OLEH :
DIAN YUNIARTI P00313017009
MEGA MUSTIKA P00313017026
MELIANA P00313017027
NADIA ANDINI PUTRI P00313017028
NITRA P00313017029
RAHMITA SEPTIANANDA P00313017033
SUNARTI P00313017041
TITO DENNYLSON S P00313017043
PENDAHULUAN
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada
tahun 1755.Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di
Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20.Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenal
dengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer.
Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa,
Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan
atau manajemen usaha kecil. Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengoperasian, dan pengambilan risiko dari suatu usaha bisnis. Dalam
menjalankan suatu usaha (wirausaha) seorang pelaku usaha harus memiliki :
1. Skill (kemampuan)
2. Tekad (kemauan)
3. Modal
5. Tempat
Didalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor
pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam
pendanaan dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Konsep strategis yaitu :
1. Perencanaan untuk semakin memperjelas arah yang ditempuh organisasi secara rasional dalam
mewujudkan tujuan-tujuan jangka panjang.
2. Acuan yang berkenan dengan penilaian konsistensi ataupun inkonsistensi perilaku serta tindakan yang
dilakukan oleh organisasi.
4. Suatu perspektif yang menyangkut visi yang terintegrasi antara organisasi dengan lingkungannya yang
menjadi batas bagi aktivitasnya.
5. Rincian langkah taktis organisasi yang berisi informasi untuk mengelabui para pesaing.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP PRODUKSI
Konsep produksi adalah salah satu dari konsep tertua dalam bisnis. Konsep produksi menegaskan
bahwa konsumen akan lebih menyukai produk yang tersedia dalam jumlah banyak dan tidak mahal.
Mereka mengasumsikan bahwa konsumen terutama tertarik pada ketersediaan produk dan harga yang
rendah.
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana
dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk
mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas.
B. ANALISA PRODUKSI
Analisa Produksi adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan manfaat dengan cara
mengombinasikan faktor-faktor produksi yaitu kapital, tenaga kerja, teknologi, managerial
skil. Produksi adalah suatu kegiatan memproses input (faktor produksi) menjadi suatu output.
C. LANGKAH-LANGKAH PRODUKSI
Routing
Routing adalah langkah pertama dalam perencanaan produksi dan kontrol. Routing dapat
didefinisikan sebagai proses penentuan jalur (rute) pekerjaan dan urutan operasi. Routing
perbaikan yang digunakan:
b) tenaga kerja, mesin, bahan, dan hal lain yang akan digunakan
d) Tempat produksi
Routing dipengaruhi oleh faktor manusia.Oleh karena itu, harus mengenali kebutuhan
manusia, keinginan dan harapan. Routing memberikan metode yang sangat sistematis untuk
mengubah bahan mentah menjadi barang jadi . Hal ini membuat halus dan bekerja efisien . Hal ini
menyebabkan pemanfaatan optimal sumber daya , yaitu manuasia, mesin , bahan , dll Hal ini
menyebabkan pembagian kerja .
Penjadwalan
Penjadwalan adalah langkah kedua dalam perencanaan produksi dan kontrol.Muncul setelah
routing.Penjadwalan berarti:
c) Memperbaiki memulai dan menyelesaikan, tanggal dan waktu, untuk setiap operasi
Penjadwalan ini juga dilakukan untuk bahan, suku cadang, mesin, dan
lainnya. Penjadwalan membantu untuk memanfaatkan secara optimal waktu.Ia melihat bahwa setiap bagian
dari pekerjaan dimulai dan selesai pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
Jadi, penjadwalan merupakan langkah penting dalam perencanaan produksi dan kontrol. Hal ini penting
dalam sebuah pabrik, di mana banyak produk yang diproduksi pada saat yang sama.
Dispatching
Dispatching adalah langkah ketiga dalam perencanaan produksi dan kontrol.Ini adalah tindakan,
melakukan atau tahap implementasi.Muncul setelah routing dan penjadwalan. Hal ini didasarkan pada rute.
Dispatching meliputi:
1) Perihal bahan, alat, perlengkapan, dan lain sebagainya. Yang diperlukan untuk produksi yang sebenarnya
Tindakan lanjutan
Tindak lanjut atau Expediting adalah langkah terakhir dalam perencanaan produksi dan kontrol. Ini
adalah perangkat pengendali.Hal ini berkaitan dengan evaluasi hasil. Ini mengukur kinerja aktual dan
membandingkannya dengan kinerja yang diharapkan.Ia memelihara catatan kerja yang tepat, penundaan
dan kemacetan. Catatan tersebut digunakan di masa depan untuk mengontrol produksi. Tindak lanjut
menghilangkan kesulitan-kesulitan ini dan memungkinkan kelancaran produksi.
D. Analisa produktivitas
Pengertian produktivitas yang telah diuraikan diatas pada dasarnya diarahkan pada
pencapaian barang dan jasa yang bermutu tinggi dan standar kehidupan yang lebih baik, sedangkan
dalam pengukuran produktivitas adalah bersifat netral, tidak untuk mengatakan operasi yang lebih
baik atau aktivitas yang lebih buruk. Dengan kata lain tingkat hasil kerja yang merupakan prestasi
dari organisasi. Mengemukakan 2 (dua) peranan utama dari pada pengukuran produktivitas :
• pemberitahuan awal instalasi dan pelaksanaan suatu sistem pengukuran akan rneninggikan kesadaran
pegawai dan minatnya pada tingkat dan rangkaian produktivitas.
• diskusi tentang gambaran yang berasal dari metode yang relatif kasar ataupun memberi dasar bagi
penganalisaan proses yang konstruktif'.
Tujuan pengukuran produktivitas tidak terlepas dari konsep produktivitas itu sendiri, yaitu
bagaimana rnenghasilkan output yang optimum dengan input yang minimum.
sementara itu produktivitas juga dapat dihitung dengan menggunakan konsep perhitungan hari kerja :
Produktivitas dan pertumbuhan terkait erat satu sama lainnya dalam satu fungsi produksi yang
dikenal sebagai model source of growth. Model source of growth telah diaplikasikan pada berbagai negara
untuk mengukur besarnya sumbangan produktivitas faktor dalam pertumbuhan ekonomi. Bentuk umum
model fungsi produksi agregatif adalah sebagai berikut:
Qt = At F(Kts Lt)
Ada beberapa pengukuran produktivitas yang bersifat financial, pertama, adalah partial factor
productivity (PFP) yang mengukur produktivitas untuk suatu sumber daya spesifik yang digunakan yang
dinyatakan dengan perbandingan antara total output dengan input dari specific resource.
Total Outputs
PFP = -------------------------------------------
SFP = ------------------------------------------
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep produksi adalah salah satu dari konsep tertua dalam bisnis. Konsep produksi
menegaskan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk yang tersedia dalam jumlah banyak
dan tidak mahal.Analisa Produksi adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan manfaat dengan cara
mengombinasikan faktor-faktor produksi yaitu kapital, tenaga kerja, teknologi, managerial
skil. Produksi adalah suatu kegiatan memproses input (faktor produksi) menjadi suatu output.
Langkah-langkah produksi dibagi menjadi 4 yaitu : routing, penjadwalan, dispatching, dan
tindakan lanjutan.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, masih banyak terdapat kesalahan baik dalam penulisan
maupun isi materi makalah ini, sehingga perlu kritik dan saran yang membangun dari pembaca.