Anda di halaman 1dari 37

PRODUKTIVITAS KERJA

Oleh
Dr. Hary Soegiri, MBA.MS.i
Definisi Produktivitas

Secara umum, produktivitas diartikan sebagai


hubungan antara hasil nyata maupun fisik dengan
masukan yang sebenarnya (ILO, 1979).
Greenberg yang dikutip oleh Sinungan (1985)
mengartikan produktivitas sebagai perbandingan
antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu
dibagi totalitas masukan selama periode tersebut.
Pengertian lain produktivitas adalah sebagai
tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-
barang atau jasa-jasa: “Produktivitas mengutarakan
cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber-
sumber dalam memproduksi barang-barang.”
Produktivitas juga diartikan sebagai:

a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan


hasil.

b. Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran


dan masukan yang dinyatakan dalam satu-satuan
(unit) umum.
Ukuran produktivitas yang paling terkenal berkaitan
dengan tenaga kerja yang dapat dihitung dengan
membagi pengeluaran oleh jumlah yang digunakan
atau jam-jam kerja orang.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Produktivitas Kerja

 Pekerjaan yang menarik


 Upah yang baik
 Keselamatan kerja
 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
 Lingkungan dan suasana kerja yang baik
 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan
dengan perkembangan perusahaan
 Karyawan merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan
perusahaan
 Pengertian dan simpati dari perusahaan / manajer atas
persoalan pribadi karyawan
 Kesetiaan pimpinan pada diri pekerja
 Disiplin
MEMACU PRESTASI KARYAWAN

Perubahan-Perubahan Dalam Perusahaan :


Fungsi & status pekerjaan berubah
Kebutuhan karyawan berkembang (karir & balas
jasa)
Masalah-masalah profesionalisme

Perusahaan /organisasi harus peka


Jika tidak bisa timbul “Demotivasi”
Etika bisnis  falsafah OPTIMIS

 Upaya mencapai hasil setinggi-tingginya dengan


mengingat “sikon” (lingkungan kerja tentram, selamat,
aman, “fun” dalam jangka panjang)

 Metode  keluaran produktif


 Segi pribadi manusia (sistem otot, syaraf & otak, panca
indera, perasaan, dll)
 Sistem kerja fisik & efisiensi kerja fisik
 Keselamatan kerja
 Kondisi teknis & psikis yang menyenangkan (tata warna,
musik pengiring)
 Ibadah
KEGAIRAHAN KERJA

Pendekatan untuk meningkatkaan kegairahan kerja :


 Memberikan penghargaan terhadap pekerjaan yang
dilakukan
 Memberikan perhatian tulus sebagai individu
 Ajakan partisipasi aktif  kerja tim
 Menghapus “disiplin besi” dari atas
 Memperbaiki moral karyawan
 Memperbaiki kondisi kerja
 Memberikan kesempatan karyawan untuk mengemukakan
keluhan
 Memberikan insentif
PENGUKURAN
10

PRODUKTIVITAS

dari 27
UNSUR-UNSUR PRODUKTIVITAS
11

1. Efisiensi
 Produktivitas sebagai rasio output/input
merupakan ukuran efisiensi pemakaian sumber
daya (input).
 Efisiensi merupakan ukuran dalam
membandingkan penggunaan masukan (input)
yang direncanakan dengan penggunaan
masukan yang sebenarnya terlaksana.
 Pengertian efisiensi berorientasi pada masukan.

dari 27
UNSUR-UNSUR PRODUKTIVITAS
12

2. Efektifitas
 Efektifitas merupakan suatu ukuran yang
memberikan gambaran seberapa jauh target
dapat tercapai baik secara kuantitas maupun
waktu.
 Makin besar presentase yang tercapai, makin
tinggi tingkat efektifitasnya.
 Konsep ini berorientasi pada keluaran.
 Peningkatan efektifitas belum tentu dibarengi
dengan peningkatan efisiensi, dan juga
sebaliknya.

dari 27
UNSUR-UNSUR PRODUKTIVITAS
13

3. Kualitas
 Produktivitas merupakan ukuran kualitas,
meskipun kualitas sulit diukur secara matematis
melalui rasio output/input.
 Secara umum kualitas adalah ukuran yang
menentukan seberapa jauh penentuan persyaratan,
spesifikasi dan harapan konsumen.
 Efisiensi titik beratnya adalah masukan, sedangkan
efektifitas titik beratnya pada keluaran.
 Produktivitas merupakan gabungan dari efisiensi,
efektifitas dan kualitas.

dari 27
14

Output Pencapaian Tujuan


Produktivitas  
Input Penggunaan Sumber Daya

Efektifitas pelaksanaan tugas Efektifitas


Produktivitas  
Efisiensi penggunaan sumber daya Efisiensi

dari 27
KESULITAN DALAM MERANCANG, MELAKSANAKAN, DAN
MENGAMBIL MANFAAT15DALAM PENGUKURAN
PRODUKTIVITAS
Ukuran cenderung lebih luas.
Ukuran berorientasi pada kegiatan, bukan hasil.
Masukan terlalu disederhanakan sehingga
mengurangi keabsahan ukuran.
Organisasi biasanya enggan untuk mengadakan
pengukuran terhadap sumber yang digunakan.
Proses kerja biasanya rumit, sulit untuk
dipisahkan dan diukur.

dari 27
KESULITAN DALAM MERANCANG, MELAKSANAKAN,
& MENGAMBIL MANFAAT DALAM PENGUKURAN
16
PRODUKTIVITAS
 Banyak pekerja atau pimpinan yang sering beranggapan
bahwa produktivitas yang tinggi dan kualitas yang baik
adalah hal-hal yang tidak dapat diperoleh secara bersamaan.
Pada kenyataannya keduanya harus saling melengkapi.
Manajemen yang baik harus meningkatkan produktivitas
dengan menetapkan indikator volume tanpa mengabaikan
unsur kualitas.
 Sistem pengukuran sulit diterapkan pada sistem yang gagal
dalam menggambarkan tanggung jawab maupun yang
menekankan tanggung jawab dengan cara yang salah.
 Keterangan dari sistem pengukuran biasanya merupakan
hasil kompromi (jalan pintas untuk memperoleh data),
sehingga mengakibatkan ukuran yang didapat tidak tepat.
 Sistem pengukuran biasanya hanya menekankan beberapa
aspek dari unjuk kerja organisasi, tetapi mengabaikan aspek-
aspek lainnya.
dari 27
MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DALAM
SISTEM INDUSTRI
17

1. Model pengukuran produktivitas berdasarkan


pendekatan rasio Output/input
2. Model pengukuran produktivitas berdasarkan
pendekatan angka indeks
3. Model pengukuran produktivitas berdasarkan
pendekatan fungsi produksi Cobb Douglas

dari 27
MODEL PENGUKURAN
PRODUKTIVITAS
18
BERDASARKAN
PENDEKATAN RASIO OUTPUT/INPUT

Outputs
Productivity =
Inputs

Model ini terdiri dari :


1. Produktivitas parsial
2. Produktivitas faktor total
3. Produktivitas total

dari 27
PRODUKTIVITAS PARSIAL
19

Pengukuran Partial = output/(input tunggal)

Contoh :
Produktivitas tenaga kerja
Produktivitas material
Produktivitas modal
Produktivitas energi

dari 27
PRODUKTIVITAS FAKTOR TOTAL
20

Produktivitas faktor total merupakan rasio dari


output bersih terhadap banyaknya input modal
dan tenaga kerja yang digunakan.
Output bersih : output bersih – input antara
Mis diperoleh hasil 1.5 artinya : setiap
penggunaan input tenaga kerja dan modal
secara bersama sebesar Rp. 1 juta, akan
menghasilkan output bersih sebesar Rp. 1.5
juta.
dari 27
PRODUKTIVITAS TOTAL
21

Produktivitas Total = Output/(total inputs)

Produktivitas total merupakan rasio dari output


total terhadap banyaknya input total.
Output bersih : output bersih – input
antara

dari 27
Mengukur Produktivitas

Partial Output Output Output Output


measures Labor Machine Capital Energy

Multifactor Output Output


measures Labor + Machine Labor+Capital+Energy

Total Goods or Services Produced


measure All inputs used to produce them

dari 27 22
PENDEKATAN RASIO OUTPUT/INPUT
23

Pengukuran produktivitas parsial, produktivitas


faktor total maupun produktivitas total, dapat
menggunakan satuan fisik dari output dan input
(ukuran berat, panjang, isi, dll) atau satuan
moneter dari output dan input (dollar, rupiah, dll).
Jika output dan input diukur dalam kuantitas fisik,
maka ukuran ini dinamakan ukuran
produktivitas operasional.
Jika output dan input diukur dinyatakan dalam
nilai uang, maka ukuran ini dinamakan ukuran
produktivitas finansial

dari 27
CONTOH
24

 PT. JAYA mempunyai data tentang output yang dihasilkan


dan input yang dipergunakan (diukur dalam satuan
moneter, juta rupiah) selama tahun 2007, sebagai berikut :
OUTPUT : Output total (Nilai produksi) = 1500
INPUT :
- Input tenaga kerja (Upah dan gaji) : 200
- Input material (bahan baku) : 200
- Input modal : 300
- Input energi (bahan bakar) : 100
- Input lain-lain : 100
- Input total : 900

dari 27
LANJUTAN CONTOH 1
25

Berapa nilai produktivitas parsial dan produktivitas


totalnya?

dari 27
PERIODE
26
DASAR
 Apabila perusahaan menyusun laporan mengenai
peningkatan atau penurunan efisiensi produktivitas
dengan mengukur perubahan dalam produktivitas
periode sebelumnya, maka ukuran produktivitas saat ini
harus dibandingkan dengan periode sebelumnya.
 Dalam hai ini, produktivitas periode sebelumnya
tersebut dinamakan periode dasar dan berfungsi
sebagai kriteria atau standar untuk mengukur perubahan
dalam efisiensi produktif.
 Periode sebelumnya yang digunakan sebagai kriteria
atau standar dapat dipilih sesuai dengan periode yang
diinginkan, misalnya: tahun sebelumnya, minggu
sebelumnya, atau periode yang diperlukan untuk
memproduksi batch produk yang terakhir.
 Untuk evaluasi strategik, periode dasar biasanya dipilih
pada awal tahun.

dari 27
CONTOH 1
27

Sebuah pabrik jam tangan merencanakan output 100


unit jam tangan pada minggu ke-I. Input sumber daya
tenaga kerja yang tersedia adalah 120 jam-orang.
Ternyata dalam minggu ke-I, perusahaan dapat
menghasilkan 120 unit jam tangan dengan jumlah
input sumber daya tenaga kerja yang sama.
Artinya :
Produktivitas yang dicapai lebih tinggi dari yang
direncanakan. "perusahaan ini telah berhasil
meningkatkan efektivitas dari output yang dihasilkan".

dari 27
LANJUTAN CONTOH 1
28

 Sebaliknya, jika minggu ini perusahaan menghasilkan


output sesuai dengan jumlah yang direncanakan yaitu 100
unit, tetapi dengan memanfaatkan tenaga kerja 15 jam-
orang, berarti produktivitasnya lebih tinggi dari
produktivitas rencana. Maka, dikatakan bahwa perusahaan
telah meningkatkan efisiensi pemakaian sumber daya
tenaga kerjanya.
 Dengan skenario selanjutnya, bisa saja tercapai output 150
unit dengan 15 jam-orang tenaga kerja. Maka, kasus
terakhir ini menunjukkan bahwa perusahaan telah
meningkatkan efisiensi maupun efektivitasnya.

dari 27
LANJUTAN CONTOH 1
29

Dengan melihat ratio dan kasus ilustrasi sebelumnya,


dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa "peningkatan
produktivitas' baru akan bisa dilakukan, apabila
hubungan antara output dan input menunjukkan
perubahan-perubahan, sebagai berikut :
1. Output meningkat dengan input sama.
2. Output sama, input berkurang.
3. Output menurun lebih kecil, dibanding penurunan input.
4. Output meningkat, input menurun.
5. Output meningkat lebih tinggi, dibanding peningkatan input.

dari 27
CONTOH 2
30

 Pada tahun 2007, PT MAJU TERUS memproduksi produk


A sebanyak 55.000 unit dengan menggunakan 11.000 jam
kerja karyawan. Maka:
1. Berapakah rasio produktivitas tenaga kerja ?

2. Jika harga jual produk A tersebut Rp.12.500,00 per


unit dan biaya tenaga kerja Rp.4.000,00 per jam, maka
berapa rasio produktivitasnya (dinyatakan dalam
jumlah rupiah) ?

dari 27
KEUNGGULAN UKURAN PARSIAL
31

Memungkinkan para manajer untuk memusatkan


pada penggunaan masukan tertentu.
Lebih mudah digunakan untuk menilai kinerja
produktivitas karyawan operasional.
Trend produktivitas dalam satu tahun dapat
ditelusuri.

dari 27
KELEMAHAN UKURAN PARSIAL
32

Ukuran parsial yang digunakan secara terpisah,


atau tidak dihubungkan dengan ukuran-ukuran
lainnya, dapat menyesatkan.
Akibat yang bersifat menyeluruh, tidak dapat
tercermin dalam pengukuran produktivitas parsial.

dari 27
Faktor Turunnya Produktivitas
33
 Ketidakmampuan manajemen dalam mengukur,
mengevaluasi dan mengelola produktivitas
perusahaan.
 Motivasi karyawan yang rendah karena sistem
pengukuran dan penghargaan yang diberikan tidak
berkaitan dengan produktivitas dan tanggung jawab
dari perusahaan.
 Pengiriman produk yang sering terlambat karena
ketidakmampuan memenuhi jadwal yang ditetapkan,
sehingga mengecewakan pelanggan
 Peningkatan biaya-biaya untuk proses produksi
pemasaran.
 Pemborosan penggunaan sumber daya material,
tenaga kerja, energi, modal, waktu, informasi dan
lain-lain.

dari 27
Faktor Turunnya Produktivitas
34
 Terdapat konflik-konflik dan hambatan-
hambatan dalam tim kerja sama yang tidak
terpecahkan, sehingga menimbulkan
ketidakefisiensian dalam kerja sama dan
partisipasi total dari karyawan.
 Ketiadaan sistem pendidikan dan pelatihan bagi
karyawan untuk meningkatkan pengetahuan
tentang teknik-teknik peningkatan kualitas dan
produktivitas perusahaan.
 Kegagalan perusahaan untuk selalu
menyesuaikan diri dengan tingkat peningkatan
dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam industri.

dari 27
35

Prasyarat untuk menilai dan meningkatkan


produktivitas, adalah :
"Bisa diukurnya output yang dicapai maupun
input yang digunakan".

dari 27
KRITERIA DALAM MELAKUKAN
36
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
1. Validitas.
2.Kelengkapan (Completeness). Kelengkapan
berhubungan dengan ketelitian dengan seluruh
output dan input.
3.Dapat dibandingkan (Comparability).
Pentingnya pengukuran produktivitas terletak pada
kemampuan untuk dapat membandingkan antara
periode dengan periode, dengan obyektif atau
standar sehingga dapat dilihat apakah penggunaan
sumber lebih efisien atau tidak dalam mencapai
hasil.
dari 27
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai