Anda di halaman 1dari 3

Aplikasi sistem kontrol sederhana sudah ada sejak jaman kita mengecap pendidikan di sekolah dasar

dimana biasanya masih menggunakan lonceng sebagai pengingat dimulai/berakhirnya suatu aktivitas
dan masih berlanjut hingga jaman yang sudah modern ini. Lonceng tidak hanya digunakan di sekolah,
tetapi juga sering digunakan di Industri-industri kecil atau industry rumahan, bisa sebagai pengingat
dimulainya/berakhirnya proses industry. Proses kerjanya sangatlah sederhana, yaitu ada yang
loncengnya langsung dipetik atau ada pula yang menggunakan penghubung seperti tali atau kawat tipis
yang diikatkan ke ujung lonceng sehingga lonceng tersebut dapat berbunyi dengan sempurna, oleh
karena itu untuk mendapatkan hasil bunyi yang sempurna harus diperhatikan berbagai factor seperti
sudut tarikan, kuat tarikan, ataupun jenis/bahan pembuat dari lonceng tersebut.

Pada masalah lonceng ini, sistem kontrol dilakukan oleh manusia yang berfungsi sebagai kontroler
(pengatur). Otak bertindak sebagai kontroler untuk mengatur arah, sudut, dan tenaga yang dibutuhkan
oleh lonceng agar menghasilkan bunyi yang pas sesuai yang diinginkan. Tangan bertindak sebagai
aktuator dan lonceng itu sendiri merupakan plant yang diatur.

System Yang diatas adalah system pengendali bel yang berjalan secara manual, operator atau user akan
menyalakan bel ketika jam masuk, istirahat dan pulang dsini membutuhkan SDM yang sangat teliti dan
ketepatan, jangan sampai bel berbunyi melebihi jam kerja atau kurang dari jam kerja, terjadinya human
error akan berakibat fatal yaitu akan mengakibatkan kurang efektifnya proses produksi terhadap
karyawan dan mesin produksi, dan system yang berjalan manual ini dapat membuat factor kedisiplinan
berkurang dikarenakan ketidak tepatan penanda-penanda waktu atau bunyi bel ketika waktu pergantian
proses kerja atau proses aktivitas karyawan

Faktor ketepatan waktu dalam pergantian jam masuk kerja, jam pulang kerja bahkan jam istirahat
sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan dalam berkarya, karena sedikit saja terjadi kesalahan
walaupun hanya terlambat beberapa menit akan membuat situasi karyawan menjadi tidak kondusif
bahkan sampai mempengaruhi kepada produksi, karena itu Perusahaan memerlukan alat bel otomatis
sehingga pergantian waktu menjadi lebih mudah dan tepat waktu.

Dalam perkembangannya sampai saat ini, teknologi mikrokontroler dapat diaplikasikan untuk berbagai
alat pengendali, Perancangan sistem kendali bel listrik otomatis mencakup keseluruhan kebutuhan
software maupun hardware.










Berdasarkan Skema sistem kendali perangkat bel listrik terlihat bahwa sistem mempunyai beberapa blok
fungsional yaitu :
a. User, merupakan pengguna yang akan mengatur kerja sistem.
b. Komputer pengontrol, digunakan sebagai jalannya program aplikasi yang mengontrol driver saklar
elektronik yang menggunakan sistem timer.
c. Driver saklar elektronik, berfungsi sebagai saklar yang menghubungkan antara PC dengan perangkat
yang akan dikontrol dengan komputer.
d. Peralatan listrik yangberupa bel.

Perancangan hardware meliputi pembuatan driver saklar bel yang menghubungkan PC dengan peralatan
listrik yang mempunyai tegangan dan arus 15 AC (Alternating Current).

A. Perancangan Hardware (Perangkat Keras).
Perancangan perangkat keras berupa penyusunan komponen-komponen elektronika menjadi satu
kesatuan sistem rangkaian yang bisa bekerja sesuai dengan fungsinya. Dalam perancangan hardware
terdapat dua bagian yang penting, antara lain :
1. Catu Daya.
Suatu rangkaian dapat bekerja dengan baik apabila adanya catu daya, dalam hal ini daya atau energi
listrik arus searah.
2. Driver Saklar Elektronik.
Saklar elektronik yang komponen utama digunakan sebagai rangkaian pemicunya. Saklar elektronik yang
digunakan dalam perangkat keras ini KIRA-KIRA mempunyai tegangan DC masukan maksimum 6 volt
dengan keluaran berupa tegangan AC maksimum 240 volt dan dengan arus maksimum 12 ampere.

B. Perancangan Software (Perangkat Lunak)
Perancangan software dimaksudkan agar komputer dapat bertugas mengirimkan data ke driver saklar
elektronik. Software yang bisa digunakan bisa yangberbasiskan GUI (Graphic User Interface), agar
program dapat diimplementasikan sesuai dengan keguanaannya maka perlu merencanakan dahulu alur
program yang akan dibuat.








































Maksud dari alur tersebut adalah, ketika user mulai mengaktifkan program dengan menekan tombol
Aktifkan, program akan mengenali perintah yang berupa set waktu jam yang akan menginstruksikan
kapan komputer mulai mengeluarkan sinyal ke port paralel sehingga akan mengaktifkan driver saklar
elektronik.Alur tersebut akan berjalan terus sampai program dinon-aktifkan.

Anda mungkin juga menyukai