INNOVATION
Kelas : LD26
Nama :
- Dyan Bangun Permadi / 1601269566
INOVASI
Berdasarkan pengertian tersebut, Robbins lebih memfokuskan pada tiga hal utama
yaitu :
1. Gagasan baru yaitu suatu olah pikir dalam mengamati suatu fenomena yang sedang
terjadi, termasuk dalam bidang pendidikan, gagasan baru ini dapat berupa penemuan
dari suatu gagasan pemikiran, Ide, sistem sampai pada kemungkinan gagasan yang
mengkristal.
2. Produk dan jasa yaitu hasil langkah lanjutan dari adanya gagasan baru yang ditindak
lanjuti dengan berbagai aktivitas, kajian, penelitian dan percobaan sehingga
melahirkan konsep yang lebih konkret dalam bentuk produk dan jasa yang siap
dikembangkan dan dimplementasikan termasuk hasil inovasi dibidang pendidikan.
3. Upaya perbaikan yaitu usaha sistematis untuk melakukan penyempurnaan dan
melakukan perbaikan (improvement) yang terus menerus sehingga buah inovasi itu
dapat dirasakan manfaatnya.
Mendefisisikan bahwa inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda
yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk
diadopsi.
Pengertian Inovasi menurut Stephen Robbins
Inovasi bukan merupakan kegiatan satu kali pukul (one time phenomenon),melainkan
suatu proses yang panjang dan kumulatif yang meliputi banyak proses pengambilan
keputusan di dan oleh organisasi dari mulai penemuan gagasan sampai implementasinya di
pasar.
1. Memiliki kekhasan / khusus artinya suatu inovasi memiliki ciri yang khas dalam arti
ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan.
2. Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki
karakteristik sebagai sebuah karya dan buah pemikiran yang memiliki kadar
Orsinalitas dan kebaruan.
3. Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti bahwa
suatu inovasi dilakukan melalui suatu proses yang yang tidak tergesa-gesa, namun
keg-inovasi dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas dan direncanakan
terlebih dahulu.
4. Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan harus
memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi untuk mencapai tujuan
tersebut.
Sifat Perubahan Dalam Inovasi Ada 6 Kelompok Yaitu :
1. Penggantian (substitution)
Misalnya : Inovasi dalam penggantian jenis sekolah, penggantian bentuk perabotan, alat-alat
atau sistem ujian yang lama diganti dengan yang baru.
2. Perubahan (alternation)
Misalnya : Mengubah tugas guru yang tadinya hanya bertugas mengajar, ditambah dengan
tugas menjadi guru pembimbing dan penyuluhan / mengubah kurikulum sekolah yang semula
bercorak teoretis akademis menjadi kurikulum dan mata pelajaran yang berorientasi
bernuansa keterampilan hidup praktis.
3. Penambahan (addition)
Misalnya : Adanya pengenalan cara penyusunan dan analisis item tes objektif di kalangan
guru sekolah dasar dengan tidak mengganti atau mengubah cara-cara penilaian yang sudah
ada.
Misalnya : Upaya menyusun kembali susunan peralatan, menyusun kembali komposisi serta
ukuran dan daya tampung kelas, menyusun kembali urutan mata-mata pelajaran / keseluruhan
sistem pengajaran, sistem kepangkatan, sistem pembinaan karier baik untuk tenaga edukatif
maupun tenaga administratif, teknisi, dalam upaya perkembangan keseluruhan sumber daya
manusia dalam sistem pendidikan.
5. Penghapusan (elimination)
Contohnya : Upaya menghapus mata-mata pelajaran tertentu seperti mata pelajaran menulis
halus, atau menghapus kebiasaan untuk senantiasa berpakaian seragam
6. Penguatan (reinforcement)
Misalnya : Upaya peningkatan atau pemantapan kemampuan tenaga dan fasilitas sehingga
berfungsi secara optimal dalam permudahan tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan
efisien.
Manajemen Inovasi
Dalam perusahaan, Manajemen Inovasi diperlukan karena ide-ide segar akan terus
lahir di sebuah perusahaan dan menjadi sangat banyak. Keberadaan ide-ide tersebut harus
diatur dan disusun secara sistematis agar tidak terjadi kesemrawutan. Inovasi yang harus
dijalankan secara sistematis, efisien, dan berkelanjutan ini memerlukan suatu sistem untuk
mengatur ide-ide ini agar lebih terstruktur. Dari 100 ide yang brilian, hanya satu yang
menjadi inovatif. Jika dalam suatu perusahaan dihasilkan 100 jenis produk dalam satu
tahunnya, maka dibutuhkan 10 ribu ide brilian tersebut. Tanpa adanya manajemen yang baik,
ide-ide itu malah akan menumpuk dan kemungkinan akan terlambat untuk diperkenalkan di
pasar. Terlambat diperkenalkan di pasar maka akan kehilangan pendapatan sehingga makin
lama akan kehilangan kemampuan bersaing dengan yang lain.
Lihat saja perusahaan perusahaan yang menerapkan inovasi dengan baik. Seperti
halnya perusahaan Apple yang terus mengembangkan inovasinya terus sehingga
menghasilkan produk produk gagdet Ipad, Iphone, Ipod yang diterima di pasar . Google
dengan berbagai layanan yang unik di Internet. Perusahaan perusahaan kecil yang sudah
berinovasi dengan memperkecil waktu proses pembuatan produknya.
Perbedaan Inovasi
1. Namun demikian Johne (1999) dalam Ojasalo (2008) membedakan tiga jenis inovasi:
inovasi produk, proses inovasi, dan inovasi pasar.
Inovasi produk memiliki makna paling jelas yaitu menghasilkan pendapatan.
Inovasi proses menyediakan sarana untuk menjaga dan meningkatkan kualitas
dan untuk menghemat biaya.
Inovasi pasar memperhatikan peningkatan target pasar campuran (mixed og
target market) dan bagaimana pasar yang dipilih adalah yang terbaik dilayani.
2. Inovasi organisasi berkaitan dengan desain format organisasi baru dan filosofi
manajemen baru.
3. Inovasi perilaku berkaitan dengan aktivitas inovasi dari organisasi perusahaan.
Sedangkan Meeus dan Edquist inovasi produk dibagi menjadi dua kategori:
barang baru: barang baru adalah inovasi produk material di sektor manufaktur
layanan baru: jasa adalah tidak berwujud, sering dikonsumsi secara
bersamaan untuk produksi mereka dan memuaskan kebutuhan non-fisik dari
pengguna (Edquist,2001.)
4. Meeus dan Edquist juga membagi menjadi dua inovasi proses yaitu inovasi
kategori-teknologi dan organisasi:
inovasi proses teknologi mengubah cara produk yang diproduksi dengan
memperkenalkan perubahan teknologi (fisik peralatan, teknik, sistem);
inovasi organisasi adalah inovasi dalam struktur organisasi, strategi, dan
proses administrasi (Damanpour, 1987).
5. Inovasi inkrimental (Incremental innovation) memanfaatkan potensi rancangan yang
sudah ditetapkan, dan sering memperkuat dominasi kemampanan suatu perusahaan.
Inovasi ini meningkatkan kapabilitas fungsional teknologi yang ada dengan
cara perbaikan pada skala kecil alam nilai tambah teknologi atau perbaikan pada
skla kecil terhadap produk dan proses bisnis yang ada saat ini.
6. Inovasi Semiradical / generational atau inovasi teknologi generasi
mendatang adalah inovasi inkremental yang mengarah pada penciptaan sistem baru
tetapi tidak berbeda secara radikal.
7. Inovasi Radical memperkenalkan konsep baru yang
menyimpang secara signifikan dari praktek-praktek masa lalu dan membantu
menciptakan produk atau proses didasarkan pada seperangkat teknik
berbeda atau prinsip-prinsip ilmiah dan sering membuka baru pasar, atau sebagai hasil
produk atau jasa yang dihasilkan dari cara/metode baru sama sekali.
Generasi Inovasi
Banyak perubahan fundamental bagaimana perusahaan menghasilkan ide dan nilai-
nilai baru dan membawanya ke pasar selama abad 20. Pada abad ini, dimana model ‘inovasi
tertutup’ cukup berhasil meningkatkan kinerja perusahaan. Namun seiring dengan banyaknya
penemuan teknologi informasi menjadikan banyak kritikan terhadap model ‘inovasi tertutup’
dan bergerak ke arah model ‘inovasi terbuka’. Perubahan-perubahan ini memberikan dampak
perubahan pada dunia akademik di dalam melihat fenomena dan keterkaitan dengan disiplin
ilmu yang berbeda semakin terbuka dari pada abad sebelumnya. Pergerakan perubahan
konsep/teori inovasi melahirkan perjalanan melalui regenerasi konsep dan pendekatan.
Berikut ini akan dijelasakan perubahan generasi inovasi. Hal ini penting untuk melihat posisi
penelitian ini dan pendekatan yang dipakai dalam perjalanan teori inovasi dan
metodologinya. Terdapat dua pandangan dalam mengurai generasi model inovasi yaitu
diambil dari Davenport (2003) dan Marinova (2003).
Rothwell (1994) menjelaskan bahwa evolusi inovasi terbagi dalam lima generasi
perilaku inovasi, yaitu:
1. Generasi pertama inovasi (1G) – technology push. Area inovasi lebih menekankan
sebagai pondasi dari revolusi industri. Inovasi hadir bersama teknologi baru untuk
mengembangkan produk dan produksi.
2. Generasi kedua inovasi (2G) – need pull. Area inovasi berbasis pada fokus pasar dan
konsumen, dimana konsumen menekan kebutuhan dan respon teknologi produksi.
Pemasaran menentukan peran dari pemunculan ide-ide baru.
3. Generasi ketiga inovasi. (3G) – coupling model. Area inovasi berkembangan menjadi
model pengelompokkan. Pemasaran mungkin membutuhkan ide-ide baru, namun
teknologi produksi memberikan solusi. Alternatifnya, R&D mengembangkan ide-ide baru
bagi pemasaran dengan feedback dari pasar, R&D dan pemasaran menyatu dalam
hubungan yang kuat.
4. Generasi keempat inovasi (4G) – integrated model. Model inovasi yang terintegrasi
menunjukkan R&D dan pemasaran memiliki aktivitas yang terintegrasi, bersama dengan
supplier dan menghilangkan peran yang dikelompokkan untuk memimpin konsumen.
5. Generasi kelima inovasi (5G) – system integration and networking model. Model inovasi
yang dikembangkan mengintegrasikan strategi mitra dengan supplier dan konsumen
melalui sistem yang tangguh dan memiliki kolaborasi antara pemasaran dan penelitian
yang kuat. Penekanan pada fleksibilitas dan kecepatan pengembangan dengan fokus pada
kualitas dan faktor lainnya.
Open Innovation
Open innovation merupakan sebuah fenomena yang telah memiliki peran semakin
penting baik teori maupun praktek (Enkel, 2009). Pada pusat model open innovation dan
konsep innovasi lainnya yang senada adalah bagaimana menggunakan ide dan pengetahuan
dari aktor luar dalam proses innovasi (Lauren and Salter, 2006). Dengan kata lain maksud
dari open innovation, bahwa perusahaan perlu membuka batas perusahaan untuk
menghadirkan arus pengetahuan bernilai dari luar dalam rangka menciptakan peluang untuk
kerjsama proses innovasi dengan rekanan, konsumen dan/atau pemasok (Enkel, 2009).
Sebaliknya organisasi yang terlalu focus pada internal akan membahayakan karena
akan kehilangan sejumlah peluang karena banyak peluang-peluang datang dari aktivitas luar
organisasi atau banyak potensi yang perlu dikombinasikan denga teknologi ekstanl dalamg
rangka mengoptimalkan pntesi perushaan (Chesbrough, 2003). Dalam model lama closed
innovation (innovasi tertutup), perusahaan bertumpu pada asumsi bahwa proses innovasi
diperlukan kontrol dari perusahaan. Chesbrough berpendapat bahwa penelitian dan pengem-
bangan internal tidak lagi sebagai asset strategic yang bernilai. Chesbrough, Open innovation
sebagai “paradigma yang berasumsi bahwa perusahan dapat dan seharusnya menggunakan
ide-ide dari luar sebagaimana ide-ide dari dalam perusahaan, dan internal dan eksternal
merupakan jalan menuju pasar, sebagaimana perusahaan memandanag keunggulan atas
teknologi mereka”.
Paradigma closed innovation (inovasi tertutup) terkait dengan pola pikir industry ke
arah pengorganisasian R & D telah menyebabkan prestasi penting dan banyak keberhasilan
yang bersifat komersial. Keberhasilan masa lalu dari paradigma closed innovation adaqlah
pada kemampuannya untu memberikan kontrubusi dan ketekunannya dalam
menghadapi perubahan lanskap pengetahuan. closed innovation adalah pendekatan
yang mendasarkan pada focus kedalam, yang cocok dengan lingkungan pengetahuan awal
abad kedua puluh. Namun, paradigm ini semakin bertentangan dengan lanskap pengetahuan
pada awal abad kedua puluh satu. Konsep-konsep ini secara implisit berasumsi bahwa
semua kegiatan ini dilakukan dalam perusahaan. Tidak ada jalan lain untuk gagasan yang
akan datang ke perusahaan, juga tidak ada jalan lain untuk produk dan layanan untuk
meninggalkan perusahaan. Bila diilustrasikan maka landscape ilmu pengetahuan dalam
closed innovation dapat dilihat pada Gambar 2.4.
1. LEGO
Mayoritas pengguna LEGO adalah orang dewasa dan anak - anak, untuk itu LEGO
melakukan open innovation dengan melibatkan semua orang, siapapun yang ingin
menuangkan idenya untuk produk LEGO melalui projek LEGO Cuusooh, yaitu sebuah
website dimana setiap orang bisa menggambarkan ide mereka tentang produk LEGO, ide
yang dimaksud adalah ide yang baru, asli dan kreatif, dimana jika projek yang dibuat dari ide
seseorang tersebut disukai lebih dari 10.000 orang, maka ide tersebut akan diproduksi dan
dijual oleh LEGO. Perumus produk ini akan mendapatkan 1% dari setiap penjualan produk
tersebut.
2. LAY’S
Lays merupakan salah satu perusahaan yang melakukan open innovation untuk produk
terbaru mereka, melalui projek“Do us a flavor”lays memberi kesempatan bagi semua orang,
siapapun untuk memberi ide tentang produk lays melalui proposal, dimana ide - ide yang ada
akan divoting dan dinilai oleh para ahli yang merupakan koki terbaik diamerika, yang
mendapat voting terbanyak dan penilaian terbagus, akan menjadi pemenang.
- http://innovation-journey.blogspot.com/2009/07/evolusi-inovasi.html
- http://www.scribd.com/doc/111613949/PITP-WEEK-4
- catatanstudi.files.wordpress.com/2009/11/2006_tatang_taufik_1.ppt
- http://gebyargebyur.wordpress.com/2010/10/09/apakah-open-innovation-dan-open-
business-model-itu/
- https://bacaanbisnis.com/bagaimana-merek-besar-menggunakan-crowdsourcing-dan-open-
inovasi-untuk-mendapatkan-network-yang-lebih-luas/
Blog Link :
- http://dyanbangun.blog.binusian.org/?p=76