Anda di halaman 1dari 27

MODUL PERKULIAHAN

Standard Cost, Menetapkan Biaya Standar,


Model Analisis Varians,Varians Bb,Tkl,Bop
Variabel

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


F041700008

10
Ekonomi & Bisnis Akuntansi Elok Kurniawati,S.E.,M.Ak
Pembahasan
Standard Cost, Menetapkan Biaya Standar, Model Analisis
Varians,Varians Bb,Tkl,Bop Variabel
PENGERTIAN DESENTRALISASI.
Pengertian Sistem Harga Pokok Standar

Sistem Harga Pokok Standar ialah salah satu sistem harga pokok yang ditentukan di
muka untuk mengolah produk atau jasa tertentu dengan cara menentukan besarnya
biaya produksi standar untuk mengolah satu satuan produk atau jasa tertentu. Biaya
standar harus ditentukan dengan teliti dan ilmiah melalui :
A. penelitian teknis, penilaian prestasi,
B. penelitian laboratorium,
C. penelitian gerak & waktu,
D. penentuan standar kuantitas dan kualitas,
E. penelitian tingkat harga sehingga biaya standar dapat ditentukan dengan teliti,
terpercaya dan disepakati sebagai norma untuk mengukur pelaksanaan.
Biaya Standard merupakan sistem pembebanan harga pokok kepada produk atau j
asa tertentu yang ditentukan dimuka dengan cara menentukan besarnya
biaya standar dari Material, Direct Labor & FOH untuk mengolah satu satuan
produk/jasa tertentu

Biaya standar berkaitan dengan biaya per unit dan pada hakekatnya sama tujuannya
dengan suatu anggaran, namun pada skala yang lebih kecil, karena suatu anggaran
dikaitkan dengan jumlah biaya secara keseluruhan dan bukannya jumlah biaya per
unit.

3 aktivitas dalam sistem harga pokok standar :

1. Penentuan standar
2. Pengumpulan biaya sesungguhnya terjadi
3. Analisa varian biaya standar dengan biaya sesungguhnya.
Hubungan Anggaran Dengan Harga Pokok Standar

Anggaran dan harga pokok standar keduanya merupakan penentuan biaya yang
dilakukan di muka sebelum suatu kegiatan dilaksanakan.

Beberapa perbedaan antara anggaran dengan HP. Standar antara lain sebagai
berikut :

2019 AKUNTANSI MANAJEMEN


2 ELOK KURNIAWATI,SE,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
a. tidak semua anggaran disusun atas dasar biaya standar
b. anggaran merupakan biaya yang diharapkan (expected), sedangkan biaya
standar adalah biaya yang seharusnya dicapai oleh pelaksana.
c. Anggaran cenderung merupakan batas yang tidak boleh dilampaui,
sedangkan biaya standar mengutamakan tingkatan biaya yang harus bisa ditekan
(dikurangi) agar kinerja dinilai baik.
d. Anggaran umumnya disusun untuk setiap bagian di dalam perusahaan
(pemasaran, produksi, atau administrasi & umum ) sedangkan biaya standar umumnya
hanya untuk biaya produksi saja.
e. Selisih biaya yang timbul dari biaya standar akan diinvestigasi (diperiksa)
penyebabnya dengan teliti, sedankan anggaran yang tidak didasarkan atas bi. Standar
hanya menekankan penghematan biaya dibanding anggaran, selisih umumnya tidak
diperiksa lebih lanjut.
Manfaat Harga Pokok Standar

Memberikan sistem harga pokok standar memberikan manfaat kepada perusahaan untuk :

a. Perencanaan
b. Koordinasi
c. Pengambilan keputusan
d. Pengendalian biaya
e. Memungkinkan diterapkannya prinsip pengecualian (Exception Principle)
f. Penentuan insentif kepada personal
g. Mengurangi biaya administrasi.
Jenis-jenis Standar.
a. Standar kapasitas teoritis (theoritical capacity standard)
Standar ini mendasarkan kepada kemampuan produksi suatu departemen atau pabrik pada
kecepatan penuh tanpa berhenti. Tidak diperhitungkan adanya hambatan atau penghentian
proses produksi yang tidak dapat dihindari baik karena faktor internal maupun eksternal.
Seringkali disebut sebagai standar pada kapasitas penuh atau 100%. Standar ini jarang
dipakai karena tidak mungkin dicapai.

b. Standar Kapasitas Praktis (practical capacity standard)

2019 AKUNTANSI MANAJEMEN


3 ELOK KURNIAWATI,SE,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Standar ini merupakan salah satu konsep pendekatan jangka panjang, yang didasarkan
kepada tingkatan produksi teoritis dikurangi dengan hambatan-hambatan yang tidak bisa
dihindari karena faktor internal.

c. Standar kapasitas normal (normal capacity standard)


Juga merupakan konsep pendekatan jangka panjang, dimana standar kegiatan produksi
dihitung dari standar kegiatan teoritis dikurangi hambatan-hambatan internal dan eksternal.

d. Standar kapasitas yang diharapkan ( expected capacity standard)


Menggunakan pendekatan jangka pendek. Besarnya tingkat produksi yng diharapkan
dipengaruhi oleh ramalan penjualan pada periode akuntansi yang akan datang dan
perubahan persediaan produk yang dikehendaki.

Jadi Jenis standar adalah sebagai berikut :

1. Standar teoritis (std ideal), standar yang ditetapkan untuk tingkat operasi yang paling
efisien
2. Rata-rata biaya waktu yang lalu, standar ini ditetapkan berdasarkan rata-rata periode
yang lalu, baik itu efisien atau tidak.
3. Standar normal, std ini didasarkan atas biaya taksiran biaya dimasa yad, dengan
asumsi kondisi ekonomi normal
4. Pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai, std ini didasarkan pada tingkat
pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai

Penentuan Harga Pokok Standar.

Penyusunan biaya standar


1. Standar BBB :
Harga bahan per unit x unit bahan yang digunakan untuk membuat 1 unit produk jadi.
Contoh : untuk membuat 1 unit produk X dibutuhkan 5 kg bahan dengan harga std per
kg Rp100, maka : standar bahan baku : 5 kg x Rp 100 = Rp 500

2. Standar BTKL
Tarif upah per jam x jam yang dibutuhkan untuk membuat 1 unit produk jadi
Contoh : untuk membuat 1 unit dibutuhkan waktu 3 jam dengan tarif std per jam
Rp300, maka standar upah per unit : Rp 3 x Rp300 = Rp900

3. Standar FOH
Jam mesin/jam kerja x tarif std FOH
Contoh : untuk menghasilkan 1 unit produk dibutuhkan jam kerja 3 jam dengan tariff
Rp 250, maka FOH standar adalah : 3 x Rp250 = Rp 750
Maka standard HP produksi/unit adalah Rp 2.150

2019 AKUNTANSI MANAJEMEN


4 ELOK KURNIAWATI,SE,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Analisis Varian
Varian : perbedaan yang timbul dengan membandingkan antara biaya aktual atau
kapasitas dengan biaya standar bahan baku, upah dan FOH.
Varian tidak menguntungkan (Unfavorable), apabila biaya aktual melebihi biaya
standar
Varian menguntungkan (Favorable), apabila biaya standar melebihi biaya aktual
Jenis Varian :
1. Varian BBB
2. Varian BTKL
3. Varian FOH

Varian BB
- Varian harga, merupakan selisih antara biaya standar dan biaya aktual yang
dikeluarkan. Hal ini disebabkan olrh kekuatan luar. Manajemen tidak dapat
mengendalikan penyimpangan semacam ini, karena diakibatkan oleh
perubahan harga barang-barang yang dibeli. Varian harga dihitung dengan
persamaan sebagai berikut :

( H std- H ssg) x Q ssg

- Varian Quantitas, merupakan selisih antara input standar yang dibenarkan


dengan input aktual. Penyimpangan ini dapat dikendalikan oleh manajemen.
Persamaannya adalah :

( Qstd – Q ssg) x H std


Contoh :
Biaya standar per unit untuk bahan sebesar Rp 8.000, jumlah pembelian 6000 unit @
Rp 8.200, digunakan dalam proses produksi 4.000 unit, sedangkan standar input yang
dibenarkan 4.100 unit.
Hitunglah varian harga dan varian kuantitas !
Jawab :
Varian harga :
 Saat dibeli : (Rp8.200 – Rp8.000) x 6.000 = Rp1.200.000 (UF)
 Saat dipakai : (Rp8.200- Rp8.000) x 4.000 = Rp 800.000 (UF)

Varian Kuantitas :

2019 AKUNTANSI MANAJEMEN


5 ELOK KURNIAWATI,SE,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 (4.000 – 4.100) x Rp 8.000 = Rp 800.000 (F)

Varian BTKL
- Varian efisiensi upah, adalah selisih antara jam kerja standar yang
dibenarkan dengan input jam kerja aktual. Penyimpangan ini dapat
dikendalikan oleh manajemen. Persamaannya sbb :

(JK std-JK ssg) x T std

- Varian Tarif upah, yaitu selisih antara tarif standar dengan tarif upah aktual
yang dibayar. Penyimpangan ini disebabkan oleh pengaruh ekstern (misalnya
serikat buruh) yang tidak dapat dikendalikan oleh manajemen, persamaannya
sbb :

(Tstd – Tssg) x JK ssg

Contoh : Tersedia data sebagai berikut, jam aktual 5.000 jam dengan tari upah aktual
Rp 4.100 dan tarif upah standar Rp 4.200, jam kerja standar 5.200 jam. Tentukan
varian tarif dan efisiensi upah !

Varian Tarif : (Rp 4.100 – Rp 4.200) 5.000 = Rp500.000 (F)


Varian efisiensi upah : (5.000- 5.200) Rp 4.200 = Rp840.00 (F)

Varian FOH
Penyimpangan overhead dapat ditimbulkan oleh tiga hal :
- Output melebihi atau kurang dari kapasitas normal
- Biaya overhead aktual melebihi atau kurang dari biaya overhead yang
dianggarkan
- Jam kerja aktual berbeda dengan jumlah jam kerja standar yang dibenarkan
untuk jumlah produksi yang dicapai

Tarif yang telah ditentukan digunakan untuk mengalokasikan biaya overhead pabrik,
umumnya didasarkan pada jam kerja standar (jam kerja yang dianggarkan
berdasarkan pada jumlah unit yang diproduksi). Penyimpangan akan timbul bilamana
jam kerja aktual (jumlah jam kerja yang dipakai selama periode tertentu) berbeda dari
jumlah jam kerja standar, atau apabila biaya yang dikeluarkan lebih besar atau kurang
dari yang dianggarkan.

2019 AKUNTANSI MANAJEMEN


6 ELOK KURNIAWATI,SE,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
a. Varian overhead bersih atau menyeluruh dihitung sebagai berikut :

FOH aktual – (K std x T FOH)


b. Varian overhead dengan dua selisih :
- V. Terkendali :
FOH Aktual - (KN x TT) + (Kstd x TV)
- V. Volume :
(KN - Kstd) x TT

Contoh :
Jam Kerja Langsung (JKL) aktual 5.000 jam
JKL Standar 5.200 jam
Kapasitas Normal 6.000 jam
Tarif tetap FOH pada Kapasitas Normal Rp 3.000
Tarif Variabel FOH Rp 2.000
FOH aktual Rp 29.500.000
Maka :
1. Varian overhead bersih :
Rp 29.500.000 – (5.200 jam x Rp 5000) = Rp 3.500.000 (UF)
2. Varian overhead dua selisih
- Varian terkendali :
Rp29.500.000 – [(6.000x3.000)+(5.200x2.000)] = Rp1.100.000 (UF)
- Varian Kapasitas :
(6.000 – 5.200) Rp3.000 = Rp 2.400.000 (UF)
Contoh perhitungan harga pokok standar
Standard cost per unit untuk produk X pada Kapasitas Normal 10.000 JamKerja
Langsung sbb :
DM : 3kg @ Rp400 Rp 1.200
DL : 0,5 jam @ Rp 1.100 550
FOH : V 0,5 jam @ Rp600 300
F 0,5 jam @ Rp800 400
Jumlah 2.450

Kegiatan selama bulan Januari 2000 :


1. Pembelian Bahan baku 60.000 kg @ Rp 395, pemakaian bahan 58.000 kg
2. Biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp 10.800.000 untuk 9.000 JKL

2019 AKUNTANSI MANAJEMEN


7 ELOK KURNIAWATI,SE,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. FOH actual sebesar Rp 13.490.000
4. Produk dalam proses akhir (BB 100%, BK 60%) sebanyak 2.500 unit
5. Produk Selesai sebanyak 17.000 unit, terjual sebanyak 16.500 unit @ Rp3.400
6. Total biaya administrasi dan pemasaran pada periode Januari Rp 4.500.000
Diminta :
1. Tentukan PE, Standard DM & Std Jam kerja
2. Tentukan varian DM, DL dan FOH
3. Susunlah Laporan Laba Rugi
a. Standar Biaya Bahan Baku
Adalah biaya bahan baku yang seharusnya terjadi yang ditentukan oleh 2 faktor yaitu :
standar kuantitas bahan baku dan standar harga bahan baku.

Perhitungan Selisih Harga Bahan Baku (SHB)

HS = harga beli sesungguhnya


SHB = ( HS-HSt ) KS

HSt= harga beli standar

KS = kuantitas sesungguhnya yang dibeli

Jika HS > HSt , maka selisih harga tidak menguntungkan (unfavorable)

Jika HS < HSt, maka selisih harga menguntungkan (favorable)

Perhitungan Selisih Kuantitas Bahan Baku (SKwBB)

SKwBB = ( KS-KSt ) HSt

KSt = Kuantitas standar BB yang dipakai

KS = Kuantitas sesungguhnya BB dipakai

Jika KS > KSt, maka selisih kuantitas tidak menguntungkan (unfavorable)

Jika KS < KSt , maka selisish kuantitas menguntungkan (favorable)

b. Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung

2019 AKUNTANSI MANAJEMEN


8 ELOK KURNIAWATI,SE,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Ditentukan oleh 2 faktor, yaitu : (a) Standar tarif upah langsung, (b) Standar waktu (jam)
kerja langsung.

Perhitungan Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung

Selisih Tarif Upah Langsung (STUL) = (TS – TSt ) JS

Selisih Efisiensi Upah Langsung (SEUL) = (JS – JSt ) TSt

c. Standar Biaya Overhead Pabrik


Merupakan biaya overhead pabrik yang seharusnya terjadi.

Perhitungan dan analisa selisih biaya overhead pabrik.

Selisih BOP timbul karena perbedaan antara BOP sesungguhnya dengan BOP standar.

Ada beberapa metode analisa selisih BOP, yaitu :

(1) Metode analisa dua selisih

Selisih Terkendali (controllable variance)

ST = BOPS – AFKSt atau

ST = BOPS - [BTA + (KSt x TV)]


= BOPS - [ (KN x TT) + (KSt x TV)]
atau

ST = BOPS – (KN x TT) – (KSt x TV)

AFKSt = Anggaran flexibel pada kapasitas atau jam standar

BTA = Biaya tetap dianggarkan

TV = Tarif Variabel

TT = Tarif tetap

KN = Kapasitas (jam) normal

KSt = Kapasitas (jam) standar

Jika BOPS >AFKSt , maka selisih tidak menguntungkan

2019 AKUNTANSI MANAJEMEN


9 ELOK KURNIAWATI,SE,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Jika BOPS < AFKSt, maka selisih menguntungkan

 Selisih Volume (volume variance)


SV = AFKSt – ( KSt x T )

= [ (KN x TT) + (KSt x TV) ] - [ (KSt x TT) + (KSt x TV) ]

= (KN x TT) – (KSt x TT)

= ( KN – KSt ) TT

Jika KN > KSt, maka selisih merugikan (unfavorable)

Jika KN < KSt, maka selish menguntungkan (favorable)

(2) Metode analisa tiga selisih

 Selisih Anggaran (spending variance)


SA = BOPS – AFKS atau

SA = BOPS – (KN x TT) – (KS x TV)

Jika BOPS > AFKS, maka selisih UF

Jika BOPS < AFKS, maka selisih F

 Selisih Kapasitas (capacity variance)


SK = ( KN – KS ) TT

Jika KN > KS, maka selisih UF

Jika KN < KS, maka selisih F

 Selisih efisiensi (efficiency variance)


SE = BOPB – BOPSt atau

SE = ( KS – KSt ) T

Jika KS > KSt , maka selisih UF

Jika KS < KSt, maka selisih F

(3) Metode Analisa empat selisih

2019 AKUNTANSI MANAJEMEN


10 ELOK KURNIAWATI,SE,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Selisih Anggaran
 Selisih Kapasitas
 Selisih Efisiensi Variabel
 Selisih Efisiensi Tetap
Metode Akuntansi Sistem Harga Pokok Standar

Ada dua metode :

a. Metode Rancangan Tunggal (Single Plan)

b. Metode Rancangan Berat Sebelah ( Partial Plan)

SINGLE PLAN, karakteristiknya :

 Akun BDP di debit dan di kredit sebesar harga pokok standarnya


 Selisih biaya merupakan bagian dari pembukuan (incomtable), artinya setiap selisih biaya
dibuatkan akuntersendiri & dicatat saat terjadinya, sehingga pada metode ini selisih biaya
dapat dianalisa setiap saat.
PARTIAL PLAN, karakteristiknya:

 Akun BDP di debit sebesar HP. Sesungguhnya dan di kredit sebesar HP. Standarnya.
 Selisih biaya baru dapat dianalisa pada akhir periode secara extra comtable ( di luar
pembukuan )
Contoh :

PT. Fajar memproduksi produk dengan menetapkan standar sbb :

Data biaya standar untuk 1 unit produk (KN = 5.000 unit) untuk bulan Mei 2003

BBB : 3 kg @ Rp50 Rp 150

BTKL : 2 jam @ Rp 80 160

BOP :

Variabel : 2 jam @ Rp 15 30

Tetap : 2 jam @ Rp 20 40

-------------

Rp 380

========

2019 AKUNTANSI MANAJEMEN


11 ELOK KURNIAWATI,SE,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Data sesungguhnya :

1. BDP awal Mei 500 unit, tk. Penyelesaian 100% BB, 40% BK. Produk selesai =
4.000 unit. BDP akhir = 1.000 unit, tk. Penyelesaian 60% BB, 20% BK.
2. Pembelian bahan baku sebanyak 15.000 kg @ Rp 49. Bahan baku yang
dipakai = 12.500 kg.
3. Tenaga Kerja Langsung (TKL) yang dipakai sebanyak 7.800 jam, tarif upah Rp
84/jam.
4. BOP sesungguhnya = Rp 321.000
5. Penjualan bulan Mei 3.000 unit dengan total penjualan Rp 1.500.000
Prosedur Akuntansi Metode Single Plan :

a. Akuntansi sediaan BDP awal


BDP – BBB Rp 75.000

BDP – BTKL 32.000

BDP – BOP 14.000

Persediaan BDP Rp 121.000

Perhitungan :

BBB = 100% x 500 x Rp 150 = Rp 75.000

BTKL = 40% x 500 x Rp 160 = 32.000

BOP = 40% x 500 x Rp 70 = 14.000

b. Akuntansi BBB
 Selisih harga BB dicatat saat dibeli
Jurnal saat pembelian

Sediaan BB Rp 750.000 (15.000 x Rp 50)

Selisih HBB Rp 15.000 {(Rp 49 – Rp 50) 15.000}

Utang Dagang 735.000 (15.000 x Rp 49)

Jurnal saat pemakaian BB (Selisih Kuantitas BB))))

BDP – BBB Rp 615.000 (12.300 x Rp 50)

SKwBB 10.000 {(12.500 – 12.300) Rp50}

2019 AKUNTANSI MANAJEMEN


12 ELOK KURNIAWATI,SE,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sediaan BB Rp 625.000 (12.500 x Rp50)

Perhitungan :

Unit ekuivalen BB (metode FIFO) = 4000 + 1000 (60%) – 500 (100%) = 4.100 u

Kuantitas pemakaian BB standar = 4.100 unit x 3 kg = 12.300 kg

 Selisih harga BB dicatat saat dipakai


Jurnal saat pembelian

Sediaan BB Rp 735.000 (15.000 x Rp 49)

Utang Dagang Rp 735.000

Jurnal saat pemakaian BB

BDP – BBB Rp 615.000

SKwBB 10.000

SHBB Rp 12.500 {(Rp 49 – Rp50) 12.500}

Sediaan BB 612.500 (12.500 x 49 )

 Selisih harga BB dicatat saat dibeli & dipakai


Jurnal saat pembelian

Sediaan BB Rp 750.000

SHBB Rp 15.000

Utang Dagang 735.000

Jurnal saat pemakaian BB

BDP – BBB Rp615.000

SKwBB 10.000

Persediaan BB Rp 625.000

Jurnal untuk mencatat SHBB dipakai

SHBB dibeli Rp 12.500

SHBB dipakai Rp 12.500

2019 AKUNTANSI MANAJEMEN


13 ELOK KURNIAWATI,SE,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
c. Akuntansi BTKL

Jurnal saat terjadinya upah

Biaya gaji & upah Rp 655.200 (7.800 jam x Rp 84)

Utang gaji & upah Rp 655.200

Jurnal distribusi gaji & upah

BDP – BTKL Rp640.000 (8.000 x 80)

STUL 31.200 {(Rp 84 – Rp 80) 7.800 jam}

SEUL Rp 16.000 (7.800 – 8.000) Rp80

Biaya gaji & upah 655.200

Perhitungan :

Unit ekuivalen BK = 4.000 + 1000 (20%) – 500 (40%) = 4.000 unit

Jam kerja standar = 4.000 unit x 2 = 8.000 jam

d. Akuntansi BOP
Mencatat BOP sesungguhnya

BOP sesungguhnya Rp 321.000

Berbagai akun di kredit Rp 321.000

Jurnal pembebanan BOP kepada produk

2019 AKUNTANSI MANAJEMEN


14 ELOK KURNIAWATI,SE,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
BDP – BOP Rp 280.000 (8.000 jam x Rp 35)

Selisih terkendali 1.000

Selisih volume 40.000

BOP sesungguhnya Rp 321.000

Perhitungan :

o Unit ekuivalen = 4000 + 1000 (20%) – 500 (40%) = 4.000 unit


o Kapasitas standar = 4.000 x 2 jam = 8.000 jam
o Selisih terkendali =
Rp 231.000 –{(10.000 x 20) + (8.000 x 15)} = Rp 1.000 (UF)

o Selisih Volume =
(10.000 – 8.000) x Rp 20 = Rp 40.000 (UF)

e. Akuntansi sediaan produk selesai


Jurnal untuk mencatat produk selesai

Sediaan produk selesai Rp 1.520.000 (4.000 x Rp 380)

BDP – BBB Rp 600.000 (4.000 x Rp 150)

BDP – BTKL 640.000 (4.000 x Rp 160)

BDP – BOP 280.000 (4.000 x 70)

Jurnal saat penjualan :

Kas/piutang dagang Rp 1.500.000

Penjualan Rp 1.500.000

HPP Rp 1.140.000 (3.000 x Rp 380)

Sediaan produk selesai Rp 1.140.000

2019 AKUNTANSI MANAJEMEN


15 ELOK KURNIAWATI,SE,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
f. Akuntansi sediaan BDP akhir
Sediaan BDP Rp136.000

BDP – BBB Rp 90.000 (60% x 1.000 x Rp 150)

BDP – BTKL 32.000 (20% x 1.000 x Rp 160)

BDP – BOP 14.000 (20% x 1.000 x Rp 70)

Selisih Komposisi dan Selisih Hasil Bahan Baku

Di dalam perusahaan manufaktur yang mengolah produk dengan menggunakan


beberapa jenis bahan baku seringkali komposisinya dapat diubah-ubah di dalam toleransi
perubahan komposisi yang dimungkinkan untuk menghasilkan produk selesai dengan
kualitas sama.
1. Standar Komposisi Bahan Baku (material mix standard) dan Selisih
Komposisi Bahan Baku ( material mix variance )
Standar komposisi bahan baku adalah komposisi dari setiap jenis bahan baku yang
seharusnya dikonsumsi di dalam pengolahan produk tertentu.

Selisih komposisi bahan baku adalah selisih biaya yang timbul karena perbedaan antara
komposisi yang sesungguhnya (dihitung sebesar kuantitas setiap jenis bahan baku yang
dipakai dikali harga standar setiap jenis BB yang dipakai) dibandingkan dengan komposisi
standar

2. Standar Hasil Bahan Baku ( material yield standard ) dan Selisih Hasil Bahan
Baku ( material yield variance )
Standar hasil bahan baku adalah hasil yang seharusnya diperoleh dari pengolahan bahan
baku-bahan baku tertentu.

Selisih hasil bahan baku adalah selisih yang timbul karena perbedaan antara biaya bahan
baku pada komposisi standar dibandingkan dengan hasil yang sesungguhnya diperoleh dari
bahan baku yang diolah.

Contoh :

Perusahaan konveksi “Kamila” menggunakan sistem HP. Standar. Untuk menghasilkan 5


potong kemeja dibutuhkan bahan baku menurut komposisi standar sbb :
Jenis bahan Kuantitas Harga standar Jumlah
per meter

A 8m Rp 100 Rp 800

2019 AKUNTANSI MANAJEMEN


16 ELOK KURNIAWATI,SE,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
B 10 m 300 3.000

C 7m 50 350

25 m Rp 4.150

Data sesungguhnya yang terjadi selama bulan Maret 2003 sbb :

1. Pembelian BB :
Bahan A : 2.500 m @ Rp 125

Bahan B : 3.000 m @ Rp 275

Bahan C : 3.500 m @ Rp 60

2. Pemakaian BB :
Bahan A : 2.000 m, bahan B : 2.800 m, bahan C : 3.200 m.

3. Jumlah produksi kemeja selama Maret 2003 = 1.500 potong


Diminta : Analisa selisih BBB

Jawab :

Selisih BBB :

a. SHBB saat dibeli :


SHBB = (HS – HSt) Kw pembelian

Bahan A : (125 – 100) 2.500 = Rp62.500 (UF)

Bahan B : (275 – 300) 3.000 = 75.000 (F)

Bahan C : (60 – 50) 3.500 = 35.000 (UF)

----------------------

SHBB dibeli Rp22.500 (UF)

=============

b. SHBB saat dipakai :


SHBB = (HS – HSt) Kw pemakaian sesungguhnya

Bahan A : (125 – 100) 2.000 = Rp50.000 (UF)

2019 AKUNTANSI MANAJEMEN


17 ELOK KURNIAWATI,SE,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Bahan B : (275 – 300) 2.800 = 70.000 (F)

Bahan C : (60 – 50) 3.200 = 32.000 (UF)

---------------------

SHBB dipakai Rp12.000 (UF)

============

c. Selisih Komposisi BB
Jenis Standar Komposisi Komposisi Harga Selisih
baha komposis sesungguhnya standar standar Komposisi
n i
(3) (2) X 8.000 = (5) (3-$) X (5) =
(1) (2)
(4) (6)

A 8/25 2.000 2.560 100 Rp56.000 (L)

B 10/25 2.800 3.200 300 120.000 (L)

C 7/25 3.200 2.240 50 48.000


(R)

8.000 8.000 Rp128.000


(L)

d. Selisih Hasil BB
Selisih hasil BB = standar hasil – hasil sesungguhnya

= (HsS – HsSt) BBBSt

Standar hasil BB yang digunakan :

8.000 m/25 m x 5 potong x Rp 4.150/5 potong = Rp 1.328.000

Hasil sesungguhnya :

1.500 potong x Rp 4.150/ 5 potong = 1.245.000

--------------------

2019 AKUNTANSI MANAJEMEN


18 ELOK KURNIAWATI,SE,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Selisih Hasil BB Rp 83.000 (R)

Standar adalah suatu Benchmark atau “norma” untuk pengukuran kinerja.

a. Standar kuantitas adalah mengindikasikan seberapa banyak input yang sebaiknya


digunakan dalam mengolah satu unit produk atau dalam menyediakan satu unit jasa.
b. Standar biaya (harga) adalah mengindikasikan berapa harga pembelian atau biaya
input yang seharusnya.
Biaya input actual dan kuantitas input aktual dibandingkan dengan standarnya.manajer
menyelidiki ketidak sesuaian jika kuantitas input maupun biaya input menyimpang dari
standar.

Tujuannya adalah menemukan penyebab dari masalah yang ada kemudian


melenyapkannya sehingga masalah itu tidak terulang lagi, Proses ini disebut Management
by Exepction

Perusahaan manufactur,jasa,makanan dan organisasi nirlaba menggunakan standar secara


luas.

Penentuan Biaya Standar

Menentukan standar kuantitas dan harga lebih berupa seni dari pada sebuah
science.

Hal ini membutuhkan sebuah kombinasi keahlian dari semua personal yang punya tanggung
jawab terhadap harga harga input secara efektif.

Dalam lingkungan manufactur hal ini meliputi akuntan,manajer


pembelian,ansinyur,suprvisi produksa,manajer linidan pekerja pekerja.Catatan-catatan masa
lalu tentang harga pembelian dan penggunaan input dapat berguna dalam penentuan
standar.Bagaimanpun,standar harus didesain untuk mendorong operasi mas datang yang
efisien,bukannya pengulangan operasi masa lalu yang tidak efisien.

Standar praktis versus standar ideal

A. Standar ideal
adalah standar yang dapat dicapai pada situasi terbaik harus tidak ada kerusakan
mesin atau gangguan kerja yang lain,dan juga diperlukan suatu tingkat usaha yang
hanya dapat diperoleh dengan tenaga kerja yang paling terampil dan efisiensi kerja
karyawan yang bekerja dengan waktu 100%.

B. Standar praktis

2019 AKUNTANSI MANAJEMEN


19 ELOK KURNIAWATI,SE,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
adalah didefinisikan sebagai standar yang ketat tapi dpat dicapai.Dalam standar ini
diperbolehkan mesin berhenti secara normal dan waktu istirahat bagi pekerja dan
standar ini dapat dicapai secara masuk akal,melalui efisiensi yang tinggi dan usaha
rata rata pekerja.

Penentuan Standar Bahan Langsung

Standar kuantitas bahan langsung per unit harus menggambarkan jumlah bahan yang
dimasukan untuk pembuatan satu unit produk selesai,juga cadangan untuk sisa bahan yang
tidak dapat dihindari,bahan rusak dan ketidakefisiennya norma lainnya.

Selisih bahan dapat dihitung yaitu terdiri dari dua :

a. Standar Harga
b. Standar kuantitas
Penentuan Standar Tenaga Kerja Langsung

Standar kuantitas dan stanndar harga tenaga kerja langsung biasanya dinyatakan dalam
ukuran jam kerja dan tariff tenaga kerja. Tarif tenaga kerja standar perjam meliputi upah
yang diterima,tunjangan dan biaya tenaga kerja lainnya.

Dengan menggunakan catatan upah bulan lalu dan berkonsentrasi dengan manajer
produkinya,Tery menentukan tariff standar perjam bagi colonial pewter companysbb:

Tarif dasar per jam $10

Pjak Karyawan 1

Tunjangan,30% dari tariff upah dasar 3

=====

Tarif standar jam kerja langsung $ 14

Tarif standar ini menggambarkan “bauran” pekerja yang diharapkan,meskipun tariff upah
sesungguhnya mungkin berbeda anatara satu individu dengan individu yang lain.

Standar waktu tenaga kerja langsung diperlukan untuk menyelesaikan satu unit produk
(biasanya disebutdengan jam standar per unit) mungkin satu sayunya standar yang sangat
sukar ditentukan.

Penentuan Standar Biaya Overhead Pabrik Variabel

2019 AKUNTANSI MANAJEMEN


20 ELOK KURNIAWATI,SE,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sama seperti seperti tenaga kerja langsung,satandar kuantitas dan standar harga bagi
overhead pabrik variable biasanya dinyatakan dalam jam dan tariff.

Apakah Standar Sama Dengan Anggaran

Standar sangat mirip dengan anggaran.Perbedaan utama antara dua istilah tersebut adalah
bahwa standar dinyatakan dalam jumlah unit sedangkan anggaran dinyatakan dalam jumlah
total.Biaya standar bahan dalam colonial Pewter adalah $12 per pasang sandaran buku.

Jika 1000 pasang sandaran buku diproses selama anggaran,maka biaya bahan yang
dianggarkan menjadi $12000.Sebenarnya suatu standar dapat dipandang sebagai biaya
yang dianggarkan untuk satu unit produk

Jam atau kuantitas Tarif atau Biaya Sandar


standar harga standar

Bahan Lansung 3,0 pound $ 4 per pound $ 12,00

Tenaga kerja 2,5 jam 14 per jam 35,00


langsung
Overhead pabrik 2,5jam 3 per jam 7,5
variable
Biaya standar total per unit $54,50

Model Umum untuk Analisis Selisih

Alasan penting dalam membagi standar ke dalam 2 kategori –harga dan kuantitas-
adalah

a. bahwa manajer yang berbeda biasanya bertanggung jawab untuk pembelian dan
penggunaan input dan
b. kedua aktivitas ini terjadi pada waktu yang berbeda. Sebagai contoh, dalam
kasus bahan mentah, manajer pembelian bertanggung jawab terhadap harga,
dan tanggung jawab ini dilakukan pada saat pembelian dilakukan.

2019 AKUNTANSI MANAJEMEN


21 ELOK KURNIAWATI,SE,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Di lain pihak, manajer produksi bertanggung jawab terhadap jumlah bahan baku
yang digunakan, dan tanggung jawab ini dilakukan pada saat bahan digunakan dalam
produksi, yang mungkin saja beberapa minggu atau bulan setelah tanggal pembelian. Oleh
karena itu, penting untuk memisahkan ketidaksesuaian yang terletak pada penyimpangan
standar harga dan penyimpangan standar kuantitas.

Perbedaan antara harga standard an harga sesungguhnya serta kuantitas standar


dengan kuantitas sesungguhnya disebut varian (selisih). Tindakan dalam menghitung dan
menginterprestasikan selisih disebut analisis selisih.

Selisih Kuantitas dan Selisih Harga

Model umum dalam menghitung selisih biaya variable standar disajikan dalam
Peraga 10-2. Dalam model ini selisih harga dan selisih kuantitas dipisah dan ditunjukan pula
bagaimana tiap-tiap selisih tersebut dihitung. Kita akan menggunakan model ini untuk
menghitung selisih bahan langsung, selisih tenaga kerja langsung dan selisih biaya
overhead pabrik variable.

Ada 3 hal yang perlu dicatat dalam peraga 10-2. pertama, catatlah bahwa selisih
harga dan selisih kuantitas dapat dihitung untuk 3 elemen biaya variable yaitu bahan
langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variable, meskipun selisih
tersebut tidak disebut dengan nama yang sama dalam semua kasus. Sebagai contoh,
selisih harga disebut sebagai selisih harga bahan dalam kasus bahan langsung tetapi selisih
tariff tenaga kerja dalam kasus tenaga kerja langsung dan pengeluaran BOP dalam kasus
BOP variable.

Ketiga, catatlah bahwa analisis selisih sebenarnya merupakan suatu tipe analisis
input-output. Input mewakili kuantitas sesungguhnya bahan langsung, tenaga kerja langsung
dan biaya overhead pabrik variable; output mewakili produksi yang baik dalam periode
tersebut, dinyatakan dalam kuantitas standar yang dibolehkan berarti jumlah bahan
langsung, tenaga kerja langsung atau overhead pabrik variable yang sebaiknya digunakan
dalam menghasilkan output sesungguhnya dalam periode tersebut. ini berarti bahan, tenaga
kerja atau overhead tersebut lebih banyak atau lebih sedikit daripada yang sesungguhnya
digunakan, tergantung pada efesien atau ketidakefesienan operasi perusahaan. Kuantitas
standar yang diperbolehkan dihitung dengan cara mengalikan unit output sesungguhnya
dengan input standar yang diperbolehkan per-unit.

Penggunaan Biaya Standar- Selisih Bahan Langsung

2019 AKUNTANSI MANAJEMEN


22 ELOK KURNIAWATI,SE,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Setelah menentukan biaya standar bahan langsung, tenaga kerja langsung dan
overhead pabrik variable bagi Colonial Pewter Company, langkah Terry Sherman
selanjutnya adalah menghitung selisih untuk bulan Juni, nulan yang baru saja berlalu.
Seperti yang didiskusikan dalam seksi sebelumnya, selisih dihitung dengan membandingkan
biaya standar dengan biaya sesungguhnya. Untuk memudahkan perbandingan ini, Terry
mengarahkan pada data biaya standar yang ada di APeraga 10-1. Peraga ini menunjukan
bahwa biaya standar bahan langsung per unit produk adalah sebagai berikut:

3.0 pound per unit x $4 per pound = $12 per unit

untuk memahami selisih kuantitas ini, catatlah bahwa kuantitas sesungguhnya


Pewter yang digunakan dalam produksi 6.500 pound. Bagaimanapun, jumlah standar yang
diperbolehkan hanya 6.000 pound. Oleh karena itu, terdapat kelebihan 500 pound Pewter
yang digunakan untuk menghasilkan output. Jika dinyatakan dalam dolar, maka 500 pound
dikalikan dengan harga standar $4 per pound sehingga didapat selisih kuantitas sebesar
$2.000. Mengapa harga standar, bukan harga sesungguhnya dalam menghitung Pewter
yang digunakan? Pada umumnya manajer produksi bertanggung jawab terhadap selisih
kuantitas. Jika harga sesungguhnya digunakan dalam perhitungan selisih kuantitas, manajer
produksi akan bertanggung jawab terhadap efisiensi dan ketidakefisiensi manajer
pembelian. Apabila terdapat ketidakterbukaan antara manajer produksi dan manajer
pembelian, maka perdebatan akan muncul setiap saat apabila terjadi harga input
sesungguhnya melebihi harga standarnya. Untuk menghindari perdebatan tersebut maka
dalam menghitung selisih kuantitas digunakan harga standar.

Selisih Harga Bahan – Tinjauan Lebih Dalam

Selisih harga bahan mengukur perbedaan antara beberapa harga yang dibayarkan untuk
kuantitas yang dibeli dengan yang harus dibayar sesuai standar yang telah ditentukan.

ISOLASI SELISIH Tepatnya di mana selisih harus diisolasi dan dijadikan perhatian
manajemen? Jawabannya adalah, lebih awal lebih baik. Semakin cepat penyimpangan
menjadi perhatian manajemen, maka semakin cepat masalah tersebut dapat dievaluasi dan
dikoreksi.

2019 AKUNTANSI MANAJEMEN


23 ELOK KURNIAWATI,SE,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
TANGGUNGJAWAB TERHADAP SELISIH Siapakah yang bertanggung jawab terhadap
perbedaan selisih? Biasanya manajer pembelianlah yang mengawasi harga-harga yang
harus dibayarkan terhadap barang-barang dan oleh karena itu dialah yang bertanggung
jawab terhadap selisih harga.

Penggunaan Biaya Standar – Selisih Tenaga Kerja Langsung

Langkah Terry selanjutnya dalam menentukan selisih Colonial Pewter adalah menghitung
selisih tenaga kerja langsung untuk bulan tersebut. Seperti, bahwa biaya kerja langsung
standar per unit produk sebesar $35, dapat dihitung sebagai berikut:

2,5 jam per unit x $14,00 per jam = $35 per unit

Selama bulan Juni, perusahaan membeyar tenaga kerja langsung sebesar $74.250
termasuk pajak penghasilan karyawan dan tunjangan-tunjangan lainnya, untuk 5.400 jam
kerja, rata-rata sebesar $13,75 per jam. Dengan menggunakan data ini dan biaya standar
dari Peraga 10-1, Terry menghitung tariff tenaga kerja langsung dan selisih efisiensi yang
tampak dalam Peraga 10-5.

Selisih Tarif Tenaga Kerja – Tinjauan Lebih Dalam

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, selisih harga untuk tenaga kerja langsung biasanya
dinyatakan dengan selisih tariff tenaga kerja. Selisih ini mengukur setiap penyimpangan dari
standar dalam tariff jam rata-rata yang dibayarkan terhadap tenaga kerja langsung. Rumus
untuk selisih tariff tenaga kerja dinyatakan sebagai berikut:

Selisih tarif tenaga kerja langsung = (AH x AR) – (AH x SR)

Atau

AH (AR-SR)

Ket: AH = Actual Hours = jam sesungguhnya

AR = Actual Rate = tariff sesungguhnya

SR= Standard Rate = tariff standar

Selisih Efisiensi Tenaga Kerja – Tinjauan Lebih Dalam

Selisih kuantitas tenaga kerja langsung lebih umum disebut selisih efisiensi tenaga kerja
yang berguna mengukur produktivitas waktu pekerja. Tidak ada selisih yang dapat diamati
lebih dekat oleh manajemen , sehingga manajemen percaya bahwa peningkatan

2019 AKUNTANSI MANAJEMEN


24 ELOK KURNIAWATI,SE,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
produktivitas jam kerja langsung penting untuk menurunkan biaya. Rumus untuk menghitung
selisih efesiensi tenaga kerja adalah sebagai berikut:

Selisih Efisiensi tenaga kerja = (AH X SR) – (SHXSR)

Atau

SR ( AH-SH)

Ket: AH = Actual Hours = jam sesungguhnya

AR = Actual Rate = tariff sesungguhnya

SR= Standard Rate = tariff standar

Penggunaan Biaya Standar secara Internasional

Biaya standar digunakan oleh perusahaan besar didunia. Studi komparatif terhadap praktik
akuntansi biaya menunjukan bahwa- perusahaan yang si survey di Negara Inggris, 2/3
perusahaan di survey di Canada dan 40% perusahaan di survey di Jepang menggunakan
system biaya standar.

Biaya standar diperkenalkan pertama kali di Jepang setelah Perang dunia II, Nippon
Electronic Company (NEC) adalah salah satu perusahaan Jepang pertama yang
mengadopsi biaya standar untuk semua produknya. Beberapa perusahaan di Jepang
lainnya mengikuti NEC setelah perang dan mengembangkan system biaya standar. Cara-
cara penggunaan biaya standar Jepang dan di Negara lainnya di atas ditunjukkan di Peraga
10-9.

Evaluasi Pengendalian Berdasarkan Biaya Standar

Manfaat Biaya Standar

Sistem biaya standar mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Penggunaan biaya standar adalah elemen kunci dalam pendekatan management by


exception. Sejauh biaya tersebut tetap ada dalam standar, manajemen dapat
memusatkan pada isu ini. Ketika biaya tersebut dibawah standar, maka para manajer
siaga bahwa ada masalah yang memerlukan perhatian. Pendekatan ini membantu
manajer memusatkan pada isu penting.
2. Sejauh standat tersebut dipandang masuk akal bagi karyawan, mereka dapat
mempromosikan ekonomi dan efisien. Mereka menyediakan bencjmark yang dapat
digunakan oleh individu untuk mengukur kinerja mereka.

2019 AKUNTANSI MANAJEMEN


25 ELOK KURNIAWATI,SE,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Biaya standar dapat menyederhanakan pembukuan. Selain pencatatan biaya ke tiap-
tiap pekerjaan, biaya standar untuk bahan, tenaga kerja dan overhead pabrik dapat
dibebankan ke pekerjaan.
4. Biaya standar cocok dalam system terintegrasi “akuntansi pertanggungjawaban”.
Standar tersebut menetapkan beberapa biaya yang seharusnya, siapa yang
bertanggungjawab terhadapnya da apakah biaya sesungguhnya terkendali.
Masalah Potensial dalam Penggunaan Biaya Standar

Penggunaan biaya standar dapat menimbulkan sejumlah masalah potensial. Sebagian


besar masalah ini adalah hasil dari penggunaan biaya standard an management by
expection yang tidak tepat atau dari penggunaan biaya standar dalam situasi yang tidak
tepat.

1. Laporan selisih biaya standar biasanya disiapkan secara bulanan dan seringnya
dikeluarkan beberapa hari atau minggu setelah akhir bulan. Sebagai konsekuensinya
informasi dalam laporan tersebut begitu membosankan sehingga hamper membuat
tidak berguna lagi. Laporan yang lebih tepat waktu dengan frekuensi laporan yang
lebih tinggi dan mendekati benar lebih baik dibandingkan laporan tepat, tetapi jarang
dilaporkan dan sudah kadaluwarsa. Seperti yang sudah disebut sebelumnya,
beberapa perusahaan sekarang melaporkan selisih dan data operasi kunci harian
atau bahkan lebih sering.
2. Apabila manajer tidak begitu peka dan menggunakan laporan selisih sebagai suatu
kelompok, maka semangatnya akan berkurang.
3. Standar kuantitas tenaga kerja dan selisih efisiensi mempunyai dua asumsi.
Manager harus berhati-hati dalam penerapan system pembiayaan standar. Sangatlah
penting bagi manajer untuk focus pada hal positif daripada yang negative, dan mungkin
lebih perhatian terhadap hal-hal yang tidak diharapkan secara konsekuen.

2019 AKUNTANSI MANAJEMEN


26 ELOK KURNIAWATI,SE,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

Abdul Halim, Akuntansi Manajemen, BPFE UGM, 2000

Carter and Usry, Cost Accounting, Thomson, 14th edition, 2006

Garrison and Nooreen, Managerial Accounting, 2006

Hansen, Don R., Maryanne M. Mowen, Management Accounting, ed 7, Thomson South-


Western,2005

Horngren, Charles T., Srikant M. Datar, and George Foster, Cost Accounting : A Managerial
Emphasis, 12 th ed, Prentice Hall International Inc, 2006

Mulyadi, Akuntansi Biaya, BPFE UGM, 2005.Yogyakarta

Supriyono, Akuntansi Biaya, BPFE UGM, 2000,Yogyakarta

Supriyono, Akuntansi Manajemen, jilid 1, 2, 3, BPFE UGM, 2000.Yogyakarta

2019 AKUNTANSI MANAJEMEN


27 ELOK KURNIAWATI,SE,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai