STANDARD COSTING
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Analisa dan Estimasi Biaya
Dosen Mata Kuliah:
Ribangun Bambang Jakaria, ST., MM.
Disusun Oleh:
Kelompok 11
SOAL 2
PT. Kayla pada tahun 2018 memproduksi produk jadi sebanyak 20.000 unit.
Bahan baku yang dibeli dari pemasok sebanyak 70.000 kg, sedangkan yang
digunakan dalam proses produksi sebanyak 60.000 kg. Dalam menghasilkan
produk, ditetapkan standar kuantitas bahan baku sebanyak 4 kg / unit dengan
standar harga Rp. 1.100 / kg, lalu ditentukan pula standar efisiensi tenaga kerja
langsung 2 jam / unit dengan standar tarif upah Rp. 4.600 / jam. Namun kenyataan
yang terjadi, harga bahan baku sesungguhnya hanya Rp. 1.050 / kg dengan jumlah
jam tenaga kerja sesungguhnya selama 41.800 jam dengan tarif Rp. 4.800 / jam.
Diminta:
Selisih harga bahan baku.
Selisih kuantitas bahan baku.
Selisih efisiensi tenaga kerja langsung.
Selisih Tarif tenaga kerja langsung
Jurnal untuk mencatat gaji dan upah yang harus dibayar serta pengalokasian
selisih gaji dan upah.
PT. Kayla
Selisih Harga Bahan Baku :
Selisih Harga = ( Harga Ssg – Harga Std ) x Kuantitas Ssg
( Rp. 1.050 – Rp. 1.100 ) x 70.000 = Rp. 3.500.000,- ( Laba )
Selisih Kuantitas Bahan Baku :
Selisih Kuantitas = [ Kuantitas Ssg – Kuantitas Std yang ditetapkan ] x Harga Std
= [ 60.000 – ( 4 x 20.000 ) ] x Rp. 1.100 = Rp. 22.000.000,- ( Laba )
Selisih Efisiensi Jam Tenaga Kerja Langsung :
Selisih Jam Kerja = [ Jam kerja Ssg – Jam kerja Std yang ditetapkan ] x Tarif
upah Std
= [ 41.800 – ( 2 x 20.000 ) ] x Rp. 4.600 = Rp. 8.280.000,- ( Rugi )
Selisih Tarif Upah Tenaga Kerja Langsung :
Selisih Tarif Upah = [ Tarif upah Ssg – Tarif upah Std ] x Jam kerja Ssg
= [ Rp. 4.800 – Rp. 4.600 ] x 41.800 = Rp. 8.360.000,- ( Rugi )
Jurnal untuk mencatat gaji dan upah yang harus
SOAL 4
PT. CAHAYA MENTARI pada tahun 1996 memproduksi produk jadi sebanyak
120.000 unit. Bahan baku yang dibeli dari pemasok sebanyak 750.000 kg,
sedangkan yang digunakan dalam proses produksi sebanyak 700.000 kg. Dalam
menghasilkan produk, ditetapkan standar kuantitas bahan baku sebanyak 6 kg /
unit dengan standar harga Rp. 2.150/ kg, lalu ditentukan pula standar efisiensi
tenaga kerja langsung 3 jam / unit dengan standar tarif upah Rp. 2.400 / jam.
Namun kenyataan yang terjadi, harga bahan baku sesungguhnya hanya Rp. 2.100/
kg dengan jumlah jam tenaga kerja sesungguhnya selama 365.000 jam dengan
tarif Rp. 2.500, /jam.
Diminta Carilah:
1. Selisih harga bahan baku.
2. Selisih kuantitas bahan baku.
3. Selisih efisiensi tenaga kerja langsung.
4. Selisih Tarif tenaga kerja langsung
PENYELESAIAN:
1. Selisih Harga Bahan Baku:
Selisih Harga = ( Harga Ssg x Harga Std ) x Kuantitas Ssg
= (Rp. 2.100 - Rp. 2.150) x 750.000
= Rp. 37.500.000,- (Laba)
2. Selisih Kuantitas Bahan Baku:
Selisih Kuantitas = [ Kuantitas Ssg - Kuantitas Std yang ditetapkan ]
x Harga Std
= [700.000 - (6 x 120.000)] x Rp. 2.150
= Rp. 43.000.000 (Laba )
3. Selisih Efisiensi Jam Tenaga Kerja Langsung:
Selisih Jam Kerja = [Jam kerja Ssg - Jam kerja Std yang ditetapkan ]
x Tarif upah Std
= [365.000 -(3 x 120.000)] x Rp. 2.400
= Rp. 12.000.000,- ( Rugi)
4. Selisih Tarif Upah Tenaga Kerja Langsung:
Selisih Tarif Upah = [Tarif upah Ssg Tarif upah Std ] x Jam kerja Ssg
= [Rp. 2.500 - Rp. 2.400] x 365.000
= Rp. 36.500.000,- (Rugi)
SOAL 5
Data untuk minggu pertama dari operasi Ferris Company selama bulan Juni :
Bahan baku :
Pembelian aktual 1.500 unit dengan harga $3,80 per unit
Penggunaan aktual 1.350 unit
Penggunaan standar 1.020 unit dengan harga $4,00 per unit
Tenaga Kerja :
Jam aktual 310 jam dengan tarif $12,20 per jam
Jam standar 340 jam dengan tarif $12,00 per jam
Diminta : Hitung varians-varians berikut dan indikasi kan apakah varians tersebut
menguntungkan atau tidak menguntungkan
a. Varians harga pembelian bahan baku, varians harga penggunaan bahan baku
dan varians kuantitas; varians harga bahan baku, varians kuantitas dan varians
harga/kuantitas
b. Varians tenaga kerja; varians tarif dan efisiensi tenaga kerja
Penyelesaian :
Analisis Selisih / varians Biaya bahan baku
a. Satu model
Selisih Biaya bahan baku = (Hst x Kst) – (Hss x Kss)
= ($4,00 x 1.020 unit) – ($3,80 x 1.350 unit)
= $4.080 - $5.130 = 1.050 merugikan
b. Dua model
Selisih Harga = (Hst – Hss) x Kss
= ($4,00 - $3,80) x 1.350 unit = 270 menguntungkan
Selisih kuantitas = (Kst – Kss) x Hst
= (1.020 unit – 1.350 unit) x $4,00 = 1.320 merugikan
c. Tiga model
Selisih harga = (Hst – Hss) x Kst = ($4,00 - $3,80) x 1.020 unit = 204
menguntungkan
Selisih kuantitas = (Kst – Kss) x Hst = (1.020 unit – 1.350 unit) x $4 =
1.320 merugikan
Selisih harga/kuantitas = (Hst – Hss) x (Kst – Kss) = ($4,00 - $3,80) x
(1.020 – 1.350) =66 laba
Selisih / varians harga pembelian bahan baku = (Kss yang dibeli x Hss) – (Kss
yang dibeli x Hst)
Astarina, Lucy, and Ariyani Putri. 2009. “Penerapan Metode Standard Costing
Dalam Pengendalian Biaya Produksi.”
Hadi, Syukri, and Astri Ayu Purwati. 2020. “COSTING:Journal of Economic,
Business and Accounting.” Journal of Economic, Business and Accounting 4
(1): 255–62.
Ilmiah, Jurnal, and Cendekia Akuntansi. 2021. “Jurnal Ilmiah Cendekia Akuntansi
P-ISSN: 2338-3593,” 84–95.
Tambunan, Bonifasius H. 2015. “Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Volume 1 Nomor 2
Nopember 2015 Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Volume 1 Nomor 2 Nopember
2015.” Akuntansi Dan Bisnis 1 (November): 11–25.
Tentang, Paraji, Persalinan Aman, D I Wilayah, Puskesmas Tipar, Kecamatan
Citamiang, and Kota Sukabumi. 2010. “Universitas Kristen Maranatha” 1
(18): 2002–3.
Tirayoh, Victorina, Jenny Morasa, and Feybie Wehantouw. 2014. “Analisis Biaya
Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Pt. Royal Coconut
Kawangkoan.” Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi 2
(3): 1118–28.