Anda di halaman 1dari 4

MAPEL_PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN _XII APAT

3.3. Menentukan indikator keberhasilan tahapan produksi massal


4.3. Membuat indikator keberhasilan tahapan produksi missal

INDIKATOR TAHAPAN PRODUKSI MASSAL

Oleh : Erlin Fitri Yanti S.Pi

Seorang wirausaha di dalam menekuni usahanya bertujuan untuk meraih keberhasilan.


Sebagai pengelola usaha, wirausaha harus dapat mengorganisasi, memanfaatkan, dan
meningkatkan sumber daya yang tersedia sedemikian rupa sehingga mampu bersaing dan
berkompetitif dengan pelaku usaha lain serta dapat pula memanfaatkan setiap kesempatan
yang ada sehingga dapat mencapai tujuan usahanya.

A. PENGERTIAN KEBERHASILAN USAHA


Keberhasilan identik dengan pendapatan, termasuk dalam produksi massal. Pendapatan
merupakan salah satu kriteria bagi kegiatan usaha, yakni dapat dipergunakan untuk menilai
keberhasilan usaha. Keberhasilan usaha adalah suatu kenyataan persesuaian antara
rencana dengan proses pelaksanaannya dan hasil yang dicapai. Keberhasilan usaha harus
dinilai sehubungan dengan pencapaian tujuan, yang dimaksud pencapaian tujuan yang
popular adalah menghasilkan laba. Keberhasilan usaha juga dapat diartikan sebagai
keberhasilan dari bisnis dalam mencapai tujuannya, dalam hal ini keberhasilan tersebut
didapat dari wirausaha yang memiliki kecerdasan, kreativitas, mengikuti perkembangan
teknologi dan dapat menerapkan konsep wirausaha secara proaktif. Keberhasilan usaha
tersebut dapat terlihat dari keadaan usahanya yang lebih baik bila dibandingkan dengan
periode sebelumnya. Kriteria penting sebagai indikator keberhasilan usaha dalam produksi
massal, yaitu:

1. Kemampuan menyesuaikan diri; bertujuan agar pelaku usaha dapat lebih leluasa dalam
bertindak dan nyaman dalam melakukan suatu usaha, sehingga tidak terganggu oleh
lingkungannya.
2. Produktivitas; bagaimana melakukan pekerjaan dalam waktu sesingkat mungkin dengan
penggunaan sumber daya yang seminimal mungkin tanpa mengorbankan kualitas yang
ditentukan
3. Kepuasan kerja; kondisi psikis menyenangkan yang dapat dirasakan oleh pekerja/pegawai
di dalam suatu lingkungan pekerjaan atas perannya dalam organisasi dan kebutuhannya
terpenuhi dengan baik.
4. Kemampuan mendapatkan laba dan pencarian sumber daya; keberhasilan suatu usaha
dapat diketahui dengan melihat kinerja suatu perusahaan yang diperoleh melalui
perbandingan nilai yang dihasilkan dengan nilai yang diharapkan dengan memanfaatkan
sumber daya yang dimiliki.

B. KRITERIA KEBERHASILAN

Kesuksesan wirausaha disebabkan orientasi pada tindakan yang berada dalam kerangka
berpikir wirausaha dimana ide-ide yang timbul dapat segera diterapkan walaupun dalam
situasi yang tidak menentu. Karakteristik berpikir pada tindakan kewirausahaan ada lima,
yaitu:

1. Sangat bersemangat dalam melihat/ mencari peluang-peluang baru


2. Mengejar peluang dengan disiplin yang ketat
3. Mengejar peluang yang sangat baik dan menghindari mengejar peluang yang melelahkan
diri dan organisasi
4. Fokus pada pelaksanaan
5. Mengikutsertakan energi setiap orang yang berada dalam jangkauan mereka. Kelima
karakteristik berpikir tersebut dapat berpengaruh terhahadap keberhasilan sebuah usaha.

Terdapat 8 indikator keberhasilan yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan atau
keberhasilan, yaitu:

1. Peluang pasar yang baik.


2. Keunggulan persaingan.
3. Kualitas barang/jasa.
4. Inovasi yang berproses.
5. Dasar budaya perusahaan.
6. Menghargai pelanggan dan pegawai.
7. Manajemen yang berkualitas
8. Dukungan modal yang kuat.
Menurut Dwi Riyanti (2003:28), kriteria yang cukup signifikan untuk menentukan keberhasilan
suatu usaha termasuk dalam produksi massal dapat dilihat dari :

1. Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal


2. Jumlah produksi
3. Jumlah pelanggan
4. Perluasan usaha
5. Perluasan daerah pemasaran
6. Perbaikan sarana fisik dan

7. Pendapatan usaha

Selain indikator diatas, dalam pengukuran keberhasilan produksi massal juga dapat dilihat
dari beberapa hal berikut ini :

1. Perhitungan produktivitas dalam perusahaan Produktivitas diartikan sebagai


perbandingan antara luaran (output) dengan masukan (input). Menurut Herjanto,
produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya sumber daya
diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal. Sehingga semakin tinggi
perbandingannya maka semakin tinggi produk yang dihasilkan. Cara mengukur produktivitas
tergantung pada tujuan perhitungan dan data yang tersedia. Salah satu perhitungan
produktivitas yang umum digunakan adalah menghitung produksi kotor pekerja selama satu
jam kerja. Cara ini dapat menghitung seberapa efisien penggunaan tenaga kerja untuk
menghasilkan produk.

2. Dimensi Produktivitas Keberhasilan produksi juga dapat dilihat dari dimensi produktivitas,
sebagai berikut :

a. Dimensi sikap kerja; terdiri atas indikator sikap dalam melayani, sikap dalam
melaksanakan pekerjaan dan sikap melaksanakan inisiatif kerja
b. Dimensi tingkat keterampilan; terdiri dari indikator keterampilan pencapaian tugas,
keterampilan melaksanakan program, dan keterampilan mengevaluasi pencapaian program
c. Dimensi hubungan antara lingkungan kerja; terdiri dari hubungan dengan pimpinan,
hubungan antar bagian dan hubungan rekan kerja
d. Dimensi manajemen produktivitas; terdiri dari koordinasi pekerjaan, komunikasi
antarbagian dan tanggungjawab pekerjaan
e. Dimensi efisiensi tenaga kerja; terdiri dari jumlah tenaga kerja, pemanfaatan tenaga kerja,
dan pemanfaatan waktu tenaga kerja
f. Dimensi kewiraswastaan; terdiri dari kemampuan melihat potensi daerah, kemampuan
melihat potensi diri dan kemampuan melihat potensi organisasi
C. Proses dan Indikator Keberhasilan Produksi Massal

Dalam dunia usaha tentu tidak asing lagi mengenai istilah produksi massal. Karena
proses ini jamak terjadi dan sangat penting dalam memenuhi permintaan pasar.  Bisa
jadi,  produk yang kita pakai sehari-hari adalah hasil dari proses ini. 
 
 PENGERTIAN PRODUKSI MASSAL

Secara sederhana, produksi massal adalah sebuah aktivitas menciptakan sebuah


produk dalam jumlah banyak dan dilakukan berulang-ulang. Jadi, produsen akan
membuat sebuah produk yang sama terus menerus.  Kegiatan produksi secara
massal memfokuskan diri pada bagaimana menghasilkan sebuah produk dalam
waktu seefisien mungkin. Karena tuntutan efisiensi inilah kemudian di dalam sebuah
produksi secara massal diberlakukan sebuah standar operasional tertentu agar
produksi selalu sesuatu standar dan memenuhi batas waktu yang diinginkan. 
 
 KEUNTUNGAN PRODUKSI MASSAL:

Perusahaan memproduksi banyak barang untuk memenuhi kebutuhan pasar.


Produksi sebuah produk dalam jumlah banyak ini memiliki beberapa keuntungan,
diantaranya: 
 
1. Meningkatkan produktivitas perusahaan
Dengan melakukan produksi barang secara banyak dan terus menerus otomatis
produktivitas perusahaan terus menerus terjadi bahkan setiap hari selama 24 jam. 
 
2. Meningkatkan kecepatan produksi 
Karena tuntutan untuk terus menghasilkan produk maka biasanya teknologi mesin
akan digunakan. Penggunaan teknologi ini berpengaruh besar terhadap kecepatan
produksi. Ditambah dengan efisiensi SDM dimana pekerja ditempatkan di bagian-
bagian kecil yang repetitif. 

3. Efisiensi finansial 
Dengan pemanfaatan teknologi maka biaya produksi dapat ditekan. Selain itu, dana
yang dibutuhkan untuk membayar banyak karyawan dapat ditekan dan dialihkan
menjadi biaya perawatan teknologi. 
 
4. Efisiensi waktu
Waktu yang diperlukan dalam sebuah produksi massal untuk menghasilkan sejumlah
produk menjadi lebih singkat. Hal ini terjadi akibat penggunaan teknologi dan efisiensi
penempatan pekerja manusia ke divisi-divisi kecil. 
 
 CIRI-CIRI PRODUKSI MASSAL

Sebuah produksi massal memiliki beberapa ciri yang membedakannya dengan


produksi lain. 
 
1. Menggunakan sedikit tenaga manusia
Karena produksi jenis ini menekankan kepada produksi yang terus menerus dalam
jumlah banyak maka tenaga manusia banyak digantikan oleh teknologi mesin. Hal ini
karena mesin lebih efisien dan lebih cepat melakukan pekerjaan. 
 
2. Proses menggunakan urutan yang terstruktur
Alur produksi bersifat linear. Tidak ada pencampuran antara bahan jadi dengan
bahan yang masih setengah jadi. Karena urutannya jelas, yaitu dimulai dari
pengolahan bahan baku sampai ke barang jadi sesuai dengan pola yang sudah
ditentukan. 
3. Dominasi penggunaan teknologi
Penggunaan teknologi mesin sangat dominan karena mesin mampu terus menerus
bekerja secara efisien tanpa lelah. Mulai dari menghasilkan atau mengolah bahan
mentah, sampai ke menyelesaikan pekerjaan detail yang membutuhkan ketelitian.
Tenaga manusia lebih banyak hanya di bagian pengawasan dan supervisi saja. 
4. Memecah kegiatan produksi ke bagian-bagian kecil
Bagian-bagian pekerjaan dipecah menjadi bagian kecill, baik pekerja atau mesin
memiliki satu tugas tertentu yang repetitif. Biasanya tugas-tugas kecil ini dimasukkan
ke dalam beberapa divisi. Kemudian hasil dari pekerjaan-pekerjaan kecil ini
menghasilkan sebuah produk akhir. 

 
D. INDIKATOR KEBERHASILAN PRODUKSI MASSAL
Terdapat beberapa indikator yang bisa dijadikan acuan untuk menentukan berhasil
atau tidaknya sebuah produksi massal. 
 
1. Produktivitas
Produktivitas disini menyangkut bagaimana efektifkah sebuah perusahaan dalam
memanfaatkan sumber daya yang ada dengan hasil produksi yang dihasilkan.
Produksi massal dapat dikatakan berhasil jika produksi meningkat seiring dengan
efisiensi sumber daya yang digunakan. 
 
2. Kapasitas untuk memproduksi
Sejauh mana kemampuan produksi maksimal yang dapat dicapai dari seluruh
komponen yang ada. Jika teknologi, pekerja, bahan baku dan permodalan dapat
meraih hasil maksimal maka produksi massal dapat digolongkan berhasil.
 
3. Terjaganya kualitas produk
Salah satu tantangan yang ada saat proses memproduksi dalam jumlah yang besar
adalah kualitas dengan quality control. Produk yang memiliki kualitas yang
terstandarisasi dari setiap unitnya adalah indikator kuat keberhasilan sebuah
produksi. 
 
4. Kelancaran selama proses produksi
Indikator berikutnya dapat dilihat dari seberapa lancarkah sebuah produksi terjadi.
Jika dalam prosesnya tidak ada hambatan maka kecepatan produksi pun akan
meningkat. 
 
5. Kepuasan konsumen
Kegiatan produksi akan berujung di tangan konsumen. Jika konsumen merasa puas
maka hal tersebut menjadi indikator baik dari keberhasilan sebuah produksi.
Kepuasan konsumen dapat diraih dari sejauh mana ketersediaan produk di pasaran,
kemudahan konsumen mendapatkan produk dan secepat apa pelayanan yang
diberikan kepada konsumen. 

Contoh Produksi Massaldi bidang perikanan

Anda mungkin juga menyukai