DOSEN:
HJ.BERLIANINGSIH KUSUMAWATI, SE.MM.
1.PENDAHULUAN:
-Pengertian & pentingnya MSDM
-Perkembangan
-Tantangan
-Fenomena & Paradigma
-Ruang Lingkup
2.PENGADAAN TENAGA KERJA
- Pengertian MSDM, Penentuan Kualitas &Kuantitas T.K
-Deskripsi, Spesialisasi Jabatan & manfaat Analisis Jabatan
3.PERENCANAAN SDM
-Pentingnya Perencanaan SDM
-Sumber & Prosedur Pengadaan T.K
4.SELEKSI
-Pengertian Seleksi, Dasar Kebijakan Seleksi
-Kualifikasi yang menjadi Dasar Seleksi
-Cara Mengadakan Seleksi dan Kendala Seleksi
5.PELATIHAN & PENGEMBANGAN SDM
-Arti Penting Pelatihan & Pengembangan SDM
-Tujuan Pelatihan & Pengembangan
-Teknik/ Metode Pelatihan & Pengembangan
-Manfaat Pelatihan & Pengembangan
-Prinsip Pelatihan & Pengembangan
6.PENILAIAN PRESTASI KERJA
-Arti Penting Penilaian Prestasi Kerja
-Tujuan Penilaian
-Sistem Penilaian
-Siapa Penilai
-Metode Penilaian
7.KOMPENSASI
-Arti & Pentingnya Kompensasi
-Tujuan Kompensasi, Azas Kompensasi
-Metode kompensasi, Sistem Pembayaran kompensasi
-Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besarnya Kompensasi
8.MUTASI
-Pengertian Mutasi, Tujuan Mutasi
-Prisip Mutasi,Dasar Mutasi, Cara Mutasi
-Ruanglingkup Mutasi, Sebab-sebab Alasan Mutasi
-Kendala-kendala Pelaksanaan Mutasi
9.PROMOSI DAN DEMOSI
-Pengertian Promosi & Demosi, Arti Penting & Peranan Promosi
-Azas Promosi, Dasar-dasar Promosi, Syarat-syarat Promosi
10.PENGINTEGRASIAN, MOTIVASI, KEPEMIMPINAN
-Pengertian, Tujuan, Prinsip, & Metode Pengintegrasian
-Motif & Motivasi
-Kepemimpinan & Teori Kepemimpinan
11.PEMELIHARAAN
-Pengertian Pemeliharaan
-Tujuan Pemeliharaan
-Azas-azas Pemeliharaan
-Metode Pemeliharaan
12.HUBUNGAN INDUSTRIAL PANCASILA
-Pengertian HIP
-Ciri-ciri Khas HIP
-Azas-azas untuk Mencapai Tujuan HIP
13.PEMBERHENTIAN KERJA (SEPARATION)
-Pengertian Pemberhentian
-Alasan-alasan Pemberhentian
-Proses Pemberhentian
14.K 3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja)
I.Pendahuluan
1.Latar Belakang
Kurun waktu yang telah ditempuh oleh sejarah MSDM dapat dikatakan singkat,
tetapi bisa Juga Panjang. MSDM modern baru timbul sejak tahun 1940-an,
sementara masalah-masala MSDM yang menuntut perhatian manajerial sudah
timbul sejak masa revolusi industri
MSDM: “PART OF THE PROCESS THAT HELPS THE ORGANIZATION ACHIEVE ITS
OBJECTIVES” (Cushway,1994:13)
“BAGIAN DARI PROSES YANG MEMBANTU ORGANISASI MENCAPAI
TUJUANNYA”.
MSDM:”IS THE RECOGNITION OF THE IMPORTANCE OF AN ORGANIZATION’S
WORKFORCE AS VITAL HUMAN RESOURCES CONTRIBUTING TO THE GOALS OF
THE ORGANIZATION, AND THE UTILITISATION OF SEVERAL FUNCTIONS AND
ACTIVITIES TO ENSURE THAT THEY ARE USEDEFFECTIVELY AND FAIRLY FOR THE
BENEFIT OF THE INDIVIDUAL, THE ORGANIZATION, AND SOCIETY”.
(Schuler,Dowling,Smart & Huber, 1992:16)
Ahli lain menyebutkan bahwa tantangan Manajer SDM, juga dapat berupa:
a.Perubahan bauran angkatan kerja
b.Perubahan dari nilai dan harapan angkatan kerja baik perorangan maupun
sebagai masyarakat
c.Perubahan tingkat produktivitas
d.Perubahan tuntutan lingkungan
II.FUNGSI MSDM
1.Fungsi Manajemen
-Planning,
untuk menyusun semua kegiatan pengeelolaan SDM
-Organizing,
Menentukan siapa orang yang melaksanakan tugas-tugasnya dan siapa yang
membantunya
-Directing,
Bagaimana seorang manajer mampu memimpin, memotivasi, mendidik, serta
mengarahkan SDM
-Controlling,
Sampai sejauh mana para manajer melihat semua perencanaan SDM
tersebut terlaksana
Peranan MSDM:
1.Bagaimana merancang dan mengorganisasi pekerjaan dan mengalokasikannya
kepada para karyawan (job description dan job specification)
2.Bagaimana merencanakan, menarik, menyeleksi, melatih, mengembangkan
dan mengelola SDM Secara efektif untuk melakukan pekerjaan
3.Bagaimana menciptakan kondisi dan lingkungan kerja yang dapat memuaskan
berbagai kebutuhan Karyawan, merancang kesempatan pengembangan karier,
system pemberian kompensasi, hubungan Serikat karyawan. Manajer dan
berbagai bentuk pelayanan karyawan lainnya. Untuk mempertahankan
efektivitas dan semangat kerja yang tinggi agar tetap efektif dalam periode
waktu yang lain
4.Bagaimana menjamin dan mengendalikan efektivitas dan efisiensi kerja para
karyawan serta MSDM.
-MSDM Reaktif
Apabila para pengambil keputusan memberikan tanggapan terhadap masalah-
masalah SDM
-MSDM Proaktif
Bila masalah-masalah SDM diantisipasi dengan tindakan-tindakan korektif mulai
diambil sebelum masalah-masalah yang akan timbul atau menjadi lebih serius.
1.Tantangan Eksternal
-Teknologi---------------------------------- inovasi teknologi
-Ekonomi ---------------------------------- pertumbuhan ekonomi
-Politik -----------------------------------Peranan pemerintah
-Demografi----------------------------------komposisi angkatan kerja (pendidikan,
umur, jenis kela-
min, dll)
-Kondisi geografi---------------------------letak preusahaan
-Kondisi social budaya
-Pasar tenaga kerja
-Kegiatan para pesaing
2.Tantangan Internal
-Karakter organisasi (budaya organisasi)
-Serikat buruh
-Sistem informasi (dlm memberikan pekerjaan)
-Karyawan
-Sistem nilai manajer dan karyawan
Tujuan MSDM:
1.Memperbaiki tingkat produktivitas
2.Memperbaiki kualitas kehidupan pekerja
3.Meyakinkan bahwa organisasi telah memenuhi aspek-aspek legal
2.Pengertian
Analisis Pekerjaan:”Suatu proses pengumpulan, mengorganisasi dan
mengorganisir data tentang pekerjaan-pekerjaan dalam suatu
jabatan tertentu”. (T.Hany Handoko)
a.Tahap Persiapan
Terdiri dari kegiatan bagaimana mengidentifikasi pekerjaan dan penyusunan
daftar pertanyaan yang mendukung job yang akan dilakukan.
Identifikasi pekerjaan terdiri dari beberapa kegiatan dapat melalui:
1).Apa yang dilakukan karyawan pada suatu jabatan tertentu
2).Wewenang dan tanggung jawab
3).Alat yang dipergunakannya
4).Kondisi pekerjaan/ tingkat bahaya
5).Latihan dan pengembangan yang dibutuhkan
6).Besarnya upah, lama jam kerja, dan perencanaan karier
Data-data tersebut diatas dikumpulkan melalui penyusunan daftar pertanyaan.
b.Pengumpulan Data
Tahap ini orang sering menyebutnya tahap pendekatan familiar .
Ada 5 (lima) teknik dasar yang bisa dipergunakan antara lain:
1).Observasi
Metode ini merupakan pendekatan dengan melakukan pengamatan visual
secara langsung Kepada karyawan.
3).Kuesioner
Metode ini adalah dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah
disiapkan.
Kelemahannya:
-Kurang akurat, karena kesalahan mengartikan pertanyaan
-Tanggapan yang kurang lengkap
-Kemungkinan daftar pertanyaan tidak dikembalikan
4).Logs
Catatan harian tentang waktu mulai dan berakhirnya suatu pekerjaan.
Prosedur ini mirip dengan teknik kuesioner, dimana individu yang memegang
posisi diminta untuk memberikan informasi. Logs merupakan catatan yang
disimpan karyawan dalam melaksanakan tugas.
Kelemahannya:
-Adanya keterbatasan dalam catatan-catatan tersebut.
Contoh:
Aplikasi
Melalui tahap persiapan dan pengumpulan serta penyempurnaan pada analisis
pekerjaan, departemen personalia memperoleh informasi tentang job.
Informasi tersebut di komplikasikan menjadi berbagai bentuk yang berguna
seperti:
a.Diskripsi Pekerjaan
Isinya adalah:
1.Identifikasi Jabatan
Diantaranya bias melingkup kode pekerjaan, lokasi (departemen), tanggal
penyusunan, penyusun, kelas pekerjaan
2.Ringkasan Pekerjaan
-Menunjukkan apa pekerjaan yang akan dilakukan
-Bagaimana melakukan pekerjaan
-Dan mengapa dikerjakan
3.Tugas-tugas pekerjaan: ada rincian pekerjaan secara sederhana
4.Pengawasan yang diberikan dan diterima
5.Hubungan dengan jabatan-jabatan lainnya
6.Alat yang dipakai
7.Kondisi kerja, jam kerja, kondisi fisik tempat kerja dsb.
8.Wewenang dan tanggung jawab
b.Spesifikasi Pekerjaan
Isinya adalah:
Desain Pekerjaan:
Fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja seorang individu atau kelompok
karyawan secara
Organisasional
Tujuannya adalah:
Untuk mengatur penugasan-penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan-
kebutuhan organisasi
Setelah pekerjaan-pekerjaan tercipta, pemahaman tentang pekerjaan-pekerjaan
tersebut dan persyaratan-persyaratannya harus dikembalikan melalui analisis
pekerjaan.
Tanpa standar, tidak ada system pengorganisasian yang dapat mengukur/
mengevaluasi pelaksanaan kerja.
Contoh Job Discription:
Nama Pekerjaan :Manager HR
Atasan :Bapak Julianto (Direktur HR)
Bawahan :Semua Staff HR
Tanggung Jawab:
1.Merekrut dan melakukan orientasi bagi karyawan yang tepat
2.Menyiapkan dan melaksanakan training
3.Mempertahankan karyawan yang unggul
4.Memotivasi Karyawan
5.Melakukan sosialisasi dan melaksanakan peraturan SDM
Memotivasi Karyawan:
1.Merencanakan dan melaksanakan berbagai kegiatan untuk menghargai
Karyawan yang berprestasi
2.Merencanakan dan melaksanakan berbagai kegiatan untuk memberikan
Motivasi pada karyawan
3.Menyediakan hotline atau konsultasi bagi karyawan yang memiliki keluhan
Atau masalah
4.Menyempurnakan proses promosi, rotasi, dan mutasi yang akan menyegar-
Kan karyawan
KOMPETENSI TERPENTING:
1.Management SDM
2.Kemampuan berpikir strategis
3.Kemampuan melakukan coaching
4.Kemampuan berkomunikasi
5.Kemampuan melakukan wawancara
6.Kemampuan membentuk dan mengelola tim
7.Kemampuan melaksanakan prosedur SDM secara lengkap
1.Pendahuluan
Perencanaan adalah suatu kegiatan inti dari manajemen, karena perencanaan
membantu untu Mengurangi ketidak pastian di waktu yang akan datang. Oleh
karena itu memungkinkan pimpinan Dapat mengambil keputusan untuk
menggunakan sumber daya yang terbaik secara efisien dan efektif.
Perencanaan SDM adalah merupakan proses penentuan SDM yang dibutuhkan
oleh organisasi pada Suatu kondisi/ waktu tertentu. Kegiatan ini sangat penting
karena mempunyai kaitan yang kuat dengan Seleksi, latihan dan
pengembangan.
PENARIKAN
Proses pencarian dan pengikatan para calon karyawan yang mampu untuk
melamar sebagai karyawan.
Tujuannya adalah:
Untuk mendapatkan gambaran nyata dari keterampilan, pengetahuan dan
potensi yang sebagian kegiatan untuk yang akan dilakukan menjadi lebih baik.
2.Meramalkan/Forcasting
Ini didasarkan kepada permintaan dan penawaran tenaga kerja dari pasar
tenaga kerja/ bursa Tenaga kerja.
Kelemahannya:
-Menghambat ide-ide baru
-Promosi dipaksakan
Kelemahannya:
-Loyalitas belum diketahui
-Belum mengenal orangnya
Kelemahannya:
-Biaya cukup besar
e.Advertensi/ Periklanan
Rencana-rencana Informasi
SDM Jabatan
Lowongan2 Persyaratan
Metode
Pekerjaan Jabatan
Penarikan
Permintaan2 Pendapat2
Khusus pimpinan
Pelamar
yang
memuaskan
Seleksi
V.PROSES SELEKSI
1.Pengertian
Proses seleksi adalah serangkaian kegiatan yang digunakan untuk memutuskan
apakah pelamar Diterima atau tidak.
Dengan demikian seleksi adalah kegiatan suatu perusahaan untuk memilih
karyawan yang paling Tepat dan dalam jumlah yang tepat pula.
3.Penarikan (pendaftaran)
Masukan yang ketiga adalah memberikan informasi mengenai tenaga kerja
dalam jumlah dan Kualitas apa yang sudah terkumpul untuk proses seleksi.
Bila Ratio kecil, berarti hanya ada sedikit pelamar yang diterima untuk dipilih/
mencerminkan rendahnya kualitas penarikan
2.Tantangan ETHIS
Kita telah sering mengenal dan mendengar istilah system keluarga dalam
proses seleksi, masalah ini
Merupakan tantangan bagi manajer personalia khususnya dalam pengadaan
SDM.
Keputusan-keputusan seleksi ini sangat dipengaruhi oleh etika mereka
(hubungan keluarga, suap,Komisi), bila strandar ethis dilanggar, maka proses
seleksi tidak akan mendapatkan hasil yang Maksimal.
3.Tantangan Organisasional
Proses seleksi bukan merupakan tujuan akhir, tetapi merupakan prasarana
dengan mana organisasi Berupaya mencapai tujuannya.
Secara alamiah organisasi menghadapi keterbatasan-keterbatasan, seperti
anggaran, disampin Masalah kebijaksanaan, strategi dan taktik organisasi.
1.Penerimaan Pendahuluan
2.Test-test Penerimaan
Sangat berguna untuk mendapatkan informasi yang objektif, sehingga
merupakan alat bantu
Yang menilai kemungkinan padanya antara kemampuan, pengalaman, dan
kepribadian Pelamar dan persyaratan jabatan.
Agar test dapat meloloskan para pelamar yang tepat, maka ia harus validitas.
Validitas berarti bahwa skor test mempunyai hubungan yang berarti
(signifikan) Dengan prestasi kerja atau dengan criteria-kriteria lainnya.
Semakin kuat hubungan antara hasil-hasil test dan prestasi, semakin efektif test
sebagai Suatu peralatan seleksi.
Disamping itu hasil test juga harus konsisten/ reliabel.
Peralatan Test:
a.Test Psikologis (Pshicological Test)
Yaitu berbagai peralatan test yang mengukur atau menguji kepribadian atau
temperamen, Bakat, minat, kecerdasan, dan keinginan berprestasi.
-Test Kecerdasan (Intelligence Test)
Menguji kemampuan mental pelamar dalam hal daya fikir secara menyeluruh
dan logis
-Test Kepribadian (Personality Test)
Menguji sampai sejauh mana keinginan untuk bekerjasama, sifat
kepemimpinan, dan Kepribadian
-Test Bakat (Attitude Test)
Yaitu mengukur kemampuan potensial pelamar yang dapat dikembangkan
-Test Minat (Interest Test)
Yaitu mengukur tingkat antusiasme pelamar terhadap suatu jenis pekerjaan
-Test Prestasi (Achievement Test)
Mengukur kemampuan pelamar sekarang
c.Performance Test
Test yang dilaksanakan untuk menguji kemampuan dari pelaksanaan pekerjaan.
3.Wawancara seleksi
a.Tipe Wawancara : individual atau kelompok
b.Proses Wawancara
-Persiapan Pewawancara : Tidak terstruktur, terstruktur, campuran,
pemecahan masalah, Stress individu.
c.Pengarahan
d.Pertukaran informasi
e.Terminasi
f .Evaluasi
4.Pemeriksaan Referensi
a.Personal Refrence
b.Employment Refrence
5.Evaluasi Medis
6.Keputusan Penerima
III.METODE SELEKSI
Ada beberapa metode Seleksi:
1.Surat Lamaran
2.Penelitian
3.Test Keterampilan dan Pengetahuan
4.Test Kesehatan
5.Test Psikologis
6.Wawancara
Alex S,Nitisemito
“Pelatihan ialah suatu kegiatan dari perusahaan yang dimaksudkan untuk dapat
Memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan, dan
Pengetahuan karyawan sesuai dengan keinginan perusahaan yang bersangkut-
an”.
T.Hani Handoko
“Pelatihan dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan
dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin”.
Setelah melihat pendapat para ahli diatas dapatlah kita mengambil kesimpulan
bahwa pelatihan adalah merupakan suatu tindakan atau usaha dari perusahaan/
organisasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian karyawan yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu, sehingga dapat dicapai
Efektivitas kerja serta membina mental para karyawan.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa melalui latihan seorang karyawan
harus mampu menambah kemampuannya dan dapat pula merubah pola kerja
serta mempunyai kaitan dengan pekerjaan tertentu.
2.Tujuan pelatihan
Tujuan penyelenggaraan suatu pelatihan erat hubungannya dengan jenis
Pelatihan itu sendiri. Tujuan pelatihan untuk para manajer berbeda dengan
Yang diselenggarakan untuk para pelaksana baru, demikian pula tujuan
Pelatihan untuk mandor tidaklah sama dengan pelatihan untuk staff, dan
Demikian selanjutnya kebawah maupun keatas.
I.G.Wursanto
“Pelatihan adalah meningkatkan pengabdian mutu, keahlian dan keterampilan
Karyawan, menciptakan dan mengembangkan karier karyawan dan meningkat-
Kan mental”.
M.Manulang
“Agar supaya masing-masing pengikut latihan dapat melakukan pekerjaan kelak
Lebih efisien dan efektif, pengawasan supaya lebih sedikit, para pengikut latihan
Dapat lebih cepat berkembang dan untuk menstabilisasi karyawan atau untuk
Mengurangi labour turn over’.
T.Hani Handoko
“1.Latihan dan pengembangan dilakukan untuk menutup gap antara kecakapan
Atau kemampuan karyawan dengan permintaan jabatan
2.Program-program tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan
Efektivitas kerja karyawan dalam mencapai sasran-sasaran kerja yang telah
Ditetapkan
Berdasarkan uraian di atas, maka keuntungan pelatihan dapat dilihat dari dua
segi, yaitu:
2.Metode-metode Simulasi
-Metode Study Kasus
-Role Playing
-Business Games
-Vestibule Training (kursus )
-Latihan Laboratorium (laboratory training)
-Program-program Pengembangan Eksekutif
Audio
Visual.
Memperbaiki
Tingkat
efektifitas
Kegiatan
karyawan
Dalam mencapai Pengembangan Latihan/praktek-
Diskusi,kasus,
Hasil-hasil yang Keterampilan praktek
businessgames,
Telah ditetapkan project study,
Consulting
Projects, role
Playing
Pengembangan Pengembangan
Games,sensitivity
Sikap Sikap sifat dan training
Emosional
Dari batasan-batasan yang telah dikemukakan di atas, maka kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa, dengan penyelenggaraan pelatihan yang baik dapat
dijadikan sebagai strategi pengembangan sumber daya manusia secara
kualitatif adalah:
MUTASI
1.Pengertian Mutasi
“Mutasi adalah suatu perubahan posisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang
Dilakukan baik secara horizontal maupun vertical (promosi/demosi)”.
2.Tujuan Mutasi
1.Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan
2.Untuk menciptakan keseimbangan antara tenaga kerja dengan komposisi
Pekerjaan atau jabatan
3.Untuk memperluas atau menambah pengetahuan karyawan
4.Untuk menghilangkan rasa bosan/ jenuh terhadap pekerjaan
5.Untuk memberikan perangsang agar karyawan mau berupaya meningkatkan
Karier yang lebih tinggi
6.Untuk pelaksanaan hukuman atau sanksi
7.Untuk memberi pengakuan dan imbalan terhadap prestasinya
8.Untuk alat pendorong agar spirit kerja meningkat melalui persaingan
Terbuka
9.Untuk tindakan pengamanan yang lebih baik
10.Untuk menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi fisik karyawan
11.Untuk mengatasi perselisihan antara sesama karyawan
3.Prinsip Mutasi
Prinsip mutasi adalah, memutasikan karyawan kepada posisi yang tepat
dan pekerjaanyang sesuai, agar semangat dan produktivitas kerja meningkat
4.Dasar Mutasi
Ada 3 dasar/ landasan pelaksanaan mutasi karyawan yang kita kenal, yaitu:
1.Merit System
Merit System, adalah mutasi karyawan yang didasarkan atas landasan yang
Bersifat ilmiah, obyektif dalam prestasi kerjanya.
Merit System atau Carreer System ini merupakan dasar mutasi yang baik
Karena:
a.Out put dan produktivitas kerja meningkat
b.Semangat kerja meningkat
c.Jumlah kesalahan yang diperbuat menurun
d.Absensi dan disiplin karyawan semakin baik
e.Jumlah kecelakaan akan menurun
2.Seniority System
Seniority System adalah mutasi yang didasarkan atas landasan masa kerja,
Usia, pengalaman kerja dari karyawan bersangkutan.
System mutasi seperti ini tidak obyektif karena orang yang dimutasikan
Kecakapannya dalam memangku jabatan baru itu belum terjamin.
3.Spoil System
Spoil System adalah mutasi yang didasarkan atas landasan kekeluargaan.
Mutasi seperti ini kurang baik, karena atas pertimbangan suka atau tidak
Suka (like or dislike)
5.Cara-cara Mutasi
Ada 2 (dua) cara mutasi yang dilakukan di dalam suatu organisasi, yaitu:
1.Cara Ilmiah
Mutasi dengan cara ilmiah didasarkan atas metode ilmiah sbb:
a.Berdasrkan norma atau standar criteria tertentu, seperti analisa jabatan
b.Berorientasi kepada kebutuhan yang riil/nyata
c.Berorientasi kepada formasi riil kepegawaian
d.Berorientasi kepada tujuan yang beraneka ragam
e.Berdasarkan obyektivitas yang dapat dipertanggung jawabkan
2.Replacement Transfer
Adalah mengalih tugaskan karyawan yang sudah lama dinasnya ke jabatan
Lain secara horizontal untuk menggantikan karyawan yang masa dinasnya
Sedikit atau diberhentikan
3.Versatility Transfer
Adalah mengalih tugaskan karyawan ke jabatan/ pekerjaan lainnya secara
Horizontal agar karyawan yang bersangkutan dapat melakukan pekerjaan
Atau ahli dalam berbagai lapangan pekerjaan
4.Shift Transfer
Adalah mengalih tugaskan karyawan yang sifatnya horizontal dari satu regu
Ke regu lain sedang pekerjaannya tetap sama
5.Remedial Transfer
Adalah mengalih tugaskan seorang karyawan ke jabatan/pekerjaan lain,
baik pekerjaannya sama atu tidak atas permintaan karyawan yang bersang-
kutan karena tidak dapat bekerjasama dengan rekan-rekannya.
2.Faktor Psikologis
Merupakan penolakan yang dilakukan berdasarkan emosi, sentiment dan
Sikap. Seperti kekhawatiran akan sesuatu yang tidak siketahui sebelumnya,
Rendah toleransi terhadap perubahan, tidak menyukai pimpinan/ agen
Perubahan yang lain, rendah kepercayaan terhadap orang lain, kebutuhan
akan rasa aman
3.Faktor Sosiologis
Penolakan terjadi karena beberapa alasan antara lain:
Konspirasi yang bersifat politis, bertentangan dengan nilai kelompok,
Kepentingan pribadi dan keinginan mempertahankan hubungan
(relationship) yang terjadi sekarang.
PROMOSI
Edwin B.Flipo
A promotion involves a change from one job to another job that is better in
Terms status and responsibility. Ordinary the change to the higher job is
Accompanied by increased pay and privilages, but no always.
(Promosi berarti perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan lain yang mempu-
Nyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi. Biasanya perpindahan ke
Jabatan yang lebih tinggi ini berarti dengan peningkatan gaji/ upah lainnya,
Walaupun tidak selalu demikian).
Andrew F.Sikula
Tecnically, a promotion is a movement within an organization from one
Position to another that involves either an increase in pay or an increase
In status.
(Secara teknik, promosi adalah suatu perpindahan didalam suatu organisasi
dari
Satu posisi ke posisi lainnya yang melibatkan baik peningkatan upah maupun
Status).
2.Azas-Azas promosi
1.Kepercayaan
2.Keadilan
3.Formasi
3.Dasar-Dasar Promosi
Program promosi hendaknya memberikan informasi yang jelas, apa yang
Dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk mempromosikan seseorang
Karyawan didalam perusahaan tersebut. Hal ini penting supaya karyawan
Dapat mengetahuinya dan memperjuangkan nasibnya.
Pedoman yang digunakan dasar untuk mempromosikan karyawan:
a.Pengalaman (senioritas)
b.Kecakapan (ability)
c.Kombinasi pengalaman dan kecakapan
a).Pengalaman
Yaitu Promosi yang didasarkan pada lamanya kerja karyawan
b).Kecakapan
Yaitu seseorang akan dipromosikan berdasarkan penilaian kecakapan.
Kecakapan adalah Total dari semua keahlian yang diperlukan untuk mencapai
Hasil yang bisa dipertanggung jawabkan.
1).Kecakapan dalam pelaksanaan prosedur kerja yang praktis, teknik-teknik
Khusus dan disiplin ilmu pengetahuan
2).Kecakapan dalam menyatukan dan menyelaraskan bermacam-macam
Elemen yang semuanya terlibat didalam penyusunan kebijaksanaan dan
Didalam situasi manajmen
3).Kecakapan dalam memberikan motivasi secara langsung
c).Kombinasi Pengalaman dan Kecakapan
Yaitu Promosi yang berdasarkan pada lamanya pengalaman dan kecakapan
Kebaikannya:
1).Memotivasi karyawan untuk memperdalam pengetahuannya bahkan
Memaksa diri mengikuti pendidikan formal
2).Moral karyawan akan semakin baik, bergairah, semangat, dan prestasi
Kerjanya semakin meningkat karena ini termasuk elemen-elemen yang
Dinilai untuk promosi
3).Disiplin karyawan semakin baik, sebab disiplin termasuk elemen yang akan
Mendapat penilaian prestasi untuk dipromosikan
4).Memotivasi berkembangnya persaingan sehat dan dinamis di antara para
Karyawan sehingga mereka berlomba-lomba untuk mrncapai kemajuan
5).Perusahaan akan menempatkan karyawan yang terbaik pada setiap jabatan
Sehingga sasaran optimal akan tercapai.
Kelemahannya:
1).Karyawan yang kurang mampu akan frustasi bahkan mengundurkan diri
Dari perusahaan
2).Biaya Perusahaan akan semakin besar karena adanya ujian kenaikan
Pangkat/ golongan
4.Syarat-Syarat Promosi
1.Kejujuran
2.Disiplin
3.Pretasi kerja
4.Kerjasama
5.Kecakapan
6.Loyalitas
7.Kepemimpinan
8.Komunikatif
9.Pendidikan
5.Tujuan Promosi
1.Untuk memberikan pengakuan, jabatan dan imbalan jasa yang semakin
Besar kepada karyawan yang berprestasi kerja tinggi
2.Dapat menimbulkan kepuasan dan kebanggaan pribadi, status social yang
Semakin tinggi dan penghasilan semakinbesar
3.Untuk merangsang agar karyawan lebih bergairah bekerja, berdisiplin tinggi,
Dan memperbesar produktivitas kerja
4.Untuk menjamin stabilitas kepegawaian dengan direalisasikannya promosi
Kepada karyawan dengan dasar dan pada waktu yang tepat serta penilaian
Yang jujur
5.Kemampuan promosi dapat menimbulkan keuntungan berantai dalam
Perusahaan karena timbulnya lowongan kerja
6.Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan
Kreativitas dan inovasi yang lebih baik demi keuntungan optimal perusahaan
7.Untuk mengambil/ memperluas pengetahuan serta pengalaman kerja
Para karyawan dan ini merupakan daya dorong bagi karyawan lain
8.Untuk mengisi kekosongan jabatan karena pejabatnya berhenti, agar
Jabatan itu tidak lowong maka dipromosikan karyawan lain
9.Karyawan yang dipromosikan pada jabatan yang tepat, semangat,
Kesenangan dan ketenangannya dalam bekerja semakin meningkat sehingga
Produktivitasnya juga meningkat
10.Untuk mempermudah penarikan pelamar sebab dengan adanya kesempatan
Promosi merupakan daya dorong serta perangsang bagi pelamar-pelamar
Untuk memasukkan lamarannya
11.Promosi akan memperbaiki status karyawan dari karyawan sementara
Menjadi karyawan tetap, setelah lulus masa percobaan.
6.Jenis-Jenis Promosi
1.Promosi sementara (Temporary Promotion)
2.Promosi Tetap (Permanent Promotion)
3.Promosi Kecil (Small promotion)
4.Promosi Kering (Dry Promotion)
KOMPENSASI
Kompensasi yaitu segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk
jasa mereka. Masalah kompensasi merupakan fungsi manajemen personalia yang
sulit, bukan hanya karena pemberian kompensasi merupakan tugas yang
kompleks tapi juga salah satu aspek yang paling berarti bagi karyawan maupun
organisasi. Pada dasarnya kompensasi mempunyai dasar yang logis, rasional dan
dapat dipertahankan, namun sering timbul permasalahan karena menyangkut
factor emosional jika ditinjau dari sudut karyawan.
Pengertian Kompensasi
Kompensasi: “adalah apa yang seorang pekerja terima sebagai balas jasa dari
Pekerjaan yang diberikannya, baik upah pekerja ataupun gaji
Periodic didisain dan dikelola oleh bagian personalia”.
(W.B.Werther and Keith Davis).
Kompensasi:”adalah segala sesuatu yang dikonstitusikan atau dianggap sebagai
Balas jasa atau ekuivalen”. (F.Sikula)
Tujuan Kompensasi :
1.Ikatan Kerjasama (mempertahankan SDM, SDM bermutu)
2.Kepuasan Kerja
3.Pengadaan Efektif
4.Motivasi
5.Stabilitas karyawan
6.Disiplin
7.Menghilangkan pengaruh serikat buruh
8.Menghilangkan intervensi pemerintah
Azas Kompensasi
1.Azas adil
2.Azas Layak dan wajar
Metode Kompensasi
1.Metode Tunggal
2.Metode Jamak
Sistem-sistem Kompensasi
1.Sistem Kompensasi
-Sistem Waktu
-Sistem Hasil
-Sistem Borongan
2.Kebijaksanaan Kompensasi
SISTEM PENGGAJIAN
Sistem kompensasi (upah, gaji) dapat dibedakan menjadi 2 (dua) bagian:
1.Kompensasi langsung (Direct Compensation)
Meliputi: gaji, upah, insentif, honor, bonus, tunjangan, reward,renumerasi/
Hadiah, fringe benefit (tj.hari raya, uang pension)
2.Kompensasi tidak langsung (Indirect Compensation) atau Employe Welfare
Atau kesejahteraan
Upah:”Balas jasa yang adil dan layak diberikan kepada para pekerja atas jasa-jasa
Nya dalam mencapai tujuan organisasi”. (Edwin B.Flippo)
Dari pengertian di atas, dapat kita katakana bahwa, kompensasi langsung ini
merupakan hak bagi karyawan dan menjadi kewajiban perusahaan untuk
membayarnya.
1.3.Sistem Borongan
Sistem Borongan adalah suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya
Jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan lama mengerjakannya.
Penetapan besarnya balas jasa berdasarkan system borongan ini cukup rumit,
Lama mengerjakannya, serta ada beberapa banyak alat yang diperlukan
Untuk menyelesaikannya.
Contoh: Arman memborong suatu pekerjaan sebesar Rp.90.000.000,-, jika
Kalkulasinya kurang tepat, bisa-bisa Arman hanya mendapatkan
balas
Jasa yang rendah, dan sebaliknya jika kalkulasinya baik dia akan
Memperoleh balas jasa yang relative besar.
3.Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat minggu/ libur resmi:
-Untuk kerja 5 hari kerja dan 40 jam seminggu, maka perhitungan upah kerja
Lembur untuk 8 jam pertama dibayar 2 kali upah sejam, jam ke 9 dibayar 3 kali
Upah sejam dan jam ke 10 dan ke 11 (empat) 4 kali upah sejam.
(SK.MENAKERTRANS RI No.Kep.102/MEN/VI/2004 TTG Waktu Kerja Lembur &
Upah Kerja Lembur).
PENERIMAAN POTONGAN
Kesimpulan:
1.Susunan Kompensasi hendaknya disusun dengan unsur-unsur yang terdiri dari
Kompensasi Langsung (gaji, upah, dan insentif).
Kompensasi Tidak Langsung (kesejahteraan) berbentuk uang dan barang
Supaya dapat merangsang gairah dan kepuasan kerja karyawan serta
Mendorong terwujudnya sasaran perusahaan itu.
Dasar Penilaian adalah uraian pekerjaan setiap individu karyawan karena dalam
uraian pekerjaan inilah ditetapkan tugas dan tanggung jawab yang akan dilakukan
oleh setiap karyawan.
2.Intangiable Standar
Adalah sasaran yang tidak dapat ditetapkan oleh alat ukur atau standarnya
(perilaku, kesetiaan, partisipasi, loyalitas, dedikasi karyawan)
2.Metode Modern
-Assisment Center
-Management By Objective (MBO)
-Human asset accounting
MANAJEMEN KARIR
Perencanaan karir yang efektif dan realistis mendorong para pekerja dapat
lebih proaktif dan dapat mengantisipasi setiap masalah dan tantangan secara
lebih baik. Perencanaan dan pengembangan karir pada dasarnya meliputi dua
proses utama yaitu perencanaan karir dan manajemen karir.
Perencanaan karir memusatkan perhatiannya pada pekerja,sedangkan
manajemen karir terpusat pada organisasi.
Kini banyak organisasi yang kian menyadari makna penting manajemen karir.
hal ini disebabkan karena:
-Meningkatnya perhatian pekerja tentang hak-hak yang dimilikinya;
Meningkatnya tingkat pendidikan para pekerja yang pada gilirannya akan
Meningkatkan pula status dan harapannya
-Meningkatnya kepekaan organisasi terhadappemenuhan kewajiban kepada
Pekerja
-Meningkatnya peran penting manajemen dan perencanaan karir sebagai akibat
Atau konsekuensi dari keberhasilan atau kegagalan karir sangat dekat kaitannya
Dengan konsep, identitas, dan kepuasan diri individu.
Hubungan yang disarankan antara cirri-ciri efektivitas karir dan kritria efektivita
Keorganisasian:
Perkembangan
Tahap-Tahap Karir
1.Tahap Pra Kerja (mengikuti sekolah)
2.Tahap kerja permulaan (pindah dari pekerjaan ke pekerjaan lain)
3.Tahap kerja yang mantap (memelihara satu pekerjaan)
4.Tahap pension (meninggalkan pekerjaan efektif)
LINGKUNGAN PEKERJAAN
b.Gaya komunikasi
Dipengaruhi juga oleh system kepemimpinan:
-Aseptif-------------lebih banyak dipengaruhi oleh orang-orang tertentu
-Non Aseptif-------Haknya diambil oleh orang lain
-Lugas/Agresif-----Komunikasi yang dimodali kepercayaan diri dan persamaan
hak.
c.Prosedur
-Disain pekerjaan
-Spesifikasi pekerjaan
d.Lingkungan Kerja
-Pembagian beban kerja
e.Pembentukan Prilaku
f.Organisasi Informal
-Dapat mempengaruhi produktivitas
PENGINTEGRASIAN
Metode Pengintegrasian:
1.Hubungan antar manusia yang harmonis
2.Memberikan motivasi
3.Kepemimpinan
4.Kesepakatan kerjasama (musyawarah dan mufakat)
5.Collective Bargaining
Tujuan Motivasi:
1.Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
2.------------------- produktivitas kerja karyawan
3.Mempertahankan kestabilan karyawan
4.Meningkatkan kedisiplinan karyawan
5.Mengefektifkan pengadaan karyawan
6.Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
7.Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan
8.--------------------tingkat kesejahteraan karyawan
9.--------------------efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku
10.Mempertinggi rasa tanggungjawab karyawan terhadap tugas
Azaz-azas Motivasi:
a.Azaz Mengikutsertakan
b.-------Komunikasi
c.--------Pengakuan
d.--------Wewenang yang didelegasikan
e.--------perhatian dan timbal balik
Model Motivasi:
1.Model Tradisional (member insentif uang/ barang pd yg berprestasi)
2.Model hubungan manusia (mengakui kebutuhan social & membuat mereka
Berguna)
3.Model sumber daya manusia (member tg jawab & kesempatan mengambil
Keputusan)
Alat Motivasi:
a.Material Insentive
b.Non Material Insentive
Jenis Motivasi:
1.Motivasi Positif (memberi hadiah dls)
2.Motivasi Negatif (hukuman)
Proses Motivasi:
1.Menetapkan tujuan organisasi (organisasi & karyawan)
2.Mengetahui kepentingan (------------------------------)
3.Komunikasi
4.Fasilitas, sarana pendukung bagi kry.
5.Team work
PEMELIHARAAN
A.Aspek Pemeliharaan:
Tujuan Pemeliharaan:
1.Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan
2.--------------------------- disiplin dan menurunkan absensi karyawan
3.---------------------------loyalitas dan menurunkan turn over karyawan
4.Memberikan ketenangan, keamanan, dan kesehatan karyawan
5.Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya
6.memperbaiki kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan
7.Mengurangi konflik serta menciptakan suasana harmonis
8.Mengefektifkan pengadaan karyawan
Bentuk Pemeliharaan:
a.Selama Tugas:
-Bonus, THR, Jasa Produk, dll.
-Uang cuti, Uang lembur
-SPJ, Tunjangan Transportasi
-Uang Makan
-Pakaian Seragam
-Koperasi Karyawan
b.Purna Tugas:
-Asuransi Jiwa
-Tunjangan Hari Tua
-Dana Pensiun (pesangon)
-Pinjaman koperasi
-Perumahan dinas yang dapat dimiliki dll.
Azas-Azas Pemeliharaan
1.Azas manfaat dan efisiensi
2.Azas kebutuhan dan kepuasan
3.Azas keadilan dan kelayakan
4.Azas peraturan legal
5.Azas kemampuan perusahaan
Metode Pemeliharaan:
1.Komunikasi (efektif/ dipahami)
2.Insentif
3.Kesejahteraan karyawan
4.Kesehatan dan keselamatan kerja
5.Hubungan Industrial Pancasila
B.DISIPLIN
DISIPLIN:”Suatu sikap tingkah laku, perbuatan yang sesuai dengan peraturan
Perusahaan tertulis atau tidak tertulis”.
PARAMETER BAIK
-Karyawan peduli terhadap tercapainya tujuan perusahaan
-Gairah kerja, inisiatif tinggi
-Karyawan merasa bertanggung jawab dalam bekerja
-Solidaritas
-Efisiensi, produktivitas meningkat
PARAMETER MENURUN
-Observasi tinggi
-Terlambat, pulang awal
-Gairah kerja menurun
-Tidak puas
-Konflik
-Curiga
POLA PEMBINAAN
-Peraturan dan tata tertib
-Reward & Punishment
-Pelatihan Disiplin
PERSYARATAN PEMBINA
-Paham Pekerjaan Bawahan
-Mampu berkomunikasi dengan baik
-Kebapakan
-Teladan
-Pengambi keputusan
c.Suatu hubungan perburuhan yang didalam dirinya mengandung azas yang dapat
mendorong kea rah persatuan Indonesia, tidak membedakan golongan,
perbedaan keyakinan, politik, paham, aliran, agama, suku, maupun kelamin.
Pada pokoknya seluruh orientasi ditujukan pada kepentingan nasional
2.HIP di dalam mencapai tujuan juga mendasarkan diri pada 3 Azas kerjasama,
Yaitu:
-Buruh dan pengusaha/ pimpinan perusahaan adalah teman seperjuangan di
dalam proses produksi yang berarti, baik buruh maupun pengusaha/pimpinan
Perusahaan wajib bekerjasama serta bantu membantu dalam kelancaran
Perusahaan dengan meningkatkan kesejahteraan dan menaikkan posisi
Produksi
PEMBERHENTIAN
Alsan-alasan pemberhentian:
1.Undangg-undang
2.Keinginan perusahaan
3.------------- karyawan
4.Pensiun
5.Kontrak kerja berakhir
6.Kesehatan Karyawan
7.Meninggal dunia
8.Perusahaan dilikuidasi
Proses Pemberhentian
1.Musyawarah karyawan dengan pimpinan perusahaan
2.----------------- pimpinan serikat buruh dengan pimpinan perusahaan
3.------------------------------------------------,----------------------------------------, dan P4D
(Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Daerah)
4.Musyawarah Pimpinan Serikat Buruh dengan Pimpinan Perusahaan, dan P4P
(Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Pusat)
5.Pemutusan berdasarkan Keputusan Pengadilan negeri
Penarikan: Seleksi:
-Sumber-sumber lamaran -Ratio Seleksi
-Jumlah pelamar -Prosedur seleksi
-Lamaran pekerjaan -Kesempatan seleksi secara fair
Manajer pabrik yang bernama Rudi, bertanggung jawab pada seluruh operasional
pabrik mulai dari produksi, perawatan, dan pekerjaan teknik yang dilaksanakan
dalam berbagai departemen. Randi adalah supervisor yang bertanggung jawab
kepada Rudi. Randi mempunyai tiga team supervisor yang bertanggung jawab
langsung kepadanya. Orang-orang ini masing-masing bertanggung jawab atas satu
dari tiga shiff kerja harian: Pagi jam 8.00-16.00, sore jam 16.00-24.00, dan malam
jam 24.00-08.00. HUbungan dan kerjasama antara Randi dengan Rudi sebagai
atasannya sangat berjalan lancer, bahkan Randi diprediksikan oleh banyak orang
kelak akan dapat menggantikan Rudi yang mendekati usia pension.
Tiga bulan setelah Randi menjabat, diadakan pemilihan manajer pabrik. Panitia
seleksi mendapatkan 5 orang kandidat, yang salah satunya adalah Randi, dan
salah satunya lagi adalah Haris orang dekat dengan partai politik yang berkuasa.
Setelah diadakan fit and proper test yang keabsyahannya banyak disorot oleh
media massa, akhirnya yang terpilih sebagai manjer pabrik baru adalah Haris.
Diskusikan:
1.Jika dikaitkan perencanaan SDM apa muara kasus di atas ?
2Apakah ada penyimpangan terhadap prinsi-prinsip dalam pengembangan SDM ?
3.Kenapa Randi lebih dihormati dan menjadi pemimpin informal ?
4.Dengan Pergantian manajer, apakah produksi dapat dipertahankan ?
Bagaimana cara mempertahankannya ?
5.Apakah kasus ini mungkin dan pernah terjadi di organisasi sekitar kita ?
---------Selamat berdiskusi--------