Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen


yang mempunyai peran dalam mengoordinasi kan berbagai kegiatan untuk
mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan
yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan
jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian,
manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan
dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

Kegiatan produksi merupakan salah satu kegiatan terpenting dalam kegiatan


ekonomi suatu perusahaan. Tanpa adanya kegiatan produksi, tidak akan mungkin
usaha tersebut akan berjalan dengan baik. Sebelum memulai proses produksi,
banyak hal yang harus direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Untuk memulai suatu produksi, maka kita harus mengetahui dan mengenal
dengan baik apa yang harus dilakukan dan apa saja yang dibutuhkan selama
proses produksi tersebut. Tidak hanya itu, pemilihan lokasi perusahaan serta tata
letak pabrik sangatlah penting. Disamping itu, cara mengelola dan mengerti apa
saja faktor-faktor yang mempengaruhi sebuah produksivitas sangat penting dalam
berjalannya sebuah produksi.

Dalam makalah ini, kami akan menjelaskan pengertian produksi, kegiatan


produksi, produktivitas, serta lokasi dan layout pabrik. Kami juga memaparkan
jenis-jenis dari kegiatan produksi, jenis dari lokasi dan layout pabrik, serta faktor-
faktor yang memengaruhi produktivitas.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bisnis
Pengantar, dan juga sebagai bahan literasi mengenai bab produksi dan

1|Makalah Produksi
produktivitas, kegiatan produksi, serta lokasi dan layout pabrik. Diharapkan
makalah ini memberikan sedikit gambaran kepada pembaca.

II. RUMUSAN MASALAH


1) Apa pengertian dari produksi dan produktivitas?
2) Apa tujuan dan fungsi produksi?
3) Bagaimana cara meningkatkan produktivitas?
4) Apakah yang dimaksud dengan kegiatan produksi?
5) Apa saja jenis-jenis dari kegiatan produksi?
6) Apa pengertian dari lokasi dan layout pabrik?
7) Bagaimana lokasi dan layout pabrik dapat memengaruhi kinerja suatu
perusahaan?

III. TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian produksi dan produktivitas
2. Mengetahui tujuan dari produksi
3. Mengetahui cara untuk meningkatkan produktivitas
4. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan kegiatan produksi
5. Memapaparkan jenis jenis dari kegiatan produksi\
6. Menjelaskan pengertian dari lokasi dan layout pabrik
7. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi perencanaan lokasi dan
layout pabrik.

2|Makalah Produksi
BAB II
PEMBAHASAN
I. PRODUKSI
A. Pengertian Produksi

Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi


hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang ataupun
jasa.

B. Tujuan Produksi

Dalam melaksanakan kegiatan produksi kita harus mengetahui tujuan


kegiatan produksi:

1. Menghasilkan barang dan jasa.

Produk berupa barang dan jasa ini akan digunakan untuk


memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan manusia.

2. Meningkatkan keuntungan dan laba.

Kegiatan produksi yang dilakukan oleh produsen diharapkan dapat


memperoleh keuntungan dan laba sebanyak-banyaknya.

3. Menciptakan lapangan pekerjaan.

Proses produksi membutuhkan tenaga kerja atau sumber daya


manusia. Sehingga semakin meningkat kegiatan produksi maka semakin
membutuhkan banyak sumber daya manusia.

4. Menjaga kesinambungan usaha produsen (badan usaha/perusahaan).

Produsen akan memperoleh keuntungan atau pendapatan atau laba


dari penjualan produknya, yang dapat digunakan untuk menjaga
kelangsungan hidup perusahaan atau badan usaha.

3|Makalah Produksi
5. Meningkatkan jumlah dan mutu produksi.

Dengan berproduksi, produsen dapat bereksperimen untuk


meningkatkan kualitas dan jumlah produksinya agar lebih baik dari hasil
produksi sebelumnya.

II. PRODUKTIVITAS
A. Pengertian Produktivitas

Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan


antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber
(jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energy, dan sebagainya) yang dipakai
untuk menghasilkan hasil tersebut. Menurut Herjanto, produktivitas
merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya sumber daya
diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal. Produktivitas
dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu industri atau UKM
dalam menghasilkan barang atau jasa. Sehingga semakin tinggi
perbandingannya, berarti semakin tinggi produk yang dihasilkan. Ukuran-
ukuran produktivitas bisa bervariasi, tergantung pada aspek-aspek output
atau input yang digunakan sebagai agregat dasar, misalnya: indeks
produktivitas buruh, produktivitas biaya langsung, produktivitas biaya total,
produktivitas energi, produktivitas bahan mentah, dan lain-lain.

B.Faktor- faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

1. Kemampuan.

Kemampuan adalah kecakapan yang dimiliki karyawan berdasarkan


pengetahuan, pendidikan, pelatihan maupun pengalaman kerja. Bila
karyawan memiliki kemampuan, maka produktivitas kerjapun akan
meningkat.

4|Makalah Produksi
2. Sikap.

Sikap merupakan sesuatu perangai tenaga kerja yang berhubungan


dengan moral, perilaku dan semangat kerja yang akan menghasilkan
kepuasan kerja. Kepuasan kerja secara umum menyangkut sikap seseorang
mengenai pekerjaannya.

3. Situasi dan lingkungan kerja.

Faktor ini menyangkut fasilitas, sarana dan prasarana yang dimiliki


perusahaan, di mana tenaga kerja dapat melaksanakan pekerjaannya lebih
produktif oleh karena dukungan fasilitas. Lingkungan kerja yang aman dan
nyaman juga akan mempengaruhi sikap, karena karyawan dapat
melaksanakan tugasnya dengan tenang.

4. Motivasi.

Perusahaan harus mampu menumbuhkan motivasi kerja karyawan,


bisa dengan pemberian uang lembur atau intensif lainnya, yang pada akhirnya
akan mendorong karyawan bergerak melakukan sesuatu karena ingin
mencapai tujuan yang dikehendakinya atau memperoleh kepuasan atas
tindakannya. Mengenai motivasi, silahkan baca postingan saya tentang 6 cara
memotivasi diri.

5. Upah.

Upah atau gaji minimum yang tidak sesuai dengan peraturan


pemerintah dapat mengakibatkan menurunnya produktivitas kerja. Pengertian
ini mengisyaratkan bahwa keberadaan upah dalam organisasi perusahaan tidak
bisa diabaikan begitu saja.

5|Makalah Produksi
6. Tingkat pendidikan.

Latar belakang pendidikan yang dimiliki karyawan akan berpengaruh


dalam produktivitas kerjanya. Namun hal ini bisa disikapi perusahaan dengan
memberikan pendidikan dan pelatihan kerja secara periodik, atau memberikan
keleluasaan pada karyawan untuk melanjutkan studi sambil bekerja, yang pada
akhirnya akan menambah pengetahuan mereka dan meningkatkan sumber
daya bagi perusahaan.

7. Perjanjian kerja.

Memberikan suatu ikatan yang menjamin hak dan kewajiban dalam


bentuk perjanjian yang di dalamnya mengandung unsur-unsur efektifitas,
efisiensi dan produktivitas kerja.

8. Teknologi.

Kemajuan teknologi sekarang ini tentu berpengaruh dalam


peningkatan produktivitas kerja, maka penerapan teknologi harus selalu
berorientasi mempertahankan dan bila perlu meningkatkan produktivitas
karyawan.

C. Cara Meningkatkan Produktivitas Kerja


1. Pemberian insentif

Program peningkatan produktivitas kerja dapat ditandai dengan adanya


pemberian tunjangan kepada para pegawai yang mempunyai prestasi kerja
yang tinggi.  Pemberian ini didasarkan pada sikap kerja yang produktif dan
mau terus belajar.

6|Makalah Produksi
2. Kepuasan kerja

Persoalan peningkatan kepuasan kerja merupakan hal yang kompleks


untuk dijawab. Kita tidak bisa menilai produktivitas kerja seseorang dari puas
tidaknya dia melakukan pekerjaan. Hal ini berpengaruh terhadap mesin dan
proses produksi. Diperlukan penyusunan kembali yang menyangkut
penggandaan pekerjaan dan perluasan tenaga kerja, supaya hasil yang dicapai
bisa terus meningkat, dan tidak mudah cepat merasa puas dengan hasil
pekerjaan. Sebab terkadang kepuasan tidak membuat kerja menjadi produktif,
bahkan justru bisa menyebabkan kemunduran.

3. Melakukan pengawasan

Pengawasan terdiri dari pengawasan atasan langsung dan sistem


pengendalian manajemen.  Dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja
pegawai, maka pengawasan atasan langsung dan sistem pengendalian
manajemen harus dapat dilaksanakan secara intensif pada suatu organisasi
atau perusahaan, supaya pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai
serta lancarnya kegiatan organisasi dapat segera diketahui, sehingga bila
terjadi penyimpangan dari tujuan yang ditentukan, maka akan segera diketahui
dengan tindakan perbaikan.

Sebetulnya banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, baik


yang berhubungan dengan tenaga kerja maupun yang berhubungan dengan
lingkungan perusahaan, bahkan kebijaksanaan pemerintah secara keseluruhan.
Namun dalam hal ini, peningkatan produktivitas kerja paling tidak membantu
menjaga konsistensi perusahaan dalam menjalankan roda perputaran bisnis.

Yang menjadi kunci dalam kerja yang produktif adalah tidak mudah
merasa puas, selalu belajar dari pengeksekusian rencana kerja, dan terus
berusaha untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik.

7|Makalah Produksi
III. KEGIATAN PRODUKSI
A. Definisi
Kegiatan produksi adalah kegiatan manusia untuk menambah
kegunaan, menghasilkan, mengubah barang atau jasa agar bernilai
ekonomi lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan manusia.
B. Faktor-faktor Produksi
Kegiatan produksi tidak dilaksanakan tanpa ada faktor-faktor
produksi atau sumber daya ekonomi. Faktor dari produksi
produksi dapat dibedakan menjadi 4 faktor dan terbagi lagi atas
dua klasifikasi yaitu factor asli dan factor turunan.

Faktor Faktor Produksi ada :


1.Faktor Alam
2. Faktor Tenaga Kerja
3. Faktor Modal
4. Faktor Kewiraushaan

Faktor Alam dan Faktor Tenaga Kerja termasuk factor asli,


sedangkan Faktor Modal dan Faktor Kewirausahaan termasuk kedalam
Faktor Turunan. Disebut Faktor asli karena dengan dua faktor tersebut,
manusia sudah dapat menghasilkan barang.Sedangkan faktor modal dan
kewirausahaan disebut faktor jenis produksi turunan karena faktor ini
sebagai akibat adannya faktor produksi asli. Keempat faktor ini akan
menentukan berhasil tidaknya kegiatan pada produksi.

Berikut ini, penjelasan masing-masing faktor produksi.

1) Faktor bentuk produksi alam


Faktor pada produksi alam adalah faktor yang disediakan oleh
alam sebagai bahan mentah atau bahan baku produksi.

8|Makalah Produksi
Contoh: sumber daya alam misalnya tanah telah disediakan oleh alam,
manusia dapat menggunakan nya untuk berbagai keperluan seperti
dijadikan lahan pertanian, pabrik, perkebunan, peternakan, tempat untuk
usaha seperti perusahaan, gedung, atau membangun kos-kosan. Contoh
sumber daya alam lainya misalnya air dapat digunakan untuk pengairan,
keperluan umum lainya serta bisa untuk pembangkit tenaga listrik

2) Faktor pada produksi tenaga kerja


Tenaga kerja adalah sumber daya manusia yang dapat digunakan
kemampuannya untuk proses produksi. Tenaga kerja dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
• Tenaga kerja terdidik (skilled labour)
adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan formal. Contoh tenaga
kerja ini antara lain, dokter, guru, dan konsultan.
• Tenaga kerja terlatih (trained labour)
Adalah tenaga kerja yang memelukan latihan ketrampilan, Seperti :
tukang kayu, atau sopir.
• Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan secara
khusus, contoh seperti: kuli angkut, pelayan, atau tukang sapu.

3) Faktor dari produksi modal


Faktor pada produksi modal adalah segala hasil yang dibuat manusia
dengan tujuan untuk menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa lain.
Modal sangat diperlukan dalam mendirikan sebuah usaha. Besar kecilnya
modal yang dibutuhkan tergantung dari besar kecilnya usaha yang akan
didirikan. Banyak orang bilang bahwa modal tidak hanya berupa uang
tetapi bisa juga berupa barang, contoh modal berbentuk benda seperti,
gedung, mesin-mesin, bahan mentah atau bahan baku yang digunakan
dalam proses produksi.

9|Makalah Produksi
4) Faktor kewirausahaan
Faktor kewirausahaan adalah kemampuan seseorang atau
beberapa orang untuk menyatukan semua faktor dari produksi agar
dapat menghasilkan barang tertentu.Faktor pada produksi ini
merupakan kemampuan menjalankan suatu perusahaan sehingga
perusahaan tersebut dapat berjalan secara efisien dan
menguntungkan.Kewirausahaan sangat besar peranannya dan
sebagai penentu dalam pelaksanaan serta hasil yang ingin
dicapainnya.

C. Klasifikasi / Jenis Jenis Kegiatan Produksi

1. Kegiatan Produksi Berdasarkan Proses Produksi


a) Kegiatan produksi langsung
Yaitu kegiatan menciptakan, membuat, atau menghasilkan
barang secara langsung dapat digunakan dan dirasakan
pemenuhan kebutuhan manusia.
Contoh kegiatan produksi langsung adalah mencari ikan di
sungai mendapat ikan langsung dapat dimasak ikannya untuk
makan sebagai pemenuhan kebutuhan, mengumpulkan kayu
bakar di hutan, mendapat kayu dan dibakar untuk
menghangatkan badan yang dapat langsung dirasakan
b) Kegiatan produksi tidak langsung
Yaitu kegiatan memberikan pelayanan jasa kepada
masyarakat yang hasilnya tidak secara langsung dapat
dinikmati tetapi melalui proses dan waktu yang lama.
Contoh kegiatan produksi tidak langsung adalah
kegiatan dalam pendidikan, kegiatan ini memerlukan proses
dan waktu yang lama untuk menikmati hasilnya.

10 | M a k a l a h P r o d u k s i
2. Kegiatan produksi berdasarkan tujuan hasil produksi.
a) Produksi teknis
Yaitu kegiatan produksi yang bertujuan menambah nilai guna
barang tanpa memperhitungkan laba atau rugi
Contoh produksi teknis adalah memproduksi barang dengan modal
yang cukup tinggi walaupun tidak memperoleh keuntungan seperti
memodifikasi barang-barang antik hanya untuk mencari kesenangan /
kepuasan batin.
b) Produksi ekonomi
Yaitu kegiatan produksi untuk menambah nilai guna barang
dengan memperhitungkan laba atau rugi.
Contoh produksi ekonomi adalah memproduksi barang dengan
modal yang sekecil-kecilnya untuk memperoleh keuntungan yang
sebesar-besarnya.Seperti kegiatan produksi usaha-usaha pada umumnya
yang menggunakan prinsip ekonomi.

3. Kegiatan produksi berdasarkan jenis barang yang diproduksi.


a) Produksi barang
Yaitu kegiatan menciptakan dan menambah nilai guna barang
dengan cara menambah bentuk maupun sifat.Misalnya terigu melalui
proses produksi dapat menjadi roti, kue, atau kerupuk.atau Telur dapat
menjadi berbagai macam olahan telur seperti omelet, crepes, kue, dan
lainnya.
b) Produksi jasa
Yaitu kegiatan menciptakan dan menambah nilai suatu barang
yang tidak dapat diubah bentuk maupun sifatnya dan hasilnya berupa
jasa, Misalnya kegiatan pendidikan.

4. Kegiatan produksi berdasarkan jenis lapangan usaha/lapangan produksi.


a) Lapangan produksi ekstraktif
Yaitu kegiatan menghasilkan barang yang telah tersedia oleh alam.

11 | M a k a l a h P r o d u k s i
Contoh kegiatan produksi lapangan produksi ekstraktif adalah
pertambangan, perusahaan air minum, dan lainnya.
b) Lapangan produksi industry
Yaitu kegiatan menghasilkan barang dengan cara mengolah bahan
baku menjadi barang jadi. Contoh kegiatan produksi lapangan
produksi industri adalah mengolah kayu menjadi alat–alat rumah
tangga (meja-kursi-lemari).
Pengertian bahan baku adalah benda yang dapat dibuat sesuatu,
atau barang yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu.
Misalnya ingin membuat baju atau pakaian membutuhkan bahan baku
berupa benang dari tanaman kapas
Pengertian barang jadi adalah Barang jadi adalah barang yang
sudah melalui proses produksi dan siap pakai untuk memenuhi
kebutuhan . (Eko Sujatmiko, Kamus IPS , Surakarta: Aksara Sinergi
Media Cetakan I, 2014 halaman 29) misalnya, sepatu, pakaian, roti,
dan sebagainya.
c) Lapangan produksi agraris
Yaitu kegiatan menghasilkan barang yang berhubungan dengan
mengolah tanah. Misalnya bertani, bersawah
d) Lapangan produksi perdagangan
Yaitu jual beli barang atau kegiatan menyalurkan barang dari
produsen kepada konsumen.
e) Lapangan produksi jasa,
Yaitu kegiatan yang menghasilkan jasa tertentu untuk memberikan
pelayanan kepada konsumen atau orang yang membutuhkannya
Misalnya jasa perhotelan, perbankan, montir, dan tukang becak

5. Kegiatan produksi berdasarkan tingkatan.


a) Produksi primer
Adalah kegiatan / proses menghasilkan bahan – bahan baku atau bahan
mentah dengan cara mengambilnya langsung dari alam. Di bidang

12 | M a k a l a h P r o d u k s i
pertambangan manusia mengambil biji besi, timah tembaga, emas, perak,
aluminium, dan mineral – mineral lain untuk dijadikan bahan baku
industri. Di indonesia banyak sekali perusahaan – perusahaan
pertambangan.
Contohnya tambang timah yang ada di Bangka dan Belitung, tambang
tembaga yang ada di tembagapura, tambang emas dan batubara yang ada
di kalimantan dan masih banyak lagi pertambangan yang lain. Para
nelayan mengambil ikan langsung dari laut atau manusia mengambil ikan
yang ada di sungai dan danau. Ada yang mengambil langsung hasil hutan
misal kayu, buah – buahan, sagu, kelapa, dan bahan makanan lain tanpa
harus menanam dulu.
b) Produksi sekunder
Adalah kegiatan yang dilakukan untuk memproses bahan mentah /
bahan baku menjadi bahan setengah jadi.
Misalnya biji besi diolah menjadi profil – profil besi atau menjadi
lembaran – lembaran baja.Benang diolah menjadi kain.Selain itu produksi
sekunder juga mencakup produksi perakitan.Misalnya di Batam ada
industri perakitan alat – alat elektronika, seperti handphone dirakit dari
komponen – komponen setengah jadi yaitu LCD, board, casing, baterai,
charge, dll. Negara – negara yang sudah maju banyak sekali industri –
industri sekunder, karena tidak mempunyai kekayaan alam seperti di
negara indonesia. Mereka mengimpor bahan – bahan baku dari negara
lain.
c) Produksi tersier
Adalah pendukung atau penunjang produksi primer dan sekunder
dalam aktivitasnya. Misalnya perusahaan transportasi mengangkut barang
– barang yang dihasilkan produksi sekunder untuk disalurkan ke cabang
– .cabang di seluruh wilayah indonesia bahkan untuk diekspor.
Pedagang – pedagang besar atau agen – agen yang mempunyai
peran mendistribusikan barang ke pengecer dan juga sampai ke pemakai
akhir yaitu konsumen. Contoh lain produksi tersier yaitu telekomunikasi,

13 | M a k a l a h P r o d u k s i
real estate, perbankan, asuransi, keuangan, hotel dan restoran. Dan juga
termasuk tenaga – tenaga ahli yang profesional seperti guru, dokter, bidan,
pengacara, seniman, adalah bentuk dari produksi tersier.

14 | M a k a l a h P r o d u k s i
IV. LOKASI PABRIK
A. Pengertian Lokasi Pabrik
Lokasi pabrik adalah tempat kedudukan dimana pabrik berada. Letak
geografis suatu pabrik mempunyai pengaruh yang besar terhadap sistem
produksi yang ekonomis. Ini karena banyak faktor-faktor yang
mempengaruhi tata letak mesin dan fasilitas pabrik. Lokasi pabrik yang
baik dengan sendirinya akan menyumbang banyak dalam usaha-usaha
meminimumkan biaya. Lokasi pabrik yang baik akan menghasilkan biaya
transport, biaya produksi, dan biaya distribusi barang jadi yang relatif
kecil.
B. Faktor – Faktor Pemilihan Lokasi
Ada dua faktor yang mempengaruhi lokasi industri:
 Faktor pokok
a) Dekat dengan bahan baku
Beberapa industri karena sifat dan keadaan dari proses produksinya
memaksa untuk menempatkan pabriknya dengan sumber bahan baku,
Seperti pabrik semen, mengharuskan lokasi pabrik berada didaerah
yang memiliki sumber bahan baku semen.
b) Dekat dengan tenaga kerja dan tingkat upah
Pemilihan lokasi akan mempertimbangkan tersedianya tenaga kerja
yang cukup yang tidak saja dilihat dari ketersediaan jumlah pekerja
akan tetapi juga kemampuan dan keterampilan pekerja dan tentu saja
akan mempertmbangkan tingkat upah rata-rata pada lokasi alternatif.
c) Berdasarkan biaya angkutan
Tersedianya alat transportasi yang layak akan sangat mempengaruhi
proses produksi, jenis fasilitas  dan biaya relatif dari masing-masing
alat transportasi dilokasi alternatif harus memberikan biaya
transportasi yang minimal.
d) Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satukegiatan yang dilakukan
olehperusahaandalam usahanya mempertahankankelangsungan hidup

15 | M a k a l a h P r o d u k s i
maupun untuk mengembangkan usahanya.Mengingatpentingnya
kegiatan pemasaran, maka didalam perencanaan pemasaran
diperlukanadanya perencanaan strategis yang tercakup didalam
marekting mix(bauran pemasaran).
e) Sumber energi
Faktor ini sangat vital dalam penetuan lokasi karena keberadaannya
mutlak diperlukan, Secara umum sebagian perusahaan membeli
energi(listrik) daripada harus membuat instalasi pembangkit energi.

 Faktor tambahan
a) Perundang-undangan
Undang-undang yang dikeluarkan oleh suatu negara baik di tingkat
pusat maupun tingkat daerah akan mempengaruhi mempengaruhi
proses pemilihan lokasi pabrik. Beberapa aspek yang umum diatur
oleh undang-undang adalah berupa jam kerja maksimal, upah
minimum, usia kerja minimum, dan kondisi-kondisi lingkungan kerja
harus dipertimbangkan dalam menentukan lokasi pabrik.
b) Iklim
Iklim secara nyata akan banyak mempengaruhi efektivitas, efisiensi,
produktivitas dan perilaku tenaga kerja dalam melaksanakan aktivitas
sehari-harinya. Berdasarkan penelitian, manusia akan dapat bekerja
dengan nyaman dalam iklim yang temperaturnya dapat dijaga sekitar
20-22°C
c) Perpajakan
Bagi pengusaha, pemotongan pajak sangat menolong
mengurangibeban biaya operasional, sehingga akan lebih mampu
untuk mempertahankan kapasitas produksinya, sehingga mengurangi
kemungkinan melakukan PHK. Memang berdasarkan studi di beberapa
negara berkembang, pengurangan beban pajak lebih berhasil untuk
menstimulasi pertumbuhan daripada ekspansi belanja pemerintah.
d) Kondisi lingkungan

16 | M a k a l a h P r o d u k s i
Faktor lingkungan yang dimaksud ialah segala sesuatu yang ada di
sekitarnya yang dapat menunjang kelancaran produksi.seperti
keamanan dan ketertiban, jarak ke pemukiman, struktur batuan yang
stabil, iklim yang ocok, tersedianya sumber air, dan lain-lain.

C. JENIS-JENIS LOKASI PERUSAHAAN

Terdapat bermacam-macam jenis perusahaan, diantaranya :

i. Lokasi yang telah ditentukan pemerintah


Lokasi dalam hal ini telah ditentukan dan tidak dapat seenaknya
membangun perusahaan di luar daerah yang telah ditentukan oleh
pemerintah tersebut.Hal ini agar masyarakat disekitar lokasi itu tidak
merasa tergangggu karena adanya perusahaan itu.Contohnya adalah
seperti kawasan industri cikarang, pulo gadung, dan lain sebagainya.
ii. Lokasi perusahaan yang mengikuti sejarah
Lokasi perusahaan yang dipilih biasanya memiliki nilai sejarah tertentu
yang nantinya dapat memberikan pengaruh pada kegiatan bisnis.
Misalnya seperti membangun perusahaan udang di Cirebon yang
memang merupakan kotadengan sebutan kotaudang atau membangun
usaha pendidikan di Yogyakarta yang telah terkenal sebagai kota
pelajar.
iii. Lokasi perusahaan yang mengikuti kondisi alam
Lokasi perusahaan yang tidak bisa dipilih-pilih karena sudah
dipilihkan oleh alam.Contoh : Tambang emas di cikotok, tambang
aspal di buton, tambang gas alam di bontang kaltim, dan lain
sebagainya.
iv. Lokasi perusahaan yang mengikuti faktor-faktor ekonomi
Lokasi perusahaan jenis ini pemilihannya dipengaruhi oleh banyak
faktor ekonomi, contoh faktor ekonominya seperti faktor ketersedian
tenaga kerja, faktor kedekatan dengan pasar, ketersediaan bahan baku,
dan lain-lain.

17 | M a k a l a h P r o d u k s i
V. LAYOUT PABRIK
A. Pengertian Layout Pabrik
Layout pabrik disebut juga tata letak atau tata ruang didalam
pabrik. Layout adalah cara penempatan fasilitas-fasilitas produksi guna
memperlancar proses produksi yang efektif dan efisien. Layout juga dapat
didefinisikan sebagai penataan fasilitas operasi secara ekonomis Fasilitas
pabrik dapat berupa mesin-mesin, alat-alat produksi, alat pengangkutan
bahan, dan peralatan pabrik, serta peralatan yang diperlukan dalam
pengawasan.

B. Tujuan Layout Pabrik


Tujuan dari pembuatan layout pabrik adalah meminimumkan biaya
dan meningkatkan efisiensi dalam pengaturan segala  fasilitas produksi dan
area kerja, sehingga proses produksi dapat berjalan lancar. Efisiensi ini
dapat dicapai dengan menekan biaya produksi dan transportasi didalam
pabrik.

C. Prinsip Dasar Perencanaan Layout

Prinsip dasar dalam perencanaan layout menurut Yulian Zamit (2000)


yaitu :

1) Integrasi secara total. Penataan layout dilakukan secara integrasi dari


semua faktor yang memengaruhi proses produksi menjadi satu unit
organisasi besar.
2) Jarak tempuh bahan paling minimum. Waktu perpindahan barang dari satu
proses ke proses yang lain dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak
perpindahan seminimum mungkin.
3) Memperlancar aliran kerja. Prinsip ini diusahakan untuk menghindari
adanya gerakan balik, gerakan memotong, dan kemacetan. Dengan kata
lain, material diusahakan bergerak terus tanpa adanya interupsi atau
gangguan skedul kerja.

18 | M a k a l a h P r o d u k s i
4) Kepuasan dan keselamatan kerja. Jaminan keselamatan bagi karyawan
akan memberikan suasana kerja yang menyenangkan dan memuaskan, di
mana hal ini dapat direncanakan dalam penataan layout .
5) Fleksibilitas. Suatu layout yang baik dapat mengantisipasi berbagai
perubahan dalam bidang teknologi, komunikasi maupun kebutuhan
konsumen. Produsen yang cepat tanggap akan adanya perubahan tersebut
menuntut layout pabrik diatur dengan memerhatikan prinsip fleksibilitas.

D. Dasar Pengaturan Layout

Cara pengaturan layout suatu perusahaan / khususnya perusahaan


manufaktur terdapat 2 macam, yaitu atas dasar proses dan atas dasar produk. Jika
berdasar atas proses, tipe dan karakteristik dari peralatan produksi adalah faktor
yang menentukan dalam pengaturan layout . Mesin – mesin dan peralatan yang
mempunyai karakteristik sama dikelompokkan menjadi satu, seperti kelompok
mesin bubut, mesin sekrap, dan sebagainya. Jika atas dasar produk, jenis
pekerjaan yang harus dilakukan pada produk adalah faktor yang paling
menentukan dalam penempatan fasilitas operasi perusahaan. Pengaturan fasilitas
seperti mesin, tidak memandang tipenya dan penempatan sesuai dengan urutan
dari satu proses ke proses lainnya.

E. Jenis-Jenis Layout

Berbagai macam layout

1) Layout Produk
Sering disebut juga layout garis ( line layout ) . Dipilih bila proses
produksinya telah distandarisasikan dan berproduksi dalam jumlah besar.
Pengaturan tata letak mesin-mesin atau fasilitas produk berdasarkan pada
urutan proses produksinya. Prduk yang dibuat setiap waktunya sama dan
arus produk yang dikerjakannya selalu sama sehingga seolah-olah
menyerupai garis.

19 | M a k a l a h P r o d u k s i
Sifat-sifat layout garis / layout pabrik :
a) Macam produk yang dihasilkan sedikit dan kuantitas dari setiap
macam banyak.
b) Mesin yang dipakai biasanya bersifat khusus, yang hanya dapat
mengerjakan satu macam pekerjaan sesuai kebutuhan pada
penempatan mesin.
c) Tenaga yang diperlukan adalah tenaga kerja khusus, yang sesuai
dengan kebutuhan mesin yang dilayani.
d) Kualitas hasil produksi banyak ditentukan oleh mesin
e) Memiliki keseimbangan kapasitas mesin

Kebaikan layout garis :

a) Biaya produksi lebih murah, karena produk yang dibuat selalu sama
sehingga biayanya rendah.
b) Pengawasan lebih mudah dilakukan karena proses produksi dan jalan
yang ditempuh setiap barang selalu sama.
c) Transportasi barang-barang dalam pabrik lebih mudah, kaerna arus
barang selalu sama.

Kelemahan layout garis :

a) Apabila terjadi kemacetan pada salah satu mesin menyebabkan


kemacetan keseluruhan kegiatan pabrik.
b) Nilai investasi mahal, karena mesin yang digunakan merupakan mesin
khusus.

20 | M a k a l a h P r o d u k s i
c) Kurang fleksibel, karena satu layout hanya dapat membuat satu macam
barang saja dalam jangka panjang.
d) Untuk dapat bekerja secara efisien, biasanya volume produksinya
harus banyak.

2) Layout Proses
Sering disebut juga layout fungsional, artinya layout fungsional ini
pengaturan letak fasilitas produksinya didasarkan pada fungsi masing-
masing bagian. Dalam layout ini, arus barang selalu berubah-ubah, karena
hal ini tergantung pada kebutuhan mesin apa yang digunakan untuk
membuat suatu barang.

Sifat-sifat layout fungsional :


a) Macam barang yang dibuat banyak, selalu berubah dan jumlah dari
tiap macam sedikit.
b) Mesin yang digunakan biasanya bersifat serba guna.
c) Routing atau urutan-urutan proses pembuatan barang biasanya sering
berubah-ubah.
d) Keahlian tenaga kerja yang mengerjakan biasanya bersifat fleksibel.
e) Banyak memerlukan instruksi kerja serta instruksi kerja harus jelas.
f) Kualitas barang sangat tergantung kepada keahlian karyawan.

21 | M a k a l a h P r o d u k s i
Kelebihan layout fungsional :

a) Fleksibel, dapat digunakan untuk mengerjakan berbagai macam-


macam barang
b) Investasi pada mesin-mesin dan fasilitas produksiyang lain lebih
murah daripada investasi untuk layout garis.

Kelemahan layout fungsional

a) Biaya produksi setiap barang lebih mahal karena macam barang yang
dikerjakan selalu berganti-ganti.
b) Pekerjaan perencanaan dan pengawasan produksi lebih sering
dilakukan karena macam barang yang dikerjakan sering berganti serta
routing-nya juga sering berubah.
c) Tidak terjadi keseimbangan kerja setiap mesin.

3) Layout posisi tetap


Sering disebut layout by fixed materials position atau fixed layout.
Fixed layout adalah pengaturan fasilitas produksi dalam membuat barang
dengan letak barang yang tetap, meisn dan karyawan serta fasilitas
produksi lainnya berpindah-pindah mengelilingi barang yang dikerjakan
sesuai dengan kebutuhan.
Contoh : layout pembuatan jembatan.

Sifat layout dengan posisi tetap :


a) Barang yang dikerjakan biasanya berat, sering berupa proyek fisik.
b) Komponen produk atau bagian produk yang tidak mungkin dikerjakan
dilokasi biasanya dikerjakan didalam pabrik atau tempat lain, misal
untuk sebuah jembatan dari baja.
c) Fasilitas produksi yang digunakan biasanya mudah dipindah
tempatkan

22 | M a k a l a h P r o d u k s i
Kebaikan layout posisi tetap :

a) Fleksibel, dapat ditetapkan pada setiap pekerjaan yang berbeda.


b) Dapat diletakkan dimana saja sesuai dengan kebutuhan.
c) Tidak memrlukan bagunan pabrik yang tetap.

Kelemahan layout posisi tetap :

a) Tidak ada standar yang jelas untuk merencanakan layout nya.


b) Kegiatan pengawasan harus sering dilakukandan relatif sulit.
c) Memerlukan pengawasan yang ketat terhadap fasilitas untuk
operasinya.

23 | M a k a l a h P r o d u k s i
BAB III

PENUTUP

I. KESIMPULAN

Produksi kegiatan yang berpengaruh sangat penting bagi


perusahaan, oleh karena itu sebaiknya produsen atau menejer paham betul
mengenai apa yang dimaksud produksi serta produktivitas, kegiatan-
kegiatan produksi yang menunjang tercapainya tujuan perusahaaan, dan
pemilihan lokasi serta jenis layout pabrik yang tepat.

II. SARAN

Dengan di buat nya makalah yang sederhana in,i kira nya dapat
bermanfaat bagi pembaca agar nantinya dapat memahami hal- ha yang
berkaitan dengan produksi.

24 | M a k a l a h P r o d u k s i
DAFTAR PUSTAKA

Pramudiana, Yudi. 2016. Business Plan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sinungan, Muchdarsyah. 1997. Produktivitas: Apa dan Bagaimana.. Jakarta:


Bumi Aksara.

Sunyoto, Danang. 2014 . Studi Kelayakan Bisnis. Yogyakarta: Buku Seru.

Malik, Muhammad. “Pengertian dan Jenis-Jenis Kegiatan Produksi”


http://simplenews05.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-dan-jenis-jenis-
kegiatan.html (diakses tanggal 19 Oktober 2017).

Wahyono, Budi. “Macam Tipe Layout Pabrik “


http://www.pendidikanekonomi.com/2013/01/macam-tipe-layout-pabrik.html
(diakses tanggal 20 Oktober 2017).

25 | M a k a l a h P r o d u k s i

Anda mungkin juga menyukai