Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

RENCANA PENGEMBANGAN PRODUK BARU

PT UNILEVER INDONESIA, Tbk

Dosen pengampu: Fatma Amir Abdat, S.E, M.M

Disusun oleh:

1. Rani Setiana (43217120002)


2. Lia Amelia (43217120018)
3. Gita Oktavianti (43217120060)
4. Safira Nur Azizah (43217120067)
5. Liana Sri Ayu Wulandari (43217120097)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCUBUANA

JAKARTA
2018

Pengantar Manajemen dan Bisnis | 1


KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil’ alamin, Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Semesta
Alam, yang senantiasa melimpahkan curahan rahmat dan kasih sayang yang tiada hentinya
kepada penyusun sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat serta Salam tidak lupa
penyusun curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para
pengikutnya.

Tak lupa juga rasa terima kasih kepada Ibu Fatmah Amir Abdat, S.E, M.M selaku dosen
pengampu pada mata kuliah Pengantar Manajemen dan Bisnis Universitas Mercu Buana
Jakarta yang sudah memberikan tugas makalah ini.

. Makalah yang berjudul “Rencana Pengembangan Produk Baru PT Unilever Indonesia,


Tbk” disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Pengantar Manajemen
dan Bisnis. Makalah ini berisi tentang rencana dan proses pengembangan produk baru di PT
Unilever Indonesia, Tbk. Dalam penyusunannya melibatkan berbagai pihak, oleh sebab itu
penyusun mengucapkan terimakasih atas segala kontribusinya dalam membantu penyusunan
makalah ini.

Meski telah disusun secara maksimal, namun penyusun sebagai manusia biasa
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karenanya penyusun mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian.

Besar harapan penyusun makalah ini dapat menjadi sarana membantu masyarakat
dalam mencari sumber referensi mengenai Pemangku Kepentingan Bisnis dan Tanggung
Jawab Sosial Perusaahan. Semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari karya ini. Mohon
maaf apa bila ada kesalahan kata dalam penulisan, serta bila ada kalimat yang kurang
berkenan di hati pembaca. Atas segala perhatiannya penyusun mengucapkan terimakasih.

Tangerang Selatan, Juni 2018

Penyusun

Pengantar Manajemen dan Bisnis | 2


DAFTAR ISI

Kata Pengantar 1

Daftar Isi 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 3

B. Rumusan Masalah 3

C. Tujuan Penulisan 4

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Produk 5
B. Pengertian Pengembangan Produk 6
C. Tujuan Pengembangan Produk 7
D. Tahap dalam Pengembangan Produk Baru 7

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum 9
B. Proses Tahapan Pengembangan Produk Baru PT Unilever Indonesia 10

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan 16
B. Kata Penutup 17

Daftar Pustaka 18

Pengantar Manajemen dan Bisnis | 3


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Organisasi atau perusahaan, pastinya menginginkan untuk memproduksi suatu produk
yang lain dari yang lain dan pertama kali ada. Salah satu tantangan besar dalam
perencanaan pemasaran adalah bagiamana menciptakan dan mengembangkan gagasan-
gagasan tentang produk baru dan akhirnya berhasil memasarkannya. Karena belum tentu
produk baru yang dimunculkan oleh suatu organisasi atau perusahaan dapat diterima
dengan baik oleh konsumen.
Untuk mensukseskan gagasan-gagasan terhadapa pengembangan produk baru, suatu
perusahaan perlu melakukan beberapa tahapan, agar produk yang diciptakan tepat sasaran
dan diterima oleh pasar. Karena tujuan diciptakannya produk baru adalah menciptakan
inovasi baru yang suskes di pasaran dan juga perusahaan harus mengganti produk-produk
yang telah masuk ke tahap penurunan dalam daur ulang hidup produknya.
Pengembangan produk baru atau menciptakan produk baru merupakan tugas yang
sering terlupakan. Pada saat salah satu ataupun beberapa produk yang sedang dipasarkan
itu berada pada tahap “kedewasaan” , maka pengusaha haruslah mulai memanfaatkan
keuntungan yang diperolehnya dari produk yang berada pada tahap tersebut untuk
mengembangkan ide penciptaan produk baru. Produk baru inilah yang diharapkan nantinya
dapat menggantikan produk lama yang sedang jaya tersebut. Untuk alasan tersebutlah
penyusun membuat makalah dengan judul Rencana Pengembangan Produk Baru.

B. Rumusan Masalah
Beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Apakah produk itu?
2. Apakah yang dimaksud dengan pengembangan produk?
3. Apa saja tujuan pengembangan produk?
4. Bagaimanakah tahap – tahap dalam pengembangan produk baru?
5. Bagaimana proses pengembangan produk baru yang penyusun usulkan pada produk
kecantikan dari PT Unilever Indonesia, Tbk?

Pengantar Manajemen dan Bisnis | 4


C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat ditentukan tujuan dalam makalah ini
sebagai berikut:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan produk
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pengembangan produk
3. Mengetahui apa saja tujuan dari pengembangan produk
4. Mengetahui tahapan dari pengembangan produk baru
5. Mengetahui proses pengembangan produk yang telah penyusun usulkan pada produk
kecantikan PT Unilver Indonesia, Tbk

Pengantar Manajemen dan Bisnis | 5


BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Produk
Produk merupakan salah satu aspek penting dalam variabel marketing mix, produk juga
merupakan salah satu variabel yang menentukan dalam kegiatan suatu usaha. Tanpa
produk, suatu perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan untuk mencapai hasil yang
diharapkan.
Banyaknya pesaing dalam dunia bisnis memerlukan suatu bentuk produk yang berbeda
satu sama lainnya. Produk suatu perusahaan haruslah memiliki suatu keunggulan ataupun
kelebihan dibandingkan produk yang dihasilkan perusahaan lain, dalam hal ini perusahaan
pesaing.
Suatu produk tidak dapat dilepaskan dari pemuasan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Suatu produk juga tidak dapat dikatakan memiliki nilai jual jika produk tersebut
tidak menarik bagi konsumen untuk mendapatkan gambaran jelas mengenai produk
tersebut, para ahli mempunyai gambaran tentang definisi produk itu.
Pengertian produk menurut Kotler (2002:3):
Produk memiliki pengertian yang luas yaitu segala sesuatu yang ditawarkan, dimilki,
digunakan, atau dikonsumsikan sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan
termasuk didalamnya adalah fisik, jasa, orang, tempat, organisasi serta gagasan.
Sedangkan pengertian produk itu sendiri menurut Djaslim Saladin dan Yevis Marty
Oesman  (2002:71) terbagi dalam beberapa pengertian, yaitu
Pengertian Produk adalah:
a. Dalam pengertian sempitnya, produk adalah sekumpulan sifat-sifat fisik dan kimia yang
berwujud yang dihimpun dalam suatu bentuk yang serupa dan yang telah dikenal.
b. Dalam pemgertian secara luas, produk adalah sekelompok sifat-sifat yang berwujud
(tangible) dan tidak berwujud (intangible) yang didalamnya sudah tercakup warna,
harga, kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer dan pelayanan yang diberikan
produsen dan pengecer yang dapat diterima konsumen sebagai kepuasan yang
ditawarkan terhadap keinginan atau kebutuhan konsumen.
c. Secara umumnya, produk itu diartikan secara ringkas sebagai segala sesuatu yang
dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan atau keinginan manusia, baik yang
berwujud maupun tidak berwujud.

Pengantar Manajemen dan Bisnis | 6


Dari beberapa definisi tentang produk tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa produk 
adalah suatu bentuk barang atau jasa, yang ditawarkan dan telah dibuat sedemikian rupa
untuk ditawarkan atau dijual, dimiliki, dan digunakan atau dikonsumsikan agar dapat
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Produk baru adalah produk asli, penyempurnaan produk, modifikasi produk, dan
merek-merek baru yang dikembangkan sendiri di bagian penelitian.

B. Pengertian Pengembangan Produk


Dalam dunia bisnis dan marketing, istilah pengembangan produk (product
development) sudah lazim dibicarakan, dibahas dan dianalisis. Secara umum,
pengembangan produk dapat diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan perusahaan
untuk menambah manfaat, ciri, desain dan layanan pada barang dan jasa.
Pengertian pengembangan produk telah banyak dikemukakan para ahli, antara lain :
1. Assaury (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk (product development)
adalah suatu kegiatan atau aktifitas yang dilakukan dalam menghadapi kemungkinan
perubahan suatu produk ke arah yang lebih baik sehingga dapat memberikan daya
guna maupun daya pemuas yang lebih besar.
2. Stanton (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk (product development)
adalah suatu istilah yang terbatas mneliputi kegiatan teknis, seperti riset produk,
rekayasa dan desain.
3. Guiltinan (1991) mengatakan bahwa pengembangan produk (product develpoment)
adalah suatu kebutuhan dan keinginan yang selalu berubah mengakibatkan adanya
segmen baru atau adanya persaingan dan perubahan teknologi. 
4. Sigit (1992) mengatakan bahwa pengembangan produk (product development) disebut
juga merchandising adalah kegiatan-kegiatan manufacturer (pembuat barang) atau
middlemen (perantara) yang bermaksud melakukan penyesuaian barang-barang yang
dibuat atau ditawarkan untuk dijual atas permintaan pembeli.
5. Kotler dan Armstrong (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk adalah strategi
untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk baru atau yang
dimodifikasi ke segmen pasar yang sekarang.
Dari berbagai pengertian pengembangan produk tersebut di atas, dapat
disimpulkan bahwa pengembangan produk adalah suatu usaha yang dilakukan
perusahaan melalui perbaikan bentuk, penyederhanaan, pembentukan kembali,

Pengantar Manajemen dan Bisnis | 7


menambah desain atau model dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan konsumen
atau pelanggan. 

C. Tujuan Pengembangan Produk


Menurut Buchari Alma (2000:101) tujuan pengembangan produk adalah:
1. Untuk memenuhi keinginan konsumen yang belum puas
2. Untuk menambah omzet penjualan
3. Untuk memenangkan persaingan
4. Untuk mendayagunakan sumber-sumber produksi
5. Untuk meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang sama
6. Untuk mendayagunakan sisa-sisa bahan
7. Untuk mencegah kebosanan konsumen
8. Untuk menyederhanakan produk, pembungkus

D. Tahap dalam Pengembangan Produk Baru


Pengembangan produk baru sifatnya mahal, memakan waktu dan beresiko, karena
hanya sekitar sepertiga dari produk baru yang mencapai kesuksesan. Produk dapat
mengalami kegagalan karena beberapa alasan, beberapa diantaranya yaitu :
1. Produk-produk tersebut tidak dikembangkan dan diuji dengan baik
2. Pengemasannya yang buruk
3. Kurangnya dukungan promosi dan distribusi
4. Tidak mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen

Sebagian besar barang yang saat ini dikembangkan bertujuan untuk memuaskan
permintaan konsumen yang spesifik.

Proses pengembangan produk baru terdiri dari enam tahap yaitu :

a. Menghasilkan ide produk baru


Ide bisa datang dari banyak sumber, termasuk saran pelanggan, pemasok,
karyawan, ilmuwan peneliti, penelitian pemasaran, penemu di luar pemasaran, dan
produk pesaing. Ide-ide paling sukses adalah yang secara langsung terkait dengan
usaha memuaskan kebutuhan pelanggan.

Pengantar Manajemen dan Bisnis | 8


b. Penyaringan
Pada tahap ini, penyaringan merupakan mengeliminasi ide-ide yang tidak sejalan
dengan sasaran keseluruhan perusahaan atau tidak mampu dikembangkan karena
keterbatasan sumber daya perusahaan.
c. Analisis pengembangan konsep dan bisnis
Pada tahap ini, penyaringan lebih lanjut dilakukan. Analisis melibatkan penilaian
terhadap penjualan potensial, laba, tingkat pertumbuhan, dan kekuatan persaingan dari
produk baru dan apakah produk tersebut cocok dengan sumber daya produk, distribusi
dan promosi dari perusahaan.
Pada tahap ini biasanya digunakan pengujian konsep. Pengujian konsep
merupakan penelitian pemasaran yang didesain untuk menghasilkan reaksi awal.
Konsumen dari ide pengembangan produk baru sebelum produk tersebut
dikembangkan.
d. Pengembangan produk
Dalam tahap ini, sebuah produk sebenarnya dikembangan, setelah melalui
serangkaian pengujian dan perbaikan. Prototipe fungsional atau deskripsi rinci dari
produk akan dibuat. Desain ini adalah tanggung jawab bersama dari staf
pengembangan perusahaan dan para pemasarnya, yang memberikan masukan
tentang reaksi konsumen terhadap desain, warna, dan fitur fisik lainnya dari produk
yang diusulkan.
e. Pengujian pemasaran
Dalam tahap pengujian pemasaran, barang tersebut dijual dalam wilayah
terbatas sementara perusahaan meninjau baik tanggapan dari konsumen dan usaha
pemasaran yang digunakan untuk mendukunganya.
Hasil pengujian pasar dapat membantu para manajer untuk menentukan
gambaran kinerja dari produk ketika diperkenalkan dalam skala penuh.
f. Komersialisasi
Pada tahap akhir yaitu komersialisasi, produk secara umum tersedia di pasaran.
Terkadang tahap ini dikenal sebagai peluncuran produk. Perencanaan yang hati-hati
ada dalam tahap ini, karena distribusi, promosi, dan strategi harga dari perusahaan
harus dikerahkan untuk mendukung penawaran produk baru.

Pengantar Manajemen dan Bisnis | 9


BAB III

PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM

PT UNILEVER INDONESIA, Tbk


Unilever adalah perusahaan multinasional yang berkantor pusat di
Rotterdam, Belanda (dengan nama Unilever N.V.) dan London,
Inggris (dengan nama Unilever plc.) . Unilever memproduksi
makanan, minuman, pembersih, dan juga perawatan tubuh.
Unilever adalah produsen barang rumah tangga terbesar ketiga di
dunia, jika didasarkan pada besarnya pendapatan pada tahun
2012, di belakang P&G dan Nestlé. Unilever juga merupakan
produsen olesan makanan (seperti margarin) terbesar di dunia.
Unilever adalah salah satu perusahaan paling tua di dunia yang
masih beroperasi, dan saat ini menjual produknya ke lebih dari 190
negara.

Unilever memiliki lebih dari 400 merek dagang, dengan 14 merek diantaranya memiliki
total penjualan lebih dari £1 milliar, yakni : Axe, Dove, Omo, Becel, Heartbrand, Hellmann's,
Knorr, Lipton, Lux, Magnum, Rama, Rexona, Sunsilk dan Surf. Unilever N.V. dan Unilever plc,
beroperasi di bawah satu nama dan dipimpin oleh dewan direksi yang sama. Unilever dibagi
menjadi empat divisi utama, yakni Makanan, Minuman dan Es Krim, Perawatan Rumah Tangga,
dan Perawatan Tubuh. Unilever memiliki pusat riset dan pengembangan di Inggris, Belanda,
Tiongkok, India, dan Amerika Serikat.

PT Unilever Indonesia Tbk adalah perusahaan Indonesia yang merupakan anak


perusahaan dari Unilever. Perusahaan ini sebelumnya bernama Lever Zeepfabrieken N.V.
Unilever memiliki beberapa anak perusahaan di Indonesia, yakni :

1. PT Anugrah Lever

2. PT Technopia Lever

3. PT Knorr Indonesia

4. PT Sara Lee

Pengantar Manajemen dan Bisnis | 10


Untuk tugas kali ini, penyusun ingin mengambangkan suatu produk kecantikan dari PT
Unilever Indonesia, Tbk. Dimana produk-produk kecantikan PT Unilever Indonesia, Tbk ini
meliputi: sabun, body lotion, shampoo, deodorant, dan produk perawatan kulit wajah dengan
merk dagang: Dove, Lux, Pond’s, Rexona, Sunsilk, TRESemmé, Vaseline, Citra, Clear, dan Fair
& Lovely.

B. PROSES TAHAPAN PENGEMBANGAN PRODUK BARU PT UNILEVER INDONESIA


1. MENGHASILKAN IDE PRODUK BARU
1) Soothing & Moisture Mung Bean
Kami memiliki ide untuk membuat produk body care baru pada brand Pond’s
dengan membuat soothing & moisture dari kacang hijau.
Alasannya karena kacang hijau memiliki banyak manfaat bagi kecantikan.
- Vitamin E pada kacang hijau bermanfaat untuk menghaluskan kulit wajah
- Kandungan protein pada kacang hijau bermanfaat untuk mengencangkan kulit
wajah dan menjaga elastisitas kulit wajah
- Vitamin C pada kacang hijau bermanfaat untuk mengatasi komedo dan jerawat
serta mengatasi minyak berlebihan pada kulit wajah

Manfaat kacang hijau bukan hanya untuk kesehatan dan kecantikan kulit wajah
saja, kandungan zinc, kalsium, dan protein pada kacang hijau bermanfaat untuk
menyehatkan kulit kepala dan rambut.

2) Soya Body Soap


Kacang kedelai selain dapat diolah menjadi makanan berprotein seperti tempe dan
tahu, kacang kedelai juga bisa diolah menjadi susu. Kandungan yang terdapat di dalam
susu kedelai adalah:
- Protein
- Karbohidrat
- Serat
- Vitamin dan Mineral

Banyaknya kandungan baik yang terdapat di dalam susu kedelai ini, maka susu
kedelai tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh tetapi juga banyak manfaatnya
untuk kecantikan kulit. Seperti manjaga kelembaban kulit, meningkatkan kolagen di

Pengantar Manajemen dan Bisnis | 11


dalam kulit, zat isoflavon yang dapat menjaga elastisitas kulit, vitamin B1 yang
bermanfaat untuk mengatasi kulit kering dan bersisik.

Dari manfaat yang telah disebutkan di atas, maka kami membuat suatu gagasan
untuk mengambangkan produk sabun Citra dengan kandungan susu kedelai.

3) Facial Foam Kacang Kedelai


Selain membuat sabun yang mengandung susu kedelai, kami juga memikirkan
untuk membuat facial foam Fair & Lovely yang mengandung susu kedelai.
Manfaat lain dari susu kedelai adalah menghilangkan noda hitam di wajah yang berasal
dari vitamin B kompleks, mengatasi kulit kusam dan berminyak, vitamin B1 dan vitamin
E yang berperan sebagai anti aging dan antioksidan.
4) Almond Hair Treatment
Kacang almond ternyata memiliki banyak manfaat, termasuk untuk membuat
rambut lebih sehat. Maka dari itu, kami memiliki gagasan untuk mengembangkan
produk shampoo Dove dengan kandungan kacang almond.
Rambut yang sehat adalah impian semua orang. Sayangnya tidak semua orang bisa
memiliki rambut yang sehat. Masalah rambut seperti rontok, ketombe, kulit kepala
gatal, dan rambut rapuh bisa dicegah menggunakan kacang almond. Kandungan
kacang almond yang membuat rambut sehat adalah:
- Vitamin E yang bermanfaat untuk menyehatkan rambut
- Biotin untuk mencegah kerontokan rambut
- Mangan untuk menyehatkan kulit kepala dan menghindarkan dari gatal-gatal
- Kandungan tembaga di dalam kacang almond bermanfaat untuk menyehatkan
jaringan rambut
- Asam lemak esensial untuk menjaga kesehatan rambut dan menghindarkan dari
kerontokan rambut
- Kandungan zinc untuk memperbarui sel-sel rambut di kulit kepala sehingga rambut
tumbuh subur
5) Traditional Body Scrub Kacang Tanah
Vitamin yang terkandung pada kacang tanah ternyata banyak mempunyai
manfaat untuk kecantikan kulit seperti vitamin B kompleks, fosforus, vitamin A, vitamin
K dan lesitin & kolin yang berfungsi untuk mengangkat kulit mati, menghaluskan kulit
serta membuat kulit lebih halus dan cerah.

Pengantar Manajemen dan Bisnis | 12


Itulah mengapa kami memberikan gagasan untuk membuat produk lulur tubuh dari
Citra.

2. PENYARINGAN
Dari lima produk yang telah di rencanakan, maka kami dapat menyaring sebagai berikut:
1) Soya Body Soap dan Facial Foam Kacang Kedelai tidak dapat dijalankan.
Karena pengolahannya yang sangat memakan waktu, dari butiran-butiran kacang
kedelai harus diolah menjadi susu kedelai dan dari susu kedelai kemudian diolah
kembali dan dijadikan produk kecantikan.
Dan untuk mendapatkan kacang kedelai dengan kualitas yang terbaik, kacang
kedelai harus diimpor dari luar negeri biasanya diimpor dari Malaysia dan Amerika.
Harga kacang kedelai impor berkisar antara Rp. 320.000 s/d Rp. 350.000 per karung
yang dinilai sudah naik dari harga yang sebelumnya.
Dampak dari meningkatnya harga bahan baku kacang kedelai akan memaksa
perusahaan meningkatkan biaya produksinya. Biasanya perusahaan sukar menerima
hal tersebut untuk meningkatkan biaya produksi untuk suatu produk baru yang belum
terbukti eksistensinya.
2) Almond Hair Treatment tidak dapat dijalankan.
Karena meski kacang almond memiliki manfaat yang banyak sekali untuk
kecantikan, belum ada data yang mendukung untuk penggunaan kacang almond
untuk digunakan sebagai shampoo, pencetusan ide ini memerlukan penelian yang
lebih lanjut untuk mengetahui apakah kacang almond dapat digunakan sebagai
shampoo untuk sehari-hari dan untuk semua orang, karena beberapa orang tidak
dapat mengonsumsi/menggunakan kacang-kacangan sebagai produk kesehatan dan
kecantikan dikarenakan alergi.
Dan dalam segi harga, kacang almond bisa mencapai Rp. 200.000/kg,
sedangkan dalam proses produksi tidak mungkin hanya digunakan 1 kg saja dan
perusahaan cenderung akan meningkatkan biaya produksi untuk produk baru yang
belum terbukti eksistensinya. Belum lagi perlunya pengedukasian dan pengenalan
kepada masyarakat terhadap produk ini.
Seperti yang kita tahu, penelitian tambahan yang dilakukan memerlukan dana
yang besar dan tidak bisa dipenuhi oleh perusahaan, karena perusahaan tidak ingin
mengalami kerugian.

Pengantar Manajemen dan Bisnis | 13


3) Soothing & Moisture Mung Bean dapat dijalankan.
Karena bahan baku jenis kacang hijau ini cukup mudah didapatkan serta harga
kacang hijau relatif murah dan juga pengelolaannya yang tidak memakan waktu
lama. Jadi produk ini dapat dikembangkan perusahaan dengan baik.
4) Traditional Body Scrub Kacang Tanah juga dapat dijalankan.
Karena jumlah produksi bahan baku jenis kacang tanah sangat banyak sehingga
sangat memungkinkan untuk memenuhi bahan baku perusahaan dalam hal
pengembangan produk baru ini. Harga yang terjangkau juga menjadi alasan bahwa
produk ini dapat dikembangkan sehingga biaya produksi yang dikeluarkan
perusahaan tidak banyak.

3. ANALISIS PENGEMBANGAN KONSEP DAN BISNIS


Dari dua produk (Shooting & Moisture Mung Bean dan Traditional Body Scrub
Kacang Tanah) yang dapat dijalankan, kami memilih Pond’s Soothing & Moisture
Mung Bean sebagai ide terbaik untuk dikembangkan di PT Unilever Indonesia, Tbk ini.
Sebagai produk baru yang sedang dikembangkan, biasanya perusahaan akan
memproduksi sedikit terlebih dahulu untuk dibuktikan apakah produk ini dapat diterima
masyarakat secara luas atau tidak. Maka dari itu PT Unilever Indonesia, Tbk akan
memproduksi Pond’s Soothing & Moisture Mung Bean sebanyak 300 unit.
Untuk perencanaan pendanaannya adalah sebagai berikut:
- Mung bean 30 kg @Rp.14.500 Rp. 435.000
- Komposisi lain ±Rp. 20.765.000

Total biaya produksi ±Rp. 21.200.000

Asumsi:

- Penjualan 300 unit @Rp. 150.000 Rp. 45.000.000


- Biaya produksi (Rp. 21.200.000)

Laba penjualan Pond’s Soothing & Moisture Mung Bean Rp. 23.800.000

Pengantar Manajemen dan Bisnis | 14


Dari rencana pendanaan di atas, Pond’s Soothing & Moisture Mung Bean
menggunakan bahan baku kacang hijau yang diasumsikan 30 kg untuk membuat 300
unit dengan harga per kg Rp. 14.500. Dengan menggunakan komposisi lain seperti
alkohol dll yang diasumsikan seharga Rp. 20.765.000 untuk membuat 300 unit Pond’s
Soothing & Moisture Mung Bean. Dapat disimpulkan bahwa total biaya produksi Pond’s
Soothing & Moisture Mung Bean adalah Rp. 21.200.000.

Dan apabila produk terjual habis pada produksi pertama, perusahaan sudah
mendapatkan laba sebesar Rp. 23.800.000 dari hasil penjualan Pond’s Soothing &
Moisture Mung Bean.

4. PENGEMBANGAN PRODUK
Pond’s Soothing & Moisture Mung Bean ini merupakan produk skin care dan hair
treatment dalam bentuk gel, warna dari gel ini
adalah hijau pekat persis seperti warna kacang
hijau, teksturnya ringan seperti air, mudah
dicuci, tidak berbau, dingin ketika digunakan dan
menyerap dengan cepat, serta mengering
sampai matte finish. Pond’s Soothing & Moisture
Mung Bean adalah terobosan formula terbaru
yang dikemas dengan teknologi tinggi yang
diformulasikan dalam bentuk gel yang tidak
lengket di tangan.
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman kacang-kacangan yang sudah
terkenal khasiatnya untuk kecantikan. Pond’s Soothing & Moisture Mung Bean juga
mengandung tambahan vitamin E yang dapat menambah nutrisi bagi kulit. Manfaat
Pond’s Soothing & Moisture Mung Bean ini adalah:
1. Dapat mengencangkan kulit wajah
2. Mengatasi komedo dan jerawat
3. Menjaga elastisitas kulit wajah
4. Mengatasi minyak berlebihan pada kulit wajah
5. Dapat menyejukkan kulit wajah
6. Apabila digunakan secara rutin, maka dapat membantu mengangkat kotoran pada
poro-pori dan sel kulit mati pada kulit wajah.

Pengantar Manajemen dan Bisnis | 15


Produk dikemas dalam kemasan pot ukuran 300 ml berwarna hijau pekat,
dengan segel plastik dan tepian yang tertutup semua, detai tulisan POND’S yang timbul.
Pond’s Soothing & Moisture Mung Bean dibandrol dengan harga Rp. 150.000/pot.

5. PENGUJIAN PEMASARAN
Untuk penjualan pertama produk Pond’s Soothing & Moisture Mung Bean ini bisa
didapatkan di website resmi POND’S www.ponds.com dengan persediaan yang terbatas
(50 unit) dan mulai diluncurkan pada tanggal 9 Juli 2018, dan bisa juga menghadiri
peluncuran produk Pond’s Soothing & Moisture Mung Bean di mall-mall besar kawasan
Jakarta dan Tangerang. Dengan jadwal sebagai berikut:
 Senayan City 9 Juli 2018
 Gandaria City 10 Juli 2018
 Mall Taman Anggrek 11 Juli 2018
 Summarecon Mall Serpong 12 Juli 2018
 AEON BSD 13 Juli 2018

Pada peluncurannya kami hanya menyediakan masing-masing 50 unit untuk setiap


pameran.

6. KOMERSIALISASI
Apabila produk pada pengujian masyarakat sukses, maka kami akan
memasarkan Pond’s Soothing & Moisture Mung Bean di berbagai market place online
seperti www.lazada.co.id, www.blibli.com, dan www.jd.id Pond’s Official Store. Dan
membuka gerai POND’S di 10 kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung,
Surabaya, Yogyakarta, Medan, Padang, Bandar Lampung, Banjarmasin, Bali, dan
Lombok.
Promosi akan dibuat pada media massa, seperti memasang iklan di televisi serta
media cetak (Koran, tabloid, majalah, dan brosur). Dan membuat promosi di media sosial
resmi POND’S, seperti instagram, facebook, twitter, dan youtube POND’S Indonesia.

Pengantar Manajemen dan Bisnis | 16


BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Produk  adalah suatu bentuk barang atau jasa, yang ditawarkan dan telah dibuat
sedemikian rupa untuk ditawarkan atau dijual, dimiliki, dan digunakan atau dikonsumsikan
agar dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk baru adalah produk
asli, penyempurnaan produk, modifikasi produk, dan merek-merek baru yang
dikembangkan sendiri di bagian penelitian.
Pengembangan produk adalah suatu usaha yang dilakukan perusahaan melalui perbaikan
bentuk, penyederhanaan, pembentukan kembali, menambah desain atau model dengan
tujuan untuk meningkatkan kepuasan konsumen atau pelanggan. Menurut Buchari Alma
(2000:101) tujuan pengembangan produk adalah:
1. Untuk memenuhi keinginan konsumen yang belum puas
2. Untuk menambah omzet penjualan
3. Untuk memenangkan persaingan
4. Untuk mendayagunakan sumber-sumber produksi
5. Untuk meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang sama
6. Untuk mendayagunakan sisa-sisa bahan
7. Untuk mencegah kebosanan konsumen
8. Untuk menyederhanakan produk, pembungkus

Proses pengembangan produk baru terdiri dari enam tahap yaitu :

a. Menghasilkan ide produk baru


Ide bisa datang dari banyak sumber, termasuk saran pelanggan, pemasok,
karyawan, ilmuwan peneliti, penelitian pemasaran, penemu di luar pemasaran, dan
produk pesaing. Ide-ide paling sukses adalah yang secara langsung terkait dengan
usaha memuaskan kebutuhan pelanggan.
b. Penyaringan
Pada tahap ini, penyaringan merupakan mengeliminasi ide-ide yang tidak sejalan
dengan sasaran keseluruhan perusahaan atau tidak mampu dikembangkan karena
keterbatasan sumber daya perusahaan.
c. Analisis pengembangan konsep dan bisnis
Pada tahap ini, penyaringan lebih lanjut dilakukan. Analisis melibatkan penilaian
terhadap penjualan potensial, laba, tingkat pertumbuhan, dan kekuatan persaingan dari

Pengantar Manajemen dan Bisnis | 17


produk baru dan apakah produk tersebut cocok dengan sumber daya produk, distribusi
dan promosi dari perusahaan.
d. Pengembangan produk
Dalam tahap ini, sebuah produk sebenarnya dikembangan, setelah melalui
serangkaian pengujian dan perbaikan. Prototipe fungsional atau deskripsi rinci dari
produk akan dibuat. Desain ini adalah tanggung jawab bersama dari staf
pengembangan perusahaan dan para pemasarnya, yang memberikan masukan
tentang reaksi konsumen terhadap desain, warna, dan fitur fisik lainnya dari produk
yang diusulkan.
e. Pengujian pemasaran
Dalam tahap pengujian pemasaran, barang tersebut dijual dalam wilayah
terbatas sementara perusahaan meninjau baik tanggapan dari konsumen dan usaha
pemasaran yang digunakan untuk mendukunganya.
f. Komersialisasi
Pada tahap akhir yaitu komersialisasi, produk secara umum tersedia di pasaran.
Terkadang tahap ini dikenal sebagai peluncuran produk. Perencanaan yang hati-hati
ada dalam tahap ini, karena distribusi, promosi, dan strategi harga dari perusahaan
harus dikerahkan untuk mendukung penawaran produk baru.

B. KATA PENUTUP
Demikian yang dapat dipaparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.
Penyusun banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penyusun demi sempurnanya makalah ini dan dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna
bagi penyusun pada khususnya juga para pembaca.

Pengantar Manajemen dan Bisnis | 18


DAFTAR PUSTAKA
Unilever Indonesia (https://www.unilever.co.id/brands/?page=1)
Nisa, Fakhrun. 2013. Pengembangan Produk.
(http://farunnica.blogspot.com/2013/07/pengembangan-produk.html, diakses tanggal 7/6/2018)
Wikipedia (https://id.wikipedia.org/wiki/Unilever_Indonesia)

Pengantar Manajemen dan Bisnis | 19

Anda mungkin juga menyukai