Anda di halaman 1dari 10

Soal

Jelaskan tentang:

1.Faktor-faktor Masukan
2.Faktor-faktor Keluaran
3.Input-output analysis
4.Proses
5.Aplikasi I/O pada restauran, penerbangan sipil, pabrik gula, industri sepeda gunung, dll

Jawab

1. Faktor-Faktor Masukan:
MEN = merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen,
faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia
pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja,
sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena
adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.

MONEY = merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar
dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang
beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk
mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan
berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja,
alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu
organisasi

METHODS = Metode kerja sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif dan
efisien. Metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, baik yang menyangkut proses
produksi maupun administrasi tidak terjadi begitu saja melainkan memerlukan waktu yang lama.
Bahkan sering terjadi, untuk memperoleh metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan
organisasi, pimpinan perusahaan meminta bantuan ahli. Hal ini dilakukan karena penciptaan
metode kerja, mekanisme kerja, serta prosedur kerja sangat besar manfaatnya.

MATERIALS = terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia
usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga
harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan
manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.

MACHINES = Mesin mulai memegang peranan penting dalam proses produksi setelah
terjadinya revolusi industri dengan ditemukannya mesin uap sehingga banyak pekerjaan manusia
yang digantikan oleh mesin. Perkembangan teknologi yang begitu pesat, menyebabkan
penggunaan mesin semakin menonjol. Hal ini karena banyaknya mesin-mesin baru yang
ditemukan oleh para ahli sehingga memungkinkan peningkatan dalam produksi.
TECHNOLOGY = adalah seperangkat disiplin ilmu manajemen yang memungkinkan
organisasi mengelola dasar-dasar teknologi mereka untuk menciptakan keunggulan kompetitif.
Konsep khas yang digunakan dalam manajemen teknologi adalah:
 Strategi teknologi (logika atau peran teknologi dalam organisasi),
 Peramalan teknologi (identifikasi kemungkinan teknologi relevan untuk organisasi,
mungkin melalui kepanduan teknologi),
 Roadmap teknologi (memetakan teknologi untuk kebutuhan bisnis dan pasar), dan
 Portofolio proyek teknologi (sekumpulan proyek yang sedang dikembangkan) dan
portofolio teknologi (sekumpulan teknologi yang digunakan).

Peran fungsi manajemen teknologi dalam suatu organisasi adalah untuk memahami nilai
teknologi tertentu bagi organisasi tersebut. Perkembangan teknologi yang berkelanjutan sangat
berharga selama ada nilai bagi pelanggan dan oleh karena itu fungsi manajemen teknologi dalam
suatu organisasi harus dapat berdebat kapan harus berinvestasi pada pengembangan teknologi
dan kapan harus menarik diri.

INFORMATION = Informasi sangat dibutuhkan agar hasil dari suatu hal dikerjakan dapat lebih
sempurna. Suatu proses pekerjaan tidak akan berkembang dengan baik jika tidak bisa menerima
dan menyaring informasi dari luar.

ENERGY = adalah program terpadu yang direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis
untuk memanfaatkan sumberdaya energi dan energi secara efektif dan efisien dengan melakukan
perencanaan, pencatatan, pengawasan dan evaluasi secara kontinu tanpa mengurangi kualitas
produksi/pelayanan. Manajemen energi pencakup perencanaan dan pengoperasian unit
konsumsi dan produksi yang terkait dengan energi. Tujuan manajemen energi yaitu konservasi
sumber daya, perlindungan iklim, dan penghematan biaya. Bagi konsumen, manajemen energi
menjadikan mereka mendapatkan akses terhadap energi sesuai dengan yang mereka butuhkan.
Manajemen energi sangat terkait dengan manajemen lingkungan, manajemen produksi, logistik,
dan fungsi terkait bisnis lainnya.

2, Faktor-Faktor Keluaran:
Sistem produksi adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan untuk mengolah atau mengubah
sejumlah masukan (input) menjadi sejumlah keluaran (output) yang memiliki nilai tambah.
Pengolahan yang terjadi bisa secara fisik maupun nonfisik. Sedangkan nilai tambah adalah nilai
dari keluaran yang bertambah dalam pengertian nilai guna atau nilai ekonomisnya.

Proses produksi ini bisa digambarkan dalam bentuk bagan input output bahwa elemenelemen


utama dalam sistem produksi adalah: input, proses transformasi dan output.
Proses transformasi akan mengubah masukan/input menjadi keluaran/output. Proses ini
biasanya dilengkapi dengan kegiatan umpan balik untuk memastikan bahwa keluaran yang
diperoleh sesuai dengan yang diinginkan.

Output dari proses dalam sistem produksi dapat berupa barang atau jasa yang disebut sebagai
produk. Selain produk hasil output dari sebuah sistem produksi adalah limbah dan informasi.
Pengukuran karakteristik output sebaiknya mengacu kepada kebutuhan pelanggan dalam pasar.
Berikut ini beberapa contoh sistem produksi jasa dan manufaktur.
 Pengertian Barang  (Goods)
Barang adalah produk konsumsi nyata, artikel, komoditas yang ditawarkan oleh perusahaan
kepada pelanggan dengan imbalan uang serta memiliki karakteristik fisik yaitu bentuk,
penampilan, ukuran, berat dan lain-lainnya. Barang mampu memuaskan keinginan manusia
dengan memberikan utilitas atau kegunaannya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Barang
atau Goods pada dasarnya dapat dipakai sekali saja ataupun ada yang bisa dipakai untuk
berulang kali.

Barang adalah produk yang diperdagangkan di pasar. Terdapat kesenjangan waktu dalam
produksi, distribusi, dan konsumsi barang. Ketika pembeli membeli barang dan membayar
harganya, kepemilikan dilimpahkan dari penjual ke pembeli. Barang atau Goods yang
diproduksi dalam bentuk batch akan menghasilkan unit yang identik. Dengan cara produksi
seperti ini, produk tertentu yang ditawarkan oleh perusahaan akan memiliki spesifikasi dan
karakteristik yang sama di seluruh pasar.

Contoh Barang : Buku, pena, botol, tas, kertas, komputer dan lain-lainya.

 Pengertian Jasa atau Layanan (Services)


Jasa atau Layanan (Services) adalah produk ekonomi tidak berwujud yang disediakan oleh
seseorang atas permintaan orang lain. Dapat dikatakan bahwa layanan adalah kegiatan yang
dilakukan oleh orang lain. Layanan hanya dapat disampaikan pada saat tertentu dan tidak
memiliki identitas fisik serta tidak dapat dimiliki, layanan hanya dapat digunakan. Sebagai
contoh, kita membeli tiket untuk menonton film di bioskop A, ini tidak berarti kita membeli
bioskop tersebut tetapi kita hanya membayar harga layanan yang tersedia saja.

Untuk bisa mendapatkan layanan atau jasa, penerima layanan harus berpartisipasi penuh ketika
layanan disediakan oleh penyedia layanan. Mengevaluasi Layanan adalah suatu tugas yang
relatif sulit dilakukan, hal ini dikarenakan penyedia layanan yang berbeda akan menawarkan
layanan namun mematok biaya yang berbeda. Ini mungkin juga dikarenakan metode yang
digunakan untuk memberikan pelayanan berbeda ataupun parameter yang dipertimbangkan
dalam memberikan layanan berbeda-beda.

Contoh Jasa (Layanan) : Perbankan, Asuransi, transportasi, komunikasi, dan lainnya

Berikut ini adalah Perbedaan utama antara Barang dan Jasa :


1. Barang adalah komoditas atau produk yang siap dibeli oleh pelanggan dengan harga
tertentu, sedangkan Layanan (jasa) adalah manfaat atau fasilitas yang disediakan oleh pihak
lain.
2. Barang adalah sesuatu yang berwujud atau tanjibel (tangiable) yaitu sesuatu yang dapat
dilihat atau disentuh, sedangkan layanan (jasa) adalah produk yang tidak berwujud
(intangiable).
3. Ketika pelanggan membeli barang dengan harga tertentu, kepemilikan barang tersebut akan
berpindah tangan dari penjual ke pembeli. Sebaliknya, kepemilikan jasa atau layanan tidak
dapat dipindahtangankan.
4. Sulit untuk melakukan Evaluasi terhadap jasa atau layanan karena setiap penyedia layanan
memiliki pendekatan yang berbeda dalam melaksanakan layanan sehingga sulit sulit untuk
menilai layanan mana yang lebih baik. Sedangkan evaluasi terhadap barang relatif lebih
mudah untuk dilakukan.
5. Barang dapat dikembalikan ataupun ditukar apabila tidak sesuai dengan apa yang
diinginkan. Namun layanan atau jasa tidak mungkin untuk dikembalikan atau ditukar
apabila telah disediakan.
6. Barang dapat disimpan untuk penggunaan di masa mendatang, tetapi layanan atau jasa
sangat terikat pada waktu dan tidak dapat disimpan sebagai persediaan.
7. Barang diproduksi terlebih dahulu kemudian diperdagangkan dan akhirnya dikonsumsi.
Sedangkan jasa atau layanan diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang sama.
8. Barang dapat berpisah dengan alat produksinya setelah menjadi produk jadi, sedangkan
Layanan atau jasa tidak dapat dipisahkan dari penyedianya.

3. Input-Output Analysis

Pengertian Input-Output
Input output merupakan teknik baru yang diperkenalkan oleh Profesor Wassily W.
Leontief pada 1951. Teknik ini dipergunakan untuk menelaah hubungan antar industri
dalam rangka memahami saling ketergantungan dan kompleksitas perekenomian serta
kondisi untuk mempertahankan keseimbangan antara penawaran dan permintaan. Teknik ini
juga dikenal sebagai “analisa industri”.

Menurut Profesor J.R. Hicks input adalah “sesuatu yang dibeli untuk perusahaan”,
sedang output adalah “sesuatu yang dijual oleh perusahaan”. Input diperoleh tetapi output
diproduksi. Jadi input merupakan pengeluaran perusahaan, dan ouput merupakan
penerimaannya. Jumlah nilai uang dari input merupakan biaya total suatu perusahaan dan
jumlah nilai uang dari output merupakan total penerimaan.

Sebagian besar kegiatan ekonomi memproduksi barang-barang antara (input) untuk


digunakan lebih lanjut dalam pembuatan barang-barang akhir (output). Pada hakikatnya,
analisa input-output mengandung arti bahwa dalam ekilibrium jumlah nilai uang antar
industri dan jumlah nilai uang ouput antar industri.

Konsep Dasar Analisis Input-Output


1.     Struktur  perekonomian  tersusun  dari  berbagai  sektor/industri  yang satu  sama lain
berinteraksi melalui transaksi jual beli.
2.     Output  suatu  sektor  akan  didistribusikan  dengan  jalan  dijual  kepada  sektor-
sektor lainnya dan untuk memenuhi permintaan akhir, baik yang berasal dari rumah
tangga(C), pemerintah (G),  investasi (I), maupun permintaan ekspor (X).
3.     Input  suatu  sektor  didapatkan  dengan  cara  membeli  bahan  baku  dari  sektor-
sektor   lainnya,   dari   rumah   tangga   (dalam   bentuk   jasa   tenaga   kerja),
pemerintah (misalkan saja dalam bentuk pembayaran pajak tidak langsung),
penyusutan, surplus usaha serta impor (M).
4.     Hubungan antara input dengan output adalah linier.
5.     Analisis  model  dilakukan  pada  kurun  waktu  tertentu   (biasanya  setahun)
dimana  akan  selalu  didapat  identitas  bahwa  total  input  sama  dengan  total
output.
6.     Suatu  sektor  dianggap  terdiri  dari  satu  atau  beberapa  perusahaan  dengan
ketentuan utama bahwa output yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut
diproduksi oleh satu tingkat teknologi yang sama.

Ciri-Ciri Utama:
Analisa input-output merupakan varian terbaik ekilibrium umum. Sebagai varian terbaik
memiliki tiga unsur utama”:
1.  Analisa input-output memusatkan perhatiannya pada perekonomian dalam keadaan
ekilibrium. Unsur ini tidak dijumpai didalam analisa ekuilibrium parsial.
2.  Ia tidak memutuskan dirinya pad analisa permintaan tetapi pada masalah teknik
produksi.
3.  Analisa ini didasarkan pada penelitian empiris.

Asumsi
1.     Keseluruhan perekonomian dibagi kedalam dua sektor yaitu “sektor antar industri”
dan “sektor permintaan akhir”, yang masing-masing dapat dibagi-dibagi ke dalam
subsektor.
2.     Output total tiap sektor antar industri pada umumnya dapat dipergunakan sebagai
input oleh sektor antar industri lain, oleh sektor intu sendiri dan oleh permintaan
akhir.
3.     Masing-masing industri hanya memproduksi datu produksi homogen.
4.     Harga permintaan konsumen dan persediaan faktor adalah tertentu (given).
5.     Perbandingan antar hasil dan skala bersifat konstan.
6.     Didalam produksi tidak terdapat ekonomi dan disekonomi eksternal.
7.     Kombinasi input diterapkan dalam proporsi yang ditetapkan secara ketat. Proporsi
input terhadap output senantiasa konstan.

Dengan kata lain tidak ada substitusi diantara berbagai bahan dan tidak ada
kemajuan teknologi. Koefisien input produksi juga tetap. Analisa input-output terdiri dari
dua bagian yaitu penyusunan input-output dan penggunaan model input-output.

Struktur Analisis Input-Output

Tujuan  utama  dari  analisis  Input-Output  adalah  menghasilkan  gambaran aliran antar
industri-industri untuk menghasilkan keluaran (produk) bagi suatu sektor
tertentu atau  menjelaskan besaran aliran antar industri dalam hubungannya dengan
tingkat produksi dalam setiap sektor. Analisis dilakukan dalam suatu periode waktu
tertentu, biasanya dalam tahunan. Analisis yang diperoleh adalah gambaran statis
selama periode waktu analisis.
Adapun 3 macam klasifikasi hubungan Input-Output yaitu :
1.     Hubungan Langsung, adalah pengaruh yang secara langsung
dirasakan oleh sektor yang menggunakan input dari output  sektor yang bersangkutan.

Misalnya, kalau industri konveksi menaikkan produksinya menjadi dua kali lipat maka


permintaan akan benang, tekstil, dan kancing juga akan naik lebih kurang dua kali lipat.
Kenaikan  industri tekstil pasti akan berpengaruh terhadap industri lainnya, seperti
pengangkutan.

2.       Hubungan tidak langsung, adalah pengaruh terhadap industri yang outputnya tidak


digunakan sebagai input bagi keluaran industri yang bersangkutan.

Misalnya, pengaruh industri konveksi terhadap industri jasa pengangkutan.

3.     Hubungan  Sampingan,  adalah  pengaruh  tidak  langsung  yang  lebih  panjang  lagi
jangkauannya daripada pengaruh  langsung tersebut di atas.

Misalnya, peningkatan  reproduksi  sektor  industri  tertentu  akan  meningkatkan  penda


patanburuh industri, atau peningkatan jumlah buruh yang berarti pula   peningkatan
sejumlah  buruh  tersebut.  Dengan  peningkatan  pendapatan  ini  maka  permintaan atau
kebutuhan beras dapat naik.

Untuk mendapatkan model aliran input-output  dibutuhkan:


1.     Transaksi barang dan jasa yang terjadi antar produsen dan supplier
pada periode waktu yang diamati.
2.     Kebutuhan  langsung  input  yang  diperlukan  satu  produsen untuk menghasilkan satu
unit produk dari supplier langsungnya.
3.     Kebutuhan  keseluruhan  menunjukkan  input  yang  diperlukan baik langsung maupun
tidak langsung untuk menghasilkan produk.

4. Penjelasan Proses

Proses merupakan perubahan yang dikenakan terhadap sistem dan perubahan itu
dikehendaki atau suatau kegiatan yang berada diantara input dan output Bagi produsen
ataupun konsumen, kualitas barang maupun jasa adalah sesuatu yang harus diperhatikan dan
menjadi prioritas yang paling utama. Dalam menjamin suatu kualitas tidak hanya sekedar
bagus atau tidaknya mutu produk atau jasa yang dihasilkan, akan tetapi lebih dari itu. Ada
faktor - faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis suatu perusahaan,
yaitu tingkat kepercayaan pelanggan. Faktor - faktor yang berpengaruh tersebut dinamakan
dengan faktor QCDSMPE. Lalu pertanyaannya, apakah yang dimaksud dengan faktor
QCDSMPE?
QCDSMPE merupakan singkatan dari Quality, Cost, Delivery, Safety, Morale,
Productivity, Environment. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya adalah
kualitas, biaya, pengiriman, keselamatan, moral, produktifitas, lingkungan. QCDSMPE
merupakan faktor - faktor yang harus diperhatikan dalam mengelola bisnis perusahaan agar
menjadi lebih baik dari kualitas operasional manajemen. Kualitas di sini bukan hanya
menyangkut tentang produk yang bagus dan produk yang cacat saja, tetapi lebih dari itu.
Kualitas di sini harus memenuhi pertanyaan seperti bagaimana kualitas pengirimannya,
apakah tepat waktu? Bagaimana kualitas lingkungannya? Apakah bersih dan teratur?
Bagaimana kualitas keselamatannya, apakah membahayakan jiwa atau tidak? dan
sebagainya.

 Quality 

Quality menjelaskan  mengenai kualitas yang dihasilkan dari suatu proses produksi, tentang
bagaimana status produk tersebut apakah defect atau good.

 Cost

Cost merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam mengelola bisnisnya. Biaya
yang berkualitas ditandai dengan murahnya biaya operasional produksi, namun tidak
mengurangi produktifitas produksi.

 Delivery

Delivery merupakan pengiriman barang atau produk yang dilakukan oleh produsen ke
konsumen. Pengiriman yang berkualitas ditandai dengan pengiriman yang tepat waktu.

 Safety

Safety merupakan tingkat keselamatan yang berada dalam lingkungan kerja. Kualitas
keselamatan pekerja ditandai dengan tidak adanya kecelakaan kerja atau zero accident.

 Morale

Morale merupakan sikap yang ditunjukkan oleh para karyawan dan pemilik perusahaan.
Kualitas sikap moral yang baik bisa ditandai dengan adanya rasa tanggung jawab di antara
para karyawan, pemilik perusahaan terhadap hubungannya dengan pelanggan ataupun
pemerintah.

 Productivity
Productivity merupakan pencapaian kinerja atau hasil produksi yang dicapai oleh
perusahaan. Kualitas kinerja ini bisa dilihat dengan meningkatnya keuntungan perusahaan,
banyaknya produk yang dihasilkan dengan kualitas yang baik, serta sedikitnya sumber daya
yang dikeluarkan dalam kegiatan operasional

 Environment

Environment merupakan kondisi lingkungan di sekitar area kerja perusahaan. Kualitas


lingkungan yang baik bisa dilihat melalui tingkat pencemaran yang terjadi akibat limbah
industri terhadap air, udara, dan tanah.

Pada akhirnya, QCDSMPE menjamin kualitas dari semua bidang. Jika perusahaan mampu
mengelola faktor QCDSMPE dengan baik, maka kemungkinan besar perusahaan akan
memperoleh keuntungan baik dari segi pendapatan maupun kepercayaan dari pelanggan dan
pemerintah.

Dalam proses terdapat maximize profit dan minimize cost yaitu:

  Maximize profit atau profit maksimum adalah proses yang dilakukan perusahaan untuk
menentukan harga dan level output yang memberikan profit yang paling besar. Terdapat
beberapa pendekatan untuk masalah ini. Metode total revenue - total cost berdasarkan pada
fakta bahwa profit sama dengan pendapatan dikurangi beban, dan metode marginal revenue-
marginal cost didasarkan pada fakta bahwa total profit dalam sebuah pasar persaingan
sempurna adalah poin maksimum di mana marginal revenue sama dengan marginal cost.

Setiap biaya yang terjadi pada perusahaan dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok: fixed
cost dan variable cost. Fixed cost muncul dalam bisnis pada setiap level dari output, termasuk
saat output 0. Ini termasuk pemeliharaan peralatan, sewa, gaji, dan pemeliharaan umum.
Variable cost berubah seiring dengan level dari output, bertambah dengan semakin banyaknya
produk yang dihasilkan. Bahan baku yang dikonsumsi selama produksi biasanya berdampak
paling besar pada kategori ini. Fixed cost dan variable cost, digabungkan, sama dengan total
cost.

Minimize cost adalah aturan dasar yang digunakan oleh produsen untuk menentukan
campuran tenaga kerja dan modal mana yang menghasilkan output dengan biaya terendah.
Dengan kata lain, apa metode pengiriman barang dan jasa yang paling hemat biaya dengan
tetap mempertahankan tingkat kualitas yang diinginkan.

Strategi keuangan yang penting adalah penting untuk memahami mengapa minimalisasi biaya
itu penting dan cara kerjanya
5. Aplikasi I/O

Sistem Restoran

INPUT PROSES OUTPUT

- Koki
- Bumbu
- makanan
- Daging & sayuran - Dimasak
- minuman
- Air
- Dapur

Sistem Penerbangan sipil

INPUT PROSES OUTPUT

- Pesawat
- Pilot - Transportasi udara
- Pelayanan
- Staff antar lokasi
- Energi

Sistem Pabrik Gula

INPUT PROSES OUTPUT

- Staff
- Karyawan Produksi
- Produksi - Gula
- Gula
- Energi

Sistem Industri Sepeda Gunung

INPUT PROSES OUTPUT

- Staff
- Karyawan Produksi
- Besi - Produksi - Sepeda Gunung
- Karet
- Plastik
Sistem Industri Rokok

INPUT PROSES OUTPUT

- Staff
- Karyawan Produksi
- Produksi - Rokok
- Tembakau
- Kertas

Untuk data industri rokok pada penerapan sistem Input dan output seperti analisis berikut:

Anda mungkin juga menyukai