Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN MATERI AKUNTANSI MANAJEMEN

Biaya Standar : Suatu Alat Pengendalian Manajerial

Disusun Oleh :
Natalia Febrianti 232016094
Aprilia Wiendha Kusumawardani 232016096
Nika Ardian 232016100
Muhammad Farid Rizqi Nugraha 232016230
AC 204 A

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017
1. Menjelaskan bagaimana standar unit ditetapkan dan mengapa sistem perhitungan
biaya standar digunakan.
1.1 Menjelaskan bagaimana standar dibuat
Pengalaman historis, studi teknis, dan input dari personel operasional adalah tiga
sumber potensial untuk standar kuantitatif. Penggunaan berhubungan input-output
masa lalu akan meneruskan ketidak efisienan ini. Studi teknis dapat menentukan cara
paling efisien untuk beroperasi dan menyediakan petunjuk yang sangat terperinci.
Standar harga adalah tanggung jawab gabungan dari operasional, pembelian,
personalia, dan akuntansi.
1.2 Menjelaskan tipe-tipe standar
Standar ideal membutuhkan efisiensi maksimum dan hanya dapat dicapai jika segala
sesuatu beroprasi secara sempurna (tidak ada mesin yang rusak, menganggur, atau
kurangnya keterampilan yang menguntungkan). Standar yang saat ini dapat di
tercapai bisa di capai dengan beroprasi secara efisien (kelonggaram di gunakan untuk
kerusakannormal, gangguan, keterampilan yang lebih rendah dari sempurna, dan
lain-lain).
1.3 Menjelaskan mengapa sistem biaya standar diterapkan
Pengendalian dan Perencanaan
Dua alasan untuk penerapan sistem biaya standar sering disebutkan untuk
memperbaiki perencanaan dan pengendalian, serta memfasilitasi perhitungan harga
pokok produk.
Sistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya. Biaya standar
merupakan alat yang paling penting dalam menilai pelaksanaan kebijakan yang telah
diterapkan sebelumnya. Jika biaya standar ditentukan dengan realistis, hal ini akan
merangsang pelaksana dalam melak-sanakan pekerjaan dengan efektif, karena
pelaksana telah mengetahui bagaimana pekerjaan seharusnya dilaksanakan, dan pada
tingkat biaya berapa pekerjaan tersebut seharusnya dilaksanakan.
Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada manajemen, berapa biaya yang
seharusnya untuk melaksanakan kegiatan tertentu sehingga memungkinkan mereka
melakukan pengurangan biaya dengan cara perbaikan metode produksi, pemilihan
tenaga kerja, dan kegiatan yang lain.Menentukan standar kuantitas dan harga lebih
berupa seni dari pada sebuah science. Hal ini membutuhkan kombinasi keahlian dari
semua personal yang mem-punyai tanggung jawab terhadap harga-harga input dan
penggunaan input secara efektif. Dalam lingkungan manufaktur hal ini meliputi
akuntan, manajer pembelian, insinyur , supervisi produksi, manajer lini dan pekerja-
pekerja. Catatan masa lalu tentang harga pembelian dan penggunaan input dapat
berguna dalam penentuan standar. Bagaimanapun, standar harus didesain untuk
mendorong operasi masa datang yang efisien, bukan pengulangan operasi masa lalu
yang tidak efisien.Penentuan biaya standar yang dibagi kedalam tiga bagian: biaya
bahan baku standar, biaya tenaga kerja standar, dan biaya overhead pabrik standar.
Penentuan kuantitas standar bahan baku dimulai dari penetapan spesifikasi produk,
baik mengenai ukuran, bentuk, warna, karakteristik pengolahan produk, maupun
mutunya. Dari spesifikasi ini kemudian dibuat kartu bahan baku yang berisi
spesifikasi dan jumlah tiap-tiap jenis bahan baku yang akan diolah menjadi produk
selesai. Dalam kartu bahan baku meliputi kelonggaran standar untuk pemborosan
atau kerugian yang normal terjadi, tetapi dapat juga pemborosan bahan baku
diperlihatkan sebagai selisih (variance) dari standar atau sebagai unsur biaya
overhead pabrik. Untuk mengubah kuantitas standar bahan baku menjadi biaya bahan
baku standar, maka perlu ditentukan harga standar bahan baku. Harga standar ini
pada umumnya ditentukan dari daftar harga pemasok atau informasi yang sejenis dan
informasi lain yang tersedia dan berhu-bungan dengan kemungkinan perubahan
harga-harga dimasa depan.Untuk menentukan standar yang telah ditetapkan pada
setiap komponen biaya, standar per unit harus dikalikan dengan kuantitas unit
ekuivalen yang diproduksi. Dalam hal ini, harus diper-hatikan tahap penyelesaian
persediaan barang dalam proses. Karena pengendalian ditekankan tahap
penyelesaian.

Perhitungan Harga Pokok Produk


Dalam sistem perhitungan biaya standar,biaya- biaya dibebankan pada produk
dengan menggunakan standar kuantitas dan harga untuk ketiga biaya produksi :
Bahan Baku Langsung, Tenaga Kerja Langsung dan Overhead.
1. Bahan Baku langsung
1) Standar harga (tarif) bahan langsung ditentukan oleh :
Harga unit bahan langsung yang harus dibeli
Perubahan harga yang terjadi selama tahun yang bersangkutan
Suatu standar yang terpisah harus ditetapkan untuk setiap bahan
Akuntansi biaya atau departemen pembelian
2) Kuantitas standar bahan baku dapat ditentukan dengan :
Penyelidikan teknis
Analisis catatan masa lalu
2. Tenaga Kerja Langsung
1) Jam tenaga kerja standar dapat ditentukan dengan cara :
Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari
kartu harga pokok (cost sheet) periode yang lalu.
Membuat test- run operasi produksi di bawah keadaan normal yang
diharapkan.
Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan
keadaan nyata yang diharapkan.
Mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada pengalaman dan
pengetahuan operasi produksi dan produk
2) Tarif upah standar ditentukan oleh :
Perjanjian dengan organisasi karyawan.
Data upah masa lalu yang dapat digunakan sebagai tarif upah standar.
Perhitungan tarif upah dalam keadaan operasi normal
3. Overhead
1) Menyusun anggaran biaya overhead pabrik dengan memperhatikan tingkat
kegiatan (kepasitas) yang meliputi.
Kapasitas teoritis adalah kapasitas pabrik atau suatu departemen untuk
menghasilkan produk pada kecepatan penuh tanpa berhenti selama jangka
waktu tertentu.
Kapasitas notmal adalah kemampuan persuahaan untuk memproduksi dan
menjual produknya dalam jangka panjang.
Kapasitas yang sesungguhnya adalah kapasitas yang diperkirakan akan
dapat dicapai dalam tahun yang akan datang.
2) Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk,
diantaranya adalah :
Satuan produk.
Biaya bahan baku.
Biaya tenaga kerja langsung.
Jam tenaga kerja langsung.
Jam mesin
3) Menghitung tarif biaya overhead pabrik

2. Menetapkan tujuan lembar biaya standar.


2.1 Menyusun lembar biaya standar
Dalam perusahaan manufaktur, biaya standar dikembangkan untuk bahan baku
langsung, tenga kerja dan overhead. Lembar biaya standar memberikan rincian yang
menggaris bawahi biaya standar per unit. Lembar biaya standar juga menyatakan
kuantitas tiap unit yang seharusnya digunakan untuk memproduksi satu unit
output,seorang manajer seharusnya dapat menghitung kuantitas standar bahan baku
diizinkan (standard quantity of material allowed-SQ) dan jam standar yang diizinkan
(standard hours allowed-SH) untuk output actual. Perhitungan ini harus dilakukan
untuk tiap kelas bahan baku langsung dan tiap kelas tenaga kerja langsung.
SQ = Standar Kuantitas Unit × Output Actual
SP = Standar Tenaga Kerja Unit × Output Aktual
3. Menjelaskan konsep-konsep dasar yang mendasari analisis variansi, dan
menjelaskan kapan variansi seharusnya diperiksa.
Anggaran fleksibel digunakan untuk mengidentifikasi biaya yang seharusnya muncul
(biaya yanh dianggarkan) pada tingkat aktivitas aktual tertentu.

Biaya yang dianggarkan = SP x SQ


Biaya aktual = AP x AQ

SP : standar harga per unit


SQ : kuantitas standar input
AP : harga aktual per unit
AQ : kuantitas input aktual
3.1 Mengetahui rumus variansi harga dan efisiensi
Total variansi adalah selisih antara biaya aktual dengan biaya yang dianggarkan.
Total variansi terdiri dari variansi harga (tarif) dan variansi efisiensi (penggunaan).
Total variansi = Variansi harga + Variansi Efisiensi
= {(AP-SP)AQ} + {(AQ-SQ)SP}
= {(AP x AQ) – (SP x AQ)} + {(AQ x SP) – (SQ x SP)}
= (AP x AQ) – (SQ x SP)
AP > SP maka variansi tidak menguntungkan
AP < SP maka variansi menguntungkan

3.2 Menetapkan keputusan untuk menyelidiki


Penyelidikan bertujuan untuk mencari tahu penyebab terjadinya variansi. Karena
baik atau buruknya variansi tidak ditentukan oleh menguntungkan atau tidaknya
variansi tersebut, melainkan dari penyebab munculnya variansi.
Penyelidikan dilakukan jika manfaat yang diperkirakan lebih besar dari biaya yang
diperkirakan. Namun tidak mudah untuk melakukan penilaian biaya dan manfaat
sehingga perusahaan menggunakan petunjuk umum yaitu apabila variansi melebihi
tingkat yang dapat diterima. Tingkat yang diterima yaitu jika variansi berada di dalam
batas pengendalian. Batas pengendalian (deviasi) adalah ukuran teratas dan terbawah
simpangan yang diterima.

4. Menghitung variansi bahan baku dan tenaga kerja serta menjelaskan bagaimana
menggunakannya untuk pengendalian.
Total variansi mengukur perbedaan antara biaya aktual bahan baku dan tenaga kerja, serta
biaya yang dianggarkan untuk tingkat aktivitas aktual.
4.1 Menghitung variansi bahan baku langsung
Kita bisa menghitung harga bahan baku dan variansi penggunaan dengan
menggunakan pendekatan tiga cabang (kolom) atau pendekatan rumus.

Pendekatan Kolom
Pendekatan kolom dapat digunakan untuk menghitung harga bahan baku dan variansi
penggunaa. pendekatan grafis ini lebih banyak dipakai dibanding menggunakan
rumus variansi.

Pendekatan rumus
Variansi harga bahan baku mengukur perbedaan antara beberapa biaya yang harus
dibayar untuk bahan baku dan beberapa biaya yang secara aktual dibayar.

MPV = (AP x AQ) – (SP x AQ) AP = harga aktual per unit


Atau dengan pemfaktoran:
SP = harga standar per unit
MPV = (AP – SP) AQ
AQ = kuantitas aktual bahan baku
yang digunakan
Tanggung jawab terhadap variansi harga bahan baku
Tanggung jawab terhadap pengendalian variansi bahan baku biasanya ditanggung
oleh agen pembelian. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi variansi harga
diantaranya : kualitas, diskon kuantitas, jarak sumber dan pabrik, dan lain
sebagainya. Faktor-faktor tersebutlah yang kerap dibawah kendali agen pembelian.
Terdapat keterbatasan dalam penggunaan variansi harga untuk mengevaluasi kinerja
pembelian yaitu penekanan untuk memenuhi ataupun diatas standar yang bisa
membuat beberapa hasil yang tidak diinginkan.

Analisis Variansi Harga Bahan Baku


Dalam analisis variansi ini langkah pertama yang bisa kita lakukan adalah
memutuskan signifikan atau tidaknya variansi. Jika dinilai tidak signifikan, kita
cukup sampai ditahap ini saja tidak perlu lanjut ketahap berikutnya. Tetapi jika dinilai
signifikan, langkah selanjutnya yaitu kita harus mencari tahu penyebab dari
munculnya hal tersebut.

Waktu Penghitungan Variansi Harga


Variansi harga bahan baku dapat dihitung dengan salah satu antara berikut ini: ketika
bahan baku dikeluarkan untuk digunakan dalam produksi atau ketika bahan baku
dibeli. Biasanya perhitungan variansi harga yang paling disukai adalah pada titik
pembelian, karena semakin awal informasi diketahui maka semakin tepat tindakan
manajerial dapat diambil.

Variansi Penggunaan Bahan Baku Langsung: Pendekatan Rumus


Variansi penggunaan bahan baku mengukur perbedaan antara bahan baku langsung
secara aktual digunakan dan bahan baku langsung yang seharusnya digunakan untuk
output aktual.
AQ = kuantitas aktual bahan baku
MUV = (SP x AQ) – (SP x SQ) yang digunakan
Atau dengan pemfaktoran: SQ = kuantitas standar bahan baku
yang diperbolehkan untuk output
MUV = (AQ – SQ) aktual
SP
SP = harga standar per unit
Tanggung Jawab atas Variansi Penggunaan Bahan Baku
Secara umum manajer produksi bertanggung jawab terhadap penggunaan bahan baku
dengan menyiasati meminimalkan sisa pembuangan dan pengerjaan kembali. Jika
barang yang dihasilkan tidak sempurna (cacat) maka akan beresiko kehilangan
pelanggan karena kekecewaan pelanggan.

Analisis Variansi Penggunaan Bahan Baku


Variansi penggunaan bahan baku yang paling menguntungkan adalah hasil
pembelian bahan baku yang berkualitas tinggi.
4.2 Menghitung variansi tenaga kerja langsung
Kita bisa menghitung variansi tarif dan efisiensi untuk tenaga kerja dengan
menggunakan pendekatan tiga cabang (kolom) atau pendekatan rumus.

Variansi Tarif Tenaga Kerja : Pendekatan Rumus


Variansi Tarif Tenaga Kerja, menghitung perbedaan antara apa yang sudah dibayar
untuk tenaga kerja langsung dan apa yang seharusnya dibayar.

LRV = (AR x AH) – (SR x AR = tarif upah aktual per jam


AH) dengan pemfaktoran: SR = tarif upah standar per jam
Atau
AH = jam tenaga kerja langsung
LRV = (AR – SR) AH
aktual yang digunakan

Tanggung jawab terhadap variansi tarif tenaga kerja


Tanggung jawab atas variansi tarif tenaga kerja secara umum dibebankan pada para
individu yang memutuskan bagaimana tenaga kerja akan digunakan.Tarif tenaga
kerja sangat dipengaruhi oleh tekanan eksternal. Munculnya variansi tarif tenaga
kerja biasanya disebabkan oleh tarif upah rata-rata yang digunakan sebagai tarif
standar.

Analisis Variansi Tarif Tenaga Kerja


Merekrut dan melatih tenaga kerja yang lebih ahli dengan gaji yang lebih tinggi
merupakan salah satu tindakan korektif yang bisa terjadi meskipun variansi hanya
5% saja.

Variansi Efisiensi Tenaga Kerja : Pendekatan Rumus


Variansi efisiensi tenaga kerja, mengukur perbedaan antara jam tenaga kerja yang
secara aktual digunakan dan jam kerja yang seharusnya digunakan.
AH = jam aktual tenaga kerja
LEV = (AH x SR) – (SH x SR)
langsung yang digunakan
Atau dengan pemfaktoran SH = jam standar tenaga kerja
langsung yang seharusnya digunakan
LEV = (AH – SH) SR
SR = tarif upah standar per jam

Tanggung Jawab terjadap variansi efisiensi


Manajer produksi bertanggung jawab atas penggunaan tenaga kerja langsung secara
produktif sebelum ditemukannya penyebab masalah. Jika variansi efisiensi tenaga
kerja terlalu banyak penekanan para manajer produksi beresiko tergoda untyuk
melakukan perilaku disfungsional.
4.3 Menyiapkan jurnal untuk mencatat variansi bahan baku dan tenaga kerja
a. Variansi Harga Bahan Baku
Ayat jurnal untuk mencatat pembelian bahan baku (berdasarkan asumsi MPV
tidak menguntungkan dan AQ adalah bahan baku yang dibeli) adalah sebagai
berikut:

Persediaan bahan baku SP x AQ


Variansi harga bahan baku (AP – SP) AQ
Utang dagang AP x AQ

b. Variansi Penggunaan Bahan Baku


Secara umum ayat jurnal untuk mencatat bahan baku yang dikeluarkan dan
digunakan (dengan asumsi MUV menguntungkan) adalah sebagai berikut:

Barang dalam proses SQ x SP


Variansi penggunaan bahan (AQ – SP) SP
baku
Persediaan bahan baku AQ x SP

Ayat Jurnal untuk Variansi Tenaga Kerja Langsung


Bentuk umum ayat jurnal (dengan asumsi variansi tarif tenaga kerja
menguntungkan dan variansi efisiensi tenaga kerja tidak menguntungkan) adalah
sebagai berikut:

Barang dalam proses SH x SR


Variansi efisiensi (AH – SH) SR
tenaga kerja
Variansi tarif tenaga (AR – SR) AH
kerja
Utang gaji AH x AR

Anda mungkin juga menyukai