Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH MANAJEMEN OPRASIONAL

“ PROSES PERENCANAAN PRODUKSI DAN OPRASI“

DISUSUN OLEH :

1. IZZATUL AFIFAH (20415213)

2. DINDA AYU SELVIANA (20415217)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN

TAHUN AJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan puja dan puji syukur


kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rohmat dan karunia-Nya,sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata
kuliah Manajemen Oprasional dengan judul “ PROSES PERENCANAAN
PRODUKSI DAN OPRASI”

Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan
banyak pihak yang telah memberikan saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan,.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena
terbatasnya pengalaman dan pengatuhuan yang kami miliki.Oleh karena itu kami
mengharapkan segala bentuk saran dan kritikan dari pihak pembaca.Akhirnya kami
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya.

Ponorogo,9 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

Cover

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………4

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………...5

1.3 Tujuan………………………………………………………………….5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Produksi dan Oprasi……………………………………….6

2.2 Perencanaan Produksi Dan Oprasi………………... . …………………7

2.3.Tujuan Perencanaan Produksi dan Tahapannya……… …………….10

2.4 Pengambilan Keputusan Manajemen Produksi dan Oprasi…………..13

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………….20

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti diketahui manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan


keputusan yang berkaitan dengan perencanaan pengorganisasian pengarahan dan
pengendalian yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Sejalan dengan itu
maka manajemen produksi dan operasi merupakan proses pengambilan keputusan
didalam usaha untuk menghasilkan barang atau jasa sehingga dapat sasaran yang
berupa tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan biaya yang efisien, oleh karena
itu manajemen produksi dan operasi mengkaji pengambilan keputusan dalam fungsi
produksi dan operasi.

Pelaksanaan kegiatan manajemen merupakan tanggung jawab seorang


manajer diartikan sebagai orang yang bertanggung jawab lebih besar dari pada apa
yang dia dapat lakukan sendiri. Sehingga membutuhkan bantuan orang lain dalam
mencapai tujuan organisasi, sedangkan manajer produksi dan operasilah yang akan
menentukan keberhasilan organisasi perusahaan sebagai produsen yang baik,
selanjutnya keberhasilan usaha suatu perusahaan dalam mencapai tujuan dan
sasarannya ditentukan oleh kemampuan manajer produksi dan operasi, serta
kemampuan manajer pemasaran dan manajer keuangan disamping kemampuan
majemen puncak atau direksi untuk menciptakan hasil sinergi dari seluruh kegiatan
bersama perusahaan.

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu produksi dan oprasi ?

2. Bagaimana perencanaan produksi dan oprasi ?

3. Apa saja tujuan perencanaan produksi dan tahapannya ?

4. Bagaimana pengambilan keputusan dalam manajemen produksi dan oprasi ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui tentang apa itu produksi dan oprasi.

2. Mengetahui perencanaan produksi dan oprasi.

3. Mengetahui apa saja tujuan perencanaan roduksi dan tahapannya.

4. Mengetahui pengembalian keputusan dalam manajemen produksi dan oprasi.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Produksi Dan Oprasi

Istilah produksi dan operasi sering dipakai dalam suatu organisasi yang
menghasilkan keluaran output, baik berupa barang maupun jasa. Secara umum
produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan
masukan (input) menjadi hasil keluaran (output). Dengan dasar pengertian itu, di
dalam kegiatan menghasilkan barang atau jasa, dapat diukur kemampuan
menghasilkan atau transformasinya, yang sering dikenal dengan apa yang disebut
dengan produktivitas untuk setiap masukan (input) yang dipergunakan, kecuali
bahan.
Dalam arti sempit, pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan yang
menghasilkan barang, baik barang jadi, barang setengah jadi, bahan industri, suku
cadang, dan komponen. Karena adanya batasan pengertian produksi dalam arti
sempit, maka dipergunakanlah istilah produksi dan operasi, sehingga mencakup
pembahasan dalam arti luas untuk kegiatan masukan (inputs) menjadi keluaran
(output) yang berupa barang atau jasa.
Pengertian produksi dan operasi dalam ekonomi adalah merupakan kegiatan
yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan dan menambah kegunaan atau
utilitas suatu barang atau jasa. Yang terkait dalam pengertian produksi dan operasi
adalah penambahan atau penciptaan kegunaan atau utilitas karena bentuk dan tempat,
sehingga membutuhkan faktor-faktor produksi. Dalam ilmu ekonomi faktor-faktor
produksi terdiri atas tanah atau alam, modal, tenaga kerja, dan keterampilan
manajerial (managerial skills) serta keterampilan teknis dan teknologi.
Merupakan usaha mengelola dengan cara optimal terhadap factor-faktor atau sumber
seperti manusia, tenaga kerja, mesin dan bahan baku yang ada.

6
2.2 Perencanaan Produksi Dan Oprasi

Strategi produksi yang tepat dapat membantu manufaktur untuk menghemat


biaya, waktu, dan tenaga. Kamu bisa menghindari keterlambatan proses dengan
mempersiapkan terlebih dahulu berapa banyak barang yang akan diproduksi, bahan
apa saja yang diperlukan, dan berapa banyak tenaga yang dibutuhkan. Sebelum
melakukan proses produksi, pastikan kamu sudah menyiapkan berbagai hal yang
dibutuhkan. Proses persiapan tersebut termasuk dalam perencanaan produksi.

Perencanaan produksi merupakan perencanaan strategi yang dilakukan oleh


manufaktur atau perusahaan saat akan memproduksi barang atau jasa. Perencanaan
tersebut termasuk memastikan produk yang dibuat, volume produksi, kapasitas,
bahan yang diperlukan, penjadwalan, dan lainnya. Perencanaan saat produksi juga
merupakan panduan pengembangan desain dan produksi barang atau jasa tertentu.
Selain itu, dapat membantu perusahaan melakukan produksi seefisien mungkin.

Bila ditinjau dari perspektif horizon waktu, kebijakan dibidang Manajemen


oprasi / produksi dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni kebijakan dalam jangka
waktu panjang dan juga dalam jangka waktu pendek. Kebijakan dalam jangka waktu
panjang mencangkup perencanaan lokasi pabrik, layout pabrik, lingkungan kerja dan
standar produksi. Kebijakan dalam jangka waktu pendek adalah segala kebijakan
yang mencangkup perencanaan produksi. Perencanaan produksi ini meliputi segala
perencanaan yang berkaitan dengan bahan baku, tenaga kerja langsung, komponen
jam mesin dll .Adapun beberapa factor yang mempengaruhi produksi yaitu

7
1. Faktor Sumber Daya Alam

Faktor sumber daya alam adalah jenis faktor produksi yang termasuk di dalam bahan-
bahan mentah untuk dijadikan produk. Bahan mentah inilah yang nantinya akan
diolah menjadi barang/ jasa yang akan dipasarkan ke konsumen.

Sumber daya alam yang termasuk faktor produksi di antaranya adalah udara, tanah,
air, hewan, tumbuhan, mineral dan bahan tambang lainnya. Contohnya adalah produk
yang berbahan kulit. Maka sumber daya alamnya adalah hewan. Karena dari kulit
hewan inilah yang dijadikan bahan mentah produk.

2. Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber daya manusia juga jenis faktor yang sangat penting. Karena tidak mungkin
bahan mentah bisa menjadi bahan setengah jadi lalu produk/barang jadi jika tidak ada
manusia yang mengolahnya.

Maka dari itu sumber daya manusia juga harus ada di dalam perusahaan. Terutama
yang memang memiliki kompetisi bagus dalam bidang pengolahan produk. Termasuk
bisa mengoperasikan alat-alat produksi.

Sumber daya manusia bisa dibilang poin paling penting di dalam produksi. Sekalipun
ada beberapa argumen kalau kinerjanya sudah bisa digantikan oleh robot. Tetapi tentu
dari segi rasa dan jiwa, manusia lebih hebat. Tak dipungkiri rasa dan jiwa ini yang
juga membuat produk lebih berkualitas.

3. Faktor Modal

Sumber daya manusia dan juga sumber daya alam sudah tersedia, tetapi masih belum
cukup untuk melahirkan produk yang bagus. Bisa dibilang ini faktor produksi yang
tidak lengkap yang hasilnya juga tidak akan memuaskan.

8
Dalam pembuatan produk tentu membutuhkan modal produksi. Ini untuk membeli
bahan mentah, alat produksi serta untuk membayar tenaga kerja. Maka dari itu, modal
juga perlu dimasukkan ke dalam faktor produksi.

Artinya modal juga berpengaruh pada terciptanya produk yang berkualitas dan
disukai konsumen. Semakin besar modal yang dimiliki, tentu produk lebih bermutu
karena SDM, SDA dan alat produksi yang digunakan tentu juga hebat.

4. Faktor Kewirausahaan

Faktor kewirausahaan atau faktor manajemen juga perlu dimasukkan ke dalam faktor
produksi. Karena yang menentukan keberhasilan produksi bukan hanya produk
melainkan teknik, strategi, perencanaan, kontrol dan selainnya.

Bahan mentah, SDM, SDA dan modal sudah tersedia. Tetapi tidak ada strategi,
rencana, kontrol dan pengawasan saat produk dibuat, tentu hasilnya juga tidak akan
memuaskan. Tentunya ini hanya akan menghasilkan produk yang tidak memiliki
keunggulan dan tidak laris di pasaran.

Maka dari itu faktor manajemen (kewirausahaan) diperlukan supaya proses produksi
berjalan lebih lancar. Ini juga mencakup pemasaran, pembukuan, distribusi produksi,
sampai observasi pasar.

Untuk pengelolaan pembukuan yang lebih baik, Anda bisa menggunakan software
akuntansi yang dapat mengoptimalkan proses pencatatan keuangan bisnis Anda.
Gunakanlah software akuntansi yang memiliki fitur terbaik dan mudah digunakan
sekalipun Anda tidak memiliki pemahaman mendalam tentang ilmu akuntansi.

Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang bisa digunakan kapan
saja dan dimana saja yang cocok untuk semua jenis bisnis di Indonesia. Hanya 200
ribu perbulan untuk semua fitur unggulan, Accurate Online menjadi pilihan oleh lebih
dari 300 ribu pengguna di Indonesia.

9
Anda juga bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari
dengan klik banner di bawah ini.

5. Sumber Daya Informasi

Sumber daya informasi menjadi salah satu faktor yang juga penting terutama di
jaman global semacam ini. Yang mana alur lalu lintas informasi semakin cepat
dengan adanya internet. Nah, pihak perusahaan harus mengelola faktor ini dengan
baik. Minimal tidak ketinggalan informasi tentang produk apa yang dibutuhkan
masyarakat di saat ini.

2.3 Tujuan Perencanaan Produksi dan Tahapannya

Perencanaan produksi yang efektif memungkinkan perusahaan untuk memantau


proses produksi, mengidentifikasi isu, mengirimkan produk tepat waktu, dan
menghindari terjadinya eskalasi masalah. Pada akhir perencanaan, perusahaan akan
memiliki informasi rinci terkait ketersediaan produk, proses, dan karyawan yang
dibutuhkan. Biasanya, informasi tersebut akan dibuat dalam spreadsheet atau laporan
formal lainnya. Berikut ini beberapa tujuan utama dari production planning.

 Meminimalisir kelebihan dan pemborosan terkait pembelian bahan produksi.

 Penggunaan bahan, alat, dan sumber daya secara efisien.

 Menggunakan waktu kerja karyawan dan peralatan dengan efektif.

Perencanaan produksi yang baik dan tepat akan meningkatkan kualitas dari produk
itu sendiri. Kualitas produk yang meningkat akan memberikan kepuasaan untuk para
konsumen jika dilakukan secara konsisten. Produksi yang terencana juga akan
meningkatkan lingkungan kerja bagi karyawan karena tidak ada tekanan yang
berlebihan saat bekerja. Workload yang sudah ditentukan juga membuat karyawan
dapat memanfaatkan waktu dengan lebih baik.

10
Tahapan – tahapan perencanaan produksi

Untuk dapat menerapkan perencanaan produksi dengan lancar dan tepat, terdapat
empat tahapan yang menjadi elemen penting. Berikut ini empat tahapan yang perlu
kamu ketahui.

1. Routing

Routing merupakan tahapan perencanaan produksi yang menentukan jalur kemana


saja bahan mentah akan diolah dalam perusahaan. Setelah, mengikuti urutan yang
ada, bahan mentah tersebut akan diubah menjadi sebuah produk jadi. Mengatur waktu
untuk setiap tahapan sangatlah penting karena dapat mengukur keseluruhan durasi
proses produksi. Dapat dikatakan, routin dalam manufaktur menunjukkan urutan
pekerjaan dan proses operasional.

Tahapan ini akan lebih fokus pada kuantitas dan kualitas material yang akan
digunakan, berbagai sumber daya yang terlibat (karyawan, mesin, dan bahan), proses
operasional, dan tempat produksi. Routing akan mengelola "Bagaimana", "Apa".
"Berapa banyak", dan "Di mana" untuk dapat memproduksi di perusahaan
manufaktur. Secara sistematis tahapan tersebut akan membuat proses dan
pemanfaatan sumber daya yang optimal sehingga menghasilkan produk terbaik.

2. Scheduling

Scheduling merupakan tahapan perencanaan produksi selanjutnya yang menekankan


kepada waktu operasional akan selesai. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk
memanfaatkan waktu yang diberikan untuk menyelesaikan keseluruhan proses
produksi. Perusahaan menggunakan berbagai jenis penjadwalan yang berbeda untuk
mengelola waktu yang dibutuhkan dan disesuaikan dengan kebutuhan. Dilansir
dari optiproerp.com, berbagai jenis penjadwalan termasuk Master Schedule,
Operation Schedule, Daily Schedule, dan lainnya.

11
3. Dispatching

Tahapan dispatching akan memastikan bahwa proses operasional dilakukan dengan


lancar dan sukses, serta semua data telah dimasukkan dalam software. Pengiriman
pesanan sesuai dengan jadwal termasuk dalam tahapan perencanaan produksi ini.
Berikut ini beberapa hal yang yang termasuk dalam dispatching:

 Memberikan bahan atau perlengkapan yang dibutuhkan untuk produksi

 Memberikan arahan atau gambaran untuk memulai proses produksi

 Melakukan pencatatan dari awal hingga akhir produksi

 Mengontrol prosedur

 Mengatur pengerjaan dari satu proses ke proses lainnya

4. Follow-up

Follow-up adalah tahapan terakhir untuk menemukan kesalahan atau cacat produk,
hambatan, dan kesalahan di seluruh proses produksi. Pada tahapan perencanaan
produksi ini, tim terkait akan mengukur kinerja aktual dari keseluruhan proses dan
membandingkannya dengan ekspektasi. Ekspeditur atau stock chaser bertanggung
jawab untuk melakukan proses follow-up. Saat proses produksi berlangsung,
kemungkinan kamu akan menemukan hambatan seperti kerusakan mesin. Follow-
up akan mendorong kelancaran produksi dengan meminimalisir kerusakan.

12
2.4 Pengambilan Keputusan Manajemen Produksi dan Oprasi

Dalam operasional perusahaan tentu akan terdapat sangat banyak keputusan yang
perlu dilakukan dengan cermat agar perusahaan tidak mengalami kerugian dan kepuasan
pelanggan dapat dijaga. Oleh karena itu pengetahuan terkait keputusan-keputusan dalam
manajemen operasional menjadi penting dipahami oleh berbagai fungsi yang ada di dalam
perusahaan [2]. Selain itu, salah satu hal yang mendorong pentingnya manajemen operasi
bahwa diketahui 40-50% dari semua jenis pekerjaan akan memerlukan pengetahuan yang
termasuk dalam ranah manajemen operasional [3]. Ringkasan berikut menjabarkan secara
ringkas beberapa keputusan yang perlu dipahami dalam manajemen operasional.

Keputusan terkait Manajemen Kualitas

Pada dasarnya manajemen kualitas adalah kumpulan metode untuk memastikan suatu
proses atau produk memberikan output sesuai yang dijanjikan. Dalam keputusan
terkait manajemen kualitas akan dibutuhkan kemampuan untuk menjawab pertanyaan
seperti

 Bagaimana menghasilkan barang dan jasa sesuai kualitas yang diinginkan?

 Bagaimana menerapkan standar pengendalian mutu?

 Apakah standar mutu sudah terpenuhi?

Pada prakteknya mengimplementasikan sistem manajemen kualitas tidak mudah.


Beberapa sistem manajemen kualitas yang sering digunakan sebagai best
practice diantaranya Total Quality Management (TQM), Continuous
Improvement (CI), Six Sigma, Total Productive Maintenance (TPM), Toyota
Production System (TPS), Lean Manufacturing, Theory of Constraints (TOC), dan
ISO 9001 [4].

Keputusan terkait Manajemen Rantai Pasok

13
Keputusan terkait manajemen rantai pasok memerlukan pemahaman dan kemampuan
untuk mengorganisir aktivitas-aktivitas yang dilakukan para pelaku yang ada di rantai
pasok. Supply Chain atau Rantai pasok adalah adalah serangkaian proses bisnis yang
menghubungkan beberapa faktor untuk peningkatan nilai tambah bahan baku/produk
dan mendistribusikannya kepada konsumen [5]. Beberapa pertanyaan umum yang
muncul terkait manajemen rantai pasok diantaranya:

 Bagaimana mengorganisir arus barang, informasi, dan uang secara efektif


pada keseluruhan rantai pasok?

 Bagaimana memilih supplier yang tepat?

 Bagaimana merancang kontrak yang win-win bagai rantai pasok?

Secara tradisional, tujuan supply chain management (SCM) berfokus pada


pemaksimalan kepuasan konsumen, mengurangi biaya operasional, peningkatan
pendapatan, dan profitabilitas bisnis. Seiring dengan perkembangan manajemen
rantai pasok, tujuan SCM juga beradaptasi yaitu menuju penggunaan sumber daya
yang lebih efisien (lean supply chain) dan lebih fleksibel dalam menghadapi
perubahan permintaan ataupun pasokan (agile supply chain)[6].

Keputusan terkait Manajemen Persediaan

Persediaan seringkali tidak terhindarkan untuk membuat arus barang menjadi lancar.
Persediaan bisa dimiliki dalam bentuk raw material, work-in-progress,
maupun finished product. Seringkali persediaan dibutuhkan untuk mengantisipasi
adanya ketidakpastian baik dari sisi pasokan, internal, maupun customer [7]. Ada
pula persediaan yang memang disiapkan untuk mengantisipasi adanya
suatu event atau prediksi lainnya. Beberapa pertanyaan umum dalam manajemen
persediaan adalah.

 Berapa jumlah stok barang yang harus dimiliki?

14
 Berapa bahan baku yang harus dipesan?

 Kapan waktu yang tepat memesan kembali?

 Berapa jumlah pesanan yang optimal?

 Produk mana yang seharusnya menjadi prioritas?

Keputusan terkait Manajemen Permintaan

Secara garis besar kegiatan dalam manajemen permintaan akan terkait dengan bagian
pemasaran. Kegiatan seperti peramalan permintaan, pemilihan promosi, hingga
mencari tahu pola dan karakteristik yang menjadi keinginan customer adalah bagian
dari kegiatan dalam manajemen permintaan. Berikut adalah beberapa pertanyaan
yang dapat merepresentasikan diskusi yang ada dalam manajemen permintaan.

 Berapa jumlah permintaan?

 Bagaimana menaikkan jumlah permintaan agar produksi bisa terserap?

 Bagaimana strategi penentuan harga?

 Discount dan Promosi seperti apa yang dibutuhkan?

Keputusan terkait Perencanaan Kapasitas

Perencanaan yang baik terkait kapasitas yang dibutuhkan agar sesuai dengan
permintaan adalah bagian dari keputusan dalam manajemen operasional. Kapasitas
dalam hal ini bisa berupa ketersediaan mesin, jumlah pekerja, ataupun area
penyimpanan. Kapasitas yang berlebih berpeluang membuat perusahaan mengalami
kerugian dalam bentuk fixed cost maupun variable cost. Sedangkan kapasitas yang
kurang dapat membuat perusahaan kehilangan peluang untuk memenuhi demand
atau opportunity cost. Beberapa pertimbangan dalam perencanaan kapasitas adalah
sebagai berikut.

15
 Berapa kapasitas yang akan dibutuhkan dalam satu periode?

 Bagaimana memenuhi kebutuhan untuk mencapai kapasitas tersebut?

 Berapa kapasitas yang akan dibutuhkan dalam satu periode?

 Bagaimana memenuhi kebutuhan untuk mencapai kapasitas tersebut

Keputusan terkait Perencanaan Strategis, Taktikal, dan Operasional

Berdasarkan jangka waktu pengambilan keputusan, pengambilan keputusan dalam


ranah manajemen operasional bisa dikategorikan dalam jangka pendek, menengah,
dan panjang. Keputusan jangka panjang biasanya dikategorikan sebagai keputusan
strategis, dimana keputusan yang tergolong keputusan strategis akan memiliki efek
dalam jangka waktu yang panjang misalnya lebih dari 5 tahun kedepan. Keputusan
strategis akan membutuhkan biaya investasi awal yang tinggi, kemudian keputusan
ini juga akan mempengaruhi bagaimana keputusan taktikal dan operasional
dilakukan. Keputusan taktikal merupakan keputusan jangka menengah dengan jangka
waktu antara 1 sampai 12 bulan. Keputusan terakhir adalah yang bersifat operasional
yaitu keputusan jangka pendek yang biasanya dilakukan pada keseharian di
perusahaan. Beberapa contohnya adalah sbb.

 Bagaimana mengatur tata letak departemen, peralatan, alur kerja,


penyimpanan agar meminimasi biaya dan maksimisasi produktivitas?

 Bagaimana memperbaiki metode kerja?

 Bagaimana mendesain sistem kerja yang dapat meningkatkan produktivitas?

Keputusan terkait Manajemen Proyek

Perusahaan kadang-kadang perlu melakukan pekerjaan yang dapat dikategorikan


menjadi sebuah proyek. Perusahaan jasa seringkali mendefinisikan pekerjaannya
dalam sebuah proyek misalkan proyek konsultasi perusahaan A, proyek

16
pembangunan infrastruktur di lokasi B, dll. Namun, bukan berarti perusahaan
penghasil barang tidak perlu memiliki kemampuan manajemen proyek. Hal ini karena
bisa jadi ada pekerjaan yang bisa digolongkan sebagai proyek internal seperti: proyek
pengembangan produk baru dan proyek peningkatan performa karyawan. Pada
dasarnya proyek didefinisikan sebagai pekerjaan yang sifatnya sementara dengan tiga
elemen dasar yaitu memiliki scope / batasan kerja, schedule / jadwal mulai dan
berakhir, dan resource / sumber daya yang dibutuhkan [x]. Diskusi yang terjadi
dalam manajemen proyek diantaranya:

 Aktivitas mana yang menjadi titik kritis bagi jalannya proyek?

 Menentukan sasaran dan tujuan proyek? Mengatur sumber daya dan jadwal
pada aktivitas proyek?

Keputusan terkait Produk atau Jasa

Menghasilkan produk yang sukses di pasaran tidak semudah mempunyai ide yang
dirasa baik dan mengimplementasikannya. Hal ini membuat keputusan terkait
pengembangan produk dan jasa merupakan serangkaian proses yang kompleks.

 Produk / Jasa apa yang diinginkan pelanggan?

 Bagaimana menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik?

Keputusan terkait Penggunaan Teknologi

Penggunaan teknologi yang tepat sangat berpengaruh terhadap performa perusahaan.


Dari sejarahnya, perusahaan yang mampu memanfaatkan teknologi dengan baik akan
memiliki peluang untuk menjadi perusahaan yang memimpin di bidangnya. Trend
penggunaan teknologi selalu berkembang contohnya pada awal revolusi industri
penggunaan mesin uap adalah teknologi yang sangat canggih, tapi kini telah menjadi
sangat usang karena sudah mulai digunakannya robot untuk otomasi industri. Pada
awal revolusi informasi, penggunaan teknologi software berbasis internet adalah

17
suatu hal yang dianggap terdepan, namun saat ini teknologi tersebut adalah hal
lumrah yang sudah menjadi bagian dari perusahaan. Beberapa diskusi terkait
penggunaan teknologi adalah sbb.

 Teknologi apa yang dapat membantu operasional perusahaan?

 Teknologi apa yang punya peluang akan berkembang dan digunakan


kedepannya sehingga perusahaan bisa mengantisipasi jika perlu melakukan
adaptasi lebih awal?

 Bagaimana mengadopsi teknologi baru bagi perusahaan?

Keputusan terkait Implementasi Lean pada Perusahaan

Filosofi utama dalam implementasi konsep lean / ramping pada perusahaan adalah
menghasilkan / memproduksi lebih dengan sumber daya yang minimal. Dimana
metode utamanya adalah melakukan eliminasi terhadap segala hal yang dianggap
sebagai waste. Waste dalam hal ini adalah segala sesuatu baik itu berupa kegiatan,
proses, maupun barang yang tidak memberikan nilai tambah produk akhir yang
dihasilkan. Beberapa hal yang menjadi diskusi dalam penerapan lean adalah sbb.

 Bagaimana memanfaatkan sumber daya yang seminimal mungkin untuk


mendapatkan hasil yang maksimal.

 Bagaimana memperoleh arus kerja yang lancar dan sistem ramping yang
menggunakan sumberdaya secara efisien?

18
19
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Didalam makalah ini kita bahas secara ringkas mengenai pengertian produksi,
merupakan kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan dan
menambah kegunaan atau utilitas suatu barang atau jasa. Yang terkait dalam
pengertian produksi dan operasi. Dan juga tujuan dari perencanaan produksi dan juga
tahapan Routing, Scheduling, Dispatching,Follou up

Dalam makalah ini dibahas secara ringkas mengenai manajemen operasional.


Kemudian pembahasan dilanjutkan lebih terperinci membahas beberapa keputusan
yang umum diambil dalam kegiatan manajemen operasional. Keputusan-keputusan
tersebut diantaranya terkait: manajemen kualitas, manajemen rantai pasok,
manajemen persediaan, manajemen permintaan, perencanaan kapasitas, perencanaan
strategis-taktikal-operasional, manajemen proyek, manajemen produk & jasa,
penggunaan teknologi, dan implementasi lean.

Makalah l ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara umum terkait


keputusan-keputusan dalam manajemen operasional. Bagi berminat untuk
mempelajari lebih dalam terkait konsep dan implementasi manajemen operasional,

20

Anda mungkin juga menyukai