Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH DASAR-DASAR MENEJEMEN

MENEJEMEN PRODUKSI

Kelompok V

EDI KURNIAWAN (20011014018)

DEAN AMALIA RAHYANI (20011014029)

AULIA PUTRI LESTARI (20011014005)

RANDIKA (20011014046)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW,
keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan Semoga kita termasuk
dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.

Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada


semua pihak yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga
selesainya makalah ini. Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini
dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca,
menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya saya dapat
memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya
kekurangan, baik dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang
dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh
sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran kepada segenap pembaca yang
bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari.

Makassar 5 Juni 2022

Penyusun
DAFTAR PUSTAKA

Contents
SAMPUL.............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................6
A. Pengertian Manajemen Produksi...............................................................................6
B. Perkembangan Manajemen Produksi........................................................................6
C. Ruang Lingkup Manajemen Produksi.........................................................................7
D. Fungsi dan Tujuan Manajemen Produksi...................................................................8
E. Strategi, Manufaktur, dan Manajemen Produksi.......................................................9
F. Manajemen Produksi dan Lingkungannya................................................................10
G. Pembuatan Keputusan dalam Manajemen Produksi...............................................11
BAB III...............................................................................................................................14
PENUTUP..........................................................................................................................14
A. Kesimpulan..............................................................................................................14
B. Saran........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang
bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu
memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan
kepada konsumen atas produk yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen
menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk
yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen. Dalam mencapai strategi
pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah satunya perusahaan
dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran
pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam
melakukan keputusan pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka
terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa
perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan
produk yang ditawarkan akan sia-sia.

Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama


berkembang, dan sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi
keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan di dalam pangsa pasar. oleh
karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk
menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produknya. Apabila
strategi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan
produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan.
Manajemen operasi (MO) mulai berkembang pesat sejak tahun 1910-an. Pada saat
itu Frederick W Taylor mengembangkan konsep yang terkait dengan efisiensi di
bidang produksi dengan menggunakan pendekatan ilmiah untuk menghitung
produktivitas, menggunakan fungsi manajemen untuk menemukan dan
menggunakan aturan dan prosedur dalam operasi sistem produksi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:

1.Apa konsep manajemen produksi?

2.Bagaimana perkembangan manajemen produksi?

3.Bagaimana ruang lingkup manajemen produksi?


4.Apa fungsi dan tujuan manajemen produksi?

5.Bagaimana strategi, manufaktur, dan manajemen produksi?

6.Bagaimana manajemen produksi dan lingkungannya?

7.Bagaimana pembuatan keputusan dalam manajemen produksi?


BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen berasal dari kata manage yang artinya mengatur, sedangkan
menurut Parker Follet manajemen adalah “seni melaksanakan pekerjaan melalui
orang lain”. Menurut Peter Drucker manajemen lebih menekankan bagaimana
seorang direktur memiliki sifat kepemimpinan yang bisa mendesain
pengorganisasian dalam mengambil keputusan atau pencapaian tujuan.

Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang
mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output). Sedangkan
produksi dalam istilah ekonomi mengacu pada segala kegiatan dalam menciptakan
dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa yang membutuhkan
faktor-faktor produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja, dan skills
(organizational, managerial and technical skills).

Manajemen produksi merupakan salah satu bagian di bidang manajemen


yang mempunyai peran dalam mengkoordinasikan kegiatan untuk mencapai
tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu di buat keputusan-keputusan yang
berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa
yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian,
manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan
dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

B. Perkembangan Manajemen Produksi


Ilmu manajemen berkembang hampir seumur dengan lamanya manusia
menghuni bumi ini. Banyak catatan membuktikan bahwa manajemen sudah di
terapkan sejak jaman kuno. Penafsiran tulisan kuno di Mesir yang di perkirakan di
tulis tahun 1300 sebelum Masehi menunjukkan bahwa organisasi dan administrasi
negara telah di terapkan oleh para pelaksana negara pada zaman kuno.

Sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bagian dari


manajemen itu mengkhususkan diri untuk mengejar tujuannya masing-masing.
Manajemen produksi termasuk ke dalam bidang manajemen yang mengkhususkan
tujuannya. Manajemen produksi berkembang mengikuti perkembangan konsumsi
masyarakat terhadap produk yang di hasilkan.
Perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan beberapa faktor yang
menunjang yaitu:

 Adanya pembagian kerja dan spesialisasi;


 Revolusi industri;
 Perkembangan alat dan teknologi;
 Perkembangan ilmu dan metode kerja.

C. Ruang Lingkup Manajemen Produksi


Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen
yang mempunyai peran dalam mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk
mencapai tujuan. Manajemen produksi dapat diterapkan di berbagai jenis
organisasi atau perusahaan seperti industri manufaktur, perkebunan, pertanian,
UKM maupun di bidang jasa. Manajemen produksi juga diperlukan dalam
pengaturan bangunan atau ruangan, mesin maupun peralatan, proses dalam
produksi, pengaturan tenaga kerja dan berbagai kegiatan operasi lainnya. Kegiatan
produksi ini dapat dibedakan dalam dua kelompok utama, yaitu organisasi
manufaktur dan organisasi jasa.

Manajemen produksi merupakan kegiatan yang cakupannya cukup luas di


mulai dari analisis dan penetapan keputusan-keputusan sebelum dimulainya
produksi. Penambahan dan perancangan atau desain sistem produksi meliputi:

a) Seleksi dan desain hasil produksi, Kegiatan produksi harus dapat


menghasilkan produk-produk barang atau jasa dengan cara efektif dan
efisien serta dengan kualitas yang baik.
b) Seleksi dan perancangan proses serta peralatan, Setelah dilakukan seleksi
terhadap produk, kegiatan yang harus dilakukan adalah menentukan jenis
proses yang akan digunakan serta peralatannya.
c) Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi, Dalam pemilihan lokasi,
perlu diperhatikan faktor jarak, kelancaran dan biaya pengangkutan dari
bahan baku serta biaya pengangkutan barang jadi ke pasar.
d) Rancangan tata letak (layout) dan arus kerja atau proses, Rancangan tata
letak harus mempertimbangkan antara lain kelancaran arus kerja,
optimalisasi waktu pergerakan dalam proses, kemungkinan kerusakan
yang terjadi karena pergerakan dalam proses.
e) Rancangan tugas, Rancangan tugas harus merupakan kesatuan dari human
engineering, dalam rangka menghasilkan rancangan kerja yang optimal.
f) Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kualitas, Dalam strategi
produksi dan operasi harus terdapat pernyataan tentang maksud dan tujuan
produksi dan operasi serta misi dan kebijakan-kebijakan dasar untuk lima
bidang yaitu, proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan mutu.

Ruang lingkup manajemen produksi memiliki tiga kategori keputusan atau


kebijakan utama yang tercakup di dalamnya, yaitu sebagai berikut:

 Keputusan atau kebijakan mengenai desain. Desain dalam hal ini


tergolong tipe keputusan berjangka panjang, dan dalam arti yang luas
meliputi penentuan desain dari produk yang akan dihasilkan, desain atau
lokasi dan tata letak pabrik, desain atas kegiatan pengadaan masukan yang
diperlukan, desain atas metode dan teknologi pengolahan, desain atas
organisasi perusahaan, dan desain atas job description dan job
specification.
 Keputusan atau kebijakan mengenai proses transformasi (operations).
Keputusan operasi ini berjangka pendek, berkaitan dengan keputusan
taktis, dan operasi. Di dalamnya terkait jadwal produksi, gilir kerja (shift)
dari personal pabrik, anggaran produksi, jadwal penyerahan masukan ke
subsistem pengolahan, dan jadwal penyerahan keluaran ke pelanggan atau
penyelesaian produk.
 Keputusan atau kebijakan perbaikan terus-menerus dari sistem operasi.
Karena sifatnya berkesinambungan (terus-menerus), maka kebijakan
tersebut bersifat rutin. Kegiatan yang terakup di dalamnya pada pokoknya
meliputi perbaikan terus-menerus dari mutu keluaran, keefektifan dan
keefisienan sistem, kapasitas dan kompetensi dari para pekerja, perawatan
sarana kerja atau mesin, serta perbaikan terus-menerus atas metode
penyelesaian atau pengerjaan produk.

D. Fungsi dan Tujuan Manajemen Produksi


1. Fungsi Manajemen Produksi

Secara umum fungsi produksi terkait dengan pertanggung jawaban dalam


pengolahan dan mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output)
berupa barang atau jasa yang akan memberikan hasil pendapat bagi perusahaan.
Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi adalah:

 Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk


pengolahan masukan (input).
 Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian
yang perlu untuk penetapan dan metode yang akan dijalankan sehingga
proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
 Perencanaan, merupakan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan
produksi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode
tertentu.
 Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin
terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga
maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (input)
pada kenyataannya dapat dilaksanakan.

2. Tujuan Manajemen Produksi

 Perencanaan produksi, bertujuan agar dilakukannya persiapan yang


sistematis bagi produksi yang akan dijalankan. Keputusan yang harus
dihadapi dalam perencanaan produksi.
 Pengendalian produksi bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal demi
biaya seoptimal mungkin.
 Pengawasan produksi bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan
sesuai dengan rencana.

E. Strategi, Manufaktur, dan Manajemen Produksi


Secara umum, manajemen bisnis global (internasional) meliputi dua hal
yaitu kegiatan produksi dan manajemen bahan baku. Kegiatan tersebut
dilaksanakan dengan tujuan untuk menekan biaya penciptaan nilai dan untuk
melayani kebutuhan konsumen dengan baik (nilai tambah). Produksi didefinisikan
sebagai kegiatan mengubah barang mentah menjadi barang setengah jadi atau
barang jadi sehingga dapat menambah nilai guna barang tersebut. Produksi
merupakan kegiatan yang mencakup penciptaan suatu produk. Namun istilah
produksi tidak hanya digunakan dalam penciptaan barang saja tetapi juga
digunakan dalam kegiatan jasa.

Manajemen bahan adalah kegiatan mengatur (planing, organazing,


actuating, controlling) penyebaran material fisik melalui rantai nilai. Mulai dari
usaha mendapatkan material tersebut melalui produksi sampai pendistribusiannya.
Fungsi manajemen bahan bagi pihak internal perusahaan adalah biaya produksi
yang lebih rendah dan peningkatan kualitas produk secara simultan melalui
peniadaan produk rusak atau cacat baik dari rantai suplai dan proses pabrikasi.
Perusahaan yang mengembangkan kontrol kualitasnya dapat mengurangi
biaya penciptaan nilai melalui 3 cara yaitu:

a) Memanfaatkan waktu seefektif dan seefisien mungkin dalam


memproduksi barang sehingga tidak terdapat produk yang kurang
berkualitas dan tidak dapat dijual.
b) Meningkatkan kualitas produk dengan menekan biaya pekerjaan ulang
(rework) dan biaya tambahan (scrap costs).
c) Meminimalkan biaya jaminan dan biaya pekerjaan ulang untuk
mendapatkan kualitas produk yang lebih baik.

F. Manajemen Produksi dan Lingkungannya


1. Pentingnya Manajemen Operasi

Alasan pertama pentingnya mempelajari manajemen produksi adalah


topik-topik yang dipelajari dalam manajemen produksi berkaitan dengan desain,
operasi dan pengawasan sisi penawaran organisasi-organisasi. Semua organisasi
ada untuk memenuhi permintaan tersebut. Dengan pemahaman dasar tentang apa
yang dilakukan untuk mengembangkan dan mengoperasikan sistem-sistem
produksi, para manajer pemasaran dapat melayani pasar dan mengelola tenaga
penjualan mereka dengan secara lebih baik bila mereka memahami kemampuan
dan keterbatasan sistem permintaan-penawaran total mereka, pengenalan produk
baru, dan kemampuan produk baru. Manajer keuangan dapat merencanakan
ekspansi kapasitas dan akan dapat memahami tujuan-tujuan persediaan secara
lebih baik.

Para akuntan mementingkan ini untuk memberi informasi akuntansi biaya,


rasio-rasio pemanfaatan kapasitas, penilaian persediaan, dan informasi lain untuk
pengawasan. Para manajer personalia juga dapat memperoleh suatu pengetahuan
tentang kompleksitas desain pekerjaan, fungsi-fungi yang dilaksanakan manajer
produksi, serta keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan mereka.

Alasan kedua pentingnya mempelajari manajemen operasi adalah bahwa


sekitar 70 persen aktiva-aktiva dalam berbagai organisasi manufakturing dan
pemrosesan adalah berbentuk persediaan-persediaan, pabrik dan peralatan yang
secara langsung atau tidak langsung berada di bawah pengawasan para manajer
produksi atau operasi manajer, manajer bahan, manajer peralihan, dan para
penyelia produksi yang semuanya merupakan anggota organisasi manajemen
operasi dan produksi.
Alasan ketiga adalah untuk memperoleh pengetahuan tentang berbagai
macam tekanan yang dihadapi manajer sebagai usaha mereka untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat. Para manajer produksi
dan operasi harus memenuhi keinginan pemilik, sebagai pemegang saham
perusahaan atau anggota legislatif. Tetapi, di lain sisi mereka harus beroperasi
dalam sistem sosial dan mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap masyarakat.

Alasan terakhir untuk mempelajari manajemen produksi atau operasi


adalah bahwa ada kesempatan pekerjaan dan karier yang cerah bagi individu
kreatif yang berminat terjun dalam karier profesional di bidang manajemen
produksi atau operasi dan manajemen pelatihan.

2. Hubungan Fungsi Produksi dan Lingkungannya

Pesanan-pesanan diterima oleh departemen penjualan yang merupakan


bagian fungsi pemasaran; bahan mentah dan suplai didapatkan melalui fungsi
pembelian; modal untuk pembelian berbagai peralatan datang dari fungsi
keuangan; tenaga kerja diperoleh melalu fungsi personalia; dan produk dikirim
oleh fungsi distribusi. Penyanggan fungsi produksi dari pengaruh lingkungan
secara langsung diperlakukan untuk alasan di antaranya interaksi dengan unsur-
unsur lingkungan, proses transformasi teknologi yang lebih efisien daripada
proses yang diperlukan dalam pengadaan masukan dan penjualan produk akhir,
keterampilan manajerial yang diperlukan untuk keberhasilan operasi proses
transformasi sering berbeda dengan yang diperlukan untuk keberhasilan operasi
pemasaran, personalia, atau keuangan.

3. Organisasi Formal Fungsi Produksi

Pengorganisasian fungsi produksi merupakan proses penyusun struktur


organisasi departemen produksi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber
daya yang dimiliknya, dan lingkungan yang melingkupinya.

G. Pembuatan Keputusan dalam Manajemen Produksi


Pembuatan keputusan merupakan elemen penting manajemen operasi dan
produksi. Pembuatan keputusan dapat dipandang dari berbagai perspektif yang
berbeda. Pembuatan keputusan merupakan keseluruhan proses pencapaian suatu
keputusan dari identifikasi awal melalui pengembangan dan penilaian alternatif-
alternatif sampai pemilihannya. Proses pembuatan keputusan diawali dengan
perumusan masalah yang dilakukan dengan menguji hubungan sebab-akibat,
mencari penyimpangan-penyimpangan, dan yang paling penting adalah
berkonsultasi dengan pihak lain. Selanjutnya pengembangan alternatif-alternatif
dengan mengumpulkan dan analisa data yang relevan. Dari dat tersebut ditentukan
alternatif dikembangkan sebelum diambil suatu keputusan.

Setelah dikembangkannya alternatif maka langkah selanjutnya adalah


evaluasi alternatif- alternatif yang tergantung pada kriteria pemilihan keputusan
yang tepat. Evaluasi alternatif dipermudah dengan penggunaan model-model
matematik formal. Ini memungkinkan pembuat keputusan untuk
menguantifikasikan kriteria dan batasan-batasan serta mengevaluasi berbagai
alternatif berdasarkan kerangka model. Pemilihan alternatif dilakukan untuk
mengevaluasi alternatif-alternatif untuk mempermudah alternatif yang tinggi.
Alternatif yang terpilih sering hanya berdasarkan jumlah informasi terbatas yang
tersedia bagi manajer dan ketidaksempurnaan keputusan manajer. Pilihan
alternatif terbaik pun sering merupakan kompromi berbagai faktor yang
dipertimbangkan.

Implementasi keputusan. Suatu keputusan belum selesai sebelum


diterapkan dalam praktik. Langkah ini sama krusialnya dengan proses pembuatan
keputusan secara keseluruhan. Pemahaman akan perubahan organisasi adalah
kunci sukses implementasi. Implementasi tidak sekedar menyangkut pemberian
perintah, namun dalam hal ini manajer harus menetapkan jadwal kegiatan atau
anggaran, mengadakan dengan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan
serta melimpahkan wewenang dan tanggung jawab tertentu.

Dalam situasi dan kondisi yang semakin berkembang, maka banyak


perusahaan yang membuat keputusan untuk mengembangkan bisnis ke dunia
internasional. Ada beberapa alasan yang mendasari perusahaan menjadi global. Di
antaranya adalah sebagai berikut:

1. Efisiensi biaya

Banyak cara yang telah dilakukan oleh perusahaan yang beroperasi secara
global atau secara internasional untuk dapat mengurangi berbagai biaya, antara
lain dengan cara:

 Pemilihan lokasi yang menyediakan biaya tenaga kerja rendah.


 Pemanfaatan adanya kesepakatan perdagangan yang berdampak pada
kemajuan perusahaan.

2. Perbaikan manajemen rantai pasokan

Dengan menempatkan fasilitas di suatu negara di mana sumber daya


tertentu berada, maka pengelolaan manajemen rantai pasokan dapat lebih
terjamin.
3. Pemberian produk yang lebih baik

Karena karakteristik produk yang diinginkan konsumen sangat bervariasi


dan ditentukan oleh masing-masing lokasi maka banyak perusahaan yang
beroperasi secara internasional menempatkan diri di suatu Negara tertentu maka
produk perusahaan tersebut dipasarkan, misalnya disesuaikan dengan budaya yang
berlaku.

4. Menarik pasar baru

Perusahaan yang wilayah pemasarannya di dalam negeri sudah terbatas,


maka dapat memanfaatkan pasar luar negeri yang masih terbuka untuk digunakan
sebagai tempat usaha dengan memperhatikan berbagai aspek.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pentingnya mempelajari manajemen produksi adalah topik-topik yang
dipelajari dalam manajemen produksi berkaitan dengan desain, operasi dan
pengawasan sisi penawaran organisasi-organisasi. Proses pembuatan keputusan
diawali dengan perumusan masalah yang dilakukan dengan menguji hubungan
sebab-akibat, mencari penyimpangan-penyimpangan, dan yang paling penting
adalah berkonsultasi dengan pihak lain.

Dapat disimpulkan, tanpa adanya perencanaan yang matang, pengaturan


yang bagus serta pengawasan akan mengakibatkan jeleknya hasil produksi. Di
samping hasil produksi yang harus bagus kualitasnya juga harus di pikirkan pula
agar jangan sampai terjadi hasil produksi bagus tapi ongkos yang diperlukan
untuk keperluan itu terlalu besar. Biaya produksi yang terlalu tinggi akan
berakibat harga pokok produksinya menjadi besar dan hal ini akan mengakibatkan
tingginya harga jual produk, sehingga akan tidak terjangkau oleh konsumen.
Inilah yang merupakan tugas dari bagian produksi. Tugas-tugas tersebut akan
dapat terlaksana dengan baik dengan mengacu pada pedoman kerja tertentu.
Pedoman kerja yang harus menjadi arah kerja bagi bagian produksi.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat beberapa
kesalahan baik dari isi dan cara penulisan. Untuk itu kami sebagai penulis mohon
maaf apabila pembaca merasa kurang puas dengan hasil yang kami sajikan, dan
kritik beserta saran juga kami harapkan agar dapat menambah wawasan untuk
memperbaiki penulisan makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_produksi

http://rankingpertama.blogspot.co.id/2017/04/makalah-manajemen-produksi.html

http://baharuddinrofid.blogspot.co.id/2014/09/makalah-manajemen-produksi.html

Anda mungkin juga menyukai