Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN PRODUKSI

Oleh:
Decequen Putri Setiadi
Kelas

PEMERINTAH PROVINSI
DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN SMA NEGERI
2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW,
keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan Semoga kita termasuk
dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga
selesainya makalah ini. Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini
dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para
pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya saya dapat
memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya
kekurangan, baik dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian
yang dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh keterbatasan yang dimiliki kami.
Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran kepada segenap pembaca
yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari.

Jakarta, 17 Agustus
1945 Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Manajemen Produksi 3
B. Perkembangan Manajemen Produksi 3
C. Ruang Lingkup Manajemen Produksi 4
D. Fungsi dan Tujuan Manajemen Produksi 6
E. Strategi, Manufaktur, dan Manajemen Produksi 7
F. Manajemen Produksi dan Lingkungannya 7
G. Pembuatan Keputusan dalam Manajemen Produksi 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 12
B. Saran 12
DAFTAR PUSTAKA

2
1

A. Latar Belakang
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang
bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama
yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan
kepuasan kepada konsumen atas produk yang dihasilkannya, karena
kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam
menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen.
Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk
diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran
pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah
satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian
suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh
konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan
banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan
akan sia-sia.
Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama
berkembang, dan sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangat
mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan di dalam
pangsa pasar. oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat
memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam
memasarkan produknya. Apabila strategi pemasaran yang dilaksanakan
perusahaan tersebut mampu memasarkan produknya dengan baik, hal ini
akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan. Manajemen operasi (MO)
mulai berkembang pesat sejak tahun 1910-an. Pada saat itu Frederick W
Taylor mengembangkan konsep yang terkait dengan efisiensi di bidang
produksi dengan menggunakan pendekatan ilmiah untuk menghitung
produktivitas, menggunakan fungsi manajemen untuk menemukan dan
menggunakan aturan dan prosedur dalam operasi sistem produksi.

1
BAB I
PENDAHULUAN

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan masalah
yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Apa konsep manajemen produksi?
2. Bagaimana perkembangan manajemen produksi?
3. Bagaimana ruang lingkup manajemen produksi?
4. Apa fungsi dan tujuan manajemen produksi?
5. Bagaimana strategi, manufaktur, dan manajemen produksi?
6. Bagaimana manajemen produksi dan lingkungannya?
7. Bagaimana pembuatan keputusan dalam manajemen produksi?
4

A. Pengertian Manajemen Produksi


Manajemen berasal dari kata manage yang artinya mengatur,
sedangkan menurut Parker Follet manajemen adalah “seni melaksanakan
pekerjaan melalui orang lain”. Menurut Peter Drucker manajemen lebih
menekankan bagaimana seorang direktur memiliki sifat kepemimpinan yang
bisa mendesain pengorganisasian dalam mengambil keputusan atau
pencapaian tujuan.
Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses
yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output).
Sedangkan produksi dalam istilah ekonomi mengacu pada segala kegiatan
dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa
yang membutuhkan faktor-faktor produksi berupa tanah, modal, tenaga
kerja, dan skills (organizational, managerial and technical skills).
Manajemen produksi merupakan salah satu bagian di bidang
manajemen yang mempunyai peran dalam mengkoordinasikan kegiatan
untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu di buat
keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk
mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa
yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk
mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

B. Perkembangan Manajemen Produksi


Ilmu manajemen berkembang hampir seumur dengan lamanya
manusia menghuni bumi ini. Banyak catatan membuktikan bahwa
manajemen sudah di terapkan sejak jaman kuno. Penafsiran tulisan kuno di
Mesir yang di perkirakan di tulis tahun 1300 sebelum Masehi menunjukkan

3
BAB II
PEMBAHASA
bahwa organisasi dan administrasi negara telah di terapkan oleh para
pelaksana negara pada zaman kuno.
Sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bagian dari
manajemen itu mengkhususkan diri untuk mengejar tujuannya masing-
masing. Manajemen produksi termasuk ke dalam bidang manajemen yang
mengkhususkan tujuannya. Manajemen produksi berkembang mengikuti
perkembangan konsumsi masyarakat terhadap produk yang di hasilkan.
Perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan
beberapa faktor yang menunjang yaitu:
1. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi;
2. Revolusi industri;
3. Perkembangan alat dan teknologi;
4. Perkembangan ilmu dan metode kerja.

C. Ruang Lingkup Manajemen Produksi


Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang
manajemen yang mempunyai peran dalam mengkoordinasikan berbagai
kegiatan untuk mencapai tujuan. Manajemen produksi dapat diterapkan di
berbagai jenis organisasi atau perusahaan seperti industri manufaktur,
perkebunan, pertanian, UKM maupun di bidang jasa.
Manajemen produksi juga diperlukan dalam pengaturan bangunan
atau ruangan, mesin maupun peralatan, proses dalam produksi, pengaturan
tenaga kerja dan berbagai kegiatan operasi lainnya. Kegiatan produksi ini
dapat dibedakan dalam dua kelompok utama, yaitu organisasi manufaktur
dan organisasi jasa.
Manajemen produksi merupakan kegiatan yang cakupannya cukup
luas di mulai dari analisis dan penetapan keputusan-keputusan sebelum
dimulainya produksi. Penambahan dan perancangan atau desain sistem
produksi meliputi:
5

1. Seleksi dan desain hasil produksi, Kegiatan produksi harus dapat


menghasilkan produk-produk barang atau jasa dengan cara efektif dan
efisien serta dengan kualitas yang baik.
2. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan, Setelah dilakukan seleksi
terhadap produk, kegiatan yang harus dilakukan adalah menentukan jenis
proses yang akan digunakan serta peralatannya.
3. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi, Dalam pemilihan lokasi,
perlu diperhatikan faktor jarak, kelancaran dan biaya pengangkutan dari
bahan baku serta biaya pengangkutan barang jadi ke pasar.
4. Rancangan tata letak (layout) dan arus kerja atau proses, Rancangan tata
letak harus mempertimbangkan antara lain kelancaran arus kerja,
optimalisasi waktu pergerakan dalam proses, kemungkinan kerusakan
yang terjadi karena pergerakan dalam proses.
5. Rancangan tugas, Rancangan tugas harus merupakan kesatuan dari
human engineering, dalam rangka menghasilkan rancangan kerja yang
optimal.
6. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kualitas, Dalam strategi
produksi dan operasi harus terdapat pernyataan tentang maksud dan
tujuan produksi dan operasi serta misi dan kebijakan-kebijakan dasar
untuk lima bidang yaitu, proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan
mutu.
Ruang lingkup manajemen produksi memiliki tiga kategori keputusan
atau kebijakan utama yang tercakup di dalamnya, yaitu sebagai berikut:
1. Keputusan atau kebijakan mengenai desain. Desain dalam hal ini
tergolong tipe keputusan berjangka panjang, dan dalam arti yang luas
meliputi penentuan desain dari produk yang akan dihasilkan, desain atau
lokasi dan tata letak pabrik, desain atas kegiatan pengadaan masukan
yang diperlukan, desain atas metode dan teknologi pengolahan, desain
atas organisasi perusahaan, dan desain atas job description dan job
specification.
6

2. Keputusan atau kebijakan mengenai proses transformasi (operations).


Keputusan operasi ini berjangka pendek, berkaitan dengan keputusan
taktis, dan operasi. Di dalamnya terkait jadwal produksi, gilir kerja (shift)
dari personal pabrik, anggaran produksi, jadwal penyerahan masukan ke
subsistem pengolahan, dan jadwal penyerahan keluaran ke pelanggan
atau penyelesaian produk.
3. Keputusan atau kebijakan perbaikan terus-menerus dari sistem operasi.
Karena sifatnya berkesinambungan (terus-menerus), maka kebijakan
tersebut bersifat rutin. Kegiatan yang terakup di dalamnya pada
pokoknya meliputi perbaikan terus-menerus dari mutu keluaran,
keefektifan dan keefisienan sistem, kapasitas dan kompetensi dari para
pekerja, perawatan sarana kerja atau mesin, serta perbaikan terus-
menerus atas metode penyelesaian atau pengerjaan produk.

D. Fungsi dan Tujuan Manajemen Produksi


1. Fungsi Manajemen Produksi
Secara umum fungsi produksi terkait dengan pertanggung
jawaban dalam pengolahan dan mentransformasikan masukan (input)
menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa yang akan
memberikan hasil pendapat bagi perusahaan. Empat fungsi terpenting
dalam fungsi produksi adalah:
a. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan
untuk pengolahan masukan (input).
b. Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa
pengorganisasian yang perlu untuk penetapan dan metode yang akan
dijalankan sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara
efektif dan efisien.
c. Perencanaan, merupakan keterkaitan dan pengorganisasian dari
kegiatan produksi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau
periode tertentu.
7

d. Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin


terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga
maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan
(input) pada kenyataannya dapat dilaksanakan.
2. Tujuan Manajemen Produksi
a. Perencanaan produksi, Bertujuan agar dilakukannya persiapan yang
sistematis bagi produksi yang akan dijalankan. Keputusan yang harus
dihadapi dalam perencanaan produksi
b. Pengendalian produksi Bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal
demi biaya seoptimal mungkin.
c. Pengawasan produksi Bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat
berjalan sesuai dengan rencana.

E. Strategi, Manufaktur, dan Manajemen Produksi


Secara umum, manajemen bisnis global (internasional) meliputi dua
hal yaitu kegiatan produksi dan manajemen bahan baku. Kegiatan tersebut
dilaksanakan dengan tujuan untuk menekan biaya penciptaan nilai dan untuk
melayani kebutuhan konsumen dengan baik (nilai tambah).
Produksi didefinisikan sebagai kegiatan mengubah barang mentah
menjadi barang setengah jadi atau barang jadi sehingga dapat menambah
nilai guna barang tersebut. Produksi merupakan kegiatan yang mencakup
penciptaan suatu produk. Namun istilah produksi tidak hanya digunakan
dalam penciptaan barang saja tetapi juga digunakan dalam kegiatan jasa.
Manajemen bahan adalah kegiatan mengatur (planing, organazing,
actuating, controlling) penyebaran material fisik melalui rantai nilai. Mulai
dari usaha mendapatkan material tersebut melalui produksi sampai
pendistribusiannya. Fungsi manajemen bahan bagi pihak internal perusahaan
adalah biaya produksi yang lebih rendah dan peningkatan kualitas produk
8

secara simultan melalui peniadaan produk rusak atau cacat baik dari rantai
suplai dan proses pabrikasi.
Perusahaan yang mengembangkan kontrol kualitasnya dapat
mengurangi biaya penciptaan nilai melalui 3 cara yaitu:
1. Memanfaatkan waktu seefektif dan seefisien mungkin dalam
memproduksi barang sehingga tidak terdapat produk yang kurang
berkualitas dan tidak dapat dijual.
2. Meningkatkan kualitas produk dengan menekan biaya pekerjaan ulang
(rework) dan biaya tambahan (scrap costs).
3. Meminimalkan biaya jaminan dan biaya pekerjaan ulang untuk
mendapatkan kualitas produk yang lebih baik.

F. Manajemen Produksi dan Lingkungannya


1. Pentingnya Manajemen Operasi
Alasan pertama pentingnya mempelajari manajemen produksi
adalah topik-topik yang dipelajari dalam manajemen produksi berkaitan
dengan desain, operasi dan pengawasan sisi penawaran organisasi-
organisasi. Semua organisasi ada untuk memenuhi permintaan tersebut.
Dengan pemahaman dasar tentang apa yang dilakukan untuk
mengembangkan dan mengoperasikan sistem-sistem produksi, para
manajer pemasaran dapat melayani pasar dan mengelola tenaga
penjualan mereka dengan secara lebih baik bila mereka memahami
kemampuan dan keterbatasan sistem permintaan-penawaran total
mereka, pengenalan produk baru, dan kemampuan produk baru. Manajer
keuangan dapat merencanakan ekspansi kapasitas dan akan dapat
memahami tujuan-tujuan persediaan secara lebih baik.
Para akuntan mementingkan ini untuk memberi informasi
akuntansi biaya, rasio-rasio pemanfaatan kapasitas, penilaian persediaan,
dan informasi lain untuk pengawasan. Para manajer personalia juga dapat
memperoleh suatu pengetahuan tentang kompleksitas desain pekerjaan,
9

fungsi-fungi yang dilaksanakan manajer produksi, serta keterampilan-


keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan mereka.
Alasan kedua pentingnya mempelajari manajemen operasi adalah
bahwa sekitar 70 persen aktiva-aktiva dalam berbagai organisasi
manufakturing dan pemrosesan adalah berbentuk persediaan-
persediaan, pabrik dan peralatan yang secara langsung atau tidak
langsung berada di bawah pengawasan para manajer produksi atau
operasi manajer, manajer bahan, manajer peralihan, dan para penyelia
produksi yang semuanya merupakan anggota organisasi manajemen
operasi dan produksi.
Alasan ketiga adalah untuk memperoleh pengetahuan tentang
berbagai macam tekanan yang dihadapi manajer sebagai usaha mereka
untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap
masyarakat. Para manajer produksi dan operasi harus memenuhi
keinginan pemilik, sebagai pemegang saham perusahaan atau anggota
legislatif. Tetapi, di lain sisi mereka harus beroperasi dalam sistem sosial
dan mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap masyarakat.
Alasan terakhir untuk mempelajari manajemen produksi atau
operasi adalah bahwa ada kesempatan pekerjaan dan karier yang cerah
bagi individu kreatif yang berminat terjun dalam karier profesional di
bidang manajemen produksi atau operasi dan manajemen pelatihan.
2. Hubungan Fungsi Produksi Dan Lingkungannya
Pesanan-pesanan diterima oleh departemen penjualan yang
merupakan bagian fungsi pemasaran; bahan mentah dan suplai
didapatkan melalui fungsi pembelian; modal untuk pembelian berbagai
peralatan datang dari fungsi keuangan; tenaga kerja diperoleh melalu
fungsi personalia; dan produk dikirim oleh fungsi distribusi. Penyanggan
fungsi produksi dari pengaruh lingkungan secara langsung diperlakukan
untuk alasan di antaranya interaksi dengan unsur-unsur lingkungan,
proses transformasi teknologi yang lebih efisien daripada proses yang
1

diperlukan dalam pengadaan masukan dan penjualan produk akhir,


keterampilan manajerial yang diperlukan untuk keberhasilan operasi
proses transformasi sering berbeda dengan yang diperlukan untuk
keberhasilan operasi pemasaran, personalia, atau keuangan.
3. Organisasi Formal Fungsi Produksi
Pengorganisasian fungsi produksi merupakan proses penyusun
struktur organisasi departemen produksi yang sesuai dengan tujuan
organisasi, sumber daya yang dimiliknya, dan lingkungan yang
melingkupinya.

G. Pembuatan Keputusan dalam Manajemen Produksi


Pembuatan keputusan merupakan elemen penting manajemen
operasi dan produksi. Pembuatan keputusan dapat dipandang dari berbagai
perspektif yang berbeda. Pembuatan keputusan merupakan keseluruhan
proses pencapaian suatu keputusan dari identifikasi awal melalui
pengembangan dan penilaian alternatif-alternatif sampai pemilihannya.
Proses pembuatan keputusan diawali dengan perumusan masalah
yang dilakukan dengan menguji hubungan sebab-akibat, mencari
penyimpangan-penyimpangan, dan yang paling penting adalah berkonsultasi
dengan pihak lain. Selanjutnya pengembangan alternatif-alternatif dengan
mengumpulkan dan analisa data yang relevan. Dari dat tersebut ditentukan
alternatif dikembangkan sebelum diambil suatu keputusan.
Setelah dikembangkannya alternatif maka langkah selanjutnya adalah
evaluasi alternatif- alternatif yang tergantung pada kriteria pemilihan
keputusan yang tepat. Evaluasi alternatif dipermudah dengan penggunaan
model-model matematik formal. Ini memungkinkan pembuat keputusan
untuk menguantifikasikan kriteria dan batasan-batasan serta mengevaluasi
berbagai alternatif berdasarkan kerangka model. Pemilihan alternatif
dilakukan untuk mengevaluasi alternatif-alternatif untuk mempermudah
alternatif yang tinggi. Alternatif yang terpilih sering hanya berdasarkan
1

jumlah informasi terbatas yang tersedia bagi manajer dan


ketidaksempurnaan keputusan manajer. Pilihan alternatif terbaik pun sering
merupakan kompromi berbagai faktor yang dipertimbangkan.
Implementasi keputusan. Suatu keputusan belum selesai sebelum
diterapkan dalam praktik. Langkah ini sama krusialnya dengan proses
pembuatan keputusan secara keseluruhan. Pemahaman akan perubahan
organisasi adalah kunci sukses implementasi. Implementasi tidak sekedar
menyangkut pemberian perintah, namun dalam hal ini manajer harus
menetapkan jadwal kegiatan atau anggaran, mengadakan dengan
mengalokasikan sumber daya yang diperlukan serta melimpahkan wewenang
dan tanggung jawab tertentu.
Dalam situasi dan kondisi yang semakin berkembang, maka banyak
perusahaan yang membuat keputusan untuk mengembangkan bisnis ke
dunia internasional. Ada beberapa alasan yang mendasari perusahaan
menjadi global. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Efisiensi biaya
Banyak cara yang telah dilakukan oleh perusahaan yang
beroperasi secara global atau secara internasional untuk dapat
mengurangi berbagai biaya, antara lain dengan cara:
a. Pemilihan lokasi yang menyediakan biaya tenaga kerja rendah.
b. Pemanfaatan adanya kesepakatan perdagangan yang berdampak
pada kemajuan perusahaan.
2. Perbaikan manajemen rantai pasokan
Dengan menempatkan fasilitas di suatu negara di mana sumber
daya tertentu berada, maka pengelolaan manajemen rantai pasokan
dapat lebih terjamin.
3. Pemberian produk yang lebih baik
Karena karakteristik produk yang diinginkan konsumen sangat
bervariasi dan ditentukan oleh masing-masing lokasi maka banyak
perusahaan yang beroperasi secara internasional menempatkan diri di
1

suatu Negara tertentu maka produk perusahaan tersebut dipasarkan,


misalnya disesuaikan dengan budaya yang berlaku.
4. Menarik pasar baru
Perusahaan yang wilayah pemasarannya di dalam negeri sudah
terbatas, maka dapat memanfaatkan pasar luar negeri yang masih
terbuka untuk digunakan sebagai tempat usaha dengan memperhatikan
berbagai aspek.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pentingnya mempelajari manajemen produksi adalah topik-topik yang
dipelajari dalam manajemen produksi berkaitan dengan desain, operasi dan
pengawasan sisi penawaran organisasi-organisasi. Proses pembuatan
keputusan diawali dengan perumusan masalah yang dilakukan dengan
menguji hubungan sebab-akibat, mencari penyimpangan-penyimpangan, dan
yang paling penting adalah berkonsultasi dengan pihak lain.
Dapat disimpulkan, tanpa adanya perencanaan yang matang,
pengaturan yang bagus serta pengawasan akan mengakibatkan jeleknya hasil
produksi. Di samping hasil produksi yang harus bagus kualitasnya juga harus
di pikirkan pula agar jangan sampai terjadi hasil produksi bagus tapi ongkos
yang diperlukan untuk keperluan itu terlalu besar. Biaya produksi yang terlalu
tinggi akan berakibat harga pokok produksinya menjadi besar dan hal ini akan
mengakibatkan tingginya harga jual produk, sehingga akan tidak terjangkau
oleh konsumen. Inilah yang merupakan tugas dari bagian produksi. Tugas-
tugas tersebut akan dapat terlaksana dengan baik dengan mengacu pada
pedoman kerja tertentu. Pedoman kerja yang harus menjadi arah kerja bagi
bagian produksi.

B. Saran

Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat beberapa


kesalahan baik dari isi dan cara penulisan. Untuk itu kami sebagai penulis
mohon maaf apabila pembaca merasa kurang puas dengan hasil yang kami
sajikan, dan kritik beserta saran juga kami harapkan agar dapat menambah
wawasan untuk memperbaiki penulisan makalah kami.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://rankingpertama.blogspot.co.id/2017/04/makalah-manajemen-produksi.ht
ml

http://baharuddinrofid.blogspot.co.id/2014/09/makalah-manajemen-produksi.ht
ml

https://nadyanitasari.wordpress.com/2012/03/16/manajemen-produksi

https://ristimulyaa.wordpress.com/2011/12/03/manajemen-produksi

Anda mungkin juga menyukai