Anda di halaman 1dari 9

SISTEM BIAYA STANDAR

PARTIAL PLAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Biaya


Dosen: Sukardi Ikhsan

Oleh:
Ananta Firjatullah 7211410043
Rizki Arve Dumugi 7211412070
Mutiara Sindi Pricilia 7211412090
Fatma Widiastuti Nugroho 7211412099
Eka Nur Rizqi 7211412108
Dewi Astutik 7211412119

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
SISTEM BIAYA STANDAR

A. Definisi Biaya Standar

Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang

seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tetentu,

di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor-faktor lain tertentu.

Biaya standar merupakan biaya yang dijadikan pedoman di dalm pengeluaran biaya yang

sesungguhnya. Jika biaya yang sesungguhnya terjadi menyimpang dari biaya-biaya standar, maka

yang dianggap benar adalah biaya standar, sepanjang asumsi-asumsi yang mendasari penentuannya

tidak berubah.

Sistem biaya standar merupakan suatu sistem akuntansi biaya yang mengolah informasi biaya

sedemikian rupa sehingga manajemen dapat mendeteksi kegiatan – kegiatan dalam perusahaan

yang biayanya menyimpang dari biaya standar yang ditentukan. Sistem akuntansi biaya ini mencatat

biaya yang seharusnya dikeluarkan dan biaya yang sesungguhnya terjadi, dan menyajikan

perbandingan antara biaya standar dengan biaya yang sesungguhnya terjadi serta menyajikan

analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar.

B. Manfaat Sistem Biaya Standar dalam Pengendalian Biaya

Manfaat dari biaya standar bagi perusahaan adalah :

1. Sebagai pengendali biaya

Sistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya. Biaya standar merupakan alat yang

penting di dalam menilai pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika biaya

standar ditentukan dengan realistis, hal ini akan merangsang pelaksana dalam melaksanakan

pekerjaannya dengan efektif, karena pelaksana telah mengetahui bagaimana pekerjaan seharusnya

dilaksanakan, dan pada tingkat biaya berapa pekerjaan tersebut seharusnya dilaksanakan.

2. Sebagai pedoman

Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang seharusnya

untuk melaksanakan kegiatan tertentu sehingga memungkinkan mereka melakukan pengurangan

biaya dengan cara perbaikan metode produksi, pemilihan tenaga kerja, dan kegiatan yang lain.

3. Sistem biaya standar yang menyajikan analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya

standar memungkinkan manajemen melaksanakan pengelolaan mereka dengan prinsip kelainan.

Dengan memusatkan perhatian mereka terhadap keadaan-keadaan yang menyimpang dari kegiatan

yang seharusnya, manajemen diperlengkapi dengan alat yang efektif untuk mengendalikan kegiatan

perusahaan.
C. Kelemahan Biaya Standar

1. Tingkat keketatan atau kelonggaran standar tidak dapat dihitung dengan cepat.

2. Standar kecenderungan menjadikan kaku dan tidak fleksibel meskipun untuk jangka waktu

yang pendek.

D. Prosedur Penentuan Biaya Standar

Prosedur penentuan biaya standar dibagi ke dalam 3 bagian, yaitu:

1. Biaya bahan baku

2. Biaya tenaga kerja

3. Biaya overhead pabrik

Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku standar terdiri dari :

1. Masukkan fisik yang diperlukan untuk memproduksi sejumlah keluaran fisik tertentu

(kuantitas standar). Kuantitas standar bahan baku dapat ditentukan dengan menggunakan:

a. Penyelidikan teknis

b. Analisis catatan masa lalu

2. Harga per satuan masukan fisik tersebut, atau disebut pula harga standar.

Harga yang dipakai sebagai harga standar dapat berupa:

a. Harga yang diperkirakan akan berlaku di masa yang akan datang, biasanya untuk jangka

waktu satu tahun.

b. Harga yang berlaku pada saat penyusunan standar.

c. Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal dalam jangka panjang.

Untuk mengubah kuantitas standar bahan baku menjadi biaya bahan baku standar, maka perlu

ditentukan dengan harga standar bahan baku.

Contoh:

Harga beli Rp 1.000 per satuan

Biaya angkut Rp 100

Dikurangi:

Potongan pembelian (Rp 50)

Harga standar bahan baku Rp 1.050 per satuan


Biaya tenaga kerja standar

Unsur dalam biaya tenaga kerja standar, yaitu:

 Jam tenaga kerja standar

 Tarif upah standar

Dasar penentuan jam kerja standar :

1. Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari kartu harga

pokok periode yang lalu.

2. Membuat test-run operasi produksi di bawah keadaan normal yang diharapkan.

3. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan di bawah keadaan

nyata yang diharapkan.

4. Mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan

operasi produksi dan produk.

Dasar penentuan tarif upah standar:

1. Perjanjian dengan organisasi karyawan.

2. Data upah lama (rata-rata hitung, rata-rata tertimbang atau median dari upah karyawan

masa lalu).

3. Perhitungan tarif upah dalam keadaan operasi normal.

Biaya Overhead Pabrik

Tarif overhead standar dihitung dengan membagi jumlah biaya overhead yang dianggarkan pada

kapasitas normal denagn kapasitas normal. Manfaat utama tarif overhead standar ini, yang meliputi

unsur biaya overhead pabrik variabel dan tetap, adalah untuk penentuan harga pokok produk dan

perencanaan. Agar supaya tarif overhead standar ini dapat bermanfaat untuk pengendalian biaya,

maka tarif ini harus dipisahkan ke dalam tetap dan variabel. Untuk pengendalianbiaya overhead

pabrik dalam sistem biaya standar, perlu dibuat anggaran fleksibel, yaitu anggaran biaya untuk

beberapa kisaran kapasitas.

E. Analisis Selisih Biaya Prosuksi Langsung

Ada 3 model analisis selisih biaya produksi langsung, yaitu:

1. Model Satu Selisih

2. Model Dua Selisih

3. Model Tiga Selisih


Model Satu Selisih (The One Way Model)

Dalam analisis selisih biaya produksi satu selisih hanya akan dijumpai tiga selisih, yaitu selisih biaya

bahan baku, selisih biaya tenaga kerja langsung dan selisih biaya overhead pabrik.

Untuk menghitung analisis selisih dalam model ini digunakan rumus sebagai berikut:

St=(HSt x KSt)- (HS x KS)

Keterangan :

St = total selisih

HSt = Harga Standar

KSt = Kuantitas Standar

HS = Harga sesungguhnya

KS = Kuantitas Sesungguhnya

Metode Dua Selisih

Dalam metode ini, selisih antara biaya standar dengan biaya yang sesungguhnya terjadi dibagi

menjadi 2, yaitu selisih harga dan selisih kuantitas atau efisiensi.

Rumus :

SH = (HSt – HS) x KS (Untuk mencari perhitungan selisih harga)

SK = (KSt – KS) x HSt (Untuk mencari perhitungan selisih kuantitas)

Ket :

SH = Selisih harga HS = Harga Sesungguhnya

SK = Selisih Kuantitas KSt = Kuantitas Standar

HSt = Harga Standar KS = Kuantitas Sesungguhnya

Model Tiga Selisih

Dalam metode ini, selisih antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya dipecah menajdi 3

macam, yaitu selisih harga, selisih kuantitas dan selisih harga/ kuantitas.

Rumus untuk perhitungan selisih harga dan selisih kuantitas dalam kondisi harga dan kuantitas

standar lebih rendah dari harga dan kuantitas sesungguhnya :

SH = (HSt – HS) x KSt ( Untuk mencari selisih harga)

SK = (KSt – KS) x HSt ( Untuk mencari selisih kuantitas)

SHK = (HSt – HS) x (KSt – KS) (Untuk mencari selisih gabungan yang merupakan selisih

harga/kuantitas)
Rumus untuk perhitungan selisih harga dan selisih kuantitas dalam kondisi harga dan kuantitas

standar lebih tinggi dari harga dan kuantitas sesungguhnya :

SH = (HSt – HS) x KS ( Untuk mencari selisih harga)

SK = (KSt – KS) x HS ( Untuk mencari selisih kuantitas)

SHK = (HSt – HS) x (KSt – KS) (Untuk mencari selisih gabungan yang merupakan selisih

harga/kuantitas.

F. Pencatatan

METODE GANDA (PARTIAL PLAN)

Karakteristik :

1. Rekening Barang Dalam Proses didebit dengan biaya sesungguhnya dan dikredit dengan

biaya standar. Biaya bahan baaku dicatat dalam biaya sesungguhnya dan persediaan produk

jadi dan harga pokok penjualan dicatat pada harga pokok standar.

2. Selisish biaya sesungguhnya sari biaya standar dihitung pada akhir periode akuntansi,

setelah harga pokok persediaan produk dalam proses ditentukan dan harga pokok produk

jadi yang ditransfer ke gudang dicatat dalam rekening BDP.

3. Selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar merupakan jumlah total perbedaan antara

biaya standar dengan biaya sesungguhnya.

PENCATATAN DALAM METODE GANDA (PARTIAL PLAN)

1. Pencatatan Bahan Baku

Pada saat pembelian bahan baku

Persediaan bahan baku xxx

Utang dagang xxx

Pada saat pemakaian bahan baku

Barang dalam proses-BBB xxx

Persediaan Bahan Baku xxx

2. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja

Pada saat pembebanan biaya tenaga kerja

Gaji dan upah xxx

Utang Gaji xxx

Pada Saat pemakaian tenaga kerja

BDP- Biaya Tenaga Kerja xxx

Gaji dan Upah xxx


3. Pencatatan BOP Sesungguhnya

Metode 1 :

Pemakaian BOP sesungguhnya

BOP Sesungguhnya xxx

Berbagai Rekening Dikredit xxx

Pencatatan pada akhir perode

BDP-Biaya Overhead Pabrik xxx

BOP Sesungguhnya xxx

Metode 2:

Pemakaian BOP sesungguhnya

BOP Sesungguhnya xxx

Berbagai Rekening Dikredit xxx

Pembebanan BOP sesungguhnya kepada produk atas dasar tarif standar

BOP Sesungguhnya xxx

BOP yang dibebankan xxx

Penutupan rekening BOP Dibebankan pada akhir periode

BOP yang Dibebankan xxx

BOP Sesungguhnya xxx

4. Pencatatan harga pokok produk jadi:

Persediaan produk jadi xxx

BDP-Biaya Bahan Baku xxx

BDP Biaya Tenaga Kerja xxx

BDP-Biaya Overhead Pabrik xxx

5. Pencatatan harga pokok produk dalam proses :

Persediaan produk dalam proses xxx

BDP-Biaya Bahan Baku xxx

BDP Biaya Tenaga Kerja xxx

BDP-Biaya Overhead Pabrik xxx

Anda mungkin juga menyukai