Anda di halaman 1dari 14

E-ISSN: 2809-4166

K A S T A Received : 18 Juni 2022


Revised : 17 Juli 2022
Jurnal Ilmu Sosial, Agama, Budaya, dan Terapan Accepted : 28 Agustus 2022
Website: http://ejournal.baleliterasi.org/index.php/kasta

STRATEGI MARKETING PRODUK MURABAHAH DALAM UPAYA


MENYALURKAN PEMBIAYAAN PADA USAHA SEMBAKO DI
KOPERASI PRODUSEN SYARIAH MANDIRI (KPSM)

Saripudin1, Nita Septin Andriana2


Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Hamzar Lombok Timur
*Corresponds email: syarifibnuhasyim@gmail.com

ABSTAK

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui strategi marketing produk pembiayaan
murabahah yang dilakukan pada Koperasi Produsen Syariah Mandiri, dan Untuk
mengetahui bagaimana upaya penyaluran produk pembiayaan murabahah pada usaha
sembako di Koperasi Produsen Syariah Mandiri.Jenis penelitian ini menggunakan
penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan
juga menggunakan penelitian kepustakaan guna melengkapi data. Pengumpulan data
penelitian ini dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil
penelitian, dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan oleh KPSM dalam
memasarkan produk pembiayaan murabahah yaitu dengan pemasaran secara canvassing
(silaturahmi terhadap instansi-instansi), penawaran pada keluaraga para karyawan KPSM,
pemasaran pada teman dekat, pemasaran dengan penawaran pada pasar-pasar, serta
pemasaran pada toko-toko. dan dalam memasarkan sebuah produknya KPSM menggunakan
bauran pemasaran seperti 4P, Product, Price, Place dan Promotion akan tetapi sudah tidak
terlalu fokus menggunakan strataegi tersebut dan digunakan pada saat baru-baru berdiri
serta jika ada produk baru saja, KPSM juga lebih condong menggunakan strategi
sosialisasi, yaitu dari mulut ke mulut dengan mengadakan pelayanan secara prima,
menciptakan rasa kekeluargaan antara personil lembaga dengan nasabah/anggota. Dalam
tinjauan Ekonomi Islam pelaksanaan pembiayaan murabahah yang dilakukan oleh KPSM
sudah sesuai dengan prinsip syariah dan tidak bertentangan dengan etika bisnis Islam.

Kata kunci : Strategi Marketing, Produk Murabahah, Usaha Sembako

KASTA: Jurnal Ilmu Sosial, Agama, Budaya, dan Terapan 98


| Vol. 2 | No. 2 | Agustus | 2022 | | | Hal. | 98-111 |
PENDAHULUAN
Persaingan di dalam dunia bisnis menuntut setiap pemilik sebuah bisnis harus
melaksanakan kegiatan pemasaran. Kegiatan pemasaran membutuhkan konsep-konsep
pemasaran yang mendasar yang sesuai dengan kebutuhan pembisnis dan kebutuhan
masyarakat. Kasmir (2013) mengemukakan Pemasaran adalah salah satu kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan dalam persaingan usaha yang semakin ketat. Dengan banyaknya orang yang
memulai usaha khususnya dibidang Koperasi, membuat mereka berfikir bagaimana
menerapkan strategi pemasaran yang inovatif agar dapat bersaing dan mampu bertahan.
Danang (2016) mengungkapkan Bisnis tidak dapat dipisahkan dari aktivitas
pemasaran. Sebab pemasaran merupakan aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan atas program yang dirancang untuk menghasilkan transaksi pada target pasar,
guna memenuhi kebutuhan perorangan atau kelompok berdasarkan asas saling
menguntungkan, melalui pemanfaatan produk, harga, promosi, dan distribusi. Tidak ada
satu bisnis pun, yang leluasa bisa santai menikmati penjualan dan kentungan, karena akan
ada persaingan yang ingin turut menikmatinya. Bahkan yang sering terjadi adalah sebuah
persaingan yang kejam, artinya persaingan yang tidak sehat dimana persaingan itu tidak
mengenal belas kasihan.
Pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan karena pemasaran
merupakan suatu cara mempromosikan sebuah produknya. Semua karyawan terlibat
dalam memasarkan produk-produk yang ditawarkan. Tujuan perusahaan dibidang
pemasaran yakni menjual produk sebanyak-banyaknya untuk mengembangkan perusahaan
menjadi besar supaya dikenal banyak orang dan mencari keuntungan. Tujuan pemasaran
sendiri adalah mengetahui dan memahami para pelanggan dengan baik sehingga produk
atau jasa yang dihasilkan perusahaan cocok dengan apa yang mereka butuhkan atau yang
mereka inginkan.
Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang berorientasi
profit mapun usaha-usaha sosial. Abdul Wadud (2014) mengungkapkan Pentingnya
pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan
suatu produk atau jasa. Kegiatan pemasaran yang dilakukan suatu perusahaan atau instansi
memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai, baik itu tujuan jangka pendek maupun
jangka panjang.

KASTA: Jurnal Ilmu Sosial, Agama, Budaya, dan Terapan 99


| Vol. 2 | No. 2 | Agustus | 2022 | | | Hal. | 98-111 |
Muhammad Firdaus (2005) mengungkapkan Strategi pemasaran adalah rencana
untuk memperbesar pengaruh terhadap pasar, baik jangka pendek atau jangka panjang,
yang didasarkan pada riset pasar, penilaian produk, promosi dan perencanaan penjualan
serta distribusi. Fandy Tjiptono (2005) mengungkapkan Strategi pemasaran adalah seni
atau ilmu untuk menjadi seorang pemimpin. Sering juga diartikan sebagai rencana untuk
pembagian dan penggunaan kekuatan untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Assauri (2013) strategi pemasaran merupakan serangkaian tujuan dan
sasaran, kebijakan dan aturan, yang memberi arah pada usaha-usaha pemasaran
perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta
alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan
keadaan persaingan-persaingan yang selalu berubah.
Donald (2006) Mengungkapkan Tanpa strategi pemasaran, tidak ada fokus yang
jelas mengenai costumer mana yang akan dikejar serta tidak ada definisi yang jelas
tentang apa yang istimewa dengan produk atau jasa organisasi tersebut dan mengapa
custemer sasaran harus membelinya. Organisasi apapun kecil ataupun besar itu
membutuhkan strategi pemasaran. Berdasarkan target tersebut maka harus dilengkapi
dengan strategi pemasaran yang kuat dan dilengkapi pengalaman dan pengetahuan yang
sangat baik, sehingga omset yang ditargetkan bisa tercapai dan sesuai dengan kebutuhan
dan strategi pemasaran yang tepat.
Penelitian ini dilakukan di Koperasi Produsen Syariah Mandiri (KPSM) Kedatuk
Desa Kembang Kerang Daya, yang menerapkan strategi pemasaran yaitu lebih
mengutamakan hubungan yang erat antara pihak koperasi dengan para calon nasabah,
dalam kegiatan pemasarannya juga mengembangkan strategi sosialisasi dan mencakup
aspek marketing mix akan tetapi pihak koperasi tidak terlalu fokus dalam menggunakan
bauran pemasaran (marketing mix). Strategi yang digunakan lebih condong pada strategi
sosialisasi dengan mengadakan pelayanan secara prima, menciptakan rasa kekeluargaan
antara personil lembaga dengan nasabah/anggota.
Dalam hal pemasaran yang dilakukan Koperasi Produsen Syariah Mandiri
(KPSM), masih kurangnya strategi-strategi yang handal, dan inovasi-inovasi baru untuk
dapat mengembangkan produk-produkya serta memperkuat kinerjanya dalam menghadapi
persaingan yang ketat antar lembaga sejenis, sehingga penambahan anggota relatif tipis,

KASTA: Jurnal Ilmu Sosial, Agama, Budaya, dan Terapan 100


| Vol. 2 | No. 2 | Agustus | 2022 | | | Hal. | 98-111 |
wilayah pemasarannya juga sempit, serta pengetahuan masyarakat juga minim akan
produk-produk yang ada di Koperasi Produsen Syariah Mandiri (KPSM).
Koperasi Produsen Syariah Mandiri (KPSM) menawarkan produk pembiayaan
yaitu produk pembiayaan murabahah kepada masyarakat khususnya usaha kecil mikro
yang membutuhkan modal untuk membuka usaha dan mengembangkan usahanya.
Adapun akad yang digunakan dalam pembiayaan murabahah yang ada di koperasi
produsen syariah mandiri yaitu murabahah biasa/murabahah murni dimana nasabah yang
membutuhkan barang yang diinginkan, maka koperasi produsen syariah mandiri akan
membelikan barang yang dibutuhkan nasabah tersebut secara langsung.
Dalam menyalurkan pembiayaan khususnya pada nasabah/anggota pedagang kecil
(usaha sembako) biasanya sering meminta untuk membeli barang sendiri, sedangkan
system dan akad yang digunakan di KPSM adalah murabahah murni dimana barang-
barang tersebut harus menjadi milik koperasi terlebih dahulu. Untuk itu penyaluran
pembiayaan yang dilakukan harus sesuai dengan system yang digunakan di KPSM.
Adapun focus kajian dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana strategi marketing
dalam pembiayaan produk murabahah di Koperasi Produsen Syariah Mandiri. 2)
Bagaimana upaya penyaluran pembiayaan produk murabahah pada usaha sembako di
Koperasi Produsen Syariah Mandiri.
Berdasarkakn uraian diatas penulis tertarik untuk mengangkat judul Strategi
Marketing Produk Murabahah dalam Upaya Menyalurkan Pembiayaan pada Usaha
Sembako Di Koperasi Produsen Syariah Mandiri (KPSM).

METODE
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian menggunakan
metode kualitatif. Sugiono (2013) mengemukakan bahwa metode penelitian kualitatif
adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara triagulas (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Menurut Moeleong,
(2006) Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati .
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah disebutkan,
penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk Menganalisis Strategi Marketing

KASTA: Jurnal Ilmu Sosial, Agama, Budaya, dan Terapan 101


| Vol. 2 | No. 2 | Agustus | 2022 | | | Hal. | 98-111 |
Produk Murabahah dalam Upaya Menyalurkan Pembiayaan pada Usaha Sembako Di
Koperasi Produsen Syariah Mandiri (KPSM) yang beralamat di Jln.Segeranak, Kedatuk Desa
Kembang Kerang Daya, Kecamatan Aikmel, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.Sementara
Waktu yang digunakan untuk penelitian ini dilakukan sejak tanggal dikeluarkannya izin
penelitian dengan menempuh tahap-tahap penelitian seperti observasi atau wawancara
dalam kurun waktu 1 (satu) bulan untuk pengumpulan data dan pengolahan data yang
meliputi penyajian dalam bentuk dan skripsi bimbingan berlangsung.
Adapun Obyek penelitian adalah karyawan dan anggota Koperasi Produsen Syariah
Mandiri. Sumber data dalam penelitian adalah subyek darimana data itu diperoleh. Data
merupakan hasil pencatatan baik berupa fakta dan angka yang dijadikan bahan untuk
menyusun informasi. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua sumber data yang
berkaitan dengan pokok permasalahan, yaitu sumber data primer dan data sekunder. Adapun
sumber data yang dimaksud adalah: 1) Sumber Data Primer yaitu data yang didapatkan
langsung dari narasumber utamanya yaitu pimpinan koperasi, kepala bagian pemasaran serta
anggota yang mendapatkan pembiayaan murabahah. 2) Sumber Data Sekunder (pelengkap)
yaitu berupa buku-buku atau dokumen dan sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini
antara lain yaitu literatur yang membahas mengenai strategi pengembangan pemasaran,
produk pembiayaan murabahah, dan dokumen lainnya seperti majalah, artikel dan jurnal
mengenai pokok permasalah penelitian.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan, 1). Metode Observasi, peneliti melihat
kondisi secara langsung di Koperasi Produsen Syariah Mandiri, Aikmel mengenai segala
kegiatan yang mendukung untuk menjawab rumusan masalah yang dibuat. 2). Metode
Wawancara (interview), Metode wawancara, tanya jawab secara langsung mengenai
gambaran umum dan masalah yang berhubungan dengan pokok masalah penelitian
kepada pegawai yang berwenang untuk menggunakan data-data tersebut .3) Studi
Dokumen, didapatkan dari jurnal, laporan rapat, arsip surat, dokumentasi poto, gambar,
buku - buku dan semacamnya sebagai pendukung dalam menjawab perasalah dalam
penelitian ini.
Adapun langkah-langkah untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:1) Pengumpulan Data, yakni mencatat serta mengumpulkan semua bentuk
informasi baik itu dalam bentuk tulisan (dokumen dan brosur) dan lisan (wawancara
dengan pihak Koperasi Produsen Syariah Mandiri Aikmel )secara objektif yang ada

KASTA: Jurnal Ilmu Sosial, Agama, Budaya, dan Terapan 102


| Vol. 2 | No. 2 | Agustus | 2022 | | | Hal. | 98-111 |
dilapangan. 2) Reduksi Data yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan
jawaban inti dari wawancara yang dapat mendukung jawaban dari rumusa masalah. Reduksi
data dapat dibantu dengan memberikan kode pada aspek- aspek tertentu. 3) Penyajian Data,
manampilkan data pada hasil yang akan diuraikan sesuai langkah menjawab problem
pada rumusan masalah. 4) Kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan yang dikemukakan pada
tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang credible.
PEMBAHASAN
1. Strategi Pemasaran Yang Di Terapkan Di Koperasi Produsen Syariah Mandiri
Kedatuk Kembang Kerang Daya
Dalam pemasaran seorang marketing perbankan syariah, menjalankan fungsi
sebagai penggali dan masyarakat (funding) dan menjual dana lewat pembiayaan
(financing) yang kesemuanya senantiasa didasarkan pada konsep syariah. Dalam suatu
starategi pemasaran dapat diartikan sebagai wujud terencana yang terarah di bidang
pemasaran untuk memperoleh suatu hasil yang optimal. Oleh karena itu pemasaran selalu
memperoleh posisi penting dan dipandang sebagai ujung tombak suatu perusahaan. Tanpa
pemasaran, perusahaan seperti kehilangan dorongan untuk bertahan dan bersaing yang
selanjutnya membawa perusahaan ke titik kemunduran bahkan kekalahan dalam
persaingan.
Mujahidin selaku manajer mengungkapkan Dalam memasarkan produk
pembiayaan murabahah Koperasi Produsen Syariah Mandiri dilakukan dengan sebagai
berikut:
1. Pemasaran dengan Canvassing (Silaturahmi terhadap instansi-instansi).
2. Pemasaran dengan penawaran pada keluarga para karyawan Koperasi Produsen
Syariah Mandiri (KPSM). Perusahaan memasarkan produk pembiayaan murabahah
pada keluarga karyawan.
3. Pemasaran pada penawaran teman dekat. Pemasaran ini dilakukan dengan perusahaan
menawarkan pada teman dekat para karyawan.
4. Pemasaran dengan penawaran pada pasar-pasar. Perusahaan memasarkan produk
pembiayaan murabahah pada pasar-pasar.
5. Pemasaran denagan penawaran pada toko-toko.

KASTA: Jurnal Ilmu Sosial, Agama, Budaya, dan Terapan 103


| Vol. 2 | No. 2 | Agustus | 2022 | | | Hal. | 98-111 |
Koperasi Produsen Syariah Mandiri (KPSM) mensosialisasikan dirinya sebagai
Lembaga keuangan Syariah yang terdepan. Melalui tata kelola yang baik dengan
berdasarkan prinsip syariah. Memposisikan KPSM sebagai mitra yang amanah untuk
nasabahnya.
Produk pembiayaan murabahah ini terutama pada pengusaha-pengusaha kecil
mempermudah masyarakat yang menginginkan beli barang namun masyarakat tidak
mempunyai modal yang cukup, masyarakat bisa menangguhkan barang tersebut pada
KPSM sehingga KPSM merupakan solusi terbaik untuk memberikan berbagai fasilititas
produk dan jasa kepada masyarakat.
Koperasi Produsen Syariah Mandiri (KPSM) dalam kegiatan pemasarannya juga
mengembangkan bauran pemasaran (marketing mix). Dalam upaya menyalurkan
pembiayaan yang diterapkan, disini terdapat pihak koperasi menggunakan strategi
sosialisasi dan mencakup aspek marketing mix 4p yakni:
1. Tempat (Place)
Tempat dalam marketing mix biasa disebut dengan saluran distribusi, saluran
dimana produk tersebut sampai kepada konsumen. Definisi tentang distribusi adalah,
saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk tersebut dari
produsen sampai ke konsumen atau industry pemakai. Tempat koperasi yang berada di
Kedatuk Desa Kembang Kerang Daya merupakan tempat yang cukup strategi, dimana
tempat yang dimiliki oleh Koperasi Produsen Syariah Mandiri berada di jalan lintas
timur berada ditengah-tengah antara lokasi yang ditargetkan seperti pasar tradisional
dan sebagainya.
2. Produk (Product)
Kotler (2000) mengungkapkan Produk adalah “Sesuatu yang dapat ditawarkan
ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi
yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan”. Produk pembiayaan yang
ditawarkan oleh pihak koperasi yaitu hanya murabahah saja. Produk ini banyak
diminati oleh anggota karena keunggulan dari produk ini memiliki sifat yang fleksibel
atau mudah digunakan untuk akad jual beli yang sangat diminati oleh anggota
koperasi.
3. Harga (Price)

KASTA: Jurnal Ilmu Sosial, Agama, Budaya, dan Terapan 104


| Vol. 2 | No. 2 | Agustus | 2022 | | | Hal. | 98-111 |
Setelah produk yang diproduksi siap untuk dipasarkan, maka perusahaan akan
menentukan harga dari produk tersebut. Harga yang di berikan oleh pihak koperasi
kepada anggota maupun calon anggota yaitu sesuai dengan kebutuhan anggota
koperasi. Jadi harga ataupun margin pun tidak lah tinggi.
4. Promosi (Promotion)
Akfar (2004) mengatakan promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran,
yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang
berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan
pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan
loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Pada dasarnya strategi pemasaran yang diterapkan oleh Koperasi Produsen Syariah
Mandiri (KPSM) yaitu lebih mengutamakan hubungan yang erat antara pihak koperasi
dengan para calon nasabah. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang
dilakukan oleh perusahaan, dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam pencapaian
tujuan tergantung pada keahlian anggota dibidang pemasaran, produksi, keuangan maupun
bidang lainnya. Selain itu juga tergantung pada kemampuan anggota untuk
mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar.
Nurrianto (2012) mengatakan strategi pemasaran dalam Islam yaitu mengandung
rabbaniyah, akhlaqiyah, al-waqi’iyyah, insaniyyah. Konsep strategi yang dilandaskan:
a. Ketuhanan (Rabbaniyah)
Pemasaran yang dilakukan oleh Koperasi Produsen Syariah Mandiri (KPSM) sesuai
syariah, produk pembiayaan murabahah yang ditawarkan halal. Cara pemasarannya
juga sesuai nilai-nilai yang berlaku, dimana sorang marketer selalu menjaga etikanya.
b. Realistis (Al-Waqi’iyyah)
Pemasaran yang dilakukan oleh Koperasi Produsen Syariah Mandiri (KPSM) seorang
marketer yang memasarkan produknya kepada nasabah dengan berpenampilan rapi
dan bersih.
c. Humanistis (insaniyyah)
Koperasi Produsen Syariah Mandiri (KPSM) memasarkan pembiayaan produk
murabahah tidak memandang ras dan agama. Produk pembiayaan murabahah
diperuntukkan bagi nasabah yang ingin melakukan pembiayaan

KASTA: Jurnal Ilmu Sosial, Agama, Budaya, dan Terapan 105


| Vol. 2 | No. 2 | Agustus | 2022 | | | Hal. | 98-111 |
d. Etis (Akhlaqiyyah)
Dalam memasarkan produknya KPSM sangat mengedepankan nilai-nilai moral dan
etika serta tidak memandang dari agama apapun. Rasulullah SAW, pernah bersabda
kepada umatnya, “Sesungguhnya Aku Diutus Untuk Menyempurnakan Akhlak Yang
Mulia”. Oleh karena itu sudah sepatutnya bisa menjadi paduan bagi syariah marketer
untuk selalau memelihara moral dan etika dalam setiap tutur kata, perilaku, dan
keputusan-keputusannya.

2. Penyaluran Pembiyaan Produk Murabahah Pada Usaha Sembako Di Koperasi


Produsen Syariah Mandiri Kedatuk Kembang Kerang Daya
Pembiayaan akad murabahah merupakan transaksi menjual barang yang
menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan
pembeli. Penjual harus memberitahu harga pokok yang ia beli dan menentukan suatu
tingkat keuntungan sebagai tambahannya.
Menurut manager KPSM mengutarakan bahwa pembiayaan murabahah adalah
akad jual beli barang yag dimana batas waktu kontraknya ditentukan berapa lama, margin-
nya berapa, angsurannya berapa, serta sistemnya bagaimana apakah bulanan ataupun
harian. Murabahah merupakan akad jual beli barang yang secara umum, jual beli ini
dibedakan menjadi beberapa macam seperti jual beli salam istisna’ dan sebagainya,
dimana jual beli ini pihak lembaga bebas dalam menentukan harga yang diperjual-belikan
atas dasar kesepakatan antara kedua belah pihak, dan suatu hal yang perlu dicatat dalam
murabahah ini adalah bahwa pokok pembelian barang itu telah diketahui oleh kedua belah
pihak baik itu pihak lembaga maupun pihak anggota, dan pihak lembaga menentukan
harga dan terjadilah tawar menawar antara kedua belah pihak.
Seperti yang telah diketahui penulis bahwa dalam pembiayaan murabahah terbagi
menjadi 2 yakni ada murabahah murni yang dimana pihak lembaga sendiri mengadakan
barang untuk diperjualbelikan kepada nasabah dan murabahah bil-wakalah dimana dalam
pembelian barang diwakilakan kepada anggota/nasabahnya itu sendiri. Berdasarkan hasil
wawancara, pembiayaan murabahah yang dilakukan oleh Koperasi Produsen Syariah
Mandiri (KPSM) 99% melakukan murabahah murni dan sangat sedikit menggunakan
murabahah bil-wakalah, KPSM menggunakan murabahah bilwakalah apabila tidak
adanya barang-barang yang tersedia di KPSM atau pihak KPSM tidak mengetahui dan

KASTA: Jurnal Ilmu Sosial, Agama, Budaya, dan Terapan 106


| Vol. 2 | No. 2 | Agustus | 2022 | | | Hal. | 98-111 |
memahami jenis dari barang yang diminta konsumen atau barangnya sulit dijumpai di
pasar tradisional, seperti salah satu kebutuhan masyarakat pengrajin tenun di kedatuk
kembang kerang daya dimana pihak KPSM mengadakan barang-barang tenun ikat yang
jenisnya khusus diketahui oleh anggota. Khususnya pada para pengusaha sembako pihak
KPSM mengadakan langsung barang yang diinginkan anggota, ditanyakan langsung
kepada anggota suplayernya siapa dan pihak KPSM langsung membayar di suplayernya.
Produk pembiayaan murabahah yang ditawarkan KPSM ternyata mampu menarik
minat masyarakat terutama bagi masyarakat yang mayoritas beragama muslim. Sebab
tentunya produk murabahah dari KPSM yang berprinsip syariah akan dapat
menghindarkan para anggota dari praktek riba yang kian merajalela.
Berdasarkan hasil penelitian pembiayaan murabahah yang dilakukan di Koperasi
Produsen Syariah Mandiri (KPSM) sudah cukup baik. Pelaksanaan pemberian
pembiayaan juga dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku di KPSM. Hal ini dapat
dilihat dari hasil wawancara yang menunjukkan bahwa para anggota tidak merasa ragu
untuk melakukan pembiayaan murabahah di KPSM.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis, dapat dianalisis bahwa


penerapan pembiayaan murabahah di KPSM sudah berjalan dengan cukup bagus. Dimana
terdapat proses ijab qabul (kesepakatan) antara pihak koperasi dan anggota, tentunya hal
tersebut sudah sesuai dan menenuhi rukun murabahah dimana proses ijab qabul
merupakan hal yang mutlak dalam proses pembiayaan murabahah.
Disamping hal tersebut, dalam penerapannya pembiayaan murababah di KPSM
juga terdapat proses penandatanganan kontrak antara kedua belah pihak. Proses penerapan
ijab qabul, penandatanganan akad dilakukan bersamaan oleh pihak KPSM dan anggota
agar terjadi kejelasan akad atas pembelian dan kepemilikan barang yang diperjual-belikan.
Prosedur pembiayaan murabahah di KPSM, pada tahap awal yang dilakukan
adalah pengajuan permohonan dengan syarat yang telah ditentukan diatas dan negoisasi
antara pihak anggota dengan pihak KPSM. Besar kecilnya angsuran serta margin yang
ditetapkan disesuaikan dengan kesanggupan anggota untuk membayar angsuran.
Setiap tahapan proses dari pengajuan hingga pemberian biaya murabahah biasanya
akan memakan waktu paling cepat selama 3 hari dan paling lambat sampai dengan 7 hari.
Hal ini merupakan bagian proses yang harus dilalui agar proses penyaluran pembiayaan

KASTA: Jurnal Ilmu Sosial, Agama, Budaya, dan Terapan 107


| Vol. 2 | No. 2 | Agustus | 2022 | | | Hal. | 98-111 |
berlangsung selektif dan tepat sasaran. Sehingga dapat membantu dalam pengembangan
perekonomian mikro pada masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, rangkaian proses
pemberian pembiayaan murabahah kepada anggota KPSM dilakukan dengan penuh
ketelitian dan obyektif. Dimana hal tersebut dilakukan oleh surveyor yang telah
professional pada titik inilah awal mula penentu penyaluran pembiayaan yang bergantung
lancar atau tidaknya, tepat atau tidaknya pemeberian pembiayaan tersebut.
Dalam melakukan survey, pihak KPSM melakukan analisa terhadap kelayakan
anggota dilakukan secara mendalam dan komprhensif. Salah satu caranya adalah
melakukan verifikasi ulang terhadap tetangga ataupun perangkat desa tempat tinggal
anggota. Melalui cara ini dapat diketahui benar tidaknya apa yang disampaikan anggota.
Disamping itu, dalam proses pemberian pembiayaan murabahah biasanya pihak
KPSM sering mengalami kesulitan, terutama perihal karakter calon anggota. Oleh sebab
itu, selain menggali karakter calon anggota melalui metode wawancara, tim surveyor
KPSM juga melakukan investigasi terhadap tetangga sekitar anggota untuk memastikan
bahwa anggota mempunyai character yang baik.
Hal ini juga merupakan upaya preventif untuk mencegah situasi dan kondisi yang
tidak diinginkan. Salah satunya adalah terjadinya pembiayaan bermasalah yang tentunya
menjadi masalah klasik yang sering dihadapi oleh hampir semua koperasi atau juga
lembaga simpan pinjam lainnya. Sehingga proses yang selektif yang diterapkan di KPSM
ini menjadi upaya preventif yang dilakukan sedini mungkin untuk mencegah munculnya
pembiayaan bermasalah pada pembiayaan murabahah.
Menurut penulis, syarat pengajuan pembiayan murabahah relatif sangat mudah dan
tidak bertele tele, sehingga mampu menarik anggota yang membutuhkan pembiayaan
untuk kepemilikan suatu produk/barang yang diinginkan untuk mengajukan pembiayaan
murabahah di KPSM, sebab pada dasarnya masyarakat tidak suka dengan persyaratan
yang rumit dan menyulitkan.
Berdasarkan prosedur diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa
penerapan/prosedur pemberian pembiayaan antara KPSM dengan teori yang sudah ada
tidaklah jauh berbeda dan secara umum sama, yang menjadi perbedaan terletak pada
persyaratan dan ukuran penilaian yang ditetapkan oleh KPSM dengan pertimbangan
masing-masing dalam pemberian pembiayaan murabahah kepada calon anggotanya.

KASTA: Jurnal Ilmu Sosial, Agama, Budaya, dan Terapan 108


| Vol. 2 | No. 2 | Agustus | 2022 | | | Hal. | 98-111 |
Tabel. 4.1
Data Jumlah Anggota Produk Pembiayaan Murabahah Koperasi Produsen
Syariah Mandiri 2020/2022
Tahun Jumlah Anggota (orang)
2020 441
2021 518
2022 342

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah pembiayaan murabahah yang
diajukan anggota ke KPSM mengalami kenaikan maupun penurunan (fluktuasi) yakni
pada tahun 2020 terdapat 441 pembiayaan, pada tahun 2021 terdapat 518 pembiayaan dan
pada tahun 2022 terdapat 342 pembiayaan.
Dari tabel diatas, jumlah anggota pada tahun 2019-2021 mengalami kenaikan,
penulis menemukan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya nasabah
yakni, faktor yang datang dari karyawan maupun nasabah lama dari KPSM yang puas
akan pelayanan pembiayaan terhadap koperasi. Karena masyarakat telah mengenal baik
karyawan KPSM, melihat teman mendapatkan pembiayaan dan saran dari nasabah lama
untuk mengajukan pembiayaan pada KPSM. Dengan demikian koperasi akan mudah
mendapatkan atau merekrut anggota baru untuk mengajukan pembiayaan di KPSM.
Dari wawancara pada marketing KPSM mengatakan bahwa nasabah tertarik
mengajukan pembiayaan di KPSM karena kebutuhan nasabah yang cukup mendesak,
kondisi keuangan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan produk yang
ditawarkan pihak KPSM sesuai dengan syariat islam, maka masyarakat yang mayoritas
beragama islam kemungkinan besar akan tertarik akan produk pembiayaan yang
ditawarkan KPSM, maka hal tersebut akan lebih mudah untuk mengenalkan produk
pembiayaanya.
Dalam penyaluran pembiayaan murabahah khusunya anggota usaha sembako,
petugas marketing mengatakan bahwa ia membelikan langsung barang yang diinginkan
oleh anggotanya sebagai modal usaha yang dijalankan, seperti pembelian beras dan
sebagainya, ia juga memberikan bantuan modal berupa uang tunai kepada anggota yang
sudah terpercaya dan pihak koperasi sedikit sulit menemukan barang yang diinginkan
anggotanya, serta dengan ketentuan yang diberikan KPSM seperti nasabah memberikan

KASTA: Jurnal Ilmu Sosial, Agama, Budaya, dan Terapan 109


| Vol. 2 | No. 2 | Agustus | 2022 | | | Hal. | 98-111 |
bukti pembelian barang yang dibelanjakan. Untuk pemberian pembiayaan ini biasanya
kepada usahanya yang tidak terlalu besar.
Berdasarkan hasil wawancara kepada salah satu anggota KPSM Dalam
memberikan pembiayaan khususnya pada para pengusaha sembako yakni pihak KPSM
memberikan bantuan modal berupa barang yang dimana pihak koperasi telah dibawa
langsung ke suplayernya dan dibayarkan.
Sebagian besar anggota di KPSM mengatakan bahwa dalam melakukan
pembiayaan di KPSM sangatlah membantu mereka dalam mengembangkan usahanya baik
itu bantuan modal berupa barang ataupun uang tunai, dalam hal harga dan margin yang
juga diberikan sesuai dengan ketentuan syariah serta sesuai dengan kesepakatan antara
anggota dan pihak koperasi. Dalam hal angsuran salah satu anggota mengatakan apabila
ada keterlambatan dalam membayar angsuran tidak ada denda yang diberikan pihak
koperasi, hanya saja perlu diingatkan kembali dan pihak koperasi sangat mengutamakan
ikatan kekeluargaan antar anggotanya.

SIMPULAN
Koperasi Produsen Syariah Mandiri menerapkan beberapa strategi pemasaran dalam
upaya menyalurkan produk pembiayaan murabahah yakni : strategi marketing mix akan tetapi
sudah tidak terlalu fokus menggunakan strtaegi tersebut dan digunakan pada saat baru-baru
berdiri serta jika ada produk baru saja, KPSM juga lebih condong menggunakan strategi
sosialisasi, baik itu dari mulut ke mulut maupun media sosial dengan mengadakan pelayanan
secara prima, menciptakan rasa kekeluargaan antara personil lembaga dengan
nasabah/anggota. Strategi pemasaran yang dilakukan sesuai dengan prinsip etika bisnis islam.
Dalam menyalurkan pembiayaannya pada masyarakat khususnya pada pengusaha
kecil/pengusaha sembako dengan mengembangkan rasa kekeluargaan kepada anggotanya,
KPSM memberikan pembiayaan dengan akad murabahah murni dan murabahah bil-wakalah
yang dimana dalam hal pembelian barang akan diwakilkan oleh anggotanya dengan beberapa
ketentuan yang diberikan oleh pihak KPSM kepada nasabah yang begitu dipercayanya serta
apabila barangnya tidak dipahami oleh pihak Lembaga.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Wadud Nafis. (2014). Manajemen pemasaran Bank Syariah,Jember: STAIN Press

KASTA: Jurnal Ilmu Sosial, Agama, Budaya, dan Terapan 110


| Vol. 2 | No. 2 | Agustus | 2022 | | | Hal. | 98-111 |
Assauri Sofjan. (2004). Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi. Jakarta: PT
Grafindo Persada,

Firdaus Muhammad, dkk. (2005). Dasar dan Startegi Pemasaran Syariah. Jakarta: Renaisa

Kasmir Akfar. (2004). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana Cet. Ke-2

Kasmir. (2014). Manajemen Perbankan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

Kotler. (2000). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga,

Laksana Fajar. (2008). Manajemen Pemasaran Pendekatan Praktis. Yogyakarta : Graha Ilmu,

Lexy J. Moleong. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, Cet; XVII; Bandung,
PT. Remaja Rosda karya

Rianto M. Nur. (2012). Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah. Bandung: Alfabeta,

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, R & D. Bandung: Alfabeta

Sunyoto Danang, Wika. (2016). Etika Bisnis. Yogyakarta: CAPS

Tjiptono Fandy. (2005). Pemasaran Jasa: Prinsip, Penerapan dan Penelitian. Yogyakarta:
Andi Press

KASTA: Jurnal Ilmu Sosial, Agama, Budaya, dan Terapan 111


| Vol. 2 | No. 2 | Agustus | 2022 | | | Hal. | 98-111 |

Anda mungkin juga menyukai