuatan satu unit produk selesai,juga cadangan untuk sisa bahan yang
tidak dapat dihindari,bahan rusak dan ketidakefisiennya norma lainnya.
a. Standar Harga
b. Standar kuantitas
Penentuan Standar Tenaga Kerja Langsung
Standar kuantitas dan stanndar harga tenaga kerja langsung biasanya dinyatakan dalam
ukuran jam kerja dan tariff tenaga kerja. Tarif tenaga kerja standar perjam meliputi upah
yang diterima,tunjangan dan biaya tenaga kerja lainnya.
Dengan menggunakan catatan upah bulan lalu dan berkonsentrasi dengan manajer
produkinya,Tery menentukan tariff standar perjam bagi colonial pewter companysbb:
Pjak Karyawan 1
=====
Tarif standar ini menggambarkan “bauran” pekerja yang diharapkan,meskipun tariff upah
sesungguhnya mungkin berbeda anatara satu individu dengan individu yang lain.
Standar waktu tenaga kerja langsung diperlukan untuk menyelesaikan satu unit produk
(biasanya disebutdengan jam standar per unit) mungkin satu sayunya standar yang sangat
sukar ditentukan.
Standar sangat mirip dengan anggaran.Perbedaan utama antara dua istilah tersebut adalah
bahwa standar dinyatakan dalam jumlah unit sedangkan anggaran dinyatakan dalam jumlah
total.Biaya standar bahan dalam colonial Pewter adalah $12 per pasang sandaran buku.
Jika 1000 pasang sandaran buku diproses selama anggaran,maka biaya bahan yang
dianggarkan menjadi $12000.Sebenarnya suatu standar dapat dipandang sebagai biaya
yang dianggarkan untuk satu unit produk
Alasan penting dalam membagi standar ke dalam 2 kategori –harga dan kuantitas-
adalah
a. bahwa manajer yang berbeda biasanya bertanggung jawab untuk pembelian dan
penggunaan input dan
b. kedua aktivitas ini terjadi pada waktu yang berbeda. Sebagai contoh, dalam
kasus bahan mentah, manajer pembelian bertanggung jawab terhadap harga,
dan tanggung jawab ini dilakukan pada saat pembelian dilakukan.
Model umum dalam menghitung selisih biaya variable standar disajikan dalam
Peraga 10-2. Dalam model ini selisih harga dan selisih kuantitas dipisah dan ditunjukan pula
bagaimana tiap-tiap selisih tersebut dihitung. Kita akan menggunakan model ini untuk
menghitung selisih bahan langsung, selisih tenaga kerja langsung dan selisih biaya
overhead pabrik variable.
Ada 3 hal yang perlu dicatat dalam peraga 10-2. pertama, catatlah bahwa selisih
harga dan selisih kuantitas dapat dihitung untuk 3 elemen biaya variable yaitu bahan
langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variable, meskipun selisih
tersebut tidak disebut dengan nama yang sama dalam semua kasus. Sebagai contoh,
selisih harga disebut sebagai selisih harga bahan dalam kasus bahan langsung tetapi selisih
tariff tenaga kerja dalam kasus tenaga kerja langsung dan pengeluaran BOP dalam kasus
BOP variable.
Ketiga, catatlah bahwa analisis selisih sebenarnya merupakan suatu tipe analisis
input-output. Input mewakili kuantitas sesungguhnya bahan langsung, tenaga kerja langsung
dan biaya overhead pabrik variable; output mewakili produksi yang baik dalam periode
tersebut, dinyatakan dalam kuantitas standar yang dibolehkan berarti jumlah bahan
langsung, tenaga kerja langsung atau overhead pabrik variable yang sebaiknya digunakan
dalam menghasilkan output sesungguhnya dalam periode tersebut. ini berarti bahan, tenaga
kerja atau overhead tersebut lebih banyak atau lebih sedikit daripada yang sesungguhnya
digunakan, tergantung pada efesien atau ketidakefesienan operasi perusahaan. Kuantitas
standar yang diperbolehkan dihitung dengan cara mengalikan unit output sesungguhnya
dengan input standar yang diperbolehkan per-unit.
Selisih harga bahan mengukur perbedaan antara beberapa harga yang dibayarkan untuk
kuantitas yang dibeli dengan yang harus dibayar sesuai standar yang telah ditentukan.
ISOLASI SELISIH Tepatnya di mana selisih harus diisolasi dan dijadikan perhatian
manajemen? Jawabannya adalah, lebih awal lebih baik. Semakin cepat penyimpangan
menjadi perhatian manajemen, maka semakin cepat masalah tersebut dapat dievaluasi dan
dikoreksi.
Langkah Terry selanjutnya dalam menentukan selisih Colonial Pewter adalah menghitung
selisih tenaga kerja langsung untuk bulan tersebut. Seperti, bahwa biaya kerja langsung
standar per unit produk sebesar $35, dapat dihitung sebagai berikut:
2,5 jam per unit x $14,00 per jam = $35 per unit
Selama bulan Juni, perusahaan membeyar tenaga kerja langsung sebesar $74.250
termasuk pajak penghasilan karyawan dan tunjangan-tunjangan lainnya, untuk 5.400 jam
kerja, rata-rata sebesar $13,75 per jam. Dengan menggunakan data ini dan biaya standar
dari Peraga 10-1, Terry menghitung tariff tenaga kerja langsung dan selisih efisiensi yang
tampak dalam Peraga 10-5.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, selisih harga untuk tenaga kerja langsung biasanya
dinyatakan dengan selisih tariff tenaga kerja. Selisih ini mengukur setiap penyimpangan dari
standar dalam tariff jam rata-rata yang dibayarkan terhadap tenaga kerja langsung. Rumus
untuk selisih tariff tenaga kerja dinyatakan sebagai berikut:
Atau
AH (AR-SR)
Selisih kuantitas tenaga kerja langsung lebih umum disebut selisih efisiensi tenaga kerja
yang berguna mengukur produktivitas waktu pekerja. Tidak ada selisih yang dapat diamati
lebih dekat oleh manajemen , sehingga manajemen percaya bahwa peningkatan
Atau
SR ( AH-SH)
Biaya standar digunakan oleh perusahaan besar didunia. Studi komparatif terhadap praktik
akuntansi biaya menunjukan bahwa- perusahaan yang si survey di Negara Inggris, 2/3
perusahaan di survey di Canada dan 40% perusahaan di survey di Jepang menggunakan
system biaya standar.
Biaya standar diperkenalkan pertama kali di Jepang setelah Perang dunia II, Nippon
Electronic Company (NEC) adalah salah satu perusahaan Jepang pertama yang
mengadopsi biaya standar untuk semua produknya. Beberapa perusahaan di Jepang
lainnya mengikuti NEC setelah perang dan mengembangkan system biaya standar. Cara-
cara penggunaan biaya standar Jepang dan di Negara lainnya di atas ditunjukkan di Peraga
10-9.
1. Laporan selisih biaya standar biasanya disiapkan secara bulanan dan seringnya
dikeluarkan beberapa hari atau minggu setelah akhir bulan. Sebagai konsekuensinya
informasi dalam laporan tersebut begitu membosankan sehingga hamper membuat
tidak berguna lagi. Laporan yang lebih tepat waktu dengan frekuensi laporan yang
lebih tinggi dan mendekati benar lebih baik dibandingkan laporan tepat, tetapi jarang
dilaporkan dan sudah kadaluwarsa. Seperti yang sudah disebut sebelumnya,
beberapa perusahaan sekarang melaporkan selisih dan data operasi kunci harian
atau bahkan lebih sering.
2. Apabila manajer tidak begitu peka dan menggunakan laporan selisih sebagai suatu
kelompok, maka semangatnya akan berkurang.
3. Standar kuantitas tenaga kerja dan selisih efisiensi mempunyai dua asumsi.
Manager harus berhati-hati dalam penerapan system pembiayaan standar. Sangatlah
penting bagi manajer untuk focus pada hal positif daripada yang negative, dan mungkin
lebih perhatian terhadap hal-hal yang tidak diharapkan secara konsekuen.
Horngren, Charles T., Srikant M. Datar, and George Foster, Cost Accounting : A Managerial
Emphasis, 12 th ed, Prentice Hall International Inc, 2006