Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“JENIS-JENIS INOVASI”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Strategi Bisnis

Disusun oleh:
Afry Yanti Sitompul
A1A120031

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. H. H. Khairinal, Dpt. BA.,

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karuniaNya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Strategi Bisnis yang berjudul
“Jenis-Jenis Inovasi” Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Prof. Dr. H. H. Khairinal, Dpt. BA., pada mata kuliah Strategi Bisnis.
Selain itu, Tugas ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan
tentang “Jenis-Jenis Inovasi” bagi saya dan juga pembaca.

Kami mengucapkan Terimakasih kepada Prof. Dr. H. H. Khairinal, Dpt.


BA., selaku dosen mata kuliah Strategi Bisnis yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni. Saya juga berharap Tugas ini dapat dipahami dan dimengerti oleh
pembaca. Saya menyadari Tugas yang saya tulis masih terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
saya nantikan demi kesempurnaan tugas ini.

Jambi, 1 Januari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................ i

Daftar isi ...................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................ 3


1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 3
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................... 3
1.4 Manfaat Penulisan .................................................................. 4

BAB II. PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Inovasi ................................................................. 5
2.2 Jenis-Jenis Inovasi ................................................................ 6
2.3 Karakteristik Inovasi .............................................................. 8

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................ 13


3.2 Saran ...................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Inovasi merupakan satu kata yang sudah tidak asing lagi bagi telinga kita
yang merupakan satu kata kunci bagi kalangan dunia usaha. Di era baru millennium
ini, di mana pasar penjualan sudah mulai bergerak ke pasar pembeli, peran inovasi
tampak semakin penting dan sangat menentukan untuk bisa memenangkan
persaingan. Sedangkan pada abad dua puluh satu, yang bisa di katakana sebagai era
globalisasi yang sesungguhnya, peran inovasi tentunya akan lebih penting dan
menentukan lagi, meskipun formatnya agak sedikit berbeda karena adanya
pergeseran pasar dari pasar local dan regional ke pasar global. Seperti telah di
ketahui bahwa pasar global tidak hanya menghasilakn persaingan yang lebih ketat
tetapi juga lebih tidak berpola dan kompleks dengan di warnai perkembangan
teknologi informasi yang pesat , sebagai pasar persaingan sempurna.
Dalam penelitian Psomas (2015) menemukan bahwa kemampuan invasi
berpengaruh signifikan terhadap kualitas produk dan kinerja operasional
perusahaan. Sementara Psomas Kafetzopoulos (2015) menemukan bahwa
kemampuan inovasi secara langsung berpengaruh terhadap kualitas produk dan
kinerja operasional. Meskipun tidak berpengaruh secara langsung terhadap kinerja
keuangan pada perusahaan manufaktur namun kemampuan inovasi berpengaruh
tidak langsung terhadap melalui kinerja perasional. Dengan demikian, kemampuan
inovasi merupakan peluang bagi perusahaan manufaktur untuk meningkatkan
kinerjanya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian inovasi?
2. Apa saja jenis-jenis inovasi?
3. Bagaimana karakteristik inovasi?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui pengertian inovasi

3
2. Untuk Mengetahui jenis-jenis inovasi
3. Untuk Mengetahui karakteristik dalam inovasi

1.4 Manfaat Penulisan


Sebagai referensi bagi masyarakat Indonesiaapa saja jenis-jenis Inovasi.
Dan dapat membantu perusahaan untuk mengantisipasi berbagai perubahan
yang terjadi dalam bisnis.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Inovasi


Inovasi dapat dikatakan sebagai usaha baru yang dijalankan oleh pengusaha
melalui penerapan hasil pemikiran, ide-ide kreatif, dan penelitian yang telah
dilakukan (Sherly et al., 2020). Inovasi juga dapat diartikan sebagai pengelolaan
semua aktivitas yang meliputi dalam proses generasi ide, pengembangan teknologi,
proses produksi dan pemasaran produk, proses manufaktur atau peralatan yang baru
(atau yang diperbaharui). Definisi inovasi sebagai proses manajemen juga
menawarkan perbedaan antara inovasi dan produk, yang merupakan hasil akhir dari
inovasi (Trott, 2017). Dengan demikian, inovasi dapat diartikan sebagai "proses"
atau "hasil" pengembangan dan atau pemanfaatan dari pengetahuan keterampilan
(termasuk keterampilan teknologi) dan pengalaman guna menciptakan atau
memperbaiki produk maupun proses guna memberikan nilai yang lebih berarti
(Widjaja and Winarso, 2019).
Dari pengertian kreativitas, penemuan dan inovasi yang dikemukakan
sebelumnya, dapat dilihat hubungan antara ketiga istilah di atas. Kreativitas sebagai
kemampuan untuk memunculkan ide-ide baru yang belum ada sebelumnya, yang
merupakan asal mula daripada inovasi. Ide-ide baru tersebut kemudian
dikonversikan ke dalam suatu bentuk yang nyata, baik berupa produk ataupun
proses yang dapat dijalankan, itulah yang disebut sebagai penemuan. Penemuan
tersebut kemudian dimanfaatkan untuk memberikan nilai yang lebih baik kepada
penggunanya, pada saat itulah disebut sebagai inovasi. Hubungan antara ketiganya
dapat dilihat pada gambar berikut:

5
2.2 Jenis-Jenis Inovasi
Inovasi merupakan salah satu elemen penting yang dibutuhkan oleh
wirausahawan untuk mempertahankan bisnisnya. Inovasi dapat dibedakan dalam
berbagai jenis tergantung pada objek, sektor yang dirujuknya, serta ruang lingkup
atau intensitasnya. Jenis-jenis inovasi ini tidak independen satu sama lainnya.
Beberapa inovasi dapat saja melibatkan berbagai jenis inovasi sekaligus.
(Carayannis, Samara and Bakouros, 2011) mengklasifikasikan inovasi ke dalam
tiga kelompok sebagai berikut:

1. Menurut objek, inovasi dapat dibedakan atas:


a) Inovasi Produk atau Layanan
Inovasi produk atau layanan mengacu pada kasus ketika suatu perusahaan
memperkenalkan produk baru di pasar atau menyediakan layanan baru.
b) Inovasi Proses
Inovasi proses terjadi ketika perusahaan memasukkan unsur-unsur baru dalam
proses produksinya atau operasinya, yang digunakan untuk produksi suatu
produk atau penyediaan suatu proses.
Dalam beberapa kasus, garis pemisah antara kedua jenis ini tidak jelas.
Pemisahan tergantung pada organisasi yang terlibat. Penekanan yang
ditempatkan oleh perusahaan pada setiap jenis inovasi berbeda-beda, bergantung
pada tahap pengembangan perusahaan. Pada tahap ketika perusahaan masih
baru, perusahaan terutama akan mengadopsi inovasi produk. Namun, saat
perusahaan semakin tumbuh dan menjadi lebih kompleks.
Perusahaan juga mengadopsi inovasi proses. Pengembangan produk baru adalah
usaha yang berisiko karena dapat menyuntikkan keuntungan besar dalam suatu
perusahaan jika usaha itu berhasil, tetapi usaha tersebut juga bisa menyebabkan

6
kegagalan. Sebaliknya, inovasi proses, di mana volume produksi yang lebih
tinggi, biaya produksi yang rendah dan penjualan yang lebih tinggi dicari, tidak
terlalu menyeluruh, sehingga menimbulkan risiko yang lebih rendah bagi
perusahaan yang mengadopsinya.

2. Menurut sektor yang dirujuknya, inovasi terbagi atas:


a) Inovasi Administratif atau Organisasi
Inovasi administratif atau organisasi muncul di sektor administrasi dan
memengaruhi sistem organisasi suatu perusahaan, yang terdiri dari eksekutif
bisnis dan hubungan di antara mereka. Dengan kata lain, inovasi administrasi
adalah pengenalan sistem administrasi baru atau proses administrasi baru; ia
tidak memperkenalkan produk atau layanan baru, tetapi secara tidak langsung
memengaruhi pengenalan atau proses produksinya.
b) Inovasi Teknologi
Inovasi teknologi berkaitan dengan sektor teknologi suatu perusahaan, yang
terdiri dari peralatan dan prosedur transformasi bahan mentah dan informasi
menjadi produk atau layanan. Inovasi teknologi mengacu pada penciptaan,
peningkatan dan perluasan prosedur yang ditopang oleh produk. Inovasi
teknologi dapat merujuk pada pengadopsian ide baru yang berkaitan dengan
produk atau layanan baru, atau pengenalan elemen baru dalam proses produksi
atau penyediaan layanan suatu perusahaan.
Inovasi administratif terutama diadopsi oleh perusahaan besar dengan struktur
yang lebih kompleks. Perusahaan-perusahaan ini menghadapi masalah yang
lebih besar dalam mengaudit dan mengkoordinasikan berbagai departemen dan
mencoba memecahkan masalah tersebut melalui inovasi administratif. Namun,
tampaknya semakin banyak perusahaan kecil yang menerapkan inovasi
teknologi, berjuang dengan cara ini untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.

3. Menurut intensitas dan ruang lingkup, inovasi terbagi atas:


a) Inovasi Bertahap

7
Inovasi bertahap menyebabkan penyimpangan yang relatif kecil dari perubahan
yang dilakukan. Inovasi bertahap dilakukan untuk meningkatkan produk atau
prosedur lama, tanpa mengintervensi struktur dan strategi perusahaan yang ada.
b) Inovasi Menyeluruh
Inovasi menyeluruh membawa perubahan mendasar dalam aktivitas perusahaan
dan menyebabkan penyimpangan yang signifikan dari perubahan yang
dilakukan. Inovasi menyeluruh memberi momentum untuk aktivitas bisnis baru,
strategi dan struktur dan memperkenalkan produk yang sama sekali baru.
Umumnya, inovasi menyeluruh lebih jarang diadopsi dibandingkan dengan
inovasi bertahap. Hal tersebut dikarenakan inovasi menyeluruh memberikan
tantangan yang lebih besar bagi struktur yang ada, dalam hal penentuan tugas
eksekutif dan menimbulkan reaksi keras terhadap penerapannya. Perubahan
yang dilakukan tampak lebih rumit bagi anggota perusahaan karena akan
menimbulkan tingkat ketidakpastian yang lebih tinggi dalam pengembangan dan
penerapannya. Biasanya, perusahaan besar memiliki tingkat keberhasilan yang
lebih tinggi dalam mengadopsi inovasi menyeluruh dibandingkan dengan
perusahaan yang lebih kecil karena jenis inovasi ini membutuhkan pengetahuan
teknis dan stok sumber daya yang besar.

2.3. Karakteristik Inovasi


Karakteristik inovasi merupakan karakteristik yang akan menentukan
tingkat adopsi seseorang terhadap inovasi. Karakteristik inovasi dapat
diklasifikasikan ke dalam tiga aspek (Carayannis, Samara and Bakouros, 2011)
yaitu:
1. Aspek Produk
Inovasi produk terjadi ketika ada produk baru atau yang lebih baik diluncurkan di
pasar. Parameter yang diamati dalam aspek ini sebagai berikut:
a) Permintaan pasar: Permintaan dan penerimaan produk di pasar merupakan
salah satu kriteria utama inovasi produk. Hal ini terkait langsung dengan
pangsa pasar perusahaan dan margin keuntungan.

8
b) Tingkat resonansi: merupakan ukuran penerimaan produk dan penetrasi pasar
oleh pelanggan, di mana tingkat pelanggan sasaran dibagi ke dalam tingkat
lokal, nasional atau internasional.
c) Penggunaan optimal dari kondisi yang ada: Di sini yang diperiksa adalah
apakah teknologi yang ada digunakan secara optimal relevan dengan produk
dan produksinya. Hal ini berkaitan dengan prosedur pemutakhiran dan
ramalan teknologi.
d) Harga Nilai: Harga dan nilai produk dibandingkan dengan harga produk
kompetitif di pasar. Kepatuhan terhadap regulasi: merupakan kepatuhan
terhadap peraturan keselamatan, kesehatan, lingkungan, dll. Ini adalah
karakteristik inovasi karena kepatuhan terhadap peraturan seringkali dapat
menyebabkan perubahan inovatif kualitatif pada produk.
e) Deaslian: Hal yang diperiksa adalah apakah produk tersebut merupakan
solusi baru atau mencakup perubahan dibandingkan dengan produk pesaing.
Perubahan ini mungkin menyangkut produk, paketnya, cara
pendistribusiannya atau penggunaannya. Ini juga merupakan cara untuk
mengevaluasi pendekatan perusahaan terhadap inovasi.
f) Tawaran perbaikan: Produk sebagai evolusi dari teknologi yang sudah ada,
dalam arti penggunaan material baru, adanya fungsi baru, penggunaan produk
dalam aplikasi baru. Ini menentukan apakah produk membawa perubahan
pada desain dasar atau arsitekturnya.
g) Cakupan kebutuhan operasional: Tingkat cakupan kebutuhan operasional
tertentu, kebutuhan pelanggan, termasuk cakupan berlebih yang menawarkan
fungsi tambahan yang tidak sepenuhnya ditentukan oleh permintaan
pelanggan. Ini berkaitan dengan analisis kebutuhan pelanggan.
h) Estetis: Daya tarik luar produk adalah kriteria inovasi yang sering
diremehkan, padahal itu merupakan faktor kunci keberhasilan. j. Kepatuhan
pada aturan kekayaan intelektual.

2. Aspek Proses
Inovasi proses adalah pengenalan proses baru dalam pengembangan produk atau
peningkatannya. Parameter yang diamati dalam aspek ini sebagai berikut:

9
a) Riset pasar: Riset pasar dapat mengungkapkan solusi alternatif mengenai
desain, harga, distribusi dan promosi produk dan menawarkan perkiraan
penerimaan produk dan citra di pasar.
b) Koneksi ke pelanggan sasaran: Frekuensi kontak antara perusahaan dan
pelanggan sasaran di tingkat lokal, nasional atau internasional. Tujuan
utamanya adalah untuk membangun hubungan jangka panjang terutama
dengan pelanggan besar.
c) Akses ke teknologi baru: Frekuensi kontak perusahaan dengan evolusi
teknologi terkini terkait produksi produk. Hal ini berkaitan langsung dengan
departemen R&D, desain, kerja sama dengan badan teknologi, partisipasi
dalam pameran, dll.
d) Metodologi pembiayaan: Metodologi penetapan biaya di semua tahap proses
pengembangan produk. Analisis dan metodologi penetapan biaya yang akurat
diperlukan untuk memangkas total biaya produksi produk.
e) Kepatuhan terhadap regulasi: merupakan kepatuhan proses pengembangan
produk dengan peraturan keselamatan, kesehatan dan lingkungan, serta
sejalan dengan prosedur untuk memverifikasi semua hal di atas. Kepatuhan
proses pengembangan dengan peraturan sering kali berkontribusi pada
peningkatan kualitas produk.
f) Teknik pengembangan ide: Eksistensi teknik dan pendekatan khusus untuk
elaborasi ide-ide baru perlu diperiksa. Ide-ide tersebut memengaruhi secara
signifikan pengembangan produk inovatif yang sukses.
g) Teknik perbaikan: Upaya dan teknik untuk mengintegrasikan teknologi dan
penggunaan baru dalam produk perlu dinilai. h. Penekanan pada pemenuhan
kebutuhan operasional: Fokus proses pengembangan produk pada kebutuhan
operasional spesifik produk perlu dilakukan. Hal ini melibatkan konversi
persyaratan menjadi spesifikasi produk dan berhubungan dengan cara merek
dagang berpartisipasi dalam proses pengembangan produk.
h) Fokus pada estetika dalam desain: Keberhasilan produk yang menggunakan
teknologi tetap dan dengan pelanggan sasaran tetap bergantung langsung
pada daya tarik mereka dan diversifikasi visual mereka dibandingkan dengan
produk pesaing. Aspek estetika suatu produk yang dipadukan dengan analisis

10
ergonominya merupakan salah satu sasaran utama desain industri.
Penggunaan sistem dan insinyur desain perlu dinilai.
i) Prosedur formal untuk melindungi hak cipta: Di sini yang penting diamati
adalah apakah tindakan untuk melindungi hak cipta perlu dilakukan. Poin
yang dinilai adalah apakah suatu perusahaan diarahkan untuk melindungi
paten dan desain serta apakah terdapat kebijakan mengenai hal tersebut.

3. Aspek Manajemen (Organisasi)


Pengenalan terhadap perubahan yang terjadi dalam administrasi dan organisasi
merupakan inovasi administratif yang melengkapi aspek pertama. Parameter yang
diamati dalam aspek ini sebagai berikut:
a) Studi kelayakan: Itu adalah dasar (teknis, ekonomi, komersial) untuk
memutuskan investasi.
b) Prosedur formal untuk memastikan komunikasi dengan pelanggan sasaran:
Beberapa prosedur dapat mencakup partisipasi dalam pameran, distribusi
sampel, pertemuan dengan kelompok pelanggan, dll.
c) Prosedur formal untuk menerapkan teknologi terbaik: Salah satu indikasi
kunci inovasi adalah tindak lanjut sistematis dari evolusi teknologi saat ini,
penilaian tingkat teknologi pesaing, identifikasi teknologi baru dan pemilihan
teknologi terbaik yang benar.
d) Pengendalian biaya: Pengendalian adalah proses tinjauan sistematis yang
diterapkan selama fase desain, untuk memangkas biaya produksi, sekaligus
menjaga nilai dan spesifikasi operasi yang diperlukan (nilai / harga), serta
memastikan keberlanjutan produk dan harga yang kompetitif.
e) Kontrol kualitas: Prosedur pengendalian formal selama fase desain yang
mencakup penggunaan metode untuk menganalisis dan meningkatkan
kualitas proses inovasi dan proses untuk menjaga aturan yang berlaku di
perusahaan.
f) Budaya organisasi: Penekanan budaya organisasi pada inovasi. Telah
dibuktikan bahwa budaya organisasi berhubungan langsung dengan inovasi
perusahaan. Beberapa elemen budaya organisasi yang menekankan pada
inovasi adalah dorongan untuk menciptakan ide-ide baru, kejelasan kebijakan

11
inovasi perusahaan kepada semua karyawan, penentuan sistem pengukuran
kinerja, pelatihan personel. dll.
g) Pengendalian kuantitatif dengan kriteria untuk menilai peningkatan
teknologi, bahan, fungsi dan kegunaan baru: Pengenalan kontrol dengan data
kuantitatif dan nilai penerimaan minimum untuk menilai peningkatan
teknologi, bahan baru, fungsi, dan penggunaan. Hal ini mencakup proses
integrasi serta evaluasi teknologi dan metode baru oleh perusahaan.
h) Pengendalian kuantitatif dengan kriteria tingkat kepuasan fungsional
kebutuhan: Pengenalan kontrol dengan data kuantitatif dan nilai penerimaan
minimum untuk memenuhi kebutuhan fungsional tertentu.
i) Proses pemasaran dan kontrol kualitas untuk aspek estetika produk:
Pengenalan proses pemasaran dan kendali mutu untuk menilai dan
memastikan daya tarik estetika produk yang baik. Ini berhubungan langsung
dengan produksi dan pengujian orisinalitas.
j) Kontrol formal untuk melindungi hak cipta: Prosedur kontrol formal untuk
melindungi hak cipta perlu diperiksa.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Inovasi merupakan satu kata yang sudah tidak asing lagi bagi telinga kita
yang merupakan satu kata kunci bagi kalangan dunia usaha. Di era baru millennium
ini, di mana pasar penjualan sudah mulai bergerak ke pasar pembeli, peran inovasi
tampak semakin penting dan sangat menentukan untuk bisa memenangkan
persaingan. Kemampuan inovasi secara langsung berpengaruh terhadap kualitas
produk dan kinerja operasional. Meskipun tidak berpengaruh secara langsung
terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur namun kemampuan inovasi
berpengaruh tidak langsung terhadap melalui kinerja perasional.

3.2 Saran
Dari makalah ini, penulis mempunyai saran untuk pembaca, Perlunya
adanya inovasi dalam setiap bisnis yang dialankan. Inovasi juga penting sebagai
solusi dalam memecahkan masalah, dan juga sebagai bentuk dalam meningkatkan
produktivitas.

13
DAFTAR PUSTAKA
Bayus, B., Jain, S., & Rao, A. 1997. Too Little, Too Early: Introduction Timing and
New Product Performance in the Personal Digital Assistant Industry. Journal
of Marketing Research, 34 (1): 50−63.
Chaney, P., Devinney, T., & Winer, R. 1991. The Impact of New Product
Introductions on the Market Value of Firms. Journal of Business,
64(4): 573−610.
Chang, J. 1998. The Decline in Value Relevance of Earnings and Book Values.
Working paper. Philadelphia, PA.: University of Pennsylvania.
Cooper, J. R.1998. A Multidimensional Approach to the Adoption of Innovation.
Management De-cision, 36(8): 493−502.
Daghfous, N., Petrof, J., & Pons, F. 1999. Value and Adoption of Innovations: A
Cross−Cultural Stu-dy. The Journal Consumer Marketing, 16 (4): 314−331
Fontana, A. (2011). Inovate We Can!: Manajemen inovasi dan penciptaan nilai.
Inovasi Sejahtera.
Hurley, R.F. dan G.T.M,Hult, 1998, Innovation, Market Orientation and
Organitational Learning: An Integration and empirical examination, Journal
of Marketing, 62 (3)
Sisca, dkk. 2021. Menejemen Inovasi. Yayasan Kita Menulis. Jakarta:

14

Anda mungkin juga menyukai