SAP-10
OLEH KELOMPOK 7:
PROGRAM EKSTENSI
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
1
QUALITY COST AND PRODUCTIVITY
2
Sedangkan allocative efficiency menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memilih
kombinasi input yang optimal pada tingkat harga dan teknologi tertentu. Selanjutnya
kedua pengukuran ini dapat dikombinasikan untuk menghasilkan suatu pengukuran
yang lebih luas yang dikenal dengan total economic efficiency, atau cost efficiency.
Tahap awal dari konsep efisiensi adalah technical efficiency yang memusatkan
perhatian pada kemampuan perusahaan menggunakan input dalam menghasilkan output
dibandingkan dengan best practice. Selanjutnya perhatian juga diarahkan pada
kemampuan perusahaan untuk memilih kombinasi yang optimal dari input pada tingkat
output dan harga input tertentu sehingga muncul konsep allocative efficiency.
Kombinasi dari kedua pengukuran ini menghasilkan cost efficiency atau X-efficiency.
Bahkan beberapa peneliti, seperti Barr et al. dan Berger & Mester sudah memasukkan
kombinasi ini kedalam kategori economic efficiency meskipun ruang lingkup
pengertian economic efficiency ternyata berkembang lebih luas lagi. Tahap terakhir
adalah pengembangan konsep economic efficiency dengan mempertimbangkan aspek-
aspek lainnya seperti profit, ruang lingkup usaha (scope), dan skala usaha (scale).
3
Pengukuran produksitivitas parsial
Rasio produktivitas = output/input
Karena hanya produksitivitas dari satu input yang sedang diukur, maka ukuran
itu disebut pengukuran produktivitas parsial. Jika output dan input diukur dalam
kuantitas fisik, maka kita memperoleh ukuran produksitivitas operasional (operational
productivity measure). Jika output dan input dinyatakan dalam dolar, maka kita
memperoleh ukuran produktivitas keuangan (financial productivity measure). Sebagai
contoh, misalkan pada tahun 2005, Kankul Company memproduksi 120.000 mesin
untuk AC window kecil dan menggunakan 40.000 jam tenaga kerja. Rasio produktivitas
tenaga kerja adalah 3 mesin per jam (120.000/40.000). ini adalah ukuran operasional
karena unit-unit dinyatakan dalam bentuk fisik. Jika harga jual untuk setiap mesin
adalah $50 dan biaya tenaga kerja adalah $12 per jam, maka output dan input apat
dinyatakan dalam dolar. Rasio produktivitas tenaga kerja, yang dinyatakan dalam
bentuk keuangan, adalah $12,50 dari pendapatan per dolar biaya tenaga kerja
($6.000.000/$480.000).
4
pada akhir tahun 2005, kankul memutuskan untuk mencoba prosedur baru untuk
memproduksi dan merakit mesin dengan harapan bahwa prosedur baru itu akan
menggunakan lebih sedikit tenaga kerja. Pada tahun 2006, terdapat 150.000 mesin yang
diproduksi menggunakan 37.500 jam tenaga kerja. Rasio produktivitas tenaga kerja
untuk tahun 2006 adalah empat mesin per jam (150.000/37.500). Perubahan yang terjadi
merupakan peningkatan yang signifikan dalam produktivitas tenaga kerja dan menjadi
bukti keefektifan prosedur baru tersebut.
5
biaya sisa bahan baku dan limbah produksi melebihi penghematan dari pengurangan
tenaga kerja, maka produktivitas secara keseluruhan menurun.
6
digunakan. Selisih biayanya adalah sejumlah perubahan laba yang disebabkan oleh
perubahan produktivitas.
Untuk mengaplikasikan aturan ini, input yang seharusnya digunakan selama
periode berjalan dalam keadaan tanpa perubahan produktivitas harus dihitung terlebih
dahulu.
PQ = Output periode berjalan/Rasio produktivitas periode dasar
Untuk mengilustrasikan aplikasi aturan keterkaitan dengan laba, contoh trade-
off input digunakan, dengan menambahkan informasi biaya.
Perhitungan pengaruh terkait dengan laba mengungkapkan pengaruh bersih
perubahan proses tidak menguntungkan. Pengaruh produktivitas yang terkait dengan
laba dapat dihitung untuk satu jenis input. Ukuran terkait dengan laba memperlihatkan
pengaruh pengukuran parsial maupun pengaruh pengukuran total. Ukuran produktivitas
total terkait dengan laba merupakan penjumlahan dari setiap ukuran parsial. Sifat ini
membuat ukuran terkait dengan laba ideal untuk menilai trade-off.
7
6. Pengukuran produktivitas perusahaan akan menjadi informasi yang bermanfaat
dalam membandingkat tingkat produktivitas di antara organisasi perusahaan
industry sejenis serta bermanfaat pula untuk informasi produktivitas industri pada
skala nasionalmaupun global.
7. Nilai-nilai produktivitas yang dihasilkan dari suatu pengukuran dapat menjadi
informasi yang berguna untuk merencanakan tingkat keuntungan dari perusahaan
tersebut.
8. Pengukuran produktivitas akan menciptakan tindakan-tindakan kompetitif berupa
upaya-upaya peningkatan produktivitas terus-menerus.
9. Pengukuran produktivitas terus-menerus akan memberikan informasi yang
bermanfaat untuk menentukan dan mengevaluasi kecenderungan perkembangan
produktivitas perusahaan dari waktu ke waktu.
10. Pengukuran produktivitas akan memberikan informasi yang bermanfaat
dalam mengevaluasi perkembangan dan efektivitas dari perbaikan terus-menerus
yang dilakukan perusahaan.
11. Pengukuran produktivitas akan memberikan motivasi kepada orang-orang untuk
secara terus-menerus melakukan perbaikan dan juga akan meningkatkan kepuasan
kerja. Orang-orang akan lebih memberikan perhatian kepada pengukuran
produktivitas apabila dampak dari perbaikan produktivitas itu terlihat jelas dan
dirasakn oleh mereka.
12. Aktivitas perundingan bisnis secara kolektif dapat diselesaikan secara
raisonal, apabila telah tersedia ukuran-ukuran produktivitas.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://lukasang46.blogspot.com/2014/06/akuntansi-manajemen-efisiensi-produksi.html
http://dramli.wordpress.com/2009/02/28/bab-2-disertasi/
http://bany-banysastra.blogspot.com/2012_08_01_archive.html
http://www.scribd.com/doc/16733299/Konsep-Produktivitas