Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH INOVASI PADA PRODUK BARANG DAN JASA

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah–Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Inovasi dan
pengembangan Produk Baru”. Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata
kuliah.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, karena masih
terbatasnya pengetahuan penulis akan pengetahuan dan penelitian. Oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi terwujudnya makalah yang baik dan
sesuai dengan penelitian.
Demikian ucapan terimakasih dari penulis, semoga makalah ini dapat memberi
pengetahuan bagi peneliti yang akan datang.

, 06 Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latarbelakang.......................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian inovasi..................................................................3


2.2 Pengertian Pengembangan Produk Baru...............................5
2.3 Konsep Produk Baru..............................................................6
2.4 Inovasi dan Pengembangan Produk Baru..............................7
2.5 Tipologi Produk.....................................................................9
2.6 Proses Pengembangan Produk...............................................13
2.7 Faktor Penghambat Pengembangan Produk Baru.................16
2.8 Faktor Pendorong Keberhasilan Produk Baru.......................17
2.9 Strategi Peluncuran Produk baru...........................................19

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................21
3.2 Saran......................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Manajemen inovasi memegang peranan penting dalam pertumbuhan


perusahaan dan menguasai persaingan. Beberapa contoh perusahaan yang
mengelola inovasi dengan baik adalah Apple dan Google. Sejak didirikan dari
tahun 1970-an, Apple yang terus mengembangkan inovasinya terus sehingga
menghasilkan produk produk gagdet Ipad, Iphone, Ipod yang diterima di pasar.
Bahkan setelah meninggalnya sang pendiri Steve Job, Apple diperkirakan akan
meluncurkan I-car. Selain itu, Google juga muncul dengan dengan berbagai
layanan search engine dan dilengkapi dengan berbagai layanan lain yang unik di
Internet.
Seorang wirausaha memerlukan manajemen Inovasi untuk mengatur ide-
ide hasil kreatifitas dan inovasi yang mungkin dapat menjadi sangat banyak.
Keberadaan ide-ide tersebut harus diatur dan disusun secara sistematis agar sesuai
dengan pengembangan usaha, melalui sistem yang terstruktur, sistematis, efisien,
dan berkelanjutan. Perlu disadari oleh wirausaha, bahwa dari 1000 ide yang
brilian, mungkin hanya satu yang menjadi inovatif. Untuk menghasilkan 100 jenis
produk dalam satu tahunnya, maka dibutuhkan 100.000 ribu ide brilian.
Banyaknya ide tersebut, akan menuntut manajemen inovasi yang baik untuk
menghindarkan ide-ide yang menumpuk dan terlambat untuk diperkenalkan di
pasar.
Kesalahan dalam meluncurkan produk dan jasa atau terlambat
diperkenalkan kepada pasar maka akan menimbulkan potensi kehilangan
pendapatan dan kehilangan kemampuan bersaing dengan yang lain.
Wirausaha juga harus menyadari bahwa, banyak perubahan fundamental
bagaimana perusahaan menghasilkan ide dan nilai-nilai baru. Hal ini sangat
penting mengingat wirausaha baru khususnya mahasiswa mengetahui apa yang
sudah terjadi dalam manajemen inovasi yang dikembangkan oleh perusahaan yang
unggul bahkan pesaing yang sudah ada terlebih dulu.

1
1.2 TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui :

1. Perlunya mengembangkan Produk baru?


2. Pentingnya inovasi dalam pengembangan produk baru?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN INOVASI


Inovasi adalah suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang
sudah dikenal sebelumnya. orang atau wirausahawan yang slalu berinovasi, maka ia sapat
dikatakan sebagai seorang wirausahwan yang inovatif. Seseorang yang inovatif akan selalu
berupaya melakukan perbaikan, menyajikan sesuatu yang baru/unik yang berbeda dengan
yang sudah ada. inovatif juga merupakan sikap penting bagi yang hendaknya dimiliki oleh
seorang wirausahawan. wirausahawan yang slalu melakukan inovasi dalam ushanya. maka
keuntungan dan kesuksesan akan ia dapat. inovatif merupakan implikasi dari karakteristik
wirausahawan yang mampu membawa perubahan pada lingkungan sekitarnya. inovatif
secara tidak langsung menjadi sifat pembeda antara wirausahawan dengan orang biasa,
maupun pengusaha. seorang wirausahawan akan selalu memikirkan untuk melakukan
sesuatu yang berbeda, tidak seperti yang dipikirkan dan dilakukan oleh kebanyakan orang.
kreatif dan inovatif adalah suatu kemampuan untuk memindahkan sumber daya yang
kurang produktif menjadi sumber daya yang produktif sehingga memberikan nilai
ekonomis. baik langsung maupun tidak langsung seorang wirausahawan adalah orang
yangmampu membawa perubahan pada lingkunganya. disisi lain ia juga orang yang
sanggup menerima perubahan yang terjadi dan menyikapi perubahan tersebut dengan
positif. ia juga berani mengambil resiko berhasil ataupun gagal di setiap jalan yang ia
ambil. wirausahawan mampu bertahan pada kondisi perekonomian yang sulit dan serba
kalut. karena disaat semua resah, ia memiliki kreasi dan inovasi untuk memindahkan
sumber daya yang kurang produktif menjadi sumber daya yang produktif sehingga
memberikan nilai ekonomis.
Berdasarkan pengertian tersebut, Robbins lebih memfokuskan pada tiga hal utama yaitu :
1. Gagasan Baru, yaitu suatu olah pikir dalam mengamati suatu fenomena yang
sedang terjadi, termasuk dalam bidang pendidikan, gagasan baru ini dapat berupa
penemuan dari suatu gagasan pemikiran, Ide, sistem sampai pada kemungkinan
gagasan yang mengkristal.
2. Produk dan jasa yaitu hasil langkah lanjutan dari adanya gagasan baru yang
ditindak lanjuti dengan berbagai aktivitas, kajian, penelitian dan percobaan
sehingga melahirkan konsep yang lebih konkret dalam bentuk produk dan jasa
yang siap dikembangkan dan dimplementasikan termasuk hasil inovasi dibidang
pendidikan.

3
3. Upaya perbaikan yaitu usaha sistematis untuk melakukan penyempurnaan dan
melakukan perbaikan (improvement) yang terus menerus sehingga buah inovasi itu
dapat dirasakan manfaatnya.

Sifat Perubahan Dalam Inovasi Ada 6 Kelompok Yaitu :

1. Penggantian (substitution)
Misalnya : Inovasi dalam penggantian jenis sekolah, penggantian bentuk perabotan, alat-
alat atau sistem ujian yang lama diganti dengan yang baru.
2. Perubahan (alternation)
Misalnya : Mengubah tugas guru yang tadinya hanya bertugas mengajar, ditambah dengan
tugas menjadi guru pembimbing dan penyuluhan / mengubah kurikulum sekolah yang
semula bercorak teoretis akademis menjadi kurikulum dan mata pelajaran yang
berorientasi bernuansa keterampilan hidup praktis.
3. Penambahan (addition)
Misalnya : Adanya pengenalan cara penyusunan dan analisis item tes objektif di kalangan
guru sekolah dasar dengan tidak mengganti atau mengubah cara-cara penilaian yang sudah
ada.
4. Penyusunan kembali (restructturing)
Misalnya : Upaya menyusun kembali susunan peralatan, menyusun kembali komposisi
serta ukuran dan daya tampung kelas, menyusun kembali urutan mata-mata pelajaran /
keseluruhan sistem pengajaran, sistem kepangkatan, sistem pembinaan karier baik untuk
tenaga edukatif maupun tenaga administratif, teknisi, dalam upaya perkembangan
keseluruhan sumber daya manusia dalam sistem pendidikan.
5. Penghapusan (elimination)
Contohnya : Upaya menghapus mata-mata pelajaran tertentu seperti mata pelajaran
menulis halus, atau menghapus kebiasaan untuk senantiasa berpakaian seragam.
6. Penguatan (reinforcement)
Misalnya : Upaya peningkatan atau pemantapan kemampuan tenaga dan fasilitas sehingga
berfungsi secara optimal dalam permudahan tercapainya tujuan pendidikan secara efektif
dan efisien.

4
2.2 PENGERTIAN PENGEMBANGAN PRODUK BARU

Perkembangan produk baru adalah suatu proses dari pencarian ide-ide untuk barang-
barang dan pelayanan-pelayanan baru, dan mengubahnya menjadi tambahan lini produk yang
berhasil secara komersil ( Darymple & Parsons, 2000, p. 219 ). Alasan dasar perusahaan
mengembangkan produk baru adalah untuk menggantikan item-item yang telah kehilangan
minat dari konsumen. Pengenalam item baru membantu meningkatkan pendapatan dan
keuntungan bagi perusahaan

Selanjutnya, untuk memahami pengertian pengembangan produk kita harus


menelaah dari pendapat para ahli. Berikut ini penjelasan pengembangan produk dari
beberapa tokoh:

1. Assaury (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk (product development)


adalah suatu kegiatan atau aktifitas yang dilakukan dalam menghadapi kemungkinan
perubahan suatu produk ke arah yang lebih baik sehingga dapat memberikan daya
guna maupun daya pemuas yang lebih besar.
2. Stanton (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk (product development)
adalah suatu istilah yang terbatas mneliputi kegiatan teknis, seperti riset produk,
rekayasa dan disain.
3. Guiltinan (1991) mengatakan bahwa pengembangan produk (product
develpoment) adalah suatu kebutuhan dan keinginan yang selalu berubah
mengakibatkan adanya segmen baru atau adanya persaingan dan perubahan
teknologi.
Kelima pendapat diatas tentu tidak berhenti disitu mengenai arti pengembangan produk. Di
luar sana masih banyak pengertian dan penjelasan pengembangan produk dari berbagai
sumber. Namun, dari kelima penjelasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa pengembangan
produk adalah suatu usaha yang dilakukan perusahaan melalui perbaikan bentuk,
penyederhanaan, pembentukan kembali, menambah desain atau model dengan tujuan untuk
meningkatkan kepuasan konsumen atau pelanggan.

5
BAB III
METODE PENULISAN
3.1 KONSEP PRODUK BARU

Pengembangan produk baru tidak terlepas dari biaya ketidakpastian, dan kegagalan.
Menurut Cooper(1993), mayoritas program pengembangan produk gagal mencapai pasar
sasaran dari produk baru yang benar-benar bisa mencapai pasar, sekitar 35% diantarannya
mengalami kegagalan. Oleh sebab itu, oleh perusahaan membutuhkan proses dan alat
analisis yang cermat dan andal dalam rangka pengembangan produk baru.

Sebelum membahas pengembangan produk baru, ada baiknya konsep produk baru
dikupas terlebih dahulu. Konsep produk baru bisa ditelaah dari dua perspektif, yakni :

4. Baru bagi pasar (new to market) yang mengandung arti belum ada perusahaan
yang memproduksi atau memasarkan produk tersebut sebelumnya.
5. Baru bagi perusahaan bersangkutan (new to deferm) artinya
perusahaan-perusahaan lain sudah membayarkan produk tersebut tetapi
perusahaan bersangkutan belum memasarkannya.

Kategori produk baru

Tinngi Lini produk Lini Produk Baru New-to –the-


baru word

Penyempurnaan Perluasan lini


Sifat Baru Bagi Perusahaan produk

Reduksi biaya Re-positioning


Rendah

Rendah Tinggi

Secara garis besar, aktfitas pengembangan produk baru bisa menghasilkan 6 macam tipe
produk baru:

1. Produk baru bagi dunia (New-to –the-word products), yaoitu produk-produk yang
menciptakan pasar yang sama sekali baru dan membentuk siklus hidup produk yang
baru. Diperkirakan bahwa tipe ini mencakup sekitar 10% dari total introduksi baru.
2. Lini Product baru (new product line), yaitu produk-produk yang baru bagi
perusahaan, namun diluncurkan bagi pasar yang sudah ada.
3. Perluasan lini (line extension), yaitu produk baru yang memungkinkan perusahaan
memperluas pasar yang dilayani dengan menawaran manfaat yang berbeda.
6
4. Penyempurnaan produk yang telah ada (improvement to exsisting products), yaitu
produk-produk yang biasanya dirancang untuk menggantikan penawaran produk yang
sudah ada.
5. Re-positioning, yaitu pengembangan teknis yang memungkinkan suatu produk
menawarkan aplikasi baru dan melayani kebutuhan yang baru.
6. Pengurangan biaya (cost redaction), yaitu versi dari produk yang ada yang dapat
memberikan kinerja setara pada tingkat harga yang lebih murah.

3.1 INOVASI DAN PENGEMBANGAN PRODUK BARU

Produk baru menjadi pusat perhatian seluruh perusahaan, karena sumbangannya jelas
untuk kelangsungan hidup dan kemakmuran perusahaan. Perencanaan produk baru
merupakan kegiatan strategis yang penting dan menuntut. Produk baru, yang disesuaikan
dengan kebutuhan konsumen, membantu memperkuat posisi organisasi di pasar yang sudah
ada dan untuk berpindah ke pasar produk baru.

Perusahaan penting mengembangkan produk baru karena untuk mempertahankan


tingkat pertumbuhan dan keunggulan perusahaan dan mengganti produk lama. Kenapa
perlu adanya pengembangan produk, hal ini salah satu strategi untuk memperpanjang daur
hidup produk (life cycle product) sehingga produk tidak mengalami tahap decline.
Pengembangan produk ini diperlukan jika produk sudah memasuki tahap maturity yaitu,
dimana produk perusahaan mengalami titik jenuh, ditandai dengan tidak terjadi
penambahan konsumen sehingga angka penjualan tetap di titik tertentu. Jika produk sudah
mencapai tahap ini, dan perusahaan tidak segera melakukan strategi untuk menarik
perhatian konsumen dan para pedagang. Hal ini akan mengakibatkan keuntungan yang
diperoleh semakin menurun serta penjualan yang cenderung turun.

Sebagian besar pelaku usaha pastinya berusaha untuk menciptakan produk baru yang
belum pernah ada sebelumnya. Strategi ini memang cukup efektif, sehingga produk yang
diciptakan memiliki daya saing yang cukup kuat dan mampu bertahan di tengah padatnya
persaingan pasar. Selain menciptakan produk baru, juga bisa mengembangkan produk yang
sudah ada menjadi produk yang luar biasa. Dalam hal ini bisa meningkatkan kualitasnya,
memperbaharui bentuknya, atau mempercantik kemasan produknya. Ada beberapa hal yang
bisa dilakukan dalam menciptakan produk baru, antara lain :

7
a. Produk unik dan menarik
Sebagian besar pelaku usaha pastinya berusaha untuk menciptakan produk baru yang
belum pernah ada sebelumnya. Strategi ini memang cukup efektif, sehingga produk yang
diciptakan memiliki daya saing yang cukup kuat dan mampu bertahan di tengah padatnya
persaingan pasar. Selain menciptakan produk baru, juga bisa mengembangkan produk yang
sudah ada menjadi produk yang luar biasa. Dalam hal ini bisa meningkatkan kualitasnya,
memperbaharui bentuknya, atau mempercantik kemasan produknya.
b. Memanfaatkan teknologi modern inovasi produk
Strategi inovasi juga bisa dijalankan dengan memanfaatkan bantuan teknologi modern
dalam setiap proses produksi maupun operasional usaha. Dengan begitu bisa lebih produktif,
memiliki daya saing produk yang lebih tinggi, serta bisa lebih teliti untuk mengurangi resiko
kesalahan kerja yang disebabkan oleh human error.
c. Meningkatkan kualitas SDM
Untuk menciptakan produk yang inovatif, tentunya dibutuhkan sumber daya manusia
yang berkompetensi dan memiliki kreativitas cukup tinggi. Karenanya sebelum
merencanakan sesuatu yang inovatif, penting untuk meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan karyawan sesuai dengan perkembangan perusahaan. Sebab, tanpa tangan-tangan
kreatif, mustahil sebuah produk inovatif bisa tercipta.
d. Meningkatkan Pelayanan
Disamping strategi inovasi dengan menciptakan sebuah produk, juga bisa menawarkan
pelayanan khusus bagi konsumen. Misalnya saja melayani pemesanan secara online,
memberikan layanan delivery order, serta menawarkan paket one stop service untuk
memberikan total solusi bagi para konsumen.

Kreatifitas dan Inovasi sering digunakan bergantian, namun ada perbedaan mendasar.
Sebenarnya kreatifitas adalah sebuah bagian penting dalam inovasi. Kreativitas tidak cukup
hanya datang dengan ide-ide. Kreatifitas adalah prasyarat untuk inovasi dan transformasi
organisasi, karena tanpa kreativitas, inovasi tidak berarti, dan transformasi tersebut akan
kurang lebih sama dengan sebelumnya. Tanpa inovasi, ide-ide kreatifitas tidak akan pernah
diterapakan.

Kreatifitas menciptakan solusi untuk masalah dan inovasi melibatkan pelaksanaan.


Definisi inovasi produk dan jasa ( Crawford Dan De Benedetto 2000) adalah Inovasi yang
digunakan dalam keseluruhan operasi perusahaan dimana sebuah produk baru diciptakan
dan dipasarkan, termasuk inovasi disegala proses fungsional atau kegunaannya.

8
Jadi, Inovasi bukanlah sebuah konsep dari suatu ide baru atau penemuan baru tetapi inovasi
merupakan gabungan dari semua proses-proses tersebut.

Dalam (Kotler, 2002) Tujuan perusahaan untuk melakukan inovasi produk untuk
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan karena produk yang telah ada renten
terhadap perubahan kebutuhan dan selera konsumen, teknologi, siklus hidup produk yang
lebih singkat, serta meningkatnya persaingan domestik dan luar negeri. Pada saat ini
ditengah persaingan yang begitu ketat, barang yang ditawarkan kepada konsumen haruslah
bervariasai dengan segala kelebihan dan kecanggihannya. Inovasi produk yang dilakukan
haruslah melalui penelitian pasar agar produk yang dihasilkan dapat sesuai dengan selera dan
kebutuhan konsumen.

3.3 TIPOLOGI PRODUK BARU

Mampelajari mengenai pengembangan produk baru, tentu sangatlah luas. Perusahaan


–perusahaan umumnya berupaya terus menerus menciptakan produk baru. Tetapi tidak
menutup kemungkinan terdapat perusahaan yang tidak melakukan pengembangan produk
baru yang sangat lama. Dari kreteria ini, perusahaan dapat kita kelompokkan dalam
Tipologi pengembangan produk baru. Berikut ini konsep Tipologi Strategi Miles dan Snow
(1978):

a. Prospectors
Merupakan jenis perusahaan yang menggunakan strategi yang mementingkan pada
inovasi, dan kreativitas untuk menciptakan produk baru atau pasar baru. Perusahaan
berusaha untuk selalu menjadi pioneer dalam bersaing, dan rela mengorbankan internal
efisiensi untuk berinovasi, dan kreasi. Strategi ini perlu dukungan dari staf yang benar-benar
ahli, dan mempunyai kemampuan, sehingga praktik sumberdaya manusianya menekankan
pada pencarian sumberdaya manusia yang mampu menciptakan perubahan, dan mempunyai
kreativitas tinggi. Jika sumberdaya internal tidak memenuhi, organisasi akan rela mencari
dari sumber eksternal meskipun dengan biaya tinggi.
b. Defender
Merupakan organisasi yang menekankan penggunaan strategi stabilitas, dan
kelangsungan hidup usaha. Perusahaan ini sangat mempertahankan inti bisnisnya atau
core business, tanpa banyak melalukan perubahan. Perhatian pimpinan organisasi pada
stabilitas jangka panjang.

9
c. Analyzer
Merupakan perusahaan yang menggunakan strategi diantara defenders, dan
prospectors. Artinya perusahaan ini tidak terlalu berani mengambil resiko besar dalam
berinovasi, tetapi tetap berusaha menciptakan keunggulan dalam pelayanannya kepada
pasar.
d. Reactor
Merupakan jenis perusahaan yang lebih banyak ditekan oleh lingkungan, karena
kurang memperhatikan adanya perubahan lingkungan dan sistem persaingan. Perusahaan
jenis ini lebih mementingkan efisiensi, menekan biaya termasuk menekan pada sumberdaya
manusia.

Teori Strategi pengembangan produk baru juga dapat di lihat dari pengaruh
perkembangan pasar. Hal ini tidak lepas dari faktor potensi keuntungan maupun resiko yang
akan ditimbulkan dari strategi pengembangan produk. Berikut ini strategi pengembangan
produk baru selain teori Miles and Snow yang digolongkan menjadi dua golongan.
Diantaranya yaitu Strategi Reaktif dan Strategi Proaktif.

A. Strategi Proaktif (Proactif Strategi)

Strategi ini merupakan strategi pengembangan produk yang dilakukan untuk


mengantisipasi kondisi dimasa depan. Pengembangan produk dimulai dari perusahaan
sendiri. Beberapa bentuk dari strategi proaktif diantaranya sebagai berikut:

1. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development).


Strategi ini menempatkan perusahaan untuk terus berusaha
mengembangkan produknya secara teknis.

Contohnya:

Perusahaan PT. ABC menginvestasikan modal yang cukup banyak pada


bagian R&D-nya. Hasilnya muncul produk Kecap ABC, Saus ABC, Mie ABC, Sirup
ABC dan produk lainnya.

2. Pemasaran (Marketing)
Strategi ini menempatkan konsumen sebagai pertimbangan pertama dalam
membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Contohnya:

PT. Nutrifood Indonesia mengadakan survey skala besar mengenai produk


apa yang dibutuhkan oleh konsumen diabetes baik langsung maupun tidak langsung.

10
Akhirnya dari sekian banyak hasil survey, konsumen diabetes membutuhkan gula
yang bisa untuk diabetes. Akhirnya terciptalah Tropicana Slim.

3. Pengusaha (Entrepreneurrial)
Strategi ini memberi kesempatan kepada seorang pengusaha (entrepreneur)
untuk mewujudkan idenya dengan membuat divisi tersendiri dan mengumpulkan
sumbernya. Strategi ini dilaksanakan pada perusahaan yang sudah besar dan mapan.

Contohnya:

Google merupakan perusahaan yang terkemukan didunia. Produk yang


dihasilkannya pun sudah membantu dengan kebutuhan konsumennya. Seperti Google
map, goolge search engine, google plus, dan email. Produk Google memiliki kualitas
yang mendunia, inovatif, dan handal. Dengan segala kemapanan yang dimiliki,
perusahaan ini menciptakan suatu bagian yang khusus memperkerjakan pegawai berjiwa
inventor, kreatif, inovatif, dan berfikir secara tidak biasa (think out of the box) yang
ditugaskan untuk menciptakan atau mengembangkan produk yang dapat menjadi kiblat
atau trendsetter dunia. Akhirnya muncullah produk Google Glas yang menjadi trendsetter
terhadap produk sejenis.

4. Akuisisi (Acquisition)
Strategi ini melibatkan perusahaan untuk mengambil alih atau membeli
perusahaan lain yang menghasilkan suatu produk yang sama sekali baru bagi perusahaan
atau bahkan bagi pasar.

Contohnya:
Perusahaan Facebook merupakan Perusahaan yang bergeerak dibidang Jejaring
Sosial. Facebook baru-baru ini mengakuisisi perusahaan Whatsapp yang bergerak
dibidang Messanger. Keputusan ini diambil mengingat Whatsapp merupakan aplikasi
Mesanger yang tidak dikenai biaya dan penggunannya banyak.

B. Strategi Reaktif (Reactive Strategi)

Strategi pengembangan produk yang dilakukan sebagai respon dari kondisi pasar
atau pesaingnya. Beberapa bentuk dari strategi proaktif, yaitu sebagai berikut.:

1. Strategi Defensif (Defensive Strategy).

11
Strategi ini dilakukan dengan menciptakan suatu aksi untuk melindungi
perusahan terhadap produk baru yang dikeluarkan pesaing yang meraih sukses di
pasar.

Contohnya:

Perusahaan Samsung baru saja meluncurkan ponsel Galaxy S 5 yang meraih


kesuksesan dipasar. Perusahaan HTC asal Taiwan yang merupakan kompetitor dari
perusahaan Samsung yang bermain di ponsel cerdas (smartphone) kemudian
berinisiatif untuk mengadakan promoo diskon untuk setiap pembelian ponsel HTC.
Hal ini dilakukan demi menjaga pasar yang selama ini perusahaan HTC miliki.

2. Strategi Imitatif (Imitative Strategy).


Strategi ini dilakukan dengan meniru produk baru dengan cepat sebelum
produk tersebut mendapat pasaran yang kuat.

Contohnya:

Misal Perusahaan Samsung dikabarkan akan segera meluncurkan ponsel


Galaxy S 6 yang memiliki model dan desain menarik serta akan meraih kesuksesan
dipasar. Perusahaan Handphone asal Cina membuat strategi untuk meniru model ponsel
Galaxy S 6, meskipun sistem operasi dari ponsel tersebut tidak sama.
3.Strategi second but butter
Strategi ini dilakukan dengan sebelumnya menunggu hasil pemasaran produk
baru dari pesaingnya; lalu tidak hanya meniru produk pesaing, tetapi juga
memperbaikinya dan memperkuat posisinya di pasaran.

Contohnya:

Misal Perusahaan Samsung dikabarkan akan segera meluncurkan ponsel


Galaxy S 6 yang memiliki model dan desain menarik serta akan meraih kesuksesan
dipasar. Perusahaan Handphone asal Cina membuat strategi untuk meniru model ponsel
Galaxy s6 dan mengembangkan system operasi berbasis android versi terbaru atau versi
lain yang lebih unggul.

4. Strategi Responsif
Strategi ini dilakukan dengan mengakomodasi keinginan konsumen.

Contohnya:

Perusahaan Aple meluncurkan ponsel Iphone 5 yang memiliki model dan


desain menarik. Ponsel ini merupakan hasil dari berbagai keinginan dan permintaan

12
pasar untuk penyempurnaan atas kekurangan keluaran ponsel sebelumnya yaitu Iphone
3, dan 4

3.4 PROSES PENGEMBANGAN PRODUK BARU

Menciptakan produk baru membutuhkan ide dan berbagai kreativitas yang tidak bisa
dianggap main-main. Butuh berbagai tahapan hingga akhirnya suatu organisasi atau
perusahaan mampu menciptakan pengembangan untuk produk baru yang bisa diterima oleh
masyarakat. Pengembangan untuk produk baru itu sendiri merupakan suatu hasil inovasi
yang mana keberhasilannya akan sangat ditentukan oleh kualitas dari produk yang
dikembangkan. Melalui beberapa proses penting untuk pengembangan produk baru,
pastinya sangat bagus untuk menjadi referensi dalam menciptakan suatu inovasi produk
unggulan.

Perusahaan banyak yang menghadapi sebuah masalah, dimana mereka harus


menciptakan produk baru, tetapi kemungkinan berhasil sukses terhadap produk tersebut
sangat kecil. Secara keseluruhan, untuk menciptakan produk baru yang berhasil. Perusahaan
harus memahami pelanggannya, pasar, pesaing, serta pengembangan produk yang
memberikan nilai unggul bagi pelanggan. Perusahaan harus mempunyai rencana produk
baru yang kuat dan mempersiapkan proses pengembangan produk baru yang sistematis

Pengembangan produk baru dimulai dengan penciptaan ide. Perusahaan menemukan


dan mengembangkan ide produk baru dari berbagai sumber. Banyak ide produk baru berasal
dari sumber internal. Perusahaan mengadakan riset dan pengembangan resmi, memilih ide
dari karyawan mereka, dan mengadakan tukar pikiran dalam rapat eksekutif. Ide lain datang
dari sumber eksternal. Dengan mengadakan survei dan kelompok fokus serta mengalisis
pertanyaan dan keluhan pelanggan, perusahaan dapat menghasilkan ide produk baru yang
akan memenuhi kebutuhan spesifik konsumen.

Menurut Kotler, langkah-langkah penting dalam pengembangan produk yang terlihat


dalam gambar dibawah ini :

• Pemunculan gagasan (idea generation)


Pengembangan baru dimulai dengan penelitian terhadap berbagai
gagasan produk baru. Pemunculan gagasan baru harus sesuai dengan jenis usaha
perusahaan dan konsumen sebagai salah satu sumber yang paling logis untuk
mencari gagasan-gagasan produk baru.

13
• Penyaringan gagasan (idea screening)
Tujuan penyaringan adalah mengurangi banyaknya gagasan dengan
mencari dan menghilangkan gagasan buruk sedini mungkin.

• Pengembangan dan pengujian konsep (concept development and testing)


Suatu ide atau gagasan yang lolos penyaringan selanjutnya dikembangkan
menjadi beberapa alternatif konsep produk. Dalam hal ini, konsep produk berbeda
dengan gagasan produk dan citra produk. Suatu gagasan produk adalah gagasan bagi
kemungkinan produk yang oleh perusahaan dianggap bisa ditawarkan ke pasar. Suatu
konsep produk adalah versi terinci dari ide yang diungkapkan dalam istilah
konsumen yang punya arti. Sedangkan suatu citra produk (image) adalah gambaran
khusus yang diperoleh dari produk nyata atau calon produk.

• Pengembangan Strategi Pemasaran (marketing strategy development)


Pernyataan strategi pemasaran terdiri dari tiga bagian untuk memperkenalkan
produk ke pasar. Bagian pertama menjelaskan ukuran, struktur, dan tingkah laku
pasar sasaran, penempatan produk yang telah direncanakan, penjualan, bagian pasar,
serta sasaran keuntungan yang hendak dicari pada beberapa tahun pertama. Bagian
kedua dari pernyataan strategi pemasaran menguraikan harga produk yang
direncanakan, strategi distribusi, dan biaya pemasaran selama tahun pertama. Bagian
ketiga menjelaskan penjualan jangka panjang yang direncanakan, serta sasaran
keuntungan dan strategi bauran pemasaran selama ini.

• Analisis usaha (business analysis)


Bila manajemen telah menentukan konsep produk dan strategi pemasaran,
perusahaan bisa mengevaluasi daya tarik usulan usaha itu. Manajemen harus
menilai penjualan, biaya, dan perkiraan laba untuk menentukan apakah
mereka telah memenuhi tujuan perusahaan. Jika telah memenuhi, produk bisa
bergerak maju ke langkah pengembangan produk.

• Pengembangan produk (product development)


Bila konsep produk lolos dari uji analisis usaha, konsep itu lalu menuju riset
dan pengembangan dan/atau rekayasa untuk dikembangkan menjadi produk fisik.
Bagian riset dan pengembangan membuat satu atau beberapa versi bentuk fisik dari
konsep produk agar bisa menemukan sebuah prototipe yang memenuhi konsep
produk dan dapat diproduksi dengan biaya produksi yang telah dianggarkan.

14
• Pengujian pasar (market testing)
Pengujian pasar ialah keadaan dimana produk dan program pemasaran
diperkenalkan kepada kalangan konsumen yang lebih otentik untuk
mengetahui bagaimana konsumen dan penyalur mengelola, memakai, dan
membeli-ulang produk itu dan seberapa luas pasar yang dimilikinya.

• Komersialisasi (Commercialization)
Tahap komersialisasi menyangkut perencanaan dan pelaksanaan strategi
peluncuran (launching strategy) produk baru ke pasar. Dalam melemparkan suatu
produk, perusahaan harus memutuskan: kapan, dimana, pada siapa, dan bagaimana
produk baru tersebut akan diluncurkan ke pasar.

15
Selain hal – hal diatas. Point penting lainnya adalah Diferensiasi menjadi suatu strategi
yang baik. Adanya diferensiasi menjadikan suatu produk memilki identitas yang khas dan
unik. Sehingga menjadi pembeda bagi produk pesaing dan memungkinkan untuk sulit ditiru.
Terkadang pula, perilaku konsumen yang sangat sensitif terhadap sesuatu yang baru dan
beda, menjadikan suatu produk yang memiliki diferensiasi dengan produk pesaingnya sangat
dicari konsumen.
Beberapa proses tersebut merupakan tahapan yang harus diperhatikan oleh perusahaan
dalam rangka pengembangan produk baru. Mengingat tingginya persaingan bisnis, hal-hal
tersebut tentu harus benar-benar harus diterapkan agar produk yang dihasilkan benar-benar
produk yang mampu membantu perusahaan dalam mencapaki tujuan bisnis. Melalui proses
tersebut, banyak manfaat yang akan diperoleh oleh perusahaan atau organisasi diataranya
perusahaan bisa menghasilkan inovasi produk baru yang mendapat respon positif dari
masyarakat melalui proses yang tepat.

3.5 FAKTOR PENGHAMBAT PENGEMBANGAN PRODUK BARU

Pengembangan produk baru tidak hanya mengakibatkan keberuntungan semata.


Melainkan pengembangan produk baru memiliki resiko kegagalan. Di Indonesia beberapa
produk baru gagal dipasaran, seperti produk minuman berkalori tinggi Frezzy Malta dari
Multi Bintang, rokok Sampoerna Executive dan Super-20 dari Sampoerna. Produk-broduk
baru terus mengalami kegagalan pada tingkat yang mencemaskan. Tingkat kegagalan untuk
produk baru untuk paket-paket produk yang didominasi perluasan lini produk diperkirakan
80% menurut Clancy dan Robert S.. Shulman dalam bukunya yang berjudul The Marketing
Revolution: A Raaadical Manifesto for Dominating The Markeplace.

Perkiraan ini tentu saja bergantung pada bagaimana periset mendefinisikan kegagalan
produk baru, misalnya apakah jika produk tersebut gagal memberikan laba ataukah jika
menghasilkan laba lebih rendah daripada yang diharapkan. Kegagalan produk baru ini dapat
disimpulkan kaarena dipengaruhi oleh banyak faktor. Berikut ini faktor-faktor yang
menghambat pengembangan produk baru:

• Kekurangan ide produk baru yang penting dalam bidang-bidang tertentu :


mungkin hanya ada sedikit cara yang dapat meningkatkan beberapa produk dasar
seperti baja, sabun cuci, dsb.
• Pasar yang terbagi-bagi : persaingan yang tajam menyebabkan pembagian pasar.
Perusahaan harus mengarahkan produk barunya pada segmen pasar yang lebih
kecil, dan ini berarti penjualan dan laba yang lebih rendah untuk tiap produk.

16
• Kendala sosial dan pemerintahan : produk baru harus memenuhi kriteria
masyarakat seperti keselamatan konsumen dan keseimbangan lingkungan.
Peraturan pemerintah telah memperlambat inovasi dalam industri obat dan
telah memperumit rancang produk dan keputusan periklanan dalam industri-
industri seperti industri peralatan , kimia, mobil, dan mainan.
• Mahalnya proses pengembangan produk baru : suatu perusahaan biasanya harus
menghasilkan banyak ide produk baru agar dapat memperoleh beberapa yang baik.
• Kekurangan modal : beberapa perusahaan yang memiliki ide-ide yang baik
tidak dapat memperoleh modal yang cukup untuk melakukan penelitian.
• Waktu pengembangan yang lebih cepat : para pesaing mungkin memperoleh ide
yang sama pada waktu yang sama, dan kemenangan akan diraih yang paling
cepat. Perusahaan-perusahaan yang waspada harus mempercepat waktu
pengembangannya dengan menggunakan teknik rancang dan manufaktur yang
dibantu komputer, mitra strategis, pengujian monsep awal, dan perencanaan
pemasaran lanjutan.
• Siklus hidup produk yang lebih pendek : jika suatu produk baru berhasil, pesaing
dengan cepat menirunya sehingga siklus hidup produk baru menjadi lebih pendek.

3.6 FAKTOR PENDORONG KEBERHASILAN PRODUK BARU

Bannyak hal yang dapat menjadi sumber pendorong diperlukannya suatu


pengembangan produk baru. Pendorong ini berasal dari dalam organisasi perusahaan atau
dari lingkungan eksternal perusahaan. Adapun faktor-faktor perusahaan tersebut adalah :

• Financial goals.
Tekanan untuk mencapai tujuan keuangan seperti laba, pangsa pasar,
penerimaan, kebuutuhan investasi dan lain-lain menjadi pendorong dilakukannya
pengembangan produk baru.
• Sales & Market Share Growth.
Pertumbuhan penjualan merupakan tujuan penting bagi sebagian perusahaan.
Begitu juga dengan kekuatan yang dimiliki dipasar melalui penguasa pasar yang
ada juga merupakan sesuatu pendorong diperlakukannya pertumbuhan penjualan.
Produk baru merupakan salah satu cara untuk mencapai dan mempertahankannya.
• Competitive action.
Motivasi untuk bersaing merupakan salah satu pendorong perusahaan
memikirkan produk baru sehingga memiliki kekuatan dan perbedaan dipasar.

17
• Life Cycle
Setiap produk yang ditawarkan sekarang oleh perusahaan memiliki
keterbatasan didalam waktu pemasarannya. Mereka memiliki batasan waktu
sebelum produk tersebut mengalami penurunan dalam penjualan karena
beralihnya konsumen pada produk yang lain. Untuk menjaga hal tersebut
diperlukan pengembangan produk baru.

• Technology.
Berkembangnya teknologi memungkinkan orang untuk menawarkan sesuatu
yang lebih baik dari penawarannya sekarang, sehingga akan melahirkan produk
baru bagi perusahaan maupun pesaing.

• Regulation.
Peraturan-peraturan yang dikeluarkan pemerintah akan memberikan batasan-
batasan tertentu pada produk yang sudah ada sehingga diperlukan suatu produk
baru agar tidak dikenai aturan-aturan tersebut. kebutuhan mesin yang tidak
menyemari udara merupakan salah satu regulasi yang mendorong munculnya
produk baru.

• Material cost and availability.


Biaya yang meningkat untuk bahan baku tertentu mendorong perusahaan
untuk mencari alternatif lain sehingga akan mendorong lahirnya produk baru.
Begitu juga halnya dengan keterbtasan bahan baku juga mendorong
perusahaan mencari bahan baku pengganti.

• Invention.
Penemuan yang diperoleh dari hasil penelitian dan pengembangan juga
mendorong lahirnya produk baru, seperti ditemukannya kamera langsung
jadi.

18
3.7 STRATEGI PELUNCURAN PRODUK BARU
Dalam pengembangan produk baru, tahapan awal yang harus diperhatikan adalah tahap
perencanaan produk. Perencanaan produk yang matang akan meningkatkan keberhasilan dalam
pengembangan produk baru. Seorang perencana harus membuat karakteristik produk yang akan
dihasilkan dengan asumsi-asumsi :

• Produk tersebut termasuk produk pioner apa produk


follower (pengikut).
• Memilih produk yang benar-benar baru atau perluasan
merk.
• Produk tersebut termasuk kategori barang konsumsi atau
barang bisnis.
• Produk tersebut bagi masyarakat termasuk kebutuhan
pokok, sekunder atau tersier.
• Produk tersebut digunakan untuk semua orang atau
kalangan terbatas.
• Produk tersebut digunakan untuk semua usia atau hanya
umur tertentu saja.

Setelah kita mengetahui asumsi-asumsi pengembangan produk baru, maka kita akan
mudah menentukan strategi ppeluncuran produk baru. Dimana Peluncuran produk baru
merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi para professional pemasaran.
Alasan utama untuk ini adalah bahwa pekerjaan ini mempunyai tantangan yang
menarik. Selain itu, dalam peluncuran produk baru bisa diaplikasikan berbagai ilmu dan
strategi pemasaran. Justru karena sarat dengan fungsi pemasaran, maka para pelaku
pemasaran harus hati-hati namun mantap dalam perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut
setelah kegiatan pemasaran produk baru.
Persaingan bisnis yang ketat telah menantang para pebisnis harus selalu inovatif dan
kreatif. Salah satu solusinya adalah meluncurkan produk baru tiap tahunnya. Jumlah yang
diluncurkan tergantung daya serap pasar dan tingkat persaingan yang ada. Strategi seperti ini
harus didukung oleh semua konstituen yang ada dalam perusahaan mulai dari bagian riset,
produksi, pemasaran, distribusi, sampai kepada public relations.
Besarnya antusiasme dalam peluncuran produk baru tidak menjamin suksesnya produk
tersebut di pasar. Namun, yang menjadi persoalan justru pada pasca kegiatan peluncuran
tersebut. Data riset memembuktikan bahwa 90% dari produk baru gagal dalam kurun waktu
dua tahun. Padahal jumlah produk atau jasa baru selalu meningkat tiap tahun. Ini pula yang
membuat sulitnya produk baru mendapat perhatian konsumen.
Besarnya kesulitan yang menghadang pada peluncuran produk baru seharusnya tidak
mengurangi semangat dalam melucurkan produk baru. Bagaimanapun, produk baru adalah

19
darah baru yang selalu diperlukan perusahaan. Sementara itu, para professional pemasaran
harus sadar bahwa di balik tantangan yang berat dari peluncuran produk baru terdapat potensi
yang besar untuk berhasil.

20
Dalam melaksanakan peluncuran produk baru harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Jangan merencanakan peluncuran sebelum adanya kepastian bahwa produknya siap untuk
diluncurkan.
Dalam konteks ini harus ada sinkronisasi antara divisi produksi dan pemasaran. Bagian produksi
harus memastikan bahwa produk yang dihasilkan sudah sesuai dengan standart produk baik
mengenai kualitas maupun standart kemanan produk. Dengan ketatnya persaingan bagian
pemasaran harus memahami secara mendalam strategi pemasaran yang akan diterapkan agar
konsumen membeli produk baru tersebut. Jadi perencanaan acara peluncuran harus matang.

2. Buat rencana peluncuran tidak kaku.


Dalam era globalisasi seperti saat ini, informasi dan inovasi selalu berubah setiap waktu.
Rencana yang fleksibel dapat berubah setiap saat, menyesuaikan kondisi dan informasi pasar.
Peluncuran produk yang tepat waktu akan memudahkan produk tersebut diterima oleh
konsumen. Sebagai contoh peluncuran pupuk untuk tanaman padi akan lebih diterima ketika
dilakukan pada saat musim tanam jika dibandingkan ketika musim panen, karena konsumen
bisa segera mengaplikasikannya sekaligus mencoba produk tersebut.

3. Gunakan beberapa macam media untuk promosi.

Penggunaan media untuk promosi memang mutlak diperlukan, namun bila media yang
digunakan selalau sama dengan yang terdahulu maka akan ada kejenuhan. Oleh karena itu
perlu digunakan media baru yang belum banyak digunakan. Banyak media yang bisa
digunakan untuk promosi, diantaranya iklan (elektronik dan cetak), Sales Promotion, promosi
online lewat internet dan promosi lewat Hand Phone via SMS. Dua media promosi terakhir,
saat ini banyak digunakan dan merupakan salah satu media promosi yang baru.

4. Gunakan strategi pemasaran yang jitu

Banyak strategi pemasaran yang berkembang di dunia, pemilihan strategi yang tepat akan
meningkatkan keberhasilan dalam pengembangan produk baru. Salah satu strategi yang
banyak dipakai adalah strategi bauran pemasaran (Marketing mix). Menurut William
J.Stanton (1986) pengertian marketing mix secara umum adalah sebagai berikut : marketing
mix adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti
sistem pemasaran sebuah organisasi. Keempat unsur tersebut adalah penawaran produk/jasa,
struktur harga, kegiatan promosi, dan sitem distribusi.

21
BAB V
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Berdarakan analisis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diuraikan adalah
sebagai berikut :
1. Kombinasi strategi dan Pengembangan produk baru merupakan hal penting bagi

setiap perusahaan. Perusahaan akan menjadi pemenang persaingan dan penentu


harga (market leader) jika strategi dan pengembangan produksi baru benar-benar
diaplikasikan dengan baik. Selain itu, perusahaan akan memiliki nilai (value)
tersendiri di mata konsumen. Pengembangan produk bagi perusahaan merupakan
cara yang jitu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan yang
kesejahteraannya semakin meningkat akibat dari pertumbuhan ekonomi yang
tinggi.
2. Pengembangan produk harus membangkitkan ide dan inovasi yang menarik dan
unik. Sehingga, produk yang tercipta nantinya dapat memberikan kesan dan
pengalaman yang baru bagi pelanggan setelah dan saat menggunakan produk
tersebut. Selain itu, dengan ide dan inovasi produk akan memiliki kualiatas dan
manfaat yang ganda. Dengan begini, konsumen akan cenderung memilih produk
ini ketibang produk sejenis dari perusahaan lain.

4.2 SARAN
Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kesalahan-kesalahan dalam penulisan,
sehingga dimohon untuk dapat menjadi koreksi pembaca agar dapat lebih baik lagi.

22
DAFTAR PUSTAKA

Cravens, W, David. 1996. Pemasaran Strategis. Edisi Empat. Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Kevin J. Clancy & Robert S. Shulman. 1991. “The Marketing Revolution: A Radical
Manifesto For Dominating The Marketplace. Harper Business: Jakarta
Tjiptono, Fandy, Ph. D dan Chandra, Gregorius. 2012. Pemasaran Strategik. Edisi 2.
Andi: Yogyakarta.
http://kuliahekonomi.blogspot.com/2013/09/tipologi-strategi-miles-dan-snow-1978.html.
Diakses pada tanggal 30 April 2014, Pukul 19.00 WIB.
http ://farunnica.blogspot.com/2013/07/pengembangan-produk.html. Diakses pada
tanggal 30 April 2014, Pukul 19.00 WIB.
http://bisnisukm.com/strategi-inovasi-untuk-mengatasi-persaingan-usaha.html. Diakses
pada tanggal 30 April 2014, Pukul 19.00 WIB.
http://coecoesm.wordpress.com/2011/11/30/pengolahan-produk-dan-pengembangan-
produk-baru. Diakses pada tanggal 30 April 2014, Pukul 19.00 WIB.

23

Anda mungkin juga menyukai