MANAJEMEN OPERASI I
DISUSUN OLEH :
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Ganjil 2021
MATERI PERTEMUAN KE-2
A. Pengertian Produktivitas
Penciptaan barang dan jasa membutuhkan perubahan sumber daya menjadi barang dan
jasa. Semakin efisien dalam membuat perubahan sumber daya tersebut, semakin produktif dan
banyak nilai yang ditambahkan dalam barang dan jasa tersebut. Menurut Heizer dan Render
(2015) produktivitas adalah rasio output (barang dan jasa) dibagi dengan satu atau lebih input
(seperti tenaga kerja, modal, atau manajemen). Secara teknis, produktivitas merupakan suatu
perbandingan antara output dengan input.
B. Perhitungan Produktivitas
Pengukuran produktivitas melalui pendekatan rasio output per input adalah pengukuran
yang paling sederhana dan mampu menghasilkan tiga ukuran produktivitas sebagai berikut.
Pengukuran berdasarkan pendekatan rasio output per input dapat menggunakan satuan
fisik dari output dan input (ukuran berat, panjang, isi dan lain-lainnya) atau satuan moneter dari
output dan input (dolar, rupiah, pound sterling, dan lain-lainnya).
C. Variabel Produktivitas
Peningkatan produktivitas bergantung pada tiga variabel produktivitas berikut.
1. Tenaga Kerja
Peningkatan kontribusi tenaga kerja pada produktivitas disebabkan oleh tenaga kerja
yang lebih sehat, lebih berpendidikan, dan bergizi baik. Berdasarkan sejarah, sekitar 10%
peningkatan produktivitas tahunan dikaitkan dengan adanya peningkatan kualitas tenaga kerja.
2. Modal
Inflasi dan pajak meningkatkan biaya modal, serta membuat investasi menjadi mahal.
Saat modal yang diinvestasikan per pekerja menurun, produktivitas menurun. Manajer
menyesuaikan rencana investasi dengan perubahan-perubahan dalam biaya modal.
Berkonstribusi sekitar 38% dari peningkatan tahuanan.
3. Manajemen
Tahapan Perkenalan adalah tahapan pertama dalam siklus hidup produk dimana produsen
memperkenalkan produk barunya kepada pasar atau masyarakat umum. Biasanya pada kondisi
ini sering dilakukan penelitian, pengembangan produk, modifikasi dan perbaikan proses, dan
pengembangan pemasok.
Tahap Perkembangan (Growth) adalah tahap dimana produk yang diperkenalkan tersebut sudah
dikenal dan diterima oleh konsumen. Pada tahap ini design produk mulai stabil dan diperlukan
peramalan kebutuhan kapasitas yang efektif. Penambahan kapasitas yang sudah ada untuk
menampung peningkatan permintaan produk mungkin diperlukan.
Pada tahap ini, pesaing mulai bermunculan. Peningkatan omset penjualan yang mulai melambat,
persaingan mulai ketat dan harus berjuang dalam merebut pangsa pasar dengan pesaing-
pesaingnya. Produksi dalam jumlah besar serta inovasi sangat dibutuhkan pada fase ini.
d) Tahap Penurunan (Decline)
Pada tahap penurunan, penjualan dan keuntungan akan semakin menurun dan jika tidak
melakukan strategi yang tepat, produk yang ditawarkan mungkin akan hilang dari pasar (market).
Satu teknik untuk menghasilkan ide produk baru adalah brainstorming, yaitu merupakan
teknik tim untuk membangkitkan ide kreatif pada satu subjek khusus. Ide tidak dikaji
ulang hingga waktu brainstorming selesai. Umumnya akan bermanfaat bila secara langsung
disertai semangat dapat memusatkan perhatian pada peluang tertentu, sebagaimana dituliskan
dibawah ini :
3. Perubahan secara sosiologis dan demografis mungkin muncul pada beberapa factor
seperti berkurangnya ukuran keluarga.
6. Perubahan lain dapat muncul melalui kebiasaan pasar, standar professional, pemasok,
dan distributor.
Manajer operasi harus menyadari adanya faktor-faktor ini dan dapat menganytisipasi segala
perubahannya.
C. Pentingnya Produk Baru
Dapat diperhatikan bahwa tidak selamanya produk yang dibuat akan berhasil di pasaran.
Mungkin untuk mendapatkan produk yang berhasil diperlukan adanya seleksi dan desain produk
hingga ratusan kali. Manajer operasi dan organisasinya harus dapat menerima resiko dan
kegagalan sambil tetap mempertahankan usahanya.
QFD digunakan diawal proses desain untuk membantu menetapkan apa yang dapat memuaskan
pelanggan dan kemana penyebaran usaha-usaha berkualitas. Terdapat enam langkah dasar:
Tim Pengembangan produk bertanggung jawab untuk mengubah permintaan pasar menjadi
sebuah produk yang dapat mencapai penghasilan produk. Tugas Tim pengembangan
produk adalah untuk membuat suatu produk atau jasa yang sukses, yaitu yang dapat
dipasarkan (markettability), diproduksi (manufacture ability) dan kemampuan pelayanannya
(service ability).
Kemampuan untuk diproduksi dan rekayasa nilai adalah aktifitas yang menolong
memperbaiki desain, produksi, pemeliharaan dan penggunaan sebuah produk. Selain
pengurangan biaya yang nyata dan langsung terlihat desain agar barang dapat diproduksi
dan rakayasa nilai juga menghasilkan keuntungan lain, diantaranya adalah :
Selain terdapat produk berupa barang, terdapat pula produk yang tidak nyata, yaitu
jasa. Yang termasuk dalam industri jasa adalah perbankan, keuangan, asuransi,
transportasi, dan komunikasi. Merancang jasa merupakan tantangan karena umunya
memiliki karakteristik yang unik. Satu alasan mengapa perbaikan produktivitas dalam
jasa begitu rendah yaitu karena baik desain dan pengantaran produk jasa memasukkan
adanya interaksi pelanggan. Saat pelanggan berpartisipasi dalam proses desain, pemasok
jasa mungkin mempunyai daftar menu jasa dimana pelanggan dapat memilih pilihannya.
Dalam hal ini, pelanggan dapat berpartisipasi dalam desain jasa.
Karena interaksi pelanggan yang tinggi pada hampir semua industri jasa, dokumen untuk
memindahkan produk menjadi produksi berbeda dengan yang digunakan pada operasi
pembuatan barang. Dokumentasi pada jasa sering berbentuk perintah kerja yang eksplisit
yang merinci apa yang akan terjadi pada moment of truth. Contohnya, terlepas dari seberapa
baik sebuah produk bank dalam simpanan, deposito, pinjaman, hipotek, dan lainnya, jika
moment of truth tidak dilakukan dengan baik, maka produk mungkin tidak diterima dengan
baik.
G. Reliabilitas Produk
Satu konsep penting dalam mendesain fungsi produk adalah konsep Reliabilitas Produk
yang didefinisikan sebagai probabilitas produk dapat berfungsi dengan memuaskan selama
periode waktu tertentu di bawah kondisi pemakaian tertentu. Ini berbeda dengan pengertian
kualitas. Diambilkan contoh, misalnya dikatakan bahwa reliabilitas accu mobil selama 48
minggu adalah 97%. Ini artinya bahwa 97 dari 100 accu mobil dapat bertahan selama 48
minggu bila pemakaian mobil normal atau misalnya menempuh jarak 12.000 km per tahun.
Salah satu cara yang biasa digunakan untuk mengukur reliabilitas produk adalah dengan
menghitung Failure Rate, yaitu dengan mengukur jumlah kerusakan atau kegagalan per unit
per waktu. Secara matematis failure rate dihitung dengan cara:
Misalnya, Sebuah perusahaan lampu pijar memproduksi lampu pijar yang memiliki
ketahanan 72 jam dinyalakan terus menerus tidak akan rusak. Kemudian diambil 5.000 unit
produk lampu pijar untuk diuji ketahanannya dengan menyalakan selama 72 jam. Ternyata
jumlah lampu pijar yang rusak sebanyak 1.000 unit, maka tingkat kegagalan produk (failure
rate) adalah:
MATERI PERTEMUAN KE-4
STRATEGI PROSES
Sebuah strategi proses (process strategy) merupakan sebuah pendekatan dari organisasi
untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa. Tujuannya adalah untuk menciptakan
sebuah proses yang bisa menghasilkan produk yang memenuhi keinginan pelanggan yang sesuai
dengan biaya dan batasan manajerial lainnya. Proses yang dipilih akan memiliki efek jangka
panjang pada efisien dan fleksibilitas dari produksi selain juga biaya dan mutu dari barang yang
dihasilkan.
Hampir setiap barang dan jasa dibuat dengan menggunakan beberapa variasi dari satu diantara
empat strategi proses yaitu:
Mayoritas produksi global ditunjukkan untuk membuat produk dengan volume kecil, tinggi
keragamannya dalam tempat yang disebut dengan “job shops”(top kerja). Fasilitas tersebut
diorganisasikan di sekitar aktivitas-aktivitas atau proses-proses tertentu. Mereka memberikan
sebuah tingkat yang lebih tinggi dalam hal fleksibilitas produk karena produk-produk berpindah
di antara proses-prose khusus. Masing-masing proses di desain untuk melakukan berbagai
macam aktivitas dan menangani perubahan yang sering terjadi. Pada akhirnya mereka disebut
proses yang berselang-seling ( intenmittent processes).
2. Fokus Berulang
Proses repetitif,seperti yang kita lihat dalam profil perusahaan Global mengenai Harley-
Davidson, menggunakan modul. Modul (modules) merupakan bagian atau komponen yang
dipersiapkan sebelumnya, sering kali dalam sebuah proses berfokus pada produk (berkelanjutan).
Proses berulang merupakan lini perakitan klasik. Digunakan secara luas hampir di seluruh
perakitan mobil dan peralatan rumah tangga, memiliki banyak struktur dan pada akhirnya
kurangnya fleksibilitas dibandingkan dengan fasilitas berfokus pada proses.
Proses dengan volume yang tinggi, variasi yang rendah adalah proses fokus produk ( product
focused) fasilitas yang diatur di sekitar produk. Mereka juga disebut dengan proses yang
berkelanjutan karena mereka memiliki pengerjaan produksi yang sangat panjang dan
berkelanjutan. Sebuah fasilitas berfokus pada produk menghasilkan volume yang tinggi dan
variasi yang rendah. Sifat khusus dari fasilitas memerlukan biaya tetap yang tinggi dan variasi
yang rendah, yang menyebabkan tingginya penggunaan fasilitas.
Kustomisasi massal merupakan produk barang dan jasa yang cepat dan berbahaya rendah (low-
cost) yang memenuhi keinginan pelanggan yang semakin berbeda. Akan tetapi, kustomisasi
massal bukan hanya tentang karagaman, tetapi juga mengenai membuat secaratepat apa yang
diinginkan pelanggan ketika pelanggan menginginkannya secara ekonomi. Namun, untuk
mencapai kustomisasi massal merupakan sebuah tantangan yang memerlukan kemampuan
operasional yang canggih. Membangun proses yang lincah yang secara cepat dan murah
menghasilkan produk-produk kustom memerlukan sebuah lini produk yang terbatas dan desain
modular. Hubungan antara penjualan, desain, rantai pasokan, dan logistik harus kuat.
Masing-masing dari keempat proses memiliki karakteristik, kelebihan dan kekurangannya. Hal
itu terdapat di seluruh rangkaian proses, dan proses jika disesuaikan pada volume dan variansi
secara benar, dapat menghasilkan keunggulan biaya rendah.
Oleh karena itu, diperlukan tindakan lanjut agar strategi proses ini maksimal. Salah satu yang
menjadi alat penunjang ialah analisis dan desain proses. Hal ini dilakukan untuk mencapai
keunggulan bersaing dan memenangkan pesanan (pasar).
C. Perbandingan Antar Proses
Fokus pada Proses Fokus Berulang Fokus pada Produk Kustomisasi Massal
(volume rendah, (moduler) (volume tinggi, (volume tinggi,
keragaman tinggi) (contohnya Harley- keragaman rendah) keragaman tinggi)
(contohnya Standard Davidson) (contohnya Nucor (contohnya Dell
Register) Steel) Computer)
1. Menghasilkan 1. Pada jangka 1. Menghasilkan 1. Menghasilkan
produk dalam panjang produk yang produk dalam jumlah produk dalam jumlah
jumlah kecil dan terstandarisasi besar dan keragaman besar dan keragaman
keragaman tinggi. dengan beberapa rendah. tinggi.
pilihan biasanya
dihasilkan dari modul
yang ada .
5. Persediaan 5. Diterapkan
bahan baku relatif teknik pengadaan
5. Persediaan 5. Persediaan
tinggi dibandingkan JIT.
bahan baku relatif bahan baku relatif
nilai produk.
rendah dibandingkan rendah dibandingkan
nilai produk. nilai produk.
6. Diterapkan
6. Barang teknik persediaan
setengah jadi tinggi JIT.
6. Barang 6. Barang
dibandingkan output.
setengah jadi rendah setengah jadi
dibandingkan output. diturunkan dengan
menerapkan JIT,
kanban, dan lean
7. Pergerakan production.
11. Anggaran
11. Biaya tetap
biasanya dilakukan 11. Biaya biasanya
tinggi dan biaya
sesuai dengan diketahui karena
variabel yang
pekerjaan, pengalaman 11. Karena biaya
dinamis menjadikan
diramalkan sebelum sebelumnya. tetap tinggi, biaya
pembuatan anggaran
melakukan biasanya tergantung
sebuah tantangan.
pekerjaan, tetapi pada utilisasi
setelah pekerjaan
selesai.
Karena Interaksi konsumen seringkali merupakan variable penting dalam desain proses
terutama pada sektor jasa maka hal ini akan dikaji lebih lanjut dalam sub topik ini. Walaupun
interaksi dengan konsumen seringkali memberikan pengaruh buruk pada kinerja proses, tetapi
sektor jasa menjadikan interaksi dan customization menjadi kebutuhan penting. Mengenali
keinginan konsumen yang unik menjadikan manajer opersaional mendisain proses untuk
memenuhi persyaratan khusus ini agar proses menjadi efektif dan efisien.
Agar suatu proses desain efektif, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:
3. Kurangi waktu yang diperlukan untuk mendesain suatu produk atau jasa baru.
4. Perkecil revisi yang diperlukan untuk membuat suatu desain yang dapat
PERENCANAAN KAPASITAS
A. Pengertian
Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi atau volume pemprosesan (troughput) atau
jumlah unit yang dapat ditangani, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam
suatu periode waktu tertentu.[1]
Menurut Hani Handoko, Kapasitas adalah suatu tingkat keluaran suatu kuantitas keluaran
dalam periode tertentu dan merupakan kuantitas keluaran tertinggi yang mungkin selama periode
waktu itu.
Kapasitas desain (capacity) adalah output maksimum sistem secara teoritis dalam suatu
periode tertentu dengan kondisi ideal. Kaspasitas desain biasanya dinyatakan dalam suatu
tingkatan tertentu, seperti jumlah bahan baku yang dapat diproduksi setiap minggu, setiap bulan,
atau setiap tahun. Namun dalam organisasi kapasitas diukur dari kuantitasnya seperti, tempat
tidur (dalam sebuah rumah sakit), ukuran ruangan kelas (dalam sebuah sekolahan).
b. Kapasitas Efektif
Kapasitas efektif adalah kapasitas yang diharapkan dapat dicapai oleh sebuah perusahaan
dengan bauran produk, metode penjadwalan, pemeliharaan, dan standar kualitas yang diberikan.
Kapasitas efektif biasanya lebih rendah dari kapasitas desain, karena fasilitas yang ada mungkin
telah direncanakan untuk versi produk sebelumnya atau ukuran bauran produk yang berbeda
dengan yang sekarang sedang diproduksi.
Keuntungan yang terus menerus berasal dari pembentukan keunggulan bersaing, tidak hanya
berasal dari return finansial dari proses tertentu. Keputusan kapasitas harus terintegrasi dengan
misi dan strategi organisasi. Investasi tidak boleh dipandang sebagai pengeluaran tersendiri,
melainkan sebagi bagian rencana terkoordinasi yang akhirnya akan menempatkan perusahaan
pada kedudukan yang menguntungkan. Elemen organisasi seperti pemasaran dan keuangan
dipengaruhi oleh perubahan kapasitas. Perubahan kapasitas mempengaruhi aliran kas dan
penjualan, sebagai mana perubahan kapasitas mempengaruhi kualitas, supply chain, sumber
daya, dan impilkasi pemeliharaan.
D. Pertimbangan Kapasitas
Selain integrasi dan investasi yang ketat, ada 4 pertimbangan khusus bagi terciptanya
kapasitas yang baik mengenai kapasitas :
E. Mengelola Permintaan
Walaupun terdapat peramalan yang baik dan kapasitas yang dibangun sesuai dengan
peramalan tersebut, dapat terjadi ketidakcocokan antara permintaan actual dan kapasitas yang
tersedia. Ketidakcocokan tersebut dapat berarti :
a. Permintaan > Kapasitas
Jika kondisi terjadi, perusahaan dapat membatasi permintaan dengan menaikkan harga,
membuat penjadwalan dengan lead time yang panjang dan mengurangi bisnis dengan
keuntungan marjinal. Solusi jangka panjang adalah meningkatkan kapasitas.
Jika kondisi ini, perusahaan mungkin perlu merangsang permintaan melalui pengurangan
harga atau pemasaran yang agresif atau mungkin menyesuaikan diri terhadap pasar melalui
perubahan produk. Saat permintaan menurun digabungkan dengan proses yang kuno dan tidak
fleksibel, pemutusan hubungan kerja dan penutupan pabrik mungkin harus dilakukan untuk
menyesuaikan kapasitas dengan permintaan.
Pola musiman atau siklus dari demand merupakan tantangan kapasitas lain. Pada kasus ini
manajemen menemukan menawarkan produk dengan pola demand komplementer–produk
yang demandnya tinggi ketika yang lain rendah-sangat membantu. Dengan melengkapi
produk yang tepat, mungkin pemanfaatan fasilitas, peralatan, dan personel dapat optimalkan.
STRATEGI LOKASI
Salah satu keputusan yang paling penting yang dibuat oleh perusahaan adalah dimana
mereka akan menempatkan kegiatan operasional mereka, maka keputusan yang harus diambil
selanjutnya oleh manajer operasional adalah strategi lokasi.
Lokasi yang strategis adalah wilayah penempatan operasi produksi sebuah perusahaan
yangdapat memberikan keuntungan maksimal terhadap perusahaan tersebut, karena tujuan
strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan. Keputusan
yang paling penting yang perlu dibuat oleh perusahaan adalah dimana mereka harus
menempatkan operasi mereka. Aspek Internasional keputusan ini adalah sebuah indikasi bahwa
keputusan lokasi bersifat global.
Lokasi sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Lokasi sangat
mempengaruhi risiko dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan. Sebagai contoh, biaya
transportasi saja bisa mencapai 25% harga jual produk (tergantung kepada produk dan tipe
produksi atau jasa yang diberikan). Hal ini berarti bahwa seperempat total pendapatan
perusahaan mungkin dibutuhkan hanya untuk menutup biaya pengangkutan bahan mentah yang
masuk dan produk jadi yang keluar dari perusahaan. Biaya lain yang dapat dipengaruhi oleh
lokasi antara lain adalah pajak, upah, biaya bahan mentah, dan sewa.
Lokasi sepenuhnya memiliki kekuatan untuk membuat (atau menghancurkan) strategi bisnis
sebuah perusahaan. Kerja keras yang dilakukan manajemen untuk menetapkan lokasi fasilitas
yang optimal merupakan investasi yang baik. Keputusan lokasi sering bergantung pada tipe
bisnis. Untuk keputusan lokasi industri, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk
meminimalkan biaya, sedangkan untuk bisnis eceran dan jasa professional, strategi yang
digunakan terfokus pada memaksimalkan pendapatan.
Tujuan model trasnportasi adalah menetapkan pola pengiriman terbaik dari beberapa titik
pemasok (sumber) ke beberapa titik permintaan (tujuan) sedemikian hingga meminimalkan
biaya produksi dan transportasi total. Dengan suatu jaringan titik pasokan dan permintaan,
setiap perusahaan menghadapi permasalahan yang sama. Walaupun teknik pemograman
linier dapat digunakan untuk menyelesaikan jenis masalah ini, telah dikembangkan
algoritma bertujuan khusus yang lebih efisien untuk aplikasi transportasi. Model transportasi
memberikan solusi awal yang pantas kemudian perbaikan bertahap dilakukan hingga solusi
optimal dicapai.
Bila fokus analisis lokasi sector industry adalah meminimalkan biaya, focus analisis lokasi
sector jasa adalah memaksimalkan pendapatan. Biaya manufaktur cenderung berfariasi secara
substansial antara lokasi satu dengan yang lainnya, namun tidak demikian dengan perusahaan-
perusahaan jasa, suatu lokasi yang spesifik sering menimbulkan dampak yang lebih besar pada
pendapatan, daripada biaya. Oleh karena itu, untuk perusahaan jasa, lokasi yang spesifik sering
kali mempengaruhi pendapatan dari pada mempengaruhi biaya. Hal ini berarti bahwa focus
lokasi pada perusahaan jasa haruslah pada penentuan volume bisnis dan pendapatan.
Ada delapan komponen besar volume dan pendapatan untuk perusahaan jasa :
4. Mutu persaingannya.
6. Mutu fisik fasilitas perusahaan dan mutu fisik fasilitas perusahaan yang berdekatan
letaknya.
STRATEGI LAYOUT
Tata letak (layout) adalah susunan letak fasilitas operasional perusahaan, baik yang ada
didalam bangunan maupun yang ada diluar. Layout yang tepat menunjukkan ciri ciri adanya
penyesuaian tata letak fasilitas operasional terhadap jenis produk dan proses konversi.
Pengaruh layout yang tepat bagi perusahaan addalah peningkatan produktifitas perusahaan.
Perihal tersebut disebabkan arus barang yang akan diproses, dan selanjutnya masuk kedalam
pemrosesan sampai menjadi produk akhir dapat berjalan dengan lancer. Aspek lain,
karyawan yang langsung terlibat didalam pemrosesan dapat bergerak leluasa tanpa takut akan
kemungkinan akan terjadi kecelakaan, sehingga mereka bekerja dengan tenang dan aman.
Tata letak mencakup desain dari bagian-bagian, pusat kerja dan peralatan yang
membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi bahan jadi. Perencanaan tata letak
merupakan satu tahap dalam perencanaan fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan
suatu sistem produksi yang efisiesn dan efektif sehingga dapat tercapainya suatu proses
produksi dengan biaya yang paling ekonomis. Karena alasan tersebut, maka diperlukan
perencanaan layout yang seksama. Pentingnya perencanaan layout disebabkan beberapa hal,
yaitu sebagai berikut:
Bagi manufaktur
Terjadinya perubahan desain produk secara terus menerus untuk membuat produk
baru.
Kemungkinan penggantian fasilitas yang harus selalu baru (up to date)
Setiap perubahan fasilitas akan menciptakan perubahan kondisi kinerja yang tidak
selalu menciptakan kepuasan atau kemungkinan terjadinya kecelakaan dalam proses
konversi.
Perpindahan lokasi pemasaran (market changes), dan untuk alasan penghematan dan
pengiriman atau pelayanan yang cepat dan baik.
Bagi usaha jasa
Karena tuntutan pelayanan yang prima dari pelanggan, sehingga harus disesuaikan
didalam usaha memenuhi kepusasan pelanggan.
Perubahan layout dapat menciptakan persepsi pelanggan bahwa perusahaan
memperhatikan pelanggannya, atau merupakan gambaran bonafiditas perusahaan.
Tuntutan pelanggan menginginkan layanan paling cepat dengan mutu yang tinggi,
sehingga layout harus mendukung sistem layanan tersebut.
Perilaku pelanggan yang terus berubah harus diikuti perusahaan dengan melakukan
perubahan layout secara berkelanjutan.
Sebuah tata letak yang efektif memfasilitasi terjadinya : aliran bahan, manusiadan informasi di
dalam-atau-antar wilayah. Sebuah tata letak yang baik perlumenetapkan hal-hal berikut :
Ariani, Dorothea Wahyu. (Tanpa Tahun). Modul 1 Manajemen Operasi Jasa. Diakses pada 26
Agustus 2021, dari https://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-
content/uploads/pdfmk/EKMA4369-M1.pdf
Heizer, J., & Render, B. (2011). Manajemen Operasi. (D. E. Irawan, Ed.) (10th ed.). Jakarta:
Salemba Empat.
Heizer, J., & Render, B. (2017). Manajemen Operasi. (D. E. Irawan, Ed.) (12th ed.). Jakarta:
Salemba Empat.
Sarjono, Haryadi. 2001. Model Pengukuran Produktivitas Berdasarkan Pendekatan Rasio Output
Per Input. The WINNERS, 2(2), 130-136.
https://dosen.stiepena.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/MATERI-8-STRATEGI-PROSES-1.ppt
https://binus.ac.id/malang/2020/07/strategi-proses-menentukan-proses-yang-efektif-dan-efisien/
https://docplayer.info/30282585-Perencanaan-kapasitas-manajemen-operasional.html
http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/968/2014/12/EMA302-
8-Strategi-Proses-Lokasi-dan-Tata-Letak-2014-1.pdf
http://dosen.stiepena.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/MATERI-9-STRATEGI-LOKASI.pdf
http://dosen.stiepena.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/MATERI-10-STRATEGI-TATA-
LETAK-1.pdf
https://bbs.binus.ac.id/management/2019/11/desain-tata-letak-layout-design/