Anda di halaman 1dari 80

MODUL PERKULIAHAN

Pengenalan
Produktifitas

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

01
Teknik Teknik Industri A61162EL Ir R bagus Yosan,MT

Abstract Kompetensi
Definisi produktivitas adalah penilaian Pada akhir dari sesi ini diharapkan
dari suatu performansi. Produktivitas mendapat pemahaman yang seragam
adalah suatu tolak ukur parameter yang terkait produktifitas. Serta mampu
memperhitungkan efektifitas dan manggunakan kiasan produktifitas
efisiensi utilisasi masukan sumber daya secara tepat.
(input) dalam kegiatannya menghasilkan
produk akhir atau jasa (output).
Pembahasan
Produktivitas adalah kata yang jamak digunakan dalam suatu kegiatan. Produktivitas
senantiasa dikaitkan dengan penilaian performansi suatu kegiatan.

Tabel 1 kronologi definisi produktivitas

Eighteenth century Quesnay [1766] The word “productivity” appears for the first
time

Nineteenth century Littre’ [1883] “Faculty of produce”

Twentieth century Early 1990s “Relationship between output and the means
employed to produce this output”

“Quotient obtained by dividing output by one


OEEC [1950]
of the factors of production”Change in
product obtained for the resources expended”

Davis [1955] “Always a ratio of output to input”

Fabricant [1962]

Kendrick Functional definitions for partial, total factor


and and total productivity
Creamer
“ A family of ratios of output to input”
[1965]
Total productivity-the ratio of tangible output
Siegel to tangible input
[1976]
Sumanth
[1979]

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Dalam perjalanannya, kata produktivitas memiliki pemahaman yang terus berkembang
setiap periode waktu. Pada tabel 1 diperlihatkan pemahaman-pemahaman mengenai
produktivitas.

Definisi awal produktivitas adalah penilaian dari suatu performansi. Peformansi yang
dimaksud adalah kemampuan untuk menghasilkan. Menjelang abad 20 pemahaman
produktivitas berkembang menjadi kaitan antara keluaran yang terjadi dengan masukan
yang digunakan dalam suatu proses. Dan pada awal 1980, David J Sumanth mendefinisikan
produktivitas sebagai rasio dari seluruh faktor-faktor keluaran yang bisa diukur dengan
seluruh faktor-faktor masukan yang terukur. Pamahaman demikian akan mencerminkan
besaran tingkat performansi suatu proses.

Deskripsi-deskripsi yang mengartikan produktivitas dalam tabel 1 menghasilkan suatu


pemahaman umum mengenai produksi yang adalah

Produksi adalah suatu kegiatan dan aktivitas yang berkaitan dengan


menghasilkan suatu barang maupun menghasilkan suatu jasa.

Produktivitas adalah suatu tolak ukur parameter yang memperhitungkan


efektifitas dan efisiensi utilisasi masukan sumber daya (input) dalam kegiatannya
menghasilkan produk akhir atau jasa (output).

Pada pemahaman posisi produktivitas dalam ruang lingkup perusahaan, ada beberapa
segmen pemahaman tentang produktivitas diterapkan yang antara lain adalah :.

1. Mengandung pengertian sikap mental yg selalu mempunyai pandangan bahwa mutu


kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini
2. Mengandung pengertian sikap mental yg selalu mempunyai pandangan bahwa mutu
kehidupan hari ini harus lebih baaik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini
3. Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam proses peningkatan
produktivitas, karena alat produksi dan teknologi pada hakekatnya merupakan hasil
karya manusia.
4. . Produktivitas tenaga kerja mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang
dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu.
5. Peningkatan produktivitas tenaga kerja merupakan pembaharuan pandangan hidup
dan cultural dengan sikap mental memuliakan kerja serta perluasan upaya untuk
meningkatkan mutu kehidupan masyarakat.
6. Orientasi produktivitas adalah pengembangan sumber daya manusia melalui
pendidikan, pelatihan dan motivasi.

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
7. Orientasi produktivitas dan TQC adalah pengembangan sumber daya manusia
melalui pendidikan, pelatihan dan motivasi.

Konsep Produktivitas menurut piagam produktivitas Oslo 1984,

• Produktivitas adalah konsep universal, dimaksudkan untuk menyediakan semakin


banyak barang dan jasa untuk kebutuhan semakin banyak orang dengan
menggunakan semakin sedikit sumber daya.
• Produktivitas didasarkan pada pendekatan multi disiplin yg secara efektif
merumuskan tujuan, rencana pengembangan dan pelaksanaan cara-cara produktif
dengan menggunakan sumber daya secara efisien namun tetap menjaga kualitas.
• Produktivitas secara terpadu melibatkan semua usaha manusia dengan
keterampilan, modal, teknologi, manajemen, informasi, energi dan sumber lainnya
untuk perbaikan mutu kehidupan manusia melalui pendekatan konsep produktivitas
secara menyeluruh.
• Produktivitas lebih dari sekedar ilmu, teknologi dengan teknik-teknik manajemen,
akan tetapi mengandung filosofi dan sikap yg didasarkan pada motivasi yg kuat
untuk secara berterusan berusaha mencapai mutu kehidupan yg lebih baik.
Definisi dasar produktivitas :

• Produktivitas adalah parameter tingkatan performansi yang diperoleh melalui rasio


keluaran dihasilkan (output) terhadap rasio masukan (input). Dimana produktivitas
memungkinkan untuk dibagi terhadap kategori-kategori factor input antar lain budget
keuangan rutin, budget keuangan investasi, material mentah bahan produksi dan
factor lainnya (OEEC, 1950)
• Produktivitas adalah suatu korelasi antara keluaran yang dihasilkan (output) dengan
masukan sumebr daya yang diperlukan untuk proses penghasilan keluaran tersebut.
Terjemahan lebih lanjut adalah tingkatan efisiensi sumber daya, capital, asset,
tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan produk / jasa. (J.
Prokopenko,1987)
 Objektif : suatu ukuran dimana suatu tujuan akan dicapai
 Efisien : seberapa optimal penggunaan sumber daya dalam usahanya mencapai
tujuan
 Efektif : apa yang bisa dicapai dibandingkan dengan apa yang memungkinkan untuk
dicapai
 Komparasi : adalah performansi produktivitas dalam pencatatan setiap periode

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Produksi dan Produktivitas merupakan dua hal yang berbeda. Peningkatan produksi
menunjukkan pertambahan jumlah hasil yg dicapai, sedangkan peningkatan produktivitas
mengandung pengertian pertambahan hasil dan perbaikan cara pencapaian produksi.
Peningkatan produksi tidak selalu disebabkan oleh peningkatan produktivitas, karena
produksi dapat ditingkatkan walaupun produktivitas tetap atau menurun.

Peningkatan Produktivitas dapat dilihat dalam tiga bentuk:

 Jumlah produksi meningkat dg sumber daya yg sama.


 Jumlah produksi sama atau meningkat dicapai dg sumber daya yg kurang.
 Jumlah produksi jauh lebih besar dengan sumber daya relatif kecil.

LINGKUNGAN

INPUT PROSES OUTPUT

- Tenaga Kerja
- Modal
- Material
- Energi Proses Transformasi Produk
- Tanah Nilai Tambah (Barang dan / atau Jasa)
- Informasi
- Manajerial

Umpan Balik untuk


Pengendalian Input, Proses
dan Teknologi

Dalam skema sistem produksi, merupakan siklus satu arah dari input, proses menghasilkan
outpu. Dalam siklus tersebut ditambahkan skema umpan balik ( feed back) untuk
memberikan masukan dalam memperbaiki proses maupun mengoptimalkan input.

Postulat dasar dalam upaya peningkatan produktivitas

Keseluruhan upaya meningkatkan produktivitas kerja yang mutlak perlu didasarkan pada
berbagai postulat sebagai landasan dan titik tolak berpikir dan bertindak. Di antara postulat
yang teramat penting untuk diperhatikan diuraikan secara singkat di bawah ini :

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
 Pentingnya efisiensi
Setiap organisasi mutlak perlu memegang prinsip efisiensi. Secara sederhana prinsip
efisiensi berarti menghindari segala bentuk pemborosan. Mengingat kenyataan
bahwa kemampuan suatu organisasi mengadakan dan memiliki sarana dan
prasarana kerja ayng juga disebut sumber dana dan daya yang diperlukan guna
menjalankan roda organisasi selalu terbatas., padahal tujuan yang ingin dicapai tidak
terbatas,maka tidak pernah ada pembeanran untuk pemborosan terjadi.

 Sumber daya dan dan hanya benda mati


Karena pada dasarnya berbagai sumber daya dan dana merupakan “benda mati”
maka sarana dan prasarana tersebut harus digunakan sedemikian rupa sehingga
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya selam mungkin. Yang dimaksud
sarana dan pra-sarana kerja adalah bangunan fisik, mesin, peralatan dan perabot,
wahana mobilitas,uang, bahan mentah, bahan baku, informasi dan waktu. Bahkan
juga ketentuan-ketentuan formal dan normatif yang berlaku dalam menjalankan roda
organisasi termasuk dalam kategori ini.

 Sumber daya manusia sebagai elemen yang paling strategik


Bahwa sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam
organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Peningkatan produktivitas
kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia. Sebaliknya sumber daya manusia pula
yang dapat menjadi penyebab terjadinya pemborosan dan inefisiensi dalam berbagai
bentuknya. Karena itu, memberikan perhatian kepada unsur manusia merupakan
salah satu tuntutan dalam keseluruhan upaya meningkatkan produktivitas kerja.

 Komponen dasar penentuan produktivitas


1. tujuan organisasi
tujuan dalam klausul ini adalah titik kulminasi ke arah mana organisasi akan
dibawa dan berperan sebagai penuntun bagi organisasi dalam
menyelenggarakan berbagai fungsi dan kegiatannya.

2. perumusan visi dan misi


manajemen perlu menyatakan pandangannya secara eksplisit tentang bentuk
masa depan organisasi yang dikehendakinya.itulah yang dimaksud sebagai

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
visi. Akan tetapi harus ditekankan dengan sangat kuat bahwa pernyataan
manajemen puncak saja tidak cukup.

3. penentuan strategi organisasi


strategi merupakan kiat yang diterapkan untuk memenangkan ”peperangan”
yang melibatkan organisasi. Disadari atau tidak, setiap organisasi
sesungguhnya terlibat dalam suatu bentuk peperangan. Dalam dunia bisnis
lumrah untuk mengatakan bahwa strategi merupakan pernyataan umum oleh
manajemen puncak tentang kegiatan bisnis apa yang dilakukan organisasi
sekarang dan dalambidang bisnis apa organisasi ingin bergerak di masa
depan.

LINGKUNGAN

INPUT PROSES OUTPUT

- Tenaga Kerja
- Modal
- Material
- Energi Proses Transformasi Produk
- Tanah Nilai Tambah (Barang dan / atau Jasa)
- Informasi
- Manajerial

Umpan Balik untuk


Pengendalian Input, Proses
dan Teknologi

Pada skema diatas merupakan skema produksi suatu bisnis proses perusahaan. Input
dalam kegiatan adlaah seluruh sumber daya yang menungkinakan untuk digunakan dalam
setiap langkah selanjutnya yaitu proses. Seluruh sumber daya yang dimaksud antara lain
adalah tenaga kerja, modal (uang), material, energi, tanah, informasi, waktu, bahan mentah,
bahan baku, manajerial dan waktu.

Seluruh sumber daya tersebut adalah yang akan digunakan untuk menambah nilai suatu
produk. Proses dalam hal ini adalah kegiatain yang bertujuan untuk menambahkan nialia
dari bahan baku atau bahan mentah menjadi bahan jadi sehingga nilainya menjadi
bertambah. Proses adalah suatu parameter yang mengkolaborasikan seluruh elmen
pembentuk input antara lai man ( sumber daya manusia ), Method (metoda yang digunakan
untuk memproses ), machine ( mesin-mesin dan tool yang digunakan untuk proses ),

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Material ( yaitu bahan baku atau bahan mentah )dan environment (lingkungan dimana
proses itu berjalan.

Output adalah produk akhir dari serangkaian proses dibelakangnya. Produk akhir atau jasa
merupakan parameter yang menjadi kualitas dari kinerja perusahaan. Tingkatan produk
yang naik adlaah produk yang dicari konsumen dan dinilai memuaskan keinginan
konsumen. Nilai produk atau jasa dikonversi ke dalam bentuk uang agar perhitungan indeks
produktivitas memiliki satuan yang sama.

LINGKUNGAN

INPUT PROSES OUTPUT PRODUKTIVITAS

- Tenaga Kerja
- Modal
- Material Proses Transformasi
- Energi Produk Produk
- Tanah Nilai Tambah (Barang dan / atau Jasa) (Barang dan / atau Jasa)
- Informasi
- Manajerial

Umpan Balik untuk


Pengendalian Sistem Produksi
agar Meningkatkan Produktivitas
Terus-Menerus

Skema diatas adalah skema yang menggambarkan posisi produktivitas dalam


kegiatan bisnis proses perusahaan. Skema bisnis proses perusahaan tidak mengalami
perubahan yang signifikan namun adanya skema produktivitas dengan posisi setelah output
menjadikan siklus yang memiliki umpan balik ( feed back ) berdasarkan analisa hasil produk
dihasilkan ( output ) yang diperbandingkan terhadap faktor masukan ( input) . Dalam
perjalanannya produktivitas bukanlah menjadi sebuah tool analisa namun juga menjadi
pengeaarah ( driven ) untuk menentukan pembuatan suatu keputusan.

Perhitungan produktivitas akan bertitik berat kepada besaran output terhadap input
yang diberikan. Pengambilan keputusan adalah hal yang bersifat relatif, diantarannya adalah
apakah dengan output yang sama membutuhkan input yang lebih sedikit ataukah dengan
input yang sama memberikan output yang lebih besar.

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Kesalahan suatu organisasi terhadap produktivitas adalah beranggapan bahwa
produktivitas itu adalah elemen pengujian kinerja per satuan periode tertentu. Namun pada
kenyataannya setiap periode hendaknya diukur dengan menggunakan tool produktivitas
yang ada.

Pengukuran produktivitas juga digunakan sebagai pedoman manajemen untuk


penentuan target produksi pada masa yang akan datang. Mengacu kepada nilai
produktivitas saat ini, manajemen hendaknya menentukan secara realistis nilai yang ingin
dicapai pada tahun mendatang. Penentuan dan perencanaan yang salah bisa menyebabkan
ketidak seimbangan dalam bisinis proses secara keseluruhan dan pemborosan secara
khusus.

No. Sistem Input Output

1. Bank Karyawan, fasilitas gedung Pelayanan financial bagi


dan peralatan kantor, modal, nasabah (deposito,
energi, informasi, dll. pinjaman, dll.)

2. Rumah Sakit Dokter, perawat, karyawan, Pelayanan medik bagi


laboratorium, dll karyawan, dll.

3. Universitas Dosen, mahasiswa, Pelayanan akademik bagi


karyawan, dll. mahasiswa, penelitian,
pelayanan masyarakat,
konsultasi, dll.

4. Transportasi Pilot, pramugari, tenaga Transportasi udara bagi


Udara mekanik, karyawan, dll. orang dan barang dari satu
lokasi ke lokasi lain.

5. Manufaktur Material, peralatan, Barang jadi dll.


karyawan, modal, energi, dll.

Tabel diatas menggambarkan suatu kegiatan bisnis proses yang beragam inti bisnisnya.

Bank = faktor produktivitas yang memungkinkan melihat komparasi antara output dan input
adalah level ketepatan aktifitas dan ketepatan memenuhi perimntaan pelanggan yang
berfungsi sebagai dirven adalah rate jumlah nasabah beserta kualiatas transaksinya.

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Rumah sakit = faktor produktivitas yang memungkinkan melihat komparasi antara output
dan input adalah level kesembuhan pasien di rumah sakit tersebut, sedangkan yang
berfungsi sebagai driven adalah tingkat kedatangan pasien ke rumah sakti tersebut dan
peningkatan satus rumah sakti sebagai rumah sakit rujukan.

Universitas = faktor produktivitas yang memungkinkan melihat komparasi antara output dan
input adalah level tingkat kelulusan mahasiswa dan prestasi universitas dan sebgai driven
adalah rate jumlah mahsiswa yang masuk ke universitas

Transportasi udara = faktor produktivitas yang memungkinkan melihat komparasi antara


output dan input adalah level ketepatan jadwal penerbangan, tingkat kecelakaan pesawat
yang minimal, sedangkan sebagai driven adalah rate penumpang pengguna jasa layanan
pesawat terbang.

Manufaktur = faktor produktivitas yang memungkinkan melihat komparasi antara output dan
input adalah level tingginya produk akhir yang jadi dengan perbandingan input yang sama.
Sedangkan sebagai driven adalah besarnya jumlah produk dan jasa yang dihasilkan per
suatu periode waktu.

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
JIKA MAKA

KASUS YANG AKAN TERJADI TINDAKAN

PROFITABILITAS PRODUKTIVITAS

1. Tinggi Tinggi Kondisi keuangan akan Pertahankan atau tingkatkan


sehat dan stabil produktivitas dan profitabilitas lebih
lanjut

2. Tinggi Rendah Profitabilitas yang tinggi Tingkatkan produktivitas


tidak akan berlanjut menggunakan siklus produktivitas.
dalam jangka panjang. Terdapat masalah internal dalam
Dalam jangka panjang, system industri.
produktivitas rendah
akan menggerogoti
keuangan perusahaan

3. Rendah Tinggi Perusahaan akan Tingkatkan profitabilitas melaui


menghadapi kerugian perbaikan: strategi pasar, riset pasar,
dan kemungkinan akan pelayanan pelanggan, promosi,
menuju kebangkrutan. penetapan harga, desain produk dll.
Terdapat masalah eksternal dari
system industri itu.

4. Rendah Rendah Perusahaan akan Tingkatkan produktivitas dan


bangkrut profitabilitas dg membangun kembali
system industri yg sekaligus
memperhatikan aspek-aspek kualitas,
efektivitas pencapaian tujuan dan
efisiensi penggunaan sumber daya.
Terdapat maslah internal dan eksternal
dari system industri itu.

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Skema diatas adalah penggambaran posisi profitabilitas terhadap produktivitas. Status
setiap perameter akan memberikan dampak yang berbeda dalam tindakan yang harus
dikerjakan. Aplikasi berdasarkan analisa yang kuat mengenai produktivitas dan profitabilitas
akan memudahkan manajemen untuk mengambil keputusan,

Daftar Pustaka

 David J. Sumanth (1999) Productivity Engineering And Management, McGraw-Hill


Book Company, NewYork.
 Ira B Gregerman (1984) Productivity Improvement, : Van Nostrand Reinhold
Co.,New York, N.Y.
 E.A Criner (1984) Cost Redukction Program For Engineers & Manager Van Nostrand
Reinhold New York :
 Rusli Syarif, (1991) Produktivitas, Angkasa Bandung,
 Wibisono, D., (2006) . Manajemen Kinerja : Konsep, Desain, dan Teknik
Meningkatkan Daya Saing Perusahaan, Erlangga. Jakarta.

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN

Pentingnya
Produktifitas
Pokok Bahasan

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

02
Teknik Teknik Industri A61162EL Ir R bagus Yosan,MT

Abstract Kompetensi
Peningkatan produktivitas berdampak Pada akhir dari sesi ini diharapkan
langsung kepada peningkatan mendapat pemahaman yang seragam
standar hidup nasional. Hal yang terkait pentingnya produktifitas. Serta
mutlak bila produktivitas sebagai mampu menggunakan penerapan
faktor terpenting dari sumber produktifitas secara tepat.
peningkatan pertumbuhan ekonomi,
peningkatan taraf dan standar hidup,
menyehatkan status keuangan
negara dan mengkontrol inflasi
Pembahasan
Pentingnya produktivitas


• Signifikansi pelaksanaan peningkatan produktivitas yang sinergis bsia membantu
peningkatan pendapatan nasional. Hal ini merupakan analogi positif dari
meningkatnya pendapatan kotor nasional atau GNP merupakan hasil dari perbaikan
konsep kerja yang efektif dan perbaikan kualitas sumber daya manusia & kapital.
• Peningkatan produktivitas berdampak langsung kepada peningkatan standar hidup
nasional
• Adalah hal yang mutlak bila produktivitas dijabarkan sebagai faktor terpenting dari
sumber peningkatan pertumbuhan ekonomi, peningkatan taraf sosial, peningkatan
standar hidup, menyehatkan status keuangan negara dan mengkontrol inflasi.
• Produktivitas juga mengembangkan kekuatan politis
• Produktivitas yang rendah berakibat kepada tingginya angka inflasi, perumbuhan
ekonomi yang rendah dan tingkat pengangguran tinggi.

Dampak produktivitas
Low Productivity
Growth
(compared with input
prices-especially
labor and energy)
Rasio in/out tdk imbang
Lagging Capital Formation
Rising Prices
(and insufficient capital-labor
(domestic and export goods)
ratio)

Lower Utilization of domestic Rising Unit


Plant Capacity (Labor and energy) Cost

Tidak kompetitif
Sluggish Sales
(in domestic and foreign
markets)

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Faktor yang mempengaruhi produktivitas

• Internal Factors (controllable)


• External Factors (not controllable)

Productivity Factors

Internal Factors External Factors

Hard Structural Natural Government


Soft Fators
Factors Adjustment Resources Infrastructure

Institutional
Products People Economics Manpower Mechanisms

Plant and Organization Demographic Policies


and Social Land and Strategy
Equipments and Systems

Work Energy Infrastructure


Technology
Methods

Public
Materials Management Enterprises
and Energy Raw Materials
Style

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Factor yang mempengaruhi produktivitas adalah seluruh factor yang memiliki dampak
terhadap performansi unit produksi dari suatu bisnis proses. Factor yang mempengaruhi
dibagi ke dalam 2 sub besar yaitu factor internal dan factor eksternal.

Factor internal adalah : segala aspek dan rasio yang berasal dari satu kesatuan unit bisnis
proses perusahaan tersebut

Factor eksternal adalah : seluruh aspek ayng berasal dari lingkungan, struktur dan
kebijakan pemerintahan dan factor makro pendukung suatu kondisi perekonomian.

Internal Factors

Hard
Soft Fators
Factors

Products: People:
- Use value - Set values conducive
- Place value - Motivation
- Time value - Standard of performance
- Price value

Plant and
Equipments: Organization and
- Good maintenance Systems
- Optimum process
- Increasing plant
capacity
- Reduce idle time

Technology: Work
-R&D Methods
- Automation
- Innovation

Materials and Energy:


- Material yield
- Use & control of Management
wastage & scraping Style
- Upgrading materials
- Cheaper materials
- Improved inventory
management
- Developing sources of
supply

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Pada factor internal; segala asset dan capital perusahaan mutlak dikategorikan ke dalam
factor internal tersebut. Pada kondisi spesifik, perubahan parameter faktor internal bisa
berakibat langsung kepada nilai produktivitas dan performansi perusahaan.

Faktor internal dibagi ke dalam 2 bagian yaitu hard factor dan soft factor.

Hard faktor adalah : seluruh komponen dari faktor internal yang memiliki bentuk fisik, dapat
terukur dan bersifat mutlak secara nominal angka.

Soft faktor adalah : seluruh komponen dari faktor internal yang tidak bersifat mutlak,
parameter yang dapat disesuaikan, tidak selalu bersifat terukur dan nominal angka.

External Factors

Structural Natural Government


Adjustment Resources Infrastructure

Manpower
Economic changes:
- Employments shifts from agriculture to Institutional
manufacturing industry mechanisms
- Move from manufacturing into service
industries
- Variations in the composition of capital
- Scale of production
- Industrial competitiveness Land Policies and
strategy

Demographic
and Social Energy

Infrastructure

Raw materials
Public
enterprises

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Pada factor eksternal; segala aspek yang berasal atau dikendalikan dari luar perusahaan,
aspek-aspek tersebut bersifat fisik maupun non fisik. Pada perjalanannya, aspek yang
bersifat fisik adalah tanah dan infrastruktur tata letak, sumber daya alam dan energi.

Aspek yang tidak bersifat fisik adalah regulasi dan kebijakan-kebijakan peraturan
pemerintah.

Kondisi ekonomi makro juga adalah aspek eksternal yang sangat berpengaruh kepada
kondisi produksi perusahaan. Kemampuan daya beli dan faktor inflasi menentukan
perputaran modal dan perolehan profit produksi.

Skematis keuntungan produktivitas

(Total)
Employee earnings Profit
Productivity

Costs Prices

 Price / unit = cost / unit +


profit margin / unit

 Peningkatan produktivitas akan mereduksi total cost per unit produk / jasa.

Pada dasarnya peningkatan produktivitas berdampak kepada strategi manajemen


perusahaan antara lain :

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Strategy 1:

Menurunkan harga jual dari produk / jasa tanpa mengorbankan margin keuntungan saat ini.

Strategy 2:

Menaikkan margin keuntungan tanpa mengorbankan penurunan harga jual.

Strategi 1

Bila strategi 1 diaplikasikan, sebagai dampak peningkatan produktivitas akan memberikan


hasil :

1. Konsumen akan merasa diuntungkan melalui penghematan biaya yang harus


dikeluarkan untuk mendapatkan produk / jasa. Konsumen akan mendapatkan produk
/ jasa dengan harga yang lebih rendah namun tetap dengan kualitas yang sama
bahkan lebih.

2. Perusahaan akan diuntungkan melalui peningkatan kepercayaan konsumen dan


peningkatan market share.

3. Karyawan dimana perusahaan meningkatkan produktivitasnya juga akan


mendapatkan keuntungan melalui peningaktan gaji/ pendapatan (saat perushaaan
memperoleh market share yang tinggi, marginkeuntungan yang diperoleh juga akan
dikontribusikan kepada karyawan.

Strategi 2

Bila strategi 2 diaplikasikan, sebagai dampak peningkatan produktivitas akan memberikan


hasil :

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
1. Pemilik dan pemegang saham perusahaan akan mendapatkan keuntungan lebih dari
penjualan produk. Selain itu, perusahaan akan memiliki kesempatan lebih biak dalam
menciptakan produk baru ataupun proses baru yang lebih efisien dan efektif.
Produktivitas vs inflasi

Average
annual percent
change in
prices

-2
0
Output per employ-hour 7
(labor productivity)

Pada grafik produktivitas terhadap inflasi terlihat bahwa dengan tingkata inflasi yang
semakin rendah maka tingkatan produktivitas akan semakin tinggi. Tingkatan inflasi rendah
akan membawa dampaka baik kepada faktor eksternal ( antara lain faktor ekonomi makro
dan faktor penyediaan raw material yang relatif murah ). Selain itu faktor internal juga
berdampak antara lain produk / jasa yang dihasilkan dapat diminati di masyarakat luas.

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Produktivitas vs standar hidup

240 Hourly
compensation

Unit labor cost

Output per
man-hour
100

40
1947 1967 1978
Year
Trends In USA privates economy’s labor productivity,
hourly compensation and unit labor cost

110 Productivity

Real hourly
earnings

50

1947 1980

Real earnings and labor productivity (output per hour)

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Rate pertumbuhan produktivitas ternyata memiliki korelasi positif terhadap standar hidup
secara keseluruhan. Kenaikan produktivitas membawa dampak kepada ketersediaan
mmodal dan kesejahteraan bagi masyarakat, dan dengan tingkat kesejahteraan yang tinggi
itulah standar hidup secara keseluruhan akan bergeser ke tingkat yang lebih tinggi. Contoh
negara dengan tingkat produktivitas tinggi adalah jepang dan tingkat standar hidup di
jepangpun relatif tertinggi di asia dan dunia.

Investasi terhadap produktivitas

Productivity
Correlation = 0.9
improvement, %

Investment

Untuk peningkatan produktivitas yang signifikan maka dibutuhkan suatu penanaman modal
yang cukup untuk peningkatan kapsitas produksi maupun untuk menghindari biaya lebih.
Pada dasarnya inventasi yang ditanam adalah untuk meminimalkan potensial biaya yang
timbul ataupun untuk menghindari biaya lebih pada saat proses produksi.

Kapital / SDM rasio terhadap produktivitas

220

Capital/labor
ratio

Output per hour


of all persons

100

50
1950 1977
Labor productivity in the private domestic economy
vs. capital/labor input ratio

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Siklus Produktivitas

Productivity
Measurement

Productivity Productivity
Improvement Evaluation

Productivity
Planning

The productivity cycle: productivity measurement, productivity


evaluation, productivity planning, productivity improvement (MEPI)

Tahapan pertama dari siklus produktivitas adalah mendefinisikan secara pasti areal dimana
ditinjau performansi produktivitasnya. Dan setelah itu diukur nilai produktivitas tercatat saat
itu yang disebut sebagai productivity measurement. Tahapan analisa dan evaluasi
merpuakan langkah selanjutnya dari siklus produktivitas, yaitu menentukan kebijakan dan
langkah apa yang akan diambil. Setelah penentuan langkah yang akan diambil, maka
direncanakan secara detail segala sesuatu yang memungkinkan untuk dilaksanakan. Hal itu
juga untuk menghindari kemungkinan biaya yang tidak dididuga terjadi. Langkah perbaikan
(improvement) adalah langkah pemuncak dari siklus produktivitas, namun perbaikan yang
terus menerun wajib dilaksanakan agar dampaknya bisa dirasakan seluruh anggota.

Ruang lingkup produktivitas

• Industrial engineering memiliki keterkatian dengan desain, perbaikan serta inovasi


dan integrasi sistem dari manusia, material, metoda, mesin dan lingkungan.

• Dunia industrial engineering membutuhkan kemampuan dan keahlian dalam


matematika, fisika dan ilmu sosial yang dikolaborasikan ke dalam metoda analisa
engineering. Sehingga hasil dan dampak suatu sistem dan metoda proses bisa
dikalkulasikan dan diprediksi lebih baik. (IIE, 1955)

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
• Productivity engineering memiliki keterkatian dalam integrasi desain, peningkatan
perbaikan sistem dalam tahapan pengukuran, evaluasi, perencanaan produktivitas
dan perbaikan sistem dalam manufaktur serta perusahaan jasa.

• Productivity management adalah bentukan sistem formal dari proses yang


melibatkan seluruh aspek manajemen dan karyawan untuk mencapai objektivitas
menurunkan biaya manufaktur, proses,distribusi, dan harga jual produk melalui
aplikasi siklus produktivitas.

Industrial
engineering

Productivity
engineering

Daftar Pustaka

 David J. Sumanth (1999) Productivity Engineering And Management, McGraw-Hill


Book Company, NewYork.
 Ira B Gregerman (1984) Productivity Improvement, : Van Nostrand Reinhold
Co.,New York, N.Y.
 E.A Criner (1984) Cost Redukction Program For Engineers & Manager Van Nostrand
Reinhold New York :
 Rusli Syarif, (1991) Produktivitas, Angkasa Bandung,
 Wibisono, D., (2006) . Manajemen Kinerja : Konsep, Desain, dan Teknik
Meningkatkan Daya Saing Perusahaan, Erlangga. Jakarta.

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN

Pengukuran
Produktivitas
Pokok Bahasan

Fakultas Program Studi On Line Kode MK Disusun Oleh

03
Teknik Teknik Industri A61162EL Ir R bagus Yosan,MT

Abstract Kompetensi
Produktifitas adalah perbandingan Pada akhir dari sesi ini diharapkan
antara elemen-elemen produksi mendapat pemahaman yang
dengan yang dihasilkan merupakan seragam terkait pengukuran
ukuran produktifitas. Pemahaman produktifitas. Serta mampu
produktivitas adalah hal yang menggunakan pengukuran
spesifik dan unik; dikarenakan faktor- produktifitas secara tepat.
faktor sosial, budaya, politik dan
kondisi perekonomian.
Pembahasan
Membahas tentang produktifitas, maka perlu di definisikan terlebih dahulu
pengertian produktifitas. Menurut International Labour Organization (ILO), produktifitas
adalah perbandingan antara elemen-elemen produksi dengan yang dihasilkan merupakan
ukuran produktifitas. Elemen - elemen produksi tersebut berupa : tanah, kapital, buruh, dan
organisasi. Sedangkan pengukuran produktivitas secara teknis pada dasarnya adalah
hasil dari Input(I) dibagi Output (O). Semakin besar output dan semakin kecil input maka
produktivitasnya semakin besar

Didalam peningkatan produktivitas sendiri terdapat faktor-faktor yang sangat


berpengaruh pada peningkatannya baik itu di tingkat makro, mikro maupun bagi tiap
individu.

 Di tingkat makro, stabilitas politik dan keamanan, kondisi Sumber daya (SDM, alam
dan Energi), pelaksanaan pemerintah, kondisi infrastruktur berupa transportasi dan
komunikasi dan yang tidak kalah penting adalah perobahan struktural dalam bidang
sosial dan budaya.

 Di tingkat mikro, faktor internal meliputi sumber daya manusia, teknologi,


manajemen, demand intensity dan struktur modal. Selain faktor faktor internal
terdapat juga faktor eksternal yang dapat mempengaruhi meliputi produktivitas di
tingkat mikro level diantaranya kebijaksaan pemerintah, kondisi politik, sosial,
ekonomi dan hankam serta tersedianya sumber daya alam.

 Di tingkat individu faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas adalah sikap


mental (budaya produktif), pendidikan, ketrampilan, kompetensi dan apresiasi
terhadap kinerja.

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Keuntungan peningkatan produktivitas di tingkat nasional (Makro):

1. Kemampuan bersaing meningkat khususnya dalam perdagangan internasional yang


menambah pendapatan negara, meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga
dapat meningkatkan standar hidup dan martabat bangsa

2. Sebagai alat untuk membantu merumuskan kebijaksanaan dalam perencanaan dan


pelaksanaan pembangunan dan tumbuhnya dunia usaha yang membawa pengaruh
bertambahnya lapangan kerja.

Di tingkat perusahaan (mikro) maka dengan peningkatan produktivitas:

1. Akan memperkuat daya saing perusahaan karena dapat memproduksi dengan biaya
yang lebih rendah dan mutu produksi lebih baik.

2. Menunjang kelestarian dan perkembangan perusahaan, menunjang terwujudnya


hubungan industrial yang lebih baik dan mendorong terciptanya perluasan lapangan
kerja.

Di tingkat individu dengan peningkatan produktifitas:

1. Akan meningkatkan pendapatan, meningkatkan harkat dan martabat serta

pengakuan potensi individu serta meningkatkan motivasi kerja dan keinginan


berprestasi.

2. Keuntungan atau laba bagi para pemegang saham dan para investor

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
3. Pekerjaan dan upah bagi para pekerja.

4. Pajak dan pendapatan-pendapatan lain untuk Pemerintah Daerah dan

Negara

Faktor pengukuran Produktivitas, maka cara-cara peningkatan produktivitas melalui


beberapa tahapan, antara lain adalah :

1. Meningkatkan Produktivitas dari level tenaga kerja


2. Meningkatkan Produktvitas Perusahaan
3. Meningkatkan Produktivitas Negara

Pertama-tama yang harus dilakukan adalah meningkatkan Produktivitas di level


tenaga kerja yang merupakan tanggung jawab dari berbagai pihak; perusahaan
menyediakan alat, fasilitas pelatihan, dan prasarana kerja lainnya, sehingga akan
menimbulkan sikap pekerja yang memiliki ethos kerja, sikap peduli dan disipli yang baik,
berinisiatif untuk melakukan perbaikan hasil kerja secara terus menerus sehingga
produktivitas tenaga kerja semakin meningkat.

Langkah dari cara peningkatan poduktivitas adalah segala kebijakan yang diberikan
oleh negara harus sejalan dengan kebijakan perusahan sehingga segala kegiatan
perusahaan dapat diakomodir dan difasilitasi dengan aturan-aturan yang tepat dan
kebijakan ekonomi yang tidak terlalu protektif sehingga perusahaan bisa lebih inovatif
dengan harga produk yang tidak terlalu mahal.

Metoda pengukuran produktivitas global

Rostas (1995) mendefinisikan empat metoda pengukuran untuk produktivitas global.

• Komparasi rasio nilai gross hasil (output) per unit tenaga kerja

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
• Komparasi rasio nilai net hasil (output) per unit tenaga kerja
• Komparasi rasio hasil dalam bentuk fisik (gross maupun net) per unit tenaga kerja.
• Komparasi rasio hasil dalam bentuk fisik (gross maupun net) per unit masukan
material (input).
Pengukuran pada umumnya digunakan untuk memperbandingkan produktivitas suatu
negara (Shelton dan Chandler, 1963)

1. Biaya tenaga kerja tiap jam = E/L


2. Output per jam tenaga kerja = Q/L
3. Unit biaya tenga kerja = (E/L)/(Q/L) = E/Q
dimana

E = biaya expenses tenaga kerja

L = jumlah jam kerja

Q = jumlah hasil (output).

Metoda mengukur biaya tenaga kerja

1. Measurement by product. Metoda ini merupakan pertimbangan komparasi produk


yang dihasilkan dengan unit biaya tenaga kerja. Perhitungan ini lazim digunakan
perusahaan multi nasional untuk melihat produktivitas per negaranya.

2. Measurement by industry. Metoda ini merupakan pendekatan nilai agregasi output


dari seluruh tipe produk suatu perusahaan terhadap keseluruhan kapital perusahaan.

3. Measurement by all manufacturing industries. Pengukuran dilakukan dengan


mengkombinasikan perusahaan berbasis manufaktur.

Faktor dalam mengukur biaya tenaga kerja

1. Expenses tenaga kerja – merepresentasikan biaya aktual yang harus dibayarkan


perusahaan ke karyawan

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
2. Hasil akhir (Output production – merupakan faktor yang harus dipertimbangkan
secara benar dan pasti, antara lain pembobotan hasil produk, perbedaan qualitas
produk, sistem pergudangan dan parameter lain yang memungkinkan penyesuaian
produk.
3. Perode waktu dan trend waktu.
4. Nilai tukar mata uang asing

Total Factor Productivity Negara ASEAN Menurut Tahun

Vietnam
Indonesia Malaysia Philipine Singapore Thailand

NA
1980-1984 -0,32 0,74 -2,34 -0,29 0,37

2,02
1985-1989 -0,47 0,20 0,49 1,25 3,66

4,12
1990-1994 0,82 3,36 -1,68 2,33 2,14

3,22
1995-1999 -3,67 0,32 1,03 -0,41 -2,16

3,27
1980-2000 -0,80 1,29 -0,37 0,78 1,00

Sumber : Survey Report APO, 2004

Pertumbuhan GDP Negara ASEAN menurut Tahun

Vietnam
Indonesia Malaysia Philipine Singapore Thailand

1980-1984 6,88 6,87 1,87 7,91 5,30

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
1985-1989 6,04 4,20 2,30 6,03 8,60 3,61

1990-1994 7,35 9,31 1,28 7,74 8,64 6,80

1995-1999 1,44 5,12 3,96 6,70 1,18 7,66

1980-2000 5,40 6,48 2,51 7,12 5,93 6,36

Sumber : Survey Report APO

Permasalahan pada pengukuran produktivitas pada skala global

• Pada problematika nilai tukar mata uang, komparasi cenderung tidak


mengintegrasikan harga produk sejenis pada tiap-tiap negara pada kurun waktu
tertentu.

• Pemahaman produktivitas setiap negara adalah hal yang spesifik dan unik;
dikarenakan faktor-faktor sosial, budaya, politik dan kondisi perekonomian belum
dikaji secara pasti.

Keunggulan pengukuran produktivitas pada skala nasional

• Pengukuran produktivitas bisa digunakan dalam metoda forecasting skala nasional


pada periode waktu tertentu

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
• Productivitas menjadi parameter dalam penentuan biaya tenaga kerja. Parameter itu
juga bisa menjadi komparasi dalam penilaian skala kompetitif perusahaan-
perusahaan industri

• Produktivitas sebagai indeks pertumbuhan

• Produktivitas sebagai alat ukur efisiensi

• Produktivitas sebagai faktor penting dalam penyesuaian harga-harga dan


kompensasi

Definisi produk nasional

• Produk nasional adalah produk final dan jasa (output) yang dihasilkan dari
kapitalisasi negara tersebut.

• Produk nasional secara mendasar adalah perhitungan bersih / net; nilai produksi
dikurangi nilai yang harus dikeluarkan untuk mendukung saat proses produksi
dilakukan

• Dua versi produk nasional –gross national product (GNP) dan net national product
(NNP).

• GNP mengandung parameter konsumsi kapital (e.g harga depresiasi fixed asset
capital cost)

• NNP tidak mengandung parameter parameter konsumsi capital

Pengukuran produktivitas pada skala nasional

• Indeks produktivitas tenaga kerja

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Merupakan pengukuran produktivitas dengan menitik beratkan kepada beban tenaga
kerja dalam pembentuk bisnis proses suatu perusahaan. Tenaga kerja memiliki
karakter yang khusus dalam setiap pengukuran skala produktivitas, hal itu
dikarenakan setiap skala biaya tenaga kerja mengacu kepada produktivitas skala
global yang terjadi di Negara tersebut. Disamping itu juga melibatkan factor eksternal
bisnis proses diantaranya adalah tingkatan ekonomi dan stabilitas nergara.

• Indeks produktivitas capital


Indeks produktivitas capital adalah capital yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis
proses perusahaan. Namun untuk factor tenaga kerja tidak dihitung pada formulasi
ini. Hal itu dikarenakan untuk meminimalisasi ketidak akuratan skala produktivitas
yang dikaitkan dengan perbedaan nilai biaya tenaga kerja

• Indeks produktivitas tenaga kerja dan kapital


Merupakan indeks yang ditentukand engan menghitung seluruh elemen pendukung
pembentuk kinerja produktivitas. Factor tenaga kerja dan capital aygn dimasukkan
dalam formualsi tersebut adalah nilai yang spesifik dan dalam hal perbandingannya
haruslan menggunakan skala pembobotan spesifik.

Indeks produktivitas tenaga kerja

• Menurut Kendrick :
Produktivitas tenaga kerja

= hasil produk / jasa (output) / man-hour

• Menurut BLS (Bureau of Labor Statistics) .


produktivitas tenaga kerja

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
= produksi produk atau jasa yang dihasilkan / man hour aktual terpakai

= aktual GNP pada suatu sektor ekonomi / man hour aktual terpakai

seluruh karyawan

BLS (Bureau of Labor Statistics) .productivity index value

Indeks produktivitas capital

Capital productivity = output / capital input

Indeks produktivitas capital adalah murni capital yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis
proses perusahaan. Namun untuk factor tenaga kerja tidak dihitung pada formulasi ini.

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Total produktivitas kapital dan tenaga kerja indeks

Menurut Kendrick :

Total produktivitas tenaga kerja and capital

= output / (tenaga kerja + kapital)

dimana :

input tenaga kerja = man-hour

input kapital = net struktur + peralatan perusahaan + biaya pergudangan +

biaya operasional + tanah

dan seluruh biaya yang belum tercantum bisa ditambahkan dengan skala

pembobotan dan prioritasnya

Dalam perhitungan total produktivitas; factor capital dan tenaga kerja adalah komponen
pembentuk factor input.

Capital yang diartikan sebagai komponen dasar pembentuk inti bisnis proses perusahaan
adalah komponen yang didukung oleh modal dasar sebagai awal inputnya.

Menurut Denison :

Total produktivitas tenaga kerja dan capital

= net produk domestic (tidak termasuk nilai depresiasi) / jumlah capital

dan tenaga kerja

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Permasalahan pada pengukuran produktivitas pada skala nasional

• Pengukuran hasil produk / jasa dan input relatif lebih sukar untuk didefinisikan;
beberapa kondisi pengukuran perlu diasumsikan diawal mengenai pendekatan untuk
input dan output.

• Data belum terintegrasi secara baik, data hanya diresume saat adanya aktifitas
pengukuran produktivitas saja.

• Output menggunakan GNP relatif tidak akurat karena ketidakakuratan asumsi


pendekatan parameter output

• Input tenaga kerja dan kapital merupakan elemen yang berdiri sendiri.

Daftar Pustaka

 David J. Sumanth (1999) Productivity Engineering And Management, McGraw-Hill


Book Company, NewYork.
 Ira B Gregerman (1984) Productivity Improvement, : Van Nostrand Reinhold
Co.,New York, N.Y.
 E.A Criner (1984) Cost Redukction Program For Engineers & Manager Van Nostrand
Reinhold New York :
 Rusli Syarif, (1991) Produktivitas, Angkasa Bandung,
 Wibisono, D., (2006) . Manajemen Kinerja : Konsep, Desain, dan Teknik
Meningkatkan Daya Saing Perusahaan, Erlangga. Jakarta.

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN

Productivity
Measurement at the
Industrial Level
Pokok Bahasan

Fakultas Program Studi On Line Kode MK Disusun Oleh

04
Teknik Teknik Industri A61162EL Ir R bagus Yosan,MT

Abstract Kompetensi
Masalah produktivitas dapat dilihat sebgai Pada akhir dari sesi ini diharapkan
masalah prilaku tetapi sarat dengan aspek- mendapat pemahaman yang seragam
aspek teknis. Untuk mengatasi hal itulah terkait pengukuran produktifitas. Serta
perlu pemahaman yang tepat, sebagian mampu menggunakan pengukuran
diantaranya berupa etos yang harus produktifitas secara tepat.
dipegang oleh seluruh elemen dalam
organisasi.
Pembahasan
Keunggulan pengukuran produktivitas pada skala level industri :

• Economic indicators. Pengukuran produktivitas pada level industrial bisa


menentukan dan membantu penilaian indicator keberhasilan ekonomi dalam konteks
performansi ekonomi suatu Negara.

• Manpower analysis. Perubahan dalam utilisasi tenaga kerja merupakan cerminan


dari proyeksi kondisi tenaga kerja di masa yang akan dating. Gamabran tren biaya
tenaga kerja, dampak dari penerapan teknologi pada perusahaan padat karya serta
tingkat pengagguran merupakan suatu kondisi yang memungkinkan terjadi dalam
tren produktivitas skala industrial.

• Company performance analysis.menggunakan pengukuran produktivitas, kita dapat


memperbandingkan tingkat performansi tiap-tiap perusahaan terhadap skala global
jenis perusahaan yang dinilai.

• Firm and trade association forecasts. Mengukur produktivitas dapat memberikan


informasi yang akurat ke perusahaan mengenai kondisi persaingan, perdagangan
dan pertumbuhan ekonomi sehingga bisa diputuskan lebih baik mengenai kondisi
peramalan produksi, gamarabn kondisi masa yang akan dating, kebijakan dan
strategi perusahaan dan lainnya.

Faltor-faktor penentu keberhasilan upaya peningkatan produktivitas

Masalah produktivitas dapat dilihat sebgai masalaha prilaku tetapi sarat dengan aspek-
aspek teknis. Untuk mengatasi hal itulah perlu pemahaman yang tepat tentang faktor-faktor
penentu keberhasilan meningkatkan produktivitas, sebagian diantaranya berupa etos yang
harus dipegang oleh semluruh elemen dalam organisasi.

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
 Perbaikan terus menerus
Pentingnya perbiakan ters menerus terliat dengan lebih jelas apabila oganisasi itu
dihadapkan kepada suatu tuntutan yang terus menerus berubah, baik secara internal
maupun eksternal.

Secara interlan contoh-contohnya adalah :

1. perubahan strategi organisasi


2. perubahan kebijaksanaan tentang produk
3. perubahan dalam pemanfaatan teknologi
4. perubahan dalam praktek-praktek sumber daya manusia
tuntutan perubahan ayng erjadi secara eksternal juga tidak kalah banyaknya,
kesemuanya harus ditanggapi secara tepat oleh manajemen. Perubahan dapat
mengambil salah satu dari empat bentuk berikut :

1. perubahan yang terjadi dengan lamban atau evolusioner dan bersifat acak
2. perubahan yang terjadi secara perlahan tetapi berkelompok
3. perubahan yang terjadi dengan cepat karena dampak tindakan suatu
organisasi yang dominan peranannya di masyarakat.
4. perubahan yang terjadi dengan cepat, menyeluruh dan kontinu.
 Peningkatan mutu hasil produksi
Berkaitan erat dengan upaya melakukan perbaikan secara terus menerus ialah
peningaktan mutu hasil pekerjaan oleh semua orang dan segala komponen
organisasi. Jika secara tradisional ditekankan pentingnya orientasi hasil untuk dianut
oleh manajemensaat ini lebih ditekankan lagi orientasi hasil produk dengan mutu
yang semakin tinggi. Mutu berarti mengaitkan seluruh jenis kegiatan dimana
organisasi terlibat. Berarti mutu menyangkut semua jenis kegiatan yang
diselenggarakan oleh semua satuan kerja. Baik pelaksana pokok, maupun
pelaksana tugas penunjang dalam organisasi.

 Pemberdayaan sumber daya manusia


Dapat dinyatakan secara sitematis bahwa sumber daya manusia merupakan unsur
yang paling strategik dalam organisasi. Tidak ada pilihan lain bagi manajemen
kecuali menerima aksioma tersebut. Karena itu memberdayakan sumber daya
manusia merpakan etos yang sangat mendasar yang harus dipegang teguh oleh
semua eselon manajemen dalam hirearki organisasi.

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Pengukuran produktivitas;industri umum

Mills indexes:

output
Mills productivity index 
numberof wage earnes

Mills indeks mencerminkan suatu perbandingan antara output yang sudah dihasilkan yang
diterjemahkan kedalam besaran biaya gaji yang harus dibayar pada periode waktu tertentu.

Magdoff’s indexes:

relativesof total man  hours


Unit labor requirements index 
productionindex
1
productivity index 
Unit labor requirements index
productionindex

relativesof total man  hours

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Pola pengukuran produktivitas menitik beratkan kepada kinerja secara keseluruhan.
Perhitungan jam kerja karyawan sebagai data aktual pengembangan arah perusahaan
dalam utilisasi jam kerja karyawan. Utlisasi jem kerja karyawan merupakn data yang valid
dan bisa dipertanggung jawabkan .

Magdoff’s formulas:

Where: q = jumlah dari setiap produk produced

l = unit tenaga kerja dibutuhkan ( merupakan unit tenaga kerja yang

dibutuhkan untuk memperoduksi unit jadi sebesar q.

0 and i = tahun berjalan dan base dan tahun kondisi saat ini.,

BLS indeks untuk industri

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Notasi:

qi dan q0 = periode saat ini dan periode dasar

kuantitas produksi

li dan l0 = periode saat ini dan periode dasar

man-hours

pi dan p0 = periode saat ini dan periode dasar

produksi

Kekurangan dari BLS Indeks

• Hanya input tenaga kerja yang dipertimbangkan

• Output hanya dihitung dari komposisi barang jadi ( finish good ) sedangkan barang
setengah jadi atau rework tidak diperhitungkan sama sekali

• BLS indeks tidak dapat mengidentifikasikan perubahan akan kualitas output produk
jadi

• Man hour diperlakukan sebagai faktor yang homogen tenpa memperhitungkan faktor
pembobotan yang berbeda-beda dari tiap lini produksi

• Indeks tidak dapat mendefinisikan secara pasti tingkatan produktivitas yang


dipengaruhi parameter shift, perbedaan efisiensi tiap lini produksi dan komposisi
pekerja berdasarkan kesukaran tingkatan kerjanya.

Pendekatan fungsi produksi

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
• Solow (1957) mengembangkan fungsi agregasi produksi yang berguna untuk
pengukuran produktivitas

• Lave (1966) berkecimpung dalam pengukuran tren perubahan teknologi dengan cara
menganalisa tren fungsi produksi kembali. Cara ini lazim disebut sebagai mengukur
produktivitas

Pendekatan input-output

• Banyak dari metoda perhitungan menggunakan analisa input-output adalah industri


nasional
• Elliot-Jones (1971) mengaplikasikan I-O analisa untuk menghitung total input output
dunia industri
• Blackett (1971) menerapkan prinsip perhitungan input output untuk menganalisa
tingkat kebutuhan industri.
Pengukuran produktivitas : industri manufaktur.

Weintraub (1937) mengembangkan produktivitas tenaga kerja

total output
Labor productivity 
amount of labor of contractually employed work

 Pendekatan indeks

index of wages
Index of unit labor cos t 
index of production
index of average hourly earnings

index of productivity

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
• Fabrican (1940) mendefinisikan output dan input

Gross output  aggregatevalue of goods produced , excluding capital gains


Net output  gross output  (value of all commodities and services purchased
from other businessorganizations and consumed
in the production)

Index of gross phisical output for period i 


q p i w

q p 0 w

Index of net phisical output for period i 


 q p  Q P i w i w

q p  Q P 0 w 0 w

Index of phisical input for materials

and other commodities consumed 


Q P i w

Q P 0 w

where : Q  quantities of materials and other commodities consumed


Pw  prices of materials and other commodities consumed
pw  prices of final product
q  quantities of final product
and 0 refers to the base period .

Pendekatan fungsi produktivitas.

Q  F ( Li , K i , M i )
where : Q  phisical output of an ith industry
Li  input of labor
K i  capital
M i  raw materials purchased

Pengukuran produktivitas pemerintahan

Kepentingan untuk estimasi peningkatan produktivitasi adalah :

• Kepentingan pembudgetan.
• Alasan ekonomi dan statistik model matematika untuk produktivitas bisa secara baik
dikaji dan diperhitungkan untuk memuat peramalan produksi.

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
• Keperluan Engineering dan manajemen. Banyak hal yang bisa diprediksi dan
dikembangkan saat tingkat produktivitas sudah diketahui

Pengukuran Lytton's

productivity  output per person


number of items handled

net paid man  years

Permasalahan-permasalahan pengukuran produktivitas pada tingkat industrial

 Relevansi antara produk tidak bisa di klasifikasikan secara pasti bagi banyak industri.

 Kualitas berubah disebabkan dari pengembangan produk dan perubahan spesifikasi


produk yang ada.

 Pembobotan yang benar untuk pendefinisian suatu parameter belum tenu mduah
dilakukan

Permasalahan-permasalahan pengukuran produktivitas tenaga kerja pada tingkat


industrial

• Peningkatan produktivitas padasektor ekonomi secara kesatuan tidak mencerminkan


seluruh sumber daya sudah efisien, hal ini bisa diakibatkan kesalahan dalam
pengambilan sampling data periode waktu..

• Input tenaga kerja diarahkan dengan pengaturan jam kerja karyawan di perusahaan
namun tidak didefinisikan secara akurat mengenai keahlian, kemampuan,
pendidikan, kesehatan, dan pengalaman kerja karyawan.

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Langkah-langkah yang harus dicermati saat mengukur produktivitas

Keseluruhan langkah biasanya diambil berdasarkan pada riset dan data yang ada, yaitu
proses yang didasarkan pada pengumpulan data secara sistematik dan atas dasar analisis
data yagn dikumpulkan yang akan direkomendasikan kepada pimpinan puncak. Suatu
program seperti itu biasanya terdiri dari lima langkah yaitu :

1. diagnosis; diagnosis dimulai dari mengumpulkan informasi dari para anggota


organisasi tentang berbagai masalah, hal-hal yang meresahkan dan pendangan
mereka tentang produktivitas organisasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dapat beragam seperti wawancara, pengiriman kuesioner, penelitian dokumentasi
yang relevan, dan dengan mengadakan diskusi ssecara informal.
2. analisis data; berbagai data yang dikumpulkan pada tahap diagnosis, dianalisis
sedemikian rupa sehingga menunjukkan berbagai hal seperti :
 permsalahan apa yang tampaknya menjadi perhatian utama para anggota
organisasi dan
 apakah terdapat pola dalam timbulnya permsalahan tersebut
3. umpan balik; langkah in berarti menggunakan “terapi”tertentu, langakah ini penting
karena perubahan peningkatan produktivitas perlu dikaji oleh manajemen. Jika
manajemen menolak rekomendasi tersebut, maka harus dilakukan diagnosi dan
analisis lagi.
4. tindak lanjut; langakah ini berarti menggunaka ”terapi” yang dapat membuahkan hal-
hal yang sangat diinginkan untuk peningkatan produktivitas. Untuk menjamin
terjadinya tindak lanjut yang efektif, manajemen harus secara terbuka dan nyata
memebrikan dukungannya.
5. evaluasi; dalam evaluasi perlu diteliti dua hal yang sangat penting mendapat
perhatian yaitu;
 apakah dalam suasana yang telah berubah demi peningkatan produktivitas itu
cara kerja yang inovatif dilaksanakan secara tepat atau tidak
 apakah organisasi menajdi organisasi pembelajar (learning organization) atau
tidak.

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

 David J. Sumanth (1999) Productivity Engineering And Management, McGraw-Hill


Book Company, NewYork.
 Ira B Gregerman (1984) Productivity Improvement, : Van Nostrand Reinhold
Co.,New York, N.Y.
 E.A Criner (1984) Cost Redukction Program For Engineers & Manager Van Nostrand
Reinhold New York :
 Rusli Syarif, (1991) Produktivitas, Angkasa Bandung,
 Wibisono, D., (2006) . Manajemen Kinerja : Konsep, Desain, dan Teknik
Meningkatkan Daya Saing Perusahaan, Erlangga. Jakarta.

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN

Productivity Improvement
Strategy Model in
Companies/Organizations

Pokok Bahasan

Fakultas Program Studi On Line Kode MK Disusun Oleh

05
Teknik Teknik Industri A61162EL Ir R bagus Yosan,MT

Abstract Kompetensi
Pada jangka pendek, peningkatan Pada akhir dari sesi ini diharapkan
total produktivitas mengartikan mendapat pemahaman yang
meningkatnya nilai utilisasi dari seragam terkait peningkatan
kapasitas tersedia perusahaan Pada produktifitas. Serta mampu
jangka panjang, peningkatan menggunakan peningkatan
produktivitas berdampak kepada produktifitas secara tepat.
reduksi biaya operational, investasi
bidang penelitian dan
pengembangan, pendidikan
pelatihan sumber daya manusia.
Pembahasan
Keuntungan dari tingginya angka produktifitas dalam organisasi :

 Tingginya tingkat produktivitas dalam organisasi (sumber daya manusia dan sumber
daya fisik) mengindikasikan tingginya tingkatan pendapatan perusahaan karena :
Keuntungan ( profit ) = nila penjualan ( sales value ) - biaya pembuatan produk atau
jasa yang diutilisasi dari sumber daya manusia dan sumber daya fisik.

 Tingginya tingkat produktivitas berkorelasi positif terhadap tingginya hasil


pendapatan karyawan yang bisa dikumulatifkan.
 Konsumen akan merasa diuntungkan oleh produsen dikarenakan konsumen akan
relative membayar lebih murah akibat biaya produksi produk / jasa yang lebih efisien
dan rendah.
 Perusahaan dapat mencapai tingkatan yang lebih baik dalam efisiensi sumber daya
perusahaan sehingga kuantitas dan kualitas produksi bisa ditingkatkan dengan
jumlah input sumber daya yang sama.
 Perencanaan alokasi sumber daya bisa lebih dilaksanakan lebih tepat lagi; dengan
adanya pengukuran produktivitas yang tepat baik rencana jangka pendek maupun
jangka panjang.
 Tujuan – tujuan sector ekonomis maupun non-ekonomis perusahaan dapat
ditentukan skala prioritasnya melalui hasil analisa pengukuran produktivitas.
 Perencanaan yang tepat akan peningkatan produktivitas di masa yang akan datang
bisa dikalkulasikan secara tepat dengan penentuan kebijakan dan strategi diambil
berdasarkan tingkatan pengukuran produktivitas saat ini.

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Pendekatan indeks penilaian produktivitas

Kendrick-Creamer Model (1965):

Total productivity index for a given period


measured period output in base period prices

measured period input in base period prices
net output
Total factor productivity index 
total factor input
Net output  output  intermedia te goods and services
Total factor input  man hour input  total capital
output ( gross or net ) in base period proces
Partial productivity of labor 
labor input in base period prices
output ( gross or net ) in base period proces
Partial productivity of capital 
capital input in base period prices
output ( gross or net ) in base period proces
Partial productivity of materials 
purchased intermedia te products in base period prices

Keunggulan dalam menggunakan perhitungan parsial dan pengukuran total


produktivitas adalah :

 Setiap pengukuran produktivitas secara partial bisa digunakan sebagai gambaran


kinerja sesungguhnya efisiensi dan efektifitas tiap-tiap lini produksi.
 Pada jangka pendek, peningkatan total produktivitas mengartikan meningkatnya nilai
utilisasi dari kapasitas tersedia perusahaan
 Pada jangka panjang, peningkatan total produktivitas berdampak kepada reduksi
biaya operational, investasi bidang penelitian dan pengembangan, pendidikan dan
pelatihan sumber daya manusia perusahaan..

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Craig-Harris Model (1973):

Ot
Pt 
LC  RQ
where : Pt  total productivity
Ot  total output
L  labor input factor
C  capital input factor
R  raw material and purchased parts input factor
Q  other miscellaneous goods andservices input factor
Output  the summation of all units produced times their selling price
plus dividends from securitiesand interest from bonds and
other such sources
man  hoursworked  base  year wage rateand / or 
Labor input      
in each classifica tion   salaryscale for that job classifica tion 

Hines’s Model (1976):

Output : Oi   Pj U i , j
j

where : Oi  output per period i (the current priod )


Pj  price / unit for item j in the base period
U i , j  number of production units of item type j produced in period i
Labor input: Li   ni ,k wk
k

where : Li  labor input measure in period i


ni ,k  number of employess in category k in period i
wk  base  period wage for category k
Capital input : Ci   ci , j
j

where : ci , j  uniform annualcost for item j in period i


Material input : Ri   vi , j m j
j

where : Ri  material input for the period i


vi , j  volume of material type j consumed in period i
m j  base  period cost for material j

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
APC (American Productivity Center):

Business
Environmental

Prices of Prices of
inputs outputs

Purchases,$ Conversion
Sales, $
Inputs Outputs
process

Physical

Financial

Skala penilaian kinerja perusahaan menurut american productivity center


menjabarkan bahwa produktivitas terukur secara fisik proses adalah merupakan integrasi
faktor input nyata dengan output nyata yang melalui aktifitas proses konversi / produksi.
Sedangkan produktivitas terukur secara fisik finansial adalah perbandingan nilai dari sales
output yang dihasilkan dengan seluruh nilai purchase input yang dilaksanakan perusahaan.

APC models :

sales
Profitability 
costs
output quantities  prices

input quantities  unit costs
 output quantities   prices 
     
 input quantities   unit costs 
 ( productivity )  ( price recovery factor )

Price recovery factor  a factor which captures the effect of inflation

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Mundel’s Model (1976): Productivity index

current performance index


PI   100%
base performance index
output index
  100%
input index

Taylor-Davis Model (1977): Total factor productivity:

( S  C  MP)  E
TFP 
(W  B )  [( K w  K f ) Fb d f ]
total value  added output

total input (capital and labor)
where :
S  net adjusted sales
C  inventory change
MP  manufacturing plant
E  exclusions
W  wage and salaries
B  all benefits
K w  working capital
K f  fixed capital
Fb  investor contribution
d f  price deflator

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Pendekatan rasio financial

Gold’s(1976) pendekatan pengukuran kinerja adalah profit yang bisa dihasilkan melalui nilai
rate on return of investment dan pendekatan profit tersebut berfokus kepada lima aspek
performansi financial yaitu :

 Harga produk
 Harga produksi
 Utilisasi dari kapasitas fasilitas
 Produktivitas dari lini produksi
 Alokasi asset capital perusahaan dan capital biaya proses

Pendekatan rasio financial

Profit  product revenus total costs  output


  
Total investment  output output  capacity
capacity fixed investment
 
fixed investment total investment

Aggarwal’s Model (1979): komposisi indeks produktivitas berdasarkan rasio empat


faktor financial

net profit
Compositeproductivity index  a
total investment
valueadded
b
number of weghted man - hours
total sales revenue
c
number of customer
total dollar purchases
d
number of suppliers

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Keunggulan Aggarwal’s model:

 Model perhitungan yang melibatkan empat rasio financial tersebut


merpresentasikan kebutuhan tingkat kepuasan investor, tingkat kepuasan
karyawan, kepuasan konsumen dan kepuasan supplier
 Data relatif mudah untuk dikalkulasikan dan disediakan

Kekurangan Aggarwal’s model:

 Model perhitungan tidak mempertimbangkan relevansi antar masing-masing


input.
 Tidak ada faktor finansial lain yang bisa dikalkulasikan pada modelperhitungan ini
selain empat faktor finansial tersebut.

Unit Cost Approach (Adam, 1981)

• Using QPR (Quality-Productivity Ratio):


number of items not rejected
QPR1 
 processing   number reject (error) 
 total number   
  cost    of error  processing 
 of items per item   items cost per item 

number of items not rejected


QPR 2 
total number processing

of items cost per item

number of items not rejected


QPR 3 
reject (error)
number of
 processing
error items
cost per item

Study case :

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Consider the data for a hypothetical firm shown in the following table. In period 1, the firm
has capital assets $100,000 with average rate of depreciation at 10 percent, and working
capital $50,000. In period 2, fixed assets remained at $100,000, but the working capital
increased at $80,000.

• n period 1,
profit = $49,000 - $(18,600+7,800+1,700+10,000)=$10,900

return ( profit ) in base period


base period return on total capital 
Productivity Indexes ( fixed assets  working capital) in base period
$10,900

$100,000  $50,000
 0.073

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Profitability, productivity, and price recovery indices for the hypothetical firm

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Notes:

– Index is the ratio of current dollar values of period 2 to period 1.


– Profitability index is the ratio of output index to input index.
– Price recovery index is the ratio of the profitability index to the productivity
index.

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

 David J. Sumanth (1999) Productivity Engineering And Management, McGraw-Hill


Book Company, NewYork.
 Ira B Gregerman (1984) Productivity Improvement, : Van Nostrand Reinhold
Co.,New York, N.Y.
 E.A Criner (1984) Cost Redukction Program For Engineers & Manager Van Nostrand
Reinhold New York :
 Rusli Syarif, (1991) Produktivitas, Angkasa Bandung,
 Wibisono, D., (2006) . Manajemen Kinerja : Konsep, Desain, dan Teknik
Meningkatkan Daya Saing Perusahaan, Erlangga. Jakarta.

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN

Kalkulasi Tingkat
Produktivitas
Perusahaan
Pokok Bahasan
Fakultas Program Studi On Line Kode MK Disusun Oleh

06
Teknik Teknik Industri A61162EL Ir R bagus Yosan,MT

Abstract Kompetensi
Factor yang paling riskan dalam mengandalkan Pada akhir dari sesi ini diharapkan mendapat
pengukuran produktivitas parsial terletak pada pemahaman yang seragam terkait kalkulasi
ketidak selarasan pengaruh satu factor input produktifitas. Serta mampu menggunakan
terhadap factor input lainnya bila mengalami kalkulasi produktifitas secara tepat.
perubahan yang signifikan. Pengaruh dan
korelasi setiap individu input parsial tersebut
diasumsikan tidak ada, sehingga pengambilan
keputusan dan pertimbangan hasil akhir
berpotensi mengalami kesalahan.
Pembahasan

Batasan dalam pengukuran produktivitas parsial

Factor yang paling riskan dalam mengandalkan pengukuran produktivitas parsial terletak
pada ketidak selarasan pengaruh satu factor input terhadap factor input lainnya bila
mengalami perubahan yang signifikan. Pengaruh dan korelasi setiap individu input parsial
tersebut diasumsikan tidak ada, sehingga pengambilan keputusan dan pertimbangan hasil
akhir berpotensi mengalami kesalahan.

Sample :

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
The (Basic) Total Productivity Model (TPM)

total tangible ouput


Total productivity 
total tangible input

Dimana :

Total tangible output = value of finished units produced

+ value of partial units produced

+ dividends from securities

+ interest from bonds

+ other income

dan Total tangible input = value of (human + material + capital + energy

+ other expense) inputs used

Outputs
(tangible)

Finished units Partial units Dividends from Interest from Other


produced produced securities bonds income

For internal For internal


For sale For sale
use use

Output elements considered in the total productivity model

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Inputs (tangible)

Human Capital Material Energy Other Expense

Workers Oil Travel


Raw
Managers Gas Taxes
materials
Professional Coal Marketing
Purchased
Water Information
parts
Electricity processing
R&D
Fixed Working
General
Land Inventory administration
Plant Cash expense, etc.
Machinery Accounts
Tools and receivable
equipment Notes
Others receivable

Input elements considered in the total productivity model

Tangible input in Tangible output


period t ; in period t;
Product i
Iit Oit

Total productivity in period t ;


= TPit = Oit / Iit

Total productivity for product i, as a ratio of


tangible output to tangible input

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Total tangible Total tangible
input in period t ; output in period t;
IFt Firm OFt

Total productivity in period t ;


= TPFt = OFt / IFt

Total productivity model for a firm as a ratio


of total tangible output to total tangible input

Total Produktivitas produk i dalam termin parsial produktivitas

I ij
W ij 
I j
ij

TPi  W ij  PPij , for all j

TPi = total productivity product i.

PPij = partial productivity of product i with

respect to any input factor j.

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Total produktivitas Dalam Aplikasinya Sebagai Fungsi Individu Produk Perusahaan.

Ii
Wi 
IF
TPF   Wi  TPi
i

TPi = total productivity product i.

TPF = total productivity of a firm.

Total Produktivitas Dalam Aplikasinya Sebagai Fungsi parsial produktivitas


perusahaan

I ij
W 'ij  for all j
IF
TPF   W 'ij  PPij for all j
i

PPij = partial productivity of product i with

respect to input factor j.

Teorema :

 Penjumlahan nilai parsial produktivitas tidak sama dengan nilai total produktivitas.
 Penjumlahan parsial produktivitas selalu lebih besar dari nilai total produktivitas, bila
tidak maka nilai input factor mendekati nol.

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Korelasi Profit dengan Total Produktivitas

PF  TPF 1IF  I C ,W

IC,W = working capital input

IC,F = fixed capital input

PF = profit of a firm

TPF= total productivity of a firm

IF = total input

Dalam formulasi perhitungan perbandingan profit dengan total produktivitas adalah nilaian
yang mendeskripsikan posisi profit perusahaan dari sudut penialain produktivitas. Semakin
tingginya nilai produktivitas maka semakin meningkatnya factor pengali bagi total input
perusahaan.

Break-Event Concept dengan total produktivitas

PF  a(TPF)  b

I C ,W
(TPF ) BE  1 
IF

a = total input for a given period

b = all input other than the working capital

input

(TPF)BE = break event point of TPF

Break even konsep adalah metoda pendekatan untuk melihat efektifitas penggunaan
seluruh sumber daya capital perusahaan dalam korelasinya menghasilkan profit

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
perusahaan. Parameter yang ditik beratkan adalah nilai input capital terhadap input factor
proses sebagai elemen pengurang dalam perhitungan break even point value.

Profit of a
firm PF

B
IC,W
B
0
1 2
A Total productivity TPF
b

(TPF)BE

Relation between profit and total productivity.


A, region of loss; B, region of profit

Productivity-Oriented Profit and Conventional Profit

COPi  Ri  TCi
POPi  Pi  (TPi  1) I i  I iC ,W
 Oi  I i  I iC ,W

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
COPi = conventional profit of product i.

POPi = Pi =productivity-oriented profit of product i.

Ri = revenue for product i.

TCi = total costs for product i.

TPi = total productivity of product i.

Ii = total tangible input for product i.

IiC,W = total working capital for product i.

Penilaian produktivitas sebagai strategi industri menggunakan model Total Produktivitas.

1. Menggunakan TPM untuk mengkomputasikan nilai-nilai produktivitas perusahaan.


2. Menggunakan konsep TPM untuk mengkomputasikan informasi yang akurat
mengenai kondisi tiap lini operasional perusahaan. Selain itu juga memberikan
analisa break even point tiap lini produksi.
3. untuk setiap nilai unit operasional pada langkah 2 bila nilai total produktivitas
dibawah nilai break even point maka lanjutkan ke langkh 4. bila tidak maka hentikan
analisa dan lakukan peningkatan berkelanjutan.
4. tingkatkan perbaikan nilai parsial produktivitas seluruh sumber daya ( manusia,
material, kapital, energi dan ekspense lainnya ) untuk lini operasional yang nilainya
dibawah break even point.
5. untuk setiap nilai di nomor 4,analisa tren input yang tidak efisien yang menyebabkan
rendahnya angka produktivitas sehingga tidak terjadi lagi dikemudian hari.

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Contoh perhitungan produktivitas :

Given the following data. (a) compute the productivity-oriented profit; (b) compute the break-
event point of total productivity for the operational unit and (c) plot the break-event chart.

Inputs (constant dollars)

Human $1000

Material 3000

Fixed capital 2300

Working capital 200

Energy 300

Other expense 200

Output (constant dollars) $10,000

Answer
total tangible ouput
Total productivity 
total tangible input

10.000
Total Productivity = = 1.47
1000  3000  2300  300  200

PF  TPF 1IF  I C ,W
a)

PF  (1.47  1)  200  $ 200.47

PF  a(TPF)  b

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
b) PF  7000 * (1.47)  6800  $ 3.494

I C ,W
 1 )
(TPF ) BE(TPF 200
IF 1  7000  0.97
BE

c)

4000 y = 3494x - 6988

3000

2000

1000

0 Series1
0 0.97 1 Linear (Series1)
-1000

-2000

-3000

-4000

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
 David J. Sumanth (1999) Productivity Engineering And Management, McGraw-Hill
Book Company, NewYork.
 Ira B Gregerman (1984) Productivity Improvement, : Van Nostrand Reinhold
Co.,New York, N.Y.
 E.A Criner (1984) Cost Redukction Program For Engineers & Manager Van Nostrand
Reinhold New York :
 Rusli Syarif, (1991) Produktivitas, Angkasa Bandung,
 Wibisono, D., (2006) . Manajemen Kinerja : Konsep, Desain, dan Teknik
Meningkatkan Daya Saing Perusahaan, Erlangga. Jakarta.

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN

Sistematis Implementasi Produktivitas


Perusahaan
Pokok Bahasan

Fakultas Program Studi Tatap muka Kode MK Disusun Oleh

07
Teknik Teknik Industri A61162EL Ir R bagus Yosan,MT

Abstract Kompetensi

Perencanaan produktivitas adalah suatu Pada akhir dari sesi ini diharapkan
kegiatan yang bertitik berat kepada mendapat pemahaman yang seragam
langkah-langkah pencapaian nilai total / terkait implementasi produktifitas. Serta
parsial produktivitas, pemetaan strategi mampu menggunakan implementasi
peningkatan produktivitas produktifitas secara tepat.
Pembahasan
Dalam langkah pengambilan keputusan pelaksanaan Total Produktivitas diperlukan analisa
yang kuat dan sistematis terhadap elemen-elemen yang ada di perusahaan tersebut.

Pada pelaksanaan didahului dengan penyusunan strategi dan perencanaan implementasi ke


setiap lini operasional.

Prinsip dasar dalam perencanaan adalah proses analitis saat kini untuk memprediksikan
setiap langkah-langkah obyektif menuju tahap pelaksanaan yang sesungguhnya maupun
langkah alternatif dalam mencapai tujuan akhir.

Perencanaan berkorelasi dengan :

 Pendefinisian tujuan akhir yang ingin dicapai, skala obyektivitas, garis besar
skematis.
 Determinasi dari elemen apa, bagaimana, siapa, kenapa, dimana dan kapan suatu
aktivitas bisa berjalan dengan baik.
 Suatu aktivitas yang berkorelasi dengan pendanaaan (budget)

Perencanaan suatu aktifitas harus dilaksanakan dengan konsep, kebijakan dan metoda
yang sudah dianalisa di awal untuk menjamin pelaksanaan yang sempurna.

Perencanaan produktivitas adalah suatu kegiatan yang bertitik berat kepada langkah-
langkah pencapaian nilai total / parsial produktivitas, pemetaan strategi peningkatan
produktivitas.

Dalam konteks produktivitas, harus dibedakan antara perencanaan produktivitas dengan


perencanaan peningkatan produktivitas

Perencanaan produktivitas berkaitan dengan merancang tingkatan produktivitas, sedangkan


perencanaan peningkatan produktivitas fokus kepada peningkatan fase dalam siklus
produktivitas. Dalam kata lain saat level produktivitas direncanakan di masa ayng akan
datang, rencana implementasi peningkatan produktivitas dimulai.

Perencanaan peningkatan produktivitas adalah kegiatan untuk mencapai tingkat


produktivitas lebih baik, sedangkan perencanaan produktivitas fokus kepada penentuan

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
tujuan, target level produktivitas dan skala pertumbuhannya baik untuk parsial maupun total
produktivitas.

Langkah – langkah implementasi TPM

1. Sales, profit and cost analysis.

Sales records for the Income statements for


products for the past 3 the past 3 years or more
years or more

Computations of
percentage
contribution in the
total

Aplication of
Pareto’s law

Managerial
judments

2. Familiarization with products, process and personnel.

products

Process
Factory

Personnel

Selection of the lowest “level” of productivity measurement for


which productivity indices have to be established.

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
3. Allocation of total output and input (when necessary) to a particular operational unit
Allocation criteria
(such as, proportional
contribution to profit )

Total output Total input


(for the firm) (for the firm)

Allocated output and


input to a particular
product, product group,
or customer

Productivity index for a


particular product,
product group or
customer

4. Data collection design

Requirements of data
Information on products,
collection for an effective
process and existing
productivity
data collection formats
measurement program

Ideas on cost-effective
data-collection designs

Discussion with top


management

Discussion with each


concerned manager

Accepted data-collection
design

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
5. Base-period selection

Time periods

Select a time period

Apply the base-


period selection
criteria

Base-period selection Select this as the


criteria satisfied base-period

Stop

Select another time period

6. Obtaining deflator information.

Bureau of Labor Monthly labor


Statistics review

Consumer price indices


Wage rates
Material price indices

Trasnformation

Deflators for output


and input elements

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
7. Data collection and recording areas for improvement

Periodic visits to
Recording areas
departments
for productivity
where data is
improvement
being collected

Discussions with Feedback of this information


people in charge of to the concerned
data collection departments

Modification of data-
collection formats, if
necessary

Maintaining a timely
Helping people to fill
flow of information to
out new forms,
productivity
wherever needed
department

8. Data synthesis.

Computer
Data sheets
tapes
from various
departments

Computer printouts
from data processing
and accounting

Without unnecessary
information

Take only the information


needed for calculating
output and input values

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
9. Productivity computations

Input data:
Output data:
Human input data
Finished unit output data
Material input data
Partial unit output data
Working capital input data
Dividends from securities output data
Fixed capital input data
Interest from bonds output data
Energy input data
Other income output data
Other expense input data

Computer
program

Verification and
computations

Productivity indices

10. Charting productivity indices

Partial productivity Total productivity


values and indices values and indices

Partial productivity Total productivity


indices of each product indices of each product

Product 1:
Human

Product 2:
Human

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
11. Productivity trend analysis

Partial productivity
changes, % Total productivity
changes, %
H M C E X

Product 1 +10 -5 +2 +2 +2 +6

Product 2 +1 +2 +1 -1 -2 +0.1

Firm

Management analysis for trends in


productivity

Feedback of this information to


productivity plaanners

12. Introduction to the evaluation phase of the productivity program

Productivity measurement
Productivity evaluation
completed

Productivity planning

Productivity improvement

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
 David J. Sumanth (1999) Productivity Engineering And Management, McGraw-Hill
Book Company, NewYork.
 Ira B Gregerman (1984) Productivity Improvement, : Van Nostrand Reinhold
Co.,New York, N.Y.
 E.A Criner (1984) Cost Redukction Program For Engineers & Manager Van Nostrand
Reinhold New York :
 Rusli Syarif, (1991) Produktivitas, Angkasa Bandung,
 Wibisono, D., (2006) . Manajemen Kinerja : Konsep, Desain, dan Teknik
Meningkatkan Daya Saing Perusahaan, Erlangga. Jakarta.

2015 Analisa Produktifitas Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Ir R Bagus Yosan, MT http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai