DISUSUN OLEH :
1
KATA PENGANTAR
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan
banyak pihak yang telah memberikan saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan,.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena
terbatasnya pengalaman dan pengatuhuan yang kami miliki.Oleh karena itu kami
mengharapkan segala bentuk saran dan kritikan dari pihak pembaca.Akhirnya kami
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan………………………………………………………………….5
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan………………………………………………………….20
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah produksi dan operasi sering dipakai dalam suatu organisasi yang
menghasilkan keluaran output, baik berupa barang maupun jasa. Secara umum
produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan
masukan (input) menjadi hasil keluaran (output). Dengan dasar pengertian itu, di
dalam kegiatan menghasilkan barang atau jasa, dapat diukur kemampuan
menghasilkan atau transformasinya, yang sering dikenal dengan apa yang disebut
dengan produktivitas untuk setiap masukan (input) yang dipergunakan, kecuali
bahan.
Dalam arti sempit, pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan yang
menghasilkan barang, baik barang jadi, barang setengah jadi, bahan industri, suku
cadang, dan komponen. Karena adanya batasan pengertian produksi dalam arti
sempit, maka dipergunakanlah istilah produksi dan operasi, sehingga mencakup
pembahasan dalam arti luas untuk kegiatan masukan (inputs) menjadi keluaran
(output) yang berupa barang atau jasa.
Pengertian produksi dan operasi dalam ekonomi adalah merupakan kegiatan
yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan dan menambah kegunaan atau
utilitas suatu barang atau jasa. Yang terkait dalam pengertian produksi dan operasi
adalah penambahan atau penciptaan kegunaan atau utilitas karena bentuk dan tempat,
sehingga membutuhkan faktor-faktor produksi. Dalam ilmu ekonomi faktor-faktor
produksi terdiri atas tanah atau alam, modal, tenaga kerja, dan keterampilan
manajerial (managerial skills) serta keterampilan teknis dan teknologi.
Merupakan usaha mengelola dengan cara optimal terhadap factor-faktor atau sumber
seperti manusia, tenaga kerja, mesin dan bahan baku yang ada.
6
2.2 Perencanaan Produksi Dan Oprasi
7
1. Faktor Sumber Daya Alam
Faktor sumber daya alam adalah jenis faktor produksi yang termasuk di dalam bahan-
bahan mentah untuk dijadikan produk. Bahan mentah inilah yang nantinya akan
diolah menjadi barang/ jasa yang akan dipasarkan ke konsumen.
Sumber daya alam yang termasuk faktor produksi di antaranya adalah udara, tanah,
air, hewan, tumbuhan, mineral dan bahan tambang lainnya. Contohnya adalah produk
yang berbahan kulit. Maka sumber daya alamnya adalah hewan. Karena dari kulit
hewan inilah yang dijadikan bahan mentah produk.
Sumber daya manusia juga jenis faktor yang sangat penting. Karena tidak mungkin
bahan mentah bisa menjadi bahan setengah jadi lalu produk/barang jadi jika tidak ada
manusia yang mengolahnya.
Maka dari itu sumber daya manusia juga harus ada di dalam perusahaan. Terutama
yang memang memiliki kompetisi bagus dalam bidang pengolahan produk. Termasuk
bisa mengoperasikan alat-alat produksi.
Sumber daya manusia bisa dibilang poin paling penting di dalam produksi. Sekalipun
ada beberapa argumen kalau kinerjanya sudah bisa digantikan oleh robot. Tetapi tentu
dari segi rasa dan jiwa, manusia lebih hebat. Tak dipungkiri rasa dan jiwa ini yang
juga membuat produk lebih berkualitas.
3. Faktor Modal
Sumber daya manusia dan juga sumber daya alam sudah tersedia, tetapi masih belum
cukup untuk melahirkan produk yang bagus. Bisa dibilang ini faktor produksi yang
tidak lengkap yang hasilnya juga tidak akan memuaskan.
8
Dalam pembuatan produk tentu membutuhkan modal produksi. Ini untuk membeli
bahan mentah, alat produksi serta untuk membayar tenaga kerja. Maka dari itu, modal
juga perlu dimasukkan ke dalam faktor produksi.
Artinya modal juga berpengaruh pada terciptanya produk yang berkualitas dan
disukai konsumen. Semakin besar modal yang dimiliki, tentu produk lebih bermutu
karena SDM, SDA dan alat produksi yang digunakan tentu juga hebat.
4. Faktor Kewirausahaan
Faktor kewirausahaan atau faktor manajemen juga perlu dimasukkan ke dalam faktor
produksi. Karena yang menentukan keberhasilan produksi bukan hanya produk
melainkan teknik, strategi, perencanaan, kontrol dan selainnya.
Bahan mentah, SDM, SDA dan modal sudah tersedia. Tetapi tidak ada strategi,
rencana, kontrol dan pengawasan saat produk dibuat, tentu hasilnya juga tidak akan
memuaskan. Tentunya ini hanya akan menghasilkan produk yang tidak memiliki
keunggulan dan tidak laris di pasaran.
Maka dari itu faktor manajemen (kewirausahaan) diperlukan supaya proses produksi
berjalan lebih lancar. Ini juga mencakup pemasaran, pembukuan, distribusi produksi,
sampai observasi pasar.
Untuk pengelolaan pembukuan yang lebih baik, Anda bisa menggunakan software
akuntansi yang dapat mengoptimalkan proses pencatatan keuangan bisnis Anda.
Gunakanlah software akuntansi yang memiliki fitur terbaik dan mudah digunakan
sekalipun Anda tidak memiliki pemahaman mendalam tentang ilmu akuntansi.
Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang bisa digunakan kapan
saja dan dimana saja yang cocok untuk semua jenis bisnis di Indonesia. Hanya 200
ribu perbulan untuk semua fitur unggulan, Accurate Online menjadi pilihan oleh lebih
dari 300 ribu pengguna di Indonesia.
9
Anda juga bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari
dengan klik banner di bawah ini.
Sumber daya informasi menjadi salah satu faktor yang juga penting terutama di
jaman global semacam ini. Yang mana alur lalu lintas informasi semakin cepat
dengan adanya internet. Nah, pihak perusahaan harus mengelola faktor ini dengan
baik. Minimal tidak ketinggalan informasi tentang produk apa yang dibutuhkan
masyarakat di saat ini.
Perencanaan produksi yang baik dan tepat akan meningkatkan kualitas dari produk
itu sendiri. Kualitas produk yang meningkat akan memberikan kepuasaan untuk para
konsumen jika dilakukan secara konsisten. Produksi yang terencana juga akan
meningkatkan lingkungan kerja bagi karyawan karena tidak ada tekanan yang
berlebihan saat bekerja. Workload yang sudah ditentukan juga membuat karyawan
dapat memanfaatkan waktu dengan lebih baik.
10
Tahapan – tahapan perencanaan produksi
Untuk dapat menerapkan perencanaan produksi dengan lancar dan tepat, terdapat
empat tahapan yang menjadi elemen penting. Berikut ini empat tahapan yang perlu
kamu ketahui.
1. Routing
Tahapan ini akan lebih fokus pada kuantitas dan kualitas material yang akan
digunakan, berbagai sumber daya yang terlibat (karyawan, mesin, dan bahan), proses
operasional, dan tempat produksi. Routing akan mengelola "Bagaimana", "Apa".
"Berapa banyak", dan "Di mana" untuk dapat memproduksi di perusahaan
manufaktur. Secara sistematis tahapan tersebut akan membuat proses dan
pemanfaatan sumber daya yang optimal sehingga menghasilkan produk terbaik.
2. Scheduling
11
3. Dispatching
Mengontrol prosedur
4. Follow-up
Follow-up adalah tahapan terakhir untuk menemukan kesalahan atau cacat produk,
hambatan, dan kesalahan di seluruh proses produksi. Pada tahapan perencanaan
produksi ini, tim terkait akan mengukur kinerja aktual dari keseluruhan proses dan
membandingkannya dengan ekspektasi. Ekspeditur atau stock chaser bertanggung
jawab untuk melakukan proses follow-up. Saat proses produksi berlangsung,
kemungkinan kamu akan menemukan hambatan seperti kerusakan mesin. Follow-
up akan mendorong kelancaran produksi dengan meminimalisir kerusakan.
12
2.4 Pengambilan Keputusan Manajemen Produksi dan Oprasi
Dalam operasional perusahaan tentu akan terdapat sangat banyak keputusan yang
perlu dilakukan dengan cermat agar perusahaan tidak mengalami kerugian dan kepuasan
pelanggan dapat dijaga. Oleh karena itu pengetahuan terkait keputusan-keputusan dalam
manajemen operasional menjadi penting dipahami oleh berbagai fungsi yang ada di dalam
perusahaan [2]. Selain itu, salah satu hal yang mendorong pentingnya manajemen operasi
bahwa diketahui 40-50% dari semua jenis pekerjaan akan memerlukan pengetahuan yang
termasuk dalam ranah manajemen operasional [3]. Ringkasan berikut menjabarkan secara
ringkas beberapa keputusan yang perlu dipahami dalam manajemen operasional.
Pada dasarnya manajemen kualitas adalah kumpulan metode untuk memastikan suatu
proses atau produk memberikan output sesuai yang dijanjikan. Dalam keputusan
terkait manajemen kualitas akan dibutuhkan kemampuan untuk menjawab pertanyaan
seperti
13
Keputusan terkait manajemen rantai pasok memerlukan pemahaman dan kemampuan
untuk mengorganisir aktivitas-aktivitas yang dilakukan para pelaku yang ada di rantai
pasok. Supply Chain atau Rantai pasok adalah adalah serangkaian proses bisnis yang
menghubungkan beberapa faktor untuk peningkatan nilai tambah bahan baku/produk
dan mendistribusikannya kepada konsumen [5]. Beberapa pertanyaan umum yang
muncul terkait manajemen rantai pasok diantaranya:
Persediaan seringkali tidak terhindarkan untuk membuat arus barang menjadi lancar.
Persediaan bisa dimiliki dalam bentuk raw material, work-in-progress,
maupun finished product. Seringkali persediaan dibutuhkan untuk mengantisipasi
adanya ketidakpastian baik dari sisi pasokan, internal, maupun customer [7]. Ada
pula persediaan yang memang disiapkan untuk mengantisipasi adanya
suatu event atau prediksi lainnya. Beberapa pertanyaan umum dalam manajemen
persediaan adalah.
14
Berapa bahan baku yang harus dipesan?
Secara garis besar kegiatan dalam manajemen permintaan akan terkait dengan bagian
pemasaran. Kegiatan seperti peramalan permintaan, pemilihan promosi, hingga
mencari tahu pola dan karakteristik yang menjadi keinginan customer adalah bagian
dari kegiatan dalam manajemen permintaan. Berikut adalah beberapa pertanyaan
yang dapat merepresentasikan diskusi yang ada dalam manajemen permintaan.
Perencanaan yang baik terkait kapasitas yang dibutuhkan agar sesuai dengan
permintaan adalah bagian dari keputusan dalam manajemen operasional. Kapasitas
dalam hal ini bisa berupa ketersediaan mesin, jumlah pekerja, ataupun area
penyimpanan. Kapasitas yang berlebih berpeluang membuat perusahaan mengalami
kerugian dalam bentuk fixed cost maupun variable cost. Sedangkan kapasitas yang
kurang dapat membuat perusahaan kehilangan peluang untuk memenuhi demand
atau opportunity cost. Beberapa pertimbangan dalam perencanaan kapasitas adalah
sebagai berikut.
15
Berapa kapasitas yang akan dibutuhkan dalam satu periode?
16
pembangunan infrastruktur di lokasi B, dll. Namun, bukan berarti perusahaan
penghasil barang tidak perlu memiliki kemampuan manajemen proyek. Hal ini karena
bisa jadi ada pekerjaan yang bisa digolongkan sebagai proyek internal seperti: proyek
pengembangan produk baru dan proyek peningkatan performa karyawan. Pada
dasarnya proyek didefinisikan sebagai pekerjaan yang sifatnya sementara dengan tiga
elemen dasar yaitu memiliki scope / batasan kerja, schedule / jadwal mulai dan
berakhir, dan resource / sumber daya yang dibutuhkan [x]. Diskusi yang terjadi
dalam manajemen proyek diantaranya:
Menentukan sasaran dan tujuan proyek? Mengatur sumber daya dan jadwal
pada aktivitas proyek?
Menghasilkan produk yang sukses di pasaran tidak semudah mempunyai ide yang
dirasa baik dan mengimplementasikannya. Hal ini membuat keputusan terkait
pengembangan produk dan jasa merupakan serangkaian proses yang kompleks.
17
suatu hal yang dianggap terdepan, namun saat ini teknologi tersebut adalah hal
lumrah yang sudah menjadi bagian dari perusahaan. Beberapa diskusi terkait
penggunaan teknologi adalah sbb.
Filosofi utama dalam implementasi konsep lean / ramping pada perusahaan adalah
menghasilkan / memproduksi lebih dengan sumber daya yang minimal. Dimana
metode utamanya adalah melakukan eliminasi terhadap segala hal yang dianggap
sebagai waste. Waste dalam hal ini adalah segala sesuatu baik itu berupa kegiatan,
proses, maupun barang yang tidak memberikan nilai tambah produk akhir yang
dihasilkan. Beberapa hal yang menjadi diskusi dalam penerapan lean adalah sbb.
Bagaimana memperoleh arus kerja yang lancar dan sistem ramping yang
menggunakan sumberdaya secara efisien?
18
19
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Didalam makalah ini kita bahas secara ringkas mengenai pengertian produksi,
merupakan kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan dan
menambah kegunaan atau utilitas suatu barang atau jasa. Yang terkait dalam
pengertian produksi dan operasi. Dan juga tujuan dari perencanaan produksi dan juga
tahapan Routing, Scheduling, Dispatching,Follou up
20