Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

“3 PRINSIP RME/PMRI”

NAMA : AGNES DEVIANE MANAROINSONG

NIM : 20504035

KELAS : SENIN 13:00 – 14.40


KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat
tuntunan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makala dengan judul 3 Prinsip
PMRI/RME.
Makala ini telah saya susun dengan semaksimal mungkin dengan
mendapatkan bantuan dari berbagai media buku maupun media internet, sehingga
memperlancar saya dalam pembuatan makala ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan
dalam makalah ini, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, tentunya saya menerima saran dan masukkan atas makalah ini yang
diharapkan dapat membuat saya semakin lebih baik kedepannya.
Akhir kata, saya berharap semoga makala ini dapat memberikan manfaat
bagi para pembaca
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembelajaran
BAB II : PEMBAHASAN
A. Definisi Pendidikan Matematik Realistik Indonesia (PMRI/RME)
B. Prinsip-Prinsip Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI/RME)
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Daftar Pustaka
BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber
daya manusia yang berkualitas dan mampu berkompetisi dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga pendidikan harus
dilaksanakan dengansebaik-baiknya untuk memperoleh hasil maksimal.
Pendidikan hendaknyadikelola, baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal
tersebut dapat dicapai denganterlaksananya pendidikan yang tepat waktu dan
tepat guna untuk mencapai tujuan pembelajaran
Paradigma baru pendidikan sekarang ini lebih menekankan pada peserta
didik sebagai manusia yang memiliki potensi untuk belajar dan berkembang.
Siswa harus aktif dalam pencarian dan pengembangan pengetahuan. Melalui
paradigma baru tersebut diharapkan di kelas siswa aktif dalam belajar, aktif
berdiskusi, berani menyampaikan gagasan dan menerima gagasan dari orang
laindan memiliki kepercayaan diri yang tinggi (Zamroni, 2000). Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia (PMRI) merupakan pendekatan dalam
pembelajaran matematika yang sesuai dengan paradigma pendidikan
sekarang

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
(PMRI/RME)
2. Apa saja 3 prinsip dari PMRI/RME?

C. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui definisi dari Pendidikan Matematika Realistik
(PMR/RME)
2. Untuk mengetahui 3 prinsip dari PMRI?RME
BAB II : PEMBAHASAN

A. Definisi Pendidikan Matematik Realistik Indonesia (PMRI/RME)


Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) merupakan
pendidikan matematika yang dilaksanakan dengan menempatkan realitas dan
pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran. PMRI berasal daari bahasa
asing, yaitu Realistic Mathematics Education (RME) yang diperkenalkan oleh
Institut Freudenthal yang didirikan oleh Hans Freudenthal pada tahun 1971 di
Belanda.
Depdiknas, 2010 : 7 mengatakan bahwa Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia adalah pendidikan yang dekat dengan siswa sebagai sarana untuk
memahamkan persoalan matematika.
Anwar (2010) menyatakan bahwa PMRI adalah suatu pendekatan
pembelajaran matematika yang coba menggunakan pengalaman dan
lingkungan siswa sebagai alat bantu primer
Sedangkan Supinah (2008 : 15-16) menyatakan bahwa PMRI adalah suau
teori pembelajaran yang telah dikembangkan khusus untuk matematika.
Konsep matematika realistik inni sejalan dengan kebutuhan untuk
memperbaiki pendidikan matematika di Indonesia yang didominasi oleh
perosoaln bagimana meningkatkan pemahaman siswa tentang matematika dan
mengembangkan daya nalar.
Dari berbagai pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa PMRi
adalah suatu pendekatan pembelajaran matematik yang dekat dengan
kehidupan nyata siswa sebagi sarana untuk meningkatkan pemahaman dan
daya nalar.
B. Prinsip-Prinsip Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
(PMRI/RME)
PMRI menggunakan prinsip-prinsip dari RME, sehingga karakteristik
RME ada dalam PMRI. Menurut Gravemeijer (Supinah, 2008 : 16) terdapat
tiga prinsip kunci RME, yaitu :
1. Guided Re-invention atau Menemukan Kembali Secara Seimbang
Prinsip guided reinvention adalah penemuan kembali secara
terbimbing. Melalui masalah kontekstual yang realistis (yang dapat
dibayangkan atau dipahami oleh siswa), yang mengandung topik-topik
matematis tertentu yang disajikan, siswa diberi kesempatan untuk
membangun dan menemukan kembali ide-ide dan konsep matematis.
Prinsip progressive mathemalization adalah upaya yang mengarah
pada pemikiran yang matematis. Dikatakan progresif karena terdiri alas
dua langkah yang berurutan, yaitu matematisasi horizontal (berawal dari
masalah kontekstual yang diberikan dan berakhir pada matematika yang
formal) dan matematisasi vertikal (dari matematika formal ke matematika
formal yang lebih luas atau lebih tinggi).
2. Didactical Phenomenology atau Fenomena Didaktik
Prinsip ini menekankan fenomena pembelajaran yang bersifat
mendidik dan menekankan pentingnya masalah kontekstual untuk
memperkenalkan topik-topik matematika kepada siswa, atau dapat
dikatakan prinsip ini lebih cenderung menekankan pada pembelajran
matematika yang berorientasi kepada memberi informasi atau
memberitahu siswa dan memakai matematika yang sudah siap pakai
untuk memecahkan masalah, diubah dengan menjadikan masalah sebagai
sarana utama untuk mengawali pembelajaran sehingga memungkinkan
sisswa dengan caranya sendiri mencoba memecahkannya. Dan dalam
memecahkan masalh tersebut, siswa diharapkan dapat melangkah ke arah
matematis horisontal dan matematis vertikal.
Menurut Hartanto (2008: 4) Matematisasi horizontal adalah proses
penyelesaian soal-soal konstektual dari dunia nyata, sedangkan
matematisasi vertikal adalah proses formalisasi konsep matematika.
Dalam hal ini, siswa diharapkan dalam memecahkan masalah dapat
melangkah kearah pemikiran matematika sehingga akan mereka temukan
atau mereka bangun sendiri sifat-sifat atau definisi atau teorema
matematika tertentu (matematisasi horisontal), kemudian ditingkatkan
aspek matematisasinya (matematisasi vertikal).
De Lange menyebutkan: proses matematisasi horisontal antara lain
meliputi proses atau langkah-langkah informal yang dilakukan siswa
dalam menyelesaikan suatu masalah (soal), membuat model, membuat
skema, menemukan hubungan dan lain-lain, sedangkan matematisasi
vertikal, antara lain meliputi proses menyatakan suatu hubungan dengan
suatu formula (rumus), membuktikan keteraturan, membuat berbagai
model, merumuskan konsep baru, melakukan generalisasi, dan
sebagainya. Dengan memperhatikan fenomena didaktik yang ada didalam
kelas, maka akan terbentuk proses pembelajaran matematika yang tidak
lagi berorientasi pada guru, tetapi diubah atau beralih kepada
pembelajaran matematika yang berorientasi pada siswa atau bahkan
berorientasi pada masalah
3. Self-delevoped Models atau model dibangun sendiri oleh siswa
Prinsip self-developed model menunjukkan adanya fungsi
“jembatan” yang berupa model. Pendekatan pembelajaran ini berpangkal
pada masalah kontekstual dan menuju ke matematika formal, serta
kebebasan pada siswa, sehingga siswa akan mengembangkan model
sendiri.
Gravemeijer (Supinah, 2008:17) menyebutkan bahwa pada waktu
siswa mengerjakan masalah kontekstual, siswa mengembangkan suatu
model. Model ini diharapkan dibangun sendiri oleh siswa, baik dalam
proses matematisasi horisontal ataupun vertikal. Kebebasan yang
diberikan kepada siswa untuk memecahkan masalah secara mandiri atau
kelompok, dengan sendirinya akan memungkinkan munculnya berbagai
model pemecahan masalah buatan siswa.
BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan
PMRi adalah suatu pendekatan pembelajaran matematik yang
dekat dengan kehidupan nyata siswa sebagi sarana untuk meningkatkan
pemahaman dan daya nalar. Terdapat tiga prinsip dari Pendidikan
Matematika Realistik (PMRI/RME), yaitu : Guided Re-invention atau
Menemukan Kembali Secara Seimbang, Didactical Phenomenology atau
Fenomena Didaktik, dan Self-delevoped Models atau model dibangun
sendiri oleh siswa

B. Daftar Pustaka
http://repository.ump.ac.id/7232/3/BAB%20II_SUKMAWATI
%20RAHAYU_PGSD%2712.pdf
https://www.padamu.net/pendekatan-pendidikan-matematika-realistik-
indonesia-pmri
https://www.scribd.com/embeds/46407307/content?
start_page=1&view_mode=sgulung&access_key=key-
fFexxf7MbzEfWu3HKwf

Anda mungkin juga menyukai