Anda di halaman 1dari 29

* PERENCANAAN DAN

PENGENDALIAN PRODUKSI
*
* Kehadiran : 10 %
* Tugas & Quiz : 20 %
* UTS : 30 %
* UAS : 40 %
*
*Pengantar Perencanaan & Pengendalian Produksi
*Peramalan / Forecasting
*Perencanaan Produksi
*Sistem Persediaan
*Perencanaan Kebutuhan Bahan/
Material Requirement Planning (MRP)
*Penyeimbangan Lintasan
*Penjadwalan / Scheduling
*
Definisi :
Proses untuk merencanakan & mengendalikan aliran
material yang masuk, mengalir di dalam dan keluar
dari sistem produksi/operasi sehingga permintaan
dapat dipenuhi dengan jumlah yang tepat, waktu
penyerahan yang tepat dan biaya produksi yang
minimum.

Sumber : Perencanaan dan Pengendalian Produksi – Hendra Kusuma, 2002


*
Proses Produksi
metode dan teknik yang digunakan dalam mengolah bahan
baku menjadi produk.

Perencanaan Produksi
aktivitas yang merupakan tindakan antisipasi di masa
mendatang sesuai dengan periode waktu yang
direncanakan.

Pengendalian Produksi
Aktivitas yang menjamin bahwa segala pelaksanaan
kegiatan dalam perencanaan telah dilakukan sesuai target
yang telah ditetapkan.
*
Pengendalian Produksi:
Mengefektifkan penggunaan sumber daya yang terbatas,
seperti tenaga kerja, material dan peralatan untuk
menghasilkan produk yang berkualitas berdasarkan
keinginan pasar / konsumen sehingga perusahaan dapat
memperoleh ke untungan optimal.

Meningkatkan Produktivitas

Meminimasi Pemborosan
*
- Meramalkan permintaan produk, yang dinyatakan dalam jumlah
produk sebagai fungsi dari waktu.
- Menetapkan jumlah dan saat pemesanan bahan baku serta
komponen secara ekonomis dan terpadu.
- Menetapkan keseimbangan antara tingkat kebutuhan produksi,
teknik pemenuhan pesanan, monitoring tingkat persediaan produk
jadi, membandingkannya dengan rencana persediaan dan
membuat revisi atas rencana produksi pada saat yang ditentukan,
- Membuat jadwal produksi, penugasan, pembebanan mesin dan
tenaga kerja yang terperinci sesuai dengan ketersediaan kapasitas
dan fluktuasi permintaan pada suatu periode.
Sumber : Perencanaan dan Pengendalian Produksi – Hendra Kusuma, 2002
*

Menemukan keseimbangan antara berbagai tuntutan


komponen organisasi yang saling berlawanan (memberi
keputusan optimal).

Sumber : Perencanaan dan Pengendalian Produksi – Hendra Kusuma, 2002


Sumber : Teknik Mencapai Produksi Optimal – Sri Hartini, 2011
*
Sistem integral yang mempunyai komponen struktural &
fungsional, dengan suatu proses transformasi nilai tambah
menghasilkan output yang dapat dijual dengan harga kompetitif .
*
LINGKUNGAN

INPUT PROSES OUTPUT


- Tenaga Kerja
-Modal
-Material Produk
Proses Transformasi
-Energi Nilai Tambah (Barang
-Tanah dan/atau Jasa)
-Informasi
-Manajerial
Umpan balik untuk
Pengendalian Input,
Proses dan Teknologi
*
NO SISTEM INPUT OUTPUT

Karyawan, Fasilitas gedung &


1. Manufaktur peralatan pabrik, material, Barang Jadi
modal,manajerial, dll

Pelayanan finansial
Karyawan, gedung & peralatan
(deposito,
2. Bank kantor, modal, informasi,
pinjaman,dll) bagi
manajerial,dll
nasabah.

Dokter, perawat, peralatan


Pelayanan kesehatan
3. Rumah Sakit medik, lab, modal, informasi,
bagi pasien
energi, manajerial,dll
Desain Proses Strategik dalam Sistem Manufaktur
*I. Strategi Respons terhadap Permintaan Konsumen
1.Design to Order

disebut juga engineer to order


Perusahaan tidak membuat produk sebelumnya, produk di buat
setelah ada permintaan pelanggan (desain dilakukan oleh produsen,
konsumen menginformasikan spesifikasi produk yang diinginkan).
Tidak mempunyai sistem inventory (hanya contoh produk).
Variasi produk tinggi
Sesuai untuk produk baru atau unik lainnya seperti, kapal, komputer
khusus, jembatan gedung bertingkat.

Sumber : Teknik Mencapai Produksi Optimal – Sri Hartini, 2011


*I. Strategi Respons terhadap Permintaan Konsumen
2.Make to Order
Perusahaan mempuyai desain produk dan material standar, dari
produk yang pernah dibuat sebelumnya.

Mempunyai sistem inventory berupa material (bahan mentah) standar


dengan resiko investasi inventori kecil.

Fokus operasional pada produk dengan pesanan khusus dan bukan


parts seperti penggantian part mesin.
Contoh produk yaitu: produk kerajinan tangan, teralis jendela,
canopy, produk untuk suatu event dan lain-lain berdasarkan
kebutuhan spesifik pelanggan

Sumber : Teknik Mencapai Produksi Optimal – Sri Hartini, 2011


*I. Strategi Respons terhadap Permintaan Konsumen
3.Assamble to Order

Memiliki inventori yang terdiri dari semua sub assemblies atau modul-
modul (menyimpan produk setengah jadi).

Fokus operasional terarah pada modul dan parts.

Contohnya pada industri otomotif, komputer komersial, restoran dll.

Sumber : Teknik Mencapai Produksi Optimal – Sri Hartini, 2011


*I. Strategi Respons terhadap Permintaan Konsumen
4.Make to Stock

Memiliki inventori yang terdiri dari produk akhir.


Fokus operasional terarah pada pengisian kembali inventori, dimana
sistem produksi menetapkan tingkat inventori berdasarkan pada
antisipasi pesanan yang akan datang.

Umumnya pada produk konsumsi (consumer’s good) seperti pakaian,


peralatan rumah tangga, mainan anak-anak, dll.

Sumber : Teknik Mencapai Produksi Optimal – Sri Hartini, 2011


*I. Strategi Respons terhadap Permintaan Konsumen
Persyaratan berhasilnya strategi make to stock untuk merespon
permintaan konsumen, adalah:

Produk massa akan berhasil bila ada konsumsi massa.

Adanya kemungkinan produk dibuat dengan proses yang


distandarisasi.

Teknik-teknik produksi massa dapat diterapkan dalam


memproduksi produk
*I. Strategi Respons terhadap Permintaan Konsumen

5.Make to Demand

Respon terhadap permintaan pelanggan secara total


adalah fleksibel.

Memiliki inventori berupa desain, bahan baku, komponen -


komponen assemblies dan / atau produk akhir.

Pemenuhan permintaan konsumen, terkait dengan kualitas


dan waktu penyerahan produk secara tepat sesuai
keinginan konsumen.
*II. Strategi Desain Proses Manufaktur
1.Project (No Product Flow)

Dalam suatu proyek, material, peralatan-peralatan dan


pesonel dibawa ke lokasi proyek, sehingga tidak ada aliran
produk untuk suatu proyek. Tetapi suatu proyek tetap
memiliki urutan-urutan atau sekuens operasi.

Bentuk ini (proyek) biasa digunakan untuk apabila


diperlukan suatu kebutuhan khusus untuk kreativitas,
keunikan dan pengerjaan nya memiliki batas waktu
penyelesaian.
*II. Strategi Desain Proses Manufaktur
2.Job shop (Jumbled Flow)

Mengorganisasikan peralatan dan tenaga kerja ke dalam pusat-


pusat kerja (work centers) berdasarkan jenis pekerjaannya.

Misal: electrical subassembly berada pada pusat kerja


pertama. mechanical subassembly berada pada pusat kerja
kedua.

Dalam job shop process, aliran produk dan pekerjaan hanya


terdapat pada pusat-pusat kerja di mana proses untuk produk
dibutuhkan, sehingga membentuk suatu pola aliran tercampur
(jumbled flow pattern)
*II. Strategi Desain Proses Manufaktur

Sumber : Teknik Mencapai Produksi Optimal – Sri Hartini, 2011


*II. Strategi Desain Proses Manufaktur
3.Line flow
Penyusunan stasiun-stasiun kerja (work stations) dalam
sekuens/urutan operasi yang diperlukan untuk membuat produk.
Disebut juga product flow.
*II. Strategi Desain Proses Manufaktur
Terdapat 3 jenis line flow, yaitu:
a. Small Batch, memproses beberapa produk dalam batch kecil, tetapi
tidak tidak memproses produk yang sama secara terus menerus.
Contoh: obat-obatan, industri perakitan.

b. Large Batch (repetitive), memproses beberapa jenis produk dalam


batch besar, serta membutuhkan setup mesin atau peralatan di antara
batch.

Repetitive, memproduksi hanya satu jenis produk dalam jumlah


besar. Tetapi line tidak beroperasi secara terus menerus.

c. Continuous line flow, memproduksi produk serupa dalam volume


besar secara terus menerus. Produk standar tidak bervariasi.
Contoh: proses penyulingan minyak, baja, semen cat, gula dan lain-
lain.
*II. Strategi Desain Proses Manufaktur
4.Flexible Manufacturing System (FMS)

Merupakan suatu automated cell (integrating materials


handling and processing equipment) yang digunakan untuk
menghasilkan sekelompok parts atau assemblies.

Meskipun semua item membutuhkan proses


manufakturing serupa tetapi urutan dari operasi tidak
perlu sama.

Suatu nonautomated production line yang dapat merubah


dari satu produk ke produk lain tanpa setup time juga
merupakan FMS.
*II. Strategi Desain Proses Manufaktur
5. Agile Manufacturing System (AMS)

Suatu sistem manufakturing yang memiliki kemampuan secara


lengkap untuk memberikan respons yang cepat dan tepat
terhadap permintaan pelanggan.

Agile adalah kemampuan untuk berhasil di pasar


global/international,dinamis, dan dikendlkan oleh pelanggan
melalui penawaran produk dengan range yang lebih luas, biaya
rendah, kualitas tinggi, pelayanan yang cepat, volume poduk
yang bervariasi sehinnga memberi nilai tambah pada konsumen.

Cost + Quality + Depandability + Flexibility = Agility


*

Small-Batch Large-Batch
Job Shop Batch Flow Continous
Line Flow (Repetitif)

Kualitas Kualitas Kualitas Biaya Biaya


Kelebihan
Tinggi Tinggi Tinggi bersaing Rendah

Variasi/
Tinggi Sedang Sedang Rendah Standart
Fleksibilitas

Implikasi Biaya Tinggi Biaya Tinggi Biaya Sedang Otomasi Otomasi

Fungsi
Umum Umum Umum Khusus Khusus
Pemesinan
*Respon Terhadap Permintaan Konsumen

Sumber : Production Planning and Inventory Control – Vincent gasperz, 2004


*Jenis Produk dan Proses Manufaktur

Sumber : Production Planning and Inventory Control – Vincent gasperz, 2004


Nama :
Email :
Dept./Divisi :

Produk/Manufaktur :
Strategi respon terhadap konsumen:
SISTEM INPUT OUTPUT

Manufaktur Karyawan, mesin, material kayu Produk furniture

Jasa :

SISTEM INPUT OUTPUT

Karyawan, alat kemasan, Pengantaran paket


Jasa Pengiriman Paket
transportasi tepat waktu

Anda mungkin juga menyukai