PENDAHULUAN
1
1.3.7. Untuk mengetahui bagaimana korelasi kepuasan kerja
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1.4. Gibson, Ivancevich dan Donnelly (2003:150)
Kepuasan kerja merupakan suatu sikap yang dimiliki individu mengenai
pekerjaannya, hal ini dihasilkan dari persepsi mereka terhadap pekerjaannya yang
didasarkan pada faktor lingkungan kerja, seperti gaya penyelia, kebijakan dan
prosedur, afiliasi kelompok kerja, kondisi kerja dan tunjangan.
2.1.5. Veithzal Rivai (2009:856)
Kepuasan merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas
perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja.
Dari beberapa definisi para ahli yang dikemukakan di atas, dapat
disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah suatu sikap atau perilaku yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan dari pekerjaan-pekerjaan yang mereka
kerjakan. Hal tersebut merupakan hasil dari persepsi mereka tentang pekerjaan
yang erat kaitannya dengan imbalan-imbalan yang mereka yakini akan mereka
terima setelah melakukan sebuah pengorbanan.
4
dihargai dengan dinaikan posisinya disertai gaji yang akan
diterimanya.
f. Rekan kerja atau partner kerja, kepuasan kerja akan muncul apabila
dalam suatu organisasi terdapat hubungan yang baik. Misalnya
anggota kerja mempunyai cara atau sudut pandang atau kebiasaan
yang sama dalam melakukan suatu pekerjaan sehingga dalam bekerja
juga tidak ada hambatan karena terjalin hubungan yang baik.
5
b. Keterkaitan kebutuhan-kebutuhan akan adanya hubungan sosial dan
interpersonal yang baik
c. Pertumbuhan
2.3.6. Teori Dua Faktor dari Herzberg
Teori ini memandang kepuasan kerja berasal dari keberadaan motivator
intrinsik dan bahwa kepuasan kerja berasal dari ketidak-adaan faktor-faktor
ekstrinsik.
2.3.7. Teori McClelland
McClelland mengajukan teori kebutuhan motivasi yang dipelajari, yaitu
teori yang menyatakan bahwa seseorang dengan suatu kebutuhan yang kuat akan
termotivasi untuk menggunakan tingkah laku yang sesuai guna memuaskan
kebutuhannya. Tiga kebutuhan yang dimaksud adalah :
a. Kebutuhan berprestasi
b. Kebutuhan berafiliasi
c. Kebutuhan akan kekuasaan
6
cemberut, dan sangat cemberut. Kepuasan kerja karyawan akan dapat diketahui
dengan melihat pilihan gambar yang diambil responden.
2.5. Manfaat kepuasan kerja
Kesuksesan dalam suatu organisasi tergantung kepada orang - orang yang
ada di dalamnya. Jika orang - orangnya yang bekerja di dalamnya berkinerja
bagus, maka kinerja organisasi tersebut juga akan bagus. Karyawan dengan
kepuasan kerja yang tinggi cenderung akan lebih memiliki kepedulian terhadap
organisasi yang ia ada di dalamnya. Sehingga mereka akan memberikan nilai yang
superior kepada para pelanggan melalui layanan terbaik yang bias dilakukan.
Mereka juga cenderung lebih memiliki komitmen tinggi terhadap organisasi.
Sehingga organisasi yang kepuasan kerja karyawannya tinggi akan memiliki
perkembangan yang tinggi dan cepat pula dan tidak banyak kemunduran yang
terjadi. Kemudian, karyawan dengan kepuasan kerja tinggi juga lebih produktif
yang tidak hanya berdampak pada meningkatnya produktivitas individual,
tentunya hal ini juga berdampak positif pada produktivitas organisasi atau
perusahaan. Sehingga pada jangka panjang, kinerja perusahaan juga makin baik
dan meningkat.
7
4. Pengabaian (Neglect), secara pasif membiarkan kondisi memburuk,
temasuk kemangkiran atau datang terlambat secara kronis, upaya yang
dikurangi, dan tingkat kekeliruan yang meningkat.
2.7.1. Motivasi
Antara motivasi dan kepuasan kerja terdapat hubungan yang positif dan
signifikan. Karena kepuasan dengan pengawasan/supervisi juga mempunyai
korelasi signifikan dengan motivasi, atasan/manajer disarankan
mempertimbangkan bagaimana perilaku mereka mempengaruhi kepuasan pekerja
sehingga mereka secara potensial dapat meningkatkan motivasi pekerja melalui
berbagai usaha untuk meningkatkan kepuasan kerja.
8
2.7.3. Organizational Citizenship Behavior.
Merupakan perilaku pekerja di luar dari apa yang menjadi tugasnya.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kepuasan kerja adalah suatu sikap atau perilaku yang menyenangkan atau
tidak menyenangkan dari pekerjaan-pekerjaan yang mereka kerjakan. Hal tersebut
merupakan hasil dari persepsi mereka tentang pekerjaan yang erat kaitannya
dengan imbalan-imbalan yang mereka yakini akan mereka terima setelah
melakukan sebuah pengorbanan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan
kerja seperti kondisi kerja, kompensasi atau bonus dalam pekerjaan, adanya
peluang untuk lebih maju lagi serta rekan kerja yang baik.
3.2. Saran
Dalam pengumpulan materi pembahasan di atas tentunya kami banyak
mengalami kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu hendaknya pembaca
memberikan tanggapan dan tambahan terhadap makalah kami. Sebelum dan
sesudahnya kami ucapkan banyak terima kasih.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://dominique122.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-dan-teori-kepuasan-
kerja.html (diakses 28 desember 2016 pukul 17:30)
http://sashaannisa18.blogspot.co.id/2015/03/makalah-kepuasan-kerja.html
(diakses 28 desember 2016 pukul 17:30)
http://pakguruhonorer.blogspot.co.id/2016/02/makalah-keorganisasian-kepuasan-
kerja.html (diakses 28 desember 2016 pukul 17:30)