Anda di halaman 1dari 15

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah

Volume 5 Nomor 2, Desember 2022


p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Bank


Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Lantabur Tebuireng Sidoarjo

Ivanka Mira Nur Aini1, M Ruslianor Maika2


1, & 2 Perbankan Syariah, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
e-mail: 1 ivankamira1@gmail.com

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa mengenai strategi pemasaran Bank
Pembiyaan Rakyat Syariah (BPRS) Lantabur Tebuireng Sidoarjo dalam meningkatkan jumlah
nasabah. Teori yang dipakai dalam menganalisa adalah teori STP (segmentation, targeting,
positioning) dan analisis SWOT dalam memperhatikan situasi serta keadaan pasar Bank
Pembiyaan Rakyat Syariah Lantabur Tebuireng Sidoarjo. Penelitian menggunakan metode
kualitatif, serta menggunakan sumber data primer dengan cara observasi, dokumentasi dan
wawancara yang selanjutnya dianalisa serta di tentukan sebuah kesimpulan. Hasil dari
penelitian ini adalah BPRS Lantabur Tebuireng Sidoarjo menggunakan segmentasi pasar Bank
pada segmentasi pasar investasi, serta targeting terletak pada kalangan menengah kebawah
melalui maksimalkan kegiatan UMKM. Adapun positioning pada pasar BPRS Lantabur Tebuireng
Sidoarjo memanfaatkan teori marketing Mix 4P, produk yang menarik nasabah, harga sesuai
peraturan dan sistem, tempat yang strategis dan promosi dari brosur, personal selling, referensi
dari nasabah. Pada analisis SWOT strategi pemasaran dapat menghasilkan sebuah alternatif
strategi dalam meningkatkan jumlah nasabah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Lantabur
Tebuireng Sidoarjo.

Kata Kunci: BPRS, Strategi Pemasaran, Analisis SWOT

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 5, Nomor 2, Desember 2022


128
p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

PENDAHULUAN (targeting) dan memposisikan produk


Pesaingan bisnis di era globalisasi secara tepat pada konsumen (positioning)
pada saat ini sangat ketat, hal ini yang lebih baik dari kompetitor (Wibowo,
disebabkan karena banyaknya lembaga- et al, 2018). Marketing syariah
lembaga keuangan yang muncul (Mundir, merupakan disiplin bisnis yang
2020). Lembaga keuangan merupakan keseluruhan proses baik proses
pendorong pertumbuhan ekonomi suatu penciptaan, perancangan, penawaran
negara dengan berdasarkan fungsi utama maupun perubahan nilai tidak ada hal
sebagai penghimpun dan penyaluran yang bertentangan dengan prinsip Islam.
dana masyarakat dalam rangka perataan Dari penjelasan di atas, BPRS lebih
pembangunan, pertumbuhan ekonomi memiliki peluang dan keuntungan
dan stabilitas perekonomian nasional apabila mulai berinvestasi untuk
(Republik Indonesia, 1998). Sementara menciptakan sistem pemasaran yang
beberapa tahun belakangan ini, ekonomi berbasis digital marketing. Selain
Islam mengalami perkembangan yang memperluas akses terhadap produk dan
begitu signifikan dengan banyak layanan keuangan syariah dalam
terbentuknya bank syariah (Y. R. Hidayat memenuhi kebutuhan nasabah, dengan
& Surahman, 2017). Perkembangan adanya sistem digital akan menghemat
ekonomi Islam di Indonesia juga didasari biaya dalam pemasaran produk yang
karena populasi penduduk Indonesia dimiliki BPRS. Akan tetapi digital
mayoritas muslim dan negara muslim marketing kurang diminati oleh BPRS,
terbesar di dunia. Di Indonesia, regulasi oleh karena itu pada penelitian ini,
mengenai bank syariah tertuang dalam peneliti meneliti strategi pemasaran yang
UU no. 21 tahun 2008 tentang perbankan di terapkan pada BPRS Lantabur
syariah. Bank syariah adalah lembaga Tebuireng Sidoarjo.
keuangan yang menjalankan kegiatan Adapuun yang menjadi rumusan
usaha berdasarkan sebuah prinsip masalah dalam penelitian ini adalah
syariah serta berdasarkan jenisnya dibagi Bagaimana bentuk strategi pemasaran
menjadi Bank Umum Syariah (BUS), Unit yang dilakukan oleh BPRS Lantabur
Usaha Syariah (UUS), dan Bank Tebuireng Sidoarjo dalam meningkatkan
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS jumlah nasabah? Bagaimana pelaksanaan
(Republik Indonesia, 2008). strategi pemasaran dalam meningkatkan
Berkembangnya dunia bisnis yang jumlah nasabah di BPRS Lantabur
begitu pesat menjadi tantangan bagi bank Tebuireng Sidoarjo? Bagaimana peluang
syariah menjadi besar, persaingan yang dan resiko strategi pemasaran BPRS
ketat antar lembaga keuangan baik Lantabur Tebuireng Sidoarjo
lembaga keuang syariah maupun syariah, Menggunakan analisis SWOT?
penggunaan teknologi yang canggih dan Adapun beberapa penelitian
konsumen yang variatif. terdahulu seperti penelitian yang
Segmentasi pasar yang dilakukan oleh Ismawati (2019) dengan
menguntungkan, memiliki tujuan atau judul “Peran Dan Strategi Marketing
target pasar yang tepat, menggunakan Funding Dalam Meningkatkan Jumlah
marketing Mix 4P Produk (product), Nasabah Penabung Pada Bank Syariah
Harga (price), Tempat (place), dan Mandiri Kcp. Panakukang Kota
promosi (promotion) (Nurhadi, 2019). Makassar”. Hasil penelitian ini
Strategi dirancang untuk memenangkan menunjukkan bahwa peran marketing
customer mind (mind share), staff funding di Bank Syariah Mandiri KCP
marketimg harus merancang segmentasi Panakukkang Kota Makassar merupakan
yang mampu menetapkan target bagian yang penting dalam performa

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 5, Nomor 2, Desember 2022


129
p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

perbankan syariah karena fungsi apabila tidak diikuti dengan strategi


marketing funding atau funding officer pemasaran yang tepat (Supriani, 2020).
adalah sebagai pihak yang terlibat Strategi merupakan sebuah langkah -
langsung dengan pihak nasabah yang langkah yang harus dilaksanakan dan
akan menyimpan dananya di bank. diterapkan oleh sebuah perusahaan
Penelitian selanjutnya dilakukan untuk mencapai tujuan (Prastiwi, 2019).
oleh Ary Prastya dan Susianto dengan Strategi merupakan sebuah
judul “Strategi Pemasaran dalam pendekatan yang berkaitan dengan
Meningkatkan Jumalah Nasabah Produk pelaksaan sebuah gagasan, perencanaan
Pembiayaan Murabahah Pada BPRS Al- dan eksekusi aktivitas dalam kurun
Wahliyah Medan” hasil penelitian waktu yang telah ditentukan
menunjukkan bahwa BPRS Al-Washliyah (Fathurrochman, et al. 2021). Pada
dalam melakukan kegiatan pemasaran sebuah strategi pemasaran yang benar
masih menggunakan strategi marketing tentunya ada sebuah koordinasi diantara
mix. Yang mana strategi tersebut tim kerja, memiliki sebuah dasar dalam
merupakan implementasi marketing mix mengidentifikasi faktor - faktor yang
4P (Place, Product, Price dan Promotion). mendukung serta tentunya berdasarkan
Strategi ini dilakukan dengan cara prinsip - prinsip pelaksanaan gagasan
periklanan, promosi penjualan, secara efisien, rasional dalam pendanaan
publisitas, dan penjualan pribadi. dan memiliki taktik untuk mecapai
Penelitian ketiga dilakukan oleh sebuah tujuan (Azizah, et al. 2020).
Didit Supriyadi dan Aulia Delvina (2018) Pemasaran pertama kali muncul,
dengan judul “Strategi Perbankan sejak adanya istilah barter, kegiatan
Syariah dalam Upaya Peningkatan pemasaran merupakan salah satu
Jumlah Nasabah Tabungan IB Maslahah kegiatan utama di dalam perusahaan
di Bank BJB Syariah KCP Cianjur” hasil (Syahrudin, 2021). Pemasaran dapat
penelitian diketahui bahwa Self menjadi sebuah pendorong dalam
Promotion dan pemilihan lokasi meningkatkan jumlah penjualan produk
berpengaruh secara simultan terhadap maupun untuk menarik para calon
jumlah nasabah tabungan iB Maslahah di nasabah sehingga tujuan dari nasabah
Bank bjb Syariah KCP Cianjur. tersebut dapat terlaksana (Zakiah,
Peneliti menemukan bahwa pada 2018).
ketiga penelitian terdahulu belum Pengetahuan tentang pemasaran
dilakukan analisis SWOT untuk sangatlah penting dalam sebuah
mengetahui strengths (kekuatan), perusahaan pada saat di ditemukan
weaknesses (kelemahan), opportunities beberapa permasalahan, adapun
(peluang), dan threats (ancaman) pada permasalah seperti menurunnya target
strategi pemasaran dalam meningkatkan penjualan produk perusaahaan hal
jumlah nasabah. tersebut dikarenakan kurang minatnya
masyarakat dengan produk tersebut
TINJAUAN PUSTAKA (Ramadani, 2019; Hamzah, et al, 2019).
Strategi Pemasaran Pemasaran dapat dikatakan melebihi
Letak keberadaan strategi fungsi dari bisnis apapun, sebab
pemasaran sangatlah penting dalam hal berhubungan dengan para nasabah
memasarkan produk guna menarik para maupun calon nasabah menciptakan nilai
calon nasabah, sebaik apapun pasar dan kepuasan (Karlina, 2020).
sasaran, segmentasi dan posisi pasar
yang dilakukan tidak akan berhasil

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 5, Nomor 2, Desember 2022


130
p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah investasi, maupun konsumsi namun juga


(BPRS) melakukan penghimpunan dana
Bank dapat dikatakan sebagai masyarakat (Lestari, 2016).
sebuah lembaga keuangan yang
menghasilkan jasa keuangan juga Analisis SWOT
tentunya membutuhkan sebuah strategi Analisis Kekuatan (strenght),
pemasaran dalam memasarkan Kelemahan (weakness), Peluang
produknya (Sari, 2018). Dalam (opportunity), dan Ancaman (threat) atau
melakukan strategi pemasaran bank lebih dikenal dengan SWOT merupakan
tentunya memiliki sebuah target sasaran sebuah pemahaman berbagai faktor
yang hendak dicapai, dapat diartikan secara terstruktur yang memiliki fungsi
bahwa nilai pentingnya sebuah dalam merumuskan strategi perusahaan
pemasaran bank terletak dalam tujuan (Prasetia, 2021). Analisis ini tentunya
yang ingin dicapai seperti di dalam hal didasarkan pada logika yang dapat
meningkatkannya suatu mutu pelayanan memaksimalkan kekuatan (strength) dan
dan menyediakan ragam produk yang peluang (opportunity), namun secara
tentunya sesuai keinginan dan kebutuhan bersamaan dapat meminimalkan
nasabah (Hasibuan, 2017). kelemahan (weakness) dan ancaman
Lembaga keuangan dikatakan (threats) (Noor, 2014; Arif, et.al, 2020).
berhasil apabila dilihat dari cara lembaga Dalam proses pengambilan keputusan
keuangan tersebut dalam hal pemasaran strategi selalu berkaitan dengan
produk yang dimilikinya (Yuliawan & pengembangan tujuan, misi, strategi dan
Ginting, 2016). Adapun kemampuan tentunya kebijakan yang terdapat pada
lembaga keuangan dalam pemenuhan perusahaan. Dengan demikian,
keinginan para calon nasabah dan perencanaan strategi harus menganalisis
masyarakat serta usaha pada pengelolaan faktor-faktor strategi pada perusahaan
dana – dana yang dimilikinya dan juga (kekuatan, kelemahan, peluang dan
dalam segi memasarkan beberapa jasa ancaman) dalam kondisi yang saat ini.
serta fasilitas tentunya juga berbagai a. Kekuatan (Strenghts). Sebuah faktor
keuntungan yang menarik para internal yang dimiliki pada
masyarakat (Putri, 2020). perusahaan dalam mendukung
Bank Perkreditan Rakyat Syariah perusahaan dalam mencapai tujuan
(BPRS) dapat dikatakan sebagai sebuah b. Kelemahan (Weakness). Merupakan
lembaga keuangan perbankan yang resmi kegiatan perusahaan yang tidak dapat
diatur berdasarkan UU No.7 tahun 1992 terlaksana dengan benar ataupun
mengenai Perbankan dan sebagaimana dari faktor sumber daya yang
telah di ubah menjadi UU Nomor 10 tahun diperlukan oleh perusahaan tidak
1998 (Korengkeng dan Kawet, 2022). terpenuhi.
Dalam UU tersebut secara rinci dijelaskan c. Peluang (Opportunity). Faktor yang
bahwa ada dua jenis bank, yaitu Bank terjadi dari lingkungan dan
Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. memberikan sebuah kesempatan bagi
Bank Perkreditan Rakyat Syariah organisasi atau program untuk kita
merupakan salah satu jenis bank yang manfaatkan.
dikenal dalam melayani golongan d. Ancaman (Threat). Faktor negatif dari
pengusaha menengah, kecil dan mikro eksternal yang dapat memberikan
(Winarso, et al. 2020). BPRS juga memiliki sebuah hambatan bagi perkembangan
fungsi tidak hanya sekedar menyalurkan atau berjalannya sebuah perusahaan.
dana dalam bentuk dana modal kerja,

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 5, Nomor 2, Desember 2022


131
p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

Analisa SWOT tentunya mencakup Penelitian ini bertempat di BPRS


strategi - strategi dalam kekuatan Lantabur Tebuireng Sidoarjo Jl. Jati Raya,
(strength), kelemahan (weakness), Babatan, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten
peluang (opportunity), dan ancaman Sidoarjo, Jawa Timur 61226. Peneliti
(threat) yang dapat menentukan kinerja mengamati secara langsung di lembaga,
dari sebuah perusahaan (R. Hidayat & hal ini dikarenakan metode penelitian
Rahmat, 2018). kualitatif dilakukan secara langsung di
Adapun informasi eksternal yang lapangan. Peneliti berperan serta dengan
berhubungan dengan peluang serta berinteraksi langsung dengan pimpinan
ancaman dapat di dapatkan dari berbagai BPRS Lantabur Tebuireng Sidoarjo dan
sumber, yaitu dokumen pemerintah, karyawan. Penelitian ini dilakukan
nasabah, kalangan perbankan, pemasok, dengan jangka waktu yang ditentukan
rekan diperusahaan lain (Pasaribu, 2018). pada surat ijin yaitu dalam kurun waktu
bulan Juni 2022.
METODE Berdasarkan sumbernya, data yang
Penelitian ini merupakan jenis diperoleh peneliti terbagi menjadi dua
penelitian kualitatif. Hal ini dilakukan jenis data yiatu data primer dari
oleh peneliti guna menjelaskan dan pimpinan BPRS Lantabur Tebuireng
menganalisis objek yang diteliti. Peneliti Sidoarjo dan karyawan, marketing funding
menggunakan metode penelitian dan marketing landing merupakan
pendekatan studi kasus karena penelitian informan atau narasumber dalam
dilaksanakan secara langsung terhadap penelitian kali ini. Data Sekunder didapat
narasumber yang bersangkutan seperti oleh peneliti mengambil data utama yang
pimpinan dan karyawan BPRS Lantabur kemudian akan dijabarkan dan dijelaskan
tebuireng Sidoarjo. Teknik pengumpulan secara lebih ringkas dan jelas, peneliti
data dalam penelitian ini meliputi: juga mengutip literatur dari jurnal dan
Pertama Observasi, dalam observasi buku yang berkaitan dengan penelitian
penelitian ini adalah mengamati terkait yang akan dilaksanakan.
aktivitas yang dilakukan oleh pihak Pengumpulan data dalam penelitian
informan pada tempat penelitian. Kedua, kualitatif menjadikan penulis sebagai
wawancara, dalam mengumpulkan data instrumen utama dalam penelitian,
peneliti melakukan menggunakan teknik hubungan penulis dengan subjek
wawancara teratur (Firdayanti, 2020). penulisnya melalui kegiatan observasi,
Narasumber atau informan yang dipilih wawancara dengan disertai dokumentasi
oleh peneliti adalah pimpinan dan sebagai bukti terlaksananya
karyawan BPRS Lantabur Tebuireng pengumpulan data (Rijali, 2019).
Sidoarjo. Ketiga, dokumentasi. Wawancara dengan bertemu langsung
Dokumentasi merupakan metode narasumber pimpinan BPRS Lantabur
pengumpulan data yang bertujuan untuk Tebuireng Sidoarjo dan karyawan,
melengkapi data dari metode pada marketing funding dan marketing landing,
observasi dan wawancara yang berupa Observasi dilakukan ke BPRS Lantabur
foto, dokumentasi menggambarkan saat Tebuireng Sidoarjo guna mendapatkan
peneliti melakukan wawancara dengan data. Dalam observasi peneliti melakukan
informan, transkip rekaman suara pengamatan langsung ke lokasi penelitian
peneliti dengan informan saat melakukan yaitu BPRS Lantabur Tebuireng Sidoarjo.
wawancara guna memperoleh data Dokumentasi dilakukan untuk
terkait strategi pemasaran pada Bank melengkapi data dari metode pada
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). observasi dan wawancara berupa foto

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 5, Nomor 2, Desember 2022


132
p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

yang menggambarkan saat peneliti dalam bertransaksi.


melakukan wawancara dengan informan. Adanya BPRS Lantabur Tebuireng
Teknik analisis data pada penelitian Sidoarjo diharapkan mampu memperluas
ini menggunakan yaitu analisis SWOT dan dan menjadi komplemen layanan
model Miles dan Huberman dengan transaksi perbankan syariah bagi
komponen analisis reduksi data, masyarakat yang belum terakses oleh
penyajian data dan pengambilan bank umum syariah terkhusus pada
keputusan. kalangan masyrakat dengan usaha kecil-
Uji Kreadibilitas mikro (UMKM) (Zulfa & Arif, 2020).
Teknik triangulasi memiliki tujuan Perkembangan Jumlah Nasabah di
sebagai penguat teoritis metedologi dan BPRS Lantabur Tebuireng Sidoarjo
sebagai kegiatan pengecekan data melalui Berdasarkan informasi yang
beragam sumber, teknik dan waktu. diberikan salah satu karyawan BPRS
Lantabur Tebuireng Sidoarjo,
HASIL DAN PEMBAHASAN menyebutkan bahwa peningkatan jumlah
Profil BPRS Lantabur Tebuireng nasabah terus mengalami peningkatan
Sidoarjo dari setiap bulannya, akan tetapi pada
BPRS Lantabur Tebuireng Sidoarjo masa pandemi covid-19 mengalami
adalah BPR yang menerapkan sistem penurunan yang menyebabkan
operasional berdasarkan prinsip syariah peningkatan jumlah nasabah, meskipun
yang berlokasi di Jl. Jati Raya, Babatan, peningkatan tidak begitu signifikan pada
Jati, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, masa pandemi covid-19 BPRS Lantabur
Jawa Timur 61226. Pembentukan BPRS Tebuireng Sidoarjo tetap berusaha
Lantabur Tebuireng Sidoarjo merupakan mempromosikan dan memperkenalkan
keinginan dari para professional (notaris, produk-produk yang dimiliki BPRS
doctor, pengusaha dan pendidik) guna Lantabur Tebuireng Sidoarjo kepada
menciptakan sebuah alternative masyarakat guna meningkatkan jumlah
perbankan menggunakan sistem syariah nasabah. Untuk lebih jelasnya
dengan prinsip-prinsip transparan, perkembangan jumlah nasabah, dapat
keadilan, keseimbangan dan beretika dilihat sebagai berikut:
Tabel 1.
Perkembangan Jumlah Nasabah BPRS Lantabur Tebuireng Sidoarjo pada Tahun 2018
No Bulan Jumlah Nasabah
1. Januari 19
2. Februari 19
3. Maret 13
4. April 22
5. Mei 14
6. Juni 13
7. Juli 16
Jumlah 116
Sumber: BPRS Lantabur Tebuireng Sidoarjo
Berdasarkan tabel diatas terlihat tahun 2018 sedikit lamban hal ini
perkembangan jumlah nasabah pada disebabkan karena beberapa faktor
tahun 2018 berjumlah 116 nasabah, diantaranya adalah semakin
namun peningkatan jumlah nasabah pada kompleksitasnya persaingan diantara

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 5, Nomor 2, Desember 2022


133
p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

lembaga keuangan BPRS dengan berbagai kota Sidoarjo.


daya tarik masing-masing. Terlebih lagi di
Tabel 2.
Perkembangan Jumlah Nasabah BPRS Lantabur Tebuireng Sidoarjo pada Tahun 2019
No Bulan Jumlah Nasabah
1. Januari 10
2. Februari 8
3. Maret 21
4. April 5
5. Mei 16
6. Juni 5
7. Juli 11
Jumlah 87
Sumber: BPRS Lantabur Tebuireng Sidoarjo
Berdasarkan tabel diatas terlihat sedikit dibandingkan pada tahun 2018 hal
perkembangan jumlah nasabah pada ini bisa disebabkan karena kurangnya
tahun 2019 berjumlah 87 nasabah, jumlah pengetahuan masyarakat mengenai
nasabah pada tahun 2019 jauh lebih lembaga keuangan di BPRS.
Tabel 3.
Perkembangan Jumlah Nasabah BPRS Lantabur Tebuireng Sidoarjo pada Tahun 2020
No Bulan Jumlah Nasabah
1. Januari 32
2. Februari 50
3. Maret 5
4. April 9
5. Mei 8
6. Juni 5
7. Juli 5
Jumlah 104
Sumber: BPRS Lantabur Tebuireng Sidoarjo
Berdasarkan tabel diatas terlihat Tebuireng Sidoarjo mengalami
perkembangan jumlah nasabah pada peningkatan yang cukup siginifikat dari
tahun 2020 berjumlah 104 nasabah. Pada tahun 2019.
tahun 2020 nasabah di BPRS Lantabur
Tabel 4.
Perkembangan Jumlah Nasabah BPRS Lantabur Tebuireng Sidoarjo pada Tahun 2021
No Bulan Jumlah Nasabah
1. Januari 9
2. Februari 16
3. Maret 19
4. April 23
5. Mei 19
6. Juni 22
7. Juli 23
Jumlah 131
Sumber: BPRS Lantabur Tebuireng Sidoarjo

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 5, Nomor 2, Desember 2022


134
p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

Berdasarkan tabel diatas terlihat cukup signifikat yaitu dengan jumlah


perkembangan jumlah nasabah pada nasabah 131.
tahun 2021 mengalami peningkatan yang
Tabel 5.
Perkembangan Jumlah Nasabah BPRS Lantabur Tebuireng Sidoarjo pada Tahun 2022
No Bulan Jumlah Nasabah
1. Januari 12
2. Februari 16
3. Maret 24
4. April 20
5. Mei 16
6. Juni 25
7. Juli 25
Jumlah 138
Sumber: BPRS Lantabur Tebuireng Sidoarjo
Berdasarkan tabel diatas terlihat beli tertentu ketika penjual menyatakan
perkembangan jumlah nasabah pada biaya perolehan barang yang meliputi
tahun 22 meningkat pesat dibandingkan harga barang dan biaya-biaya yang
pada tahun 2018, 2019, 2020 dan 2021 terkait lainnya yang dikenakan saat
dengan jumlah nasabah 138. memperoleh barang tersebut dengan
tingkat keuntungan (margin) yang
Produk-Produk Bank Pembiayaan
diinginkan, tingkatan margin tersebut
Rakyat Syariah Lantabur Tebuireng
bisa berbentuk berupa persentase
Sidoarjo
tertentu dari biaya perolehan.
Mudharabah
Dalam penerapannya pada BPRS,
Mudharabah adalah sebuah bentuk BPRS merupakan penjual atas objek
dari kerja sama antara kedua belah pihak
barang dan nasabah merupakan pembeli,
atau lebih adapun shahibul maal sebagai BPRS menyediakan barang yang
pemilik dana/modal dan Bank diperlukan oleh nasabah dengan
Pembiayaan Rakyat Syariah bertindak membeli barang pada supplier kemudian
sebagai pengelola dana atau mudharib. menjual kepada nasabah dengan harga
Dana tersebut akan dipergunakan dalam yang lebih tinggi dibandingkan dengan
pembiayaan bagi hasil ataupun jual beli. harga beli karena telah ditambahkan
Pada mudharabah dapat
margin yang telah disepakati, dalam
menghasilkan sebuah keuntungan pembayaran atas transaksi murabahah
ataupun kerugian usaha. Apabila terjadi dapat dilakukan dengan cara angsuran
sebuah keuntungan akan dibagi dalam jangka waktu yang telah
berdasarkan kesepakatan dalam kontrak disepakati.
berupa nisbah bagi hasil yang telah Tabungan Waqf
disetujui oleh kedua belah pihak. Dan Tabungan waqf merupakan salah
apabila terjadi sebuah kerugian usaha
satu produk yang terdapat pada BPRS
akan ditanggung oleh pemilik dana, Lantabur Tebuireng. Pada tabungan waqf
selama kerugian usaha terjadi bukan ini BPRS Lantabur Tebuireng Sidoarjo
akibat oleh kecerobohan atau kelalaian bekerjasama dengan LMI.
dari pihak mudharib. Musyarakah
Murabahah Pembiayaan ini merupakan
Murabahah merupakan sebuah Kerjasama antara kedua belah pihak atau
istilah yang terdapat dalam fikih Islam lebih dengan tujuan tertentu, para pihak
yang dapat diartikan suatu bentuk jual

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 5, Nomor 2, Desember 2022


135
p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

yang bersangkutan wajib memberikan besar sehingga bisa mencapai


sebuah kontribusi modal ataupun keberhasilan yang sudah dirancang
keahlian dengan perjanjian apabila sebelumnya proses kegiatan perusahaan.
terdapat baik keuntungan maupun Manajemen strategi dibutuhkan di
kerugian akan ditanggung bersama. semua lembaga baik lembaga dibidang
Apabila terdapat keuntungan akan dibagi jasa dan bidang produk, sama hal nya
bersama nisbah bagi hasil. dengan BPRS Lantabur Tebuireng
Berkah Sidoarjo dalam penelitian ini. Strategi
Tabungan berkah merupakan salah pemasaran dapat dilihat dari 3 (tiga)
satu produk penyimpanan yang terdapat strategi yang dikenal dengan istilah STP
pada BPRS Lantabur Tebuireng Sidoarjo. (Segmentation, Targeting, Positioning).
Tabungan berkah merupakan produk Strategi yang dilakukan BPRS Lantabur
penghimpunan dana untuk personal atau Tebuireng Sidoarjo adalah sebagai
pribadi. berikut:
Qardh a. Segmentasi Pasar
Qardh merupakan salah satu Segmentasi pasar merupakan
produk pembiayaan di BPRS Lantabur langkah yang dilakukan BPRS
Tebuireng Sidoarjo, Produk pembiayaan Lantabur Tebuireng Sidoarjo untuk
Qardh merupakan penyediaan dana atau membagi wilayahnya menjadi
tagihan yang dapat dipersamakan dengan beberapa kelompok konsumen yang
hal itu. berbeda. Bahkan, BPRS Lantabur
Berdasarkan persetujuan atau Tebuireng Sidoarjo menerapkan
kesepakatan antara peminjam dan pihak segmentasi pasar yang beroperasi
yang meminjamkan yang mewajibkan dalam kerangka kota Sidoarjo dan
peminjam melunasi hutangnya setelah sekitarnya. BPRS Lantabur Tebuireng
jangka waktu tertentu. Pihak yang Sidoarjo melakukan proses
meminjamkan dapat menerima imbalan, segmentasi yang bertujuan untuk
namun tidak diperkenankan untuk meningkatkan volume bank dengan
dipersyaratkan di dalam perjanjian. mengklasifikasikan pasar potensial
Tabungan Pelajar dengan karakteristik yang sama
Tabungan pelajar merupakan (keinginan, kekuatan, daya beli).
tabungan untuk pelajar dengan Segmentasi memperkuat posisi bank
persyaratan mudah dan fitur yang di industri karena memfasilitasi bank
menarik dalam rangka edukasi untuk mengembangkan strategi
perbankan untuk mendorong budaya pemasaran dan promosi serta produk
menabung sejak usia dini. yang sesuai. Pengelompokan segmen
Strategi Pemasaran BPRS Lantabur ini bertujuan untuk meningkatkan
Tebuireng Sidoarjo kinerja bank, fokus pada karakteristik
Strategi pemasaran sebagai nasabah dan menghilangkan risiko.
peranan utama mencapai keberhasilan Berdasarkan hasil wawancara
suatu perusahaan dalam melahirkan kepada informan, peneliti
tujuan yang sudah dirancang sebelum menganalisis dengan mereduksi hasil
pembentukan dan kegiatan perusahaan. wawancara menggunakan teori, size
Strategi merupakan pegangan atau teori. Menurut David Narton, ini
pedoman yang sudah terarah yang menjadi dasar penentuan pasar dan
dimiliki oleh setiap perusahaan tentang dapat dibagi menjadi empat kriteria:
apa yang akan dilaksanakannya kegiatan geografi dan demografi. dan perilaku
untuk memanfaatkan peluang yang dan sikap psikografis (Nopianto &

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 5, Nomor 2, Desember 2022


136
p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

Paningrum, 2014). Keempat kriteria Sidoarjo terfokus pada produk


tersebut menjadi dasar segmentasi pembiayaan. Untuk melihat pasar
pasar yang dilakukan oleh BPRS atau sasaran penjualan produk BPRS
Lantabur Tebuireng Sidoarjo Lantabur Tebuireng Sidoarjo
berdasarkan hasil wawancara. Untuk menentukan berdasarkan wilayah
lebih jelasnya akan dijelaskan kantor Sidoarjo. Demographic BPRS
sebagai berikut: memusatkan pada pendapatan dari
1. Geografi: BPRS Lantabur nasabah dan calon nasabah yang
Tebuireng Sidoarjo menentukan akan menginvestasikan dananya ke
produktif di area pasar Sidoarjo BPRS Lantabur Tebuireng Sidoarjo.
yang meliputi: pegadang kaki lima Psycographic mendukung nasabah
dan pedagang pasar yang untuk menabung dan
memiliki usaha mikro, kecil dan menginvestasikan dana yang dimiliki
menengah (UMKM). sebagai tabungan masa depan dan
2. Demographic: Dilihat dari segi yang menjadi target ialah nasabah
demographic, BPRS Lantabur yang memiliki UMKM.
Tebuireng Sidoarjo menitik c. Positioning
beratkan pada segmen Penempatan posisi pasar ini
pendapatan, kedudukan, dan dikatakan menentukan karakteristik
kelas sosial. Sesuai dengan visi hari pasar. Penempatan posisi di
dan misi dari BPRS Lantabur pasar ini erat kaitannya dengan
Tebuireng Sidoarjo. mereka langkah segmentasi selanjutnya
memfokuskan pada peningkatan yaitu bauran pemasaran (4P) atau
UMKM sehingga kebanyakan yang biasa dikenal dengan bauran
nasabah dari BPRS Lantabur pemasaran (produk, harga, lokasi,
Tebuireng Sidoarjo ialah UMKM. promosi). Strategi bauran yang
3. Psychographic : Berdasarkan dari dilakukan oleh BPRS Lantabur
segi psychographic, BPRS lantabur Tebuireng Sidoarjo adalah sebagai
Tebuireng Sidoarjo melihat berikut:
aktivitas dari nasabah dan calon a) Produk merupakan segala sesuatu
nasabah yang melakukan yang akan diberikan kepada
kegiatan rutin, seperti berjualan nasabah atau pelanggan termasuk
di pasar, di warung klontong barang dan jasa yang
maupun pedagang kaki lima, serta diperlihatkan ke pasar guna
pegawai dan karyawan yang menarik minat nasabah atau
sudah mempunyai penghasilan pelanggan sehingga mau
rutin setiap bulan. menggunakan atau membeli jasa
4. Perilaku dan sikap: Melihat yang telah di sediakan oleh BPRS
perilaku dan sikap sebagai dasar Lantabur Tebuireng Sidoarjo.
segmen pasar BPRS Lantabur b) Harga, penetapan harga
tebuireng Sidoarjo, melihat dari merupakan salah satu faktor
jumlah nasabah yang tidak macet pemasaran yang sangat penting
dari pembiayaan atau melakukan yang dapat mempengaruhi jumlah
pencucian uang dari uang yang penjualan. Dari sudut pandang
mereka simpan di BPRS Lantabur kewirausahaan, kegiatan ekonomi
Tebuireng Sidoarjo. secara umum dapat diartikan
b. Segmentasi Investasi sebagai menguntungkan. Sebisa
BPRS Lantabur Tebuireng mungkin dengan modal sesedikit

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 5, Nomor 2, Desember 2022


137
p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

mungkin. Dalam transaksi Serta menurut Undang-Undang


perbankan, tujuan penetapan Perbankan Pasal 1 Ayat 16 dimaksud
harga produk yang ditawarkan dengan nasabah merupakan sebuah pihak
adalah keberhasilan (bagi hasil) yang memanfaatkan jasa perbankan.
untuk meningkatkan jumlah Adapun nasabah pada perbankan dibagi
pelanggan. Harga dapat diartikan 2, yaitu:
sebagai nilai yang harus a. Nasabah penghimpunan merupakan
dikeluarkan konsumen untuk pihak yang menghimpun dana yang
memperoleh keuntungan dari dimilikinya pada bank berbentuk
suatu produk dengan sebuah simpanan berdasarkan
menggunakan atau memilikinya. peraturan serta perjanjian antara
Pada Strategi Islami harga bank dengan pihak nasabah.
memberikan kebebasan untuk b. Nasabah pembiayaan merupakan
menetapkan harga selama rasional pihak yang mendapatkan mafaat
dan adil, ada rasa kehendak bebas serta fasilitas pembiayaan
antara pembeli dan penjual, dan didasarkan pada prinsip syariah atau
tidak menyebabkan penipuan. yang dipersamakan dengan itu
c) Promosi adalah kegiatan tentunya berdasarkan peraturan
perusahaan untuk serta perjanjian diantara pihak
memperkenalkan produk perbankan dengan nasabah.
perusahaan kepada masyarakat Bertumbuhnya serta nasabah dalam
luas atau masyarakat di area suatu bank dapat dihubungkan dengan
sekitar tempat perusahaan berdiri. peningkatan sebuah produktifitas
Kegiatan promosi dapat berupa daripada bank pada saat meningkatkan
iklan, publikasi, promosi penjualan penjualan dari suatu produk-produk yang
dan personal selling. Promosi dimilikinya serta memberikan
dapat dilakukan melalui media pelayanannya.
masa, media sosial maupun media Strategi pemasaran yang di lakukan
cetak. Islam memberikan oleh BPRS Lantabur Tebuireng Sidoarjo
kebebasan bagi umatnya untuk dalam menghadapi persaingan oleh para
melakukan segala macam promosi lembaga-lembaga keuangan sebagai
asal sesuai dengan syariah Islam. berikut:
Implementasi Strategi Pemasaran a. Strategi Pemasaran melalui media
Dalam Meningkatkan Nasabah Pada cetak brosur. Melalui pembuatan
BPRS Lantabur Tebuireng Sidoarjo sebuah brosur diharapkan dapat
Pengertian nasabah di dalam memperkenalkan produk-produk
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang di miliki oleh Bank Pembiayaan
Pasal 1 ayat 17 dikatakan bahwasanya Rakyat Syariah Lantabur Tebuireng
nasabah merupakan seseorang yang Sidoarjo. Brosur tersebut diletakkan
mempergunakan sebuah jasa pihak bank. di seluruh kantor yang dimiliki Bank
Menurut Mislah Hayati, nasabah adalah Pembiayaan Rakyat Syariah Lantabur
pelanggan merupakan sebuah kelompok Tebuireng Sidoarjo.
ataupun individu yang memperoleh b. Strategi Pemasaran melalui
sebuah produk ataupun manfaat serta perkumpulan masyarakat. Melalui
jasa dari sebuah bank, seperti kegiatan perkumpulan daripada masyarakat
pelayanan jasa, penyewaan serta seperti di pasar - pasar tradisional
pembelian. maupun modern pihak Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah Lantabur

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 5, Nomor 2, Desember 2022


138
p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

Tebuireng Sidoarjo memperkenalkan didapatkan bahwa kekuatan


produk-produk yang dimilikinya. (strenght) yang dimiliki oleh BPRS
c. Strategi Pemasaran personal selling. Lantabur Tebuireng Sidoarjo dalam
Pemasaran ini dilaksanakan strategi pemasaran guna
karyawan khususnya bagian meningkatkan nasabah adalah
marketing Bank Pembiayaan Rakyat dengan memasarkan produknya
Syariah Lantabur Tebuireng Sidoarjo melalui para alumni-alumni dari
dalam pelayanan tentu ikut andil Lantabur Tebuireng tersebut.
dalam sosialisai terhadap para 2. Kelemahan (Weakness). Kelemahan
nasabah serta dengan tentunya merupakan kegiatan yang terdapat
menawarkan produk Bank Rakyat pada BPRS Lantabur Tebuireng
Syariah Lantabur Tebuireng Sidoarjo Sidoarjo namun tidak terlaksana
terhadap masyarakat yang tentunya dengan baik, ataupun disebabkan
berpotensial. kurangnya sumber dana yang di
d. Strategi Pemasaran melalui referensi miliki. Setelah dilaksanakannya
dari nasabah. Dalam kegiatan wawancara dengan salah satu
pemasaran ini pihak marketing Bank karyawan di bagian Marketing pada
Pembiayaan Rakyat Syariah Lantabur BPRS Lantabur Tebuireng didapati
Tebuireng Sidoarjo menentukan bahwa kelemahan yang terdapat pada
nasabah yang cocok terhadap Bank strategi pemasaran pada BPRS
Pembiayaan Rakyat Syariah Lantabur Lantabur Tebuireng Sidoarjo karena
Tebuireng Sidoarjo. Nasabah tersebut kurang mengenalnya masyarakat
tentunya diarahkan oleh marketing mengenai produk-produk yang
untuk memberikan referensi– terdapat pada BPRS Lantabur
referensi dari para calon nasabah Tebuireng Sidoarjo
yang memiliki sebuah potensial 3. Peluang (Opportunities). Peluang
menjadi bagian Bank Pembiayaan merupakan sebuah faktor yang dapat
Rakyat Syariah Lantabur Tebuireng muncul dari lingkungan yang dapat
Sidoarjo. memberikan kesempatan BPRS
Strategi Pemasaran BPRS Lantabur Lantabur Tebuireng Sidoarjo untuk
Tebuireng dengan SWOT dimanfaatkan. Adapun peluang yang
Analisis SWOT merupakan sebuah dapat dilakukan oleh BPRS Lantabur
pemahaman dari segala faktor dalam Tebuireng Sidoarjo dalam strategi
menentukan sebuah strategi yang dimiliki pemasaran dapat lebih mengenalkan
perusahaan. SWOT didasarkan pada produk-produk yang dimilikinya ke
sebuah logika, dipergunakan dalam masyarakat melalui media sosial
maksimalkan sebuah kekuatan serta 4. Ancaman (Threat). Ancaman adalah
peluang, dan juga dapat minimalkan sebuah faktor eksternal yang
kelemahan serta ancaman. memiliki dampak negatif dan dapat
1. Kekuatan (Strenght). Kekuatan adalah menyebabkan hambatan bagi strategi
sebuah factor internal yang terdapat pemasaran BPRS Lantabur Tebuireng
pada perusahaan guna mendukung Sidoarjo Adapun ancaman yang
tercapainya sebuah tujuan terjadi pada strategi pemasaran di
perusahaan dalam aspek kekuatan BPRS Lantabur Tebuireng Sidoarjo
setelah melaksanakan wawancara dikarenakan kalah saing dengan
dengan bapak Agus salah satu Lembaga keuangan lain yang lebih
karyawan di bagian Marketing BPRS terkenal di masyarakat
Lantabur Tebuireng Sidoarjo

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 5, Nomor 2, Desember 2022


139
p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

SIMPULAN meningkatkan daya saing UMKM


Berdasarkan dari hasil (Studi pada Batik Diajeng Solo).
pembahasan, dapat ditemukan sebuah Jurnal Administrasi Bisnis (JAB),
kesimpulan bahwa: Strategi pemasaran 29(1), 59-66.
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Arif, M., Zulfa, M., & Purwati, A. A. (2020).
Lantabur Tebuireng Sidoarjo diamati dari Potensi Pasar Modern Syariah dalam
segi Segmentation, Targeting, serta Pengembangan Ekonomi
Positioning adalah pertama, Segmentation Masyarakat Kota Pekanbaru.
pasar pada strategi pemasaran Bank COSTING: Journal of Economic,
Pembiayaan Rakyat Syariah Lantabur Business and Accounting, 4(1), 182-
Tebuireng Sidoarjo, menempatkan 195.
segmentasi pada pelaku UMKM dipasar, Supriyadi, D., & Delvina, A. (2018).
karywan pabrik, pegawai kantor dan Strategi Perbankan Syariah Dalam
pedagang kaki lima. Segmentasi tersebut Upaya Peningkatan Jumlah Nasabah
dapat dikelompokkan kedalam dua Tabungan Ib Maslahah Di Bank Bjb
segmentasi pasar, yaitu segmentasi pasar Syariah Kcp Cianjur. Journal of
investasi dan segmentasi pasar produktif. Chemical Information and Modeling,
Kedua, Targeting pasar dilakukan oleh 53(9), 1689-1699.
BPRS Lantabur Tebuireng Sidoarjo Fathurrochman, I., Endang, E., Bastian, D.,
ditujukan kalangan menengah kebawah Ameliya, M., & Suryani, A. (2021).
yang produktif seperti, pedagang di Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan
pasar, pegadang kaki lima dan nasabah Dalam Meningkatkan Nilai Jual
yang memiliki UMKM. Ketiga, Positioning Madrasah Aliyah Riyadus Sholihin
Pasar BPRS Lantabur Tebuireng Sidoajo Musirawas. Jurnal Isema: Islamic
menyesuaikan dengan bauran pemasaran Educational Management, 6(1), 1-12.
yang terdiri dari 4P (product, price, place, Hasibuan, M. (2017). Strategi Pemasaran
promotion). Produk Jasa Pada Pt. Bank Muamalat
Implementasi pada strategi Indonesia Tbk. Kcp Sibuhuan. Intitut
pemasaran Bank Pembiayaan Rakyat Agama Islam Negeri (Iain)
Syariah Lantabur Tebuireng Sidoarjo Padangsidimpuan.
guna meningkatkan jumlah nasabah Hidayat, R., & Rahmat, R. (2018). Analisis
menggunakan sebuah strategi pemasaran SWOT sebagai dasar keputusan
seperti: pemasaran melalui brosur, strategi pemasaran pada
pemasaran langsung datang ke perusahaan server pulsa di Kota
perkumpulan masyarakat, pemasaran Batam (studi kasus pada CV. Star
personal seling, pemasaran melalui Pratama). Journal of Applied Business
referal dari nasabah atau dari mulut ke Administration, 2(1), 94-108.
mulut. Hidayat, Y. R., & Surahman, M. (2017).
Peluang serta ancaman pada Analisis Pencapaian Tujuan Bank
strategi pemasaran Bank Pembiayaan Syariah Sesuai Uu No 21 Tahun
Rakyat Syariah Lantabur Tebuireng 2008. Amwaluna: Jurnal Ekonomi
Sidoarjo menggunakan analisa SWOT dan Keuangan Syariah, 1(1), 34-50.
guna meningkatkan peluang menambah Hamzah, Z., Arif, M., & Nisa, C. (2019).
nasabah. Analisis Komparasi Strategi
Pemasaran Dalam Transaksi Jual
DAFTAR RUJUKAN Beli Online Dan Offline Pada Hijab
Wibowo, D. H., & Zainul Arifin, S. (2015). (STUDI Kasus: Mahasiswa
Analisis strategi pemasaran untuk Universitas Islam Riau). Syarikat:

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 5, Nomor 2, Desember 2022


140
p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah, MIYAH: Jurnal Studi Islam, 16(1),


2(1), 16-26. 135-161.
Ismawati, I. (2019). Peran dan Strategi Nurhadi, N. N. (2019). Manjemen Strategi
Marketing Funding Dalam Pemasaran Bauran (Marketing Mix)
Meningkatkan Minat Nasabah Pada Persepktif Ekonomi Syariah. HUMAN
Bank Syariah Mandiri KCP FALAH: Jurnal Studi Ekonomi dan
Panakukang Kota Makassar. Al- Bisnis Islam, 6(2).
Mashrafiyah: Jurnal Ekonomi, Pasaribu, H. F. (2018). Penerapan Analisis
Keuangan, dan Perbankan Syariah, Swot Dalam Strategi Pemasaran
3(1), 70-82. Pada Pt. Arma Anugerah Abadi
Karlina, R. (2020). Analisis Strategi Medan. Retrieved From
Pemasaran Produk Pembiayaan Prasetia, A. (2021). Faktor-Faktor Yang
Kredit Usaha Rakyat Mikro Di Bri Mempengaruhi Persaingan Dan
Syariah Kcp Mojoagung. Institut Pertumbuhan Pasar: Budaya, Sosial,
Agama Islam Negeri, Ponorogo. Personal (Suatu Literature Review).
Korengkeng, M. S. M., & Kawet, R. C. Jurnal Ilmu Manajemen Terapan,
(2022). Analisis Strategi Pemasaran 2(4), 442-462.
Jasa Pada Bank Perkreditan Rakyat Prastiwi, Q. (2019). Analisis Strategi
(BPR) Kartika Matuari Untuk Pemasaran Dalam Meningkatkan
Meningkatkan Jumlah Nasabah. Volume Penjualan Pada Umkm
Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Pabrik Roti Alfaris Bakery Medan.
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, Universitas Muhammadiyah
10(1), 1497-1505. Sumatera Utara, Medan.
Mundir, A. (2020). Etika Bisnis Islam Pada Putri, W. S. A. (2020). Strategi Pemasaran
Era Distrupsi. Jurnal Mu’allim, 2(1), Tabungan Simpanan Pelajar Pada
15-28. Bank Bri Syariah Kantor Cabang
Ninit Firdayanti, R. O. (2020). Pekanbaru (Doctoral Dissertation,
Implementation Of Ijarah In Efforts Universitas Islam Negeri Sultan
To Improve Farmer Welfare. Syarif Kasim Riau).
Noor, S. (2014). Penerapan analisis SWOT Ramadani, D. (2019). Strategi Pemasaran
dalam menentukan strategi Untuk Meningkatkan Jumlah
pemasaran daihatsu luxio di malang Nasabah Tabungan Di BRI Syariah
(Studi Kasus Pada PT. Astra KCP Lubuk Pakam (Doctoral
International Tbk.–Daihatsu dissertation, Universitas Islam
Malang). Jurnal INTEKNA: Informasi Negeri Sumatera Utara).
Teknik dan Niaga, 14(2). Indonesia, I. B., Bank, M. B., & Pustaka, P.
Nopianto, A., & Paningrum, D. (2014). G. (1998). Undang-Undang Republik
Pengengembangan Laboratorium Indonesia Nomor 10 Tahun 1998
Bisnis Melalui Segmentasi, Targeting Tentang Perbankan.
Dan Posisioning. Jurnal Ekonomi Indonesia, U. U. R. (2008). Nomor 21
Bisnis Dan Kewirausahaan, 3(2). Tahun 2008. Tentang Perbankan
Azizah, N., Purnomo, J. H., & Hidayati, N. N. Syariah.
(2020). Efektivitas Strategi Rijali, A. (2019). Analisis data kualitatif.
Pemasaran Produk Tabungan Haji Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah,
Dalam Meningkatkan Keunggulan 17(33), 81-95.
Kompetitif di BRI Syariah Kantor Sari, L. H. (2018). Analisis Strategi
Cabang Pembantu Bojonegoro. Marketing Mix Di Bmt Mitra Usaha
Ummat Yogyakarta Dalam Perspektif

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 5, Nomor 2, Desember 2022


141
p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

Islam. Universitas Islam Indonesia,


Yogyakarta.
Lestari, S. (2016). Perbandingan perizinan
dalam kelembagaan perbankan
syariah dan konvensional. Al-
Masharif: Jurnal Ilmu Ekonomi dan
Keislaman, 4(1), 145-162.
Supriani. (2020). Strategi Pemasaran
Terhadap Peningkatan Nasabah
(Study Pt. Bank Sulselbar Cabang
Enrekang). Institut Agama Islam
Negeri Parepare, Parepare.
Syahrudin, S. (2021). Analisis Strategi
Pemasaran Produk Ar-Rahndi
Pegadaian Syariah Dompu Dalam
Perspektif Ekonomi Islam”. Jurnal
Ekonomi Manajemen Sistem
Informasi, 2(3), 290-308.
Winarso, E., Gunanta, R., & Prayitno, Y. H.
(2020). Analisis Non Performing
Loan (NPL) dan Loan to Deposit
Ratio (LDR) Terhadap Kinerja Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) di Kota
Bandung. Journal of Accounting,
Finance, Taxation, and Auditing
(JAFTA), 2(1), 67-88.
Yuliawan, E., & Ginting, M. (2016).
Pengaruh Experiential Marketing
Terhadap Kepuasan Nasabah Pada
Pt Bank Mandiri Cabang Medan
Balai Kota. Jurnal Wira Ekonomi
Mikroskil : Jwem, 6(1), 1–12.
Zakiah, S. (2018). Strategi Pemasaran
Produk Pembiayaan Bmt Di Kota
Bogor Dalam Meningkatkan Jumlah
Nasabah. Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Zulfa, M., & Arif, M. (2020). Potensi Wakaf
Tunai Dalam Mendorong
Pengembangan UMKM Di Kota
Pekanbaru. Jurnal Tabarru': Islamic
Banking and Finance, 3(2), 173-184.

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 5, Nomor 2, Desember 2022


142

Anda mungkin juga menyukai