Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ahmad Fajar Sodiq

NIM : 191020700073
Kelas/ Prodi : 7B2/ Teknik Industri
Mata Kuliah : Analisa Produktivitas

ULANGAN AKHIR SEMESTER

SOAL:
1. Terdapat Framework strategi Peningkatan Produktivitas dan Provitabulitas
berikut ini, jelaskan hubungan framework ini dan berikan contohnya dalam suatu
usaha.

2. Terdapat Skema System Produktivitas dan Provitabulitas berikut ini, jelaskan


hubungan framework ini dan berikan contohnya dalam suatu usaha.
3. Download sebuah jurnal mengenai: Performance Prism; DEA; Cobb Douglas
(pilih lah salah 1), kemudian resume dan berikan masukannya.
JAWAB:
1. Hubungan framework strategi Peningkatan Produktivitas dan Provitabulitas
dimulai dari membangun sistem industri yang memperhatikan aspek-aspek
kualitas, efektifitas dan efisiensi. Kualitas merupakan ukuran produk
produktivitas, meskipun kualitas sulit diukur secara sistematis melalui rasio
output atau input. Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan
gambaran seberapa jauh target dapat tercapai, baik secara kualitas dan waktu.
Dan efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan penggunaan
masukan yang sebenarnya terlaksana. Kemudian melakukan peningkatan
produktivitas melalui siklus profitabilitas (efiktifitas dan efisiensi), kemudian
melakukan profitabilitas perusahaan melalui atraksi dan loyalitas pelanggan, dan
stategi dilakukan perbaikan terus -menerus dengan mengulangi dari melakukan
peningkatan produktivitas melalui siklus profitabilitas (efiktifitas dan efisiensi)
bahkan diulang dari awal dengan memperhatikan -aspek kualitas, efektifitas dan
efisiensi sehingga Produktivitas dan Provitabulitas akan meningkat secara
signifikan.
Contoh:
Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan mereka melakukan
perekrutan pekerja dengan memperhatikan skill, sikap dan cekap tanggap
pekerja, memilih supplier dengan material yang terbaik, dan memperhatikan
pengiriman hasil produksi keprodusen dengan memilih ekspedisi terbaik. hal ini
dilakukan dengan tujuan untuk membangun sistem industri dengan
memperhatikan aspek-aspek, kualitas, efektifitas, dan efisiensi.

2. Skema sistem produktifitas diatas dimulai dari input yang meliputi tenaga kerja,
modal, material, energi, tanah, informasil dan menegerial, setelah adanya input
maka aka nada proses yang menjadikan transformasi nilai tambah sehingga
menghasilkan output produk barang atau jasa, proses input sampai output ini
engahasilkan proses yang dinamakan Produktivitas sistem produksi dan diulang
ulang terus menerus untuk meningkatkan produktivitas yang terus menerus.
Contoh:
Perusahaan yang bergerak di bidng pengolahan makanan melakukan skema
sistem produktivitas dengan merekrut karyawan, membeli bahan baku, mesin
dan lahan untuk produksi, setelah itu mereka melakukan pengolahan untuk
membuat produk makanan, sehingga menjadi makanan dan dikirimkan
kekonsumen, kegiatan produksi ini dilakukan berulang kali secara terus-menerus
sehingga meningkatkan produktivitas yang terus menerus.

3. Resume Jurnal
Judul : Aplikasi Data Envelopment Analysis (Dea) Untuk Pengukuran
Efisiensi Aktivitas Produksi
Penulis : Isnaini Halimah Rambe, Muhammad Romi Syahputra
Reviewer : Ahmad Fajar Sodiq
Tanggal : 12 Januari 2023

Hasil Resume:
PENDAHULUAN:
Guna menghadapi banyaknya para pesaing perusahaan yang menghasilkan
produk yang sama, perusahaan perlu melakukan suatu cara untuk menjalankan
proses produksi yang efisien, yaitu bagaimana menggunakan input sehemat
mungkin untuk menghasilkan output yang sesuai atau melebihi target
permintaan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu perlu dilakukanm pengukuran
efisiensi untuk mengetahui efisiensi pada proses produksi dan menentukan
strategi perbaikan bagi proses produksi yang tidak efisien. Pengukuran efisiensi
proses produksi pada penelitian ini akan menggunakan suatu alat ukur berupa
metode Data Envelopment Analysis (DEA).
METODE PENELITIAN:
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Pulansari (2010) dan Suyani (2014)
dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) mendapatkan
hasil nilai efisiensi dan inefesiensi terhadap UPK.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur nilai efisiensi relatif pada
bagian produksi. UPK adalah unit-unit yang akan diukur dan dianalisa
efisiensinya.
Langkah kedua mengidentifikasi variabel-variabel yang berhubungan dengan
variabel input dan output. Pengelompokkan variable tersebut dimaksudkan untuk
mempermudah perhitungan dan mengetahui variabel-variabel yang berpengaruh
yang dapat diketahui dari input dan output yang dikelompokkan. Dalam proses
identifikasi variabel input-output ditentukan dengan cara brainstorming dengan
pihak perusahaan dan referensi penelitian sebelumnya. Setelah dilakukan
identifikasi variabel input dan ouput maka langkah selanjutnya membuat model
matematis DEA.
Menurut Cooper, Seiford, dan Tone (2002), DEA menggunakan teknis program
matematis yang dapat menangani variabel dan batasan yang banyak, dan tidak
membatasi input dan output yang akan dipilih karena teknis yang dipakai dapat
mengatasinya.DEA ditemukan pertama kali oleh Farrell pada tahun 1957 dan
dikembangkan oleh Charnes, Cooper, dan Rhodes tahun 1978 yang dikenal
dengan model CCR. Dalam model ini, suatu tingkat efisiensi dihitung melalui
rasio output terhadap input dengan pembobotannya masing-masing. Untuk
menentukan bobot tersebut dilakukan dengan program linier. Model DEA yang
digunakan adalah model CCR Primal (Charnes, Cooper dan Rhodes,1978).
model ini adalah model utama yang dipakai untuk menghitung nilai efisiensi
relatif tiap unit UPK dimana UPK yang efisien (=1) dan tidak efisien (<1). Jika
diasumsikan ada n UPK yang terdiri dari m input dan s ouput. Nilai efisiensi
relatif dari UPK yang dicari didapatkan dari model persamaan yang dibuat oleh
Charnes et.al (1978) sebagai berikut: max Σ =1Σ =1 (1). Σ =1Σ =1≤1 (2), ≥0 (3)
Keterangan: = Nilai input ke- yang digunakan UPK ke- = Nilai output ke- yang
digunakan UPK ke- = bobot untuk input = bobot untuk output Persamaan (1), (2)
dan (3) merupakan persamaan nonlinear atau persamaan linear fraksional, yang
kemudian ditransformasikan ke dalam bentuk linear sehingga dapat
diaplikasikan dalam persamaan linear (Talluri, 2000) sebagai berikut: maxΣ =1
(4) . . Σ =1 =1 (5) Σ =1−Σ =1≤0 (6) , ≥0 (7) Perhitungan efisiensi relatif dengan
menggunakan model DEA CCR Primal yang dilakukan pada software LINGO
akan diketahui UPK-UPK yang dianggap efisien maupun kurang efisien dengan
mengacu pada hasil perhitungan nilai efisiensi relatif model matematis DEA
CCR Primal dimana penentuannya berdasarkan Isnaini Halimah Rambe,
Muhammad Romi Syahputra Aplikasi Data Envelopment Analysis (DEA) untuk
Pengukuran Efisiensi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN:
Pemilihan Unit Pembuat Keputusan (UPK) Unit Pembuat Keputusan (UPK) yang
akan diukur dan dianalisa efisiensinya adalah pada bulan Januari, Februari,
Maret, April dan Mei 2015. Sehingga jumlah UPK yang akan diukur berjumlah 5
seperti terlihat pada tabel 1. Tabel 1. Unit Pembuat keputusan (UPK) Bulan Unit
Pembuat Keputusan (UPK) Januari 2015 UPK 1 Februari 2015 UPK 2 Maret
2015 UPK 3 April 2015 UPK 4 Mei 2015 UPK 5 Pengelompokkan Input dan
Output Setelah dilakukan klasifikasi DMU maka yang dilakukan selanjutnya
adalah dengan menganalisa dan mengelompokkan data input dan data ouput.
MASUKAN:
Jurnal diatas sudah menyelesaikan masalah diatas utuk pembanding dalam
Penelitian ini bisa menggunakan metode lain seperti ANP atau AHP sebagai
pembandning.

Anda mungkin juga menyukai