Anda di halaman 1dari 2

.

Teori pengolahan informasi


Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana seorang individu
mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima
individu dari lingkungan. Hal yang demikian juga dapat dikatakan bahwa penggolahan
informasi dapat dikatakan sebagai bagaimana respon individu terhadap informasi yang
di berikan oleh lingkungan di sekitarnya.
Pengolahan informasi merupakan perluasan dari bidang kajian ranah psikologi kognitif.
Dimana dalam ranah psikologi kognitif ini sebagai upaya untuk memahami mekanisme
dasar yang mengatur cara berpikirnya orang (Anderson, 1980). Dalam teori pengolahan
informasi memiliki sutu perbedaan dengan teori belajar yaitu pada derajat penekanan
pada soal belajar. Teori pengolahan informasi tidak memberlakukan belajar sebagai titik
pusat penelitian yang utama melainkan juga melihat sisi lainnya, seperti pada informasi
yang diperoleh ataupun melihat kemampuan memori seorang individu.
Menurut Anderson, 1980 belajar itu hanyalah merupakan salah satu proses yang
diselidiki dan antara kegiatan belajar dan sub-sub ranah lain dari psikologi kognitif tetap
tidak jelas.
Namun demikian, penelitian pengolahan informasi memberikan sumbangan atas
pengertian proses belajar. Dari pernyataan Anderson tersebut dapat kita simpulkan
bahwa antara belajar dan pengolahan informasi adalah dua aspek yang saling
melengkapi.
Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor yang
sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan hasil kumulatif dari
pembelajaran.
Berdasarkan temuan riset linguistik, psikologi, antropologi dan ilmu komputer,
dikembangkan model berpikir. Pusat kajiannya pada proses belajar dan meng-
gambarkan cara individu memanipulasi simbol dan memproses informasi. Model belajar
pemrosesan informasi Anita E. Woolfolk (Parkay & Stanford, 1992) disajikan melalui
skema yang dikutip berikut ini.
Model belajar pemrosesan informasi ini sering pula disebut model kognitif information
processing, karena dalam proses belajar ini tersedia tiga taraf struktural sistem
informasi, yaitu:
1) Sensory atau intake register: informasi masuk ke sistem melalui sensory register,
tetapi hanya disimpan untuk periode waktu terbatas. Agar tetap dalam sistem, informasi
masuk ke working memory yang digabungkan dengan informasi di long-term memory.
2) Working memory: pengerjaan atau operasi informasi berlangsung di working memory,
dan di sini berlangsung berpikir yang sadar. Kelemahan working memory sangat
terbatas kapasitas isinya dan memperhatikan sejumlah kecil informasi secara serempak.
3) Long-term memory, yang secara potensial tidak terbatas kapasitas isinya sehingga
mampu menampung seluruh informasi yang sudah dimiliki peserta didik. Kelemahannya
adalah betapa sulit mengakses informasi yang tersimpan di dalamnya.
Diasumsikan, ketika individu belajar, di dalam dirinya berlangsung proses kendali atau
pemantau bekerjanya sistem yang berupa prosedur strategi mengingat, untuk
menyimpan informasi ke dalam long-term memory (materi memory atau ingatan) dan
strategi umum pemecahan masalah (materi kreativitas).
Adapun tokoh lain yang menjelaskan teori ini:
Robert Gagne
Robert M. Gagne, Menurut gagne belajar dipandang sebagai proses pengolahan
informasi, Gagne adalah seorang psikolog pendidikan berkebangsaan amerika yang
terkenal dengan penemuannya berupa condition of learning. Gagne pelopor dalam
instruksi pembelajaran yang dipraktekkannya dalam training pilot AU Amerika. Ia
kemudian mengembangkan konsep Robert M Gagne, Jerome Seymour Bruner, Albert
Bandura dan Lev Vygotsky merupakan tokoh-tokoh penting yang telah mencetuskan
berbagai teori pembelajaran dan memberi sumbangan yang besar dalam dunia
pendidikan. Teori informasi psikologi muncul dari temuan dan modifikasi dari teori
matematika, yang disusun oleh para peneliti untuk menilai dan meninngkatkan
penggiriman pesan. Pembelajaran di kelas merupakan teori proses informasi yang
berkaitan secaara langsung dengan proses kognitif. Teori informasi memberikan
persfektif baru pada pengolahan pembelajaran yang akan menghasilkan belajar yang
efektif.
Dalam teori pengolahan informasi terdapat persepsi, pengkodean, dan penyimpanan di
dalam memori jangka panjang. Teori ini mengajarkan kepada siswa untuk memecahkan
masalah.
Gagne pelopor dalam instruksi pembelajaran yang dipraktekkannya dalam training
Adalah Edgar Dale dan James Finn merupakan dua tokoh yang berjasa dalam
pengembangan Teknologi Pembelajaran modern.
Edgar Dale mengemukakan tentang Kerucut Pengalaman (Cone of Experience).
Kolaborasi Robert Gagne dengan Leslie Briggs telah menggabungkan keahlian
psikologi pembelajaran dengan bakat dalam desain sistem yang membuat konsep
desain pembelajaran menjadi semakin hidup dan berkembang sesuai harapan. Robert
Gagne merupakan salah satu tokoh pencetus teori ini. Teori ini memandang bahwa
belajar adalah proses memperoleh informasi, mengolah informasi, menyimpan
informasi, serta mengingat kembali informasi yang dikontrol oleh otak. (Pada titik ini
sejarah psikologi mencatat pertama kalinya sejak jaman filsafat Yunani terjadi
penolakan total terhadap konsep soul dan mind.
Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor yang
sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan hasil kumulatif dari
pembelajaran. Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan
informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil
belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi
internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu keadaan dalam diri
individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi
dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang
mempengaruhi individu dalam proses belajar yang dijalankan oleh individu tersebut
(peserta didik).

Anda mungkin juga menyukai