STRATEGI BISNIS
TENTANG JENIS-JENIS INOVASI
DOSEN PENGAMPU
Prof.Dr.Drs.H. Khairinal,Dpt.BA.,M.Si.
DISUSUN OLEH
Sukma Silvia
(A1A119054)
R004
UNIVERSITAS JAMBI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa , karena atas berkat dan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah Studi Strategi Bisnis
yang membahas tentang Studi Strategi Bisnis. Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah
Studi Strategi Bisnis, selama penyusunan makalah ini saya dibantu dan dibimbing oleh berbagai
pihak.
Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Drs. H. Khairinal, Dpt. BA,. M.Si. selaku dosen mata kuliah Studi Strategi
Bisnis.
2. Serta orang tua dan teman-teman seperjuangan saya dalam menyelesaikan tugas ini.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin, namun
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritikan dan saran yang bersifat membangun dari pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kemitraan dalam meningkatkan inovasi tampaknya belum menjadi hal yang paling
diutamakan, sehingga banyak kemitraan yang lemah dalam melakukan atau meningkatkan
inovasi (Cetindamar, Clegg, & Ulusoy, 2008) studi mengenai inovasi dan hubungannya
dengan ilmu lain sangat banyak ditemukan beberapa tahun terakhir (Öberg & Alexander,
2019) begitupula dengan kemitraan yang bertujuan untuk meningkatkan inovasi, namun alih
alih meningkatkan inovasi kemitraan malah membuat kinerja lainnya mengalami penurunan
(Jafar Rezaei, 2018) penulisan ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan dalam teori inovasi
dan berkontribusi pada pengembangan studi di bidang ini dengan memberikan sintesis
penelitian tentang open inovasi dalam kemitraan. Penelitian Ini menyajikan tinjauan literatur
akademik dan memberikan wawasan ke dalam isu-isu yang lebih spesifik (Spender, Corvello,
Grimaldi, & Rippa, 2017) Artikel yang relevan hingga 2018 diidentifikasi melalui pencarian
beberapa kata kunci pada basis data penelitian utama dan kemudian dianalisis berdasarkan
beberapa kriteria, termasuk lokasi penelitian, perspektif analisis, metodologi, dan tema
spesifik yang dibahas. Makalah ini diakhiri dengan agenda untuk penelitian masa depan dan
implikasi untuk teori dan praktek (Marasco, De Martino, Magnotti, & Morvillo, 2018) .
Inovasi dapat diidentifikasi dengan banyak jenis inovasi dan klasifikasi dapat
bervariasi sesuai dengan objek inovasi Misalnya, kategori mencakup inovasi dalam sistem
sosial-budaya, ekosistem, model bisnis, produk, layanan, proses, organisasi, pengaturan
kelembagaan, dll. Klasifikasi juga dapat bervariasi sesuai dengan pendorong inovasi seperti
teknologi, pasar, desain, pengguna, dll, atau intensitas inovasi.
Salah satu yang sangat di butuhkan dalam wirausaha adalah kemampuan berinovasi.
Tanpa adanya inovasi usaha tidak akan dapat bertahan lama. Hal ini dikarenakan kebutuhan,
keinginan daya tarik dan permintaan pelanggan yang berubah-ubah. inovasi adalah setiap
menciptakan barang, jasa, atau gagasan yang dianggap sebagai sesuatu yang baru. Inovasi
merupakan salah satu tiang utama penyangga pertumbuhan pasar dan mempertahankan pasar
agar usaha tetap hidup (survive)
1
Kemampuan inovasi wirausahawan merupakan proses mengubah peluang suatu gagasan dan
ide-ide yang dapal dijual. Oleh karena itu, jika seorang wirausaha ingin sukses di dalam
usahanya, ia harus membuat produknya dengan inovasi-inovasi baru karena inovasi factor
penting dalam proses produk dan pelayanan. Wirausahawan yang kreatif akan mampu
menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi bisnis pada zaman sekarang. la harus mampu
meningkatkan inovasi yang lahir dari hasil penelitian serius dan terarah, karena adanya
kesempatan. Inovasi yang berhasil adalah yang sederhana dan terfokus, jelas, dan memiliki
desain tersendiri.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengerian Inovasi
Kata inovasi berasal dari kata latin, “innovation” yang berarti pembaruan dan perubahan.
Kata kerjanya “innova” yang artinya memperbarui dan mengubah. Inovasi dapat diartikan
sebagai “proses” dan atau “hasil” pengembangan dan pemanfaatan atau mobilisasi pengetahuan,
keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau
memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan sistem yang baru, yang memberikan
nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial) Inovasi sebagai suatu
“obyek” juga memiliki arti sebagai suatu produk atau praktik baru yang tersedia bagi aplikasi,
umumnya dalam suatu konteks komersial. Biasanya, beragam tingkat kebaruannya dapat
dibedakan, bergantung pada konteksnya. suatu inovasi dapat bersifat baru bagi suatu perusahaan,
baru bagi pasar, negara maupun daerah, serta secara global. Sementara itu, inovasi sebagai suatu
“aktivitas” merupakan proses penciptaan inovasi, seringkali diidentifkasi dengan komersialisasi
suatu invensi.
Istilah inovasi selalu diartikan berbeda-beda oleh beberapa ahli para ahli. Menurut Trott
(2008) inovasi adalah jantung atau pusat aktivitas dari setiap perusahaan karena inovasi berperan
penting pada kelangsungan perusahaan, serta Manajemen dari semua aktivtas antara lain proses
pembentukan ide, pengembangan teknologi, proses pabrikan, dan pemasaran atas produk baru
atau produk yang dikembangkan.
Menurut Drucker (2012), Inovasi adalah alat spesifik bagi perusahaan, dimana dengan
inovasi dapat mengeksporasi atau memanfaatkan perubahan yang terjadi sebagai sebuah
kesempatan untuk menjalankan suatu bisnis yang berbeda. Hal ini dapat dipresentasikan sebagai
sebuah disiplin, pembelajaran, dan dipraktekan.
Menurut Ellitian dan Anatan (2009), secara singkat inovasi diartikan sebagai “perubahan
yang dilakukan dalam organisasi yang mencakup kreatifitas dalam menciptakan produk baru,
jasa, ide, atau proses baik yang sudah ada dalam organisasi maupun berkembang dari luar
orgabisasi. Inovasi terlahir dari sebuah gagasan baru. Sementara kemampuan untuk melahirkan
3
dan membangkitkan suatu gagasan baru yang berguna ini dikenal sebagai kreativitas. Inovasi
tanpa ada kreativitas tidak akan bisa berjalan, karena inovasi dan kreativitas adalah satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan dan biasanya digunakan secara bergantian. Inovasi adalah gabungan
dari kreativitas dengan komersialisasi (Stamm, 2008). Perusahaan membutuhkan suatu proses,
prosedur, dan stuktur yang memungkinkan pelaksanaan tepat pada waktunya dan efektif dari
proyek seingga produk yang dihasilkan sangat inovatif.
Menurut Gupta (2007), kreativitas adalah persyaratan untuk inovasi dan transformasi
organisasi, karena tanpa kreativitas, inovasi tidak berarti, transformasi tersebut akan kurang lebih
sama dengan sebelumnya. “Proses kreativitas untuk melahirkan inovasi itu sendiri terbentuk
memalui tahapan mencari (search), membenturkan (collision),memutuskan (decision), dan
mencoba (trial)” (Zuhal, 2010, p. 77) .
Tujuan inovasi secara umum adalah menciptakan suatu kondisi agar bidang usahanya dapat
berkembang dengan baik. Menurut Makmur dan Thahier (2015), tujuan inovasi berdasarkan
4 (empat) sisi pandang adalah:
1. Perspektif anggaran atau financial, yaitu senantiasa mencari inovasi untuk menemukan
cara baru dalam menggunakan anggaran yang relatif kecil, tetapi mendapatkan hasil yang
banyak.
3. Perspektif pengelolahan bisnis internal, yaitu secara realita bahwa setiap unsur
manajemen harus memiliki inovasi untuk menciptakan suasana kondusif internal
perusahaan.
Ketika perusahaan anda menghadapi hambatan yang berat maka untuk menghadapinya
membutuhkan peningkatan produktivitas karyawan. Agar produktivitas di tempat kerja
meningkat, maka anda membutuhkan sesuatu yang berbeda atau inovasi.
Manfaat inovasi selanjutnya adalah inovasi akan membuat bisnis anda menjadi unik dan
menonjol dari bisnis pesaing anda. Untuk itu anda membutuhkan ide yang inovatif sehingga
orang akan mudah mengingat bisnis anda karena produk anda berbeda dari produk lainnya.
Ketika anda memberikan sentuhan inovasi pada bisnis anda maka anda memilik
kesempatan untuk mengalahkan kompetitor yang kuat dari bisnis anda. Anda dapat
mengalahkan mereka dengan sedikit kreativitas dengan menemukan cara yang lebih baik
dibandingkan mereka seperti perancanangan produk, strategi pemasaran bisnis atau
promosi.
2.3.Ciri-Ciri Inovasi
1. Memiliki kekhasan / khusus artinya suatu inovasi memiliki ciri yang khas dalam arti
ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan.
2. Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki karakteristik
sebagai sebuah karya dan buah pemikiran yang memiliki kadar Orsinalitas dan
kebaruan.
3. Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti bahwa suatu
5
inovasi dilakukan melalui suatu proses yang yang tidak tergesa-gesa, namun keg-
inovasi dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas dan direncanakan
terlebih dahulu.
4. Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan harus
memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi untuk mencapai tujuan
tersebut.
2.4.Karakteristik Inovasi
Inovasi bukan hanya menciptakan sesuatu yang baru, namun juga memiliki karakteristik
tertentu sehingga suatu produk layanan atau proses merupakan dapat dikatakan sebagai
inovasi. Lalu apakah karakteristik inovasi? Rogers (1983) mengemukakan lima
karakteristik inovasi:
Keunggulan relative adalah derajat di mana suatu inovasi dianggap lebih baik/unggul dari
yang ernah ada. Hal ini dapat diukur dari beberapa segi, seperti ekonomi, prestise sosial,
kenyamanan, dan kepuasan.
2. Kompatibilitas (compatibility)
Kompatibilitas adalah derajat di mana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-
nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan pengadopsi. Sebagai contoh, jika
suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku,
inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah.
3. Kerumitan (complexity)
Kerumitan adalah derajat di mana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk dipahami
dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang degan mudah dapat dimengerti dan
digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang sebaliknya. Semakin mudah dipahami oleh
pengadopsi, semakin cepat suatu inovasi dapat diterima.
6
Kemampuan untuk diuji cobakan adalah derajat di mana suatu inovasi dapat diuji coba
batas tertentu. Suatu inovasi yang dapat diujicobakan dalam setting sesungguhnya,
umumnya akan lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat diadopsi, suatu inovasi
harus mampu mengemukakan keunggulan.
Kemampuan untuk diamati adalah derajat di mana hasil suatu inovasi dapat dilihat orang
lain. Semakin mudah seseorang melihat hasil suatu inovasi, semakin besar kemungkinan
orang atau kelompok orang tersebut mengadopsi.
2.5.Jenis-Jenis Inovasi
1. Penemuan ( Invention ) merupakan kreasi suatu produk, jasa, atau proses baru yang
belum pernah dilakukan sebelumnya. Konsep ini cenderung disebut revolisioner.
3. Duplikasi ( Duplication ) merupakan peniruan suatu produk, jasa, atau proses yang telah
ada. Meskipun demikian duplikasi bukan semata meniru melainkan menambah sentuhan
kreatif untuk memperbaiki konsep agar lebih mampu memenangkan persaingan.
4. Sintesis ( Synthesis ) merupakan perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada
menjadi formulasi baru. Proses ini meliputi pengambilan sejumlah ide atau produk yang
sudah ditemukan dan dibentuk sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan
cara baru.
7
arti tidak saja keberhasilan ekonomi melainkan juga keberhasilan sosial. Inovasi yang
berhasil adalah inovasi yang menciptakan nilai besar untuk konsumen, untuk komunitas,
dan lingkungan pada saat yang sama.
2.6.Prinsip-Prinsip Inovasi
1. Prinsip Keharusan
Semua sumber peluang inovasi harus dianalisis secara sistematis. Tujuannya adalah
mencari peluang yang benar-benar sesuai dengan inovasi yang akan dilakukan.
Hal ini sudah sering dikemukakan sebelumnya, bahwa semakin banyak hal-hal baru yang
kita dapati, semakin mudah bagi kita untuk mencari gagasan inovatif. Memperluas
wawasan dapt dilakukan dengan cara lebih banyak membaca, melihat, mendengar, dan
merasakan.
Sebuah inovasi harus bersifat efektif, dalam artian sesuai dengan kebutuhan. Syarat bagi
keefektifan sebuah inovasi adalah kesederhanaan. Sebuah inovasi yang efektif akan
menimbulkan penyakit seperti, "hal ini sebenarnya sederhana , mengapa tidak berpikir
sebelumnya?"
Memiliki impian yang bagus, hal ini merupakan sumber inspirasi untuk melakukan sebuah
inovasi, tetapi cobalah mulai dari hal-hal yang kecil.
2. Prinsip Larangan
ada suatu ungkapan bijak "berlakulah fokus, jangan rakus". Maksudnya adalah tidak
melakukan pekerjaan yang banyak sekaligus. Tetaplah fokus pada tema inovasi yang telah
dipilih. Semakin kita menjauh dari tema tesebut, akan semakin menyebar pekerjaan yang
dilakukan dan ini juga akan mengakibatkan terjadinya kegagalan.
Jangan coba berpikir atau berkata 20 tahun lagi hal ini akan sangat dibutuhkan masyarakat.
Sebagai gantinya, berpikirlah saat ini,orang sangat memerlukan hal yang sedang saya buat.
Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan untuk berpikir scara inovatif.
Namun sayangnya kemampuan ini hanya berkembang dalam diiri oranag-orang tertentu
saja, yaitu orang-orang yang berkemauan keras untuk mengembangkan kemampuannya
tersebut menjadi suatu keberhasilan. Untuk mengembangkan cara berpikir inovatif ini,
dapat dilakukan dengan cara berikut:
Memperkaya diri dengan bacaan dan pengalaman akan membantu membangun mimpi-
mimpi besar. Bangkitkanlah ketertarikan dan keingintahuan pada hal-hal baru yang semula
9
tidak menarik minat, misalnya menyaksikan acara televisi yang belum pernah disaksikan
sebelumnya atau membaca dan bertanya tentang subjek yang baru.
Dengan berempati, kita memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh orang lain.
Cobalah untuk menjadi pendengar yang baik saat teman menceritakan masalahnya.
Terjadinya inovasi bukan tanpa alasan akan perkembangan teknologi dan keinginan
komsumen yang berbeda-beda sehingga perlunya inovasi produk dalam mempertahankan
komsumen, menurut Rajap Thirana dan Hui (2017) mengatikan inovasi merupakan komponen
yang sangat dibutuhkan dalam usaha, dimana pengembangan produk lama dan penciptaan produk
baru yang melihat kebutuhan konsumen, dan ini menjadi keuntungan perusahaan dalam
peningkatan kinerja.
Keeh, et.all (2007) mengatakan inovasi sangat penting dilakukan karena beberapa alasan
berikut:
1) Perkembangan teknologi yang begitu cepat seiring adanya produk baru, proses dan
pelayanan baru pesaing, dan ini mendorong wirausahawan untuk bersaing dan sukses dan
menyesuaikan diri dengan inovasi teknologi baru.
2) Perubahan siklus hidup produk semakin pendek, yang artinya bahwa produk atau layanan
lama harus diganti dengan yang baru dengan waktu yang lebih cepat, ini dihasilkan dengan
adanya pemikiran kreatif yang menimbulkan inovasi.
4) Pasar teknologi yang berkembang cepat, ide semakin mudah ditiru, dan ini membutuhkan
metode penggunaan produk, proses baru yang lebih baik, dan layanan yang lebih cepat dan
10
lebih baik. Inovasi bisa menghasilkan pertumbuhan lebih cepat, meningkatkan segmen pasar,
dan menciptakan posisi korporat yang lebih baik.
a. Iklim inovasi dan visi, yaitu mempunyai visi yang singkat dan jelas serta memberi
dukungan nyata untuk terwujudnya suasana movasi.
b. Orientasi pasar, yaitu melandaskan visi mereka yang ada pada pasar.
d. Proses belajar interaktif, yaitu dalam suatu lingkungan yang inovasi, proses belajar dan
penelitian ide-ide mengabaikan garis fungsi tradisional dalam suatu perusahaan.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Inovasi dapat diidentifikasi dengan banyak jenis inovasi dan klasifikasi dapat bervariasi sesuai
dengan objek inovasi Misalnya, kategori mencakup inovasi dalam sistem sosial-budaya,
ekosistem, model bisnis, produk, layanan, proses, organisasi, pengaturan kelembagaan, dll.
Klasifikasi juga dapat bervariasi sesuai dengan pendorong inovasi seperti teknologi, pasar,
desain, pengguna, dll, atau intensitas inovasi.
Salah satu yang sangat di butuhkan dalam wirausaha adalah kemampuan berinovasi.
Tanpa adanya inovasi usaha tidak akan dapat bertahan lama. Hal ini dikarenakan kebutuhan,
keinginan daya tarik dan permintaan pelanggan yang berubah-ubah. inovasi adalah setiap
menciptakan barang, jasa, atau gagasan yang dianggap sebagai sesuatu yang baru. Inovasi
merupakan salah satu tiang utama penyangga pertumbuhan pasar dan mempertahankan pasar
agar usaha tetap hidup (survive)
inovasi sebagai keberhasilan ekonomi berkat adanya pengenalan cara baru atau
kombinasi baru dari cara – cara lama dalam mentransformasi input menjadi output ( teknologi
) yang menghasilkan perubahan besar atau drastis dalam perbandingan antara nilai guna yang
dipersepsikan oleh konsumen atas manfaat suatu produk ( barang dan/atau jasa ) dan harga
yang ditetapkan oleh produsen. Kemudian inovasi dalam konteks lebih luas bahwa inovasi
yang berhasil mengandung arti tidak saja keberhasilan ekonomi melainkan juga keberhasilan
sosial. Inovasi yang berhasil adalah inovasi yang menciptakan nilai besar untuk konsumen,
untuk komunitas, dan lingkungan pada saat yang sama.
3.2 SARAN
Sesuai dengan kesimpulan di atas maka penulis menyarankan agar kita memiliki sikap
yang kreatif dan inovatif terutama dalam berwirausaha agar kita tetap bisa survive dalam
kehidupan usaha kita.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-02013-MN%20Bab2001.pdf
file:///C:/Users/HP/Downloads/4613-Article%20Text-12072-1-10-20200206.pdf
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-02013-MN%20Bab2001.pdf
https://www.dosenpendidikan.co.id/jenis-inovasi/
http://mayaliana0912.blogspot.com/2020/06/makalah-tentang-inovasi-dalam-usaha.html?m=1
https://guruakuntansi.co.id/inovasi-adalah/
https://www.pahlevi.net/manfaat-inovasi/
http://arisetiawan199.blogspot.com/2013/12/prinsip-prinsip-inovasi.html
https://journal.uir.ac.id/index.php/valuta/article/download/4613/2240/
https://dewey.petra.ac.id/repository/jiunkpe/jiunkpe/s1/mbis/2017/jiunkpe-is-s1-2017-31413075-
39357-max-chapter2.pdf
https://ejournal.upi.edu/index.php/JER/article/download/12963/7674
https://media.neliti.com/media/publications/1579-ID-pengaruh-knowledge-management-dan-
corporate-culture-terhadap-inovasi-study-pada.pdf
13